BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori perilaku penggunaan teknologi Berdasarkan dari jurnal Hubungan Antara Sikap, Minat Dan Perilaku Manusia menuliskan Skiner seorang ahli psikologi dalam Yayat Suharyat (2009), mengatakan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar. Penerapan suatu sistem dan teknologi informasi tidak terlepas dari aspek perilaku karena pengembangan sistem terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna sistem tersebut, sehingga sistem yang dikembangkan harus berorientasi pada penggunanya. Sistem informasi keprilakuan (behavioral information system) mempelajari bagaimana organisasi harus mengembangkan suatu sistem teknologi informasi. Sistem ini untuk mengarahkan perilaku-perilaku (behaviors) individual-individual dalam berinteraksi dengan sistem teknologi informasi tersebut untuk membantu mencapai tujuan mereka (Jogiyanto, 2007). Menurut Nugroho Agung (2011) pengertian perilaku pengguna teknologi informasi oleh Wajib Pajak adalah penerimaan atau penolakan yang ditunjukkan oleh Wajib Pajak terhadap e-filing, untuk melakukan suatu proses organisasional yang dalam hal ini adalah pelaporan pajak. Dalam upaya untuk menjabarkan interaksi individual dengan sistem informasi, 12

2 13 diperlukan teori-teori dan model-model dari sistem informasi keperilakuan. Berikut ini adalah teori perilaku penggunaan teknologi yaitu: a) Theory of Reasoned Action (TRA) Pada awalnya Theory of Reasoned Action (TRA) dicetuskan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975 (Jogiyanto,2007). TRA merupakan teori keprilakuan manusia yang paling mendasar dan berpengaruh. Teori ini sudah banyak diaplikasikan di berbagai bidang. TRA menjelaskan bahwa perilaku manusia dilakukan karena individu terebut memiliki niat atau keinginan untuk melakukannya (behavioral intention). Dengan asumsi dasar teori ini bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Secara implisit dan eksplisit juga mempertimbangkan implikasiimplikasi dan tindakan-tindakan yang dilakukan. Ajzen mengemukakan bahwa niat perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu, yaitu berhubungan dengan faktor pribadi yaitu sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) individual dan faktor sosial yaitu norma subjektif (subjective norms). Dalam usaha untuk mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat untuk dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku, Ajzen melengkapi TRA ini dengan keyakinan (beliefs), bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku (behavioral beliefs), sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normatif (normative beliefs).

3 14 Secara keseluruhan Nugroho Agung (2011) mengungkapkan bahwa Ajzen melengkapi TRA ini dengan keyakinan (beliefs), bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku (behavioral beliefs), sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normatif (normative beliefs) dalam usaha mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu. Hal ini mengasumsikan bahwa setiap individu akan selalu memiliki pilihan untuk melakukan perilaku, sehingga niat individu untuk melakukan perilaku merupakan penentu langsung dari tindakan. Gambar 2.1. Gambar Model TRA Dari gambar 2.1 menunjukann model TRA yang dapat menjelaskan tahapan-tahapan manusia berperilaku. Tahap pertama adalah perilaku ditentukan oleh niat berperilaku (Behavioral Intention). Dan tahap niat perilaku dapat dideskripsikan dalam bentuk sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) dan norma-norma subjektif (subjective norm).

4 15 Namun setelah implementasi sistem, kekuatan dan kelemahan sistem dapat diketahui. Sikap ditemukan mempunyai pengaruh yang leih besar kepada niat. Dan ketika sistem sudah dioperasionalkan, pengaruh informasional akan ebih efektif untuk menumbuhkan niat berperilaku dibandingkan pengaruh normatif. b) Theory of Planned Behavior (TPB) Theory of Planned Behavior (TPB) adalah teori perkembangan lebih lanjut dari TRA. Di dalam TPB, Ajzen (1988) menambahkan faktor yang belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang dipersepsikan (perceived behavioral control). Konstruk ini ditambahkan untuk mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan dan keterbatasan dari kekurangan sumber daya yang digunakan untuk melakukan perilaku. Penambahan konstruk ini tergambar pada gambar 2.2 berikut ini. Gambar 2.2. Gambar Model TPB

5 16 Dari gambar 2.2, TPB (theory of planned behavior) dapat memiliki dua fitur yaitu: 1. Fitur pertama teori ini berasumsi bahwa kontrol perilaku dipersepsikan mempunyai implikasi motivasional terhadap niatniat.seseorang yang percaya bahwa mereka tidak mempunyai sumber daya; atau tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan perilaku tertentu. Mungkin tidak akan tumbuh niat-niat perilaku yang kuat untuk melakukan walaupun mereka mempunyai sikap positif terhadap perilakunya dan percaya orang lain akan menyetujui seandainya mereka melakukan perilaku tersebut. Dengan demikian diharapkan terjadi hubungan antara kontrol perilaku dipersepsikan (perceived behavioral control) dengan niat yang tidak dimediasikan oleh sikap dan norma subjektif. 2. Fitur kedua adalah kemungkinan hubungan langsung antara kontrol perilaku dipersepsikan (perceived behavioral control) dengan perilaku (behavior). Kinerja dari perilaku bukan hanya berasal dari motivasi untuk melakukannya melainkan juga kontrol terhadap perilaku yang dilakukan. Dengan demikian, kontrol perilaku dipersepsikan (perceived behavioral control) dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat niat, dan juga dapat memprediksi perilaku secara langsung. Seperti yang dijelaskan sebelumnya TPB merupakan pengembangan dari TRA (theory of reasoned action). TRA mengasumsikan bahwa semua

