Video Sustainability. Nadya Nurul Utami Video 01. Sustainability Definition

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Video Sustainability. Nadya Nurul Utami Video 01. Sustainability Definition"

Transkripsi

1 Video Sustainability Nadya Nurul Utami Video 01. Sustainability Definition 1. Definisi Sustainable Development menurut Bruntland adalah, pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini (needs of the present) tanpa menghalangi generasi selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri di waktu nanti. 2. Hubungan antara Sustainability dengan Hukum Termodinamika adalah Hukum Termodinamika digunakan sebagai dasar oleh para scientist untuk memformulasikan sustainable development. Hal ini juga berdasarkan seluruh kehidupan di bumi ini khususnya di biosphere, lapisan yang mempunyai keadaan dimana adanya makhluk hidup, terdiri dari matter atau benda-benda yang sama selama berjuta-juta tahun. Hal ini dapat didasarkan pada pernyataan Tidak ada yang diciptakan. Tidak ada yang hilang, semuanya hanya bertransformasi. Selain itu, dapat pula dihubungkan dengan Hukum Termodinamika 1. Hukum Termodinamika 2 mengenai entropi, yang menjelaskan bahwa semua benda dapat mengurai, tetapi hanya satu arah, dapat diaplikasikan juga. Contohnya ambil sebuah handphone, setelah berjuta-juta tahun ia akan terurai menjadi debu, namun debu apabila dibiarkan berjuta-juta tahun tidak akan dapat kembali menjadi handphone. Video Root Causes of Unsustainability 1. 4 akar penyebab dari ketidakberlanjutan adalah : Manusia cenderung mengambil banyak material dari bumi dengan jumlah yang amat banyak. Material yang diambil

2 adalah material yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, gas, bahan tambang, dll. Manusia membuat banyak bahan yang sulit untuk diuraikan secara alami oleh alam. Seperti banyaknya bahan-bahan produk industri yang membutuhkan waktu amat lama untuk dapat mengurai. Manusia juga menghasilkan banyak bahan yang sudah ada di alam namun dalam jumlah yang amat banyak hingga merugikan, seperti CO dan CO 2. Manusia secara langsung menghalangi siklus natural alam, contohnya seperti memotong banyak pohon yang berguna sebagai paru-paru bumi. Manusia juga secara sistematis merusak ekosistem dan menggantinya dengan infrastrukturinfrastruktur seperti jalanan, lapangan parkir dan bangunanbangunan lainnya. Akar masalah yang terakhir adalah masalah sosial, namun sebenarnya merupakan akar yang paling penting, yaitu adalah adanya batas-batas yang diciptakan oleh manusia sendiri yang menghalangi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mendasar mereka secara menyeluruh. Kebutuhan mendasar tersebut adalah kreativitas, partisipasi, identitas, dll. Contohnya, apabila kita membeli suatu barang yang diproduksi oleh perusahaan yang tidak mencukupi kebutuhan mendasar pekerjanya, maka secara tidak langsung kita ikut serta dalam menghalangi masyarakat memenuhi kebutuhannya. Video 03. Sustainability Explained 3 Unsur Keberlanjutan dan sebutkan contohnya: 1. Lingkungan Unsur lingkungan merupakan pilar yang meliputi aspek-aspek lingkungan dalam membentuk keadaan yang sustainable. Contohnya:

