PERAN BKKBN DALAM PROMOSI DAN KONSELING KB PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN
|
|
- Ivan Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 PERAN BKKBN DALAM PROMOSI DAN KONSELING KB PASCA PERSALINAN DAN PASCA KEGUGURAN Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dipl.Com Deputi Bidang KB dan KR disampaikan pada Pertemuan Forum Ilmiah Tahunan Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat Dalam Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga MANADO, 26 Mai 2017
3 Outline Latar belakang Permasalahan Situasi dan kondisi terkini Pokok Persoalan Kebijakan dan Strategi Peluang Draft Pedoman KB PP dan PK Panduan Pembentukan Model Center Of Excellence dalam peningkatan penggunaan KB PP dan PK di Faskes
4 Capaian tujuan SDG s Goal 3 dan 5 Komitmen pada FP 2020 KB PP Sasaran program KKBPK dalam RPJMN Jumlah kelahiran mencapai 5 juta per tahun
5 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 2/2015 TENTANG RPJMN BUKU I AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN: MENINGKATKAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KB YANG MERATA DI SETIAP WILAYAH DAN KELOMPOK MASYARAKAT STRATEGI: 1. Penguatan dan pemaduan kebijakan dalam sistem SJN Kesehatan; 2. Penggerakan pelayanan MKJP; 3. Peningkatan jaminan ketersediaan alokon & sarana; 4. Peningkatan pelayanan secara statis dan dan bergerak di DTPK; 5. Peningkatan kapasitas tenaga medis ; 6. Promosi dan konseling kesehatan dan hak-hak reproduksi; 7. Penguatan kemandirian ber-kb 5
6 PERMASALAHAN Capaian KB PP belum secara optimal berkontribusi dalam pencapaian PA
7 PENINGKATAN PELAYANAN KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI BKKBN/SKPD KB Kemendagri Pemda BPS Penguatan regulasi, kelembagaan, serta data dan informasi Peningkatan pelayanan KB Pengendalian Jumlah Penduduk (TFR/kelahiran) BKKBN/SKPD KB Kemenkes/Dinkes BPOM BPJS PU/Dinas PU Penguatan Advokasi dan KIE KB BKKBN/SKPD KB Kemenag Kemenkes/Dinkes BKKBN/SKPD KB Kemensos Kemdikbud Pembangunan Keluarga Pembinaan Remaja BKKBN Kemendikbud/ Dinas Pendidikan Kemenag Sumber: Deputi Kementerian PPN/Bappenas Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kickoff Bilateral Meeting 29 Feb
8 SITUASI DAN KONDISI SAAT INI
9 Angka Kematian Ibu Masih Tinggi 359 SP SDKI ANGKA KEMATIAN IBU PER KELAHIRAN HIDUP persentase ibu melahirkan dengan Risiko 4 Terlalu Pencapaian target Penanggulangan 4 TERLALU tahun 2014 Analisis Kecenderungan target terlalu muda & terlalu banyak Analisis Kecenderungan target terlalu tua & terlalu dekat 9
10 TFR CPR *SRPJMN
11 KOMPOSISI PEMAKAIAN SEMUA ALAT/CARA KB DI TINGKAT PROVINSI, 2017 PERSENTASE PENGGUNAAN KB MKJP
12 Unmet need Kelahiran & kehamilan yang tidak diinginkan
13
14
15 Capaian KB PP PK per provinsi sd Desember 2016
16 Capaian Peserta KB Baru (PB) sd Des 2016 Metode Capaian IUD MOW Implan MOP Suntik Pil Kondom Total MKJP (20.5%)
17 Total capaian KB PP dan PK sd Desember 2016 (n = ) Metode Jumlah IUD MOW MOP 348 Implan Suntik Pil Kondom
18 Tren capaian KB PP dan PK (MKJP) Nasional Tren menurun Pra BPJS BPJS Sumber ; Pelkon BKKBN
19 Tren capaian KB PP dan PK (non MKJP) Suntikan masih populer Jenis pil apa? Sumber ; Pelkon BKKBN
20 Jumlah pencapaian KB PP dan PK 51.9% dari asumsi 5 juta persalinan 52.2 % dari asumsi 5 juta persalinan 22.6% dari asumsi 5 juta persalinan 21.1% dari asumsi 5 juta persalinan UNMET NEED MASIH TINGGI
21 Kebutuhan pelayanan yang belum terpenuhi untuk KB yang tertinggi adalah 0-23 bulan pasca persalinan (unmet need) Source : Study Global Jhpiego/MCHIP Project Evaluation of DHS data for PPFP Women in 21 Country
