PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN DESAIN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UNIFIED APPROACH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN DESAIN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UNIFIED APPROACH"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN DESAIN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UNIFIED APPROACH (STUDI KASUS PPDB DI MAN I GARUT) LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Pada Program Studi Strata 1 Teknik Informatika Oleh: ANWAR NUGRAHA ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2 99 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak instansi dan organisasi yang berusaha meningkatkan pekerjaannya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi yaitu sistem informasi berbasis komputer karena dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi lebih cepat. Dalam sebuah instansi atau organisasi pasti memiliki sistem informasi, namun dalam pengelolaan dan pengolahannya ada yang masih berbasis manual atau yang sudah terkomputerisasi. Dengan berkembang pesatnya teknologi alat pengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat. (Amsyah, 2005). Informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Informasi yang baik ditentukan oleh kualitas informasi tersebut, yaitu ditentukan oleh tingkat relevansi informasi untuk kepentingan tertentu dalam manajemen, tingkat akurasi yang menjamin kebenaran, kelengkapan, dan keamanan informasi, serta informasi tersebut harus tepat waktu saat dibutuhkan. (Amsyah, 2005). Sistem informasi terkomputerisasi merupakan sistem yang pengolahan datanya (perhitungan, penyimpulan, pengumpulan dan proses lain) sudah terotomatisasi oleh sistem basisdata yang kompleks. Sehingga aktifitas manusia dalam sistem informasi tersebut biasanya hanya melakukan input data dengan menggunakan bantuan alat pengolah data elektronik yaitu komputer dan hanya melakukan kegiatan pencetakan informasi atau output informasi melalui perantara seperti kertas.

3 100 Begitu pula dengan organisasi yang berada di bidang pendidikan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam arti teknis, pendidikan menunjuk kepada suatu proses yang disengaja dimana orang-orang dijadikan sasaran pengaruh suatu lingkungan yang dipilih dan dikontrol sedemikian rupa hingga mereka dapat memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individual, yang didalam praktek umumnya melibatkan berbagai pihak, sumber-sumber, dan jaringan kerja. Upaya tersebut terbentuk dalam suatu sistem kerjasama yang berusaha agar berlangsungnya proses yang dimaksud. Artinya, berusaha menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya peristiwa belajar mengajar ke arah tercapainya suatu tujuan. Dalam keadaan demikian sudah tentu tekanan terdapat pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan menjadi semakin kompleks. Maka konsekuensinya adalah tersedianya informasi yang komprehensif dan memadai menjadi semakin penting. Ini artinya informasi kependidikan harus terus ditingkatkan agar senantiasa menjadi bermutu. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi agar manajemennya mampu mengikuti perubahan jaman, khususnya Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang juga dituntut untuk mengikuti transformasi pengolahan data menjadi lebih terorganisir dan terkomputerisasi. Sebagai organisasi formal, sebuah sekolah tentu melakukan berbagai kegiatan yang membutuhkan dan menghasilkan informasi, agar kelangsungan kegiatan sekolah dapat berjalan dengan baik dibutuhkan manajemen sistem informasi yang baik pula. Salah satu kegiatan rutin di sekolah yaitu penerimaan peserta didik baru. Penerimaan peserta didik baru (PPDB) merupakan suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon peserta didik berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala

4 101 Kementrian Agama Provinsi. Salah satu ketentuan umum pada pedoman penyelenggaraan PPDB adalah tiap jenjang dan jenis madrasah hanya boleh menerima peserta didik sesuai dengan kemampuan dan daya tampungnya, jika peminat / pendaftar melibihi daya tampung, maka wajib dilakukan seleksi. Dengan adanya ketentuan tersebut maka dalam melakukan penyaringan calon peserta didik, panitia PPDB memerlukan ketelitian dalam melakukan pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik serta membuat keputusan calon peserta didik yang akan diterima. Hal tersebut juga berlaku untuk penyelenggaraan PPDB di MAN I Garut. Sistem penerimaan peserta didik baru di MAN I Garut saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal terhadap pihak yang bersangkutan, karena semua proses yang ada dikerjakan secara manual / tanpa menggunakan database, diantaranya pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik, penyaringan atau penentuan calon peserta didik yang diterima serta laporanlaporannya sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pencarian kembali data tersebut dan kurangnya keakuratan dalam menentukan keputusan atau dalam pembuatan laporannya. Sistem penerimaan peserta didik baru merupakan sistem yang berperan penting bagi sekolah karena dengan meningkatnya peminat maka pihak sekolah harus mampu untuk menyaring atau menentukan peserta didik yang akan diterima dengan sangat akurat sehingga mampu menghasilkan keputusan penerimaan peserta didik baru sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh calon peserta didik. Adapun angka peningkatan jumlah calon peserta didik yang berminat masuk ke Madrasah Aliyah Negeri I Garut dapat dilihat pada data berikut ini.

5 102 Tabel 1.1 Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut Periode Tahun Tahun Jumlah Calon Peserta didik Peserta didik Yang Diterima (untuk 9 kelas) (untuk 9 kelas) (untuk 8 kelas) (untuk 8 kelas) (untuk 10 kelas) Jumlah Calon Peserta didik Gambar 1.1 Diagram Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut Periode Tahun Dari tabel serta diagram tersebut dapat dilihat angka peningkatan jumlah calon peserta didik yang berminat masuk ke MAN I Garut, oleh karena itu diperlukan sistem informasi terkomputerisasi untuk dapat melakukan proses pencatatan dan penyaringan serta pembuatan laporan dengan cepat dan tepat. Disamping itu panitia yang menangani penerimaan peserta didik baru ini lebih dari satu orang dengan penanganan yang berbeda sehingga sistem informasi yang akan dirancang harus bersifat multi-user untuk dapat melakukan pengolahan datanya serta memenuhi kebutuhan setiap pihak yang bersangkutan dengan proses penerimaan peserta didik baru ini.

6 103 Untuk melakukan analisis dan perancangan sistem terdapat beberapa macam pendekatan, diantaranya pendekatan berorientasi prosedur/fungsi dan pendekatan berorientasi objek. Tabel berikut ini merupakan tabel perbedaan karakteristik pendekatan fungsi dan objek (Adi Nugroho, 2005). Tabel 1.2 Perbedaan Karakteristik Pendekatan Beroientasi Fungsi dengan Objek Pendekatan Berorientasi Fungsi Pendekatan Berorientasi Objek Menggunakan beberapa alat untuk Menggunakan satu jenis model dari tahap menggambarkan model seperti data flow diagram, entity relationship diagram dan analisis sampai implementasi, yaitu object diagram. structure chart. Data dan proses dianggap sebagai Data dan proses sebagai merupakan satu komponen yang berlainan. kesatuan yaitu bagian dari objek. Dipergunakan untuk melengkapi Dipergunakan untuk pemrograman pemrograman terstruktur pada generasi ketiga. berorientasi objek dan bahasa generasi keempat. Penekanan pada sesuatu yang harus Penekanan pada data. dikerjakan (algoritma pemecahan masalah). Program berukuran besar dipecah-pecah menjadi program-program yang lebih kecil. Program berukuran besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek. Fungsi-fungsi mentransformasi data dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Objek-objek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim message satu sama lain. Pendekatan berorientasi fungsi terutama mengacu kepada strategi dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Sedangkan pendekatan berorientasi objek memusatkan pada rancangan pada objek dan antar muka yang dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku. Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute, sedangkan tingkah laku yang menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method.

7 104 Kelemahan pada pendekatan konvensional yaitu pengorganisasian data sangat lemah. Dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek pada tahap analisis dan perancangan sistem dapat mengatasi kelemahan dari penggunaan metode konvensional diatas karena data dan fungsi disetarakan dan disatukan pada yang dinamakan objek sehingga dapat menghasilkan sistem yang lebih fleksibel dan mudah dipelihara. Metode pengembangan sistem berorientasi objek diantaranya yaitu: - Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter Coad dan Edward Yourdon (1990). - Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, Michael Blaha, William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen (1991). - Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson (1992). - Booch Method dari Grady Booch (1994). - Syntropy dari Steve Cook dan John Daniels (1994). - Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). Berdasarkan penjelasan diatas, dalam tugas akhir ini penyusun menggunakan pendekatan berorientasi objek untuk menganalisis serta merancang sistem di Madrasah Aliyah Negeri I Garut dengan metodologi Unified Approach (UA) karena proses dan tahapan yang terdapat dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Menggunakan Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek dengan Unified Approach (Studi Kasus PPDB Di Madrasah Aliyah Negeri I Garut).

8 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah ini menguraikan tentang permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem PPDB manual. Adapun permasalahan tersebut yaitu: a. Pada pencatatan pendaftaran calon peserta didik dilakukan pemisahan untuk lulusan SMP dan Madrasah Tsanawiyah namun dalam penentuan hasil akhir (keputusan diterimanya peserta didik) data tersebut akan digabungkan untuk mengetahui nilai tertinggi calon peserta didik. Karena sistem PPDB di MAN I Garut masih manual maka hasil keputusan memungkinkan terjadinya kesalahan sehingga tidak akurat. b. Sulitnya mendapatkan laporan yang relevan karena dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengolahan (perhitungan, penyimpulan, pengumpulan dan proses lain) dari berbagai data yang berkaitan dengan PPDB. c. Kurangnya keamanan data PPDB sehingga memungkinkan terjadinya manipulasi data dan penyebaran informasi yang tidak tepat. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian laporan tugas akhir ini adalah merancang sebuah sistem informasi penerimaan peserta didik baru yang dapat membantu meningkatkan kinerja panitia PPDB dan mengakomodasi proses-proses yang ada (proses pencatatan, penyaringan, pengolahan laporan) serta dapat memenuhi kebutuhan pihak yang bersangkutan berupa laporan-laporan mengenai penerimaan peserta didik baru di Madrasah Aliyah Negeri I Garut. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Sistem Informasi yang dibuat adalah sistem yang didasarkan pada aktifitas penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Madrasah Aliyah Negeri I Garut b. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan Unified Approach (UA) yang terdiri pada tahap analisis serta perancangan.

9 106 c. Pemodelan pada tahap analisis dan perancangan sistem menggunakan standar bahasa pemodelan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan software Sparx Systems 7.5. d. Pada proses perancangan aplikasi pemrogramman yang digunakan adalah Delphi 7.0 sebagai pemrogramman berorientasi objek dan database yang digunakan adalah SQL Server e. Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru dirancang untuk kebutuhan client server, akan tetapi pada penyusunan Tugas Akhir ini tidak membahas sampai ke implementasi untuk jaringannya. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Metode Pengumpulan Data 1. Untuk mengumpulkan data primer menggunakan teknik : a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan berpedoman pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman wawancara untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat dalam lingkup penelitian ini. b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung bagaimana proses komunikasi data yang selama ini berjalan, sehingga dari sisi itu dapat diketahui informasi apa saja yang akan dianalisis. c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan. 2. Untuk mengumpulkan data sekunder menggunakan teknik studi kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

10 Metode Pengembangan Sistem Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek dengan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. Proses dan tahapan yang ada dalam UA merupakan proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Selain itu, langkah-langkah yang ada dalam UA sangat iteratif dan memudahkan pengembang sistem dalam memahami sistem sehingga UA dijadikan sebagai metodologi pengembangan sistem dalam Tugas Akhir ini. Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu, output dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi UA dari Ali Bahrami (1999) adalah sebagai berikut: 1. Tahap Analisis Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan Identifikasi Aktor Gambar 1.2 Tahap Analisis Unified Approach Keterangan: Identifikasi Aktor Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem

11 108 Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use case Pengembangan Diagram Interaksi Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain. Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem berdasarkan proses sebelumnya. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya. Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka akan dijadikan input tahap perancangan UA. 2. Tahap Perancangan Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka Pengujian Gambar 1.3 Tahap Perancangan Unified Approach Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi..

12 109 Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. 1.6 Kerangka Pemikiran Semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan manusia pun ikut berkembang karena manusia dituntut untuk lebih cepat dalam mengerjakan segala sesuatu. Khususnya di suatu organisasi, pengolahan data organisasi harus dikemas dengan rapih dan dikerjakan sesingkat mungkin. Oleh karena itu kini banyak organisasi yang dalam kinerja sistemnya masih manual terutama sistem kerja yang kompleks diubah ke sistem yang terkomputerisasi. Untuk dapat merancang Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut ini maka terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Kemudian hasil dari analisis ini akan menjadi output untuk perancangan sistem yang akan dibuat. Berikut ini adalah gambaran kerangka pemikiran perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut.

13 110 Start Current System (Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru berbasis manual) Object Oriented Analysis (OOA): Identifikasi Aktor Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram Aktifitas Pengembangan Diagram Interaksi Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya Object Oriented Desain (OOD): Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Pengujian Gambar 4: Flowchart Kerangka Pemikiran Simulasi Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru berbasis komputer End Gambar 1.4 Flowchart Kerangka Pemikiran

14 Sistematika Penulisan Untuk menghasilkan laporan tugas akhir yang sistematis dan mudah dipahami, berikut dijelaskan mengenai sistematika yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan dan menguraikan mengenai fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian, serta menentukan sasaran yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yang disajikan dalam bentuk latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, kerangka pikiran, metodologi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang relevan dan digunakan sebagai dasar acuan pembahasan yang berhubungan dengan masalah penelitian. BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini menjelaskan tentang kondisi objektif tempat penelitian, deskripsi sistem yang berjalan serta pemodelan kebutuhan sistem yang disajikan dengan menggunakan standar UML. BAB IV DESAIN SISTEM Bab ini akan menjelaskan tahap-tahap perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut diantaranya meliputi perancangan database dan perancangan interface.

15 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini menjelaskan hasil akhir dari pembahasan yang dijabarkan dalam laporan tugas akhir berikut saran yang diharapkan dapat membantu kearah konstruktif untuk kemajuan penelitian yang lebih baik DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

16 113 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pengembangan Sistem ditentukan oleh pemahaman tentang konsep dasar mengenai sistem juga disertai dengan pemahaman tentang teknik-teknik, konsep, dan aturan dalam pengembangan sebuah sistem Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Kadir, 2003) Definisi sistem dari kamus Webster s Unabridged lebih mendekati dengan keperluan, yaitu: Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. (Amsyah, 2005) Dari beberapa definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi dan saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Untuk tujuan pemakaian sistem dalam sistem informasi manajemen, modul sistem pada gambar berikut adalah contoh yang jelas mengenai hubungan dari elemen-elemen yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan yang disebut dengan sistem. Modul sistem digambarkan sebagai berikut:

17 114 Masukan Pengolahan Keluaran Umpan Balik /Kontrol Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem (Amsyah, 2005) Modul sistem terdiri dari empat elemen subsistem, yaitu: 1. Masukan berupa kumpulan data, contohnya data tahun ajaran, data panitia, data sekolah asal, dsb. 2. Pengolahan untuk mengelola pendaftaran calon peserta didik baru pengolahannya dilakukan dengan cara manual. 3. Keluaran menampilkan hasil yang didapat dari kegiatan sebelumnya berupa informasi yang dibutuhkan seperti menampilkan laporan (pendaftaran, penilaian dan kelulusan). 4. Umpan balik/kontrol terdiri dari usul perbaikan yang diberikan oleh unit pengawasan mutu dari instansi yang bersangkutan Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik. Selain itu, sistem juga berinteraksi dengan lingkungan dan memiliki batas. a. Tujuan Setiap sistem mempunyai tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. b. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

18 115 c. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. d. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil pemrosesan. e. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. f. Batas Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. g. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

19 116 Masuka n Proses Keluaran Mekanisme Pengendalian Tujuan Umpa n Batas Sistem Lingkungan Gambar 2.2 Sistem dan Elemen-elemennya (Kadir, 2003) Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

20 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia dengan melibatkan interaksi antara dengan mesin seperti sistem informasi. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system ) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, bekerja secara otomatis tanpa ada turut camput tangan dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan linkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan atau subsistem yang lainnya. 5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem sederhana dan sistem kompleks. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistem yang kompleks Definisi Informasi Informasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan di dalam suatu organisasi ataupun instansi berdasarkan kebutuhan manajemen masing-masing. Informasi didefinisikan sebagai berikut : Data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. (Amsyah, 2005)

21 118 Informasi menurut Davis (1999) adalah: Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. (Kadir, 2003) Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang seteleh diolah atau diproses, menghasilkan informasi yang memiliki nilai dan lebih bermanfaat bagi penggunanya. Berdasarkan pada bentuknya, informasi dapat dibedakan menjadi (Amsyah, 2005): 1. Informasi Uraian Informasi Uraian adalah informasi yang disajikan dalam bentuk uraian cerita yang panjang atau singkat yang berisikan kalimat-kalimat yang singkat dan jelas. Informasi ini bisa dalam bentuk laporan, notulen, surat atau memo. 2. Informasi rekapitulasi Informasi rekapitulasi adalah informasi ringkas dengan hasil akhir dari suatu perhitungan (kalkulasi) atau gabungan perhitungan yang berisikan angka-angka yang disajikan dalam bentuk kolom-kolom. Contohnya neraca, kuitansi, rekening, daftar pembelian. 3. Informasi Gambar (Bagan) Informasi Gambar (Bagan) adalah informasi yang di buat dalam bentuk gambar atau bagan, misalnya gambar konstruksi dan bagan organisasi. 4. Informasi Model Informasi Model adalah informasi dalam bentuk formulir dengan model-model yang dapat memberikan nilai ramalan atau prediksi dan nilai-nilai lain seperti nilai hasil pemecahan persoalan yang optimal sebagai alternatif bagi pembuatan keputusan. 5. Informasi Statistik Informasi statistik adalah informasi yang disajikan dalam bentuk angka yang ditunjukkan dalam bentuk grafik atau tabel.

22 Informasi Formulir Informasi formulir adalah informasi yang di buat dalam bentuk formulir dengan format (kolom) isian yang sudah ditentukan dan yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing. 7. Informasi Animasi Informasi animasi adalah informasi dalam bentuk gambar animasi dengan suara dan video. Informasi ini dapat juga disebut informasi multimedia. 8. Informasi Simulasi Informasi simulasi adalah informasi mengenai suatu kegiatan nyata pada suatu situasi atau peralatan yang di buat dalam bentuk serupa tetapi dengan ukuran kecil atau dengan layar komputer menjadi mirip seperti ukuran sebenarnya. Misalnya simulasi untuk pendidikan pilot pesawat terbang dengan perangkat lunak khusus Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan suatu model tertentu. Masukan (Data) Proses (Model) Keluaran (Informasi) Basis Data Penerima Data (Ditangkap) Hasil Tindakan Keputusan Tindakan Gambar 2.3 Siklus Informasi (Kadir, 2003)

23 120 Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu: 1. Informasi harus akurat (accurate) 2. Tepat pada waktunya (timeliness) 3. Relevan (relevance) Kualitas informasi dapat dianalogikan sebagai pilar-pilar dalam bangunan (Burch dan Grudnitski, 1989) dan menentukan baik tidaknya pengambilan keputusan. Kualitas Informasi K E A K U R A T A N T E P A T W A K T U R E L E V A N S I Gambar 2.4 Kualitas Informasi (Kadir, 2003)

24 121 Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya bisa lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak. Pengukuran informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit Definisi Sistem Informasi Dari beberapa definisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan diatas, maka Sistem Informasi menurut Gelinas, Oram dan Wiggins dapat didefinisikan sebagai berikut : Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk

25 122 menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. (Kadir, 2003) Sistem informasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan berintegrasi satu sama lain dan bertujuan untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi Komponen Sistem Informasi Dalam sebuah sistem informasi terdapat komponen-komponen yang berfungsi sebagai pendukung, komponen-komponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Kadir, 2003) : 1. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data 3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. 5. Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan satu sumber(resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai. Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan satu pemakai dan satu komputer tidak melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi. Namun, sistem informasi group kerja (working

26 123 information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan data komunikasi. Perangkat Keras \ Orang Basis Data Kompone n Sistem Informasi Perangkat Lunak Prosedur Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Gambar 2.5 Komponen Sistem Informasi (Kadir, 2003) Arsitektur Sistem Informasi Arsitektur sistem informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhankebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi.