6 17 perilaku adalah perilaku yang direncanakan. Namun dengan TPB secara eksplisit mengenal kemungkinan bahwa perilaku tidak semuanya dibawah kontrol penuh sehingga konsep kontrol perilaku dipersepsikan (perceived behavior control) ditambahkan untuk menangani perihal seacam ini. Demikianpun dalam jurnal ilmiah berjudul Aspek Psikologis pada Implementasi Sistem Teknologi Informasi menyatakan bahwa TPB mengasumsikan kontrol perilaku dipersepsikan berimplikasi positif motivasi terhadap minat-minat, selain itu diasumsikan adanya kemungkinan hubungan langsung antara kontrol perilaku dipersepsikan dengan perilaku seseorang. c) Technology Acceptance Model (TAM) Davis et al (1989) membangun model berdasarkan TRA dan mengkhususkan pada bidang sistem informasi dan memprediksi perilaku yang ditujukan kepada penerimaan individu terhadap sebuah sistem. Model ini untuk menjelaskan penerimaan teknologi yang akan digunakan oleh pengguna teknologi yang disebut Technology Acceptance Model (TAM). Davis hanya memanfaatkan unsur sikap (Attitude) untuk membuat model lebih sederhana dan menjelaskan niat (intention) lebih baik. Davis menambahkan 2 konstruk utama ke dalam model TRA. Dua konstruk tersebut adalah persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use). TAM dimaksudkan untuk

7 18 penggunaan teknologi, maka perilaku yang dimaksud adalah perilaku menggunakan teknologi. Model TAM tergambar pada gambar 2.3. G Gambar 2.3. Gambar Model TAM Davis beragumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem informasi dikarenakan adanya persepsi mengenai manfaat (usefulness) dan persepsi mengenai kemudahan menggunakan teknologi (ease of use). Davis mengartikan persepsi kegunaan (usefulness) ini berdasarkan definisi dari kata useful yaitu mampu digunakan dengan menguntungkan, atau dapat digunakan untuk tujuan yang menguntungkan. Persepsi kegunaan (usefulness) merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Dalam konteks organisasi, sejauh mana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan teknologi informasi akan meningkatkan kinerja individu baik secara langsung atau tidak langsung. Sehingga kesimpulannya bahwa hal ini tergantung pada kepercayaan individu,

8 19 ketika individu percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya dan sebaliknya. Penelitian sebelumnya juga menunjukan bahwa persepsi kegunaan signifikan dan mempengaruhi sikap (attitude), niat (behavior intention), dan perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi. Konstruk lain yang dikemukakan Davis mempengaruhi minat perilaku individu menggunakan teknologi adalah persepsi terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi. Kemudahan didefinisikan bahwa menggunakan teknologi akan terbebas dari usaha lebih atau tidak perlu berusaha keras. Dengan kata lain, persepsi mengenai kemudahan menggunakan ini menekankan pada bahwa sistem teknologi yang akan digunakan tidak merepotkan atau tidak membutuhkan usaha yang besar pada saat digunakan. Dan kembali pada kesimpulannya bahwa hal ini tergantung pada kepercayaan individu, ketika individu percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya dan sebaliknya Persepsi kegunaan (Perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived ease of use) mempengaruhi sikap (Attitude) individu terhadap penggunaan teknologi, yang selanjutnya akan menentukan apakah ia berniat untuk menggunakan teknologi (Intention). Niat untuk menggunakan akan menentukan apakah orang itu akan menggunakan (Behavior).

9 20 Dalam TAM, Davis menemukan bahwa persepsi kegunaan (usefulness) juga mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan teknologi tetapi tidak berlaku sebaliknya. Dengan demikian, selama individu merasa bahwa teknologi bermanfaat dalam tugas-tugasnya, ia akan berniat untuk menggunakannya terlepas apakah teknologi itu mudah atau tidak mudah digunakan. Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) diartikan sebagai perasaan positif dan negatif individu ketika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Dan perilaku (behavior) adalah tindakan yang dilakukan seseorang, dalam konteks penggunaan teknologi hal ini terkait dengan penggunaan teknologi secara aktual. d) Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model UTAUT, yang dikemukakan oleh Venkatesh et al. (2003), merupakan model yang disusun berdasarkan teori-teori dasar mengenai perilaku pengguna teknologi. Teori ini mengkaji 8 (delapan) teori sebelumnya menjadi model gabungan (Unified of) yang terintegrasi yang terdiri dari: 1. TRA (Theory Reasoned Action) 2. TAM (Technology of Acceptance Model) 3. MM (Motivasional Model) 4. TPB (Theory of Planned Behavior)

10 21 5. Teori gabungan TAM dan TPB 6. MPUC (Model of PC Utilization) 7. IDT (Innovation Diffusion Theory) 8. SCT (Social Cognitive Theory) Model ini hanya menteorikan 4 konstruk sebagai determinan terhadap tujuan dan penggunaan teknologi informasi yaitu ekspektasi kinerja (permormance expectancy), ekspektasi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social influence), dan kondisi fasilitas (facilitating condition); serta 4 variabel sebagai moderasi antara determinan dengan tujuan dan penggunaan teknologi informasi, yaitu jenis kelamin, usia, pengalaman, dan kesukarelaan. Gambaran model tampak pada gambar 2.4. Gambar 2.4. Gambar Model UTAUT

