Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Ekuador Ke Quito Tanggal 2-8 Oktober 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Ekuador Ke Quito Tanggal 2-8 Oktober 2016"

Transkripsi

1 Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Ekuador Ke Quito Tanggal 2-8 Oktober PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pengiriman Delegasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen adalah Alat Kelengkapan DPR RI (AKD) yang memiliki tugas dalam lingkup diplomasi parlemen. Hal ini tertuang dalam Pasal 116 ayat (1) UU No 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) yang menetapkan tugas BKSAP antara lain: membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain. Dalam pelaksanaan tugasnya, BKSAP membagi wilayah kerjanya menjadi tiga: pelaksanaan tugas secara multilateral melalui organisasi internasional dan organisasi regional, serta dalam hal pelaksanaan tugas secara bilateral melalui peningkatan hubungan persahabatan dan kerja sama antarparlemen. Dalam konteks pelaksanaan tugas secara bilateral, BKSAP dapat melakukan membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) sebagaimana diatur dalam Pasal 76 ayat 1 (e) Peraturan DPR No 1/2014 tentang Tata Tertib. Per September 2015, DPR RI telah memiliki 49 GKSB dengan Parlemen negara sahabat salah satunya adalah GKSB DPR RI dengan Parlemen Ekuador (National Assembly or Asamblea Nacional). 1

2 Untuk mendukung peningkatan hubungan bilateral, GKSB melakukan berbagai kegiatan dalam kerangka bilateral termasuk dengan mengunjungi negara terkait. Pada tanggal 3-6 Oktober 2016 GKSB Ekuador telah melakukan kunjungan kerja ke Republik Ekuador. Adapun dasar hukum pengiriman delegasi adalah Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor: 131/PIMP/I/ tanggal 26 September Perihal Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Kunjungan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI Parlemen Ekuador Susunan Delegasi NO. N A M A KOMISI FRAKSI JABATAN 1. MASINTON PASARIBU, SH III PDIP KETUA DELEGASI 2. Drs. H. BISRI ROMLY, MM VIII PKB WAKIL KETUA 3. Ir. KETUT SUSTIAWAN XI PDI P ANGGOTA 4. BETTI SHADIQ PASADIGOE, SE, Ak, MM IX PG ANGGOTA 5. Hj. ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag, SH.MH 6. ELNINO M. HUSEIN MOHI, ST, M.Si 7. H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, SE VIII PG ANGGOTA I P. GERINDRA ANGGOTA V P. GERINDRA ANGGOTA 8. KRESNA DEWANATA PHROSAKH X P. NASDEM ANGGOTA Delegasi didampingi oleh: 1. N.A.A. Titie Budi S. (Sekretaris Delegasi) 2. Niswan (Sekretaris Delegasi) 3. Mochamad Ilyas (Tenaga Ahli BKSAP) 2

3 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan khusus kunjungan Delegasi GKSB DPR RI Parlemen Ekuador adalah: 1. Untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara Parlemen Indonesia dengan Parlemen Ekuador, terutama untuk ikut berkontribusi dalam mempromosikan hubungan kerjasama pemerintah kedua negara. 2. Menunjukkan komitmen penuh dukungan Parlemen Indonesia terkait kerjasama bilateral antara kedua negara khususnya pada bidang kerjasama sosial dan budaya serta pariwisata. 3. Untuk bertukar pandangan (sharing best practices) dengan Parlemen Ekuador terkait tugas-tugas keparlemenan (legislasi, anggaran, dan pengawasan serta diplomasi parlemen) dan isu-isu regional dan internasional terkini. 4. Untuk menjajaki lebih lanjut secara konkret peluang penguatan dan peningkatan kerjasama di berbagai bidang dengan negara Ekuador, termasuk dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwista hingga kerjasama pendidikan dan kebudayaan 5. Untuk mempererat tali persahabatan serta mendorong upaya peningkatan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara secara lebih luas yakni antar-parlemen, antar-pemerintah, antar-bisnis, dan antar-masyarakat Misi Delegasi Misi delegasi GKSB DPR RI -Parlemen Ekuador ke Ekuador adalah: 1. Diperolehnya informasi mengenai langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan kerjasama parlemen antar kedua negara 2. Dipahaminya perkembangan kondisi terkini dari situasi politik, ekonomi, dan sosial budaya negara Ekuador yang akan menjadi bahan referensi bagi Indonesia dalam meningkatkan kerjasama dengan negara Ekuador 3

4 3. Dicapainya kesepahaman antara kedua parlemen mengenai upaya pemanfaatan bersama dari potensi dan peluang kerjasama kedua negara Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan 1. Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Ekuador, GKSB DPR RI Parlemen Ekuador telah melakukan rapat internal GKSB beberapa kali untuk merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-pihak yang akan ditemui selama delegasi berada di Ekuador. 2. GKSB DPR RI - Parlemen Ekuador juga telah melakukan pertemuan dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Quito, Kedutaaan Besar Republik Ekuador di Jakarta untuk memperoleh masukan teknis dan substantif agar kunjungan ke Ekuador berjalan lancar dan sesuai dengan maksud/tujuan kunjungan. 4