3 - Perlindungan dari iklim; karena itu dibutuhkan banyak pepohonan bagi kehidupan manusia di bumi. - Sumber daya alam; selama ini manusia mengambil SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi. Padahal produksi kendaraan terus menerus dilakukan dan minyak bumi akan habis. Karena itu dibutuhkan kendaraan yang ramah lingkungan sehingga dapat digunakan untuk generasi mendatang. - Penggunaan sumber daya alam dengan baik; bahan makanan seharusnya diproduksi secara organik dan alami, seperti ditiadakannya penggunaan pestisida ataupun hormon berlebihan untuk binatang ternak. 2. Ekonomi Unsur ekonomi juga berpengaruh kepada sustainability. Contohnya, tidak semua bahan makanan dapat ditemukan di semua belahan bumi secara merata. Makanan seperti buah-buahan tropis hanya dapat ditemukan di negara tropis, sehingga perlu didistribusi menggunakan kendaraan. Padahal, proses pendistribusian itu menghasilkan banyak polusi yang merugikan. 3. Sosial Dari segi sosial, banyak masalah yang dihadapi, contohnya seperti perlunya pendidikan ataupun pelatihan yang lebih baik untuk masyarakat, belum meratanya persamaan hak antara pria dan wanita, perang melawan kemiskinan dan masalah kesejahteraan penduduk bumi. Banyak kebijakan-kebijakan industri yang tidak mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat, contohnya seperti ada industri yang mengambil sumber air dari desa terdekat sehingga para penduduk desanya kesulitan hanya untuk kebutuhan proses manufaktur industri tersebut. Selain itu, banyak perusahaan yang tidak jujur sepenuhnya dalam memproduksi bahan-bahan yang ramah lingkungan. Video 04. Sustainability Explained Through Animation Apa yang harus dilakukan agar kehidupan berkelanjutan?

4 Keadaan berkelanjutan adalah keadaan dimana kehidupan manusia bisa sejalan dengan siklus natural alam. Alam akan menyediakan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia seperti air bersih, udara segar dan bahan-bahan makanan. Namun pada saat ini, keadaan yang nyata adalah banyaknya halangan dalam menciptakan keadaan berkelanjutan. Yang harus dilakukan adalah : 1. Mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak bumi, gas alam, logam berat, dll. 2. Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan kimia sintesis. 3. Menghentikan kerusakan pada alam seperti penebangan pohon tanpa reboisasi. 4. Tidak menghentikan seluruh masyarakat dunia untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan mendasar mereka. Dengan melakukan hal-hal diatas, kehidupan berkelanjutan akan didapatkan, hal ini dikarenakan manusia sendiri lah yang menyebabkan halangan-halangan tersebut, padahal dampak dari semua hal yang kita lakukan akan kita rasakan sendiri. Video 05. The Sustainability Challenge Sebutkan tantangan kehidupan berkelanjutan! Dalam membentuk kehidupan berkelanjutan, ditemukan banyak tantangan, antara lainnya kehidupan manusia yang tidak berhenti hidup, berubah, membuat sesuatu, menghasilkan sesuatu, mengkonsumsi sesuatu. Kita hidup dalam suatu siklus besar yang saling mempengaruhi satu dan lainnya. Dalam hal ini, planet bumi yang kita tinggali menyediakan banyak kebutuhan manusia, namun dalam pengelolaannya manusia semakin lupa untuk hidup dengan keadaan sustainable. Hal ini tidak hanya menjadi masalah lingkungan, namun tercakup juga aspekaspek lainnya seperti masalah ekonomi dan sosial. Contohnya sistem ekonomi global sudah harus berubah. Sistem ekonomi yang bagus

5 memerlukan perencanaan longterm yang baik, perubahan secara sistematis, dan selalu dilaporkan secara benar sehingga dapat memperbaiki efesiensi kerja dan performance. Hal ini tidak hanya berlangsung pada bidang ekonomi, karena baik buruknya sistem ekonomi akan bersinggungan dengan aspek sosial dan lingkungan. Video 06. Individual Sustainability Apa yang harus dilakukan secara individu agar kehidupan berkelanjutan? Semua perubahan besar dimulai dari perubahan kecil di diri sendiri, karena itu untuk menciptakan suatu kehidupan bermasyarakat yang sustainable diperlukan kemampuan untuk menjaga individual sustainability. Hal ini juga didasarkan pada prinsip keseimbangan, dimana perubahan di suatu faktor akan menghasilkan perubahan yang tidak terduga di sistem tersebut. Aspek-aspek yang harus dijaga seorang individu antara lain aspek emosional, intelektual, fisik, sosial dan filosofis. 1. Emotional sustainability; yaitu keadaan dimana seorang individu dapat mengerti dan mengatur emosinya dengan baik. Keadaan ini juga dapat dicapai dengan melatih diri sendiri untuk menerima keadaan emosinya tanpa terbawa emosi. 2. Intelektual; pengetahuan merupakan salah satu alasan manusia untuk terus berkembang. Dengan memanfaatkan kreativitas, seorang individu dapat memanfaatkan pengetahuan bagi dirinya sendiri dengan lebih fleksibel. 3. Fisik; raga manusia merupakan wadah yang perlu dijaga, antara lain dengan menjaga makanan sehat, mengurangi junkfood, berolahraga rutin, serta dapat menyeimbangkan waktu dan teknologi.

