BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian pengaruh Pembelajaran Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Keuangan dengan Kinerja Karyawan sebagai variabel intervening, dilakukan selama 2 (dua) bulan yaitu pada 1 Desember 2016 sampai dengan 31 Januari 2017 dan peneliti mengambil obyek pada PT.Matahari Department Store Tbk. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal yang dilakukan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti meliputi konstruk eksogen (Pembelajaran Organisasi dan Budaya Organisasi), konstruk endogen (Kinerja Keuangan), dan konstruk mediasi (Kinerja Karyawan). Variabel laten (konstruk-konstruk) dalam penelitian ini akan diukur menggunakan multi items variabel manifest, untuk seluruh konstruk ukurannya berasal dari penelitian sebelumnya, masing-masing ukuran dinilai dengan skala 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). 41

2 42 1. Variabel Eksogen Variabel Eksogen adalah variabel laten yang nilainya ditentukan oleh variabel lain diluar model (tidak dikenai anak panah). Variabel Eksogen dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Organisasi (X1) dan Budaya Organisasi (X2). a. Pembelajaran Organisasi Senge (2009) menyatakan bahwa Pembelajaran Organisasi merupakan kegiatan pembelajaran dimana orang-orang didalam terus meningkatkan kapasitas mereka dalam rangka mencapai tujuan yang mereka harapkan, ide-ide dipupuk, aspirasi dirilis, dan orang-orang belajar bagaimana belajar bersama. Dengan menggunakan skala likert 5 (lima), dari nilai 1 (satu) jika sangat tidak setuju hingga 5 (lima) jika sangat setuju. Pembelajaran organisasi diukur dengan menggunakan acuan instrument dari Marsick & Watkins (2003) yaitu: 1) Create Continous Learning. 2) Promote inquiry and dialogue. 3) Encourage collaboration and team learning. 4) Provide strategic leadership for learning. 5) Empower people toward a collective vision. 6) Connect the organization to its environment. 7) Create system to capture and share learning.

3 43 b. Budaya Organisasi Budaya organisasi menurut Robbins (2006) adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu. Sedangkan Gibson (2006) mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah seperangkat asumsi, keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma diantara para anggota organisasi. Dengan menggunakan skala likert 5 (lima), dari nilai 1 (satu) jika sangat tidak setuju hingga 5 (lima) jika sangat setuju. Budaya organisasi diukur dengan acuan instrument dari Robbins (2006), yaitu: 1) Inovasi 2) Mengambil resiko 3) Perhatian kepada detail 4) Orientasi hasil 5) Orientasi manusia 6) Agresivitas 2. Variabel Endogen Variabel Endogen yaitu variabel laten yang nilainya ditentukan oleh variabel lain didalam model (dikenai anak panah). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel endogen adalah kinerja keuangan (Y1). a. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan mengacu pada aktivitas keuangan secara luas, kinerja keuangan bertujuan untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu dan juga dapat digunakan

4 44 untuk membandingkan kinerja dengan kompetitornya (Pandey, 2001). Dengan menggunakan skala likert 5 (lima), dari nilai 1 (satu) jika sangat tidak setuju hingga 5 (lima) jika sangat setuju. Kinerja keuangan diukur dengan acuan instrument dari Lopez et al (2005), yaitu: 1) Sales Growth 2) Profitablity 3) Profit Growth 4) Sales Margin 3. Variabel mediasi Variabel intervening adalah variabel yang menengahi atau memediasi hubungan dependensi antar dua variabel. Variabel intervening juga sering disebut dengan variabel mediasi (mediating variable) atau variabel antara. Variabel mediasi dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan antar variabel Eksogen dan Endogen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel mediasi adalah Kinerja Karyawan (Y2). a. Kinerja Karyawan Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. Dengan menggunakan skala likert 5 (lima), dari nilai 1 (satu) jika sangat tidak setuju hingga 5 (lima) jika sangat setuju. Kinerja Karyawan diukur dengan acuan

