PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4"

Transkripsi

1 1 PERAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KESDM SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN PROGRAM OPEN GOVERNMENT INDONESIA OLEH UKP4 Karina Tria Fitriani Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, , Pembimbing: Ferane Aristrivani Sofian, S.I.Kom., M.I.Kom. ABSTRACT The Purpose Of The Research to see how the role of Public Communication Center as Public Relations government KESDM as the executor of the program in implementing the Open Government Indonesia by UKP4. Research Method Used In This Research is method research Qualitative namely data is collected in form of words, picture, and not figures.this research using methods data primary and secondary. Primary data collected by means interview deep (in-depth the interview) and observation, as well as data secondary collected through document review (study documentation). Analysis In Research is also supported by communication theory organization and theory group & teamwork. The Results In Research is the role of public communication center KESDM as the executor of the program in implementing the open government indonesia as cooperative unit, because every to the report included always responded quickly. However, there are still lack of coordination and cooperation between unit that raises the slow handling to the report from society. Drawing conclusions of the research is Public Communication Center prosecuted more coordinative and performed firm action to unit sluggish to follow up to the report that dispositioned by UKP4 to KESDM. (KTF) Key Word : The Government Public Relations, Organizational Communication, Open Government Indonesia, and Group & Team Work. ABSTRAK Tujuan Penelitian ialah untuk mengetahui bagaimana peran Pusat Komunikasi Publik selaku HUMAS Pemerintah KESDM sebagai pelaksana kegiatan dalam pengimplementasian program Open Government Indonesia oleh UKP4. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi, serta data sekunder dikumpulkan melalui document review (kajian dokumentasi). Analisis dalam penelitian ini didukung dengan Teori Komunikasi Organisasi dan Teori Kelompok & Tim Kerja. Hasil Yang Dicapai dalam penelitian adalah Peran Pusat Komunikasi Publik KESDM sebagai pelaksana kegiatan dalam pengimplementasian program Open Government Indonesia sebagai unit yang kooperatif, karena setiap aduan yang masuk selalu direspon dengan cepat. Namun, masih terdapat kurangnya koordinasi dan kerjasama antar unit yang menimbulkan lambannya penanganan aduan dari masyarakat. Simpulan dari penelitian adalah Pusat Komunikasi Publik dituntut lebih koordinatif dan juga melakukan tindakan tegas terhadap unit yang lamban dalam menindaklanjuti aduan yang didisposisikan oleh UKP4 kepada Kementerian ESDM. (KTF)

2 2 Kata Kunci : HUMAS Pemerintah, Komunikasi Organisasi, Open Government Indonesia, dan Kelompok & Tim Kerja. PENDAHULUAN Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar tanpa harus menyaksikannya secara langsung. Pada saat ini bangsa Indonesia telah memasuki era keterbukaan informasi. Dengan adanya keterbukaan informasi ini masyarakat diharapkan menjadi partisipan yang juga memberikan feedback atas kinerja pemerintah yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya. Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya. Instansi pemerintah maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dalam mengelola informasi agar lebih berkembang dan berguna bagi banyak orang. Instansi pemerintah memiliki peran dalam melakukan kegiatan pelayanan dan pengelolaan informasi tersebut sehingga dapat disalurkan kepada publik. Tentunya informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat tersebut telah memiliki relevansi yang tinggi sehingga dapat memberikan efek lebih kepada publik yang menerima. Untuk mengelola aliran informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat, maka dibutuhkan adanya suatu unit dalam organisasi yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Unit yang menangani aliran informasi dalam suatu organisasi biasa disebut sebagai public relations atau Humas. Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010: 8), Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Pusat Komunikasi Publik (Puskom) KESDM bertanggungjawab atas seluruh aliran informasi komunikasi yang ada pada KESDM, baik aliran informasi komunikasi ke dalam (internal) maupun aliran informasi komunikasi ke luar (eksternal). Bentuk hubungan komunikasi KESDM dengan khalayak internal yakni dengan cara mensosialisasikan informasiinformasi terbaru seputar sektor ESDM dengan unit-unit lain yang ada pada lingkungan KESDM. Adapun unit-unit yang berada di sekitar lingkungan KESDM adalah : Sekretariat Jenderal, Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Mineral dan Batubara, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Inspektorat Jenderal, Badan Geologi, Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Badan Pendidikan dan Latihan. Dan bentuk hubungan komunikasi dengan khalayak eksternal khususnya dengan pemerintah, KESDM bertindak sebagai pelaksana kegiatan (PIC) dari program Open Government Indonesia. Open Government Indonesia (OGI) adalah sebuah gerakan untuk membangun pemerintahan yang lebih terbuka, lebih partisipatif dan lebih inovatif. Open Government Indonesia mulai didirikan pada tanggal 20 September Open Government Indonesia (OGI) adalah bagian dari gerakan global Open Government Partnership (OGP) yang saat ini memiliki 60 Negara anggota (dan terus bertambah), di mana pada tahun 2013 Indonesia menjadi Lead Chair OGP. Terdapat tiga pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM? 2. Apa tujuan dari program misi Open Government Indonesia (OGI)? 3. Bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peran Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM. 2. Untuk untuk mengetahui tujuan dari program Open Government Indonesia. 3. Untuk mengetahui bagaimana alur penanganan aduan masyarakat yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM oleh UKP4. Penelitian ini berangkat berdasarkan beberapa penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan. Penelitian terdahulu dijadikan suatu perbandingan dan juga tolak ukur untuk penelitian selanjutnya. Adapun penelitian terdahulu yang mendukung penulisan penelitian ini, antara lain :

