BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti
|
|
- Suryadi Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Adapun Penelitian tentang makna kata dalam Al-Qur an sudah pernah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelumnya antara lain tentang analisis makna kata Ruh oleh Uswatun Hasanah ( ), analisis makna kata ummah oleh siti Aisyah lubis ( ), analisis makna / Żikrun/ oleh Zikri Mahyar ( ) dan analisis makna leksikal dan relasinya pada kata /al- ḥaqqu/. Serta analisis kata fitnah oleh Andi Pratama ( ) Namun sejauh ini penelitian tentang analisis makna Kata /Wajhun/ dalam Al -Qur an sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sebelumnya oleh mahasiswa jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 2.1 Pengertian Semantik Semantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Contoh jelas dari perian atau deskripsi semantis adalah leksikografi : masing- masing leksem diberi perian artinya atau maknanya : perian semantis (Verhaar, 1996 : 13). Semantik adalah Ilmu tentang makna. Semantik merupakan suatu komponen yang terdapat dalam linguistik, sama seperti komponen bunyi dan gramatika. Semantik merupakan bagian dari linguistik karena makna menjadi bagian dari bahasa ( Suwandi 2006 : 5). Kata semantik di dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris semantics, dari bahasa Yunani sema (nomina) tanda : atau dari verba semaino menandai, berarti. Istilah tersebut digunakan para pakar bahasa untuk menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna (Djajasudarma 1993 : 1).
2 2.2 Pengertian Makna dan Pembagiannya Menurut Djajasudarma (1993 : 34) makna adalah hubungan yang ada di antara satuan bahasa. Makna didapatkan dengan meneleti hubungannya di dalam struktur bahasa (arti struktural). Makna (sense- bahasa Inggris) dibedakan dari arti (meaning- bahasa Inggris) di dalam semantik. Makna adalah pertautan yang ada di antara unsur- unsur bahasa itu sendiri (terutama kata- kata) (Djajasudarma 1993 :5). Menurut Aristoteles dalam Chaer (1989, 13) kata adalah satuan terkecil yang mengandung makna. Malah dijelaskannya juga bahwa kata itu memiliki dua macam makna, yaitu (1) makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom, dan (2) makna yang hadir sebagai akibat terjadinya proses gramatikal. Kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian; atau kata adalah huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti (Chaer, 2007:162). Kata adalah unsur yang terkecil yang memiliki tanda (simbol) tersendiri : atau serpihan bahasa yang biasa dikelompokkan secara tetap (konstan) untuk membentuk pesan (Djajasudarma 1993 : 10). Chaer (1989: 60-77) mengemukakan beberapa pengertian makna dalam Buku Pengantar Semantik Bahasa Indonesia yaitu : 1.Makna leksikal dan Makna Gramatikal, 2.Makna Referensial dan Non referensial, 3. Makna Denotatif dan Konotatif, 4. Makna Kata dan Makna Istilah, Makna Konseptual dan Makna Asosiatif, 5. Makna Idiomatikal dan Peribahasa, 6. Makna Kias. Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun. Misalnya, leksem kuda memiliki makna leksikal sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai. Dengan contoh itu dapat juga dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi indra kita, atau makna apa adanya ( Chaer, 1994 : 289). Menurut Chaer (1989 : 60) Makna leksikal merupakan bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosa kata, perbendaharaan kata). Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu suatu bentuk bahasa yang bermakna. Kalau leksikon kita samakan dengan kosakata atau perbendaharaan kata, makna leksem dapat kita persamakan dengan kata. Dengan demikian, makna
3 leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Contoh: kata memetik dalam kalimat Ibu memetik sekuntum mawar adalah bermakna leksikal, sedangkan dalam kalimat kita dapat memetik manfaat dari cerita itu adalah bukan bermakna leksikal. Makna leksikal adalah makna unsur- unsur bahasa (leksem) sebagai lambang benda, peristiwa, objek, dan lain- lain. Makna ini dimiliki unsur bahasa terlepas dari penggunaan atau konteksnya ( Sudaryat, 2008 : 22). Menurut Djajasudarma (1993 : 13) makna leksikal (bhs. Inggris lexical meaning, semantic meaning, external meaning) adalah makna unsur unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dll; makna leksikal ini dimiliki unsur- unsur bahasa secara tersendiri, lepas dari konteks atau semua makna (baik bentuk dasar maupun bentuk turunan) yang ada dalam kamus disebut makna leksikal. Menurut Djajasudarma (1993 : 13) makna gramatikal (bhs. Inggris grammatical meaning; functional meaning; structural meaning ; internal meaning) adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Makna gramatikal adalah makna srtruktural yang muncul akibat hubungan antara unsur- unsur gramatikal dalam satuan gramatikal yang lebih besar (Sudaryat, 2008 : 34). Menurut Chaer (1989 : 62) makna gramatikal ini sering juga disebut makna kontekstual atau makna situasional. Selain itu bisa juga disebut makna struktural karena proses dan satuan- satuan gramatikal itu selalu berkenaan dengan struktur ketatabahasaan.makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. Contoh : sate ayam tidak sama dengan komposisi sate Madura. Yang pertama menyatakan asal bahan dan yang kedua menyatakan asal tempat). Afiksasi ialah proses leksemik yang mengubah leksem tunggal menjadi kosa kata berimbuhan. Misalnya, leksem lupa menjadi kata melupakan setelah mengalami afiksasi men-kan (Sudaryat, 2008 : 70). Proses afiksasi awalan ter pada kata angkat dalam kalimat Batu seberat itu terangkat juga oleh adik melahirkan makna dapat, dan dalam
4 kalimat Ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas melahirkan makna gramatikal tidak sengaja (Chaer, 1989 :62). Menurut (Sudaryat, 2008 : 70) reduplikasi ialah proses leksemik yang mengubah leksem menjadi kata kompleks dengan cara penyebutan leksem sebagian atau seluruhnya. Misalnya, leksem rumah menjadi kata rumah- rumah. Proses komposisi (penggabungan kata) akan menyebabkan pula terjadinya perubahan makna. Tetapi dalam hal ini yang terjadi sebenarnya bukan perubahan makna, sebab bentuk kata itu sudah berubah sebagai hasil proses gramatikal Chaer (1989: 140). Dari defenisi di atas terlihat bahwa yang dimaksud dengan makna leksikal adalah makna yang dimiliki pada leksem meski tanpa konteks apapun. Sedangkan makna gramatikal adalah makna yang memiliki proses gramatikal seperti komposisi, reduplikasi, dan afiksasi. Dari keseluruhan pengertian makna diatas peneliti hanya memfokuskan pada makna leksikal dan makna gramatikal saja bersumber pada teori Chaer (1989:60). 2.3 Makna Kata / Wajhun/ Menurut Yunus (1989 :493) kata / wajhun/ / awjuhun/ /wujūhun yang artinya arah, tujuan, muka, pihak, yang dituju, niat, sebab, jalan yang mulia baik namanya. Menurut Bisri dan Fatah (1999 :770) Kata / Wajhun/ yang berarti 1.: / Al-wajhu: almuḥayyā/ = Wajah, Muka 2. / Al- jahatu wa an-nāḥiyatu/ = Sisi, Segi, Arah 3. / al-qaṣdu wa an-niyyatu / = Maksud, Tujuan, Niat
5 4. / Al- ma nā/ = Arti Menurut Ma luf (1986 : 889) : Al- jahatu: al-qaṣdu wa an-niyyatu : Al- marḍātu Al-wajhu : wajah muka :sisi, segi, arah : maksud, tujuan, niat: keridaan Menurut Tafsir Yusuf Ali dalam (Teks, Terjemahan dan Tafsir Qur an 30 juz, 2009 : 53) kata / wajhun/ Wajah, sebuah kata bahasa Arab yang padat. Ia berarti (1) Secara harfiah Wajah, tetapi ia dapat meliputi (2) muka atau keridaan, seperti dalam 92:20 ; (3) pertolongan, keagungan, kehadiran bila dipakai untuk Allah, seperti dalam 2:115, dan juga dalam 55:27; (4) sebab, demi, seperti dalam 76:9; (5) bagian pertama, permulaan, seperti dalam 3:72; (6) bawaan dasar. hati nurani, zat, diri, seperti dalam 5: 108, 28:88. Berikut ini dikemukakan contoh ayat Al-Qur an yang di dalamnya terdapat kata / wajhun/ dalam Al-Qur an: Walillahi al-masyriqu wa al-magribu fa`ainamā tuwallū faṡamma wajhu Allāhi `inna allāha wāsi un al īmun Artinya : Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat- Nya) lagi Maha Mengetahui (Al-Baqarah : 115). Contoh pada makna kata / wajhun/ dalam Al-Qur an:
