BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI TK MUSLIMAT NU JREBENGKEMBANG KECAMATAN KARANGDADAP KABUPATEN

Transkripsi

1 83 BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI TK MUSLIMAT NU JREBENGKEMBANG KECAMATAN KARANGDADAP KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Terhadap Pola Pendidikan Agama Islam Sebagai Upaya Membentuk Karakter anak di TK Muslimat NU Jrebengkembang Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan. 1 Pendidikan Agama Islam merupakan rumpun mata pelajajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam. 2 Sebagai bahan kajian yang menjadi materi dari proses Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan dan pengamalan siswa terhadap ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3 Begitu pun 1 Mgs. Nazarudin, Manajemen Pembelajaran, ( Jogjakarta:Sukses Ofset, 2007), hlm Ibid., hlm Mgs. Nazarudin, op.cit., hlm

2 84 tujuan Pendidikan Agama Islam di Pendidikan Anak Usia Dini, tentunya tidak jauh dari tujuan tersebut. Inti pokok ajaran Islam meliputi akidah (masalah keimanan), syariah (masalah keislaman), dan ikhsan (masalah akhlak). Masalah keimanan (akidah) bersifat itikad batin. Dengan keimanan siswa dapat diajarkan tentang keesaan Allah. Masalah keislaman (syariat) dapat menghantarkan siswa dengan amal saleh dalam rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah, mengatur hubungan antar manusia dengan Allah, dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan manusia. Masalah Ikhsan (akhlak) mengajarkan siswa tentang amalan yang bersifat pelengkap atau penyempurna bagi kedua amal (akidah dan syariah) dan mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia. 4 Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam di TK Muslimat NU Jrebengkembang tidak terlepas dari aspek-aspek perkembangan yang tercantum dalam kurikulum. Dalam penyampainnya ada yang terinklud dalam materi lainnya dan adapula yang disampaikan secara tersendiri. Adapun materi-materi Pendidikan Agama Islam di TK Muslimat NU Jrebengkembang meliputi; aqidah, ibadah, BTQ, tarekh, akhlak, dan kenuan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum berfungsi 4 Mukhtar, op.cit., hlm.36.

3 85 sebagai wahana untuk mewujudkan tujuan pendidikan pada masingmasing jenis/ jenjang/ satuan pendidikan yang pada gilirannya merupakan pencapaian tujuan pendidikan nasional. 5 Kurikulum nasional yang diterapkan pada Pendidikan Anak Usia Dini yaitu menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), begitupun di TK Muslimat NU Jrebengkembang, kurikulum yang digunakan adalah KTSP. Dimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. 6 Sehingga hal ini lebih memudahkan TK Muslimat NU Jrebengkembang untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan dari sekolah tersebut, yang disusun dan dikembangkan dengan nilai-nilai keislaman berbasis pada ajaran dan tradisi-tradisi ahlusunah wal jamaah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di TK Muslimat NU Jrebengkembang memuat dua aspek pengembangan antara lain: 1. Pengembangan prilaku 2. Pengembangan kemampuan dasar antara lain; pengembangan nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, mulok dan pengembangan diri. 5 Mukhtar, Desain Pembelajaran PendidikanAgama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), hlm Ara Hidayat dan Imam Machali,Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta: Kaukaba, 2012)

4 86 Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. 7 Pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK dan RA dilakukan dengan berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh pembiasaan dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. 8 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Di TK Muslimat NU Jrebengkembang pun menggunakan pendekatan tematik, ada sebelas tema yang digunakan dalam proses pembelajaran setiap satu tahun pelajaran yang dibagi menjadi dua semester. 1. Semester satu (diri sendiri, lingkunganku, kebutuhanku, binatang dan tanaman). 2. Semester dua ( rekreasi, pekerjaan, air udara dan api, alat komunikasi, alam semesta dan tanah air ku). Melalui tema-tema tersebut anak-anak dapat memperoleh pengalaman langsung. Selain itu dari masing-masing tema yang dipadukan dengan Pendidikan Agama Islam dapat sekaligus mengembangkan beberapa aspek pengembangan. Misalnya saja pada tema alam semesta 7 Ian Kojo Blog. Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, Model, dan Strategi Pembelajaran. (September 2012). Diakses, 12 Oktober Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standart Kompetensi Taman Kanak- Kanak dan Raudlatul Athfal, (Jakarta, 2004), hlm. 5.