5 45 instrument dari As ad (2004), yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas, kemandirian dan perasaan mampu melakukan pekerjaan. TABEL 3.1 OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Skala Pembelajaran Organisasi Budaya Organisasi Kinerja Keuangan Kinerja Karyawan Team Learning Lingkungan Kerja Laporan Keuangan Marsick & Watkins (2003): a. Create Continous Learning b. Promote inquiry and dialogue c. Encourage collaboration and team learning d. Provide strategic leadership for learning e. Empower people toward a collective vision f. Connect the organization to its environment g. Create system to capture and share learning Robbins (2006) : a. Inovasi b. Mengambil resiko c. Perhatian kepada detail d. Orientasi hasil e. Orientasi manusia f. Agresivitas Lopez et al (2015): a. Sales growth b. Profitability c. Profit growth d. Sales margin Karyawan As ad (2004) a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan waktu d. Efektifitas e. Kemandirian f. Perasaan mampu melakukan pekerjaan Likert Likert Likert Likert

6 46 D. Populasi dan Sampel penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah 417 manager pada PT. Matahari Department Store Tbk. Alasan pemilihan populasi penelitian, dikarenakan PT.Matahari Department Store TBK merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia, dan telah melakukan pengukuran evaluasi kerja baik dari segi financial maupun non-financial dalam menetapkan tujuan kinerjanya dan dianggap mampu menggeneralisasi permasalahan dalam penelitian ini. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Dalam PT.Matahari Department Store, terdapat tiga tingkatan manager dalam outlet yang ada yaitu general manager, senior manager, dan manager. Pemilihan sampel ditentukan secara purposive sampling, dengan tujuan mendapatkan sampel yang representife sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria untuk dipilih menjadi sampel adalah: 1. Senior manager (Store Manager) pada PT. Matahari Department Store yang bertanggungjawab untuk memimpin suatu sub fungsi kerja (department) yang dituntut untuk memiliki perspektif menyeluruh dalam bisnis, perencanaan jangka pendek serta mengembangkan konsep kerja, kebijakan dalam area kerjanya.

7 47 Hair dkk (2013: 16) menyatakan bahwa ukuran sampel minimum untuk SEM- PLS adalah Dalam penelitian ini, besar sampel yang disebarkan selama penelitian adalah 137 kuesioner. E. Teknik pengumpulan Data Data dalam penelitian ini adalah data primer dalam bentuk persepsi responden dikumpulkan dengan teknik survey, dimana responden akan dikirimkan daftar kuesioner melalui dengan sistem google docs, dan juga antar langsung kepada responden yang wilayahnya dapat dijangkau oleh peneliti. F. Metode Analisis 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah setiap alat ukur dalam variabel penelitian valid atau tidak. Instrumen yang valid menunjukkan bahwa instrumen tersebut mampu mengukur apa yang diukur (Ghozali, 2011). Lebih lanjut Latan dan Ghozali (2012) menjelaskan bahwa validitas terdiri dari validitas eksternal yang menunjukan hasil dari suatu penelitian adalah valid sehingga dapat digenalisir ke semua obyek, situasi dan waktu yang berbeda dan validitas internal yang menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep. Uji validitas dengan program WarpPLS diketahui dengan nilai loading factor > 0,7 untuk penelitian confirmatory, sedangkan nilai >

8 48 0,6 masih dapat diterima pada penelitian yang bersifat exploratory dengan nilai average variance extracted (AVE) > 0,5. Cara lain yang dapat digunakan dengan menguji validitas discriminant dengan membandingkan akar kuadrat AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model, dengan nilai discriminant yang baik jika nilai akar kuadrat AVE lebih besar dari dari korelasi antar konstruk dalam model. Besarnya nilai minimum loading factor menurut Hair et al. (2010) juga terkait dengan besarnya ukuran sampel minimum dan banyaknya konstruk yang diuji. Besarnya ukuran sampel dan jumlah konstruk menggambarkan kompleksitas model dan kerumitan dalam mengukur composite dari masing konstruk dan indikator pembentuknya. Lebih lanjut, Hair et al. (2010), menjelaskan bahwa untuk ukuran sampel minimum 100 dengan konstruk kurang dari 5 maka nilai komunal loading minimal 0.6, untuk ukuran sampel minimum 150 dengan konstruk kurang dari 7 maka nilai komunal loading minimal 0.5, untuk sampel 300 dengan konstruk kurang dari 7 maka nilai komunal loading minimal sedangkan untuk sampel 500 dengan konstruk lebih dari 7 maka nilai komunal loading minimal dapat mendekati 0.3. b. Uji Realibilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui hasil dari pengukuran yang dilakukan konsisten jika dilakukan pengukuran dengan

