BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan. Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar atau tidak sadar yang digunakannya. Dengan bahasa manusia dapat saling berinteraksi satu sama lain. Dengan bahasa pula manusia dapat menyampaikan gagasan, konsep, atau perasaan. Bahasa yang digunakan oleh manusia sebagai alat berinteraksi dapat berupa bahasa lisan, bahasa tulis, bahasa isyarat bagi tuna wicara atau bahasa sandi untuk kepentingan tertentu. Salah satu sifat hakiki bahasa, yaitu arbiter atau mana suka. Dengan sifat tersebut, maka bahasa menjadi taksa, mengandung ketidakjelasan, mepunyai sifat ketidakpastian, dan tergantung pada konteks. Artinya, dalam bahasa tidak ada hubungan wajib antara lambang dengan yang dilambangkan. Misalnya antara [kuda] dengan yang dilambangkanny, yaitu sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai. Kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang tersebut dilambangkan dengan bunyi [kuda]. Mengapa, misalnya, bukan [akud] atau [aduk] atau lambang lainnya. Hal tersebut tidak dapat dijelaskan karena sifatnya yang arbitrer. Andai kata ada hubungan wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya, tentu lambang yang dalam bahasa Indonesia berbunyi [kuda], akan disebut juga [kuda] oleh orang Klaten, dan bukannya [jaran]. Orang Inggris juga akan menyebutkan [kuda] dan bukannya <hores>; begitu pula orang Nederland akan menyebut [kuda] dan bukannya 1

2 2 <paard>. Apabila ada hubungan wajib antara lambang dengan yang dilambangkan, maka di muka bumi ini tidak akan ada bermacam-macam bahasa. Dalam bahasa, lambang-lambang yang berupa rangkaian bunyi, seperti contoh di atas, tidak lain adalah nama, yaitu nama dari segala sesuatu yang telah dipersepsikan manusia. Karena itu, nama adalah salah satu wujud kebahasaan dalam kehidupan manusia dan merupakan hasil persepsi manusia. Persepsi yang dimaksud, yaitu segala sesuatu yang dilihat dan hasil pencarian alam pikiran manusia tentang bentuk kebahasaan yang dapat mengekspresikan apa yang telah dipersepsikannya itu. Nama merupakan kata-kata yang menjadi label setiap makhluk, benda, aktivitas, dan peristiwa di dunia ini (Djajasudarma, 2009: 47). Menurut Depdiknas (2007:773), nama adalah kata untuk menyebut tempat, barang, binatang, serta untuk menyebut atau memanggil orang. Nama muncul karena kehidupan manusia yang beraneka ragam, begitu juga alam sekitar manusia yang berjenis-jenis, serta persepsi manusia itu terhadap alam sekitarnya. Salah satu contoh yang diberikan oleh salah satu dosen ketika perkuliahan ialah kata jago. Kata tersebut merupakan hasil persepsi orang Jawa terhadap jenis hewan yang berkaki dua dengan jengger di kepala. Khusus di kalangan masyarakat Jawa untuk membedakan antara induk ayam dengan anaknya digunakan nama yang berbeda, induk ayam disebut babon, sedangkan anak ayam disebut pitik. Itulah persepsi orang Jawa terhadap penamaan binatang tersebut. Orang-orang yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia, tidak mempersepsikannya secara detail dalam pemberian nama pada binatang ayam sehingga induk ayam maupun anak ayam tetap diberi nama yang sama, yaitu ayam.

3 3 Penggunaan nama-nama tidak hanya dalam bahasa lisan, tetapi juga dalam bahasa tulis, seperti nama toko, nama desa, atau pun nama tempat pemakaman umum. Masing-masing tempat tersebut memiliki nama yang beragam. Dalam pemberian nama, tentunya si pemberi nama tersebut mempunyai latar belakang yang kemudian dituangkan pada sebuah nama tersebut. itulah yang menjadi alasannya mengapa banyak penelitian terhadap proses semantis, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Zunairoh (2014) dengan judul Analisis Semantik Nama Orang Jawa di Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini membahas mengenai makna leksikal nama orang di Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen dan mendeskripsikan semantik nama orang di Desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Selain itu, penelitian yang dilakukan Muskin (2015) dengan judul Kajian Semantik Nama Julukan Orang di Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi nama julukan orang di Desa Sidomulyo dan mendeskripsikan makna leksikal nama julukan orang di Desa Sidomulyo Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. Selain nama-nama tersebut, tempat yang menjadi sasaran pemberian nama adalah tempat pemakaman umum, yang biasa disingkat TPU. Nama-nama tempat pemakaman umum di Kabupaten Purbalingga itu unik karena banyak menggunakan Bahasa Jawa, ini berbeda dengan nama-nama tempat pemakaman umum di daerah lain yang lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Pemilihan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia ini membutuhkan pengetahuan bahasa untuk memahami maknanya, karena tidak semua orang mengerti dan memahami Bahasa Jawa. Seperti halnya di

4 4 Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga terdapat tempat pemakaman umum yang diberi nama Hastana Pasetran. Nama Hastana Pasetran diambil dari Bahasa Jawa Hastana artinya istana atau kuburan sedangkan Pasetran artinya tempat pembuangan. Nama tempat pemakaman umum di Kabupaten Purbalingga yang juga menggunakan Bahasa Jawa yaitu Margi Rahayu yang berada di Desa Genuruh Kecamatan Padamara. Margi artinya jalan dan Rahayu artinya selamat. Nama tersebut memiliki makna yaitu agar orang yang sudah meninggal diharapkan mendapatkan tempat yang selamat yaitu surga. Selain hal tersebut, peneliti melihat kenyataan bahwa pemberian nama tempat pemakaman umum tersebut memiliki latar belakang penamaan dan makna yang berbeda. Oleh karena itu, untuk mengetahui sistem penamaan (jenis penamaan dan jenis makna) tempat pemakaman umum di Kabupaten Purbalingga perlu dilakukan penelitian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Jenis-jenis penamaan apa yang terkandung dalam nama-nama tempat pemakaman umum di kabupaten Purbalingga? 2. Jenis-jenis makna apa yang terkandung dalam nama-nama tempat pemakaman umum di kabupaten Purbalingga? C. Tujuan Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

5 5 1. mendeskripsikan jenis penamaan yang terkandung dalam nama-nama tempat pemakaman umum di kabupaten Purbalingga. 2. mendeskripsikan jenis makna yang terkandung dalam nama-nama tempat pemakaman umum di kabupaten Purbalingga. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu linguistik, khususnya kajian semantik dan melengkapi referensi tentang penamaan atau makna, khususnya penamaan atau makna tempat. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang latar belakang Purbalingga. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui latar belakang Purbalingga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian berikutnya dengan menggunakan kajian semantik yang ditinjau dari makna-makna yang lain. Selain itu, diharapkan mampu menjadi pembanding antara latar belakang Purbalingga dengan kajian makna dan latar belakang penamaan nama tempat pemakaman umum di daerah lain.