BAB I PENDAHULUAN. milenium ini merupakan hal yang sungguh disayangkan dan patut dipertanyakan.
|
|
- Sugiarto Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal mendasar dalam perkembangan dunia karena pendidikan sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Merosotnya kualitas pendidikan di era milenium ini merupakan hal yang sungguh disayangkan dan patut dipertanyakan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dengan pembaharuan kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum baru yang menekankan agar pembelajaran berpusat pada siswa bukan lagi pada guru. Guru diharapkan bisa menjadi fasilitator dan mediator yang baik bagi siswa. Dalam proses pembelajaran telah diterapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan kepada aktivitas siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok ini terdiri atas kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, beberapa individu saling bergantung untuk mencapai suatu penghargaan bersama. Siswa bekerja dalam suatu keadaan yang membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2 Fisika sebagai salah satu bagian dari pelajaran IPA juga mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan Iptek. Oleh karena itu fisika hendaknya dapat dipahami dan diminati oleh para siswa, bukannya ditakuti dan dijauhi. Salah satu materi pokok dalam pelajaran fisika adalah mempelajari getaran dan gelombang. Pada materi pokok ini akan dicoba model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk membagi gagasan dalam kelompok serta siswa dapat menumbuhkembangkan keterampilan-keterampilan siswa seperti mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong berpartisipasi, mendengarkan dengan aktif dan bertanya. Kondisi-kondisi rill yang dihadapi penulis saat melakukan PPL di SMPK Giovanni Kupang adalah: adanya sebagian siswa yang sulit sekali untuk mengajukan pertanyaan dalam kerja kelompok (eksperimen atau diskusi), hanya ada beberapa siswa yang aktif di tiap kelompoknya, sementara yang lainnya sebagai pelengkap saja. Siswa yang tergolong pandai cenderung tidak mau membantu temannya dengan sukarela untuk menjelaskan apa yang diketahuinya pada siswa yang belum mengerti, siswa yang belum mengerti tidak mau bertanya pada temannya yang mengerti. Ketika diberikan pertanyaan ada sebagian siswa yang cenderung diam atau tidak berusaha untuk menjawab, dengan kata lain tidak ada inisiatif siswa untuk memecahkan masalah. Sedangkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan prinsip dasar pembelajaran (Budimansyah dalam Sugian Nur, 2004) adalah: siswa aktif mengajukan pertanyaan, ketika diberi pertanyaan siswa aktif untuk memberikan jawaban, siswa yang tidak mengerti mau bertanya pada siswa yang sudah mengerti, dan siswa pandai mau membantu memberikan penjelasan dengan sukarela pada siswa yang belum mengerti.
3 Bertolak dari uraian di atas, penulis merasa tertarik dan akan melakukan penelitian dengan judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG SISWA KELAS VIII C SEMESTER GANJIL SMPK GIOVANNI KUPANG TAHUN AJARAN 2009/2010. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: apakah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 2. Bagaimana keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 3. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 4. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 5. Bagaimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
4 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara spesifik tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Mendeskripsikan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe jigsaw. 3. Mendeskripsikan ketuntasan indikator hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 5. Mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Sebagai acuan bagi para guru fisika maupun calon guru fisika dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti selanjutnya.
5 E. Ruang Lingkup 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada pokok bahasan Getaran dan Gelombang. 2. Ruang lingkup penelitian ini pada SMPK Giovanni Kupang siswa kelas VIII C tahun ajaran 2009/2010. F. Asumsi Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran, siswa sungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Peneliti berlaku obyektif dalam memberikan penelitian. 3. Pengamat bersikap obyektif dalam mengamati dan memberikan penilaian terhadap peneliti. 4. Siswa sebagai subyek penelitian dalam menyelesaikan tes hasil belajar bekerja dengan sungguh-sungguh dan hasil yang diperoleh merupakan hasilnya sendiri. 5. Siswa sebagai subyek penelitian dalam mengisi angket respon siswa, mengisi dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pengalamannya. G. Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini maka perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:
6 1. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing anggota kelompok asal bertemu dalam kelompok ahli untuk membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok. Setelah pembahasan selesai kemudian kembali ke kelompok semula (asal) dan menjelaskan kepada teman-teman dalam kelompoknya. 3. Keterampilan kooperatif atau keterampilan sosial adalah keterampilan khusus siswa yang berfungsi untuk melancarkan peranan hubungan kerja dan peranan tugas agar anggota kelompok dapat bekerja sama secara produktif. 4. Pembelajaran dikatakan efektif apabila guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik, keterampilan kooperatif siswa baik pada saat pembelajaran, indikator hasil belajar siswa tuntas, respon siswa positif terhadap pembelajaran. 5. Angket respon siswa adalah lembaran yang berisi blanko isian yang harus diisi siswa berkaitan dengan tanggapannya terhadap komponen pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 6. Lembar observasi adalah lembaran berisi blanko dalam bentuk tabel yang harus diisi oleh pengamat sesuai dengan kriteria aspek yang diamati.
BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,maka
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,maka manusia dituntut untuk mampu bertindak secara efisien dan efektif. Dalam pendidikan formal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abad 21 yang dikenal dengan istilah era globalisasi dan industrialisasi. Peran
Dania Tika Prasetia-205331480066-Pendidikan Kimia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sains memiliki potensi yang besar untuk memainkan peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia di SMA Negeri 4 Bandar Lampung didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat (Amri, 2010 : 13). Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah bangsa yang besar bukanlah bangsa yang banyak penduduknya, tetapi bangsa yang besar adalah jika elemen masyarakatnya berpendidikan dan mampu memajukan negaranya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju tingkat pendidikan seseorang,maka semakin siap pula menghadapi perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) membawa perubahan yang besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Semakin
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pendidikan sangat bergantung kepada kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah, yang tercermin dari keberhasilan belajar siswa. Proses belajar mengajar di kelas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat. Hal ini terlihat dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan proses belajar mengajar sangatlah penting, terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar Lampung, diperoleh bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi pokok ikatan kimia tata nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu, sebagai warga masyarakat, dan sebagai warga bangsa. Arus globalisasi telah menyebar dan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu era global, dimana manusia dituntut untuk mampu bertindak secara efisien dan efektif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu mendapat prioritas utama dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya sadar dan terencana. untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi manusia yang serba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya sadar dan terencana untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi manusia yang serba bervariasi. Dengan pendidikan, akan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan yang mendasar, yakni peningkatan kualitas pembelajaran karena sumber daya manusia diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pendidikan suatu bangsa merupakan salah satu tolak ukur maju mundurnya negara tersebut. Melalui pendidikan diharapkan mampu mencetak generasi yang cerdas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memikirkannya. Melalui pendidikan, fondasi kecerdasan suatu bangsa akan tercermin, baik
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian bagi semua pihak untuk ikut memikirkannya. Melalui pendidikan, fondasi kecerdasan suatu bangsa akan tercermin, baik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan penentu kemajuan bangsa. Kemajuan kehidupan suatu bangsa sangat tergantung pada keterampilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu yaitu menjadikan peserta didik menjadi insan-insan cendikia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu menjadikan peserta didik menjadi insan-insan cendikia yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu kimia merupakan bagian dari IPA yang mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia disusun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa perubahan sikap, perilaku
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang sampai saat ini kurang diminati siswa adalah pelajaran fisika. Padahal fisika adalah salah satu bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus mengajarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan untuk pembentukan kualitas siswa dalam segi kognitif, psikomotorik dan afektif. Lebih lanjut, IPA umumnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan pada pendidikan di sekolah. Didalam kurikulum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan
III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gresi Gardini, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar Lampung mengenai hasil belajar kimia siswa pada materi pokok laju reaksi tahun pelajaran 2008-2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan diri melalui proses belajar. Tentu sangat logis bagi manusia memilih jalur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat mendidik. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dikaruniai potensi untuk selalu menyempurnakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bila peserta didik sebagai individu tidak memiliki motivasi untuk berprestasi sebaikbaiknya.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh adanya dorongan untuk mencapai tujuan atau terpenuhinya kebutuhan. Adanya pendorong ini disebut motivasi. Diantara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Guru tidak hanya sebagai pengajar tapi juga fasilitator yang membimbing dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan serangkaian interaksi yang baik antar siswa dengan guru yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu,
Lebih terperincimeningkatkan prestasi belajar siswa disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Tepatnya dalam bidang pendidikan. Hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalamnya. Untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, maka setiap bangsa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan.oleh karena itu sudah seharusnya
Lebih terperinciOleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan dan pembangunan suatu negara. Negara dikatakan maju dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya program standar pembelajaran disusun berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya program standar pembelajaran disusun berdasarkan perkiraan kemampuan belajar yang dimiliki oleh siswa. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Syarat Demi Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH. FRANSISKUS BAY MEO Nomor Registrasi:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MATERI POKOK GERAK LURUS PADA PESERTA DIDIK KELAS X IPA SEMESTER GANJIL SMA SWASTA TERAKREDITASI PGRI KOTA KUPANG TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menurut beberapa siswa dinilai sebagai mata pelajaran
Lebih terperinciOleh : Dwi Haryani NIM K BAB I PENDAHULUAN
Penggunaan teknik ulangan ditinjau dari kemampuan awal siswa pada pokok bahasan tekanan pada siswa SMP terhadap kemampuan kognitif siswa tahun ajaran 2006/2007 Oleh : Dwi Haryani NIM K2303004 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru bidang studi Kimia kelas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru bidang studi Kimia kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata tes formatif pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kualitas pendidikan adalah bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan karirnya, Sekolah Dasar Negeri 2 Pomah Kecamatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan karirnya, Sekolah Dasar Negeri 2 Pomah Kecamatan Tulung telah banyak meluluskan siswa yang memiliki prestasi yang memuaskan. Untuk meningkatkan
Lebih terperinciHARTANTO A
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INQUIRY TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2008/2009 SMP N 2 JUMANTONO SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun berada. Pendidikan sangat penting artinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan perlu melakukan pembaharuan dari waktu ke waktu tanpa henti dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika merupakan bagian dari ilmu pasti yang mempelajari alam dan sekitarnya. Fisika sebagai mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa ternyata merupakan mata pelajaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil
Lebih terperincidepan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan sadar dan bertujuan, maka pelaksanaannya berada dalam suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai tahap pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Dengan demikian sekolah dasar harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam adalah Ilmu yang merupakan terjemahan katakata dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berhubungan dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal. Adapun tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia atau suatu interaksi antara guru dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan pada umumnya
Lebih terperinci*Keperluan Korespondensi, telp: ,
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN HANDOUT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian penting di Indonesia saat ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan, pendidikan merupakan aspek yang sangat penting karena pendidikan diharapkan mampu membentuk sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib dipelajari siswa di Sekolah Dasar (SD). Secara umum tujuan pembelajaran IPS di SD menurut Permendiknas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi awal Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Hasil observasi menunjukan bahwa dalam prestasi belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika dan disertai penyebaran angket kepada siswa SMAN 1 Dolok Batu Nanggar pada bulan februari 2013 ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kerjasama siswa merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Warsono dan Hariyanto (2012: 163) bahwa kerjasama tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan ikhtiar untuk memajukan kehidupan bangsa yang ditandai oleh peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan suatu bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan perlu mengantisipasi dampak Global yang membawa masyarakat yang berbasis pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah, sementara pada pelaksanaan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia kerap kali berubah. Kurikulum pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penemuan. Trianto (2011:136) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan. Alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas
Lebih terperinciLaporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERTANYA DAN BERPENDAPAT MENGENAI MATERI PELAJARAN HUKUM INTERNASIONAL PADA SISWA KELAS XI IPA (3) SMA N 7 SURAKARTA TAHUN 2009 Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut bisa dimulai dengan
Lebih terperinciSeminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan
PENERAPAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) PADA MATERI MEKANIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 15 JAKARTA Intan Irawati MAN 15 Jakarta Jl. Inayah No.24,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya
17 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Budaya yang beralamatkan di jalan Pendidikan No 32 Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang sangat menonjol yang dihadapi oleh pendidikan matematika adalah pada umumnya hasil belajar para siswa yang belum memuaskan. Hal itu disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang saat ini tengah berlangsung, banyak sekali memunculkan masalah bagi manusia. Manusia dituntut untuk meningkatkan kualitas dirinya agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak didik/siswa yang dapat menunjang pengembangan manusia seutuhnya yang berorientasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang pendidikan merupakan kunci pokok keberhasilan pembangunan di segala bidang, maka upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan perlu ditingkatkan melalui pendidikan
Lebih terperinciOleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK
Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Materi Kimia Unsur Dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Siswa Kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kemampuan berpikir menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi semua manusia. Oleh karena itu, kemampuan berpikir menjadi kemampuan yang sangat diperlukan agar siswa
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak Mikran, Marungkil Pasaribu, I Wayan Darmadi Email: Mikran_fisika@yahoo.com
Lebih terperinci