5 87 dapat dikembangkan sekaligus aspek perkembangan kognitif, sosial emosional, nilai-nilai agama dan moral dan perpaduan perkembangan lainnya. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. 9 Di TK Muslimat NU Jrebengkembang menerapkan model pembelajaran yang berbeda pada masing-masing kelasnya, disesuaikan dengan kondisi dan keadaan masing-masing siswanya. Di TK Muslimat NU Jrebengkembang mempunyai tiga kelas, satu kelas untuk kelas B dan dua kelas untuk kelas A. Pada kelas A1 dan kelas B menggunakan model kelompok sedangkan untuk kelas A2 masih menggunakan model klasikal. Hal ini dikarenakan pada kelas A2 tidak cukup mudah untuk dikondisikan sehingga untuk model pembelajaran kelompok belum bisa diterapkan pada kelas A2. Hasan langgulung dalam buku filsafat pendidikan Islam karya Abdul Khober mengartikan metode pendidikan sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. 10 Senanda dengan pengertian diatas metode pembelajaran menunjuk pada pengertian berbagai cara, jalan atau kegiatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar Ian Kojo Blog. Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, Model, dan Strategi Pembelajaran. (September 2012). Diakses, 12 Oktober Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam, Cet. Ke-3, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm.165.

6 88 Metode menjadi penting dalam proses belajar mengajar karena tujuan pembelajaran dapat tersampaikan pada siswa tergantung pada metode yang digunakan. Terlebih lagi untuk menanamkan karakter pada anak usia dini. Metode pembelajaran harus dibuat semenarik mungkin sehingga anak-anak mersakan kegembiraan dalam belajar, tidak jenuh dan tidaktertekan. Disini Guru di TK Muslimat NU Jrebengkembang dituntut untuk sekreatif mungkin memilih, memilah bahkan menciptakan metode-metode pembelajaran baru yang menyenangkan bagi anak. Di TK Muslimat NU Jrebengkembang menggunakan berbagai metode pembelajaran disesuaikan dengan tema atau materi yang akan diajarkan. Metode metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di TK Muslimat NU Jrebengkembang bervariasi antara lain; metode bercerita, metode bercakap-cakap, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, metode karya wisata, metode demonstrasi dan metode bermain peran dan lain sebagainya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan, diperlukan suatu alat atau kegiatan yang disebut dengan penilaian. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran Ibid., hlm.177.

7 89 Dengan penilaian guru akan mengetahui perkembangan, proses dan hasil belajar, intelgensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian peserta didik. Sistem penilaian yang digunakan oleh guru harus menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, mendidik dan kebermaknan. 13 Sehingga didapatkan informasi secara jelas, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Pembelajaran dengan pendektan tematik di TK Muslimat NU Jrebengkembang menerapkan beberapa teknik penilaian untuk bisa mengetahui perkembangan anak secara menyeluruh. Beberapa teknik penilaian yang digunakan antara lain. Observasi, percakapan, unjuk kerja, dan hasil karya. Emapat teknik penilaian tersebut digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat terhadap bebrapa aspek perkembangan anak. Antara lain perkembangan moral dan nilai-nilai agama, fisik, kemampuan berbahasa, kognitif, sosial emosional, dan perkembangan seni. Kegiatan pendidikan adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai hasil belajar sebagai pelaksanaan dari menu pembelajaran. 14 Proses belajar mengajar yang 2010). hlm,.37 dilaksanakan di TK Muslimat NU Jrebengkembang telah direncanakan sebelumnnya yang didokumentasikan dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH), sebagai acuan guru dalam mengajar. RKH dibuat oleh guru setiap 13 Zainal Aqib, op.cit., hlm Zaenal Aqib. Pedoman Teknis Peneyelenggaraan PAUD. (Bandung: Nuansa Aulia,

8 90 hari dengan mengacu pada Rencana Kegiatan Mingguan (RKM ) yang telah dibuat sebelumnya. Meskipun RKM dan RKH telah disusun dengan sedemikian rupa akan tetapi tidak bersifat baku, tetap disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada sehingga disinilah kreatifitas guru dituntut untuk terus berkembang. Kegiatan pendahuluan/awal merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru dan peserta didik pada setiap pelaksanaan.fungsi utamanya adalah menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, nyaman dan menyenangkan. 15 Contoh kegiatan awal yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi. 16 Begitupun di TK Muslimat NU Jrebengkembang, kegiatan awal yang dilakukan yaitu menyanyikan lagu sesuai dengan tema, bercakap-cakap dan melakukan gerakan mengikuti irama lagu. Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik (learning experience). Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan yang bertujuan mengembangkan kemampuan baca, tulis dan hlm Dwi Yulianti, Bermain sambil Belajar Sains, (Jakarta: Indeks, 2010), hlm Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Kencana, 2013),

9 91 hitung.penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan strategi/ metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil dan perorangan. 17 Kegiatan inti yang dilakukan di TK Muslimat NU Jrebengkembang dilakukan dengan cara bekelompok, anak-anak dibentuk menjadi tiga kelompok dengan tiga kegiatan yang berbeda. Masing-masing kelompok bergantian mengerjakan kegiatan hingga selesai. Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik.beberapa contoh kegiatan akhir yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita, dari buku, pantomime, pesan-pesan moral dan musik/apresiasi musik. 18 Di TK Muslimat NU Jrebengkembang pun demikian, ketika peneliti melakukan pengamatan, kegiatan akhir dilakukan dengan bercakap-cakap, bernyanyi dan sedikit mengulas materi yang telah disampaikan diawal dan memberikan informasi untuk kegiatan besoknya dilanjutkan berdoa sebelum pulang. 17 Ibid., hlm Ibid., hlm

10 92 B. Analisis Terhadap Karakter Anak di TK Muslimat NU Jrebengkembang Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa. 19 Dalam perspektif Islam, pendidikan karakter secara teoritik telah ada sejak Islam diturunkan di dunia, seiring dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak (karakter) manusia.ajaran Islam sendiri mengandung sistematika ajaran yang tidak hanya menekankan pada aspek keimanan, ibadah dan mu amalah, tetapi juga akhlak. Pengamalan ajaran Islam secara utuh (Kaffah) model karakter seorang muslim, bahkan dipersonifikasikan dengan model karakter Nabi Muhammad SAW, yang memiliki sifat Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. 20 Dalam pendidikan karakter disekolah/madrasah, semua komonen (stake holders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen yang ada dalam system pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah atau madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah/madrasah Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida, op.cit., hlm Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2011), hlm Ibid., hlm.7-8.

11 93 Begitupun di TK Muslimat NU Jrebengkembang menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai sumber dasar untuk membentuk karakter anak.nilai-nilai Agama Islam diintegrasikan dengan semua komponenkomponen sistem pendidikan di TK Muslimat NU Jrebengkembang.Dari pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, kurikulum hingga penilaian. Ada 18 acuan nilai-nilai karakter yang harus dibentuk pada anak antara lain. 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa ingin tahu 10. Semangat kebangsaan 11. Cinta tanah air 12. Menghargai prestasi 13. Bersahabat/komunikatif 14. Cinta damai 15. Gemar membaca

12 Peduli lingkungan 17. Peduli sosial 18. Tanggung jawab peran masyarakat. 22 Karakter yang terbentuk pada anak-anak di TK Muslimat NU Jrebengkembang antara lain; religius, jujur, toleransi, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan kerja keras. 22 Anas Salahudin dan Irwanto alkrienciehie, Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama & Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 187.