27 IBM 124 Basis Data Perusahaan Kantor Pusat Perusahaan IBM Mainframe LAN Minikomputer IBM AS/400 Pemasaran dan Penjualan Keuangan Basis Data Divisi Produksi Jalur Telepon Jalur Telepon LAN PC Server LAN PC Server PC PC PC Kantor Cabang A PC PC PC Pabrik Gambar 2.6 Contoh Arsitektur Sistem Informasi (Kadir, 2003) Sebuah arsitektur sistem informasi yang detail berisi perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: - Data apa yang akan dikumpulkan? - Dimana dan bagaimana data dikumpulkan? - Bagaimana cara mengirimkan data? - Dimana data akan disimpan? Arsitektur sistem informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Arsitektur Tersentralisasi - Dikenal semenjak tahun Mainframe sebagai aktor utama

28 125 - Pemrosesan data yang terpusat (komputasi terpusat) Gambar 2.7 Contoh Arsitektur Tersentralisasi (Kadir, 2003) 2. Arsitektur Desentralisasi - Pemrosesan data tersebar (terdistribusi) atau disebut komputasi tersebar - membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil yang pada hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat - Terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi - Dihubungkan dengan sarana telekomunikasi - Masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri - Bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data

29 126 Gambar 2.8 Contoh Arsitektur Desentralisasi (Kadir, 2003) 3. Arsitektur Client/Server - Client, sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server - Server, sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client - Sistem informasi dapat dibangun dengan menggunakan perangkat lunak gado-gado Client Server Basis Data Client Printer Gambar 2.9 Contoh Arsitektur Client/Server (Kadir, 2003) Kegiatan Sistem Informasi Kegiatan dalam sistem informasi mencakup: 1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah. 3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Kontrol, ialah suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

30 Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi Pemahaman tentang Konsep Dasar Manajemen Sistem Informasi sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan organisasi Manajemen Manajemen dapat didefinisikan sebagai berikut: Manajemen adalah proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyederhanakan, dan mensinkronisasikan sumber daya manusia, material, dan metode dengan mengaplikasikan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan, dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. (Amsyah, 2005) Tingkat Manajemen Dalam organisasi terdapat tingkatan-tingkatan manajemen, sebagai ukuran tinggi rendahnya tingkat kelompok pimpinannya. Karena organisasi terbagi dalam unit-unit kerja, maka tingkatan tersebut merupakan juga tingkat unit kerja. Tingkat tersebut umumnya terdiri dari tingkatan manajemen lini atas (top management), manajemen lini tengah (middle management) dan manajemen lini bahwa (lower management). Top management Middle management Lower management Gambar 2.10 Ketiga Tingkat Manajemen (Amsyah, 2005) Kegiatan manajemen lini puncak adalah memformulasikan perencanaan dan strategi. Tingkat manajemen ini berorientasi pada masa depan organisasi dan

31 128 meninjau hasil kerja dan pencapaian tujuan organisasi secara umum dan menyeluruh. Tugas-tugas pada tingkat ini terutama mengkoordinasikan keseluruhan upaya organisasi dan hubungan dengan lain-lain organisasi dan masyarakat. Manajemen lini tengah bertugas meninjau hasil dalam organisasi dan dengan kegiatan-kegiatan pengawasan yang menggerakkan organisasi mencapai sasaran. Manajemen pada lini ini lebih berorientasi pada masalah-masalah pelatihan personal, pertimbangan terhadap personal, pengadaan peralatan dan bahan, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah-masalah kritis dalam mencapai keberhasilan kinerja. Pada manajemen lini bawah terdapat jumlah manajer yang banyak, sesuai dengan bentuk piramida organisasi yang makin membesar ke bawah. Tingkat ini disebut juga tingkat manajemen operasional. Tugas pentingnya adalah mengawasi dan mengatur personal berketerampilan teknis atau karyawan biasa. Para manajer pada tingkat ini mengusahakan agar pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur dan metode yang sudah ditentukan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai rencana, sesuai jadwal waktu, hubungan manusia, pembiayaan dan pengawasan kualitas Fungsi Manajemen Untuk mencapai tujuannya, organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan informasi, dan akan menghasilkan data dan informasi pula. Beberapa fungsi manajemen pokok adalah: a. Perencanaan Berkaitan dengan penyusunan dan penjabaran tujuan. b. Pengorganisasian Berkaitan dengan pengelompokan personel serta tugasnya. c. Pengaturan personel Berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan pengaturan kerja personel.

32 129 d. Pengarahan Berkaitan dengan kegiatan melakukan instruksi tugas-tugas. e. Pengawasan Berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai dan melakukan koreksi-koreksi. Fungsi-fungsi manajemen sebagian bentuk operasionalnya digambarkan sebagaimana diagram di bawah ini: PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN PENGAWASAN Tujuan Kebijakan Program Struktur Penyusunan staf koordinasi Memotivasi Membimbing Supervisi Biaya Kualitas Kuantitas Sistem dan prosedur Internal Organisasi Operasional dan produks Anggaran dan sumber daya Gambar 2.11 Diagram Fungsi Manajemen (Amsyah, 2005) Adapun diagram proporsi fungsi manajemen pada masing-masing tingkat manajemen adalah sebagai berikut: Gambar 2.12 Diagram Perbandingan Fungsi Manajemen Pada Tingkat Manajemen (Amsyah, 2005) Dari diagram diatas terlihat bahwa fungsi perencanaan dan fungsi pengorganisasian sangat banyak dilakukan oleh manajemen tingkat atas, disusul oleh manajemen tingkat tengah dan manajemen tingkat bawah. Fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan yang terbanyak adalah dilakukan oleh manajemen lini bawah, disusul manajemen lini tengah dan kemudian manajemen lini atas.

33 Definisi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi (MSI) berasal dari kata Management of Information System yang lazim disingkat MSI. Adapun definisi dari MSI adalah: MSI adalah mata kuliah yang mempelajari cara-cara mengelola pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen. (Amsyah, 2005) Karena sistem informasi dikerjakan dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif maka disebut Manajemen Sistem Informasi (MSI) Ruang Lingkup Pekerjaan Manajemen Sistem Informasi Pekerjaan MSI berkembang melalui empat proses sesuai dengan perkembangan alat pengolah data yaitu zaman MSI: 1. Dikerjakan secara manual 2. Dikerjakan dengan alat mesin manual 3. Dikerjakan dengan alat mesin elektrik 4. Dikerjakan dengan elektrik (komputer) Keseluruhan ruang lingkup pekerjaan MSI disederhanakan dalam bentuk diagram berikut ini:

34 131 Gambar 2.13 Visi dan Misi Pekerjaan MSI (Amsyah, 2005) Pekerjaan MSI dimulai dari pengumpulan data yang dibuat atau terjadi karena adanya fakta. Fakta tersebut dicatat atau direkam pada komputer sehingga menghasilkan fakta yang disebut data. Data atau fakta tertulis otentik (asli) harus

35 132 disimpan sebagai arsip (otentik) untuk keperluan pembuktian-pembuktian dan back-up baik sebagai bukti administratif ataupun sebagai bukti hukum tertulis bila terjadi kesalahan pada komputerisasi data bersangkutan untuk pengolahan menjadi informasi dalam pekerjaan sistem informasi. Pengolahan data menjadi informasi disebut juga sebagai proses transformasi, atau manipulasi data menjadi informasi. Bentuk pengolahannya dapat terdiri dari klasifikasi, sortir, kalkulasi, dan penyimpulan. Alat pengolahnya dapat dikelompokkan menjadi alat pengolah manual, mesin manual, mesin elektrik, dan komputer. Hasil pengolahan data adalah informasi yang berbentuk laporan, model deskriptif, dan bentuk statistik. Informasi kemudian dianalisis sebagai bahan pengambilan keputusan. Keputusan pada manajemen lini bawah umumya bersifat teknis, pada manajemen lini tengah umumnya bersifat taktis, dan pada manajemen lini atas umumnya bersifat strategis. Keputusan kemudian dioperasionalkan ke dalam bentuk kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atau penilaian. Pada setiap kegiatan tersebut dilakukan juga kegiatan pengawasan. Kegiatan tersebut secara keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif, terutama dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan, di mana setiap kegiatan memerlukan dukungan data dan informasi. 2.3 Konsep Dasar Data Data merupakan bahan utama dari pekerjaan manajemen sistem informasi, tanpa adanya data maka pekerjaan informasi tidak akan pernah ada Definisi Data

36 133 Data dapat didefinisikan sebagai berikut: Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Amsyah, 2005) Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. (Kadir, 2003) Dengan kata lain, data merupakan keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data: Fakta Kegiatan: - Pelaporan - Komunikasi - Transaksi - Perjanjian - Dsb. Data direkam / dicatat disimpan Arsip Otentik diproses Komputer keluaran Informasi disimpan Gambar 2.14 Hubungan Fakta, Data, Arsip dan Informasi (Amsyah, 2005) Jenis Data Dikatakan bahwa data adalah fakta-fakta kegiatan organisasi dengan unitunitnya. Untuk keperluan penulisan data di kertas atau kartu dan pemasukan data ke komputer, maka data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Data statis

37 134 Data statis adalah jenis data yang umumnya tidak berubah atau jarang berubah, misalnya identitas nama (orang, organisasi, atau tempat), kode-kode nomor ataupun alamat. 2. Data dinamis Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi waktu yang singkat atau agak lama dan lain-lain. Data tersebut sering dikatakan sebagai peremajaan data. Data tersebut misalnya, data tabungan, data gaji, data nilai mahasiswa, dan sebagainya. Berdasarkan sifatnya, data dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data dengan hitungan bilangan. Misalnya 5 ekor, Rp.1000, satu juta, dan sebagainya. 2. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang tidak dihitung dengan hitungan bilangan, tetapi diukur dngan kata-kata bernilai. Misalnya banyak, sedikit, kecil, rendah, dan sebagainya Sumber Data Berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Data internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri, yaitu oraganisasi pusat dan cabang-cabangnya. 2. Data eksternal Data eksternal adalah data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di luar organisasi itu sendiri. Berdasarkan isinya maka baik data internal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat kelompok.

38 135 Gambar 2.15 Pengelompokkan Data (Amsyah, 2005) 1. Data kegiatan Setiap organisasi mempunyai kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan baik oleh perorangan maupun unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi bersangkutan. Kegiatan-kegiatan itu perlu direkam, untuk dipergunakan sebagai bahan pengingat, bukti, pengambil keputusan, laporan, informasi, penelitian, perencanaan, penilaian, pengawasan, dan lain-lain. 2. Data Hasil penelitian Hasil penelitian merupakan data yang penting bagi organisasi. Hasil penelitian cenderung disebut data, karena untuk dapat digunakan lebih lanjut oleh unitunit (fungsi) organisasi secara spesifik masih harus diubah terlebih dahulu bentuknya sesuai dengan keperluan. 3. Data lingkungan Data penting untuk keperluan pekerjaan manajer dalam membuat keputusan dan mengerjakan fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi atau lain-lainnya, adalah data lingkungan. Definisi data lingkungan ini sangat luas, yaitu mengenai semua bidang yang berkaitan dengan kegiatan organisasi dan yang dapat mempengaruhi kegiatan organisasi. Data tersebut banyak terdapat pada media cetak seperti buku, buku referensi, majalah, koran, dan lain-lain. 4. Data peraturan Data penting lainnya yang sangat berguna sebagai alat bantu dalam pekerjaan manajemen dan pekerjaan operasional adalah bahan-bahan peraturan.

39 Hubungan Informasi Dengan Manajemen Manajemen membutuhkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan yang akan dilakukannya. Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen bisa didapatkan dari informasi eksternal dan informasi internal. Sistem informasi mempunyai peranan penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat mengena dan berguna bagi manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Untuk maksud ini, maka analis sistem harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen untuk masing-masing tingkatannya dan bagaimana tipe keputusan yang diambilnya. Selanjutnya bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh manajemen juga harus diketahui. Akhirnya diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen. Adapun kebutuhan informasi berdasarkan tingkatan manajemen dapat dilihat dari gambar berikut ini: Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatnya, tipe informasinya adalah semakin tersaring (terfilter) atau lebih ringkas. 2.5 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek Pengembangan Sistem Berorientasi Objek adalah pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi.

40 Metodologi Berorientasi Objek Metodologi Berorientasi Objek dapat di definisikan sebagai berikut: Suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnva. (Nugroho, 2005) Sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennya dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnya serta dapat berinteraksi satu sama lainnya. (Nugroho, 2005) Karakteristik yang dimiliki sebuah sistem berorientasi objek antara lain (Nugroho, 2005) : 1. Abstraksi Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan. 2. Pembungkusan (Encapsulation) Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek. Untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya. 3. Pewarisan (Inheritance) Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dari objek lain sebagai bagian dari dirinya. 4. Reusabilily Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. 5. Generalisasi dan Spesialisasi Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus.

41 Komunikasi Antar Objek Komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dan satu objek ke objek lainnya. 7. Polymorphism Kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program. Keuntungan metodologi berorientasi objek diantaranya (Nugroho, 2005): 1. Meningkatkan produktivitas Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable). 2. Kecepatan pengembangan Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean. 3. Kemudahan pemeliharaan. Karena dengan model objek. pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah. 4. Adanya konsistensi Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean. 5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai Pemrogramman Berorientasi Objek Setelah pemrogramman terstruktur, berkembang pemrogrammanan yang berorientasi pada objek (Object Oriented Programming atau OOP). SmallTalk dan C++ merupakan bahasa berorientasi objek yang telah dikenal jauh sebelum

42 139 dekade 1990-an. Kini hampir semua bahasa pemrogramman baru yang dibuat setelah C++ menggunakan pendekatan berorientasi objek. Java, Delphi, Visual FoxPro, Power Builder, Kyllix merupakan perangkat lunak yang mendukung pemrogramman berorientasi objek. (Kadir, 2003) Ide dasar pada pemrogramman berorientasi objek adalah mengkombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk mengakses data menjadi kesatuan unit. Unit ini dikenal dengan nama objek (object). Pada pemrogramman berorientasi objek dikenal istilah objek dan kelas. Kelas adalah suatu cetakan yang dapat digunakan untuk membuat sejumlah objek. Sering dikatakan bahwa objek adalah instan sebuah kelas. Pemrogramman berorientasi objek mempunyai karakteristik utama, yaitu (Kadir, 2003): - Enkapsulasi, merupakan pengemasan data dan prosedur dalam objek. Enkapsulasi merupakan bentuk upaya penyembunyian informasi yang diterapkan pada pemrogramman terstruktur sehingga data tidak dapat diakses secara langsung oleh pihak di luar objek. - Pewarisan, merupakan sifat dalam bahasa berorientasi objek yang memungkinkan sifat-sifat dari suatu kelas diturunkan ke kelas lain. - Polimofisme, merupakan suatu konsep yang menyatakan sesuatu nama yang sama dapat memiliki berbagai bentuk dan perilaku yang berbeda. Dengan karakteristik tersebut maka bahasa pemrogramman berorientasi objek memudahkan dalam pengembangan program. Istilah reusability digunakan untuk menyatakan hal ini. Reusability (pemakaian kembali) adalah suatu sifat yang memperkenankan kelas yang telah dibuat dan diuji dapat didistribusikan ke pemrogramman lain untuk dipakai pada program-program mereka dan bahkan dapat dikembangkan tanpa perlu mengubah kelas tersebut. Sifat inilah yang dikatakan bahwa pemrogramman berorientasi objek dapat mengurangi kekompleksitasan pemrogramman dan dapat meningkatkan produktivitas program.

43 Unified Modelling Language Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak Sejarah Unified Modelling Language Grady Booch dan Jim Rumbaugh memulai penelitian di Rational Software Co. sekitar tahun Tujuan mereka yakni menciptakan sebuah metode baru yang dapat menciptakan metode-metode sebelumnya yang dapat digunakan pada semua kalangan. Sekitar tahun 1995 Ivar Jacobson, seorang tokoh yang menciptakan OOSE and Objectory Methode bergabung. (Nugroho, 2005). Selain itu, perusahaan Rational Software Co. membeli lisensi Objectory System dari Swedish Company sebagai pengembang dan pendistribusinya. Maka lahirnya sebuah metode baru yang mereka beri nama Unified Modeling Languange yang diharapkan dapat menjadi sebuah bahasa pemodelan standar. (Nugroho, 2005). Dengan UML, metode Booch, OMT, dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu, sehingga UML lebih ekspresif dan seragam daripada metode lainnya. (Munawar, 2005)

44 141 Gambar 2.16 Unsur-Unsur Pembentuk UML (Munawar, 2005) Definisi Unified Modelling Language Unified Modelling Language merupakan sebuah notasi grafis standar untuk menggambarkan sistem berorientasi objek yang merupakan hasil kerjasama dari Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson. Dan didefinisikan sebagai berikut: Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrogramman berorientasi objek (OO). (Fowler, 2005) Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa untuk menetapkan, membangun, memvisualisasikan, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak dan komponen-komponennya. (Bahrami, 1999) Dari definisi diatas UML merupakan sebuah bahasa pemodelan suatu sistem berdasarkan grafik atau gambar untuk menspesifikasikan, membangun, memvisualisasikan dan mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak berorientasi objek. UML memberikan standar penulisan sebuah sistem yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas, skema database, dan komponen yang diperlukan dalam sistem perangkat lunak.

45 Diagram-diagram Unified Modelling Language UML dibangun atas model 4+1 view. Model ini didasarkan pada fakta bahwa struktur sebuah sistem dideskripsikan dalam 5 view dimana salah satu diantaranya use case view. Use case view ini memegang peran untuk mengintegrasikan content ke view yang lain. Design View Process View Use Case View Implementation View Deployment View Gambar 2.17 Model 4+1 View (Munawar, 2005) Use case view mendefinisikan perilaku eksternal sistem. Hal ini menjadi daya tarik bagi end-user, analis dan tester. Pandangan ini mendefinisikan kebutuhan sistem karena mengandung semua view yang lain yang mendeskripsikan aspek-aspek tertentu dan rancangan sistem. Itulah sebabnya use case view menjadi pusat peran yang mengendalikan proses pengembangan perangkat lunak. Design view mendeskripsikan struktur logika yang mendukung fungsi-fungsi yang dibutuhkan di use case. Design view berisi definisi komponen program, class-class utama bersama-sama dengan spesifikasi data, perilaku dan interaksinya. Implementation view menjelaskan komponen-komponen fisik dari sistem yang akan dibangun. Hal ini berbeda dengan komponen logik yang yang dideskripsikan pada design view. Termasuk disini diantaranya file exe, library dan database. Informasi yang ada di view ini relevan dengan aktifitas-aktifitas seperti manajemen konfigurasi dan integrasi sistem. Process view berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan concurency di dalam sistem. Sedangkan deployment view menjelaskan bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik. Kedua view ini menunjukan kebutuhan non-fungsional dari sistem.

46 143 Deployment View menjelaskan bagaimana komponen-komponen fisik didistribusikan ke lingkungan fisik seperti jaringan komputer, printer dan peralatan lainnya serta bagaimana peralatan tersebut dihubungkan dengan peralatan yang lainnya dimana sistem akan dijalankan. Di dalam UML terdapat sejumlah elemen grafis, diantaranya yaitu: Aktor (Actor) Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Artinya, seorang aktor dapat mengirim atau menerima pesan dari dan ke sistem atau merubah informasi yang dibutuhkan sistem. Aktor adalah sebuah class bukan sebagai objek. Komunikasi antara aktor dan sistem dilakukan dengan cara mengirim dan menerima pesan. Primary actor adalah seseorang atau sesuatu yang menggunakan fungsi utama dari sistem, sedangkan secondary actor adalah seseorang atau sesuatu yang menggunakan fungsi sekunder dari sistem. Aktor dalam use case dilambangkan dengan gambar sebagai berikut : Gambar 2.18 Simbol Aktor (Nugroho, 2005) Actor terbagi pada empat macam tipe (Whitten dkk, 2004): 1. Primary business actor (Pelaku Bisnis Utama) Stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari kegiatan transaksi dengan menerima nilai yang terukur dan terobservasi. 2. Primary system actor (Pelaku Sistem Utama) Stakeholder yang secara langsung dapat berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. 3. External server actor (Pelaku server eksternal) Stakeholder yang melayani kebutuhan user. 4. External receiving actor (Pelaku penerima eksternal)

47 144 Stakeholder yang bukan pelaku utama tetapi menerima output dari kegiatan transaksi. Objek (Object) Objek merupakan konsep, abstraksi, atau sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi yang akan kita kembangkan. Objek bisa berupa orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting dalam suatu aplikasi (perangkat lunak dan atau informasi). Suatu objek harus memiliki identitas dan dapat dibedakan. Contoh dari objek : - Objek orang : saya, anda, kita dan lain-lain - Objek tempat : kampus, gedung, komputer dan lain-lain - Objek kejadian : kuliah, survei, pendaftaran dan lain-lain. Kelas Kelas mendefinisikan informasi apa yang dimiliki suatu objek serta mendefinisikan perilaku yang dimilikinya. Dengan penggolongan objek-objek dalam suatu kelas kita bisa melakukan abstraksi masalah. Atribut dan nama kelas untuk beberapa objek yang sejenis dapat dituliskan sekali saja begitu juga dengan fungsi dan metode yang sama cukup dituliskan satu kali saja dan bisa digunakan ulang oleh objek yang termasuk kedalam kelas yang sama. Kelas, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama kelas menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila kelas mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Kelas dilambangkan dengan gambar berikut: MesinCuci Gambar 2.19 Simbol Kelas (Munawar, 2005) Atribut