22 Jarak kelahiran Wanita umur 20-29thn di Indonesia (IDHS 2012) 32% jarak lahir sangat terlambat 7-17 Months 36% jarak lahir terlalu cepat > 60 Months Months Months 49-58
23 Hubungan antara pemakaian kontrasepsi dan upaya mengurang kematian ibu melahirkan Mencegah Kematian Ibu Source: Saifuddin et al, Lancet, vol 380. July 2012
24 Determinan Kematian Ibu Pendidikan Budaya BUMIL 4 Terlalu Gizi Penyakit Menular Penyakit Lain KOMPLIKASI Ekonomi Sarana Tenaga Terlambat Merujuk Terlambat Sampai Terlambat Pertolongan Adekuat Gender Obat Manajerial M A T I
25 PERSOALAN 1. BELUM OPTIMALNYA PROMOSI DAN KONSELING KB PASCA PERSALINAN YANG DILAKUKAN BAIK DI FASKES MAUPUN DI POKTAN 2. TERBATASNYA MATERI PROMOSI DAN KONSELING KB PASCA PERSALINAN DI FASKES ATAUPUN POKTAN 3. BELUM OPTIMALNYA KOMITMEN PELAKSANA KB PASCA PERSALINAN
26 KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEDEPUTIAN BIDANG KB DAN KR TAHUN Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan KB-KR secara merata Meningkatkan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi secara merata
27 STRATEGI KESEHATAN REPRODUKSI 1. Pengembangan mekanisme operasional pel KB KR yang terintegrasi dengan SJSN 2. Peningkatan komitmen stakeholders dan mitra kerja dalam melakukan promosi konseling kesehatan reproduksi; 3. Peningkatan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi bagi keluarga dan masyarakat;
28 ...lanjutan 4. Peningkatan akses dan kualitas promosi dan konseling kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi dalam memenuhi kebutuhan kontrasepsi modern dan tradisional pada Pasangan Usia Subur. 5. Pemenuhan ketersediaan sarana, prasarana PENUNJANG pelayanan KB dan anggaran promosi konseling kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi; (alkon bagi seluruh peserta JKN dan IUD/Implan bagi seluruh PUS) 6. Meningkatkan peserta KB baru melalui program KB PPPK dan peningkatan akses pelayanan dan kualitas pembinaan kesertaan KBPP-PK di seluruh Faskes yg melayani KB.
29 KB PASCA PERSALINAN Definisi pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai kurun waktu 42 hari Kapan dilakukan Dimana dilakukan Kenapa dilakukan Siapa yang melakukan Saran yang diberikan ; Segera sesaat setelah lahir hingga 42 hari Fasilitas kesehatan a. FKTP; IUD, Implan dan MOP b. FKRTL ; IUD, Implan, MOP dan MOW Sebagai salah satu upaya pencegahan kehamilan selanjutnya Tenaga kesehatan yang terlatih (bidan ataupun dokter) Menunda kehamilan minimal setelah 2 tahun pasca melahirkan Tetap memberikan ASI Eklusif kepada bayi
30 KB PASCA KEGUGURAN Definisi Pelayanan KB yang diberikan segera pada ibu pasca keguguran sampai dengan 14 hari setelahnya Kapan dilakukan Segera setelah pengelolaan keguguran hingga 14 hari pasca keguguran, dengan memastikan komplikasi telah teratasi Dimana dilakukan Kenapa dilakukan Siapa yang melakukan Saran yang diberikan ; Fasilitas kesehatan, semua metode tergantung kebutuhannya Untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan kemudian hari Memberikan kondisi rahim yang optimal apabila hamil kemudian agar kondisi ibu/janin dapat optimal Tenaga kesehatan terlatih Menunggu 6 bulan setelahnya untuk hamil kemudian
31 KBPP menjadi peluang yang strategis 1. Masih tingginya angka kehamilan sebagai sasaran untuk diberikan konseling KB PP pada saat ANC (cakupan ANC sangat tinggi (97,3% - 96% menerima ANC dari tenaga kes) 2. Jumlah persalinan di faskes cukup tinggi (63.2%) 3. Mekanisme pelayanan KB yang dapat dibiayai BPJS; sosialisasi pembiayaan non kapitasi di FKTP dan FKRTL dapat diklaim melalui BPJS bagi peserta JKN 4. Optimalisasi Kelompok kegiatan (poktan) dan faskes sebagai wadah dalam memberikan promosi dan konseling KB termasuk KB PP PK