9 49 menggunakan alat ukur yang sama (Sekaran and Bougie, 2010). Suatu instrumen akan yang menghasilkan ukuran yang konsisten dalam waktu yang berbeda meskipun instrumen tersebut digunakan secara berulang dalam mengukur sebuah instrumen, dengan demikian mengindikasikan bahwa instrumen tersebut memenuhi syarat reliabilitas. Menurut Ghozali (2011) reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah suatu instrumen merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Selanjutnya menambahkan bahwa reliabilitas merupakan salah satu indikator validitas konvergen. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Menurut Latan dan Ghozali (2012) dalam PLS-SEM yang menggunakan WarpPLS, untuk mengukur realiabilitas suatu konstruk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach s Alpha dan Composite Reliability. Penggunaan Cronbach s Alpha dalam menguji reliabilitas konstruk akan memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan menggunakan Composite Reliability dalam menguji realiabilitas suatu konstruk. Ringkasan Rule of thumb Uji reliabilitas dan validitas dapat dilihat pada Tabel berikut :

10 50 TABEL 3.2 RINGKASAN RULE OF THUMB UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS Keterangan Parameter Rule of thumb Convergent Validity Loading factor >0,70 untuk confirmatory riset " >0,60 untuk exploratory riset masih dapat diterima > 0,6 untuk sampel minimal 100 dan jumlah konstruk < 5 > 0,5 untuk sampel minimal 150 dengan jumlah konstruk < 7 > 0,45 untuk sampel minimal 300 dengan jumlah konstruk < 7 > 0,3 untuk sampel minimal 500 dengan jumlah konstruk > 7 Average variance extracted (AVE) " >0,50 untuk confirmatory maupun exploratory riset Discriminant Validity Cross loading akar kuadrat AVE dan korelasi antar konstruk laten ">0,70 untuk setiap variable Akar kuadrat AVE > korelasi antar konstruk laten Reliabilitas Cronbach's Alpha " >0,70 untuk confirmatory riset " >0,60 untuk exploratory riset masih dapat diterima Composite Reliability " >0,70 untuk confirmatory riset " > 0,60-0,70 untuk exploratory riset masih dapat diterima Sumber : Gefen et al. (2000), Pirouz (2006), Hair et al. (2010), Hair et al. (2011) dalam ( Latan dan Ghozali, 2012). c. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden. Gambaran tersebut meliputi ukuran tendensi sentral seperti minimum, maximum, rata-rata, median, kisaran standar deviasi diungkapkan untuk memperjelas deskripsi responden

11 51 G. Teknik Analisis Structural Equation Modeling (SEM) WarpPLS Data akan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), analisis ini merupakan salah satu jenis analisis multivariat (multivariate analysis) dalam ilmu sosial. Analisis multivariat merupakan aplikasi metode statistik untuk menganalisa beberapa variabel penelitian secara simultan atau serempak (Sholihin dan Ratmono, 2013 ). Menurut Hair et al. (2013) tujuan penggunaan analisis multivariat dibagi kedalam dua kelompok, (1) bertujuan konfirmasi (primarily confirmatory), dan (2) bertujuan eksplorasi (primarily exploratory). Di dalam penelitian yang akan diteliti ini, peneliti menggunakan analisis multivariat yang bertujuan konfirmasi (primarily confirmatory), analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang akan dikembangkan berdasarkan teori dan konsep yang telah ada. Tujuan utama dari SEM adalah dapat menganlisis model secara keseluruhan (simultan). Sehingga membantu peneliti untuk dapat menyimpulkan, apakah model yang berdasarkan sebuah teori dapat didukung oleh data. SEM juga mampu menganalisis variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (unobserved variables) dan dapat memperhitungkan kesalahan pengukurannya (Sholihin dan Ratmono, 2013). Variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dalam terminologi SEM disebut variabel laten atau konstruk, yang diukur dengan indikator atau manifest. Variabel laten dibagi menjadi dua yaitu : (1) eksogen, variabel ini nilainya ditentukan oleh variabel lain diluar model (tidak dikenai anak panah), dan (2) endogen, variabel ini