48 145 Atribut adalah properti dari sebuah kelas. Atribut ini menggambarkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari kelas. Sebuah kelas mungkin akan mempunyai nol atau lebih atribut. Secara konvensi, jika nama atribut terdiri dari satu kata, maka ditulis dengan huruf kecil. Akan tetapi jika nama atribut mengandung lebih dari suku kata maka semua suku kata digabungkan dengan kata pertama menggunakan huruf kecil dan awal suku kata berikutnya menggunakan huruf besar. Gambar 2.20 Kelas dan Atribut-atributnya (Munawar, 2005) Operasi Operasi adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah kelas atau yang dapat dilakukan untuk sebuah kelas. Seperti halnya atribut, nama operasi juga menggunakan huruf kecil semua jika terdiri dari satu suku kata. Akan tetapi jika lebih dari satu suku kata, maka semua suku kata digabungkan dengan suku kata pertama huruf kecil dan awal tiap suku berikutnya dengan huruf besar. Gambar 2.21 Kelas dan Operasi-operasinya (Munawar, 2005) Kelas Objek Kelas terdiri dari beberapa objek yang memiliki atribut, operasi, semantik dan relationship yang sama. Kelas objek menggambarkan abstraksi dari suatu objek dalam implementasi. Dalam kelas objek terdapat istilah Visibility Operasi yang terdiri dari :

49 146 - Protected : operasi atau atribut yang tampak hanya oleh kelas itu sendiri, subkelas atau teman kelas tersebut. Visibility merupakan default dari sebuah operasi yang kita buat. Visibility ini melindungi operasi dari penggunaan oleh kelas-kelas luar. Protected digambarkan dengan tanda (#). - Public : operasi atau atribut dapat digunakan oleh kelas lain yang berhubungan dengan kelas tersebut. Digambarkan dengan tanda (+). - Private : operasi atau atribut yang hanya bisa digunakan oleh kelas itu sendiri. Digambarkan dengan tanda (-) Adapun diagram-diagram yang terdapat pada UML diantaranya: Structure Diagram Class Diagram Diagram Activity Diagram Use Case Diagram Behaviour Diagram Interaction Diagram Sequence Diagram Collaboration Diagram Gambar 2.22 Klasifikasi Jenis Diagram UML (Fowler, 2005) Use Case Diagram Use case dalam UML didefinisikan sebagai : a graph of actors, a set of use case enclosed by a system boundary, communication (participation), association between the actors and the use cases, and generalization among the use case. (Bahrami, 1999)

50 147 Use case akan menggambarkan cara kerja suatu software dengan aktor. Dalam use case diagram akan digambarkan hubungan antara aktor dengan use case. Aktor adalah orang atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sementara use case menggambarkan proses yang akan dilakukan oleh aktor terhadap sistem. Gambar 2.23 Notasi Use Case Diagram (Nugroho, 2005) Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif/sudut pandang para pengguna sistem. Use case mendefinisikan apa yang dilakukan oleh sistem dan elemen-elemennya, bukan bagaimana sistem dan elemenelemennya saling berinteraksi. Use case bekerja dengan menggunakan scenario, yaitu deskripsi urutan-urutan langkah yang menerangkan apa yang dilakukan penggunan terhadap sistem maupun sebaliknya. Use case diagram mengidentifikasikan fungsionalitas yang dipunyai oleh sistem (use case), user yang berinteraksi dengan sistem (actor) dan asosiasi/keterhubungan antara user dengan fungsionalitas sistem. Komponen notasi dasar yang dipunyai oleh use-case diagram adalah actor, use-case, dan association. Berikut adalah notasi yang terdapat pada use-case diagram : Actor Use Case Tabel 2.1 Notasi Use Case Diagram Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap sebagai actor. Use case digambarkan sebagai lingkaran elips dengan nama use case dituliskan didalam elips tersebut. Association Asosiasi digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case. Asosiasi digambarkan dengan Use Case Name

51 148 sebuah garis yang menghubungkan antara Actor dengan Use Case. Sumber : Berikut adalah contoh use case diagram : Gambar 2.24 Contoh Use Case Diagram (Nugroho, 2005) Berbicara mengenai use case diagram tidak akan terlepas dengan hal yang disebut stereotype. Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan symbol << diawalnya dan ditutup dengan >> diakhirnya. Terdapat 2 stereotype paling sering digunakan dalam use case diagram yaitu <<extend>> dan <<include>>. <<extend>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya. Berikut adalah contohnya.

52 149 Gambar 2.25 Contoh Use Case Diagram dengan Stereotype Extend dan Include (Bahrami, 1999) Penggunaan notasi depends-on berarti pelaksanaan use case1 tergantung kepada pelaksanaan use case2, dengan kata lain use case1 baru bisa dilakukan setelah use case2 terpenuhi/selesai dijalankan. Berikut adalah contoh hubungan Depends-On. Gambar 2.26 Contoh Hubungan Depends-On (Whitten dkk, 2004) Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

53 150 Diagram aktifitas mempunyai kesamaan dengan flowchart karena dapat memodelkan alur kerja dan aktifitas dari sebuah sistem. Menurut Ali Bahrami activity diagram didefinisikan sebagai berikut: An activity diagram is a variation or special case of the state machine, in which the states are activities representing the performance of operations and the transitions are triggered by the completion of the operations. (Bahrami, 1999) Menurut Whitten dkk, activity diagram didefinisikan sebagai berikut: Sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah use case atau logika behaviour (metode) object. (Whitten dkk, 2004) Activity diagram dapat mempermudah kita dalam memahami proses kerja suatu sistem secara keseluruhan. Activity diagram digunakan untuk mendokumentasikan alur kerja pada sebuah sistem, yang dimulai dari pandangan business level hingga ke operational level. Pada dasarnya, activity diagram merupakan variasi dari statechart diagram. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut adalah notasi activity diagram : Simbol Tabel 2.2 Notasi Activity Diagram Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan Untuk mengambil Keputusan

54 151 object Use Case Angkot Fork; Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel / menggabungkan dua kegiatan peralel menjadi satu. Rake; Menunjukkan adanya dekomposisi Tanda Waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final) Sumber : Berikut adalah sebuah contoh activity diagram yang menggambarkan sebuah sistem processing mortgage request : Gambar 2.27 Contoh Activity Diagram (Bahrami, 1999)

55 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram adalah diagram interaksi yang memperlihatkan eventevent yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Sequence Diagram menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu. Masing-masing Sequence Diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case. Sequence diagram terdiri dari sumbu vertikal putus-putus yang merepresentasikan lifeline objek dan sumbu horizontal yang menunjukan sekumpulan objek yang saling berinteraksi dalam sistem. Diagram ini menjelaskan bagaimana objek berinteraksi dengan objek yang lainnya yaitu dengan cara mengirim dan menerima pesan. Komunikasi antar objek tersebut ditandai dengan garis horizontal yang disertai dengan nama operasinya. Caller Exchange Receiver Talk OffHook DialTone DialNumber RingTone Gambar 2.28 Contoh Sequence Diagram (Bahrami, 1999) OnHook OffHook Sequence diagram mendokumentasikan komunikasi/interaksi antar kelaskelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek didalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan dibagian atas diagram dengan

56 153 urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor. Berikut adalah notasi-notasinya : Object Actor Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram. Lifeline Activation Tabel 2.3 Notasi Sequence Diagram (Lanjutan) Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah objek dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek. Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi. Message Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi antara objek-objek Sumber : Collaboration Diagram Collaboration diagram menggunakan prinsip yang sama dengan sequence diagram yaitu digunakan untuk memperlihatkan aliran-aliran pada use case. Sementara sequence diagram berurutan menurut waktu, collaboration diagram berfokus pada relasi-relasi yang terjadi antara objek yang satu dengan objek-objek yang lainnya. Pada collaboration diagram ini, objek-objek dan message (pesan) yang ada digambarkan mirip seperti flowchart, hanya saja, untuk menjaga urutan

57 154 pesan yang diterima oleh masing-masing objek, pesan-pesan tersebut diberi nomor urutan pesan. Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram Object Object merupakan instance dari sebuah class. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma. Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka actor juga dapat disertakan ke dalam collaboration diagram. Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram. Tabel 2.4 Notasi Collaboration Diagram (Lanjutan) Message Message, digambarkan dengan anak panah yang mengarah antar objek dan diberi label urutan nomor yang mengindikasikan urutan komunikasi terjadi antar objek. Sumber : Berikut adalah sebuah contoh collaboration diagram yang mengilustrasikan sebuah sistem panggilan genggam (Telephone Call) : Object Caller 1: OffHook Exchange 4: RingTone 2: DialTone Message 3: DialNumber Receiver Gambar 2.29 Contoh 5: Collaboration OffHook Diagram (Bahrami, 1999) 6: OnHook Talk Class Diagram Class Diagram dapat di definisikan sebagai berikut:

58 155 Sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. (Nugroho, 2005). Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram juga menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan object beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. (Nugroho, 2005) Sebuah Class memiliki tiga area pokok, (Nugroho, 2005): 1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas 2. Atribut, merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada objek dari class 3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class. Class dalam kategorinya dibagi 3 bagian, yaitu (Bahrami, 1999): 1. Class Irrelevant 2. Class Fuzzy 3. Class Relevant Relevant Class Fuzzy Class Irrelevant Class Gambar 2.30 Kategori Kelas (Bahrami, 1999) Untuk dapat mengidentifikasi class maka tahap-tahapnya adalah sebagai berikut(bahrami, 1999): 1. Melakukan eliminasi irrelevant class dari list candidate class. 2. Melakukan eliminasi class yang merupakan redundant class. Class ini termasuk pada kategori fuzzy class

59 Melakukan eliminasi attributes class. Attributes class ini pun termasuk kategori fuzzy class. Berikut adalah notasi notasi yang ada pada class diagram : Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram Class Class adalah blok - blok pembangun pada pemrogramman berorientasi objek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian.bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan properti/atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method-method dari sebuah class. Assosiation Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-tomany).

60 157 Composition Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi/solid. Tabel 2.5 Notasi pada Class Diagram (Lanjutan) Dependency Kadangkala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik. Aggregation Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi mempunyai sebuah atau bagian dari. Sebuah aggregation digambarkan sebagai sebuah garis dengan sebuah jajaran genjang yang tidak berisi/tidak solid. Generalization Sebuah relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi objek. Sebuah generalization dilambangkan dengan sebuah panah dengan

61 158 kepala panah yang tidak solid yang mengarah ke kelas parent -nya/induknya. Sumber : Diagram kelas memodelkan struktur kelas dan isinya. Kelas terdiri dari Nama Kelas, Atribut dan Operasi. Class Name Attribut Method Gambar 2.31 Contoh Class Diagram (Munawar, 2005) Keterangan: 1. Class Name: bagian yang paling atas berisi nama kelas, nama kelas diambil dari domain permasalahan dan harus sejelas mungkin. Oleh karena itu, nama kelas haruslah berupa kata benda. 2. Attribut: kelas memiliki attribut yang menggambarkan karakteristik dari objek. Attribut kelas yang benar adalah yang dapat mencakup informasi yang dilukiskan dan mengenali instance tertentu dari kelas. Tipe attribut dapat berupa primitive attribut atau tipe lainnya. 3. Method/Operations: operations digunakan untuk memanipulasi attribut atau menjalankan aksi-aksi. Class diagram terdiri dari beberapa relationship, diantaranya: Asosiasi (Association) Asosiasi didefinisikan sebagai penghubung objek-objek pada kelas yang sama. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya. Kita menggunakan pemahaman asosiasi adalah pada saat beberapa kelas saling terhubung satu sama lain secara konseptual. Sebagai contoh, misalkan seorang pegawai bekerja pada sebuah perusahaan. Maka bekerja merupakan

62 159 sebuah asosiasi antara kelas pegawai dan kelas perusahaan. Selanjutnya bisa kita simpulkan bahwa sebuah asosiasi bisa merupakan sebuah bentuk kata kerja yang merelasikan kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Gambar 2.32 Asosiasi (Assosiation) (Munawar, 2005) Batasan (Constraints) Constraints adalah batasan-batasan asosiasi fungsional antar entitas dalam model objek. Kata entitas termasuk didalamnya adalah objek-objek, kelas-kelas, link, serta asosiasi-asosiasi. Berikut adalah contoh constraint dimana petugas loket akan melayani para pelanggan telepon yang ingin melakukan segala urusan yang berhubungan dengan masalah telepon, tapi untuk dapat dilayani maka para pelanggan harus antri, maka antri kita jadikan constraint pada asosiasi tersebut. {antri} Teller Pelanggan melayani Gambar 2.33 Constraint pada sebuah Asosiasi (Munawar, 2005) Associations Class Sebuah asosiasi dapat memiliki atribut dan operasi seperti halnya sebuah class. Sebuah association class sebenarnya diperlukan apabila salah satu dari kelas yang terhubung mempunyai sebuah atau beberapa atribut yang tidak layak dimiliki oleh kelas tersebut, karena secara logis atribut tersebut lebih layak dimiliki oleh asosiasi yang menghubungkan kedua kelas tersebut. Akan lebih mudah dipahami jika kita menganalogikan hal ini dengan diagram ERD, dimana sesuai dengan hukum-hukum tertentu maka jika ada sebuah relasi binary atau trenary maka harus dibuatkan sebuah entitas tambahan yang merupakan entitas transaksi untuk menampung record-record transaksi yang terjadi antar entitas murni. Entitas transaksi yang tercipta tersebut mirip sekali dengan association class. Berikut adalah contoh sebuah association class.

63 160 Pemain Melayani Tim Kontrak Dinegosiasikan oleh General Gambar 2.34 Association Class (Munawar, 2005) Seperti yang dilihat pada gambar diatas, association class divisualisasikan sama halnya seperti class biasa, hanya saja untuk menghubungkan ke garis asosiasi digunakan garis putus-putus. Multiplisitas (Multiplicity) Multiplicity atau multiplisitas adalah jumlah banyaknya objek sebuah class yang berelasi dengan sebuah objek lain pada class lain yang berasosiasi dengan class tersebut. Untuk menyatakan multiplisitas anda dapat meletakkannya diatas garis asosiasi berdekatan dengan class yang sesuai. Ada banyak multiplisitas yang mungkin untuk dipakai. Tabel berikut menjabarkan multiplisitas yang dapat digunakan. Tabel 2.6 Notasi Multiplisitas Multiplisitas Arti * Banyak 0 Nol 1 Satu 0..* Nol atau banyak 1..* Satu atau banyak 0..1 Nol atau satu 1..1 Hanya satu Sumber : (Nugroho, 2005)

64 161 Gambar 2.35 Asosiasi dengan Multiplisitas (Munawar, 2005) Generalisasi dan Pewarisan (Generalization & Inheritance) Generalisasi adalah suatu cara yang sangat berdaya guna untuk berbagi apa yang dimiliki suatu kelas (objek) bagi kelas-kelas (objekobjek) yang lain. (Nugroho, 2005). Generalisasi adalah relasi ke atas beberapa sub kelas diatasnya yang ditunjukan dengan tanda segitiga. Kendaraan Nomor kendaraan Nama kendaraan Tahun pembuatan harga Mobil Jumlah penumpang Jumlah pintu Truk Tipe Kabin Kapasitas Gambar 2.36 Contoh Generalisasi (Nugroho, 2005) Sebuah class (child class atau subclass) dapat mewarisi atribut-atribut dan operasi-operasi dari class lainnya (parent class atau super class) dimana parent class bersifat lebih umum daripada child class. Generalisasi pada konsep Object Oriented digunakan untuk menjelaskan hubungan kesamaan diantara class. Dengan menggunakan generalisasi bisa dibangun struktur logis yang bisa menampilkan derajat kesamaan atau perbedaan diantara class-class. Manfaat lain dari struktur hirarkis juga memungkinkan untuk penambahan subclass (child class) baru tanpa harus merubah struktur yang sudah ada.

65 162 Inheritance adalah sebuah mekanisme pengimplementasian generalisasi dan spesialisasi. Aturan inheritance dapat secara umum bisa diklasifikasikan sebagai berikut (Nugroho, 2005) : o Subclass selalu mewarisi semua sifat dari superclass-nya. o Definisi subclass selalu mencakup paling tidak satu detil yang tidak diturunkan dari superclass-nya. Agregasi (Agregation) Agregasi adalah sebuah hubungan dimana satu kelas whole yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas part yang lebih kecil. Atau kelas part yang lebih kecil adalah bagian dari kelas whole yang lebih besar. (Nugroho, 2005) Agregasi disimbolkan dengan jajaran genjang yang diletakkan pada class yang mengandung objek. (Nugroho, 2005) Gambar 2.37 Agregasi Bertingkat (Multilevel Agregation) (Nugroho, 2005) Dependency Class Pada penggunaan relasi kadangkala satu class menggunakan class yang lain, hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Notasi untuk dependency pada UML dapat menggunakan garis putus-putus dan tanda panah pada ujungnya. (Munawar, 2005) Form

66 163 Gambar 2.38 Dependency (Munawar, 2005) 2.7 Basis Data (Database) Sistem Informasi memerlukan tempat penyimpanan data yang dapat menghubungkan satu file/tabel/arsip dengan file/tabel/arsip yang lain yang saling berkaitan Definisi Basis Data Fatansyah mendefinisikan Basis Data sebagai berikut : Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. (Fatansyah, 2002) Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/ atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. (Sutanta:2004). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yang penting yaitu : 1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented. 2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah basis datanya. 3. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya. 4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru dengan mudah. 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda 6. Kerangkapan data dapat diminimalkan.

67 Database Management System (DBMS) Dalam suatu sistem informasi database merupakan salah satu komponen inti yang harus ada. Menurut Ali Bahrami definisi DBMS adalah: A database management system (DBMS) is a set of programs that enables the creation and maintenance of a collection of related data. (Bahrami, 1999) DBMS merupakan sekumpulan program yang memungkinkan kita membuat dan memelihara sekumpulan data yang terelasi. Tujuan mendasar sebuah DBMS adalah menyediakan fasilitas penyimpanan data yang efisien dan kemudahan dalam pengaksesan data. Database menyediakan sebuah model data yang menggunakan konsep logika seperti field, records, tabel, relasi juga format suatu data seperti tipe dan ukuran data Model Database Model database merupakan rancangan yang digunakan untuk memperlihatkan struktur data dan relasi data dalam database. Model database dikelompokan dalam tiga model yaitu : 1. Model Hirarki Model hirarki memperlihatkan data sebagai cabang. Setiap titik cabang merupakan sebuah objek data. Bentuk dari model hirarki digambarkan dalam gambar berikut : Akar Dosen Novia Dosen Zaenal Basis Data Pascal Fisika Ari Edi Dian Edi Eka Dian Romi Tomi

68 165 Gambar 2.39 Model Data Hirarki (Kadir dan Triwahyuni, 2005) 2. Model Jaringan Model jaringan hampir serupa dengan model hirarki, akan tetapi dalam model jaringan record dapat memiliki lebih dari satu induk. Berikut merupakan bentuk model jaringan. Dosen Novia Dosen Zaenal Basis Data Pascal Fisika Ari Edi Dian Eka Romi Tomi Gambar 2.40 Model Data Jaringan (Kadir dan Triwahyuni, 2005) 3. Model Relasi Dari semua model database yang ada, model database yang paling sering digunakan adalah model relasi. Model relasi merupakan model yang sederhana, konsep utamanya adalah relasi yang digambarkan dengan tabel. Kolom pada setiap tabel adalah atribut yang mendefinisikan data. Setiap tabel yang direlasikan harus memiliki primary key. Berikut adalah bentuk dari model relasi. Kolom Nim Nama Jenis_kelamin Kode_jur Ali Akbar P Siti Faimah W Rita Andini W 51

69 Faruk Fardan P 52 Gambar 2.41 Model Database Relasional (Kadir dan Triwahyuni, 2005) 4. Model Object Oriented Model ini berusaha menjawab kesulitan RDBMS (Relational Database Management Systems) untuk mengatasi tipe data yang kompleks seperti file citra, file gambar dan file audio-video. Objek adalah pengelompokkan logis dari data yang berelasi dan program logis yang mewakili hal nyata di dunia seperti customer, employee, order, product. Item data seperti : customer ID, customer name disebut varibel di model object oriented dan disimpan dalam tiap objek. Variabel-variabel hanya bisa diakses melalui method. Sementara istilah method adalah aplikasi program logis yang menggunakan objek tertentu dan menyediakan fungsi tertentu sperti check customer credit card limit, update alamat customer. Hanya dengan melalui method saja variabel tersebut dapat diakses. Ini adalah konsep enkapsulasi, salah satu konsep penting di model object oriented. (Kadir dan Triwahyuni, 2005) PRIBADI PEKERJAAN DATA: Nip Nama Alamat Tgl_lahir Jenis_kelamin Pekerjaan METODE: Menambah data pribadi Menghapus data pribadi Dll PRIBADI dan PEKERJAAN saling terhubung sebab PRIBADI berisi PEKERJAAN PEKERJAAN dan BAGIAN saling terhubung sebab PEKERJAAN berisi BAGIAN DATA: Nip Kode_bagian Gol jabatan BAGIAN METODE: Menambah data pekerjaan Menghapus data pekerjaan Dll BAGIAN DATA: Kode_bagian Nama_bagian METODE: Menambah data bagian Menghapus data bagian Dll

70 167 Gambar 2.42 Anatomi Sebuah Objek (Kadir dan Triwahyuni, 2005) Antarmuka Database Sebuah antarmuka dalam database harus memiliki Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML) yang merupakan tipe bahasa dari SQL. Nama SQL berasal dari SEQUEL (Structured English for Querry Language) yang diciptakan IBM sebagai antarmuka untuk basis data relasional eksperimental yang dinamakan SYSTEM R. SQL sekarang menjadi standar untuk basis data relasional (Bahrami, 1999). SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan memperoleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat pemrogramman dan seorang administrator database dapat melakukan hal-hal berikut (Bahrami, 1999): - mengubah struktur database - mengubah pengaturan keamanan sistem - memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau tabel. - memperoleh informasi dari database - memutakhirkan isi database Adapun penjelasan tipe bahasa dari SQL (Bahrami, 1999): a. DDL (Data Definition Language) Data Definition Language (DDL), adalah perintah SQL yang digunakan untuk menjelaskan objek dari database. Dengan kata lain DDL digunakan untuk mendefinisikan kerangka database. Perintahnya adalah: Create : untuk membuat/menciptakan objek database Alter : untuk memodifikasi/mengubah objek database Drop : untuk menghapus objek database objek database yang dimaksud terdiri dari database, table, index, dan view. b. DML (Data Manipulation Language)

71 168 Data Manipulation Language (DML), adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau memanipulasi isi database. SQL menyediakan empat perintah DML: - Select : digunakan untuk mengambil data dari database - Delete : digunakan untuk menghapus data dari database - Insert : menambahkan data ke database - Update : memodifikasi data pada database 2.8 Object Oriented Database (OODB) Basis data berorientasi objek diusulkan untuk mempertemukan kebutuhan dari aplikasi-aplikasi yang kompleks. Pendekatan basis data berorientasi objek menawarkan fleksibilitas untuk menangani beberapa kebutuhan tanpa dibatasi tipe data serta Query yang umum dijumpai pada basis data relasional, (Nugroho, 2005). Menurut Kroenke (2005) definisi Objek Oriented Database adalah: Konsep dari pemrogramman berorientasi objek secara umum ditambah dengan database sebagai media penyimpanan datanya yang berbentuk classclass, sehingga dalam hal ini masih berhubungan erat dengan E-R Model (Kroenke, 2005) Kunci dari basis data berorientasi objek adalah kemampuan yang basis data berikan pada perancang untuk menspesifikasi struktur objek yang kompleks serta operasi yang dapat diaplikasikan pada objek tersebut. Basis data berorientasi objek dirancang sedemikian rupa sehingga dapat terintegrasi bersama perangkat lunak yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrogramman berorientasi objek. (Nugroho, 2005) Objek database mulai populer pada pertengahan tahun 1990-an. Bermula dari Object Oriented Programming(OOP) yang kemudian dikembangkan menjadi Object Oriented Design (OOD) dan pada akhirnya menjadi Object Oriented Analysis (OOA). Didalam konsep objek oriented database kita dapat melakukan

72 169 pemodelan data dari semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natural). (Nugroho, 2005) OODB muncul karena kerumitan dari penyimpanan objek-objek yang akan disimpan didalam database sehingga konsep dari Relational Database Management System (RDBMS) masih tetap digunakan. Mekanisme penyimpanan objek-objek didalam Relational Database Management System ini sering dikenal dengan istilah ORDBMS (Objek Relational Database Management System). (Nugroho, 2005) Beberapa keuntungan (benefit) yang diberikan apabila kita menggunakan konsep dari object oriented database ketimbang menggunakan konsep terstruktur, keuntungan-keuntungan itu diantaranya: context sistem yang kita bangun akan memberikan informasi yang jelas, mengurangi biaya maintenance, komponen sistem lebih independent artinya lebih mudah jika dilakukan perubahan dan perawatan tanpa mengganggu kinerja komponen sistem yang lain, antara pengguna dan pengembang dapat saling berkomunikasi sepanjang pembuatan sistem karena sistem yang dibangun biasanya dilengkapi dengan beberapa diagram (usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, object diagram, dan lain-lain) dan visualisasi yang menjelaskan aktifitas-aktifitas yang dilakukan, dengan object oriented lebih mencerminkan bagaimana kita dapat menguraikan atau memecahkan sistem yang kompleks, mendukung semua aplikasi. (Nugroho, 2005) Object Oriented Database Management System (OODBMS) Definisi Object Oriented Database Management System (OODBMS) adalah: Perkawinan antara pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data.(nugroho, 2005) Basis data berorientasi objek memungkinkan pemanfaatan dari keunggulan program berorientasi objek dibandingkan dengan basis data yang murni bersifat relasional. Dengan mengkombinasi pemrogramman berorientasi objek dengan

73 170 teknologi basis data kita dapat mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi. (Nugroho, 2005) OODBMS adalah perkawinan antara pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data. Basis data berorientasi objek memungkinkan pemanfaatan dari keunggulan program berorientasi objek dibandingkan dengan basis data yang murni bersifat relasional. Dengan mengkombinasi pemrogramman berorientasi objek dengan teknologi basis data kita dapat mengembangkan aplikasi yang lebih terintegrasi. (Nugroho, 2005) OODBMS mengembangkan basis data sedemikian rupa sehingga objekobjek dapat disimpan secara permanen dan tetap ada setelah program berakhir sehingga dapat dipanggil oleh aplikasi-aplikasi lain di kemudian hari serta dapat dibagikan ke program-program (aplikasi-aplikasi) yang lain. (Nugroho, 2005) Salah satu sasaran dari OODBMS adalah memelihara hubungan langsung antara dunia nyata dengan objek-objek basis data sehingga objek-objek tidak kehilangan integritas serta identitas mereka. OODBMS menyediakan sistem yang secara unik membangkitkan identifikasi objek (OID-Object Identifier) untuk setiap objek. (Nugroho, 2005). 2.9 Interaksi Manusia Komputer Menurut Santosa (2004) definisi Interaksi Manusia Komputer adalah: Satu disiplin ilmu yang mengkaji tentang mendesain, mengevaluasi dan menerapkan (implementasi) interaksi antara manusia dan komputer, serta mengkaji tentang komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem. (Santosa, 2004) Prinsip kerja dalam sebuah sistem komputer adalah input, process, output. Data masukan komputer dapat berupa angka atau karakter yang kemudian

74 171 diproses menjadi keluaran sesuai yang diharapkan oleh pengguna. Ketika seseorang bekerja dengan sebuah komputer, maka ia akan melakukan interaksi dengan komputer menggunakan cara-cara tertentu. Cara yang umum digunakan adalah bahwa pengguna memberikan suatu perintah pada komputer, dan komputer menanggapinya dengan mencetak atau menuliskan tanggapan pada layar tampilan. Dengan melalui masukan serta keluaran tersebut pengguna dan komputer saling berinteraksi. (Santosa, 2004) Dengan dikembangkannya antarmuka berbasis grafis yang dikenal dengan istilah GUI (Graphical User Interface ) dapat memudahkan manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik sesuai yang diperlukan. Para perancang antarmuka manusia dengan komputer harus mampu membuat sistem komputer yang mempunyai sifat ramah dengan pengguna sehingga perancang harus mampu memahami aspek psikologi yang dimiliki oleh pengguna, hal ini berhubungan dengan faktor manusia. Perancang sistem pun harus mampu memilih teknik dialog interaktif agar komunikasi antara manusia dengan komputer lebih mudah. (Santosa, 2004) Strategi Pengembangan Antarmuka Secara garis besar, menurut Santosa (2004) pengembangan bagian antarmuka perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: Pengetahuan tentang mekanisme fungsi manusia sebagai pengguna komputer. Berbagai informasi yang berhubungan dengan karakteristik dialog yang cukup lebar, sepeti ragam dialog, struktur, isi tekstual dan grafis, tanggapan waktu, dan kecepatan tampilan. Penggunaan prototype yang didasarkan pada spesifikasi dialog formal yang di susun secara bersama-sama antara (calon) pengguna dan perancang sistem,

75 172 serta peranti bantu yang mungkin dapat digunakan untuk mempercepat proses pembuatan prototype. Teknik evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi hasil proses prototype yang telah dilakukan, yaitu secara analitis berdasarkan pada analisis atas transaksi dialog, secara empirik menggunakan uji coba pada sejumlah kasus, umpan balik pengguna yang dapat dikerjakan dengan Tanya jawab maupun kuesioner, dan beberapa analisis yang dikerjakan oleh ahli antarmuka Ragam Dialog Berbagai teknik dialog interaktif yang memungkinkan terjadinya komuikasi antara manusia dengan komputer pada saat sekarang ini bervariasi, dimulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang cukup canggih. Secara umum, ragam dialog dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah (Santosa, 2004): Dialog berbasis bahasa pemrogramman Dialog ini merupakan ragam dialog yang memungkinkan pengguna untuk mengemas sejumlah perintah ke dalam suatu bentuk berkas yang disebut dengan batch file. Sistem menu Sistem menu merupakan pilihan yang tepat untuk menunjukkan kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah program aplikasi kepada pengguna. Menu adalah daftar sejumlah pilihan dalam jumlah terbatas, yang biasanya berupa kalimat atau kumpulan kata. Terdapat dua sistem menu, yaitu (Santosa, 2004): - Sistem menu datar Sistem menu datar adalah sistem menu yang menampilkan semua pilihan secara lengkap. PENGOLAHAN DATA AKADEMIS MAHASISWA STIMIK PERTIWI <A> Inisialisasi Berkas Mahasiswa <E> Mencetak Presensi Kuliah <B> Inisialisasi Berkas Mata Kuliah <F> Mencetak Presensi Ujian <C> Inisialisasi Berkas Nilai Ujian <G> Mencetak KRS <D> Membuka Semua Berkas <H> Mencetak Nilai Ujian

76 173 Gambar 2.43 Contoh Sistem Menu Datar (Santosa, 2004). - Sistem menu tarik Sistem ini adalah sistem menu yang menampilkan pilihan ke dalam kelompok-kelompok tertentu yang berbasis pada hirarki pilihan (struktur pohon pilihan). SUBMENU MENU UTAMA (PILIHAN DENGAN HIERARKI TERTINGGI) SUB-SUBMENU Gambar 2.44 Contoh Sistem Menu Tarik (Santosa, 2004) - Dialog berbasis pengisian borang Teknik dialog ini merupakan suatu penerapan langsung dari aktifitas pengisian borang dalam kehidupan sehari-hari dimana pengguna akan dihadapkan pada suatu bentuk borang yang ada pada layar komputer yang digunakan.