3 3 Penelitian yang dilakukan oleh Evawani Elysa Lubis, dalam penelitian yang berjudul Peran Humas dalam Membentuk Citra Pemerintah, penelitian berfokus mengenai fungsi dari Humas Pemerintah Provinsi Riau, faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung serta hambatan dalam aktivitas Humas, Media yang digunakan dalam penyebaran informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwi Widiawati, penelitian ini berjudul Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Perubahan Sikap Dan Perilaku Pegawai Studi Korelasional di Bagian Humas Setda Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Fokus penelitian ini mengacu pada bagaimana kegiatan penyebaran informasi yang dilakukan oleh Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Penelitian yang dilakukan oleh Elis Widiyawati, berfokus pada komunikasi Humas eksternal dalam pelayanan publik di KORPRI Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Ulu. Penelitian ini berfokus pada strategi humas yang dilakukan agar masyarakat berlaku komunikatif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Humas pemerintah. Terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rudolf O. Large, yang mengangkat judul Communication capability and attitudes toward external communication of purchasing managers in Germany. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi dan sikap terhadap komunikasi eksternal manajer pembelian di Jerman. Bagaimana kemampuan komunikasi dapat mempengaruhi kepuasan dari khalayak eksternal perusahaan. Referensi penelitian terdahulu berikutnya bersumber dari Mette Morsing dan Majken Schultz yang berjudul Corporate social responsibility communication: stakeholder information, response and involvement strategies, hasil dari penelitian ini perlunya komunikasi informal antara manajer perusahaan dengan para stakeholder. Manajer perlu untuk memperluas peran stakeholder dalam proses komunikasi CSR perusahaan jika mereka ingin meningkatkan upaya mereka untuk membangun legitimasi, reputasi positif dan hubungan pemangku kepentingan abadi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2009: 7), penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan unuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Jenis penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Menurut Rakhmat (2009: 25), penelitian deskriptif ditujukan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi maslah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dalam penelitian ini data yang ada dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sarwono (2006: 129), data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Data Primer menurut Sarwono adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai saran mendapatkan informasi ataupun data. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi. 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif. melaksanakan teknik wawancara adalah suatu kegiatan yang di mana peneliti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interviewee) yang bertujuan untuk menghimpun informasi dan pemahaman dari interviewee. 2. Observasi Menurut Ardianto (2011: 165), observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu, observasi

4 4 adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pancaindra peneliti. Data sekunder dikumpulkan melalui teknik kajian dokumentasi. Teknik kajian dokumentasi yang diambil guna mendukung penelitian ini antara lain yaitu : dokumen resmi dan fotografi. Dokumen resmi yang dimaksud seperti surat perintah, proposal-proposal mengenai hubungan eksternal Kementerian ESDM dengan UKP4. Fotografi dimaksud yaitu mengenai aktivitasaktivitas yang telah dilakukan oleh Kemeterian ESDM dengan UKP4, berupa dokumentasi kinerja yang diteruskan oleh Kementerian ESDM atas informasi yang diberikan oleh UKP4. Hal yang dilakukan selanjutnya setelah mendapatkan data yang mendukung penelitian, adalah teknik analisis data. Bagdan & Biklen dalam Moleong (2006: 248), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi dan komparasi. Tahapan Metode Analisis Data Menurut Miles dan Huberman dalam Ardianto (2011: 223), ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data : 1. Reduksi Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). 2. Model Data (data display) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif. 3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi-proposisi. Tahapan selanjutnya untuk menguji keabsahan data dari penelitian ini, peneliti melakukan pengujian data dengan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan untuk dilakukan sebagai cara untuk pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi berdasarkan sumber sebagai teknik keabsahan data penelitian. Teknik triangulasi berdasarkan sumber dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara pernyataan informan yang satu dengan informan yang lain. Apabila terdapat kesamaan dari seluruh pernyataan informan maka data yang diperoleh dalam penelitian dapat dikatakan sebagai data yang dapat dipercaya kebenarannya. No. Tabel Reduksi Peran Pusat Komunikasi Publik Dalam KESDM Peran Pusat Komunikasi Publik Informan KESDM 1. Indra Tauhid Cahyandaru Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai juru bicara kementerian yang bertujuan untuk membina hubungan baik dengan khalayak internal maupun eskternal, dan yang paling penting untuk menjaga image dari KESDM sendiri. Kesimpulan Peran dari Pusat Komunikasi Publik adalah sebagai biro yang bertanggung jawab untuk menjaga citra dari KESDM.

5 5 Peran Pusat Komunikasi Publik No. Informan KESDM 2. Arid Riza Abdi Puskom mempunyai fungsi untuk mengkoordinasi penyelenggaraan komunikasi di seluruh biro KESDM, sebagai biro yang menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi KESDM, sebagai juru bicara KESDM, sebagai Pelaksana Pelayanan Informasi, Publikasi dan Pameran dan yang terakhir sebagai biro yang menangani peliputan dan biro yang berhubungan langsung dengan lembaga dan media. 3. Ariana Sumanto Pusat Komunikasi Publik dalam KESDM berperan sebagai corong aliran komunikasi yang ada di KESDM. Pusat dari seluruh informasi yang didapatkan semuanya melalui Pusat Komunikasi Publik ini. 4. Astry Nurul Saputri Puskom KESDM disini perannya sebagai front liner atau bisa juga disebut sebagai garda terdepan dalam menghadapi suatu isu atau masalah yang terjadi dalam Kementerian. Kesimpulan Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai biro yang berada di KESDM yang berwenang untuk menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi yang berjalan di KESDM, berperan sebagai juru bicara, berperan dalam pelaksana pelayanan informasi, publikasi dan pameran dan sebagai biro yang menjalin hubungan langsung dengan media. Pusat Komunikasi Publik memiliki peran sebagai biro yang bertanggung jawab terhadap aliran informasi yang ada pada KESDM. Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai biro yang mengantisipasi dan merespons persepsi dan opini dari publik. Menurut Ruslan, 2011, hal , terdapat dua peran Humas Pemerintah yaitu : a. Peran Strategis Humas atau PR instansi Pemerintah berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan (decision making process), dalam memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide kreatif secara cemerlang untuk menyukseskan program kerja Lembaga bersangkutan hingga mampu menunjang keberhasilan pembangunan Nasional Jangka panjang serta mendorong melalui kerja sama dan mendapat dukungan. b. Peran Taktis Humas atau PR instansi Pemerintahan berupaya memberikan pesan-pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat sebagai khalayak sasarannya. Kemampuan untuk melaksanakan komunikaasi yang efektif, memberikan motivasi, menjalankan komunikasi timbal balik, dan membuat citra yang baik. Pernyataan dari beberapa informan di atas, mempunyai kaitan dengan teori peran Humas Pemerintah yang dinyatakan oleh Ruslan bahwa Humas Pemerintah aktif berperan dalam proses pengambilan keputusan (decision making process), dalam memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide kreatif. Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak Arid Riza Abdi bahwa : Pusat Komunikasi Publik berperan untuk mengkoordinasi penyelenggaraan komunikasi di seluruh biro KESDM, serta sebagai biro yang menyusun kebijakan teknis mengenai rencana dan program komunikasi KESDM. Pusat Komunikasi Publik juga disebut sebagai corong KESDM karena peran Pusat Komunikasi Publik telah menjadi bagian yang tidak dapat terlepas dari kepemimpinan di KESDM sendiri. Pusat Komunikasi Publik berperan sebagai media komunikasi antara KESDM dengan masyarakat. Pusat Komunikasi Publik merangkap sebagai juru bicara yang mewakili KESDM. Pusat Komunikasi Publik merupakan biro yang memberitakan mengenai kinerja apa saja yang telah dilakukan oleh KESDM, bagaimana hasil dari program kerja yang telah dilakukan, seperti apa kajian dokumentasi dari hasil kerja yang telah dilakukan, seluruh hal tersebut merupakan tanggungjawab dari Pusat Komunikasi Publik. Sehingga masyarakat dalam

