Meningkatkan Mutu Hasil Riset. Universitas Pendidikan Ganesha Bali, 29 September Sadjuga

Transkripsi

1 Meningkatkan Mutu Hasil Riset Universitas Pendidikan Ganesha Bali, 29 September 2017 Sadjuga Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

2

3 Indonesia Posisi Strategis Populasi : 260 juta Anggota G-20 (skala ekonomi peringkat ke: 16) Negara kunci ASEAN (total populasi: >600 juta) Negara demokratis terbesar ke-3 Negara mayoritas muslim terbesar, menghargai kebhinekaan Kaya SDA (sumberdaya alam per kapita > China dan India) Politik dan ekonomi stabil (2011 pertumbuhan 6.4%) IPK DIKTI : 27.4%

4 Keunggulan Kekayaaan Alam Indonesia terbesar terbesar terbesar Sumber: MP3EI, 2013

5 Basis Ekonomi SDA Batubara Minyak bumi Timah Tembaga Rotan Kayu Kelapasawit 5

6 Kekayaan Intelektual Mendominasi Proporsi Aset Intangible Assets 70% Tangible Assets 30% Aset Dunia Didominasi Aset Takberwujud 6

7 Alam Semesta Didominasi oleh yang Tidak Kelihatan

8 Upaya Membangun Daya Saing Global

9 Faktor Penentu Dayasaing Global Higher education Innovation Sumber: World Economic Forum, 2016

10 Global Competitiveness Index WEF Health and primary education 100 Higher education and training 63 Labor market efficiency Pilar: Innovation 31 Sumber: World Economic Forum, 2016

11 Global Competitiveness Index Indonesia Ranking 41. Pilar Inovasi Ranking 31, Sub-pilar Kapasitas Inovasi Ranking 32, Sub-pilar Belanja Teknologi Tinggi Pemerintah Ranking 12, Sub-pilar Paten Internasional Ranking 99. Indonesia cukup inovatif, tapi Inovasinya dibeli dari luar. 11

12

13 Jmlh PERMASALAHAN PATEN Ranking Perolehan Paten 99 dari 138 a. PCT/1 juta penduduk yaitu ranking 99 dari 138. b. Pendafaran di dirjen HKI didominasi oleh paten asing Domestik Asing

14 Paten Domestik Terdaftar Tahun: Sumber: DJKI tahun 2016 belum lengkap. Disarikan subdit VFKI

15 Kekayaaan Intelektual Dunia Didominasi Asia Sumber: WIPO 2012

16 Skema Program Peningkatan Paten Penguatan Sentra KI (20) Valuasi Teknologi 15 Teknologi PROGRAM PATEN Pelatihan Penulisan Draft paten Pendaftaran Paten: Raih KI Non Per Ti(20) Uber KI Per Ti (250) Fasilitasi Konsultasi dgn Pemeriksa Paten (400) (100) Sumber: Ristekdikti,

17

18

19 Kekayaan Intelektual Komunal

20

21 Hak Kekayaan Intelektual

22

23 Hak Cipta (Copyrights) Lebih lanjut yang tercakup dalam Hak Cipta adalah semua expresi dari olah pikir manusia, tidak termasuk ide atau gagasan. Biasanya yang termasuk dalam lingkup Hak Cipta adalah sastra dan karya artistik, yang didalamnya termasuk tulisan (buku), musik, karya seni, dan karya-karya yang berbasis teknologi (program komputer dan basis data elektronik). UU 19/2002 mengatur mengenai Hak Cipta. Prinsipnya bahwa Hak Cipta baik didaftar maupun tidak, tetap dilindungi, sehingga pendaftarannya hanya merupakan pencatatan saja. Jangka waktu pelindungannya adalah 70 thn setelah pemilik haknya meninggal dunia.

24 Film Hak Cipta (Copyrights) Musik - lagu

25

26 Merek (Trademark) Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatuh merek tersebut yakni UU No 15/2001 Jangka waktu perlindunga 10 thn dan dapat diperpanjang. Untuk mendapatkan perlindungan merek harus didaftarkan. Merek akan menciptakan brand name yang pada akhirnya akan berhubungan dengan kualitas dari suatu produk produk.

27 02/26/09 Contoh Merek

28

29 Indikasi Geografis (Geographycal Indication) Indikasi geografi merupakan suatu indikasi yang menunjukkan daerah asal suatu produk produk. Indikasi geografi tercakup dalam Undang-undang Merek. Contohnya Jeruk Garut Ubi Cilembu Apel Malang Salak Bali

30 Indikasi Geografis (Geographycal Indication) Daerah Campagne Minuman Campagne

31 Indikasi Geografis (Geographycal Indication)

32

33 Desain Industri (Industrial Design) Disain merupakan penampilan dari suatu produk. Jangka waktu perlindungan untuk desain industri 10 thn dan tidak dapat diperpanjang. Diatur dg UU 31/2000 tentang Desain Industri.

34

35 Contoh Desain Tata Letak Sirkit Terpadu UU No. 32/2000 tt Tata Letak Sirkit Terpadu

36

37 Rahasia Dagang (Trade Secret) Rahasia dagang merupakan informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi, dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Diatur dg UU 30/2000 tt Rahasia Dagang. Tidak perlu pendaftaran. Contoh : Formula parfum. Formula minuman Coca Cola

38

39 Perlindungan Varitas Tanaman (PVT) 3 hal penting yg hrs diperhatikan: Varitas alami, tak ada hak eksklusive Varitas buatan hasil rekayasa, ada hak eksklusif Didaftarkan di Pusat PVT Deptan Contoh: Padi Ciherang, Tomat Buah, Cabe

40

41 Paten (Patent) Paten merupakan pelindungan terhadap olah pikir manusia yang berkaitan dengan inovasi, invensi, dan teknologi. Paten dikelompokkan menjadi paten sederhana dan patenbiasa, dimana paten biasa akan melindungi invensi atas suatu produk, alat, atau proses yang memenuhi kebaruan, langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Diatur dg UU 13/2016 tt Perlindungan Paten: paten biasa adalah 20 thn paten sederhana 10 thn masing-masing tidak dapat diperpanjang.

42

43 Satu Produk, Banyak KI Merek Dagang Disain Industri Tata Letak Sirkit Hak Cipta Paten Rahasia Dagang? 02/26/09

44

45 Peraturan Menteri Keuangan 106/2016 Satuan Biaya Keluaran Penelitian Mempermudah Pertanggungjawaban Keuangan Riset 45

46 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan PMK 106/2016 B. SUB KELUARAN (SUB OUTPUT) PENELITIAN a. artikel jurnal nasional tidak terakreditasi; b. artikel jurnal nasional terakreditasi; c. artikel jurnal regional/internasional tidak terindeks; d. artikel jurnal regional/internasional terindeks; e. prototipe R&D/digunakan dalam kebijakan; f. prototipe laik industri/digunakan dalam kebijakan; g. paten/hak cipta terdaftar; h. paten/hak cipta granted; dan/ atau i. paten/hak cipta terpakai di industri.

47 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan PMK 106/2016

48 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan PMK 106/2016

49

50 Karya Ilmiah Publikasi Karya ilmiah jabatan akademik dosen: a. Jurnal nasional b. Jurnal nasional terakreditasi c. Jurnal internasional d. Jurnal internasional bereputasi

51 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan Permenristekdikti 20/2017 Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di Indonesia, bagi Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala harus menghasilkan: a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi; atau b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional, paten, atau karya seni monumental/desain monumental, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

52 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan Permenristekdikti 20/2017 Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di Indonesia, bagi Dosen yang memiliki jabatan akademik Guru Besar harus menghasilkan: a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal Internasional; atau b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi, paten, atau karya seni monumental/desain monumental, dlm kurun waktu 3 (tiga) tahun.

53 Sumber: Ristekdikti 2017 Mengapa HKI? Memenuhi ketentuan Permenristekdikti 20/2017

54

55 Karya Ilmiah Publikasi Karya ilmiah jabatan akademik dosen: a. Jurnal nasional b. Jurnal nasional terakreditasi c. Jurnal internasional d. Jurnal internasional bereputasi

56 Karya Ilmiah Publikasi 6. Jurnal ilmiah nasional memenuhi kriteria: a. memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan; b. Memiliki ISSN; c. Memiliki versi on-line d. disiplin ilmu tertentu e. untuk masyarakat ilmiah keilmuan yang relevan. f. diterbitkan oleh lembaga ilmiah. g. abstrak dalam Bahasa Indonesia. h. karya ilmiah dari minimal 2 institusi yang berbeda i. dewan redaksi/editor atas ahli 2 institusi berbeda. j. jika memenuhi kriteria a-j dan terindeks DOAJ lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15.

57 Karya Ilmiah Publikasi 7. Jurnal nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai jurnal nasional dan mendapat status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.

58 Karya Ilmiah Publikasi 8. Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Karya ilmiah memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan b. Memiliki ISSN c. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok) d. Memiliki terbitan versi on-line e. Editorial Board di bidangnya dari 4 negara. f. Artikel dari 4 negara. g. Terindeks oleh database internasional: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search.

59 Karya Ilmiah Publikasi 9. Terindeks pada Web of Science dan/atau Scopus serta mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR) dinilai paling tinggi belum mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR) dinilai paling tinggi Telah terindek pada database internasional seperti DOAJ, CABI, Copernicus, dapat dinilai karya ilmiah paling tinggi Publikasi edisi khusus seminar/simposium/lokakarya dapat dinilai sama dengan jurnal edisi normal tapi tidak dapat digunakan untuk kenaikan jabatan akademik. 13. Prosiding internasional yang terindek database internasional (Web of Science, Scopus) dinilai sama dengan jurnal internasional tapi tidak dapat digunakan untuk kenaikan jabatan akademik.

60 Publikasi di Jurnal Nasional Terakreditasi jauh lebih sulit dari pada mempublikasikan di Jurnal Internasional (abal2).

61 Ciri Jurnal Internasional Meragukan 1. Editor tidak jelas anggota dan kualitas kepakarannya. 2. Menjanjikan publikasi cepat 3. Biaya untuk mempercepat penerbitan. 4. Tidak terindeks dan tidak dapat diindeks. 5. Artikel PDF tidak dapat diperiksa plagiasinya. 6. International, tetapi hanya satu negara. 7. Journal negara X, tetapi institusi tidak di negara X. 8. Impact factor tidak dapat dilacak. 9. Alamat darat tidak jelas. 10.Cakupan artikel sangat/terlalu luas 11. Website tidak dikelola dengan baik, banyak link mati. 12. Terlalu banyak kesalahan typo. 13. Menggunakan Alamat gratis. 14. ISSN atau DOI tidak benar.

62

63 Permasalahan Publikasi Ilmiah Selama 20 Tahun Publikasi ilmiah dari Indonesia No. 4 di ASEAN, baru pada bulan Agustus 2017, Indonesia mengungguli Thailand, Indonesia menjadi No. 3 di ASEAN.

64 Jumlah Publikasi Ilmiah Terindex Scopus Meningkat Setelah 20 tahun, Indonesia melampaui Thailand Malaysia Singapore Thailand Indonesia Vietnam Philippines

65 J u m l a h NEGERI SWASTA Tren Meningkat Exponensial Jumlah Publikasi Internasional Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Swasta Meningkat Lebih Cepat PTS PTN Sumber: 65

66 TARGET PUBLIKASI INTERNASIONAL Potensi Jumlah Penulis dari DOSEN & PENELITI pada 2015 TARGET PUBLIKASI DESEMBER > Oleh sebab itu: 1. Dana penelitian harus ditambah, 2. Kursus penulisan artikel harus ditambah 3. Perijinan penelitian harus menghasilakan publikasi internasional 66

67 Fasilitasi Publikasi Ilmiah 50 Insentif Buku Insentif Artikel Terbit di Jurnal Internasional (100) 100 Bimbingan Penulisan Buku 300 Pelatihan Penulisan Artikel Publikasi Nasional Publikasi Internasi onal Pelatihan Penulisan Artikel Internasional (400) Penyelenggaraan Konferensi Internasional di Indonesia (19) 1 Peta Publikasi Perguruan Tinggi Mengikuti Konferensi Internasional di LN (225)

68

69 Jurnal Ber ISSN di Indonesia Jumlah Kumulatif

70 JURNAL ILMIAH ELEKTRONIK (e-issn)

71 Jurnal di Negara ASEAN terindex DOAJ 2017 Negara Jumlah Jurnal Malaysia 39 Singapore 9 Thailand 20 Indonesia 931 Vietnam 5 Philippines 8

72 Jumlah Jurnal Ilmiah Terindex Scopus Dalam 2 tahun, Indonesia melampaui Thailand & Philiphine Country Malaysia tak ada data Singapore tak ada data Thailand tak ada data Philiphine tak ada data vietnam tak ada data Indonesia Sumber : Scimago JR, 2016

73 Jumlah Jurnal Ilmiah Terakreditasi Jurnal Ilmiah Terakreditasi Ristekdikti Tahun

74 SEBARAN BIDANG ILMU JURNAL TERAKREDITASI 283 Jurnal Terakreditasi Ristekdikti Seni, 5, 2% Pendidikan, 17, 6% MIPA, 18, 7% Sosial, 20, 7% Rekayasa, 26, 10% Pertanian, 28, 10% Kesehatan, 46, 17% Humaniora, 31, 12% Agama, 42, 16% Ekonomi, 34, 13% Kesehatan Agama Ekonomi Humaniora Pertanian Rekayasa Sosial MIPA Pendidikan Seni 74

75 Kebutuhan Jurnal Terakreditasi Kelompok Bidang Ilmu Jumlah Mahasiswa Jabatan Akademik S1 S2 S3 LK GB Kebutuhan Jurnal Nasional Terakreditasi Jurnal Nasional Terakreditasi Kekurangan Jurnal Nasional Terakreditasi Agama Ekonomi Humaniora Kesehatan MIPA Pendidikan Pertanian Seni Sosial Teknik Grand 75 Total

76 JURNAL ILMIAH ELEKTRONIK (e-issn) Jurnal elektronik ber e-issn Jurnal elektronik Aktif Grading Sinta 1-6 Jurnal Terdaftar di Arjuna Jurnal Terakreditasi = 514

77 Grading Jurnal Elektronik menggunakan aplikasi Arjuna dan akan Terindeks Sinta Status Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi Nasional Terbitan Berkala Ilmiah Terakreditasi Nasional Terbitan Berkala Ilmiah Tidak Terakreditasi Nilai Total 85 Peringkat A (sangat baik) B (baik) < 70 Tidak Terakredit asi KELOMPOK NILAI Sinta Sinta <85 Snta <70 Sinta <60 Sinta <50 Sinta <39

78 Perubahan Paradigma Tatakelola Jurnal Ilmiah Media Cetak Media Elektronik

79 Paradigma Lama Akreditasi Cetak Paradigma Baru Akreditasi elektronik

80 Fasilitasi Jurnal Ilmiah (700) Pelatihan Penggunaan OJS Bantuan Internasionalisasi Jurnal Ilmiah (25) (269) Akreditasi Jurnal Ilmiah (1) Perbaikan Sistem Akreditasi Jurnal Nasional Jurnal Internasi onal Workshop Internasionalisasi Jurnal Ilmiah (43) Langganan basis data e-jurnal (4) (50) Bantuan Tata Kelola Jurmnal Internasional Sosialisasi, Monitoring, Evaluasi e-journal (900)

81 SYARAT AKREDITASI 1. Ber ISSN: baik (e-issn) dan atau cetak (p-issn). 2. Mencantumkan persyaratan etika publikasi (publication ethics statement) dalam laman website jurnal. 3. Harus bersifat ilmiah: memuat artikel yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan IPTEK serta seni. 4. Terbitan berkala ilmiah telah terbit paling sedikit 2 tahun berurutan, terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi. 5. Frekuensi penerbitan berkala ilmiah minimal 2 kali/tahun secara teratur. 6. Jumlah artikel minimal 5 artikel/terbit, kecuali jika berbentuk monograf. 7. Tercantum dalam salah satu lembaga pengindeks nasional (Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Portal Garuda, Pustaka Iptek dan/atau yang setara).

82 MEKANISME AKREDITASI 1. Tim Akreditasi Memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi. 2. Tim Akreditasi beserta pakar yang sesuai bidang kompetensinya dengan bidang ilmu terbitan berkala ilmiah melakukan penilaian terbitan berkala ilmiah. 3. Penilai minimal 2 orang menilai secara daring melalui Arjuna dengan menggunakan pedoman penilaian yang telah ditetapkan. Memeriksa laman jurnal elektronik dan akan masuk ke laman jurnal elektronik sebagai admin. 4. Jika terjadi ketimpangan antara 2 penilai dilakukan penyelarasan. 5. Dirjen Risbang menerbitkan surat keputusan akreditasi dan sertifikat.

83 MASA BERLAKU AKREDITASI 1. Akreditasi berlaku 5 (lima) tahun. 2. Dapat dicabut atau diturunkan predikat akreditasi sebelum berakhirnya masa berlaku akreditasi apabila terjadi ketidaksesuaian dengan pedoman akreditasi. 3. Setiap Jurnal ilmiah diwajibkan mencantumkan masa berlaku akreditasi dengan menuliskan tanggal penetapan dan tanggal akhir masa berlaku tersebut di laman dan atau halaman muka terbitan berkala ilmiah.

84 Penilaian Jurnal Unsur Penilaian Bobot Penamaan Jurnal 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan dan Manajemen Terbitan 17 Substansi Artikel 39 Gaya Penulisan 12 Penampilan 8 Keberkalaan 6 Penyebarluasan 11 Jumlah 100

85 Sinta Science & Technology Index adalah portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti/penulis/author, kinerja jurnal, kinerja institusi Iptek. Kedepan Sinta akan melakukan hasil pengukuran kinerja ipteks lainnya 85

86 Mendaftarkan ID Google Scholar dan Scopus, sehingga dapat terdata semua publikasi Memantau Kinerja Publikasi Dosen dan Peneliti Mendata Publikasi dan Sitasi Akademisi dan Peneliti Indonesia Fungsi Dasar Mendaftarkan ID Google Scholar dan Scopus, sehingga dapat terdata semua publikasi Menilai Kinerja Jurnal berdasarkan standar akreditasi dan sitasi Mendaftarkan Jurnal di Arjuna, Terakreditasi atau Dievaluasi dengan grading Sinta 1-6 Melihat pemeringkatan Institusi, Penulis dan Jurnal SINTA Metrics Melihat analisis profil Institusi, Penulis dan Jurnal Tampilan instutisi teratas, penulis teratas, jurnal teratas, sitasi institusi terbaik

87 1.807 Jurnal Mendaftarkan ke Arjuna 821 Jurnal Memiliki Evaluasi Diri (30-70) Sinta 6: 52 Jurnal (score 30-40) Sinta 4: 261 Jurnal (score 50-60) Sinta 1: 37 Jurnal (Akreditasi A atau Terindek Scopus Penulis dari Institusi mendaftarkan di Sinta Jumlah Dosen : 268 ribu, Peneliti: (10% yang terdaftar di Sinta) Sinta 5: 216 Jurnal (score 40-50) Sinta 3: 132 Jurnal (score 60-70) Sinta 2: 262 Jurnal (Akreditasi B Score 70-85)

88 Tentang Sinta 88

89 Halaman Depan Sinta 89

90 Dokumen di Scopus & di Google Scholar 90

91 Dokumen di Scopus & di Google Scholar Sinta Score = gabungan dari berapa parameter 91

92

93 Sinta Score Personil Komponen Penilaian Sinta Score (untuk Personal / Dosen / Peneliti) : Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan prosentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non Artikel di Scopus B 15 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 4 Kualitas H-index (Google Scholar) E 4 Kualitas H-index (Scopus) F 16 Formula Sinta Score: ((Ax40) + (Bx15) + (Cx1) + (Dx4) + (Ex4) + (Fx16))/Pembagi Pembagi adalah sebuah angka hasil dari perhitungan statistik yang mempertimbangkan maksimum Sinta Score Personal/Dosen/Peneliti Tertinggi.

94

95 Sinta Score Institusi Komponen Penilaian Sinta Score (untuk Institusi) : Komponen Penilaian Kode Bobot Penilaian (bukan prosentase) Jumlah Dokumen Artikel di Scopus A 40 Jumlah Dokumen Non Artikel di Scopus B 15 Jumlah Sitasi di Google Scholar C 1 Jumlah Sitasi di Scopus D 4 Kualitas H-index (Google Scholar) E 4 Kualitas H-index (Scopus) F 16 Formula Sinta Score: ((Ax40) + (Bx15) + (Cx1) + (Dx4) + (Ex4) + (Fx16))/Pembagi Pembagi adalah sebuah angka hasil dari perhitungan statistik yang mempertimbangkan maksimum Sinta Score Institusi dan mempertimbangkan jumlah dosen di institusi tersebut. Sistem scoring tersebut diperhitungkan dalam dua versi, yaitu: Sinta Score overall, dan Sinta Score 3 tahun terakhir.

96 Daftar Jurnal di Sinta 96

97 Pendaftaran Author 97

98 Pendaftaran Author 98

99 Top 50 Author 99

100 Top 200 Institution 100

101 Undiksha di Sinta 101

102 Scopus vs Sinta Publisher Database e-journal (Pencarian Referensi sampai full text) Sistem dan kebijakan Seleksi Jurnal Elsevier Science Direct CSAB (Content Selection Advisory Board) Penerbit Jurnal Indonesia 1. Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) 2. Indonesian Publication Index (IPI) Arjuna Database Riset (Kinerja Riset) Pemeringkat Jurnal (Jurnal Metric) Analisis Riset (Profil Kinerja Riset Institusi) Scopus Scimago/ Journal Metric SciVal Sinta Kemenristekdikti (Pemeringkat, Kinerja dan Analisis Riset)

103

104 Global Innovation Index: Indonesia No. 7 di ASEAN Country Score Rank Singapore Malaysia Viet Nam Thailand Philippines Cambodia Indonesia Sumber: Global Innovation Index, WIPO

105

106 Closed vs Open Innovation Henry Chesbrough

107 Closed vs Open Innovation Penelitian Pengembangan Proyek Penelitian Batas2 Perusahaan Pasar Closed Innovation Semua sumber daya dari dalam satu perusahaan. Penelitian Pengembangan Open Innovation Proyek Penelitian Pasar baru Pasar lama Peneliti dari luar perusahaan. Paten dari perusahaan lain. Batas2 Perusahaan 107

108 Closed vs Open Innovation Inovasi Tertutup Ahli di satu institusi bekerja untuk kepentingan institusi sendiri. Institusi melakukan sendiri: invensi, produksi, pemasaran. Masuk ke pasar paling dulu, pasti menang. Kemenangan diraih dengan mengembangkan ide sendiri. HKI dikuasai sendiri sehingga pesaing tidak dapat mengambil keuntungan dari HKI tersebut. Semua HKI hasil kerjasama antara Institusi badan usaha dan perguruan tinggi dikuasai oleh badan usaha. Inovasi Terbuka Bekerja sama dengan ahli dari luar dan dalam institusi. Invensi dapat datang dari luar institusi. Memlaksanakan model bisnis yang baik lebih baik dari pada masuk pasar pertama. Kemenangan diraih dengan menggunakan ide dari luar dan dari dalam institusi sendiri. Keuntungan didapat dari lisensi HKI ke institusi lain dan dari ijin lisensi dari institusi lain. KI hasil kerjasama dikuasai bersama. Perguruan tinggi didorong untuk menggunakannya di luar bidang yang sedang diteliti. Diadaptasi dari Henry Chesbrough, 2003

109

110 Dari Ide Produk Invensi EKSPLORASI 1. Ide/Konsep 2. Riset Eksplorasi 3. Feasibility/Scanning UJI ALPHA (α) 1. prototype 2. Replikasi 3. Uji laboratorium Inovasi & Transfer Teknologi UJI BETA (β) 1. Uji Lapangan (lingkungan pengguna/nyata) 2. Pengembangan Lanjut DIFUSI 1. Aplikasi di pengguna 2. Komersialisasi awal 3. Pengembangan pasar 4. Komersialisasi lanjut Tingkat Kegagalan Tinggi