11 22 Model UTAUT (Venkatesh dan Davis, 2000;. Venkatesh, Morris et al, 2003) mengkonsolidasikan berbagai model penerimaan teknologi dan teori Ia menggantikan persepsi kemudahan sederhana penggunaan dan dirasakan konstruksi kegunaan TAM dengan "harapan kinerja" dan "harapan usaha". Kinerja dan harapan usaha berkorelasi positif dengan niat untuk menggunakan dan dimoderatori oleh variabel demografis. Pengaruh sosial mengukur seberapa rekan individu dan supervisor merasa tentang mereka menggunakan teknologi. Venkatesh et al. (2003) menemukan bahwa pengaruh sosial berkorelasi positif dengan niat untuk menggunakan dan dimoderatori oleh jenis kelamin, usia, pengalaman dan sukarela dari penggunaan teknologi. Kondisi memfasilitasi berhubungan positif menggunakan perilaku. Akhirnya, niat untuk penggunaan berkorelasi positif dengan penggunaan aktual. Venkatesh et al. (2003) menekankan bahwa hubungan berikut tidak signifikan: memfasilitasi kondisi -> niat untuk menggunakan, kemampuan komputer individu -> niat untuk menggunakan, kecemasan komputer -> niat untuk menggunakan, dan sikap terhadap teknologi -> niat untuk menggunakan. Mereka berpendapat bahwa harapan upaya menangkap pengalaman komputer dan expertis.

12 23 2. Teknologi informasi perpajakan Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam perekayasaan sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu dalam memudahkan pelaksanaan tugas melalui proses informasi (Haag dan Keen dalam Vina Kasmana). Berbagai teori perilaku banyak digunakan untuk mengkaji adopsi teori penerimaan penggunaan terhadap teknologi informasi bagi pengguna akhir. Dalam penelitian ini, pengguna yang dimaksud adalah Wajib Pajak dan dimaksud teknologi informasi adalah e-filing. Dengan demikian penerimaan penggunaan teknologi informasi oleh Wajib Pajak adalah keinginan yang ditujukan untuk melakukan suatu proses terstuktur yang bersifat organisasional yang dalam hal ini pelaporan pajak. Seiring berkembanganya teknologi informasi, istansi pemerintah telah banyak mengadopsi sistem informasi berbasis internet. Hal tersebut teralisasi pada sistem e-government. E-government dimaksudkan sebagai media interaksi komunikasi baru antara pemerintah dengan masyarakat melalui teknologi informasi dengan tujuan memperbaiki sistem manual. Menurut Al Gore dan Tony Blair dalam Indrajit (2006) manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-governmnet bagi suatu negara, antara lain:

13 24 1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara; 2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance; 3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari; 4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumbersumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan; dan 5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; serta 6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis Dan salah satu sistem e-government yang sedang berkembang adalah e- filing yang dibawah wewenang Kemenkeu. Pada tataran Kementerian Keuangan, sejak tahun telah dilakukan berbagai pembaharuan

14 25 salah satunya adalah Pembentukan Large Tax Office sebagai bagian dari modernisasi administrasi perpajakan tahap I. Pada website kemenkeu.go.id, dijelaskan bahwa Kementerian Keuangan melakukan Reformasi Birokrasi secara massif yang dilaksanakan melalui 3 Pilar Utama yaitu: a. Pilar Organisasi, antara lain melalui penajaman tugas dan fungsi, pengelompokan tugas-tugas yang koheren, eliminasi tugas yang tumpang tindih, dan modernisasi kantor baik di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan, kekayaan negara, dan fungsi-fungsi keuangan negara lainnya. b. Pilar Proses bisnis, antara lain melalui penetapan dan penyempurnaan Standar Operasi Prosedur yang memberikan kejelasan dan memuat janji layanan, dilakukannya analisa dan evaluasi jabatan, penerapan sistem peringkat jabatan, dan pengelolaan kinerja berbasis balance scorecard serta pembangunan berbagai sistem aplikasi e-goverment; c. Pilar SDM, antara lain melalui peningkatan disiplin, pembangunan assessment center, Diklat berbasis Kompetensi, pelaksanaan merit system, penataan sumber daya manusia, pembangunan SIMPEG, dan penerapan reward and punishment secara konsisten Salah satu capaian yang berhasil Kemenkeu capai adalah dalam penataan tatalaksana yaitu penetapan SOP dan 102 SOP layanan unggulan, pengembangan e-government anatara lain e-filing (SPT), e-procurement, SPAN, modul Penerimaan Negara (MPN), portal pengguna jasa DJBC,

15 26 Aplikasi Cukai online, Aplikasi manifest, SIMAK BNN, SIMANTAP, Aplikasi RKA-KL, Aplikasi Standar Biaya, KOMANDAN sikd, Web Based Reporting System DAK, Online Recruitment, dan e-registration (NPWP). E-filing Secara umum tantangan utama dalam e-government termasuk sistem e- filing adalah tantangan teknologi, yang mencakup masalah-masalah seperti standar, integrasi data, pemeliharaan harta dan privasi serta keamanan (Mohsin dalam Azleen et al (2009)). Berbeda dengan di Indonesia, sebagian besar pembayar pajak dan pajak praktisi serta agen-agen pajak di Malaysia menyediakan umpan balik positif terhadap penggunaan e-filing. Ini telah terbukti dengan hasil temuan bahwa 31,3% responden agak siap teknologi dan 9,4% sangat siap teknologi DJP berupaya untuk menyikapi meningkatnya jumlah wajib pajak yang tersebar di seluruh Indonesia akan butuh tingkat pelayanan yang harus semakin baik, membengkaknya biaya pemrosesan laporan pajak, dan keinginan untuk mengurangi beban proses administrasi laporan pajak menggunakan kertas. Berikut ini tujuan utama layanan pelaporan pajak secara e-filing ini yang dikutip dari pajakku.com yaitu sebagai berikut: 1) SPT secara elektronik (E-Filing) diharapkan dapat membantu para Wajib Pajak dalam hal menyediakan fasilitas untuk melakukan pelaporan segala kewajiban perpajakannya, sehingga Wajib Pajak Orang Pribadi dapat melakukannya di rumah atau tempatnya bekerja.

16 27 Dan Wajib Pajak Badan dapat melakukannya dari kantor atau tempat usahanya. Hal ini akan dapat membantu Wajib Pajak mengurangi biaya dan waktu yang seharusnya dibutuhkan dalam sistem manual. Segala proses untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak akan berjalan secara benar dan tepat waktu karena bantuan sistem dan teknologi informasi. 2) Dengan proses pelaporan pajak yang cepat dan mudah ini berarti juga akan memberikan dukungan kepada Kantor Pelayanan Pajak dalam hal mempercepat penerimaan laporan SPT dari Wajib Pajak yang semakin bertambah setiap tahunnya. Perampingan administrasi berkas perpajakan secara manual, pendataan akan didukung teknologi informasi untuk meningkatkaan akurasi data, distribusi dan pengarsipan laporan SPT akan lebih cepat dan rapi. 3) Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak, total Wajib Pajak terdaftar di Indonesia per 31 Desember 2012 sebesar kurang lebih 24 juta Wajib Pajak. Sehingga metode pelaporan yang manual sudah tidak relevan dan tidak mungkin dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap para Wajib Pajak tersebut. Maka dengan E-Filing dimana sistem pelaporan menggunakan sistem dan teknologi informasi berbasis internet, diharapkan jumlah Wajib Pajak dapat meningkat lagi dan penerimaan negara tercapai Seperti yang dikutip dari Journal of Internet Banking and Commerce (JIBC) April 2009, pada tahun 2005 Inland Revenue Board (IRB)

17 28 memutuskan e-filing yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kertas. Umumnya, proses e-filing adalah kenyamanan yang lebih, cepat, akurat dan aman dalam hal pembayaranaspek yang paling penting dalam sistem e-filing adalah keamanan. Seperti ditekankan oleh IRB CEO, sistem e-filing aman dan sulit untuk dibajak data pajak orang pribadi seseorang karena mereka perlu untuk memasukkan PIN (Personal Indetification Number) dan password. Dalam hal ini, DJP selaku badan yang berwenang berupaya untuk menyikapi meningkatnya jumlah wajib pajak yang tersebar di seluruh Indonesia akan butuh tingkat pelayanan yang harus semakin baik, membengkaknya biaya pemrosesan laporan pajak, dan keinginan untuk mengurangi beban proses administrasi laporan pajak menggunakan kertas. Dengan ini, DJP telah mengeluarkan sebuah Surat Keputusan No. 88 mengenai pelaporan SPT secara elektronik pada bulan Mei Penyampaian SPT atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan melalui e-filing pada situs DJP secara khusus diatur melalui Peraturan DJP Nomor PER-39/PJ/2011 serta Peraturan DJP terbaru, Nomor PER-1/PJ/2014. Peraturan tersebut berisi tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Menggunakan Formulir 1770 S atau 1770 SS Secara e-fling Melalui Website DJP ( E-filing menyiratkan penggunaan baru teknologi, khususnya internet dan beberapa bentuk perangkat lunak persiapan pajak. Paket perangkat lunak jenis

18 29 ini telah digunakan selama bertahun-tahun oleh perusahaan akuntansi profesional. Meskipun demikian, banyak pembayar pajak masih ragu-ragu untuk menggunakan perangkat lunak dan e-file karena berbagai alasan, seperti kurangnya kepercayaan, terbatasnya akses ke teknologi, dan pengetahuan tentang teknologi terbatas. B. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diungkapkan sebelumnya, beberapa teori menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap perilaku penggunaan teknologi. Pada subbab ini, peneliti akan memberikan uraian tentang kerangka pemikiran yang dibangun dalam penelitian ini. Pada tabel 2.1 adalah gambaran penelitian terdahulu mengenai sikap penerimaan individu terhadap Teknologi Informasi. Tabel 2.1 Tabel Peneliti Terdahulu NO NAMA PENELITI TAHUN 1 Fred D. Davis 1989 JUDUL PENELITIAN Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology HASIL PENELITIAN Dua skala enam-item dengan reliabilitas dari 0,98 untuk kegunaan dan 0,94 untuk kemudahan penggunaan. 2 Viswanath Venkatesh et al 2003 User Acceptance Of Information Technology: Toward A Unified View UTAUT menjelaskan sebagai sebanyak 70 persen dari varians dalam niat, itu Ada kemungkinan bahwa kita mungkin mendekati batas praktis kemampuan kita untuk menjelaskan individu penerimaan dan keputusan penggunaan dalam organisasi.