6 Wa qālat ṭā`ifatun min `ahli al-kitābi `āminū bi al-lażī `unzila ala al-lażīna `āmanū wajha an-nahāri wākfurū `ākhirahu la allahum yarji ūna. Artinya : Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu'min) kembali (kepada kekafiran) (Ali-imran : 72). Berdasarkan pada contoh ayat pertama bahwasanya kata /wajhun/ dapat diterjemahkan dengan kata wajah, dengan pengertian arah atau tujuan umat menghadap kepada Allah SWT, maka contoh seperti ini dapat di golongkan kedalam makna leksikal atau makna sebenarmya. Pada contoh ayat kedua terjadi perubahan makna asli kata menjadi makna permulaan siang disebabkan proses gramatikal yaitu penggabungan kata wajh dengan kata an-nahāri, proses gramatikal ini disebut komposisi. Menurut (Ali, 2009 : 147) makna gramatikal dari kata /wajhun/ merupakan permulaan siang sesuai dengan konteks kalimatnya. Menurut Ali wajh disini mengandung arti permulaan, bagian awal. Orang orang yang suka memperolok yang berkomplot terhadap Islam menyuruh kaki tangan mereka agar bergabung dengan mereka yang beriman dan kemudian meninggalkan mereka. Dari dua contoh yang telah dipaparkan tersebut, dapat diketahui bahwasanya kata /wajhun/ di dalam Al-Qur an memiliki berbagai macam makna tergantung pada konteksnya atau berdasarkan proses gramatikalnya.
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-4 RAGAM MAKNA Ragam Makna/Jenis Makna Berdasarkan jenis semantiknya Makna leksikal Makna gramatikal Berdasarkan ada tidaknya referen suatu kata Makna referensial Makna nonreferensial
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lambang (simbol- simbol) ini memiliki bentuk dan makna (bersisi dua), atau dikatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai alat sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena teori secara nyata dapat dipeoleh melalui studi atau kajian kepustakaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat umum dengan tujuan berkomunikasi. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa penelitian tentang makna kata dalam Al- Qur an sudah pernah diteliti oleh peneliti peneliti sebelumnya antara lain Analisis Makna Kata Rūh oleh Hasanah (2005), Analisis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK 2.1 Teori-Teori Yang Relevan Dengan Variabel Yang Diteliti 2.1.1 Pengertian Semantik Semantik ialah bidang linguistik yang mengkaji hubungan antara tanda-tanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari oleh para penuturnya. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses berpikir maupun dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan yang dipergunakan oleh masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga makhlukmakhluk yang lain di muka bumi ini dan setiap makhluk yang dijadikan Allah itu memiliki ciri- ciri tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur
Lebih terperinciMenurut Abdul Chaer setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk menyatakan makna-makna atau nuansa-nuansa makna gramatikal (Abd
KOMPOSISI BERUNSUR ANGGOTA TUBUH DALAM NOVEL-NOVEL KARYA ANDREA HIRATA Sarah Sahidah Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dan hubungan maknamakna gramatikal leksem anggota tubuh yang
Lebih terperinciKATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257
KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI - 13010113140096 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257 1. INTISARI Semiotika merupakan teori tentang sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru. Kegiatan ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sesuatu yang kḥas, yang hanya dimiliki oleh manusia. Ernest Cassier dalam hal ini menyebutkan manusia sebagai animal symbolicum, yakni makhluk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan
BAB I PENDAHULUAN.1 Latar Belakang Masalah Robert Sibarani (1997: 65) mengemukakan, bahwa bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi. Setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak. pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya permasalahan kategori ini sehingga tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi
Lebih terperinciTATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK. meskipun sifat kehadirannya pada tiap tataran itu tidak sama.
Nama : Setyaningyan NIM : 1402408232 BAB 7 TATARAN LINGUISTIK (4) : SEMANTIK Makna bahasa juga merupakan satu tataran linguistik. Semantik, dengan objeknya yakni makna, berada di seluruh atau di semua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak ahli yang berpendapat mengenai makna kata. Soedjito (1990: 51)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak ahli yang berpendapat mengenai makna kata. Soedjito (1990: 51) dalam bukunya yang berjudul Kosa Kata Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa makna kata ialah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Konsep Penamaan Rumah Makan di Daerah Purwokerto Kabupaten Banyumas, tahun 2010 oleh Danang Eko Prasetyo. Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Tempat Pemakaman Umum di Kabupaten Purbalingga (Kajian Semantik) ini berbeda dengan penelitian-penelitian sejenis.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Prasetya, NIM , tahun 2010 dengan judul Konsep Penamaan Rumah
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sejenis yang Relevan Untuk membedakan penelitian yang berjudul Sistem Penamaan Toko di Purwokerto, Kabupaten Banyumas dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan untuk para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kebudayaan Widhagdo (1988 : 21) menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupan. Semuanya
Lebih terperinciBAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK
Nama : Hasan Triyakfi NIM : 1402408287 BAB VII TATARAN LINGUISTIK(4) SEMANTIK Dalam berbagai kepustakaan linguistik disebutkan bidang studi linguistik yang objek penelitiannya makna bahasa juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bahasa memiliki peranan penting dalam hal berkomunikasi. Fungsi penting dari bahasa adalah menyampaikan pesan dengan baik secara verbal atau tulisan. Pesan yang disampaikan
Lebih terperinciDiajukan Oleh: ALI MAHMUDI A
ANALISIS MAKNA PADA STATUS BBM (BLACKBERRY MESSENGER) DI KALANGAN REMAJA: TINJAUAN SEMANTIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara individu dengan lingkungannya. Secara umum, bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh setiap kelompok masyarakat. Setiap bahasa biasanya digunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungannya yang sejenis.
Lebih terperinciPENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang
Lebih terperinciANALISIS SEMANTIK PADA PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR
P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.202 ANALISIS SEMANTIK PADA PUISI CINTAKU JAUH DI PULAU KARYA CHAIRIL ANWAR Desih Pratiwi 1, Dewi Purnamasari 2, Fauziah Nurul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan tanggapannya terhadap alam sekitar atau peristiwa-peristiwa yang dialami secara individual atau secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peranan bahasa sangat membantu manusia dalam menyampaikan gagasan, ide, bahkan pendapatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa muncul dan diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perbedaan bahasa sudah tidak lagi menjadi hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Tuntutan mendapatkan informasi inilah yang memunculkan
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain dapat berbeda bergantung pada aliran linguistik apa yang mereka anut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata merupakan salah satu unsur penting dalam pembetukan suatu bahasa salah satunya dalam suatu proses pembuatan karya tulis. Kategori kata sendiri merupakan masalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori dalam penelitian ini perlu dibicarakan secara terinci.
BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dalam penelitian ini perlu dibicarakan secara terinci. Pembicaraan mengenai teori dibatasi pada teori yang relevan dengan tujuan penelitian. Teori-teori yang dimaksud sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini akan diuraikan, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB II LANDASSAN TEORI
6 BAB II LANDASSAN TEORI A. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Analisis Semantik Nama-Nama Hotel di Kawasan Lokawisata Baturraden, Kabupaten Banyumas. Karya Wilantika Apriliani Tahun 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu cara manusia berinteraksi dengan orang lain yang biasa disebut interaksi sosial. Interaksi sosial ini dapat mengungkapkan perasaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sastra Arab Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya mengenai kata serapan dari bahasa Arab kedalam bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. gabungan kata morphe yang berarti bentuk, dan logos yang artinya ilmu. Chaer
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Morfologi Morfologi merupakan suatu cabang linguistik yang mempelajari tentang susunan kata atau pembentukan kata. Menurut Ralibi (dalam Mulyana, 2007: 5), secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Penulisan suatu karya ilmiah merupakan suatu rangkaian yang semuanya selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga penulis
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMANTIK DR 414
SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMANTIK DR 414 Hernawan, S.Pd., M.Pd. NIP 197810202003121001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAERAH FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 SATUAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa skripsi maupun jurnal penelitian, ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara populer orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya; atau lebih tepat lagi,
Lebih terperinciMakna dan Semantik. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Makna dan Semantik Abdul Chaer Liliana Muliastuti D PENDAHULUAN alam kehidupan kita sehari-hari kita sering mendengar dan juga menggunakan kata makna, (yang lazim disinonimkan dengan kata arti)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Sinonim Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti nama dan syn yang berarti dengan. Secara harfiah sinonim berarti nama lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam kehidupan. Bahasa sebagai sarana komunikasi tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan
Lebih terperinciJENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA
JENIS MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA Oleh: Muzaiyanah *) Abstract: Meaning is an integral part of the semantics and always sticks of what we Tell the. Meaning, a form of language that should be analyzed within
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. Mengumpulkan data yang akan dijadikan bahan penelitian dengan menggunakan kitab Almu jamul Mufarras Li alfazil Qur an,kamus kosa kata Alquran danal-kalam Digital Versi 1.0 2009 Penerbit Diponegoro dan
Lebih terperinciBAB 5 TATARAN LINGUISTIK
Nama : Wara Rahma Puri NIM : 1402408195 BAB 5 TATARAN LINGUISTIK 5. TATARAN LINGUISTIK (2): MORFOLOGI Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. 5.1 MORFEM Tata bahasa tradisional tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang anak. Untuk berbahasa, anak-anak harus menghubungkan leksikon yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan leksikon sangat penting dalam perkembangan bahasa seorang anak. Untuk berbahasa, anak-anak harus menghubungkan leksikon yang satu dengan yang lainnya untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam BAB III, akan dipaparkan metode, definisi operasional, uraian data dan korpus, instrumen, teknik pengumpulan, dan teknik pengolahan. Adapun pemaparan hal-hal tersebut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 42 5.1 KESIMPULAN... 42 5.2 SARAN... 43 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kajian mengenai bahasa menjadi suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan
Lebih terperinciSEMANTIK LEKSIKAL, SEMANTIK KALIMAT, MAKNA DAN
SEMANTIK LEKSIKAL, SEMANTIK KALIMAT, MAKNA DAN KONTEKS BAHASA ACEH BESAR Isda Pramuniati Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Hubungan Semantik dengan kehidupan manusia sangat dekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses berbahasa adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Dengan berbahasa, seseorang
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA LEKSIKAL DAN MAKNA GRAMATIKAL DALAM TEKS BERITA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 PLUPUH TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk kepaduan dan keutuhan sebuah wacana adalah pemakian konjungsi dalam sebuah kalimat atau wacana. Penggunaan konjungsi sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai
Lebih terperinci7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK
7. TATARAN LINGUISTIK (4) SEMANTIK Hocket, seorang tokoh strukturalis menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang kompleks dari kebiasaan-kebiasaan. Sistem bahasa ini terdiri dari lima sub sistem,
Lebih terperinciNama : Irine Linawati NIM : BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI
Nama : Irine Linawati NIM : 1402408306 BAB V TATARAN LINGUISTIK (2) = MORFOLOGI Fonem adalah satuan bunyi terkecil dari arus ujaran. Satuanfonem yang fungsional itu ada satuan yang lebih tinggi yang disebut
Lebih terperinciREALISASI STRUKTUR SINTAKSIS PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA IA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI BANGKALAN TAHUN AJARAN