32 MENGAPA KB PP DAN KB PK MENCADI PELUANG STRATEGIS? 4 T (berisiko) Tanpa komplikasi TFR Tidak KB KTD Dengan komplikasi Kematian ibu dan bayi Aborsi Komplikasi aborsi Kematian ibu CPR KB PP Kematian ibu dan bayi Unmet need AKI AKB TFR
33 Pengembangan Pelayananan KB PP dan PK Melalui Pembentukan Center Of excellence MOT Tingkat Nasional 6 provinsi (4 provinsi my choice, Jatim dan Jabar), MoT untuk 2 provinsi ; 1 4 orang (@1 SPOG dan 3 bidan) Pusat Pelatihan KB PP dan PK TOT tingkat provinsi 30 kabupaten (Pusat training/fkrtl) di lakukan di provinsi 1 tim 4 orang (@1 SPOG dan 3 bidan) Sumut DKI Jawa Tengah Sulsel Jatim Jabar Training tingkat Kabupaten FKTP (1 tenaga bidan/1 dokter umum & 2 bidan) Pelatih ; yang telah mengikuti TOT
34 PENGEMBANGAN PELATIHAN KB PP DAN PK SECARA KOMPREHENSIF MELALUI PEMBENTUKAN CENTER OF EXCELLCENCE DI TAHUN 2018 MOT (Prov. Jawa Tengah) 1 Tim FKRTL (yang akan dijadikan COE) Jawa Timur 1 Tim FKRTL (yang akan dijadikan COE) Jawa Barat 4 Provinsi yang pernah pelatihan dan pelayanan KB PP dan PK yang bekerjasama dengan JHPIEGO dan JHCCP yakni Provinsi: Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. Jatim TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. Jabar TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. Jateng TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. DKI Jkt TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. Sumut TOT 3 Tim Tiap Tim: 1 FKRTL Kabupaten / Kota Prov. Sulsel Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang Training 5 Tim FKTP;@ 3 orang
35 KEGIATAN STRATEGIS KBKR 1.Peningkatan CPR terutama MKJP 2. Penurunan unmet need 3. Penurunan angka putus pakai 4. Peningkatan kualitas pelayanan KB 5. Penurunan Unmet Need Karena Takut Efek Samping Workshop Standarisasi Peningkatan Kompetensi dan Pendidikan Pelayanan KB bagi Tenaga Kesehatan 35
36 KEBIJAKAN 1. Peningkatan Promosi dan KIE 5. Peningkatan Monev 2. Penguatan Jejaring Kemitraan 4. Peningkatan Kualitas 3. Peningkatan Akses
37 STRATEGI 1.Monev terpadu (komponen, sektor, & mitra terkait) 2.Pemanfaatan hasil penelitian, survey & Pendataan Keluarga 3.Peningkatan akuntabilitas program 5. Monev 1.Advokasi kepada stakeholder dan mitra kerja ttg Ketahanan Keluarga 1.KIE melalui berbagai media 1. Promosi dan KIE 2. Penguatan Jejaring Kemitraan 1.Peningkatan dukungan politis/komitmen 1.Penguatan kerjasama dgn mitra potensial (K/L, swasta, PT, LSM, organisasi pemuda, org profesi, dll) 1.Peningkatan kualitas SDM (pelatihan, orientasi, sertifikasi) 2.Peningkatan sarana & prasarana 3.Peningkatan pembiayaan 4. Peningkatan Kualitas 3. Peningkatan Akses 1.Mendekatkan akses pelayanan poktan, PPKS & PIK 1.Penyediaan substansi materi melalui berbagai media Workshop Standarisasi Peningkatan Kompetensi dan Pendidikan Pelayanan KB bagi Tenaga Kesehatan
38 STRATEGI OPERASIONAL Pemanfaatan hasil pendataan keluarga sebagai dasar penggarapan pelayanan KB KR, dengan prioritas daerah legok Pengembangan mekanisme operasional pelayanan KB dan KR yang terintegrasi dengan SJSN Kesehatan (Road Map target dan capaian) Pemetaan Faskes yang melayani KB, pemenuhan sarana dan pelatihan Yan KB (Registrasi dan klasifikasi Faskes) (Road Map target dan sasaran) Integrasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Yan KB (BKKBN BPJS) Workshop Standarisasi Peningkatan Kompetensi dan Pendidikan Pelayanan KB bagi Tenaga Kesehatan 38