12 52 nilainya ditentukan oleh variabel oleh variabel lain didalam model (dikenai anak panah) (Sholihin dan Ratmono, 2013). Berikut ini adalah sebuah tabel yang akan menjelaskan indikator pada sebuah konstruk (ditunjukan dalam tabel 3.3). TABEL 3.3 INDIKATOR-INDIKATOR KONSTRUK Variabel Indikator Kode Pembelajaran Organisasi Budaya Organisasi Kinerja Keuangan Kinerja Karyawan a. Continous Learning Opportunities b. Promote inquiry and dialoque c. Encourage Collaboration and team learning d. Provide strategic for learning e. Empower people toward a collective vision f. Connect the organization to its environment g. Create system to capture and share learning a. Inovasi b. Mengambil resiko c. Perhatian kepada detail d. Orientasi hasil e. Orientasi manusia f. Agresivitas a. Sales growth b. Profitability c. Profit growth d. Sales margin a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan waktu d. Efektifitas e. Kemandirian f. Perasaan mampu melakukan pekerjaan -PO1 -PO2 -PO3 -PO4 -PO5 -PO6 -PO7 -BO1 -BO2 -BO3 -BO4 -BO5 -BO6 -KKE1 -KKE2 -KKE3 -KKE4 -KKA1 -KKA2 -KKA3 -KKA4 -KKA5 -KKA6 SEM telah memperhitungkan kesalahan pengukuran, sehingga dapat meningkatkan estimasi statistis dan validitas kesimpulan statistis. Jika kesalahan pengukuran tidak diperhitungkan, maka koefisien jalur dapat

13 53 menjadi bias (Smith dan Langfield-Smith,2004; Hair dkk., 2011). SEM memperhitungkan kesalahan pengukuran konstruk dengan adanya simbol e1- e23 pada gambar 3.1. e1 PO1 e14 e15 e16 e17 e18 e19 e2 PO2 Kka1 Kka2 Kka3 Kka4 Kka5 Kka6 e3 e4 PO3 PO4 Po (R)7i e5 PO5 e6 PO6 e7 PO7 KKA (R)6i KKE (R)4i e8 BO1 e9 BO2 e10 e11 BO3 BO4 Bo (R)6i Kke1 Kke2 Kke3 Kke4 e12 BO5 e13 BO6 e20 e21 e22 e23 GAMBAR 3.1 MODEL SEM Model SEM pada gambar 3.1 menyajikan hubungan antara variabel pembelajaran organisasi (PO), budaya organisasi (BO), kinerja karyawan (KKA) dan kinerja keuangan (KKE). Dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan teknik regresi berganda untuk menguji model SEM pada gambar 3.1, namun analisis jalur tersebut harus dilakukan secara serempak. Jika menggunakan beberapa persamaan regresi dan mengestimasinya secara bertahap. Hal ini karena analisis regresi terbatas hanya pada satu jalur dependen