19 30 3 Azleen Ilias, MBA et al 2009 Taxpayers Attitude In Using E-Filing System: Is There Any Significant Difference Among Demographic Factors? Pengalaman, latar belakang pendidikan mendorong sikap untuk menggunakan (Attitude toward using) namun jenis kelamin sebaliknya. Hubungan yang kuat ditemukan antara sikap yaitu persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kualitas sistem informasi, dan persepsi kredibilitas 4 Alexander McLeod et al 2009 Individual Taxpayer Intention to Use Tax Preparation Software: Examining Experience, Trust, and Perceived Risk (1) kepercayaan dalam keamanan, kepercayaan privasi, dan risiko yang dirasakan tidak mempengaruhi niat untuk menggunakan, dan (2) keahlian komputasi adalah positif terkait percaya pada keamanan sistem, privasi dan logika. 5 Anna Che Azmi and Ng Lee Bee 2010 The Acceptance of the e-filing System by Malaysian Taxpayers: A Simplified Model Semua variabel berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku. Konstruk risiko yang dirasakan memiliki hubungan negatif dengan konstruk kegunaan yang dirasakan. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara risiko yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan konstruksi. 6 Yu-Shan Cheng et al 2011 The Comparison of Three Major Occupations for User Acceptance of Information Technology: Applying the UTAUT Model Pengaruh sosial akan memiliki efek positif pada niat perilaku untuk menggunakan dan ditemukan bahwa gender adalah moderator penting. 7 Idawati Ibrahim 2012 Factors Underpinning Usage Behaviour of an Electronic Filing System: The Case of Malaysian Personal Taxpayers Persepsi kegunaan dan kecemasan signifikan terhadap perilaku penggunaan aktual dari sistem e- filing. Sikap menggunakan sistem e-filing positif terkait dengan persepsi kegunaan berhubungan negatif dengan / nya kecemasan nya terhadap sistem.

20 31 8 Altahida Irhash Putra dan rekan 2013 SNA XVI - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat PerilakuWajib Pajak untuk Menggunakan e- Filing (Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan Perusahaan Manufaktur di Kota Padang) Persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, komplesitas, kesukarelaan, pengalaman, keamanan dan privasi secara signifikan positif pengaruh terhadap niat perilaku untuk penggunaan e- filing 9 Chiao-Chen Chang 2013 Library mobile applications in university libraries Harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, dan memfasilitasi kondisi menentukan niat perilaku menggunakan. Sebagai penentu dalam UTAUT Model, efek moderasi dari task technology fit juga signifikan antara memperkuat atau memperlemah hubungan penentu dalam niat untuk menggunakan teknologi 10 Samuel Attuquayefio, MBA and Hilla Addo, PhD 2014 Review Of Studies With Utaut As Conceptual Framework Peneliti yang ingin terlibat model UTAUT atau ekstensi sebagai model penelitian di masa depan penelitian untuk hati-hati memilih kombinasi yang tepat dari variabel dan data Metode analisis yang akan menghasilkan hasil yang sangat baik. Teori penerimaan teknologi UTAUT yang dikemukakan oleh Venkatesh, yang menggabungkan 8 teori penerimaan teknologi sebelumnya. Dalam UTAUT terdapat 4 faktor utama yang secara langsung berpengaruh terhadap penerimaan penggunaan teknologi. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Kristoforus J. Bendi dan Sri Andayani (2013) dalam penelitian analisis perilaku penggunaan sistem informasi.

21 32 Penelitian dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2013 (Semantik 2013) dengan objek penelitian Niat Perilaku Menggunakan (Behavioral Intention) memberikan hasil sebagai berikut: 1. Ditemukan bahwa Harapan kinerja (performance expectacy) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) Sistem informasi akademik. 2. Harapan Upaya (effort expectacy) juga merupakan faktor berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) Sistem informasi akademik 3. Pengaruh Sosial (social influence) tidak memiliki pengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) Sistem informasi akademik 4. Kondisi Fasilitas (Faciliting Conditions) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention Sistem informasi akademik Gambar 2.5 Gambar Model Penelitian Kristoforus J. Bendi dan Sri Andayani (2013)

22 33 Salah satu penelitian yang juga mengadopsi teori UTAUT adalah penelitian McLeod, et al dengan mengganti faktor kondisi fasilitas (faciliting condition) dengan faktor persepsi risiko (perceived risk), kepercayaan keamanan (trust in security), kepercayaan privasi (trust in privacy), kepercayaan logika (trust in logic). Dengan model penelitian yang tergambar pada gambar 2.2 berikut ini. Gambar 2.6 Gambar Model Penelitian Alexander Mcleod, et al (2009) Temuan-temuan utama dapat diringkas sebagai berikut: kinerja harapan, sosial pengaruh dan logika keyakinan positif berkaitan dengan menggunakan niat. Upaya harapan niat untuk menggunakan berhubungan positif. Kepercayaan dalam keamanan persepsi risiko berhubungan negatif. Keahlian komputer

23 34 kepercayaan dalam keamanan, komputer keahlian kepercayaan privasi, keahlian pajak domain kepercayaan privasi, dan keahlian komputer keahlian dalam logika semua berkolerasi positif. Hasil tentang harapan kinerja dan harapan upaya, pengaruh sosial dan kepercayaan dalam logika yang intuitif dan yang diharapkan. Hubungan positif antara keahlian komputer, keyakinan dalam keamanan dan privasi. Demikian pula ditemukan bahwa hubungan persepsi risiko niat untuk menggunakan, kepercayaan dalam privasi individu niat untuk menggunakan, dan kepercayaan dalam keamanan individu niat untuk menggunakan, tidak signifikan. Banyak penelitian yang menggunakan teori yang dikemukakan oleh Davis yaitu TAM (Technology Acceptance Model). Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Nugroho Agung (2011) dalam penelitian analisis perilaku terhadap e-filing. Pada gambar 2.3 adalah model penelitian Nugroho Agung.

24 35 Gambar 2.7 Gambar Model Penelitian Nugroho Agung (2011) TAM (Technology Acceptance Model) memiliki dua faktor utama yang mempengaruhi niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) e- filing yaitu Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) dan Persepsi Efisiensi Kemudahan (percieved easy to use). Dari kedua faktor tersebut, penelitian Nugroho Agung memberikan hasil sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif antara persepsi kegunaan (perceived usefulness) dengan niat perilaku untuk menggunakan (behavioral intention).

25 36 2. Terdapat pengaruh positif antara sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dengan niat perilaku untuk menggunakan (behavioral intention). 3. Terdapat pengaruh positif antara Persepsi Kemudahan penggunaan (Perceived Easy of Use) dengan Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness). 4. Terdapat pengaruh positif antara Persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Easy of Use) dengan sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using). Berdasarkan penelitian McLeod et al (2009), Nugroho Agung (2011) dan Bendi (2013), maka peneliti membangun model penelitian berdasarkan kombinasi dari penelitian-penelitian tersebut. Alasan peneliti mengkombinasikan model tersebut karena dinilai tepat untuk menggambarkan perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap sistem e-filing berdasarkan pada unsur teori TAM dan UTAUT. Dalam penelitian McLeod et al (2009), faktor-faktor tambahan pada teori UTAUT yang dikontribusikan memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap niat perilaku menggunakan (Behavioral intention). Sehingga faktor-faktor tersebut tidak digunakan kembali. Model Nugroho Agung tidak menjelaskan adanya Harapan kinerja (performance expectacy), Harapan Upaya (effort expectacy), Pengaruh Sosial (social influence). Sebaliknya model Kristoforus J. Bendi tidak menjelaskan tentang faktor Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) dan Persepsi Efisiensi Kemudahan (percieved easy to use) yang berpengaruh pada

26 37 sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) yang kemudian akan memperngaruhi niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention). Oleh karena itu peneliti mengkombinasikan kedua model tersebut sebagai kajian yang menjelaskan niat berperilaku untuk menggunakan e-filing berdasarkan unsur teori yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sehingga disusunlah model penelitian pada gambar 2.8 sebagai berikut: Gambar 2.8. Gambar Model Penelitian Penelitian ini akan mengkaji niat perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap penerapan sistem e-filing. Perilaku penerimaan ini digambarkan pada

27 38 Variabel dependen niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention). Variabel ini dipengaruhi langsung oleh beberapa faktor yaitu sikap terhadap penggunaan (attitude toward using), Persepsi Kegunaan (percieved usefulness), Harapan kinerja (performance expectacy), Harapan Upaya (effort expectacy), Pengaruh Sosial (social influence), Kondisi Fasilitas (Faciliting Condition). Dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh faktor Persepsi Kemudahan (percieved easy to use). C. Hipotesis Berdasarkan landaran teori yang telah diuraikan, maka pada penelitian ini terdapat 7 hipotesis yang dijelaskan singkat sebagai berikut: Teori populer mengenai perilaku penerimaan telnologi salah satunya adalah teori TAM. Model ini populer digunakan dalam penelitian penilaian perilaku individu terhadap sebuah sistem teknologi. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Wiyono (2008), Ilias et al (2009), Azmi et al (2010), Susanto (2011), Putra dan rekan (SNA 2013). Berdasarkan penelitian sebelumnya tersebut memberikan hasil hubungan yang signifikan antara faktor-faktor TAM. Sehingga peneliti berpendapat bahwa teori ini masih relevan untuk dilakukan pengujian ulang. Seperti yang ditulis Azmi et al (2010) bahwa persepsi kegunaan didefinisikan sebagai tingkat persepsi pengguna yang menggunakan sistem akan meningkatkan kinerja di tempat kerjanya. Dimana teknologi seharusnya memberikan menfaat dalam menggurangi beban pekerjaan dibanding dengan

28 39 sistem manual. Asumsi dasarnya bahwa persepsi kegunaan akan mempengaruhi sikap positif atau negatif seseorang terahdap e-filing. Sehingga dibuat hipotesa pertama yaitu : H1 : Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing Persepsi kemudahan adalah tingkat kepercayaan seseorang yang menggunakan suatu sistem yang spesifik akan terbebas dari kesulitan yang dikutip dari Hsu dan Siu (2004) dalam Susanto (2011). Seseorang akan menggunakan e-filing jika memang secara nyata teknologi membantu meringkan beban pelaporan pajak. Maka ditarik hipotesa kedua yaitu: H2 : Persepsi Kegunaan (percieved usefulness) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (behavioral intention) e-filing Menurut Davis dalam Susanto (2011) persepi kegunaan dan persepsi kemudahan mempengaruhi sikap (Attitude) individu terhadap penggunaan teknologi, yang selanjutnya akan menentukan apakah ia berniat untuk menggunakan e-filing. Niat berperilaku akan menentukan individu akan menggunakan e-filing atau tidak. Prinsip dasarnya ketika e-filing dirasa tidak merepotkan dan tidak dibutuhkan prosedur yang rumit, maka seseorang akan berpandangan dan bersikap positif untuk menggunakan e-filing. Maka hipotesa ketiga adalah sebagai berikut: H3 : Persepsi Kemudahan (percieved easy to use) berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) e-filing

29 40 H4 : Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (behavioral intention) e-filing Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan adalah UTAUT yaitu teori penggabungan teori penerimaan dan penggunaan teknologi. Beberapa penelitian merujuk pada teori dasar UTAUT, salah satunya penelitian Bendi dan rekan (2013) dalam SEMANTIK yang menggunakan keempat faktor UTAUT yang mempengaruhi niat berperilaku untuk menggunakan sistem. Harapan kinerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi niat berperilaku. Dalam Jogiyanto (2007) harapan kinerja ini tentu saja dikaitkan dengan peningkatan kinerja individu baik secara langsung atau tidak langsung yang berdampak pada kesempatan memperoleh berbagai keuntungan baik yang bersifat fisik atau materi maupun non materi. Maka hipotesis yang diajukan berdasarkan teori tersebut adalah sebagai berikut: H5 : Harapan kinerja (performance expectacy) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) e-filing Penelitian McLeod et al juga mengaplikasikan UTAUT dalam penelitiannya mengenai niat berperilaku individu terhadap tax preparation software dengan menambahkan beberapa variabel lain namun dengan hasil yang kurang signifikan. Model UTAUT menggantikan persepsi kemudahan TAM dengan harapan usaha dan berkorelasi positif dengan niat berperilaku. Artinya ketika seseorang mempunyai harapan bahwa dengan menggunakan e-filing tidak akan rumit dan sangat mudah dipelajari, maka orang tersebut akan berniat

30 41 menggunakan e-filing. Maka hipotesa keenam yang diajukan adalah sebagai berikut: H6 : Harapan Upaya (effort expectacy) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) e-filing Dalam model UTAUT pengaruh sosial mengukur seberapa besar pengaruh lingkungan pada tingkat sejajar atau atasan dan bawahan seseorang harus menggunakan teknologi. Venkatesh et al. (2003) menemukan bahwa pengaruh sosial berkorelasi positif dengan niat. Pada penelitian Yu-Shan Cheng et al (2011) ditemukan bahwa pengaruh sosial memiliki efek positif pada niat perilaku menggunakan e-filing. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketika lingkungan sosial seseorang memberikan tuntutan, peraturan atau ajakan menggunakan e-filing maka dia akan menggunakannya. Maka hipotesa ketujuh adalah sebagai berikut: H7 : Pengaruh Sosial (social influence) berpengaruh terhadap niat berperilaku untuk menggunakan (Behavioral intention) e-filing

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki cita-cita dan tujuan yaitu menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pemerintah telah merancang berbagai strategi dan sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori mengenai mengenai The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), perumusan hipotesis penelitian, dan model penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara langsung, kapan saja, dan dimana saja. bernama UWKS Academic Smart Mobile. Aplikasi tersebut bertujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Saat ini teknologi informasi memiliki peran sebagai pendukung proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah teori Sistem Informasi yang menjabarkan

Lebih terperinci

Model-Model User Acceptance

Model-Model User Acceptance Model-Model User Acceptance Renza Azhary [1202000826] Intan Sari H. H. Z. [1204000459] Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Landasan Teori User acceptance dapat didefinisikan sebagai keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian tentang mobile banking telah banyak dilakukan oleh peneliti di berbagai negara. Adapun jenis mobile banking yang paling banyak diteliti

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu:

BAB III LANDASAN TEORI. A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model ini menggabungkan delapan model sekaligus, yaitu: BAB III LANDASAN TEORI A. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) UTAUT adalah sebuah model penerimaan teknologi yang diusulkan oleh Viswanath Venkatesh, dkk pada tahun 2003 (Venkatesh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan publik serta kinerja birokrasi menuju terwujudnya pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan dokumen evaluasi perguruan tinggi menjadi masalah tersendiri ketika informasi dan data yang dibutuhkan masih dalam bentuk manual (kertas). Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini, dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Mobile commerce Mobile commerce adalah kegiatan transaksi yang bersifat komersial dengan menggunakan perangkat mobile serta jaringan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Penerimaan Perpajakan 2012-2013 yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, realisasi sementara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengertian Pemasaran Pengertian Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dasar pemikiran pemasaran sebagaimana yang dikemukakan Kotler (2010:174), dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah berjalan selama lebih dari tiga dekade ini telah berhasil menggerakkan tanggung jawab dari wajib pajak.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN penelitian. Bab ini menjabarkan mengenai landasan teori dan rumusan hipotesis 2.1 Landasan Teori Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan dunia teknologi berkembang dengan cepat dari tahun ke tahun sampai saat ini, terutama dalam perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi semakin berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi saat ini mendorong masyarakat dunia memasuki era teknologi yang serba cepat sekaligus menjadikan informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), dengan satu premis bahwa reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi nasional saat ini ditandai dengan tiga tren utama (APJII, 2013). Pertama, tergesernya fitur telepon genggam atau ponsel dengan fungsi

Lebih terperinci

Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT

Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT Muhammad Nasir Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani No.12 Palembang nasir@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teknologi Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan pada penelitian yang dilakukan. Adapun teori yang digunakan meliputi teknologi komputer secara umum, penelitian kuantitatif, snowball

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, jaman berkembang dengan sangat pesat. Salah satu yang mengalami perkembangan tersebut adalah teknologi informasi. Hampir seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu

BAB II LANDASAN TEORI. proses bisnis. Teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk membantu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam perekayasaan sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberterimaan aplikasi mobile banking oleh nasabah. Penelitian ini menggunakan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring terjadinya ledakan informasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Generalized Audit Software (GAS) dan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) sudah banyak digunakan di negara berkembang dan merupakan tren yang sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam keberhasilan penerapan teknologi informasi salah satunya adalah pengguna atau pemakai. Pengguna merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Customer memiliki peran yang sangat penting untuk membuat suatu perusahaan menjadi lebih berkembang, karena mereka merupakan pembeli (individual) yang akan menggunakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Review Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian Oswari, Suhendra, Harmoni (2008), mengungkapkan penggunaan komputer sudah cukup tinggi pada pengelola UKM, terutama dalam pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus dan berkesinambungan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Tercatat dalam statistik Bank Indonesia (2012), banyaknya perusahaan ADLN PERPUSTAKAAN AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. TAM (Technology Acceptance Model) Technology Acceptance Model yang selanjutnya disebut TAM merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia bisnis ritel ini, setiap saat akan berkembang sehingga menyebabkan berbagai jenis ritel bermunculan dan persaingan di dalam bisnis ritel yang sejenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat baik dalam perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola informasi dengan