6 4. Sosial; individu yang sustainable adalah termasuk anggota yang produktif dari sebuah komunitas, baik itu sebuah keluarga, kota, negara ataupun planet. Karena kita hidup di suatu siklus besar yang berhubungan, semuanya perlu untuk berfungsi dengan baik secara keseluruhan. 5. Filosofis, berfikir secara filosofis merupakan alasan manusia untuk tetap hidup dan mempertanyakan semuanya, karena dengan itu akan ada selalu alasan untuk berkembang. Seorang individu yang sustainable akan dapat hidup dengan harmonis dengan siklus natural alam, sehingga secara tidak langsung ikut serta mengusahakan kehidupan berkelanjutan.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3. Menjelaskan

Lebih terperinci

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 Topik Pengantar Masalah Solusi: Keberlanjutan Peran PT (Perguruan Tinggi) Cara membentuk

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN PAB245 (3-0) PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Sumberdaya Alam Sumberdaya alam adalah segala unsur

Lebih terperinci

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Ekologi Manusia membahas seluk-beluk ruang dalam kehidupan, termasuk benda, energi, tatanan dan makhluk hidup khususnya hal-ikhwal keberadaan manusia di dalamnya. Atas

Lebih terperinci

Oleh: ANA KUSUMAWATI

Oleh: ANA KUSUMAWATI Oleh: ANA KUSUMAWATI PETA KONSEP Pencemaran lingkungan Pencemaran air Pencemaran tanah Pencemaran udara Pencemaran suara Polutannya Dampaknya Peran manusia Manusia mempunyai peranan dalam pembentukan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas industri manufaktur, termasuk di Indonesia, diibaratkan sebagai dua sisi mata pisau karena menghasilkan produk industri yang dibutuhkan untuk kehidupan, sekaligus

Lebih terperinci

Arsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih

Arsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih Arsitektur dan Lingkungan Lilis Widaningsih Sustainable : Brundtland Comission (World comission on Environment and Development) tahun 1987 yaitu: Sustainable Development is development that meets the needs

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Energi

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan Oleh Dewi Triwahyuni PENGERTIAN & PRINSIP-PRINSIP DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT DEFINISI : SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

Sustainable Development

Sustainable Development Sustainable Development Transkrip Minggu 1: Mengapa, Makna, Ciri-ciri dan Proses Pembangunan Berkelanjutan Video 1: Mengapa Sustainable Development? Video 2: Makna Pembangunan Berkelanjutan Video 3: Ciri-ciri

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik Kurikulum xxxxxxxxxx2013 Geografi K e l a s XI KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman, sektor bisnis juga semakin berkembang. Tetapi, sebagian besar perusahaan di Indonesia masih fokus untuk mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Wisma atlet merupakan salah satu tempat hunian bagi atlet yang berfungsi untuk tempat tinggal sementara. Selain itu keberadaan wisma atlet sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir dan laut merupakan sebuah ekosistem yang terpadu dan saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi pertukaran materi

Lebih terperinci

Nama:Rendra Styawan NIM: PENCEMARAN LINGKUNGAN

Nama:Rendra Styawan NIM: PENCEMARAN LINGKUNGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Pencemaran Lingkungan Baik disini saya akan membahas masalah pencemaran lingkungan. Tidak heran di Indonesia saat ini banyak sekali pencemaran lingkungan baik yang disadari ataupun

Lebih terperinci

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) MATERI 1 Pendahuluan I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran perusahaan Rumahtangga a Masukan Produksi Konsumsi Sistem pendukung

Lebih terperinci

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI

POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI POPOK KAIN MENGURANGI BEBAN BUMI Oleh : Rhily Mahalia Zoro - 27109047 Kondisi Lingkungan Apakah kita pernah berpikir, bagaimana jika di masa depan, manusia harus membeli air karena air bersih sulit ditemukan?