14 54 saja. Analisis jalur untuk mengestimasi model SEM pada gambar 3.1 memerlukan dua persamaan regresi, yaitu: TABEL 3.4 MODEL PERSAMAAN REGRESI KKA = a 1 + b 1 PO + b 2 BO + e 1..(1) KKE = a 2 + b 3 PO + b 4 BO + b 5 KKA + e 1...(2) Analisis jalur secara bertahap tersebut tidak dapat menguji model SEM secara keseluruhan. padahal dalam penelitian ini variabel kinerja karyawan dapat berperan sebagai variabel independen maupun dependen. Kelebihan SEM dalam hal ini adalah mampu mengestimasi model secara serempak (simultan) sehingga lebih tepat dalam pengujian teori dan membantu peneliti menyimpulkan apakah model menurut teori tersebut didukung oleh data. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Statistical Package for the Social Science (IBM SPSS versi 20.0) dan Warp Partial Least Square (Warp PLS) versi 3.0. PLS digunakan oleh para peneliti karena beberapa fleksibilitas yang ditawarkan. Regresi dalam PLS dapat digunakan untuk pengembangan teori, karena akan menguji dan memvalidasi model eksplorasi, tidak memerlukan ukuran sampel yang besar, dapat memperkirakan model yang kompleks dengan beberapa laten dan variabel manifes, tidak memerlukan normalitas, cocok untuk penelitian berorientasi prediksi, dan dapat menangani indikator bersifat reflektif dan formatif, serta

15 55 model pengukuran,(gefen et al. 2000;. Henseler, Ringle & Sinkovics, 2009 dalam Latan 2012). 1. Outer Model (Outer relation atau measurement model) Merupakan model mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator masing-masing variabel berhubungan dengan variabel latennya. a. Mengevaluasi Kriteria Goodnes-of-Fit Ada tiga jenis yang dapat digunakan untuk melihat suatu model yang terbaik dari beberapa model yang berbeda (competing models), ( Sholihin dan Ratmono, 2013). Yaitu : 1) ARS (Average R- Squared ). Nilai p untuk ARS harus lebih kecil dari 0,05 atau berarti signifikan. Jika kriteria ini terpenuhi maka model dikategorikan fit. 2) AVIF ( Average Variance Inflation factor ). AVIF sebagai indikator harus lebih kecil dari 5. Jika kriteria ini terpenuhi maka model dikategorikan fit. 3) APC ( Average Path Coeficient ). Nilai p untuk APC harus lebih kecil dari 0,05 atau berarti signifikan. Jika kriteria ini terpenuhi maka model dikategorikan fit. b. Combined loadings and Cros Loadings Model evaluasi PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang bersifat non parametrik. Pengukuran outer model dengan indikator reflektif dievaluasi dengan convergent atau discriminan validity dari

16 56 indikatornya dan composite realiability untuk blok indikatornya. Ringkasan rule of thumb validity dan realiabilty dapat dilihat di tabel 3.2 c. Laten Variable Coefficients Di dalam WarpPLS analisis Laten Variable Coefficients menunjukan hasil estimasi antara lain : 1) Koefisien determinasi menggunakan R-squared yang menunjukan berapa persentase variansi konstruk endogen/kriteron dapat dijelaskan oleh konstruk yang dihipotesiskan memengaruhinya (eksogen/predictor). Semakin tinggi R-squared menunjukan model yang baik. R-squared hanya ada untuk konstruk endogen. 2) Q squared (Stoner Giesser Coefficient) merupakan ukuran nonparametrik yang diperoleh melalui algoritma blind folding. Q squared digunakan untuk penilaian validitas prediktif atau relevansi dari sekumpulan variabel laten prediktor pada variabel kriterion. Model dengan validitas prediktif harus mempunyai nilai Q squared lebih besar dari nol (0). 3) Full Collinearity VIF merupakan hasil pengujian kolinearitas penuh yang meliputi multikolinearitas vertical dan lateral. Kolinearitas vertical atau klasik yaitu kolinearitas antarvariabel prediktor dalam blok yang sama. Kolinearitas lateral yaitu kolinearitas antara variabel laten prediktor dengan kriterion. Kriteria untuk full collinearity test adalah nilainya harus lebih rendah dari 3,3 (Kock, 2013).

