JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

Transkripsi

1 PRILAKU WANITA USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK 3 DI KLINIK HJ. RISMALA KISARAN TAHUN 205 MAHYUNIDAR DOSEN AKADEMI KEBIDANAN AS SYIFA KISARAN ABSTRACT Injectable contraceptives are only progesterone injected intramuscularly into the woman's body as a (periodically) every 3 months 3-month injectable called,. Injectable contraceptives to prevent pregnancies, births, and halt / terminate the pregnancy or fertility. Schematically, the pattern of family planning and contraceptive use rational (Hand, 200). Based on survey results Hj Clinical research location. Rismala range, from 8 women of childbearing age only 2 women of childbearing age who do not choose a 3-month injectable contraceptive. This is a descriptive study using primary data distributing the questionnaire and the sampling is done by accidental sampling technique as much as 38 respondents. Based on the research results show that the majority of women of childbearing age behavior against 3-month contraceptive choice is quite as many as 28 respondents (73.7%), majority of women of childbearing age are knowledgeable enough to the 3-month contraceptive choice as many as 23 respondents (60.5% ), majority of women of childbearing age to be enough against the 3-month contraceptive choice as many as 24 respondents (63.2%), majority of women of childbearing age with less action against the 3-month contraceptive choice as many as 25 respondents (65.8%). Based on the above data it is recommended to order to further improve knowledge and attitudes in the 3-month contraceptive choice so as to have a good attitude in the selection of three-month injectable contraceptive in order to reduce the birth rate. Keywords: Behavior + + syringe woman of PENDAHULUAN Pelayanan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan jumlah keluarga secara terencana dalam upaya mewujudkan keluarga kecil. Keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak sudah dianggap cukup. Dengan demikian pelayanan keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama (Asri,et al. 2008). Data Badan Koordinasi keluarga berencana Nasional (BKKBN) tahun 2007, penduduk Indonesia berjumlah 224,9 juta jiwa, terbanyak keempat dunia (Sirait,2008). Dari segi pemakaian jumlah kontrasepsi terdapat 35,2%, penguna kontrasepsi suntik 28,%, penguna kontrasepsi pil 8,8%, penguna IUD 4,2%, penguna Implant 5,5% sterilisasi dan penguna kontrasepsi lain (Bur, 2006). Menurut BKKBN Sumatera Utara peserta baru pada tahun 2008 mencapai peserta atau 66,%. Dari pencapaian sebanyak peserta KB baru tersebut yaitu IUD mencapai peserta atau 5,98%, MOP mencapai 35 peserta atau 0,9%, MOW mencapai peserta atau 2,53%, kondom mencapai peserta atau 7.52%, implant mencapai peserta atau 6,73%, suntik mencapai peserta atau 40,05% dan pil mencapai peserta atau 36,99%. Kenyataan di lapangan menurut BKKBN menunjukkan kecenderungan pelayanan keluarga berencana makin merosot sehingga akseptor kurang merasa puas oleh pelayanan yang diberikan. (BKKBN, 2008). Konstrasepsi suntik untuk mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menhentikan/mengakhiri kehamilan atau kesuburan. Secara skematis, pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional (Handayani, 200). 78

2 Kontrasepsi DPMA (Depo Medroxi Progesteron Asetat) adalah alat kontrasepsi yang hanya hormon progesterone disuntikkan secara intramuskuler kedalam tubuh wanita secara (periodik) setiap 3 bulan sekali dan Suntikan kombinasi mengandung hormon esterogen dan progesteron, yang diberikan satu bulan sekali (Syaifuddin, 2006). Berdasarkan hasil survey dilokasi penelitian Klinik Hj. Rismala Kisarani, dari 8 wanita usia subur hanya 2 wanita usia subur yang tidak memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti Prilaku Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi suntik 3 Bulan Di klinik Hj. Rismala kisaran Tahun 205. PERMASALAHAN Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan penelitian adalah Bagaimana Prilaku Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi suntik 3 Bulan Di klinik Hj. Rismala kisaran Tahun 205?. Kerangka Konsep Variabel Independent Pengetahuan Sikap Tindakan Variabel Dependent Pemilihan alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Gambar. Kerangka Konsep Penelitian METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat diskriptif dengan menggunakan metode survei yaitu dengan data primer yang diperoleh melalui kuisioner yang diisi oleh responden dengan tujuan mengetahui prilaku wanita usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di klinik Hj. Rismala Kisaran Kabupaten Asahan. Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari survei pendahuluan sampai penelitian (Januari - Juni 205). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan di Klini Hj. Rismala Kisaran Tahun 205. Pengambilan sampel dengan accidental sampling yaitu wanita usia subur pengguna kontrasepsi suntik 3 bulan yang kebetulan ada saat penelitian yang berjumlah 38 orang. Metode Pengolahan dan Analisa Data. Pengolahan Data Proses pengolahan data memiliki langkah langkah sebagai berikut : a. Proses Editing Editing adalah upaya untuk memeriksakan kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Proses Coding Dilakukun penomoran pada setiap lembar responden. c. Tabulating Data di masukkan ke bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi. Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan. 79

3 2. Analisa Data Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan mengambarkan seluruh hasil penelitian secara lengkap dan disajikan dalam bentuk tabel. Analisa akan dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian sesuai dengan referensi atau sumber pustaka yang ada. HASIL DAN PEMBAHASAN. Prilaku Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Prilaku Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 bulan di klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205. mayoritas berprilaku cukup yaitu sebanyak 28 orang (73,7%) dan minoritas berprilaku baik sebanyak 4 orang (0,5%) Seperti pada tabel berikut: Tabel. Distribusi Frekuensi Prilaku Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205 Prilaku Frekuensi Baik 4 0,5 NO 2 Cukup 28 73,7 3 Kurang 6 5,8 Jumlah Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntuik 3 bulan di klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205. mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 orang (60,5%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (5,8%) Seperti pada tabel berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Hj. Rismala NO Pengetahuan Frekuensi Baik 6 5,8 2 Cukup 23 60,5 3 Kurang 9 23,7 Jumlah Kisaran Tahun Sikap Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntuik 3 bulan di klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205. mayoritas bersikap cukup yaitu sebanyak 24 orang (63,2%) dan minoritas bersikap baik yaitu sebanyak 3 orang (7,9%) seperti pada tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205 NO Pengetahuan Frekuensi Baik 3 7,9 2 Cukup 24 63,2 3 Kurang 28,9 Jumlah Tindakan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntuik 3 bulan di klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 80

4 205. mayoritas bertindakan kurang yaitu sebanyak 25 orang (65,8%) dan minoritas bertindakan baikk yaitu sebanyak 5 orang (3,2%) seperti pada tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Di Klinik Hj. Rismala Kisaran Tahun 205 NO Pengetahuan Frekuensi Baik 5 3,2 2 Cukup Kurang 25 65,8 Jumlah PEMBAHASAN. Prilaku Wanita Usia Subur Dari tabel prilaku dapat dilihat bahwa mayoritas prilaku wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan adalah cukup yaitu sebanyak 28 responden (73,7%), dan minoritas berprilaku baik sebanyak 4 responden (0,5%). Prilaku adalah prilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memlihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan berusaha untuk penyembuhan bilamana sakit. (Notoatmodjo, 2003). Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan mayoritas prilaku wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan adalah cukup, hal ini disebabkan karena wanita usia subur mempunyai usaha-usaha untuk pemeliharaan kesehatan dengan menjarangkan kehamilan demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan melakukan aktivitas yang mana dalam hal ini dilakukan ibu pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan dengan alasan jangka waktu relatif lama sehingga tidak repot untuk ketenaga kesehatan. 2. Pengetahuan Wanita Usia Subur Dari tabel pengetahuan dapat dilihat bahwa mayoritas wanita usia subur berpengetahuan cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu sebanyak 23 responden (60,5%), dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 6 responden (5,8%). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh Pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmojdo, 2007). Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan mayoritas wanita usia subur berpengetahuan cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, hal ini disebabkan karena ibu mempunyai kepedulian untuk mengetahui bahwa program KB yang dicanangkan baik untuk diikuti demi menekan angka kelahiran dan kepadatan penduduk, dan wanita usia subur juga mengatakan agar dapat mendidik anak dengan baik hingga keperguruan tinggi sekalipun dengan kata lain berarti ibu ingin meningkatkan kesejahteraan keluarga dan anak-anaknya 3. Sikap Wanita Usia subur Dari tabel sikap dapat dilihat bahwa mayoritas wanita usia subur bersikap cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu sebanyak 24 responden (63,2%), dan minoritas bersikap kurang sebanyak responden (28,9%). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu karena sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi sikap merupakan predisposisi tindakan (Menurut Allport yang dikutip dalam Notoatmodjo 2005). Menurut asumsi peneliti bahwa mayoritas wanita usia subur mempunyai sikap cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan bersikap cukup, hal ini disebabkan kesediaan atau kesiapan ibu untuk menjadi akseptor KB dengan tujuan menjarangkan kehamilan, hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2005 yang menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu karena sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi sikap merupakan predisposisi tindakan 8

5 4. Tindakan Wanita Usia Subur Dari tabel tindakan dapat dilihat bahwa mayoritas wanita usia subur dengan tindakan kurang terhadap pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan yaitu sebanyak 25 responden (65,8%), dan minoritas dengan tindakan baik sebanyak 5 responden (3,2%). Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk terwujdunya sikap agar menjadi perbuatan yang nyata diperlukan factor pendukung atau suatu kondisi yang menungkinkan antara lain adalah fasilitas, disamping fasilitas juga diperlukan faktor pendukung dari pihak lain (Notoadmodjo, 2005). Menurut asumsi peneliti bahwa mayoritas wanita usia subur mempunyai tindakan kurang terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, hal ini disebabkan karena wanita usia subur tidak berani untuk dilakukan tindakan suntikan, walau wanita usia subur mengetahui dan mempunyai sikap yang menginginkan kontraspesi 3 bulan karena relatif jangka waktu lama sehingga tidak perlu berulang-ulang dating kepada tenaga kesehatan, hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo, 2005 bahwa suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. KESIMPULAN. Mayoritas prilaku wanita usia subur terhadap pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan adalah cukup yaitu sebanyak 28 responden (73,7%) 2. Mayoritas wanita usia subur berpengetahuan cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan yaitu sebanyak 23 responden (60,5%) 3. Mayoritas wanita usia subur bersikap cukup terhadap pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan yaitu sebanyak 24 responden (63,2%) 4. Mayoritas wanita usia subur dengan tindakan kurang terhadap pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan yaitu sebanyak 25 responden (65,8%) SARAN a. Bagi Peneliti Agar lebih menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penerapan ilmu yang didapat di masa pendidikan di Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran. b. Bagi Wanita Usia Subur Agar lebih meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pemilihan alat kontrasepsi 3 bulan. c. Bagi Tempat Penelitian Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan sehingga dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak dan keinginan untuk menekan angka kelahiran d. Bagi Pendidikan Agar melengkapi referensi yang ada diperpustakaan Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran, guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Asri, et. Al Pelayanan Keluarga Berencana. www. Bbkn.com Budiarto, Eko Biostatistik. EGC. Jakarta Glasier, Anna, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. EGC. Jakarta Handayani Keluarga Berencana dan Metode Kontrasepsi. EGC. Jakarta Hartanto, Hanafi, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Mulia Sari. Jakarta Hidayat. A. Aziz Alimul Metode Penelitian Kebidanan Tekhnik Analisa Data. Salemba Medika. Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu metodologi penelitian kesehata, Rineka cipta: Jakarta 82

6 , 2007.Kesehatan Mayarakat Ilmu dan Seni. Rineka cipta: Jakarta Prasetyo, Dwi Sumar, Asi Eksklusif, Diva Press. Yogyakarta Prawiroharjo, Sarwono, 2002, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta Saifuddin, Abdul Bari Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta Setya Arum, Dyah Noviawati Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Fitramaya. Jogjakarta Suherni, Perawatan Masa Nifas, Fitramaya. Jakarta 83