5 II. ISI LAPORAN Selama di Ekuador, Delegasi GKSB DPR RI mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemangku kepentingan di Ekuador yaitu: Pimpinan Secretary of Risks and Natural Disasters, Dr. Mario Ruiz; Direktur Investasi, Kerjasama Nasional dan Internasional Kementerian Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Sharian Lopez Cox; Penasehat Kantor Kementerian Ministry of Hydrocarbons, Rocio Pesantes Moreira; Ketua Komisi Pembangunan Ekonomi, Produksi dan Usaha Mikro Parlemen Ekuador, Ibu Ing. Soledad Buendia; Ketua Komisi Kedaulatan, Integrasi, Hubungan Internasional dan Keamanan Komprehensif Parlemen Ekuador, María Calle; Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Republik Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono Pertemuan dengan Pimpinan Secretary of Risks and Natural Disasters, Dr. Mario Ruiz, tanggal 4 Oktober 2016 Dalam pertemuan ini Dr. Mario Ruiz menyampaikan beberapa hal penting antara lain: Memandang penting Indonesia sebagai negara yang berpengalaman dalam penanangan bencana seperti tsunami dan banjir. Ekuador berkeinginan berlajar dari Indonesia terkait evakuasi masyarakat yang tinggal di area rawan bencana dan terkait penanganan lahar akibat bencana gunung bearapi. Ekuador memandang penting sosilisasi perihal bencana kepada masyarakat, terutama terkait pengenalan mendalam masyarakat terhadap alam. Ekuador selalu memonitor gejala-gejala bencana alam terutama gempa bumi. Sampai saat ini gempa-gempa berskala kecil masih sering terjadi di Ekuador. Tercatat beberapa kali gempa bumi dalam skala besar menimpa Ekuador di antaranya gempa bumi Esmeraldas tahun 1906 dengan kekuatan 8,8 SR menewaskan sebanyak orang. Pasalnya, seperti di Indonesia, Ekuador merupakan negara yang sedikitnya masih memiliki sembilan gunung berapi yang masih aktif. 5

6 Ekuador mendorong penyelesaian draf MoU terkait bencana antara kedua negara yang masih menunggu counter draft dari pihak terkait di Indonesia yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam draf tersebut Ekuador menekankan pentingnya kerjasama antarpakar dan tenaga ahli bidang bencana antara kedua negara. Pada sisi lain, Ekuador mengusulkan agar kerjasama terkait bencana tidak sebatas antarpemerintah pusat tetapi juga antarpemerintah daerah dari kedua negara. Ketua Delegasi GKSB Bapak Masinton Pasaribu menyampaikan beberapa hal yaitu: Menyampaikan simpati dan duka masyarakat Indonesia kepada korban bencana gempa yang menimpa Ekuador pada April Indonesia meyakini Bangsa Ekuador dapat kembali bangkit dan menatap masa depan yang cerah. Menjelaskan bahwa Delegasi GKSB Parlemen Indonesia-Ekuador yang dibentuk pada September 2015 sebagai bagian dari 49 GKSB dengan parlemen-parlemen dari berbagai negara. Delegasi kami berasal dari pelbagai fraksi dan komisi, berasal dari 34 provinsi. Menjelaskan bahwa GKSB dibentuk untuk mempromosikan hubungan persahabatan dan kerja sama antar-parlemen kedua negara, demikian juga secara luas untuk memperkuat hubungan bilateral kedua Negara pada semua bidang/sektor (politik, ekonomi, sosial dan budaya dan lainnya). Delegasi GKSB mengharapkan kunjungan ini dapat memperkuat dan memajukan hubungan baik kedua negara yang secara formal sudah berlangsung sejak tahun Menggarisbawahi bahwa kedua negara merupakan negara yang termasuk ke dalam area cincin api (ring of fire) Pasifik. Kedua negara memiliki potensi besar ancaman bencana. Sebagai contoh bencana tsunami pada tahun Oleh sebab itu, DPR RI dengan segala kewenangan yang dimilikinya, siap mendorong dan mendukung pemerintah kedua negara untuk segera merealisasikan kerjasama bidang pencegahan dan penanganan bencana. Diharapkan kerjasama tersebut dapat berkesinambungan. 6

7 Selain itu, anggota Delegasi berperan aktif berdialog dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan beberapa hal yaitu: Delegasi menyepakati untuk mendorong pihak BNPB agar segera menuntaskan draf MoU dengan Ekuador terkait penanganan bencana. Mendukung keinginan Ekuador untuk belajar dari Indonesia terkait penanganan lahar. Secara singkat dijelaskan secara singkat bahwa Indonesia telah menerapkan kanalisasi lahar sehingga tidak membahayakan. Gambar1. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Dr. Mario Ruiz 7

8 Gambar 2. Pertukaran cinderamata antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Dr. Mario Ruiz 2.2. Pertemuan dengan Direktur Investasi, Kerjasama Nasional dan Internasional Kementerian Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Ms. Sharian Lopez Cox, tanggal 4 Oktober 2016 Dalam pertemuan ini Ketua Delegasi GKSB Bapak Masinton menyampaikan beberapa hal yaitu: Menjelaskan bahwa Delegasi GKSB Parlemen Indonesia-Ekuador yang dibentuk pada September 2015 sebagai bagian dari 49 GKSB dengan parlemen-parlemen dari berbagai negara. Disampaikan juga bahwa GKSB dibentuk untuk mempromosikan hubungan persahabatan dan kerjasama antar-parlemen kedua negara serta secara luas untuk memperkuat hubungan bilateral kedua Negara termasuk kerjasama sektor pertanian. Menekankan sektor pertanian yang harus dijadikan perhatian kedua negara yaitu: budidaya bunga mawar, pisang, kakao dan kopi. Lebih jauh, kedua negara diharapkan menjalin kerjasama yang meliputi perdagangan produk pertanian dan 8

9 penelitian, pertukaran ahli dan packaging produk pertanian sebagai bagian dari implementasi (transfer teknologi). Ditekankan pula pentingnya ketahanan pangan. DPR RI mendukung adanya MoU antara Kementerian Pertanian RI dengan Kementerian Pertanian Ekuador. DPR RI dengan segala kewenangan yang dimilikinya terus mendorong dan mendukung pemerintah, pelaku usaha dan institusi terkait, untuk terus meningkatkan kerjasama bidang pertanian dengan pihak Ekuador Selain itu, anggota delegasi yaitu Bapak Elnino M. Husein menggarisbawahi bahwa pasar Indonesia yang sangat prospektif dengan sekitar 250 juta jiwa. Elnino mengajak Ekuador sebagai mitra strategis Indonesia dalam mewujudkan kerjasama Selatan-Selatan. Elnino juga mengharapkan kunjungan Menteri Pertanian Ekuador ke Indonesia. Sementara itu, Anggota delegasi yaitu Ibu Endang Maria menyinggung bidang-bidang kerjasama apa yang diinginkan Ekuador dengan Indonesia. Terungkap dalam diskusi tersebut bahwa Ekuador sangat berminat mempelajari sektor pertanian kelapa sawit, manggis dan sertifikasi halal yang telah dilaksanakan di Indonesia. Menanggapi pernyataan delegasi, Ms. Sharian Lopez Cox menyampaikan beberapa hal penting, yaitu: Menekankan peminatan Ekuador dalam pertanian bidang kelapa sawit, manggis dan sertifikasi halal karena keinginan Ekuador untuk mengekspor daging sapi ke Indonesia. Sebagai catatan, Meksiko akan mengekspor sekitar sapi ke Indonesia. Menyambut baik keinginan Indonesia untuk bertukar pengetahun pada sektor pertanian budidaya udang, pisang, bunga mawar dan buah naga putih Ekuador yang memiliki zat antioksidan yang sangat tinggi dan lebih manis dibanding buah naga merah yang ada di Indonesia. Ekuador melihat Indonesia memiliki keunggulan dalam pertanian bidang padi. Ekuador mengajak Indonesia untuk menjadikan padi Ekuador lebih produktif dan efektif. 9

10 Gambar 3. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Ms. Sharian L.C Gambar 4. Pertukaran cinderamata antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Ms. Sharian L.C 10

11 2.3. Pertemuan dengan Penasehat Kantor Kementerian Ministry of Hydrocarbons, Mr. Rocio Pesantes Moreira, tanggal 4 Oktober 2016 Adapun poin-poin penting dalam pertemuan tersebut, yaitu: DPR RI mendukung penuh kerjasama antara kedua negara dalam bidang energi. Dalam kaitan tersebut, Bapak Elnino M. Husein menggarisbawahi bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia berkomitmen menjalin kerjasama dengan negara manapun, termasuk dengan negara-negara sosialis di Amerika Selatan. Kunjungan DPR ke Ekuador bertujuan untuk meyakinkan Ekuador terkait kesungguhan dukungan penuh Parlemen Indonesia atas kerjasama Indonesia- Ekuador. Merespon hal tersebut, Ekuador secara terbuka menyambut baik kesungguhan tersebut. Rocio berjanji akan terus menjalin hubungan dengan Duta Besar Republik Indonesia di Quito terkait detil kerjasama. Ekuador mengharapkan kunjungan Parlemen Indonesia dapat memotivasi pihak Ekuador untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan Indonesia terutama pada sektor energi. Diakui bahwa kerjasama sektor energi antara kedua negara belum terealisasi. Pada pertemuan tersebut disampaikan pula bahwa Ekuador tidak mengelola sendiri minyak mentahnya. Sebagian besar minyak mentah Ekuador diekspor ke Cina. Hal lain lagi bahwa kedua negara diminta menuntaskan MoU dengan LEMIGAS terkait penelitian bidang gas. Disampaikan juga kepada pihak Ekuador bahwa beberapa badan penelitian Indonesia bidang minyak dan gas telah memiliki setifikasi secara internasional. 11

12 Gambar 5. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mr. Rocio Pesantes Moreira Gambar 6. Pemberian cinderamata Delegasi GKSB DPR RI kepada Mr. Rocio P.M. 12

13 2.4. Pertemuan dengan Ketua Komisi Pembangunan Ekonomi, Produksi dan Usaha Mikro Parlemen Ekuador, Mrs.Ing. Soledad Buendia, tanggal 5 Oktober 2016 Dalam pertemuan ini, Ketua Delegasi Bapak Masinton menyampaikan poinpoin penting sebagai berikut: Menjelaskan bahwa Delegasi GKSB Parlemen Indonesia-Ekuador yang dibentuk pada September 2015 sebagai bagian dari 49 GKSB dengan parlemen-parlemen dari berbagai negara. Delegasi kami berasal dari pelbagai fraksi dan komisi, berasal dari 34 provinsi. Disampaikan bahwa jumlah anggota DPR 560 orang dari 77 dapil. GKSB selain dengan Parlemen Ekuador telah menggelar pertemuan dengan beberapa kementerian Ekuador. Diharapkan kerjasama parlemen kedua negara berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian global. Digarisbawahi pula bahwa parlemen kedua negara berperan aktif pada forum-forum parlemen seperti pada APPF dan IPU. Meminta parlemen kedua negara dalam forum-forum tersebut saling mendukung kedaulatan masing-masing negara. Disinggung pula bahwa sebelumnya parlemen kedua negara pernah mengeluarkan joint statement yang diharapkan dapat menjadi starting point peningkatan kerjasama yang lebih maju dalam konteks kerjasama Selatan-Selatan. DPR RI berkomitmen memberikan dukungan atas bentuk kerjasama apapun yang dilakukan oleh kedua negara dalam pelbagai sektor: politik, ekonomi, budaya, turisme, dan lainnya. Disampaikan bahwa Indonesia dengan sekitar 250 juta jiwa merupakan negara yang sangat majemuk namun dapat hidup damai dan rukun dengan Pancasila sebagai pijakan bersama dalam bernegara dan berbangsa. Ditegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendorong tumbuhnya perdamaian dunia dan demokrasi. Indonesia tumbuh dan berkembang sebagai negara demokrasi dengan multi partai (10 parpol) sejak tahun

14 Indonesia terus berupaya memberdayakan perempuan pada sektor politik dan di antara raihan-raihannya tercatat Indonesia pernah dipimpin presiden perempuan dan 30% menteri pemerintahan sekarang dijabat perempuan. Anggota Delegasi yaitu Ibu Betti Shadiq menyatakan mengapresiasi peran sangat signifikan di Parlemen Ekuador. Disampaikan pula bahwa di Indonesia ada ketentuan agar menyertakan sedikitnya 30% dari perempuan sebagai kandidat anggota parlemen. Kendati demikian tingkat keterpilihan perempuan tercatat pada kisaran 1-1,5% saja. Selanjutnya Bapak Kresna menyinggung kerjasama turisme yang belum maksimal. Disampaikan bahwa satu juta wisatawan Ekuador yang melancong ke luar negeri setiap tahunnya tercatat hanya 779 yang ke Indonesia. Dalam kaitan tersebut, DPR mendorong peningkatan kerjasama konkrit turisme antara Indonesia-Ekuador terutama dalam konteks B to B. Indonesia menargetkan 20 juta wisatawan pada tahun Kemudian Bapak Elnino menegaskan bahwa sejatinya hambatan geografis tidak lagi sebagai alasan lemahnya kerjasama kedua negara. Kedua belah pihak dapat memanfaatkan ICT untuk meningkatkan kerjasama. Disampaikan bahwa Indonesia yang sudah terintegrasi dengan ASEAN dengan populasi sekitar 600 juta jiwa (hamper setengahnya penduduk Indonesia) merupakan pasar yang sangat potensial. Pada kaitan tersebut, kerjasama antar-regional (ASEAN-Amerika Latin) sangat penting dikembangkan melalui kerjasama bilateral kedua negara mengingat Indonesia- Ekuador merupakan pemain penting di masing-masing kawasan. Elnino juga menekankan pentingnya kerjasama kedua parlemen dalam mendukung kerjasama bidang sains dan penjagaan kedaulatan masing-masing. Selanjutnya, Ibu Endang menilai bahwa implementasi pemberdayaan perempuan di Ekuador terlaksana sangat baik. Sebaliknya, posisi tawar perempuan secara social di Indonesia masih dinilai lemah kendati sudah ada ketentuan 30% keterwakilan kaum perempuan untuk kandidat anggota parlemen. Ia menambahkan bahwa tugas perempuan sangat berat terutama sebagai ibu rumah tangga yang kurang 14

15 mendapatkan apresiasi. Dalam kaitan tersebut, DPR terus mendorong penguatan peran perempuan. Pada pertemuan ini, Mrs.Soledad menyampaikan poin-poin sebagai berikut: Mengapresiasi inisiatif kunjungan GKSB DPR RI dan menyebut Indonesia sebagai negara sahabat serta sangat senang menerima masukan-masukan dan pengalamanpengalaman Indonesia. Ia mendorong Indonesia untuk berinvestasi di Ekuador. Sangat terkesan dengan Indonesia terutama beberapa destinasi wisatanya seperti Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. Bahkan ia berjanji akan terus mempromosikan destinasi-destinasi wisata Indonesia dan kekhasan budayanya seperti ragam kuliner dan batik. Terkait pemberdayaan perempuan di Ekuador ia menjelaskan bahwa secara hukum pemberdayaan perempuan di Ekuador sangat kuat. Dijelaskan bahwa ketentuan di Ekuador menetapkan minimal 50% keterwakilan perempuan dalam proses pileg. Tercatat sekitar 42% anggota parlemen di setiap parpol Ekuador berasal dari kalangan perempuan. Walhasil, pimpinan Parlemen dan beberapa komisinya dijabat perempuan. Ketentuan di Ekuador juga memberikan beberapa jaminan social bagi perempuan antara lain asuransi kesehatan, tunjangan khusus perempuan per bulan, kesempatan belajar, bersosialisasi, tersedia tempat penitipan anak secara gratis, perhatian terhadap ibu-ibu hamil, perhatian khusus terhadap anak-anak pada usia 1-3 tahun. Tercatat 1,9 juta perempuan Ekuador berhasil keluar dari garis kemiskinan. Kemudian juga dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Parlemen Ekuador. Gambar 7. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mrs. Soledad 15

16 Gambar 8. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mrs. Soledad Gambar 8. Pemberian cinderamata antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mrs. Soledad 16

17 2.5. Pertemuan dengan Ketua Komisi Kedaulatan, Integrasi, Hubungan Internasional dan Keamanan Komprehensif Parlemen Ekuador, Mrs. María Calle, tanggal 5 Oktober 2016 Dalam pertemuan ini, Ketua Delegasi Bapak Masinton menyampaikan poinpoin penting, sebagai berikut: Menjelaskan bahwa Delegasi GKSB Parlemen Indonesia-Ekuador yang dibentuk pada September 2015 sebagai bagian dari 49 GKSB dengan parlemen-parlemen dari berbagai negara. Delegasi kami berasal dari pelbagai fraksi dan komisi. Disampaikan bahwa jumlah anggota DPR 560 orang dari 77 dapil, 34 provinsi, yang mewakili sekitar 250 juta jiwa (sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia), dengan keragaman budaya, Bahasa dan agama dan Pancasila sebagai dasar negara yang memiliki prinsip Bhineka Tunggal Ika. 17