17 57 2. Inner Model (Inner relation atau structural model atau substantive theory) Blok dengan indikator reflektif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut: Variabel laten eksogen : Variabel laten endogen : x = λxξ + εx y = λyη + εy Di mana x dan y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (ξ) dan endogen (η). Sedangkan λx dan λy merupakan matriks loading yang menggambarkan seperti koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan εx dan εy dapat diinterpretasikan sebagai kesalahan pengukuran atau noise. Menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan substantif teori, dengan model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini: η= βη+γξ +ς Dimana η menggambarkan vektor variabel tfx), ξ adalah vektor variabel laten eksogen dan ς adalah vektor residual (unexplained variance). Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, maka hubungan antar variabel laten, berlaku bahwa setiap variabel laten dependen, atau sering disebut causal chain system dari variabel laten dapat dispesifikasikan sebagai berikut: ytηj = Σi βji ηi + Σi γjb ξb + ςj

18 58 Dimana βji dan γjb adalah koefesien jalur yang menghubungkan prediktor endogen dan variabel laten eksogen ξ dan η sepanjang range indeks i dan b dan ςj adalah inner residuah yxl variabel. Besaran nilai p value pada range indeks merupakan dasar dari signifikansi hubungan antara variabel laten eksogen dan endogen dimana p- value > 0.05 dikatakan tidak signifikan, dan p-value < dari 0.5 dikatakan signifikan. Nilai p value digunakan dalam menerima dan menolak hipotesis, tarif nyata p value > 0.05 maka hipotesis ditolak sedangkan p value < 0.05 maka hipotesis diterima. ( Latan dan Ghozali, 2012). H. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikembangkan dalam model ini, besaran nilai p value pada range indeks merupakan dasar dari signifikansi hubungan antara variabel laten eksogen dan endogen dimana p- value > 0.05 dikatakan tidak signifikan, dan p-value < dari 0.5 dikatakan signifikan. Nilai p value digunakan dalam menerima dan menolak hipotesis, tarif nyata p value > 0.05 maka hipotesis ditolak sedangkan p value < 0.05 maka hipotesis diterima. ( Latan dan Ghozali, 2012). 1. Pengujian Pengaruh secara Langsung Pengujian pengaruh langsung dan tidak langsung digunakan untuk mengetahui kekuatan pengaruh antara konstruk, baik pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung, pengaruh langsung (direct effect) adalah semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung (loading factor) masing masing variabel indikator yang membentuk variabel laten yang

19 59 dianalisa. Dalam penelitian ini akan dilihat besarnya pengaruh langsung dari: a. Pembelajaran Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Keuangan b. Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dan Kinerja Keuangan c. Kinerja Karyawan terhadap Kinerja Keuangan 2. Pengujian Pengaruh Secara Tidak Langsung (Intervening Analysis) Efek mediasi merupakan hubungan yang terjadi antara konstruk eksogen (mempengaruhi) dengan konstruk endogen (dipengaruhi) yang terjadi secara tidak langsung. Hubungan tidak langsung ini timbul dikarenakan konstruk eksogen dalam mempengaruhi konstruk endogen melalui konstruk lainnya yang disebut konstruk penghubung atau antara (Latan dan Ghozali, 2012). Hal ini diartikan bahwa pengaruh konstruk eksogen terhadap konstruk endogen dapat secara langsung atau melalui konstruk penghubung. Menurut (Baron dan Kenny, 1986 dalam Latan dan Ghozali, 2012) terdapat tiga tahapan dalam menguji efek mediasi dalam suatu model penelitian : a. Melakukan pengujian pengaruh konstruk eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) dan harus signifikan pada P < 0,05.