6 6 No. mendapatkan informasi dan publikasi dari hasil kinerja KESDM hanya melalui satu pintu dan tidak berbelit-belit. Tabel Reduksi Tujuan Program Open Government Indonesia (OGI) Informan 1. Indra Tauhid Cahyandaru Tujuan Program Open Government Indonesia (OGI) Open Government Indonesia merupakan satu program yang dibentuk oleh UKP4 yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi mengenai Kementerian ataupun Lembaga yang ada di Indonesia. Kesimpulan Tujuan dari adanya program Open Government Indonesia adalah untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi mengenai kegiatan Pemerintahan. 2. Arid Riza Abdi Dengan adanya Open Government Indonesia ini menuntut seluruh Kementerian di Indonesia menjadi Badan yang koorperatif dengan masyarakat dalam memberikan informasi yang sebenarnya pada masyarakat. 3. Agung Hardjono OGI merupakan program yang dibentuk dengan 3 pilar yakni transparansi, partisipasi dan inovasi. Dengan tujuan untuk membentuk pemerintahan yang good governance. 4. Ariana Sumanto OGI merupakan suatu wadah bagi masyarakat untuk mengadukan permasalahan mengenai fasilitas umum kepada pemerintah. Tujuannya untuk mendorong masyarakat agar aktif dan kritis akan kinerja dari pemerintah. Tujuan dari adanya program OGI ini untuk membangun pemerintahan yang good governance dan transparan akan setiap hasil dari aktivitas yang mereka lakukan kepada masyarakat. Tujuan dari program OGI yakni untuk membentuk pemerintahan yang transparan dengan melibatkan masyarakat untuk berperan serta dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan adanya program OGI ini bertujuan agar masyarakat berperan aktif untuk mengkrtitik pemerintah apabila terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan fasilitas umum dan juga infrastuktur yang digunakan oleh masyarakat. 5. Astry Nurul Saputri OGI merupakan program misi UKP4, yaitu bentuk implementasi dari Undang-Undang No. 14 tahun 2008 mengenai keterbukaan informasi publik. Tujuan dari adanya program ini yaitu agar pemerintah berlaku secara trasnparan terhadap hasil kerja yang mereka lakukan kepada masyarakat. Program OGI bertujuan untuk menuju pemerintahan Indonesia yang transparan akan hasil kerja yang selama ini telah dilakukan kepada masyarakat. Menurut Ardianto (2011: 239), di dunia pemerintahan, PR bertugas menjalankan kegiatan kebijakan publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan PR pemerintah dalam bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan publik adalah memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan

7 7 kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik. Berdasarkan teori di atas, Pusat Komunikasi Publik menjalankan kegiatan kebijakan publik yang bekerjasama dengan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dalam melaksanakan program misi Open Government Indonesia (OGI). Didukung beberapa pendapat dari informan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari program Open Government Indonesia adalah untuk menciptakan pemerintahan yang akuntabel, transparan yang pada akhirnya menuju pada pemerintahan yang good governance. Mengingat pada saat ini masyarakat Indonesia lebih kritis terhadap hal-hal yang dilakukan pemerintah, karena seringkali hal yang dijanjikan tidak terealisasi seperti apa yang dikatakan sebelumnya. Oleh karena itu, dengan adanya gerakan bersama ini, pelayanan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi, diharapkan dapat menjadi lebih baik. Akuntabilitas anggaran, yang notabene berasal dari uang rakyat, juga diupayakan agar menjadi lebih jelas pertanggungjawabannya. Gerakan OGI berperan sebagai suatu wadah yang menampung keluhan masyarakat Indonesia, yang pada nantinya keluhan tersebut disampaikan pada masing-masing Kementerian yang bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan pada bidangnya masing-masing. Tabel Reduksi Alur Penanganan Aduan Masyarakat yang Didisposisikan Kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM Oleh UKP4 No. Informan Pernyataan Kesimpulan 1 Indra Tauhid Cahyandaru Strategi dalam menyampaikan permasalahan yang diadukan oleh masyarakat adalah dengan cara pada awalnya keluhan masyarakat disortir oleh ukp4 didisposisikan ke KESDM, lalu masuk masuk ke puskom, puskom meneruskan keluhan tersebut kepada biro melalui surat, lalu biro mengirimkan tindak lanjut yang dilakukan melalui , dan kembali lagi melalui puskom. 2 Arid Riza Abdi Apabila digambarkan secara singkat seperti ini Pelapor UKP4 Pusat Komunikasi Publik KESDM Biro Sektor KESDM Pusat Komunikasi Publik. 3 Ariana Sumanto Kita menggunakan bantuan media surat secara manualnya selanjutnya untuk mobilenya mereka menggunakan ya untuk mengirim informasi ke kita (Sekjen). Untuk alurnya ya dari UKP4 Puskom Biro Puskom. 4 Astry Nurul Saputri Masyarakat melakukan aduan kepada pihak UKP4 melalui website lapor lalu UKP4 Alur dari penyampaian permasalahan yang diadukan pada UKP4 oleh masyarakat yaitu aduan masuk diterima pusat komunikasi publik proses berlangsung diteruskan ke biro jawaban diterima puskom menyampaikannya ke UKP4. Alur penyampaian permasalahan Pelapor UKP4 Pusat Komunikasi Publik KESDM Biro Sektor KESDM Pusat Komunikasi Publik Alur dari penanganan aduan dapat dirincikan menjadi : aduan dari masyarakat masuk ke UKP4 disortir oleh UKP4 masuk ke Kementerian yang didisposisikan Untuk KESDM adalah Puskom Proses meneruskan aduan kepada biro Jawaban atas aduan samapaikan ke UKP4. Aduan masuk diterima oleh Pusat Komunikasi Publik

8 8 No. Informan Pernyataan Kesimpulan menyortir keluhan tersebut dan mendisposisikannya kepada kementerian yang sesuai dengan bidangnya, misalnya KESDM Puskom sebagai front liner KESDM menerima keluhan Puskom meneruskan kepada biro Biro menindaklanjuti dan melaporkan kembali pada Puskom. Pusat Komunikasi Publik memproses aduan (apakah bisa dijawab langsung atau diteruskan ke biro) jawaban diterima sampaikan pada UKP4. Michael Burgoon dalam Wiryanto (2005: 21), mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Teori di atas berkaitan dengan bagaimana alur penanganan aduan yang didisposisikan kepada Pusat Komunikasi Publik KESDM. Penanganan dari aduan yang disampaikan oleh masyarakat sampai akhirnya ditindaklanjuti oleh Kementerian yang sesuai dengan bidangnya. Dalam proses penyelesaian keluhan dibutuhkan kerjasama dalam satu tim. Pusat Komunikasi Publik KESDM dalam hal ini bertindak sebagai perantara komunikasi antara UKP4 dengan KESDM. Dalam proses penyelesaian aduan ini melibatkan empat pihak. Empat pihak tersebut antara lain : Pelapor (masyarakat), UKP4 (admin LAPOR!), Pusat Komunikasi Publik KESDM dan Unit yang yang terkait dengan bidang pelaporan. Karena banyaknya pihak yang terlibat dalam proses penanganan aduan, maka dibutuhkan suatu kerjasama tim untuk mengkoordinasikan bagaimana tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan keluhan yang dilaporkan oleh pelapor (masyarakat). Berdasarkan pernyataan dari seluruh informan di atas dapat disimpulkan bahwa, alur penanganan yang dilakukan oleh Pusat Komunikasi Publik KESDM terhadap aduan yang disampaikan oleh masyarakat adalah sebagai berikut : Pada awalnya masyarakat melaporkan masalah yang terjadi pada tempat atau lingkungan mereka tinggal melalui website LAPOR! Admin dari website lapor menyortir aduan tersebut dan mendisposisikannya pada kementerian yang memang menangani pada bidangnya, KESDM khusus menangani bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tiap-tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diberikan akun oleh UKP4 yang di mana aduan tersebut masuk ke akun tersebut dan tiap-tiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah diminta untuk menindaklanjuti aduan yang telah didisposisikan oleh UKP4 apabila ada aduan masuk, pada hari yang sama Pusat Komunikasi Publik langsung meneruskan pada unit yang terkait permasalahan, namun sebelum meneruskan Pusat Komunikasi Publik meninjau terlebih dahulu aduan yang masuk karena mengingat fungsi puskom disini sebagai juru bicara Kementerian. Apabila aduan tersebut dapat ditindaklanjuti secara langsung maka Pusat Komunikasi Publik yang menyelesaikan tanpa harus meneruskan ke unit, namun apabila bobot dari aduan yang masuk cukup berat dan membutuhkan tindak lanjut dari unit yang memang sesuai dengan bidang aduan, maka Pusat Komunikasi meneruskan aduan tersebut kepada unit. Unit harus memberi balasan paling lambat selama 7 hari sejak aduan diterima, selanjutnya tindaklanjut dari masalah dilaporkan kembali ke Pusat Komunikasi Publik dan Pusat Komunikasi Publik mengirimkan bukti tindaklanjut aduan melalui akun KESDM yang dalam website LAPOR!. Selama proses penanganan masalah ini UKP4 bertindak untuk mengawasi sudah sampai dimana proses tindaklanjut yang dilakukan oleh masing-masing Kementerian. Jadi, UKP4 tidak hanya mendisposisikan aduan dari masyarakat kepada Kementerian yang berada dibidangnya, namun UKP4 disini juga mengawasi hingga tuntas sampai masalah tersebut selesai.

9 9 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah : 1. Peran Pusat Komunikasi Publik dalam Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral adalah sebagai corong dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral yang bertanggungjawab untuk menjaga image atau citra Kementerian. Sebagai corong Kementerian yang di mana seluruh aliran informasi yang masuk dan ke luar kepada khalayak luas hanya melalui satu pintu yakni melalui Pusat Komunikasi Publik. Namun Pusat Komunikasi Publik belum berjalan secara efektif, karena Biro Pusat Komunikasi Publik baru dibentuk dan jumlah personilnya masih terbilang sedikit. Selain itu, belum ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga seluruh staff dalam Pusat Komunikasi Publik dituntut untuk bekerja keras dengan personil yang sedikit namun mengerjakan jobdesc yang tidak sedikit. 2. Tujuan dari Program Open Government Indonesia (OGI) adalah sebagai suatu gerakan yang mendorong masyarakat untuk lebih aktif dan partisipatif untuk menuju pada Pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Gerakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan yang good governance, pemerintah dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilakukan demi kesejahteraan rakyat Indonesia. 3. Sistem kerja Pusat Komunikasi Publik dalam menangani aduan yang telah didisposisikan oleh UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Dan Pengendalian Pembangunan) dapat dideskripsikan bahwa mulanya pelapor mengadukan keluhannya kepada UKP4 melalui website LAPOR! Admin dari website LAPOR! menyortir keluhan dan mendisposisikan pada Kementerian Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (apabila keluhan tersebut terkait sektor energi) Pusat Komunikasi Publik sebagai admin dari Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menerima laporan yang telah didisposisikan oleh UKP4 dan membalas kepada UKP4 bahwa akan segera menindaklanjuti keluhan pelapor Pusat Komunikasi Publik Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral menyortir keluhan pelapor dan meneruskannya pada unit terkait sektor energi yang dikeluhkan pelapor, misalnya pada unit MIGAS (Minyak dan Gas) Pusat Komunikasi Publik meminta unit MIGAS untuk menindaklanjuti keluhan pelapor selama tujuh hari kerja setelah menindaklanjuti keluhan, unit kembali melaporkan pada Pusat Komunikasi Publik hasil dari tindaklanjut dan mengirimkan bukti tindaklanjut baik berupa laporan atau dokumentasi apabila keluhan telah selesai ditindaklanjut maka kolom keluhan akan berpindah dari kolom sedang dalam proses menuju kolom telah diproses. Saran 1. Saran Akademis : Mahasiswa mampu mengupas lebih dalam mengenai peran Humas Pemerintah dan bagaimana komunikasi antar organisasi yang terjalin dengan instansi atau lembaga Pemerintah lainnya secara lebih mendalam, serta diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pengetahuan tambahan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 2. Saran Praktis : a. Bagi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, untuk meningkatkan komunikasi kelompok atau tim kerja, seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam menangani keluhan yang datang dari masyarakat, seringkali unit lamban menangani keluhan. Hal ini dapat disebabkan karena adanya miss communication yang terjadi antara Sekretariat Jenderal dan unit-unit lain dalam lingkungan Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu, diperlukan pertemuan secara rutin dengan seluruh unit Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral untuk dapat berkomunikasi secara aktif. Pertemuan dapat berupa forum discussion. Sehingga, apabila terdapat miss communication dapat segera dievaluasi dan segera mengambil tindakan dengan cepat. b. Perlunya sanksi secara tegas atas lambannya penanganan keluhan. Baiknya, UKP4 memberikan sanksi yang tegas terhadap Kementerian yang lamban dalam menangani keluhan. Misalnya, dengan membuka pada publik melalui media massa baik cetak maupun elektronik sehingga tiap Kementerian segera menyelesaikan keluhan masyarakat secara cepat.

10 10 c. Peningkatan sosialisasi terhadap program Open Government Indonesia. Selama ini UKP4 hanya mensosialisasikannya melalui website resmi dan social media saja. Sosialisasi dapat dilakukan melalui iklan layanan masyarakat, karena akan terasa lebih efektif mengingat hampir seluruh masyarakat Indonesia mempunyai televisi di rumahnya masing-masing. 3. Saran Masyarakat : a. Menginformasikan kepada masyarakat bagaimana komunikasi organisasi berperan penting terhadap hubungan antara khalayak dengan organisasi. b. Memberi informasi kepada masyarakat bagaimana tujuan dari program Open Government Indonesia (OGI) dan diharapkan bahwa masyarakat dapat turut berpartisipasi secara aktif untuk mendukung adanya gerakan ini. REFERENSI Referensi Buku: Ardianto, Elvinaro. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. (2011). Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif. Edisi Pertama. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Morissan. (2010). Manajemen Public Relation. Jakarta : Kencana. Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. (2010). Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiasarana Indonesia. Referensi Internet : Lubis, Evawani Elysa. (2012). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, diakses 3 April 2014 dari Widiyawati, Elis. (2013). Strategi Komunikasi HUMAS Eksternal Dalam Pelayanan Publik di KORPRI Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Ulu. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 1, Nomor 3, diakses 3 April 2014 dari Large, O. Rudolf. (2005). Communication capability and attitudes toward external communication of purchasing managers in Germany", International Journal of Physical Distribution & Logistics Management. Volume 35, Iss: 6, pp Diakses 6 April 2014 dari Faculty of Business Administration, HTW Saarland University of Applied Sciences, Saarbrücken, Germany. Morsing, Mette dan Schultz, Majken. (2006). Corporate social responsibility communication: stakeholder information, response and involvement strategies. Diakses 7 April 2014 dari Rujukan Skripsi: Widiawati, Wiwi. (2013). Pengaruh Penyebaran Informasi Terhadap Perubahan Sikap Dan Perilaku Pegawai Studi Korelasional Di Bagian Humas Setda Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Serang : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi pada saat ini merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan adanya informasi maka kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma, menurut Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian 3.1.1 Sumber Data 3.1.1.1 Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif, karena sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian seperti pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dengan semakin berkembangnya peran public relations di Indonesia, maka semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of The Art