18 Mengharapkan kerjasama parlemen kedua negara dapat memperkuat peran diplomasi masing-masing negara. Dalam kaitan tersebut, disinggung pula bahwa sebelumnya parlemen kedua negara pernah mengeluarkan joint statement yang diharapkan dapat menjadi starting point peningkatan kerjasama yang lebih maju. Mengapresiasi posisi parlemen kedua negara dalam pelbagai forum keparlemanan yang selalu mendukung keutuhan kedaulatan masing-masing negara. Selain itu, diharapkan kedua parlemen dapat mendorong khusus pemerintah kedua negara untuk terus meningkatkan kerjasama dan berkontribusi dalam menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Ditegaskan posisi dasar kebijakan luar negeri Indonesia bahwa sejak tahun 1955 terus mendorong kemerdekaan semua bangsa, menjaga kedaulatannya, dan menolak keras intervensi asing. Dalam kaitan tersebut, kerjasama parlemen Indonesia-Ekuador menekankan pada dukungan penjagaaan kedaulatan kedua negara. Disampaikan bahwa Islam di Indonesia sangat toleran dengan Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara. Indonesia merupakan negara demokrasi yang menganut system multi partai. Selanjutnya, Bapak Elnino menegaskan bahwa DPR mendukung penuh semua bentuk kerjasama dengan Ekuador. Ia menegaskan pentingnya diplomasi parlemen selain diplomasi pemerintah. Disampaikan bahwa dengan teknologi ICT hubungan kerjasama kedua negara tidak boleh terhambat lantaran factor geografis. Kedua negara juga diharapkan menjadi pemain penting kerjasama antarkawasan. Di sisi lain Bapak Elnino secara definitif mengharapkan kerjasama bidang sepakbola antara kedua negara. Adapun beberapa poin yang disampaikan Mrs. Maria Calle adalah: Bangga atas kunjungan Delegasi DPR RI ke Ekuador mengingat Indonesia sebagai negara berpenduduk besar dengan kekayaan alam melimpah. Diharapkan melalui kunjungan tersebut dapat meningkat hubungan kerjasama kedua negara terutama 18

19 hubungan dagang. Disampaikan bahwa produk-produk unggulan Ekuador adalah coklat, pisang, bunga mawar/ros, dan udang. Menilai kedua negara memiliki kesamaan tipikal secara geografis yang meliputi pegunungan, pantai, hutan, dan kepulauan. Ditegaskan bahwa Ekuador menempatkan pelestarian lingkungan sebagai pijakan utama dalam mengelola kekayaan alamnya. Kedua negara juga menghadapi tantangan yang sama terkait jumlah warga negara masing-masing negara yang beremigrasi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. Tercatat sejak tahun 2000 sekitar seperempat warga Ekuador bekerja di luar negeri. Ekuador sangat tertarik bekerjasama dengan Indonesia terutama terkait teknologi yang dimiliki Indonesia. Pada Februari 2017 mendatang Ekuador akan menggelar Pemilihan Legislatif (Pileg). Terkait hal tersebut, Parlemen Indonesia dipersilahkan untuk melihat langsung proses pesta demokrasi di Ekuador. Parlemen Ekuador berkomitmen penuh mendukung kerjasama apapun yang dilakukan dengan Indonesia. Dalam kaitan tersebut, Parlemen Ekuador meminta hubungan kerjasama lebih erat dengan Parlemen Indonesia dalam forum-forum keparlemenan seperti di IPU. Dalam kesempatan tersebut Delegasi Indonesia mendukung penuh draf resolusi yang diajukan Parlemen Ekuador di IPU terkait perdamaian dunia. Kedua parlemen diharapkan saling memberikan dukungan atas kedaulatan negara masing-masing. Ditegaskan pula pentingnya menjaga kedaulatan pangan, energy, dan budaya demi generasi masa depan. Ekuador terus melancarkan perang antinarkotika termasuk control sangat ketat atas pelarangan penanaman ganja. Dalam kaitan tersebut, 98% mereka yang tidak mau terlibat dalam urusan narkoba di Kolombia meminta suaka ke Ekuador. Gambar 9. Diskusi antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mrs. Maria C. 19

20 Gambar 10. Pemberian cinderamata antara Delegasi GKSB DPR RI dengan Mrs. María C. 20

21 2.6. Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Republik Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono dan Masyarakat Indonesia di Ekuador, tanggal 5 Oktober 2016 Delegasi GKSB saat kunjungan ke Ekuador menggelar pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia dan masyarakat Indonesia di Quito, Ekuador. Dalam kesempatan tersebut Ibu Diennaryati Tjokrosuprihatono selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Ekuador dan jajaran menyambut kedatangan dan menyanpaikan ucapan selamat datang kepada rombongan delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Republik Ekuador di KBRI Quito. Dubes RI untuk Ekuador menyampaikan poin-poin kunci terkait hubungan bilateral dan kerjasama Indonesia-Ekuador yaitu: Disampaikan bahwa produk unggulan Ekuador yaitu pisang, singkong, minyak/energi, bunga ros, budidaya udang, gula berbahan baku daun stevia. Beberapa peneliti LIPI telah berkunjung ke Ekuador melakukan studi daun stevia yang bisa menghasilkan gula yang berkualitas dan aman bagi kesehatan terutama penyakit gula (diabetes). Beberapa sektor swasta yang telah menjajaki pasar Ekuador yaitu Indofood dan Sinar Mas. Demikian juga LEMIGAS telah memiliki draft MoU dengan Ekuador terkait kerjasama bidang energi dan gas. Demikian pula PT Timah melihat bahwa potensi tambang emas dan timah di Ekuador merupakan peluang yang cukup potensial mengingat Ekuador baru menggalinya sekitar 5%. Menekankan kerjasama wisata bahari antara kedua negara. Selanjutnya, Duta Besar Diennaryati memberi apresiasi kepada delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador yang bertujuan mempererat hubungan bilateral antara Republik Indonesia dengan- Republik Ekuador. 21