20 60 b. Tahapan terakhir adalah melakukan pengujian secara simultan pengaruh konstruk eksogen (X) dan mediasi (M) terhadap konstruk endogen (Y), Jika pengaruh X terhadap Y tidak signifikan, sedangkan pengaruh X terhadap M lalu terhadap Y signifikan maka terjadi efek mediasi full. Apabila pengaruh X terhadap Y signifikan dengan koefisiennya turun, sedangkan pengaruh X terhadap M lalu terhadap Y signifikan maka terjadi efek mediasi parsial. Sedangkan menurut Hair et al.(2010) Analisis variabel mediasi dapat dilakukan melalui pendekatan perbedaan koefisien. Pendekatan ini menggunakan metode pemeriksaan dengan melakukan analisis dengan dan tanpa melibatkan variabel mediasi. Metode pemeriksaan melakukan dua kali analisis, yaitu analisis dengan melibatkan variabel mediasi dan analisis tanpa melibatkan variabel mediasi. Metode pemeriksaan variabel mediasi dengan pendekatan perbedaan koefisien dilakukan sebagi berikut: a. Memeriksa pengaruh langsung Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen pada model dengan melibatkan variabel mediasi. b. Memeriksa pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen pada model tanpa melibatkan variabel mediasi c. Memeriksa pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Mediasi, d. Memeriksa pengaruh variabel Mediasi terhadap variabel Dependen.

21 61 Pengaruh tidak langsung didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pembelajaran Organisasi berpengaruh terhadap kinerja Keuangan yang dimediasi oleh Kinerja Karyawan. b. Budaya Organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan melalui kinerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT) BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada sub bab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal (sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian Kuantitatif (Quantitative Research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 46 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis Penelitian ini adalah penelitian kausal (Sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini membahas

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

2 METODE. Kerangka Pemikiran

2 METODE. Kerangka Pemikiran 16 2 METODE Kerangka Pemikiran PTT padi merupakan suatu metode pendekatan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dan efisiensi produksi. PTT menekankan pada prinsip

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini akan mengukur dan menganalisis pengaruh kompetensi SDM, penerapan SPIP, dan SAP terhadap kualitas LKPD, sehingga peneliti menetapkan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada bulan September hingga Januari 2016. Lokasi penulis skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2016 sampai Maret 2017. Penelitian dilakukan pada Universitas Mercu Buana kampus Menteng,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikas permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menggambarkan lapangan atau obyek penelitian dan teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis suatu model mengenai gaya kepemimpinan otokratis, budaya organisasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-asosiatif karena penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti setelah kejadian. Peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari peubahpeubah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menurut tingkat penjelasannya bermaksud menjelaskan kedudukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada rumah sakit se-bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil Rumah Sakit

III. METODE PENELITIAN. pada rumah sakit se-bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil Rumah Sakit 1 III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada rumah sakit se-bandar Lampung. Penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos

BAB III. Metode Penelitian. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos 26 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Sumber Data Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pos (mail survey) dan contact person dengan kuesioner yang diperuntukan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah rektor dan pimpinan di beberapa Universitas swasta di kota Dili-Timor Leste. Dalam penelitian ini, dipilih 4 dari 8

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik dengan kombinasi dari analisis jalur (path) dan analisis regresi yang memungkinkan peneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses penelitian, antara lain: pengidentifikasi masalah di lokasi penelitian, perumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dantempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPUTUSAN KONSUMEN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING PARTIAL LEAST SQUARE Alodya Ann Gita Alfa 1), Dewi Rachmatin 2), Fitriani Agustina 3) 1), 2), 3) Departemen Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna software akuntansi yang bekerja pada suatu perusahaan yang menerapkan software akuntansi berbasis ERP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan vaiabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 63 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak/pengaruh variabel (independent variable/variabel laten eksogen) terhadap variabel tertentu (dependent variabel/variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS

STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS MODUL PELATIHAN STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS AZUAR JULIANDI Disampaikan dalam Pelatihan Dosen-Dosen Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hipotesis yang diajukan maka selanjutnya perlu merancang penelitian untuk menguji hipotesisinya. Merancang riset berarti menentukan jenis risetnya,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husein Umar (2007, hlm 303) menyatakan bahwa objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan dasar tentang bagaimana melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan dasar tentang bagaimana melakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan dasar tentang bagaimana melakukan penelitian. Desain penelitian memberikan kerangka dan prosedur bagaimana mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Data Responden Untuk dapat memberikan gambaran mengenai deskripsi data responden, peneliti menggunakan tabel distribusi sebaran untuk menunjukkan data responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci