SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA STIKOM BALI DENGAN MENGGUNAKAN METODE VIKOR

Transkripsi

1 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 SELEKSI PENERIMN BESISW STIKOM BLI DENGN MENGGUNKN METODE VIKOR Ni Putu Nanik Hendaanti, I Ketut Putu Suniantara, Program Studi Sistem Inormasi, STMIK STIKOM Bali nanik@stikom-bali.ac.id BSTRK Metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah teknik ang sangat populer diterapkan secara luas untuk menentukan solusi terbaik di antara beberapa alternati. Salah satu metode dalam MCDM adalah Metode VIKOR. Konsep dasar MCDM VIKOR adalah menentukan ranking dari alternati-alternati ang ada dengan melihat hasil dari nilai-nilai utilitas dan regrets dari setiap alternati. Penelitian ini bertuuan untuk menerapkan metode VIKOR ang dapat membantu bagian kemahasiswaan dalam menentukan rekomendasi penerimaan beasiswa di STIKOM Bali dengan mempertimbangkan berbagai kriteria ang telah ditentukan. da kriteria ang digunakan dalam penelitian ini aitu kriteria IPK, penghasilan orang tua, dan semester. Hasil penelitian menunukkan bahwa metode VIKOR dapat membantu proses seleksi dan menentukan penerima beasiswa ang tepat. Selain itu, metode VIKOR dapat membuat perangkingan kompromi alternati dari seumlah alternati ang ada. Kata Kunci : Metode VIKOR, Beasiswa, Metode Multi Criteria Decision Making PENDHULUN STMIK STIKOM Bali adalah salah satu lembaga pendidikan ang ada di Bali. Sebagai lembaga pendidikan STIKOM Bali menawarkan beasiswa bagi mahasiswa ang menempuh pendidikan di kampus tersebut. Program beasiswa ang ditawarkan STIKOM Bali bertuuan untuk meringankan beban mahasiswa dalam menempuh masa studi kuliah khususna dalam masalah biaa. Terdapat beberapa program beasiswa, antara lain beasiswa PP (Peningkatan Prestasi kademik), beasiswa BBP (Bantuan Biaa Pendidikan) dan Bidik Misi, serta beasiswa ang ditawarkan oleh aasan itu sendiri. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut terdapat kriteria ang telah ditetapkan. Oleh karena itu, tidak semua pendatar akan menerima beasiswa, hana ang memenuhi sarat atau kriteria ang telah ditentukan ang dapat menerima beasiswa tersebut. Dari tahun ke tahun, umlah pendatar beasiswa semakin bertambah dan para penelenggara beasiswa tersebut harus melakukan peneleksian terhadap mahasiswa ang laak mendapatkan beasiswa sehingga membutuhkan ketelitian dan waktu ang relati lama untuk menentukan keputusan siapa ang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria ang telah ditentukan. Mempertimbangkan hal tersebut maka diperlukan suatu sistem ang dapat meneleksi pendatar beasiswa dari masing-masing sarat atau kriteria ang telah ditentukan. Metode ang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk seleksi penerimaan beasiswa adalah dengan menggunakan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM). Hasil analisis metode MCDM, diharapkan dapat digunakan sebagai pendukung keputusan bagi bagian kemahasiswaan dalam menentukan calon penerima beasiswa. 46

2 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 Menurut [] mengemukakan bahwa Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternati terbaik dari seumlah alternati berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kriteria biasana berupa ukuran, aturan atau standar ang digunakan dalam pengambilan keputusan. MCDM digunakan untuk menerangkan kelas atau kategori ang sama []. Penggunaan MCDM untuk menelesaikan masalah masalah pada ruang diskrit dan kontinu, dengan diawali merancang alternati dan meneleksi anternati terbaik dari seumlah alternati ang telah di rancang. Beberapa metode MCDM ang telah banak dikembangkan aitu Technique or Order Preerence b Similarit to Ideal Solution (TOPSIS), naltic Hierarch Process (HP), dan uzz serta konsep utilit sebagai salah satu pendekatan pengambilan keputusan. MCDM memberikan beberapa metode dalam memecahkan masalah dengan alternati terbaik, selain metode TOPSIS dan uzz. [] membandingkan VIKOR dengan metode outranking laina seperti TOPSIS, PROMETHEE dan ELECTRE ang diterapkan untuk mengevaluasi sistem listrik tenaga air di Sungai Drina. Dimana dalam penelitian tersebut metode VIKOR memiliki kedekatan analisis dalam pemberian ranking dengan ketiga metode tersebut. Metode VIKOR dengan PROMETHEE dan ELECTRE II memberikan hasil ang sama ang diwakili oleh ukuran utilitas dan mempunai ungsi kriteria. Sementara metode VIKOR dan TOPSIS sama sama mempertimbangkan adana solusi ideal dan ideal negati sebagai salah satu alternati terbaik [4]. Masalah MCDM dapat direpresentasikan oleh matriks, dimana kolom menunukan kriteria (atribut) dengan mempertimbangkan masalah ang diberikan dan baris menunukkan alternati. dapun bentuk matriksna sebagai berikut [4]: C D m m Dimana i C m C m Cn n n n mn () alternati ke-i, i,,, m ; C merupakan kriteria ke- dan i adalah elemen dari matriks ang menunukan tingkatan kinera dari alternati ke-i. Prosedur untuk mengevaluasi solusi terbaik untuk masalah MCDM menghitung utilitas alternati dan peringkat alternati. Solusi alternati dengan utilitas tertinggi dianggap menadi solusi optimal. Berdasakan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertuuan untuk menerapkan metode MCDM VIKOR dalam peneleksian penerimaan beasiswa di STIKOM Bali. METODE PENELITIN Sumber Data Data ang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder aitu data pelamar/pendatar beasiswa PP mahasiswa STIKOM BLI periode 06 sebanak 40 mahasiswa sebagai calon penerima beasiswa ang nantina diadikan alternati. Sedangkan indek prestasi (IP) (C), penghasilan orang tua (C) dan semester (C ) diadikan sebagai kriteria. Metode nalisis dapun langkah langkah untuk mencapai tuuan penelitian tersebut sebagai berikut [6]: a. Melakukan normalisasi untuk menghasilkan matriks decision ang baru dari data pelamar beasiswa dengan rumus sebagai berikut: 47

3 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 Li i, i,, m;,, n m L i i () dimana i adalah matriks ang menunukkan kinera dari kriteria ke pada alternati ke-i. b. Menentukan solusi ideal dan negati ideal. Solusi ideal dan negati ideal dihitung dengan rumus sebagai berikut: min i i,,, m (),,,,, max i,,,, n i,,, m, n (4) c. Menghitung ukuran utilitas (S) dan ukuran regret (R) dari setiap kriteria. Ukuran utilitas ( Si) dan ukuran regret (Ri) dari setiap kriteria dalam setiap alternati dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: n i Si w (5) i Ri max w (6) d. Menghitung indeks VIKOR. Substitusikan Si dan Ri ke dalam Persamaan (6) dengan hasil indeks VIKOR pada alternati ke-i. S i S Ri R Qi v v (7) S S R R e. Merengking semua alternati dari nilai VIKOR. Nilai indeks VIKOR diperoleh pada langkah [d] ang direngking untuk menentukan pilihan alternati terbaik ang ditentukan pada nilai VIKOR kecil ang menunukkan kualitas ang lebih baik. HSIL PENELITIN Metode VIKOR adalah salah satu metode MCDM mengenai kriteria-kriteria untuk pengambilan suatu keputusan dari beberapa alternati terbaik ang memiliki perhitungan linear normalisasi ang kompleks, serta memiliki alternati ang ada ang dapat dikontrol. Sesuai dengan teknik analisis, langkah pertama ang dilakukan adalah:. Melakukan Normalisasi Matrik Normalisasi matrik pada kriteria ang ada pada calon penerima beasiswa sesuai dengan persamaan (). Contoh perhitungan normalisasi dapat dilihat dibawah ini: Pada alternati pertama () (i= dan =) L 40 i L i,79,79,87 0,66 Pada alternati pertama () (i= dan = ) L 40 i L i , Pada alternati pertama () (i= dan =) L i L i 0,77 Perhitungan normalisasi matrik keseluruhan dengan cara ang sama diperoleh pada tabel dan tabel berikut: Tabel. Normalisasi Matrik No lternati C C C, , , ,