22 Ketua Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador, Bapak Masinton dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Duta Besar Diennaryati dan jajaran KBRI yang telah memfasilitasi dan membantu terselenggaranya pertemuan delegasi GKSB DPR RI dengan beberapa pihak di Quito Selanjutnya, Ketua Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador memperkenalkan delegasi satu persatu. Dalam sambutannya, Ketua Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador, Bapak Masinton menginformasikan bahwa pada 2015 DPR RI telah membentuk dan meresmikan Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI dengan 49 parlemen negara sahabat termasuk dengan Parlemen Ekuador. GKSB ini diharapkan jadi focal point khususnya dalam peningkatan hubungan bilateral antara DPR RI dengan parlemen negara sahabat, dan secara umum diharapkan berkontribusi dalam mempromosikan hubungan bilateral baik itu Government to Government, Business to Business, ataupun Parliament to Parliament, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, atau bidang-bidang strategis lainnya. Ketua Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador memaparkan maksud dan tujuan kunjungan delegasi GKSB DPR RI ke Quito. Maksud dan tujuan yang pertama adalah untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara DPR RI dan Parlemen Ekuador. Sejalan dengan visi DPR yang ingin membangun parlemen modern dengan penguatan fungsi lembaganya, GKSB dapat mengolah beragam informasi yang ada di Parlemen Ekuador untuk penguatan kelembagaan. Ia melanjutkan kunjungan GKSB DPR RI ke Quito adalah juga untuk memperbarui komitmen Indonesia terhadap penguatan dan peningkatan kerja sama di berbagai bidang. Kunjungan GKSB ini juga mempererat hubungan diplomatik kedua negara melalui jalur diplomasi parliament-to-parliament. Menurut Ketua Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador, kunjungan GKSB DPR RI-Parlemen Ekuador untuk menjajaki lebih lanjut secara konkret peluang penguatan dan peningkatan kerja sama di berbagai bidang dengan Ekuador, termasuk dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, hingga kerja sama pendidikan dan kebudayaan. 22

23 Selain hal-hal di atas, kunjungan GKSB adalah untuk bertukar pandangan (sharing best practices) dengan Parlemen Ekuador terkait tugas-tugas keparlemenan, yakni: legislasi, anggaran, dan pengawasan. Dalam penutup kata sambutannya, Bapak Masinton mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada Duta Besar dan seluruh jajaran KBRI yang banyak membantu GKSB DPR RI selama di Quito. Gambar 11. Foto Bersama antara Delegasi dengan jajaran KBRI Ekuador 23

24 24

25 III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 3.1. Kesimpulan Kunjungan GKSB Ekuador ke Quito Ekuador berlangsung lancar dan sangat positif. Pihak Ekuador menyambut baik kedatangan Delegasi Indonesia dan sangat antusias dalam setiap sesi pertemuan. Beberepa poin penting yang dapat disimpulkan adalah: Kedua pihak sepakat bahwa parlemen memainkan peran strategis dalam meningkatkan jalinan persahabatan dan kerjasama antara kedua negara. Kedua belah sepakat bahwa saling kunjung antara kedua parlemen memainkan peran sangat penting dalam mempromosikan hubungan antarparlemen kedua negara. Kedua parlemen sepakat menjalin kerjasama lebih erat di forum-forum keparlemenan seperti di APPF dan IPU. Kedua pihak sepakat bahwa peluang kerjasama dalam bidang ekonomi, investasi, perdagangan, pertanian, pendidikan, dan pariwisata sangat terbuka luas dan masih harus dieksplorasi demi kemajuan dan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara, terlebih kedua negara diikat oleh banyak kesamaan antara lain kesamaan geografis. Bidang-bidang yang harus mendapatkan perhatian antara lain: minyak kelapa sawit, sertifikasi halal, manggis, energi/gas, pisang, ros/mawar, coklat, dan udang. Kedua belah pihak sepakat untuk menyampaikan hasil-hasil pembicaraan ke lembaga-lembaga terkait di masing-masing negara, termasuk pemerintah dan pelaku usaha sebagai tindak lanjut dari pembicaraan-pembicaraan tersebut. 25