Lebih terperinci

ANALISIS NIAT PENGGUNAAN E-FILING DI PT X DAN PT Y SURABAYA DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS NIAT PENGGUNAAN E-FILING DI PT X DAN PT Y SURABAYA DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS NIAT PENGGUNAAN E-FILING DI PT X DAN PT Y SURABAYA DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING Christina Jimantoro dan Elisa Tjondro Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai e-learning. Namun dalam perkembangannya e-learning memiliki

PENDAHULUAN. sebagai e-learning. Namun dalam perkembangannya e-learning memiliki 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan belajar mengajar sudah tidak diharuskan dalam sebuah tempat khusus yang bernama kelas. Dengan kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan dalam negeri yang diharapkan dapat menunjang pembelanjaan negara dan pembangunan nasional. Saat ini berbagai usaha telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder sebagai. dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi. Perubahan lingkungan bisnis menuntut organisasi untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban terhadap pasien untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan menggunakan fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia termasuk Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi. Peneliti: Indahyana Putri Manafe

Artikel Ilmiah. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi. Peneliti: Indahyana Putri Manafe Analisis Minat Penggunaan Sistem Informasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Menggunakan Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology (UTAUT) Studi Kasus SMP Negeri 1 Salatiga Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi, para pelaku bisnis di dunia dihadapkan pada perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi membutuhkan teknologi informasi agar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Technology Acceptance Model (TAM) TAM adalah teori sistem informasi yang memodelkan penerimaan dan penggunaan teknologi. TAM yang dikemukakan oleh Davis (Davis, 1989) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting bagi banyak orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern, kompetensi teknologi informasi (TI) merupakan kompetensi yang sangat vital bagi keberlangsungan suatu kegiatan organisasi. Di semua organisasi, besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi. Penggunaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan organisasi akan informasi akan meningkat sejalan dengan perkembangan organisasi. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, maka semakin besar pula

Lebih terperinci

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-LEARNING (Studi Pada Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Fitri Imandari Endang Siti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem informasi dalam suatu organisasi telah meningkat secara signifikan. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Teori/ Konsep 2.1.1. UTAUT UTAUT merupakan salah satu model penerimaan teknologi terkini yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk [5]. Dengan kata lain UTAUT ( Unified Theory of

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh pada minat penggunaan e-money. Berbagai penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planed Behavior (TPB) Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan bahwa perilaku individu untuk tidak patuh terhadap ketentuan perpajakan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional Repository (SIR) yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM)

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan Technology Accaptance Model (TAM) Khairani Ratnasari Siregar Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia E-mail: raniratnasari@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut. 2.1 Unified Theory of Acceptance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penghitungan jumlah pajak yang terutang (Mardiasmo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penghitungan jumlah pajak yang terutang (Mardiasmo, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayarkan oleh masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Menurut UU No.28

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terutama internet dan mobile technology sudah sangat pesat pada saat ini. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEOROTIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Dasar Sistem Informasi Kesuksesan suatu sistem informasi tidak terlepas dari teknologi informasi. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri, kadang manusia pun tidak memandang waktu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan mempertimbangkan akibat dari tindakan mereka. Ajzen. pertimbangan tersebut akan membentuk intensi untuk melakukan suatu

TINJAUAN PUSTAKA. dan mempertimbangkan akibat dari tindakan mereka. Ajzen. pertimbangan tersebut akan membentuk intensi untuk melakukan suatu 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Theory of Planned Behaviour (TPB) Manusia pada umumnya berperilaku dengan cara yang masuk akal, mereka mempertimbangkan perilakunya berdasarkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi sistem informasi kesehatan memiliki potensi untuk meningkatkan performa sarana pelayanan kesehatan, menghemat biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG

PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG PERANCANGAN MODEL PENERIMAAN LAYANAN SMS TRACKING PT XYZ WILAYAH KOTA PALEMBANG Della Oktaviany Sistem Informasi STMIK GI MDP Jl. Rajawali No. 14, Palembang 30113, Indonesia e-mail: dellaoktaviany@mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menguji pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, kompleksitas, kesiapan teknologi informasi, efektivitas sistem, dan kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior)

BAB I PENDAHULUAN. informasi adalah manusia yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dapat mengoptimasi proses pengelolaan informasi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegagalan penerapan teknologi informasi saat ini lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) 8 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

Septian Ananggadipa Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Universitas Diponegoro

Septian Ananggadipa Dr. Endang Kiswara, S.E., M.Si., Akt. Universitas Diponegoro STUDI EMPIRIS PADA PENGGUNAAN APLIKASI PAJAK : INTEGRASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public di Indonesia) Septian Ananggadipa Dr. Endang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, di mana setiap orang berusaha untuk mendapatkan informasi dengan tepat, akurat, dan secepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi setiap perusahaan. Pengembangan teknologi informasi (TI) telah memimpin dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar, penerimaan pajak ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penerimaan negara tersbesar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Wakhid Nanang Santoso NIM : S

ABSTRAK. Wakhid Nanang Santoso NIM : S ABSTRAK Wakhid Nanang Santoso NIM : S431402033 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT PENGGUNAAN APPROWEB OLEH ACCOUNT REPRESENTATIVE DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, internet sudah menjadi salah satu bagian penting dari hidup kita. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan internet karena

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI OLEH: HANANI KRISTANTI 3203009037 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, dan 1.4 Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Evaluasi 2.1.1 Konsep Dasar Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.tanpa evaluasi, maka tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa uraian singkat penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring sosial.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat dapat dicapai melalui pembangunan nasional dalam berbagai aspek,

Lebih terperinci