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of The Art BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti mendeskripsikan dan memaparkan tentang wawancara mendalam dan hasil

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH)

PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) PERAN PUBLIC RELATIONS PT.MNC SKY VISION DALAM PROGRAM CSR (STUDI KASUS KEGIATAN AKSI DONOR DARAH) Nama Penulis: Martinus Agung Budyatma Nama Dosen: Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.Comm., MIB Abstract The

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini penyusun menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data tertentu sebagai suatu cara pendekatan ilmiah sehingga skripsi ini layak sebagai karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut M. Nazir: Metode penelitian deskriptif ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha menggambarkan, meringkas berbagai situasi dan kondisi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi latar Restoran Rumpun Bambu adalah salah satu restaurant yang berada dibawah naungan PT. Nant Makmur Sejahtera. Perusahaan ini hanya memiliki satu bidang usaha khusus

Lebih terperinci

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, yang melibatkan pendekatan, interpretif naturalistik dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu satu tipe penelitian atau metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik dengan cara deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yaitu suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma juga bisa diartikan sebaagai kumpulan asumsi secara logis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Type penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Rakhmat 38 penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell, yang dikutip Rulam Ahmadi, penelitian kualitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan dasar pemikiran paradigma Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau. rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, di mana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Catherine Marshal dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN data. 2 Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif pospositivisme digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian lapangan (field research). Field research adalah jenis penelitian dengan melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian Riset atau penelitian sendiri pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang berguna untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kuhn dalam The Structure Of Scientific Revolutions mendefinisikan paradigma ilmah sebagai contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sebenarnya. 1 Dari definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana

, Kementerian Perumahan Rakyat didirikan pada bulan Oktober. tahun Kementerian Perumahan Rakyat adalah unsur pelaksana BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Sejarah Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia Menurut buku Rencana Strategis Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014, Kementerian Perumahan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau status fenomena dengan kata-kata atau kalimat, BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian atau skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian skripsi ini akan di lakukan di kantor pusat PT Bank ANZ Indonesia, yang terletak di ANZ Tower, Jl. Jend. SudirmanKav 33A, Jakarta 10220. PT Bank ANZ

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma postpositivisme. Paradigma post-positivisme menurut Patton 40 adalah perbaikan positivisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Suparlan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pada penelitian ini, setelah peneliti mengumpulkan data dalam bentuk hasil

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan.

BAB III METOLOGI PENELITIAN. bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau. untuk membina hubungan baik dengan pelanggan. 41 BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Adapun sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bersifat deskriptif, yakni penelitian yang memberikan gambaran atau deskripsi keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang akan diambil adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis) tetapi juga memadukan (sintesis). Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri Palangka Raya yang terletak di Jl. G. Obos Komplek Islamic

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri Palangka Raya yang terletak di Jl. G. Obos Komplek Islamic 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian mengambil tempat di kampus Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya yang terletak di Jl. G.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations KESALAHAN ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations Kesalahan Etika Modul 5 Syerli Haryati, SS. M.Ikom 0812-966 2614 Email:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Masalah yang ingin dijelaskan peneliti seperti yang tertulis di judul yaitu Peran Public Relations PT Suria

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat untuk penelitian. Dalam melakukan riset, peneliti mengenal berbagai jenis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (2006, hlm. 192) mengatakan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan satuan penelitiannya. Metode yang dipilih

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa perkembangan layanan secara besar-besaran sedang terjadi pada tubuh PLN, khususnya PLN Distribusi Jaya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy, 2002:9) mendefinisikan: Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi

Lebih terperinci