26 3.2. Rekomendasi Dari hasil kunjungan Delegasi GKSB Ekuador ke Ekuador, beberapa hal penting untuk ditindaklanjuti antara lain: Mengingat bahwa isu kerjasama yang dibicarakan di Ekuador adalah hal yang bersifat strategis bagi kepentingan kedua negara, maka hendaknya pembicaraan tersebut tidak berhenti pada kunjungan bilateral GKSB saja. Hendaknya pembicaraan tersebut ditindaklanjuti dan direalisasikan ke arah yang lebih konkrit melalui koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga yang terkait seperti Kementerian Pertanian, ESDM, BNPB, Kementerian Perdagangan, pelaku-pelaku usaha/bisnis terutama yang bergerak di sector agrikultur dan energy. Mengingat bahwa kunjungan delegasi GKSB DPR RI hanyalah suatu awal, maka disarankan agar ada kunjungan lain yang bersifat kontinu dan berkelanjutan demi membahas aspek implementasi kerjasama yang lebih praktis. Kunjungan tersebut harus bersifat dua arah yaitu dari Ekuador ke Indonesia maupun sebaliknya. Dalam kaitan ini, agar DPR RI segera mendorong pihak-pihak relevan untuk membahas kerjasama di bidang-bidang kerjasama tersebut di atas. IV. PENUTUP 4.1. Ucapan Terima kasih Delegasi GKSB DPR RI Ekuador mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak selama Delegasi melaksanakan tugas sehingga kunjungan kerja tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar serta delegasi dapat tiba di tanah air dengan selamat, ucapan terimakasih tersebut kami tujukan terutama kepada: 1. Kedutaan Besar R.I. untuk Ekuador di Quito; 2. Kedutaan Besar Ekuador untuk Indonesia di Jakarta 3. Parlemen Ekuador; 26

27 4. Pihak-pihak yang ditemui di Ekuador. 4.2 Kata Penutup Demikian laporan hasil kunjungan GKSB DPR RI ke Ekuador ini disampaikan. Melalui kunjungan ini diharapkan untuk dapat dikembangkannya kerjasama yang lebih dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak pada masa yang akan datang, serta lebih mengefektifkan pertemuan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghadapi isu isu global maupun regional sehingga hubungan bilateral antara kedua negara akan senantiasa langgeng dan terbina dengan baik. Jakarta, 2 November 2016 Ketua GKSB Ekuador, Bapak. Masinton Pasaribu 27

28 LAMPIRAN-LAMPIRAN 28

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016

LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016 LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016 I. PENDAHULUAN A. Pengiriman Delegasi Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor :... 2016. /PIMP/ /2015-2016

Lebih terperinci

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE LAPORAN KEGIATAN BKSAP DPR RI MENJADI NARA SUMBER DALAM SEMINAR INTERNASIONAL : PROSES DAN TUJUAN DENGAN TEMA CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE TANGGAL 10-11 JUNI 2013,

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN MEI 2012

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN MEI 2012 TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN 20 26 MEI 2012 I. Latar Belakang Hubungan bilateral Indonesia-Jerman dimulai sejak tahun 1952. Salah

Lebih terperinci

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Delegasi GKSB DPR-RI Parlemen Rumania telah melakukan kunjungan kerja persahabatan

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK KOREA, YANG MULIA

Lebih terperinci

LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA AGUSTUS 2016

LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA AGUSTUS 2016 LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA 20 26 AGUSTUS 2016 JAKARTA, SEPTEMBER 2016 LAPORAN KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR-RI PARLEMEN

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RAPAT KERJA DENGAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN, MENTERI PERTANIAN, MENTERI PERINDUSTRIAN, MENTERI PERDAGANGAN,

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada Kebijakan DPD RI dalam Upaya Penguatan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana kepada Pemerintah Daerah Parlindungan Purba, S.H, M.M Ketua Komite II, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI parlin_senat@yahoo.com

Lebih terperinci

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Peran DPR RI dalam Agenda 2030 melalui Panja SDGs Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Dasar Keterlibatan DPR dalam SDGs UUD 1945 dengan Perubahannya DPR memegang

Lebih terperinci

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 PERNYATAAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN FEDERASI RUSIA KEDIAMAN PRESIDEN

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN KOREA SELATAN KUNJUNGAN KENEGARAAN KE KOREA

Lebih terperinci

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan SEMINAR KOALISI PEREMPUAN INDONESIA (KPI) Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan 20 Januari 2016 Hotel Ambhara 1 INDONESIA SAAT INI Jumlah Penduduk Indonesia per 201 mencapai 253,60 juta jiwa, dimana

Lebih terperinci

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA.

COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA. COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA. Pada pertemuan ini, delegasi menyampaikan salam dari Ketua DPR RI, Dr. Ade Komarudin kepada Ketua State

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010. 100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE MANILA, PHILIPINA AGUSTUS 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE MANILA, PHILIPINA AGUSTUS 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE MANILA, PHILIPINA 11 13 AGUSTUS 2014 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2014 I. PENDAHULUAN Hubungan diplomatik

Lebih terperinci

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Parliamentary Event on Interfaith Dialog 21-24 November 2012, Nusa Dua, Bali Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat

Lebih terperinci

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-Desa) DESA CABAK TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2017 TANGGAL : 7 JUNI 2017

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.183, 2012 PERTAHANAN. Industri. Kelembagaan. Penyelenggaraan. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5343) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 383) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TOR (TERM OF REFERENCE) KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS DPR RI DALAM RANGKA MENDAPAT MASUKAN UNTUK PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG DESA KE NEGARA BRAZIL

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR- LESTE TENTANG AKTIFITAS KERJA SAMA DIBIDANG PERTAHANAN

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan

RESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL 1 tahun ~ pemberian izin masuk kembali bagi pemegang izin tinggal terbatas pemberian izin masuk kembali untuk beberapa kali perjalanan bagi pemegang izin tinggal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT TERBATAS TERKAIT SURAT

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1124 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. Program Legislasi Nasional. Penyusunan. Tata Cara. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk terwujudnya tujuan nasional negara

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1361, 2016 DPR. Prolegnas. Penyusunan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian, BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, bahwa dengan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN Ignatius Mulyono

KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN Ignatius Mulyono KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2011 Ignatius Mulyono BALEG DAN PROLEGNAS Salah satu tugas pokok Baleg sebagai pusat pembentukan undang-undang, adalah menyusun rencana pembentukan undang-undang.