39 STRATEGI OPERASIONAL (LANJUTAN) Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pencatatan pelaporan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) Perluasan akses dan peningkatan kualitas pelayanan KBKR secara merata di seluruh FKTP (Puskesmas, Klinik Pratama, Praktik Dokter, dan RS Kelas D Pratama) dan jejaring/jaringannya serta FKRTL Memfasilitasi Bidan Praktik Mandiri untuk menjadi jejaring FKTP dan memberikan pelayanan KB MKJP Peningkatan peserta KB baru melalui program KB pasca persalinan dan pasca keguguran disetiap jenjang Faskes. Penurunan unmet need dan drop out melalui penguatan pelayanan peserta KB baru dan pembinaan peserta KB Aktif. Workshop Standarisasi Peningkatan Kompetensi dan Pendidikan Pelayanan KB bagi Tenaga Kesehatan 39
40 STRATEGI OPERASIONAL (LANJUTAN) Penguatan promosi dan konseling kespro di Faskes dan Poktan Intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan KB MKJP di seluruh Faskes dan wilayah khusus (Galciltas, Kepulauan, Daerah Aliran Sungai, wilayah transmigrasi dan di wilayah kumuh miskin perkotaan ) Workshop Standarisasi Peningkatan Kompetensi dan Pendidikan Pelayanan KB bagi Tenaga Kesehatan 40
41 APA PERAN IAKMI PADA PENINGKATAN PROMOSI DAN KONSELING KB PASCAPERSALINAN DAN PASCAKEGUGURAN (KB PP dan PK) Melibatkan Pengurus dan Anggota IAKMI se-indonesia Dalam Mendukung Promosi KB Pascapersalinan di masyarakat Mengaktifkan Peran Institusi Pendidikan Tinggi Kesmas (AIPTKMI) dalam Mensosialisasikan KB PP dan PK Bekerjasama dengan LSM untuk bersama-sama menurunkan Angka Kematian Ibu dengan terus aktif mempromosikan pentingnya ber KB untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak Memberikan penyuluhan pada ibu hamil untuk ber KB PP Membekali catin tentang KB PP dan PK Mengkaji riset dan hasil promosi KB PP dan PK di Forum Ilmiah Tahunan IAKMI The Power of PowerPoint thepopp.com
42 Buku Pedoman dan Materi KB PP dan PK penyempurnaan menjadi Pedoman
43 TERIMA KASIH
AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL SEMESTER II PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 PADA KEDEPUTIAN KBKR
AKSELERASI KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL SEMESTER II PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 PADA KEDEPUTIAN KBKR Oleh: Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc. Dip.Com Deputi Bidang KB dan KR Disampaikan pada: Rapat Telaah
Lebih terperinciPenerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana
Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana Disampaikan dlm Pertemuan Medis Teknis Tingkat Provinsi Tahun 2011 Grandcity, 21 Maret 2011 Kerangka Penyajian o Situasi
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI; KB PASCA PERSALINAN, CARA EFEKTIF UNTUK PENURUNAN TFR. Oleh; Dr. Sumarjati Arjoso, SKM. Majlis Pertimbangan Organisasi PP IAKMI
www.iakmi.or.id KESEHATAN REPRODUKSI; KB PASCA PERSALINAN, CARA EFEKTIF UNTUK PENURUNAN TFR Oleh; Dr. Sumarjati Arjoso, SKM. Majlis Pertimbangan Organisasi PP IAKMI Amanat Pembukaan UUD 1945 Amanat Pendiri
Lebih terperinciPERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN SISTEMATIKA 1 2 PREVIEW KKP SD. DES 2015 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK CAKUPAN LAPORAN 3 4 REALISASI ANGGARAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciDIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK BKKBN 2015
DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK BKKBN 2015 1 I II III CAKUPAN LAPORAN HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK KETERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI IV REALISASI ANGGARAN CAKUPAN LAPORAN PENGENDALIAN LAPANGAN PELAYANAN
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 Oleh: Plt. Sekretaris Utama BKKBN Ipin ZA Husni Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program KKBPK Tahun 2016 Jakarta, 4-7 September 2016 SISTEMATIKA