4 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 Tabel. Hasil Normalisasi Matrik No lternati NORMSLISSI Menentukan Solusi Ideal dan Ideal Negati Solusi ideal adalah nilai minimum dari masing masing respon dari semua alternati. Sedangkan nilai ideal negati adalah nilai maksimum normalisasi dari masing masing alternati. Penentuan solusi ideal dan ideal negati menggunakan persamaan ) dan persamaan 4). Solusi ideal dan ideal negati dapat dilihat pada persamaan berikut: min i,,, p,, 0,697; 0,897;0,77 max i,, p,, i i 0,86;0,07;0,0909. Menghitung Ukuran Utilitas (S) dan Ukuran Regret (R) dari Setiap lternati Sebelum melakukan perhitungan ukuran utilitas terlebih dahulu menentukan nilai w atau bobot. Penentuan nilai bobot ang diberikan oleh pimpinan sebagai berikut: Indek prestasi (IP) diberikan bobot 0,5, penghasilan orang tua diberikan bobot 0, dan semester diberikan bobot 0,. Perhitungan ukuran utilitas menggunakan persamaan 6) dan persamaan 7), dimana perhitungan ini merupakan umlah perkalian antara bobot dengan matriks keputusan ang telah dinormalisasi, adapun contoh perhitunganna dapat dilihat dibawah ini: Pada alternati ke (): S w w 0,897 0, 0,897 0, 0,77 0,77 0,697 0,66 0,5 0,697 0,86 w 0,67 w 0,65 0,07 0,77 0,0909 0,697 0,5 0,5 0,697 0,86 0,897 0,86 0, 0,897 0,07 Pada alternati ke (): S w w 0,77 0,77 0, 0,77 0,0909 0,67 Perhitungan dengan cara ang sama dilakukan pula pada masing masing alternati (alternati ke - sampai dengan alternati 40). Sedangkan ukuran regret adalah nilai maksimum dari ukuran utilitas pada masing masing alternati. Hasil perhitungan ukuran utilitas (S) dan ukuran regret (R) dapat dilihat pada tabel. 4. Menghitung Indeks VIKOR dan Menentukan Perengkingan lternati Perhitungan indeks VIKOR menggunakan persamaan 7, dimana nilai VIKOR ang terpilih atau menadi solusi terbaik adalah nilai VIKOR terkecil. Perhitungan indek VIKOR akan menggunakan tiga nilai bobot (v) aitu 0,4; 0,5; dan 0,6. Ketiga perhitungan ini dilakukan untuk mencari kestabilan dalam indek VIKOR. Perhitungan indek VIKOR dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut: 49

5 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 Tabel. Perhitungan dan Perengkingan Indek VIKOR Indek VIKOR (Q) Rangking No lternati Si Ri v = 0,4 v = 0,5 v = 0,6 v v v ,0000 0, ,0000, Berdasarkan Tabel di atas terlihat peringkat rengking dengan bobot (v) ang berbeda aitu v = 0,4; v = 0,5; dan v = 0,6 memberikan peringkat pada alternati ang 50

6 Statistika, Vol. 5, No., Mei 07 tidak auh berbeda, meskipun ada beberapa urutan peringkat lain ang mengalami sedikit perubahan dalam perangkingan alternati. KESIMPULN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunukkan bahwa penggunaan metode VIKOR dapat membantu proses seleksi dan menentukan penerima beasiswa berdasarkan kriteria ang telah ditetapkan sebelumna aitu IPK, penghasilan orang tua dan semster. Metode VIKOR dapat membuat perangkingan kompromi alternati dari seumlah alternati ang ada melalui pemberian bobot ang berbeda. dapun saran ang dapat diberikan untuk penelitian selanutna, kriteria dan alternati dapat ditambah, sehingga data ang dimasukkan lebih bervariasi. Selain itu, metode VIKOR dapat dibandingkan dengan metode lain seprti TOPSIS ang dapat diaplikasikan di program studi lain sebagai metode perangkingan untuk pemilihan beasiswa. [] Opricovic, Seraim dan Tzeng, Gwo- Hshiung, 007, Extended VIKOR Method in Comparison with Outranking Method. European Journal o Operational Research 78, hal [4] Khezrian, M,. Kadir,. Wan M. N. Wan,. Suhaimi Ibrahim, and laeddin Kalantari, 0, Service Selection based on VIKOR method, International Journal o Research and Reviews in Computer Science (IJRRCS) Vol., No. 5, October 0, ISSN: [5] Santaw, Mohamed F. El., 0, VIKOR Method or Solving Personnel Training Selection Problem, International Journal o Computing Science, Vol., No., Februar, 0. ISSN (Online): 64-74, ISSN (Print): [6] Tong, Lee-Ing., Chen, Chi-Chan., Wang, Chung-Ho, 007, Optimzation o Multi-Multiresponse Processes Using the VIKOR Method. Int J dv Manu Technol, edisi, hal UCPN TERIM KSIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada STIKOM Bali ang telah memberi dukungan inancial terhadap penelitian ini. DFTR PUSTK [] Kahraman, C., 008, Multi-Criteria Decision Making Methods and Fuzz Sets. Fuzz Multi-Criteria Decision Making, Theor and applications with recent Development. Springer. [] Mazumdar,., 009, pplication o Multi-Criteria Decision Making (MCDM) pproached on Teachers' Perormance Evaluation and ppraisal. National Institute O Technolog Rourkela , India. 5