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN

SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN SUMBER DAYA ALAM SDA adalah sumber kekayaan bumi baik biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati) yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia SDA

Lebih terperinci

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013 Tentang Sistem Pertanian Konvensional Sistem pertanian konvensional adalah sistem pertanian yang pengolahan tanahnya secara mekanik (mesin). Sistem pertanian konvensional memiliki tujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI PERAN EKOSISTEM HUTAN BAGI IKLIM, LOKAL, GLOBAL DAN KEHIDUPAN MANUSIA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN

Lebih terperinci

nasib makhluk di muka bumi dan generasi berikutnya.

nasib makhluk di muka bumi dan generasi berikutnya. Apa saja perilaku manusia kepada alam : Sebagai proses kesadaran dan perenungan tentang Sebagai proses kesadaran dan perenungan tentang nasib makhluk di muka bumi dan generasi berikutnya. Sebelum peralihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang dapat diperbaharui maupun sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahan fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahan fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi yang disebabkan dari pembangunan yang menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yang tersusun secara teratur dan saling berhubungan menuju tercapainya tujuan

Lebih terperinci

KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT

KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT KEAMANAN LINGKUNGAN DAN COMMUNITY DEVELOPMENT Oleh: Mohamad Ikbal Bahua Makalah disampaikan pada Workshop/Seminar sehari Gorontalo REDD + with Safeguard Program in Boalemo. Gorontalo, 29 November 2011

Lebih terperinci

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Biomas Kayu Pellet. Oleh FX Tanos

Biomas Kayu Pellet. Oleh FX Tanos Biomas Kayu Pellet Energi Pemanas Rumah Tangga (winter) Energi Dapur Masak Energi Pembangkit Tenaga Listrik Ramah Lingkungan Karbon Neutral Menurunkan Emisi Karbon Oleh FX Tanos Pendahuluan Beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat,

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat, BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Pertambahan dan kepadatan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini dibuktikan pada tahun 2004 kepadatan penduduk di Jakarta mencapai

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1 1. Cara mengurangi pencemaran lingkungan akibat rumah tangga adalah... Membakar sampah plastik dan kertas satu minggu

Lebih terperinci

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda yaitu makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling mempengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2 PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Materi ke 2 Program pascasarjana ITATS PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertama, pemerataan dan keadilan sosial. Harus menjamin adanya pemerataan untuk generasi

Lebih terperinci

2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG

2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berada di bumi, yang terdiri dari komponen biotik maupun abiotik. Lingkungan hidup abiotik terdiri dari tanah, air,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengungkapan informasi oleh perusahaan merupakan hal yang penting khususnya bagi para investor. Pengungkapan informasi tersebut disajikan perusahaan dalam bentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: ALAM SEMESTA DAN BENDA-BENDA ANGKASA 1.1 Alam Semesta dan Benda-benda Alam... 1.3 Latihan... 1.9 Rangkuman... 1.10 Tes Formatif 1..... 1.11 Matahari dan

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

SUSTAINABLE DEVELOPMENT THROUGH GREEN ECONOMY AND GREEN JOBS

SUSTAINABLE DEVELOPMENT THROUGH GREEN ECONOMY AND GREEN JOBS SUSTAINABLE DEVELOPMENT THROUGH GREEN ECONOMY AND GREEN JOBS BY : SHINTA WIDJAJA KAMDANI JAKARTA, FEBRUARY 24 TH 2015 APAKAH ITU EKONOMI HIJAU? Ekonomi Hijau : - Peningkatan kualitas hidup & kesetaraan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dunia industri merupakan salah satu indikator yang memberikan penggambaran untuk menilai perkembangan ekonomi suatu Negara. Kemajuan industri di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia dan merupakan kunci utama diberbagai sektor. Semakin hari kebutuhan akan energi mengalami kenaikan seiring dengan

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup TOPIK II Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup = Prinsip-prinsip Lingkungan Semua energi yang memasuki

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN AmAnAt Konstitusi/uuD NkRI 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang menyatakan Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017 A. Dasar Pemikiran Tanggal 10 Juli 2017, Pemerintah Indonesia telah mengundangkan Peraturan Presiden

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta Jurusan : Ilmu Sosial Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI / I Standar Kompetensi : 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.

Lebih terperinci

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK GANYONG (Canna edulis Kerr.) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK GANYONG (Canna edulis Kerr.) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK GANYONG (Canna edulis Kerr.) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015

Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015 Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015 Kerusakan lingkungan hidup hampir selalu membawa dampak paling parah bagi orang-orang

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN. Oleh: YUSUF HILMI ADISENDJAJA Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA-UPI PENDAHULUAN

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN. Oleh: YUSUF HILMI ADISENDJAJA Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA-UPI PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP LINGKUNGAN Oleh: YUSUF HILMI ADISENDJAJA Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA-UPI PENDAHULUAN 195 km 2 hutan hujan tropik 98 km 2 tanah pertanian &peternakan 1,5 juta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas

I. PENDAHULUAN. dilepaskan bebas ke atmosfir akan bercampur dengan udara segar. Dalam gas I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana transportasi saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan di luar rumah. Kebutuhan sarana transportasi tersebut memacu laju pertambahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan nasional secara menyeluruh. Pembangunan daerah telah berlangsung

Lebih terperinci

BAB XI. SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi

BAB XI. SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi BAB XI SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi PENGERTIAN & PRINSIP-PRINSIP DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT DEFINISI : SUSTAINABLE DEVELOPMENT (SD) adalah sebuah konsep yang bertujuan

Lebih terperinci

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI PENGERTIAN Kota yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang (Brundtland,1987) suatu interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian (SIPP) yaitu: terwujudnya sistem pertanianbioindustri

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian (SIPP) yaitu: terwujudnya sistem pertanianbioindustri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi yang besar di sektor pertanian. Untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1 Green Arsitektur Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun

Lebih terperinci

Pendahuluan. Isi kuliah: Sejarah singkat. Latar Belakang EI. MODUL 11 Ekologi Industri. Konsep Ekosistem. Latar belakang

Pendahuluan. Isi kuliah: Sejarah singkat. Latar Belakang EI. MODUL 11 Ekologi Industri. Konsep Ekosistem. Latar belakang MODUL 11 Ekologi Industri Pendahuluan Konsep Ekosistem Komponen Biotik : produsen, konsumen, pengurai Komponen Abiotik : oksigen, kelembapan, suhu, air dan garam mineral, matahari & tanah Isi kuliah: Latar

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun MINGGU 4 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun Lingkungan Alamiah Dan Buatan Manusia Para dipahami

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun dan direncanakan oleh satu organisasi atau SKPD, tingkat hasil yang dicapai sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru mapel Kimia Indikator Esensial

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru mapel Kimia Indikator Esensial KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang : Kimia : SMA/ MA SMK /MAK No Kompetensi Inti Guru Kompetensi Guru mapel Kimia Indikator Esensial 1 Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

green gauge Visi AECI adalah untuk menjadi penyedia bahan kimia dan penyedia jasa tambang pilihan bagi para pelanggan.

green gauge Visi AECI adalah untuk menjadi penyedia bahan kimia dan penyedia jasa tambang pilihan bagi para pelanggan. green gauge AECI menyadari bahwa beroperasi pada berbagai sektor yang luas memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan dan oleh karena itu ikut berkontribusi terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karenanya

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian TINJAUAN UMUM PENDAHULUAN Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture [pertanian] Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian dengan luasan area kecil [1 3Ha] kaitannya dengan sistem produksi

Lebih terperinci

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No. 21 - Bogor GAMBARAN UMUM P2KH merupakan inisiatif untuk mewujudkan Kota Hijau secara inklusif dan komprehensif yang difokuskan pada 3

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raden Roby Maulidan, 2014 Kesiapan Warga Kampus UPI Menuju ECO-Campus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu-isu tentang lingkungan menjadi salah satu suatu pusat perhatian seluruh Dunia, diantaranya isu global warming, krisis ketersedian sumber daya

Lebih terperinci

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI

FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI Edited by: Suyatno,, Ir. MKes E-mail : suyatno@undip.ac.id Hp : 08122815730 Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun,

BAB I PENDAHULUAN. material logam mendominasi dalam bidang industri (Basuki, 2008). Namun, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini cukup maju, baik dalam bidang logam maupun non logam. Selama ini pemanfaatan material logam mendominasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkebunan menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral

Lebih terperinci

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS)

PENDETEKSI DAN PENETRALISIR POLUSI ASAP DENGAN KONTROL MELALUI APLIKASI ANDROID (RANCANG BANGUN PERANGKAT KERAS) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua makhluk hidup memerlukan udara, udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan. Udara yang ada disekitar kita tidak sepenuhnya bersih. Pada saat ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subbab ini menjelaskan latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan. Penelitian ini berangkat dari konsep sustainability dan penerapan konsep sustainable manufacturing

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Usahatani Definisi usahatani ialah setiap organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER II. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER II Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang tidak termasuk kriteria teknologi ramah lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi sudah ada sejak jaman dahulu. Bumi merupakan sebuah tempat hunian yang di dalamnya terdapat makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Bentuk bumi tidaklah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian Hendri, 2005 dalam Purwanti (2011) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli,

Lebih terperinci

Iklim Telah Berubah, Selanjutnya Bagaimana?

Iklim Telah Berubah, Selanjutnya Bagaimana? Iklim Telah Berubah, Selanjutnya Bagaimana? Pembicaraan tentang perubahan iklim (climate change) akibat pemanasan global (global warming) telah terjadi dalam satu abad terakhir ini. Saat itu manusia mulai

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kuantitas lingkungan. Menurut Reksohadiprodjo dan Karseno (2012: 43),

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kuantitas lingkungan. Menurut Reksohadiprodjo dan Karseno (2012: 43), BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kota berupa pembangunan infrastruktur, namun sayangnya terdapat hal penting yang kerap terlupakan, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan atau perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT 141 o BT yang menunjukan bahwa Indonesia beriklim tropis karena dilewati oleh garis khatulistiwa.

Lebih terperinci

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro KEMITRAAN SEKOLAH Workshop Strategi Pengembangan Mutu Sekolah Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah diselenggarakan Prodi S2 Manajemen Pendidikan dan S3 Ilmu Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sektor transportasi, peningkatan mobilisasi dengan kendaraan pribadi menimbulkan peningkatan penggunaan kendaraan yang tidak terkendali sedangkan penambahan ruas

Lebih terperinci

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer. Tata Surya L/O/G/O Daftar Isi 1 2 3 4 5 Tata Surya Matahari Gerak edar bumi dan bulan Lithosfer Atmosfer Tujuan Belajar Siswa mampu mendeskripsikan maahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang ditujukan untuk kesejahteraan manusia, pada dasarnya menimbulkan suatu dampak yang positif maupun negatif. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN PPKN / C 2012 NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. CHAHARUDIN MAHKOTA 124254069 2. FITRIA ANJAR SARI 124254074 3. AINUR ROHMA 124254081 4. NASRIA IKA NITASARI 124254 5. ERIKA WIDYA 1242540 6. LIDYA RAHMA 124254254

Lebih terperinci