Lebih terperinciRAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN SISTEMATIKA 1 2 PREVIEW KKP SD. SEPT
Lebih terperinciLAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE JAKARTA TANGGAL 17 SEPTEMBER 21 SEPTEMBER 2017
Kepada Yth. Bupati Bengkulu Selatan Up. Sekretaris Daerah di.- MANNA LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS KE JAKARTA TANGGAL 17 SEPTEMBER 21 SEPTEMBER 2017 I. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia mengalami suatu keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator pelayanan KB yaitu
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,
Lebih terperinciRAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN Data Bulan Maret 2015 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA, 6 MEI 2015 SISTEMATIKA 1 2 CAKUPAN LAPORAN HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK 3 4 KETERSEDIAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk merupakan masalah besar bagi Negara di dunia khususnya Negara berkembang. Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat
Lebih terperinciKEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK
KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Fasilitasi Integrasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. 2. Pengembangan
Lebih terperinciPOINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013
POINTERS KEYNOTE SPEECH MENTERI KESEHATAN RI PADA RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013 1. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA 3 aspek yaitu aspek kuantitas,
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009
RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009
Lebih terperinciOPTIMALISASI PELAYANAN KBKR DI KAMPUNG KB MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC)
OPTIMALISASI PELAYANAN KBKR DI KAMPUNG KB MENUJU UNIVERSAL HEALTH COVERAGE (UHC) Oleh: Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com. DEPUTI BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI KEGIATAN KONSULTASI
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKKBN TAHUN Oleh: Plt. Sekretaris Utama Ipin Z.A. Husni
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BKKBN TAHUN 2017 Oleh: Plt. Sekretaris Utama Ipin Z.A. Husni BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 2016 SISTEMATIKA PENYAJIAN 1 2 3 ARAH KEBIJAKAN RENCANA KERJA
Lebih terperinci29,0 (SUSENAS 2012)
NO. TUJUAN BKKBN INDIKATOR TUJUAN 1 Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) TFR 2,1 - NRR=1 2 Menurunnya Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,49 (2000-2010) 1,38 (2010-2015) 1,27 1,25
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DALAM JAMPERSAL
KEBIJAKAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DALAM JAMPERSAL Disampaikan oleh : Edy Purwoko, pada Forum Nasional II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Di Makasar, 28-30 September
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kependudukan telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia sejak ditandatanganinya deklarasi mengenai kependudukan oleh para pemimpin dunia termasuk presiden
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia di tahun 2012 mengalami kenaikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara berkembang (Saifuddin, 2005). Berdasarkan
Lebih terperinciGrafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30
1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Maret 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi Prov. Kaltim dilaporkan oleh 9 Kab/Kota dan Prov. Kaltara oleh 4 Kab/Kota.