Lebih terperinci

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang

Lebih terperinci

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. * Era perdagangan bebas di negaranegara ASEAN tinggal menghitung waktu. Tidak kurang dari 2 tahun pelaksanaan

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan Menjadi Anggota 1. Persyaratan menjadi Anggota Partai Jariibu adalah sebagai berikut : a. Setiap Warga Negara Indonesia yang ingin

Lebih terperinci

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa badan permusyawaratan

Lebih terperinci

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 MENTERI DALAM NEGERI SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 Disampaikan oleh : MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jambi, 7 April

Lebih terperinci

DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA I. PENDAHULUAN A. UMUM PEDOMAN KERJASAMA ANTAR LEMBAGA 1. Sesuai Pasal 34 Undang-Undang

Lebih terperinci

Selanjutnya perkenankanlah kami, Fraksi Partai GOLKAR DPR RI, menyampaikan pendapat akhir fraksi atas RUU tentang Partai Politik.

Selanjutnya perkenankanlah kami, Fraksi Partai GOLKAR DPR RI, menyampaikan pendapat akhir fraksi atas RUU tentang Partai Politik. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR RI MENGENAI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PARTAI POLITIK Disampaikan oleh : Hj.

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015 PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2015-2016 SENIN, 16 NOVEMBER 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; OPENING REMARKS by: H.E. Dr. Marzuki Alie Speaker of the Indonesian House of Representatives Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; Yang kami hormati, Para Delegasi

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO,

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DPR-RI SEBAGAI PILAR DEMOKRASI. Oleh KETUA DPR-RI Dr. H.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DPR-RI SEBAGAI PILAR DEMOKRASI. Oleh KETUA DPR-RI Dr. H. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMPERKUAT KELEMBAGAAN DPR-RI SEBAGAI PILAR DEMOKRASI Oleh KETUA DPR-RI Dr. H. Marzuki Alie Disampaikan Pada Acara Seminar BEM Se-Indonesia Diselenggarakan oleh

Lebih terperinci

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA Yang Mulia Presiden ASEAN Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012

POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012 POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012 UNTUK PENCERAHAN DAN SOLUSI PERMASALAHAN BANGSA Muhammadiyah merupakan bagian tak terpisahkan dari komponen bangsa. Oleh karena itu, Muhammadiyah sangat peduli atas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a b c d e f bahwa sebagai Negara Kesatuan Republik

Lebih terperinci

Nasional (Prolegnas). Prolegnas ini disusun bersama oleh DPR, DPD, dan Pemerintah yang dikoordinasi oleh alat Kelengkapan DPR yang khusus menangani

Nasional (Prolegnas). Prolegnas ini disusun bersama oleh DPR, DPD, dan Pemerintah yang dikoordinasi oleh alat Kelengkapan DPR yang khusus menangani LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PENYERAPAN ASPIRASI PROLEGNAS PRIORITAS 2017 KE KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR TANGGAL 26-28 OKTOBER 2016 A. Latar Belakang Pada Masa Persidangan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan pada Acara Rapat Kerja Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Jakarta, 26 November 2010

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010 Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN

Lebih terperinci

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PEMANDANGAN UMUM TERHADAP BAHAN ACARA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PEMANDANGAN UMUM TERHADAP BAHAN ACARA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Alamat : Jl. Malioboro No. 54 Telepon 512688, 512820 Fax. 580692 PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPRD DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah suatu fenomena yang kompleks karena banyak faktor yang berinteraksi, didukung berbagai fasilitas serta layanan yang melibatkan seluruh lapisan

Lebih terperinci

L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011

L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011 L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan ketentuan Pasal 81 ayat (1) Peraturan Tata Tertib, tahun persidangan DPRD dibagi atas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini. PAPARAN WAKIL MENTERI LUAR NEGERI NILAI STRATEGIS DAN IMPLIKASI UNCAC BAGI INDONESIA DI TINGKAT NASIONAL DAN INTERNASIONAL PADA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA JAKARTA, 11 DESEMBER 2017 Yang terhormat

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA INDONESIA-AUSTRALIA ANNUAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/DPR RI/II/ TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/DPR RI/II/ TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR : 08/ RI/II/2011-2012 TENTANG PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG PRIORITAS TAHUN 2012 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE NEGARA AUSTRIA TANGGAL NOVEMBER 2011

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE NEGARA AUSTRIA TANGGAL NOVEMBER 2011 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE NEGARA AUSTRIA TANGGAL 19 25 NOVEMBER 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kunjungan Kerja Delegasi Komisi I DPR RI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BENGKULU

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI BADAN LEGISLASI DENGAN MENKUMHAM DAN DPD RI DALAM RANGKA PENYUSUNAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2018 Tahun Sidang Masa Persidangan

Lebih terperinci

PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD. Oleh : Imam Asmarudin, SH

PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD. Oleh : Imam Asmarudin, SH PERAN ALAT KELENGKAPAN DEWAN DAN PENGUATAN FUNGSI LEGISLASI DPRD Oleh : Imam Asmarudin, SH Abstraks Pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan otonomi daerah,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM RANGKA EVALUASI DAN USULAN PERUBAHAN PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis rapat Hari/tanggal P u k u l T e m p a t A c a r a Ketua Rapat Sekretaris Hadir LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI

Lebih terperinci

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG . BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM Oleh : Darius Agung Prata Widyaiswara Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Dalam rangka mengembangkan kompetensi sumber

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci