I. PENDAHULUAN. tersebut, manusia membutuhkan instrumen berupa alat pertukaran, yaitu uang. hidupnya, maka ia akan melakukan peminjaman uang.

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kebutuhan, mulai dari kebutuhan dasar, sekunder, hingga tersier. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia membutuhkan instrumen berupa alat pertukaran, yaitu uang. Pada suatu saat, ketika manusia tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka ia akan melakukan peminjaman uang. Dalam konteks masyarakat Indonesia, mereka meminjam uang atau barang untuk digunakan sebagai dana untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sebagian lainnya memerlukan dana pinjaman untuk dipergunakan sebagai modal usaha mereka. Jalan pintas yang digunakan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan mereka merupakan hal yang lumrah terjadi dan menjadi kebiaasaan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai contoh, masyarakat muda Indonesia yang meminjam uang untuk membeli kebutuhan sekunder dan tersier mereka, seperti berganti-ganti handphone, laptop, dan gadget lainnya (Husna: 2014). Uang atau harta yang dipinjam oleh masyarakat Indonesia umumnya berasal dari lembaga formal dan informal. Lembaga formal meliputi bank dan lembaga keuangan non-bank lainnya, seperti koperasi dan Baitul Mal Wattamwil. Sementara lembaga informal meliputi pinjaman kepada saudara atau teman, kas RT, rentenir dan lain sebagainya. Pemilihan keputusan suatu rumah tangga untuk meminjam kepada lembaga Bank atau Non-Bank dapat memperlihatkan struktur

2 kredit masyarakat Indonesia terhadap dunia perbankan maupun lembaga keuangan non-bank lainnya. Pada masa sekarang ini, bank komersil semakin gencar memasarkan produk kreditnya kepada masyarakat dengan berbagai kemudahan persyaratan, kemudahan cara pembayaran, maupun jumlah bunga yang relatif ringan. Dengan beragamnya alternatif penyedia dana pinjaman saat ini, maka masyarakat semakin dipermudah untuk meminjam uang atau barang. Namun, perlu diteliti lebih lanjut mengenai determinan apa saja yang paling penting dalam menentukan preferensi perilaku meminjam masyarakat tersebut, apakah menggunakan jasa bank konvensional atau lembaga keuangan non-bank lainnya. Untuk itu, tesis yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Kreditor untuk Meminjam di Lembaga Bank dan Non Bank pada Indonesia Family Life Survey 3 dan 4 akan berusaha mengungkap tentang penyebab apa yang paling mempengaruhi suatu rumah tangga untuk melakukan pemilihan terhadap penyedia dana pinjaman selama ini. 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai perilaku meminjam telah banyak dilakukan. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Andreou (2010) dalam tulisannya yang berjudul The Borrowing Behaviour of Households: Evidence from the Cyprus Family Expenditure Surveys menunjukkan bahwa, dengan mengacu pada teori ekonomi, level pinjaman yang diambil oleh rumah tangga di Cyprus pada suatu

3 jangka waktu sesungguhnya ditentukan oleh pendapatan jangka panjang, bukan pendapatan saat ini. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sullivan (2003) yang menegaskan dalam disertasinya yang berjudul Essays on the Consumption, Saving, and Borrowing Behavior of Poor Households bahwa tingkat peminjaman suatu rumah tangga yang memiliki harta yang banyak dan yang memiliki harta sedikit itu berbeda. Apabila terjadi PHK sementara, maka keluarga yang memiliki harta sedikit cenderung lebih kesulitan untuk meminjam. Perilaku meminjam rumah tangga juga telah diteliti di Australia oleh Connoly dan McGregor (2011). Mereka menemukan bahwa kelompok usia muda di Australia mendominasi sebagian besar pinjaman di Australia, dan sebagian besar masyarakat berpenghasilan tinggi meminjam uang untuk membeli rumah. Penelitan-penelitian di atas menunjukkan bahwa penelitian ini bukanlah tema baru mengenai perilaku peminjaman uang dalam masyarakat. Namun, dari beberapa penelitian tersebut hanya sedikit yang meneliti tentang perilaku meminjam dengan sumber pinjaman yang didapatkan. Berikut disajikan penelitian terdahulu tentang perilaku meminjam dengan sumber pinjaman.

4 Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu No. Judul Penelitian Nama Peneliti Tahun Terbit Hasil Penelitian 1. Determinants of Gandimathi, S Faktor utama sebagai Borrowing Behaviour of dan Vanitha, S. penentu suatu rumah Farmers A Comparative tangga akan meminjam Study of Commercial di Bank komersil and Cooperative Banks ataukah di Bank koperasi adalah biaya produksi dan luas 2. Borrowing Behaviour of Rural Households kepemilikan lahannya. Ravi, Shamika 2003 Faktor penentu atas probabilitas suatu rumah tangga meminjam pada sektor formal seperti KUD atau sektor informal seperti teman atau sahabat dipengaruhi oleh besarnya tanah pertanian, pendapatan tahunan, dan tingkat pendidikan 3. The Choice Among Bank Debt, Non-Bank Private Debt and Public Debt: Evidence From New Corporate Borrowings Denis, David J., dan Mihov, Vassil T. Sumber: diolah dari berbagai sumber literatur 2002 Faktor penentu utama dari pemilihan sumber peminjaman adalah kualitas kredit dari pemberi pinjaman. Gandimathi dan Vanitha (2010) mengatakan bahwa biaya produksi dan luas kepemilikan lahan adalah dua faktor utama yang menentukan apakah suatu rumah tangga meminjam di bank komersil atau bank koperasi. Namun, penelitian ini tidak menjelaskan secara lebih detil mengenai hubungan antara agama seseorang dengan keputusannya meminjam di suatu tempat. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan data cross-section saja.

5 Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Ravi (2003) berjudul Borrowing Behaviour of Rural Households berusaha mengungkap realitas kredit di masyarakat pedesaan dari dua kecamatan di India. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan tempat meminjam uang di India adalah ukuran lahan, pendapatan tahunan, dan tingkat pendidikan kepala keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Denis dan Mihov (2002) menunjukkan bahwa penentu utama pemilihan sumber peminjaman uang bagi perusahaanperusahaan di Amerika Serikat pada tahun adalah kualitas kredit sang pemberi kredit. Perusahaan dengan kualitas kredit tertinggi meminjam uang dari sumber-sumber publik (pemerintah), perusahaan dengan kualitas kredit menengah meminjam uang dari bank, dan perusahaan dengan kualitas kredit terendah meminjam uang dari peminjam uang swasta non-bank. Penelitian yang menggambarkan keputusan responden untuk meminjam di lembaga bank atau lembaga non-bank diatas belum mencakup data panel berseri antar tahun, dengan responden yang sama. Untuk itu, analisis yang dilakukan tidak mampu menjelaskan kecenderungan perubahan waktu dalam pemilihan sumber peminjaman uang. Selain itu, unsur letak responden dan agama juga tidak diikutsertakan dalam analisis regresi yang dilakukan. Untuk itu, penelitian ini penting untuk dilaksanakan dalam mengungkap hubungan antara variabel-variabel demografis di Indonesia dengan menyertakan unsur tempat tinggal responden dan agama responden dengan keputusan responden untuk meminjam di lembaga bank atau non-bank.

6 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam tesis ini adalah: 1. Apakah jumlah pinjaman, jumlah total aset tanah yang dimiliki, pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, umur responden, agama responden, jumlah anggota keluarga dalam rumah tangga, dan letak tempat tinggal responden (desa atau kota) berpengaruh terhadap keputusan suatu rumah tangga untuk meminjam kepada lembaga Bank atau lembaga keuangan non- Bank? 2. Apakah terdapat perbedaan dari pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap keputusan rumah tangga tertentu untuk meminjam kepada lembaga Bank atau lembaga keuangan non-bank pada tahun 2000 dan 2007? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh jumlah pinjaman, jumlah total aset tanah yang dimiliki, pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, umur responden, agama responden, jumlah anggota keluarga dalam rumah tangga, dan letak tempat tinggal responden (desa atau kota) terhadap keputusan suatu rumah tangga untuk meminjam kepada lembaga Bank atau lembaga keuangan non- Bank.

7 2. Mengetahui perbedaan dari variabel-variabel tersebut pada keputusan rumah tangga tertentu untuk meminjam kepada lembaga Bank atau lembaga keuangan non-bank pada tahun 2000 dan Manfaat Penelitian Manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. Secara akademis, penelitian ini berguna untuk menambah khazanah ilmu ekonomi secara umum dan ilmu ekonomi Islam secara khusus dalam hal preferensi meminjam uang oleh konsumen terhadap bank konvensional dan lembaga keuangan nonbank. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk: 1. Memberikan masukan kepada pihak penyelenggara negara dalam menentukan tingkat suku bunga kredit dan kebijakan lainnya berkaitan dengan pemberian kredit kepada konsumen. 2. Memberikan masukan kepada dunia usaha, khususnya perbankan nasional dan lembaga keuangan non-bank lainnya terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat untuk memilih lembaga penyedia dana pinjaman.