111 Tingkat Kesiapterapan Teknologi

112 Hambatan Penerapan Hasil Penelitian Perbaikan tata kelola riset; Program Pendanaan Riset Beasiswa SD Riset; PUI; Insentif HKI; Penguatan jejaring; Pembangunan Sarana Riset dan Pengembangan Pengabdian Masyarkat; Mentorship, business Planning; Penerapan IPR Protection; Industry insight; Team Construction; High Market Failure; SERTIFIKASI; Inkubasi Bisnis,

113 Tingkat Keberhasilan Inovasi Rendah Invensi Inovasi Diperkenalkan ke pasar Difusi 60% 22% Sukses secara ekonomis 18% 60% 40% 8.8% dari seluruh projek Kegagalan Teknis Sumber: Bahan Kuliah DR. M Tasrif, ITB, 2013 Berhenti karena potensi kesuksesan ekonominya kecil Kegagalan secara ekonomis 113

114 Open Innovation

115 Produk LIPI Produk ITB Produk ITB Produk LIPI Produk IPB 1 Hasil Invensi dari Program Ristekdikti Antena Quad Dipole Open Cavity/Penguat Sinyal Modem: Portable, Kuat, Plug and Play Mie Jagung Paten Granted: P , Nilai: Rp ,- Mie ini tidak mengandung gluten; cocok untuk penderita autis &/ diabetes (IPB). Paten Granted: IDP Nilai: Rp ,- Isolated Ground Shield Wire (I-GSW) melindungi tower transmisi dari arus petir. Paten Granted: P Nilai: Rp17,017,701,979,- Kit Diagnostic Demam Berdarah khas Indonesia Paten Granted: P Nilai: Rp2,029,740,632,- Sari Tempe Kental Manis, Minuman Sehat bebas Laktosa Paten Granted: IDP Nilai: Rp ,- 115

116 Amikom Yogya PT DI - LAPAN Rp65M Rp41M

117 Garam Farmasi PT KIMIA FARMA - BPPT

118 Padi Ciherang 60% Pangsa Pasar -> Trilyun Rp Dr. Aan Andang Daradjat Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, DEPTAN

119 Pepaya California IPB Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati (Alm)

120 PRODUK ALAT KESEHATAN - UGM Lembaga Pelaksana : UGM Lembaga Mitra : PT. Gama Multi Usaha, Yayasan Hepatika, PT. Swayasa Prakarsa, PT. Phapros, PT. Indofarma, PT. Kimia Farma dan PT. Kalbe Farma Ina Shunt Ina Stent Mengalirkan cairan otak ke rongga perut bagi hidrosefalus. Ijin produksi dan edar. Pproses pengurusan e-catalog. Untuk jantung koroner Proses Uji Klinis Direktorat 30/09/2017 Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Ristek dan Dikti

121 Kondisi saat ini M A T E R I A L M A J U Implan Tulang Berbasis Stainless Steel 316L Lokal Keberpihakan Pemerintah kurang Penggunaan Alkes lokal rendah Alkes Impor 90,72% Alkes Lokal 9,28 % Lebih baik berdagang daripada buat industri Lemahnya pengawasan Implan Tulang SS 316L untuk Rehabilitasi Organ Tulang yang Patah

122 B A H A N B A K U D A N M A T E R I A L M A J U UJI PRODUKSI DAN APLIKASI DI INDUSTRI UNTUK MENDORONG HILIRISASI DAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI ENZIM LATAR BELAKANG 99% kebutuhan enzim dipenuhi oleh enzim impor DESKRIPSI DAN KEGUNAAN TEKNOLOGI PT. Petrosida Gresik membangun industri enzim 3 ton/hari dengan teknologi BPPT. Performance Test production trial protease Uji aplikasi Protease skala produksi di penyamakan kulit, PT. Rajawali; Uji aplikasi Xilanase skala produksi di PT. Fajar Paper dan PT. Sadya Balawan

123 Catatan Penutup:

124 TERIMA KASIH 124