REALISASI STRUKTUR SINTAKSIS PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA IA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI BANGKALAN TAHUN AJARAN 2016 Sakrim Surel: sakrim.madura@yahoo.com ABSTRAK Pembuktian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan. sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu, baik untuk menyatakan pendapat, pengalaman atau untuk mengekspresikan perasaan atau emosi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang teori-teori yang menjadi landasan
10 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang teori-teori yang menjadi landasan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Teori-teori tersebut diambil dari penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas-tugas tersebut. Tetapi kalau memahami masalah-masalah
BAB I PENDAHULUAN.1. Latar Belakang Masalah Dalam tugas sehari-hari, baik sebagai guru bahasa, sebagai penerjemah, sebagai pengarang, sebagai penyusun kamus, sebagai wartawan, atau sebagai apapun yang
Lebih terperinciLINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI
Nama : TITIS AIZAH NIM : 1402408143 LINGUISTIK UMUM TATARAN LINGUISTIK (2) : MORFOLOGI I. MORFEM Morfem adalah bentuk terkecil berulang dan mempunyai makna yang sama. Bahasawan tradisional tidak mengenal
Lebih terperinciANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1
ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan Oleh: AGUS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan juga karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan juga karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang dipakai oleh suatu masyarakat akan selalu berkembang sejalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa yang dipakai oleh suatu masyarakat akan selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban bangsa yang memakai dan memiliki bahasa tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk dapat berinteraksi dengan manusia lainnya, di samping itu bahasa dapat menjadi identitas bagi penuturnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau label terhadap benda atau peristiwa yang ada di sekelilingnya karena terlalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sering sekali manusia termasuk kita sukar memberi nama atau label terhadap benda atau peristiwa yang ada di sekelilingnya karena terlalu banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai bahasa yang dituturkannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kesepakatan itu pun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aspek kehidupan manusia (Sutedi, 2003:2). Sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain dan berperan dalam perkembangan berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra
Lebih terperinciKATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
KATA HABIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Anisa Rofikoh Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstrak Bahasa adalah sarana paling penting dalam masyarakat, karena bahasa adalah salah
Lebih terperinciANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR
ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Lebih terperinciBAB II TEORI SEMANTIK
BAB II TEORI SEMANTIK A. Pengertian dan Perkembangan Sejarah Semantik Kata semantik, sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi tentang makna. 1 Makna yang dimaksud disini adalah makna
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penelitian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berjudul
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian ini berjudul Kajian Penamaan Tempat Fotokopi di Sekitar Lingkungan Kampus di Purwokerto Tahun 2015. Untuk membedakan penelitian sekarang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu kalimat. Untuk membuat kalimat yang baik sehingga tuturan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan kata yang tepat di dalam sebuah tuturan diperlukan guna terciptanya saling kesepahaman diantara penutur seperti yang diungkapkan oleh Leech, (2003: 16),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan tidak lahir dari kekosongan. Ia didahului oleh kebudayaan-kebudayaan lain yang menjadi unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipilih umat manusia dalam berkomunikasi dibanding berbahasa non lisan. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah suatu hal yang amat lazim diperankan di dalam setiap aspek kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri, kegiatan berbahasa lisan hingga kini masih dipilih
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Vehaar (1999: 14) mengemukakan bahwa semantik (Inggris: semantics) berarti teori
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori kanyouku 慣用句 Kanyouku 慣用句 adalah suatu ungkapan yang maknanya tidak dapat diturunkan dari definisi langsung dan penyusunan bagian-bagiannya, melainkan merupakan suatu makna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya peranan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kata serapan yang pernah dilakukan oleh Aufa (2005), yakni meneliti kata serapan yang berkategori nomina dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan maksud yang tersimpan di dalam pikirannya kepada orang lain. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan
Lebih terperinciBBM 8 Unsur Semantik dan Jenis Makna
BBM 8 Unsur Semantik dan Jenis Makna Dra. Novi Resmini, M.Pd. Pendahuluan Semantik adalah cabang linguistik yang meneliti arti atau makna. Semantik sebagai cabang ilmu bahasa mempunyai kedudukan yang sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan hasil belajar siswa merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh para pelaksana pendidikan dan peserta didik. Tujuan tersebut dapat berupa
Lebih terperinciTATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA
TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah. Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang linguistik
Lebih terperinci