BAB 1 PENDAHULUAN. kesamaan pemahaman antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
|
|
- Suryadi Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas. Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan. Komunikasi dari atas ke bawah (top down) yang terjadi di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI jika pimpinan melakukan kegiatan alih pesan kepada bawahan secara terstruktur dan tidak insidental. Padahal tujuan komunikasi dari atasan ke bawahan adalah untuk membantu mengurangi terjadinya komunikasi desas-desus (rumor) yang tidak jelas dipahami oleh anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI sehingga dapat menimbulkan suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan secara tidak langsung menurunkan produktivitas dan merugikan organisasi. Jika komunikasi dari atas ke bawah berjalan lancar, biasanya motivasi bawahan untuk bekerja menjadi lebih 1
2 2 baik dan efisien. Disinilah peran komunikasi dari atasan ke bawahan sangat penting tidak hanya dalam kegiatan menyampaikan penyoalan kegiatan yang dihadapi oleh organisasi tetapi juga tentang keberhasilan kinerja yang terkait dengan prestasi dan kontribusi bawahan dalam organisasi. Yang menyebabkan masalah komunikasi dari atasan ke bawahan menjadi tidak jelas di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, selama ini disebabkan karena hubungan komunikasi tersebut tidak berjalan harmonis, yang disebabkan kesibukan di level pimpinan, sehingga seringkali pesan/perintah tidak disampaikan dengan singkat sehingga perintah/tugas yang dilaksanakan hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan pimpinan. Sedangkan ditingkat bawahan, adanya ketidakjelasan perintah dari atasan kepada bawahan yang kurang jelas, justru sebaliknya tidak ditindaklanjuti oleh bawahan untuk mencari informasi yang benar. Bawahan terkadang takut untuk memperjelas perintah pimpinan, karena pimpinan sendiri merasa telah memberikan perintah yang jelas dan tepat. Pada akhirnya ketidakjelasan perintah pimpinan menjadi dilema bagi bawahan. Karena disatu sisi ingin segera melaksanakan perintah pimpinan yang tidak jelas. Tetapi disatu sisi bawahan yang tahu, apa yang harus dilakukan dari perintah pimpinan yang tidak jelas tersebut. Putusnya informasi atau komunikasi antara atasan dan bawahan, sebenarnya bisa ditanyakan kembali kepada atasan terkait. Dengan alasan yang sama, bahwa perintah tersebut tidak dilakukan dengan pencatatan tulisan, sehingga hal ini memperburuk dan tidak menjelaskan apa yang menjadi perintah pimpinan yang sesungguhnya. Hal ini menunjukan hubungan komunikasi antara
3 3 pimpinan dan bawahan kurang kondusif. Penyebabnya bisa disebabkan pimpinan selalu marah karena merasa sudah memerintahkan tanpa diikuti dengan catatan disposisi, apa saja yang menjadi perintah atau keinginannya. Sebagai bawahan, banyak sekali kekurangan yang dimiliki anggota dalam menterjemahkan dan mengartikan apa yang menjadi perintah atau keinginan dari pimpinan. Hal ini disebabkan bawahan kurang dibina atau dilatih untuk mencatat setiap perintah atau keinginan pimpinan. Disisi lain bawahan terkadang kurang mampu mengartikan apa saja perintah atau disposisi yang diberikan pimpinan kepada dirinya. Penterjemahan dan penyampaian informasi yang selama ini menjadi komunikasi antara bawahan kepada atasan ( Bottom Up) di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, disebabkan bawahan lebih sering mengartikan perintah pimpinan tanpa mau menanyakan kekurangjelasan perintah yang diberikan kepadanya. Rata-rata bawahan takut menyampaikan atau menanyakan perintah kepada atasannya, karena sudah takut salah jika harus menanyakan perintah yang menjadi tanggung jawabnya. Proses ketakutan bawahan dalam rangka mentransoformasikan perintah pimpinan kepada dirinya, tidak ditindaklanjuti untuk mencari secara detil, apa yang menjadi ketakutan bawahan untuk melaporkan kepada atasan, atas ketidakjelasan perintah. Dari sudut pandang sumber daya manusia, sudah terbukti bahwa pimpinan merupakan orang-orang yang memiliki otak, ketrampilan yang luas dan daya tahan fisik yang baik. Sedangkan bawahan merupakan orang-orang