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,
EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR, 2017 1 INDIKATOR KKP 2 INDIKATOR PROGRAM TAHUN 2017 NO INDIKATOR PROGRAM 2017 SASARAN
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN M E I 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK FEBRUARI 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FEBRUARI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBULAN DESEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA
BULAN DESEMBER 2016 PERWAKILAN BKKBN D.I. YOGYAKARTA CAKUPAN LAPORAN DESEMBER 2016 NO KABUPATEN/ KOTA FASKES KB PEMERINTAH FASKES KB SWASTA PRAKTIK DOKTER PRAKTIK BIDAN MANDIRI JEJARING FASKES LAINNYA
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN APRIL 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan. Dari hasil penelitian diketahui
Lebih terperinciMATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013
ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK
Lebih terperinciISU STRATEGIS 3/28/2015 PROFIL KEPENDUDUKAN INDONESIA PENCAPAIAN LPP & PENDUDUK INDONESIA
ISU STRATEGIS 1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk masih tinggi 2. Total Fertility Rate (TFR) masih tinggi : nilai anak ideal keluarga Indonesia masih tinggi 3. Pencapaian Contraceptive Prevalence Rate (CPR)
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
1 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciGrafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI
1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Februari 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi Prov. Kaltim dilaporkan oleh 9 Kab/Kota dan Prov. Kaltara oleh 2 Kab/Kota.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Program Keluarga Berencana (KB) Nasional yang dicanangkan sejak tahun 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 : keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relative tinggi. Esensi tugas program
Lebih terperinciRH Costing. Estimasi untuk Perencanaan Kebutuhan untuk KB
RH Costing Estimasi untuk Perencanaan Kebutuhan untuk KB Lokakarya Advokasi KB/KR Berbasis Data Kerjasama Aisyiyah dan Program AFP Indonesia 24 25 Juni 2011 1 Apa itu RH Costing? RH costing - model dirancang
Lebih terperinciCAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016
CAPAIAN PROGRAM KEPENDUDUKAN, KB DAN PEMBANGUNAN KELUARGA sd. BULAN MEI 2016 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN SISTEMATIKA 1 2 PREVIEW PPM SD. MEI
Lebih terperinciRESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU
A P R I L RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU Dari hasil laporan Umpan Balik pada bulan April 2014, sbb : 1. Cakupan Laporan : A. Pelayanan Kontrasepsi (PELKON) Berikut
Lebih terperinciGrafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA
1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Januari 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi dilaporkan oleh 10 Kab/Kota. Dengan rincian Faskes KB pemerintah 60,23
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk
2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertelitity Rate (TFR) 2,6, Indonesia
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan salah satu masalah kependudukan yang masih terjadi di Indonesia. Indonesia berada di urutan keempat negara dengan jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental, maupun sosial
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JUNI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015
ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan...1
Lebih terperinciPANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN
PANDANGAN PROFESI BIDAN SERTA REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia Jl. Johar Baru V/D13, Johar Baru Jakarta Pusat
Lebih terperinciPRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan
PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI
RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan masalah utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di Indonesia saat ini cukup tinggi.
Lebih terperinciLAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORNAS KKBPK TAHUN 2017
Kepada Yth. Bupati Bengkulu Selatan Up. Sekretaris Daerah di.- MANNA LAPORAN TENTANG PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS RAKORNAS KKBPK TAHUN 2017 I. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Dalam rangka membangun sinergitas
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JANUARI 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciRencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN
Rencana Strategis BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JUNI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dalam Undang-undang Nomor 52 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah serius yang perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan keluarga berencana (KB) telah dipromosikan menjadi bagian dari kesehatan reproduksi sejak International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan keluarga berencana (KB) telah dipromosikan menjadi bagian dari kesehatan reproduksi sejak International Conference on Population and Development (ICPD) 1994.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebab apapun yang berkaitan atau memperberat kehamilan diluar kecelakaan. Angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan atau dalam waktu 42 hari setelah pemberhentian kehamilan tanpa memandang usia dan tempat kehamilan, oleh sebab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat padat. Hal ini terlihat dari angka kelahiran yang terjadi di setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Lebih terperinciRencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak era reformasi digulirkan, program Keluarga Berencana (KB) dirasakan mengalami kemunduruan. Setelah program KB digalakkan pada tahun 1967 telah terjadi penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang terjadi merupakan suatu permasalahan yang dihadapi Indonesia, maka diperlukan perhatian serta penanganan yang sungguh sungguh
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN JULI 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 2012
Lebih terperinciYang kami hormati: Assalamu alaikum wr wb; Selamat Pagi dan Salam Sejahtera, Oom swastiastu,
SAMBUTAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PADA PEMBUKAAN RAPAT KERJA NASIONAL PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2013 Jakarta, 30 Januari 2013. Yang kami hormati:
Lebih terperinciSgmendung2gmail.com
Sgmendung2gmail.com sgmendung@yahoo.co.id PUSDIKLAT KEPENDUDUKAN DAN KB BKKBN 2011 Menjelaskan Konsep Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Menjelaskan masalah-masalah dalam memenuhi hak-hak reproduksi pada
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciDUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Direktorat Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Seminar Ketidaksetaraan
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK MARET 2016 PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN LAPANGAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN MARET 2016 Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kepadatan kependudukan di Indonesia merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kepadatan kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah, masyarakat
Lebih terperinciKEBIJAKAN OPRASIONAL KB - KR TAHUN 2011
KEBIJAKAN OPRASIONAL KB - KR TAHUN 2011 BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONALPROVINSI SULAWESI TENGGARA JL. BALAI KOTA NO. 5 KENDARI TELP. 3121563-3122459 FAX. (0401) 3121009 Website : sultra.bkkbn.go.id
Lebih terperinciLAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
LAPORAN UMPAN BALIK HASIL PELAKSANAAN SUBSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN JULI Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Menu Data dan Informasi Data http://riau.bkkbn.go.id/ PELAYANAN KONTRASEPSI DAN PENGENDALIAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL KB/KR TAHUN 2011
السلم عليكم ورحمة ا وبركاته KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL KB/KR TAHUN 2011 KABID KB/KR BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI GORONTALO Outline 1. Pendahuluan 2. Sasaran 3. Kebijakan
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA 1
Lebih terperinciANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU
ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU Oleh BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI MALUKU 2013 KATA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kematian merupakan barometer status kesehatan, terutama kematian ibu dan kematian bayi. Tingginya angka kematian tersebut menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jiwa. Menurut data Badan Pusat Statistik sosial didapatkan laju pertumbuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 adalah 237,6 juta jiwa. Menurut
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah penduduk yang besar dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
Lebih terperinciDisajikan oleh Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Kunjungan Kerja Irtama BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Disajikan oleh Kepala BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka Kunjungan Kerja Irtama BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun Jumlah penduduk yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. 1 Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah dari 238,5 juta pada tahun
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu tertinggi dibandingkan negara-negara
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN FEBRUARI 2013 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB
HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB Risneni 1) dan Helmi Yenie 2) 1) 2) Jurusan Kebidanan poltekkes kemenkes Tanjngkarang Abstrak. Rekapitulasi
Lebih terperinciMATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tidak lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 52 TAHUN 2012 TANGGAL : 16 Oktober 2012 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
Lebih terperinciPRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS
PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS DASAR HUKUM DASAR HUKUM 1. UU R.I. No. 10 tahun 1992 ttg. Perkembangan Kependudukan dan
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012
ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN AGUSTUS 2012 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMARINDA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan suatu bangsa di pengaruhi oleh kesejahteraan ibu dan anak, kesejahteraan ibu dan anak di pengaruhi oleh proses kehamilan, persalinan, pasca salin (nifas),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan lamban, hingga
Lebih terperinciT JENDE AL BINA GIZI D
613.94 Ind r DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 2013 613.94 Ind r Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 613.94 Ind r Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Lebih terperinciCATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN
Lampiran 1 CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN Kecamatan : SAGARANTEN Kabupaten/Kota : SUKABUMI Propinsi : JAWA BARAT Tahun : 2017 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A.
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian PRB (Population
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan. terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas (BkkbN, 2013)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, keluarga berencana adalah upaya untuk mewujudkan penduduk tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
Lebih terperinciKONDISI KEKINIAN STATUS MMR DI INDONESIA
KONDISI KEKINIAN STATUS MMR DI INDONESIA Dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA Direktur Bina Kesehatan Ibu Disampaikan pada: 3 rd Indonesian Public Health Student Summit (IPHSS) dengan Tema Transformasi MDGs
Lebih terperinci