4 4 yang melaksanaan perintah pimpinan, selanjutnya menterjemahkan keinginan pimpinan tersebut menjadi sebuah pekerjaan yang harus dilakukan bawahan. Disatu sisi, pimpinan masih beranggapan bahwa bawahan merupakan orang-orang yang dianggap tidak mampu bekerja secara maksimal. Sehingga terkadang perintah yang diberikan kepada bawahan, lebih sering diikuti dengan nada perintah yang tinggi atau suasana bathin yang sedang terganggu. Dengan demikian, hal ini membingungkan bawahan untuk melaksanakan perintah pimpinan tersebut. Demikian pula, dengan komunikasi antar rekan sejawat tidak berjalan dengan baik yang disebabkan sesama bawahan lebih banyak mendapatkan perintah dan bukan menganalisis apa perintah pimpinan tersebut. Sehingga hubungan komunikasi antara rekan sesama satu level lebih banyak menciptakan analisa-analisa baru dari sebuah perintah pimpinan dengan sumber daya manusia yang dimiliki secara masing-masing. Oleh sebab itu, di lingkungan Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI diperlukan sumber daya manusia yang lebih cepat mampu membaca apa yang menjadi keinginan pimpinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah dengan memperhatikan lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, Lingkungan kerja dalam suatu organisasi merupakan suatu kondisi pekerjaan untuk memberikan suasana dan situasi kerja yang nyaman dengan ruangan yang terbatas dan dukungan alat satri yang sudah usang serta
5 5 kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab personel mudah jatuh sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja. Komunikasi yang berkaitan dengan lingkungan TNI dengan pihak lain (diluar instansi TNI) sementara ini dilakukan dengan cara internal dan eksternal. Seperti diketahui yang dimaksud dengan komunikasi internal adalah komunikasi yang dilakukan dengan cara kontak suara, tulisan, data maupun permasalahan yang dilakukan anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI dengan atasan yang berada dalam satuan kerja, maupun komunikasi yang dilakukan dengan rekan kerja yang berada dalam satuan kerja tersebut. Komunikasi yang dilakukan selama ini belum berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan lingkungan kerja antara atasan dengan bawahan terlalu jauh. Dimana atasan menempati kantor yang berada di Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, sedangkan bawahan berada di Gedung B-3 Lantai-3 Irjen TNI. Meskipun di ruang kerja Pimpinan Irjen TNI sudah tergolong lengkap dan modern, seperti halnya dengan Handphone (HP), Handy Thalkie (HT), telepon dinas (intern), dan telepon interlokal (hp), tetapi kesalahan penyampaian informasi dari bawahan yang pertama menerima berita kepada bawahan yang kedua atau berikutnya, tidak disampaikan secara riil. Lingkungan kerja yang terjadi di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI lebih banyak melakukan tugas luar yang sesuai dengan tugas dan fungsi Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur (PPOP) TNI. Di dalam PPOP tersebut, sudah jelas bahwa Irjen TNI merupakan satu-satunya satuan kerja yang boleh menyelidik, mengawasi dan memberikan petunjuk tentang pengelolaan anggaran
6 6 dan organisasi kepada satuan kerja lain yang berada di Mabes TNI dan badanbadan pelaksana staf yang berada di luar lingkungan Mabes TNI Cilangkap. Sehingga sering berdampak putusnya informasi dari pimpinan dan terciptanya opini bahwa bawahan tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik. Organisasi yang berada di luar lingkungan kerja Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, seperti hal nya dengan komunikasi kerja eksternal dengan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) dan Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP), merupakan komunikasi lingkungan yang menitikberatkan pada keinginan yang kuat, baik secara kedinasan maupun organisasi untuk menjalankan perintah, petunjuk dan penilaian yang diberikan kedua organisasi tersebut, guna peningkatan kinerja Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI yang lebih profesional, efektif, efisien dan modern (PEEM). Bentuk komunikasi kerja lingkungan di luar satuan kerja Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, seperti halnya dengan BPK dan BPKP merupakan hasil temuan langsung yang dilakukan BPK terhadap satuan kerja yang mempertanggung jawabkan keuangan negara yang sangat besar dengan tujuan menghindari penyalahgunaan keuangan negara tersebut. Berdasarkan kebijakan pemerintahan yang baru, dimana Bapak Presiden Joko Widodo lebih mengedepankan agar anggaran yang digunakan satuan kerja dapat digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan anggaran yang dilakukan satuan kerja yang memiliki anggaran yang cukup tinggi guna menjadi waspada dan lebih teliti lagi. Bahwa di era pemerintahan yang baru ini, penggunaan dan penghematan anggaran dari satuan kerja yang memiliki
7 7 anggaran yang besar, perlu dilakukan dengan pengawasan yang cukup teliti. Adanya satuan kerja TNI, dalam hal ini Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, kemudian instansi di luar TNI, berupa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP) yang menjadi rekan validitas TNI dalam rangka mengawasi penggunaan keuangan negara yang dikelola oleh TNI beserta staf terkait. Produktivitas kerja di lingkungan Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, dipengaruhi sumber daya manusia yang belum sesuai dengan harapan dan keinginan pimpinan. Hal ini bisa dilihat dari daftar absensi kehadiran yang dilaksanakan oleh para anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. Tabel 1.1. Daftar Jumlah Absensi Satker Irjen TNI tahun 2014 NO PANGKAT JML Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des PATI KOLONEL LETKOL MAYOR PAMA BINTARA TAMTAMA PNS GOL -III PNS GOL -II PNS GOL -I TOTAL PERS
8 8 Ket : Jumlah= 110 Personel (TNI & PNS) Normal Masa Kerja = 22 hari Dari tabel absensi di atas, dan beberapa masalah utama yang sering ditemukan di Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI, maka masalah produktivitas kerja dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Ketaatan anggota terhadap jam kerja masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa yang datang tidak tepat waktu tanpa alasan yang jelas. Selain itu, penggunaan alat-alat kerja masih belum efisien. Hal-hal semacam ini dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja sehinga akan menghambat tercapainya tujuan organisasi. 2) Penerapan disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sesuatu tujuan organisasi karena didalamnya mengadung unsur-unsur penilaian kinerja antara lain: ketaatan, kesetiaan, kesungguhan dalam menjalankan tugas termasuk sikap disiplin, rasa tanggung jawab yang tinggi, loyalitas terhadap tugas yang diberikan sehingga dapat mengarahkan segala sumber daya manusia (SDM) secara efektif dan efesien mencapai tujuan pokok organisasi (tupoksi). 3) Peningkatan suhu / udara berupa ruangan AC dapat menghasilkan kenaikan produktivitas kerja, namun disisi lain dapat pula menurunkan
9 9 prestasi kerja. Kenaikan suhu pada batas tertentu dapat menimbulkan semangat yang akan merangsang prestasi kerja, tetapi setelah melewati ambang batas tertentu kenaikan suhu ini sudah mulai mengganggu suhu tubuh yang dapat mengakibatkan terganggunya produktivitas kerja. Berdasarkan berbagai latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan judul "Analisis pengaruh komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI Identifikasi Masalah. 1) Komunikasi pimpinan dengan bawahan terjadi karena lokasi kinerja pimpinan yang cukup jauh dari satu gedung ke gedung lainnya. Disamping bawahan kurang respek terhadap perintah pimpinan yang mengharuskan kinerja anggota lebih optimal. 2) Banyaknya personel yang melaksanakan tugas luar guna memeriksa satuan kerja lain yang dianggap memiliki masalah, membuat opini seolah-olah perintah pimpinan tidak segera dilaksanakan oleh anggota dibawahnya. 3) Tingginya intensitas pekerjaan di luar dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan secara profesional, efektif, efisien dan modern (PEEM), tidak dapat dicapai dengan baik karena ada beberapa
10 10 peraturan yang seharusnya disosialisasikan kepada anggota dibawahnya, tidak didukung dengan tanggung jawab yang tinggi Rumusan Masalah. 1) Apakah komunikasi mempengaruhi produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI? 2) Apakah lingkungan mempengaruhi produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI? 3) Apakah komunikasi dan lingkungan secara bersama-sama mempengaruhi produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI? 1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat tercapainya komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. Tujuan dari penelitian diatas adalah untuk: 1) Termotivasinya para Pimpinan TNI untuk mengkaji dan menyeleksi komunikasi dengan lingkungannya sehingga berpengaruh terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 2) Untuk mengkaji dan menyeleksi tercapainya komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI.
11 11 3) Untuk mengkaji dan menyeleksi pelaksanaan komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 4) Untuk mengkaji dan menyeleksi proses penyediaan waktu dari Pimpinan TNI untuk melakukan komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI Manfaat dan Kegunaan Penelitian. Manfaat penelitian dalam penulisan tesis ini, antara lain : 1) Mengetahui dan memahami segala kebijakan yang timbul selama adanya pengaruh komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 2) Mengidentifikasi setiap masalah yang timbul dari pengaruh komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 3) Menciptakan terobosan baru dan inovatif dalam melakukan komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. Kegunaan penelitian dalam penulisan tesis ini, antara lain:
12 12 1) Memetakan kebijakan dalam pelaksanaan komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 2) Mengidentifikasi timbulnya masalah sebagai dampak adanya komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. 3) Menentukan model baru dalam rangka peningkatan komunikasi dan lingkungan terhadap produktivitas kerja anggota Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI.
BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Pegawai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Pegawai Negeri Sipil
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL TNI
BAB II DESKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL TNI 2.1. Sejarah Inspektorat Jenderal TNI Satuan kerja Inspektorat Jenderal Tentara Nasional Indonsia dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB II DISKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL TNI
8 BAB II DISKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL TNI 2.1. Sejarah Inspektorat Jenderal TNI 2.1.1. Struktur Organisasi Organisasi Inspektorat Jenderal Tentara Nasional Indonesia dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL DAN PERBENDAHARAAN TNI
BAB II DESKRIPSI INSPEKTORAT JENDERAL DAN PERBENDAHARAAN TNI 2.1.Sejarah Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI. Pembentukan organisasi Inspektorat Jenderal Tentara Nasional Indonsia berdasarkan Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat mempengaruhi sebuah organisasi ataupun lembaga. Suatu lembaga atau organisasi tidak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sukses atau tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya manusia memegang peranan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran penting sebagai roda penggerak. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai yang memiliki motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Satuan Polisi Pamong Praja merupakan perangkat pemerintah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakan peraturan daerah. Organisasi dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto
KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga. pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam rangka mengisi kemerdekaan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-filing di KPP Pratama Jakarta
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pengaruh Pelaporan Pajak e-filing di KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak 1. Pembatasan dan Prosedur Data Di Kantor
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88,2012 PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM KONSULTASI PENCEGAHAN PENYIMPANGAN PENGADAAN BARANG/JASA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL TERBAIK DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dinas pendidikan provinsi jawa barat merupakan penggabungan dari kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional jawa barat yang berkantor di jalan Dr.Radjiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja atau karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena karyawan adalah modal utama bagi suatu perusahaan tanpa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciBUPATI MADIUN S A L I N A N PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN UANG LEMBUR BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN S A L I N A N PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN UANG LEMBUR BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guna mendukung kecepatan kerja dalam menyelesaikan tugas pokok
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PENGANUGERAHAN TANDA JASA KEPADA PNS PROV. JAWA TENGAH DAN PNS KAB. /KOTA SE JAWA TENGAH TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA PENGANUGERAHAN TANDA JASA KEPADA PNS PROV. JAWA TENGAH DAN PNS KAB. /KOTA SE JAWA TENGAH TAHUN 2017 A. LATAR BELAKANG Dasar Hukum : Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2009 tentang Gelar,
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN MANAJEMEN PNS Nomor : Yang bertanda tangan dibawah ini :
SURAT PERNYATAAN SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN MANAJEMEN PNS Nomor : Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama NIP Pangkat/golongan ruang Jabatan Unit Kerja :.. :.. :.. :.. :.. Dengan ini menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi persaingan dan strategi bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak teknologi yang berhasil diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia, tetapi secanggih apapun peralatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau berwirausaha. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fokus utama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurun waktu terakhir ini, tingkat kebutuhan hidup semakin meningkat. Sedangkan lowongan pekerjaan yang tersedia semakin berkurang dan sangat terbatas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan dunia usaha di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Kemajuan suatu perusahaan tentu juga akan berpengaruh pada organisasi perusahaan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.
No.130, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 06 TAHUN 2009 TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan
Lebih terperinciPUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUA~6AN
~L> Ol- 01 /1:, ( PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUA~6AN JI.Ir. H. Djuanda No.35, Jakarta 10120, Telp. +6221-3850455, Faks. +6221-3856826 Email: contact-us@ppatkgo.id, Website: www.ppatkgo.id
Lebih terperinciFASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014
FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kementerian Pertahanan adalah Kementerian Negara yang dipimpin oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kementerian Pertahanan adalah Kementerian Negara yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan, yang bertugas membantu Presiden menyelenggarakan pemerintahan negara
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1086, 2012 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Administrasi Kepegawaian. Wewenang. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG TATARAN WEWENANG BIDANG
Lebih terperinciLAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK
LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI Jl. Kolonel Sunandar No. 45 Pati Daftar Isi 3 Gambaran Umum Kebijakan Pelayanan Informasi Publik KPU Kabupaten Pati 4 Gambaran
Lebih terperinci2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
No.1393, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Hukuman Disiplin. Penjatuhan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan
68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Implementasi CC di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya (RSUHS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak negara menerapkan prinsip good governance dengan mengadopsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan globalisasi dan teknologi yang dinamis membawa konsekuensi kepada perubahan lingkungan yang strategik. Perubahan juga terjadi pada organisasi
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
CQWWka BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 10/07/62/Th. X, 1 Juli PERKEMBANGAN TINGKAT PENGGUNAAN SARANA AKOMODASI Selama, TPK Hotel Berbintang Sebesar 56,39 Persen. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel
Lebih terperinciApa itu IEA Bina Nusantara?
Apa itu IEA Bina Nusantara? Innovation & Enterprise Award Bina Nusantara ini adalah program penghargaan bagi BINUSIAN yang dapat menciptakan inovasi dan dapat mendokumentasikan inovasi tersebut berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai salah satu instansi pemerintah yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dan pengawasan keimigrasian. Ia
Lebih terperinciFASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2015
FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2015 adalah benda langit yang mengorbit Bumi. Karena sumber cahaya yang terlihat dari Bumi adalah pantulan sinar Matahari, bentuk yang terlihat dari Bumi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBEKALAN BAGI PNS PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH YANG AKAN PURNA TUGAS TAHUN ANGGARAN 2017
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBEKALAN BAGI PNS PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH YANG AKAN PURNA TUGAS TAHUN ANGGARAN 2017 A. LATAR BELAKANG Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci1 SBIT Angkatan ke-44 7/ Okt 2015 Apr 2016 Lanud Slm Eks. Semaba PK Angkatan ke-40 W 15 (Seleksi)
TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA Lampiran C Keputusan Kasau Nomor Kep/4/I/2016 Tanggal 2 Januari 2016 NO LAMA JUMLAH SISWA BUKA TUTUP MACAM PENDIDIKAN TEMPAT DIK KETERANGAN URUT DIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia atau yang disebut dengan pegawai, adalah salah satu unsur yang paling penting yang harus diperhatikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya. manusia. Tugas MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola
Lebih terperinci-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2016 BPKP. Pengaduan. Penanganan. Mekanisme. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain seperti modal, investasi dan teknologi. Sebab sumber daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam sebuah perusahaan, manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,
Lebih terperinci2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.156, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kode Etik. Disiplin Kerja. PNS PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciKERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1
KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN PENATAAN PNS DALAMJABATAN PIMPINAN TINGGI, ADMINISTRATOR, DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Munculnya pesaing-pesaing
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan pemerintahannya menekankan asas desentralisasi yang secara utuh dilaksanakan di daerah kota/kabupaten
Lebih terperinciProgram Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 9,600,000
UPDATE MATRIK RE K NO KEGIATAN ANGGARAN Jan 1 2 3 4 BELANJA LANGSUNG Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 9,600,000 2 Penyediaan Jasa Administrasi
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.1766, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLRI. SISBINKAR. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PEMBINAAN KARIER ANGGOTA KEPOLISIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat adalah badan pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi
Lebih terperinciNAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NO PANGKAT GOLONGAN RUANG
19 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 KENAIKAN PANGKAT BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PERTAHANAN NAMA DAN SUSUNAN PANGKAT SERTA GOLONGAN RUANG PEGAWAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang baik, efisien, efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya yaitu perencanaan dan pelaksanaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengawasan pada hakekatnya merupakan fungsi yang melekat pada seorang pemimpin atau top manajemen dalam setiap organisasi, sejalan dengan fungsi-fungsi dasar
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN BIDKUM POLDA KEPULAUAN RIAU BULAN JUNI 2017
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU Jln. Hang Jebat Batu Besar Nongsa Batam LAPORAN BULANAN BIDKUM POLDA KEPULAUAN RIAU BULAN JUNI 07 BAB I PENDAHULUAN. Umum. Dengan memanjatkan
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Salah satu unsur yang sangat penting dalam rangka mendukung tugastugas Dewan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI (Setjen DPR RI)
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG No. 10/05/2172/Th.II, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG MARET 2017 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kinerja Inspektorat Kota Bandar Lampung belum optimal
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta
No.1957, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Prajurit TNI. Jabatan ASN. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PRAJURIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi sekarang ini masalah yang menarik untuk diteliti adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JUNI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan mencapai 7.930
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG SEPTEMBER 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan 2016 mencapai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penilaian kinerja dalam suatu instansi atau perusahaan digunakan untuk menilai perilaku yang mengukur aktivitas dalam kinerja pegawai. Penilaian kinerja juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara profesional serta produktif. Konsep pengembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam menghadapi reformasi birokrasi maka pengelolaan suatu organisasi harus dilakukan secara profesional serta produktif. Konsep pengembangan umumnya dilakukan terhadap
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
No.85, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. PNS. Perpindahan Antar-Instansi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG PERPINDAHAN ANTAR-INSTANSI BAGI PEGAWAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting perusahaan dalam menjalankan pencapaian dan tujuan perusahaan. Perusahaan juga harus mampu membangun dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian,
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, dan proses penelitian. 1.1 Latar
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1525, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. SPIP. Aparat. Pertahanan. TNI. Kode Etik. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK APARAT
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2014 KEMENDIKBUD. Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciDr. Kanya Eka Santi Sekretaris Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial. Jakarta, 2 5 April 2018
Dr. Kanya Eka Santi Sekretaris Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Disampaikan dalam kegiatan: Bimbingan Teknis Integrasi Layanan Rehabilitasi Sosial. Jakarta, 2 5 April 2018 1 Outline 01 INFORMASI MEDIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG AGUSTUS 2016
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG No. 10/10/2172/Th. I, 3 Oktober 2016 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG AGUSTUS 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PUSTAKAWAN MOTIVASI MAHASISWA BERKUNJUNG KE UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA. Oleh. Fl. Agung Hartono S.Sos NIP
LAPORAN PENELITIAN PUSTAKAWAN MOTIVASI MAHASISWA BERKUNJUNG KE UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA Oleh Fl. Agung Hartono S.Sos NIP 19731072001121002 Dibiayai DIPA ISI Yogyakarta Tahun Anggaran 2014 No. DIPA:
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANJUNGPINANG PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA TANJUNGPINANG JULI 2016 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kota Tanjungpinang pada bulan mencapai 6.932
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini sangat berkembang pesat penuh dengan tantangan dan perubahan baik dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi global, perusahaan-perusahaan membutuhkan kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses, perusahaan harus
Lebih terperinci2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P
No. 1177, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Tanda Kehormatan. Satyalancana Karya Satya. Penganugerahan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 10 TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomena yang sering terjadi dengan kehadiran arus globalisasi menyebabkan terjadinya berbagai perubahan lingkungan strategis pada tingkat regional, nasional dan international
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 43, 2016 KEMHAN. Akuntabilitas. Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA SATUAN KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinci2017, No /K/SU/2011 tentang Pejabat yang Berwenang Menolak atau Memberikan Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lin
No.1199, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pejabat yang Berwenang Menolak atau Memberikan Izin Perkawinan dan Perceraian PNS. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN
Lebih terperinciBPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT http://ekbis.sindonews.com/ Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Azis menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilengkapi dengan hasil observasi dan dokumen terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes,
Lebih terperinciSISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
LAMPIRAN III.4 : PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR : 45 TAHUN 2009 TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009 TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO. SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016
No.16/03/Th.VII, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA JANUARI 2016 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Januari 2017 tercatat 30,92
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA Dasar Hukum Undang-Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Peraturan Pemerintah
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba
No.77, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Tunjangan Pengamanan Persandian. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN TUNJANGAN
Lebih terperinci