77 174 Gambar 2.45 Contoh Dialog Berbasis Pengisian Borang (Santosa, 2004) - Antarmuka berbasis icon Gambar 2.46 Antarmuka Berbasis Icon (Santosa, 2004) 2.10 Client Server Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu : 1. Service (Layanan) Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya Server sebagai provider, client sebagai konsumen 2. Sharing Resources (sumber daya)

78 175 Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya. 3. Asymmetrical Protocol (protokol yang tidak simetris ) Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client. 4. Transparansi lokasi Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client. 5. Pesan berbasiskan komunikasi Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban. 6. Pemisahan interface dan implementasi Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah Unified Approach (UA) Unified Approach dapat didefinisikan sebagai berikut: Suatu metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai standar pemodelannya. (Bahrami, 1999) Unified Approach merupakan metode berorientasi objek yang menggabungkan tahapan-tahapan yang ada di metode objek sebelumnya yang telah dipopulerkan oleh Jacobson, Rumbaugh dan Booch. Tujuan dari penggabungan ini tidak lain untuk mencari cara terbaik dalam pengembangan sistem berorientasi objek. Dalam UA terdiri dari tahapan-tahapan Object

79 176 Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). Metode ini merupakan metode pendekatan yang mempunyai cara sistematis dalam mengerjakan proses analisis dan perancangan serta mempunyai tujuan untuk memahami inti permasalahan dan tanggung jawab sistem dengan memahami pekerjaan apa yang dilakukan oleh sistem melalui beberapa pemodelan. Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu, output dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan user. Tahap perancangan sistem dalam UA lebih menekankan pada perancangan user interface yang didalam tahapannya akan dijelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan Identifikasi User Konstruksi Analisis Orientasi Objek Pengembangan berbasis komponen Pendekatan lapisan Uji kelayakan dan Kepuasan user Penyimpanan rancangan Use Case, antarmuka, pengalaman, susunan, dokumentasi Memodelkan UML Design Orientasi Objek Merancang kelas, atribut,metode, asosiasi dan strukture Implementasi rancangan axiom Merancang uml kelas diagram Merancang antarmuka, lapisan akses dan prototipe Uji kelayakan dan Kepuasan user Berdasarkan Use Case Gambar 2.47 Tahap Analisis dan Desain Berorientasi Objek Dengan Pendekatan Unified Approach (Bahrami, 1999) Keterangan tahap analisis:

80 Identifikasi User/Actor Pada tahap ini akan diidentifikasi siapa saja yang akan menggunakan sistem. 2. Pembuatan Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case Pada tahap ini akan digambarkan model aktivitas bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan segala sesuatu yang akan dilakukan oleh user terhadap sistem. 3. Pembuatan Diagram Interaksi Pada tahap ini akan ditentukan rangkaian diagram aktifitas sistem yang sedang berjalan. 4. Mengidentifikasi Kelas-kelas Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode yang terdapat pada sistem. 5. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya (Refine & Iterate) Pada tahap ini akan diperiksa kebenaran dari hasil analisis sistem yang didasarkan pada tahap sebelumnya. Keterangan tahap desain : 1. Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. 2. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas\ mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. 3. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. 4. Pengujian

81 178 Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan Object Oriented Analysis (OOA) Unified Approach (UA) adalah sebuah metode pendekatan yang mempunyai cara sistematis dalam mengerjakan proses analisis. Analisis adalah proses menyaring kebutuhan sistem dan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan aktor. Tujuan dari analisis adalah untuk memahami inti permasalahan dan tanggung jawab sistem dengan memahami pekerjaan apa yang dilakukan oleh sistem melalui beberapa pemodelan. Hasil akhir yang ingin dicapai dari tahap ini adalah menghasilkan kelas-kelas sesuai dengan kebutuhan. Analisis berorientasi objek dengan pendekatan UA dari Ali Bahrami digambarkan dalam bagan berikut : Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan Identifikasi Aktor Gambar 2.48 Tahapan Analisis Unified Approach (Bahrami, 1999) Keterangan : Identifikasi Aktor : Identifikasi aktor adalah tahap pertama dalam OOA. Istilah aktor merepresentasikan peran dari seorang aktor terhadap sistem. Kandidat aktor dapat ditemukan dengan mencari tahu siapa yang akan menggunakan sistem. Pengembangan Diagram Aktifitas dan Diagram Use Case Pada tahap ini akan digambarkan model aktivitas bisnis menggunakan diagram aktifitas UML untuk menggambarkan kinerja sistem. Dalam diagram aktifitas akan digambarkan alur kerja dari sistem. Dengan mengetahui alur

82 179 kerja sistem yang ada, dapat dilakukan pemodelan diagram use case untuk menggambarkan interkasi aktor terhadap sistem. Pengembangan Diagram Interaksi Salah satu dari diagram interaksi adalah sequence diagram. Sequence diagram adalah suatu model untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam sistem. Interaksi yang dilakukan oleh objek-objek tersebut dilakukan dengan cara satu objek mengirimkan pesan (message) kepada objek lain. Objek-objek yang teridentifikasi dari sequence diagram ini akan dijadikan referensi untuk kelas. Identifikasi Kelas Dari sequence diagram akan terlihat objek-objek apa saja yang ada dalam sistem. Dari objek-objek tersebut dilakukkan identifikasi kelas-kelas, relationship, atribut serta metode-metode yang digunakan pada setiap kelas. Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya (Refine & Iterate) Dalam tahap ini akan diperiksa kebenaran dari hasil analisis sistem yang didasarkan pada tahap sebelumnya Object Oriented Design (OOD) Perancangan sistem dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan gambaran yang jelas guna mempermudah proses pembuatan perangkat lunak atau sistem informasi. Pada tahap perancangan lebih terfokus pada bagaimana cara untuk menyajikan informasi kepada aktor serta merancang interface sehingga aktor dapat berinteraksi dengan sistem. Berikut adalah tahapan-tahapan pada OOD: Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka Pengujian Gambar 2.49 Tahap Perancangan Unified Approach (Bahrami, 1999)

83 180 Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. Di tahap ini apabila ada kelas, atribut, method yang sekiranya perlu ada maka dilakukan penambahan. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Dari activity diagram yang telah dirancang bisa membantu pengembang sistem selama pembuatan perangkat lunak terutama respon serta alur kerja pengoperasian sistem. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. Layer Akses adalah layer yang menjadi media penterjemah kebutuhan user terhadap sistem dan respon sistem terhadap kebutuhan user. Layer Antarmuka adalah layer dimana user akan berkomunikasi terhadap sistem melalui suatu interface. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan Software Pendukung Software-software pendukung yang digunakan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru di MAN 1 Garut diantaranya; Microsoft SQL Server 2000

84 181 SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. SQL Server memberikan keuntungan untuk Client dan Server. Adapun keunggulan untuk Client adalah sebagai berikut (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004): - Mudah digunakan - Mendukung berbagai perangkat keras - Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak - Biasa untuk digunakan Sedangkan keuntungan untuk Server adalah (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004): - Dapat diandalkan (Reliable) - Toleransi kesalahan (Fault Tolerant) - Performa tinggi dalam perangkat keras (High-performance Hardware) - Penguncian canggih (Sophisticated Locking) - Konkurensi (Concurrent) Untuk membuat tabel pada SQL Server maka diawali dengan membuka Enterprise Manager yang tersedia pada SQL Server Kemudian membuat database baru dengan memilih new database dan membuat tabel-tabel yang akan digunakan. Berikut adalah tampilan yang tersedia pada SQL Server 2000.

85 182 Gambar 2.50 Tampilan Enterprise Manager (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004) Gambar 2.51 Tampilan Pembuatan Database dan Tabel (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004)

86 183 Gambar 2.52 Tampilan Pengisian Atribut pada Tabel (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004) Gambar 2.53 Tampilan Pembuatan Diagram untuk Database (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004)

87 184 Gambar 2.54 Tampilan Pemilihan Tabel Untuk Diagram Database (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004) Gambar 2.55 Tampilan Diagram Database (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004)

88 185 Gambar 2.56 Tampilan SQL Query Analyzer (Marcus, Prijono dan Widiadhi, 2004) Delphi 7.0 Delphi merupakan sebuah pieranti pengembangan aplikasi berbasis Windows yang dikeluarkan oleh Borland International. Pada penanganan database. Delphi menyediakan fasilitas yang memungkinkan seperti dbase, Paradox, Oracle, MySQL, SQL Server dan Access. Berikut adalah tampilan yang terdapat pada Delphi 7.

89 186 Gambar 2.57 Tampilan Awal Delphi 7 (Kadir, 2005) Gambar 2.58 Tampilan Menu Delphi 7 (Kadir, 2005) Gambar 2.59 Tampilan Object Inspector Delphi 7 (Kadir, 2005)

90 187 Gambar 2.60 Tampilan Object TreeView Delphi 7 (Kadir, 2005) Gambar 2.61 Tampilan Form Delphi 7 (Kadir, 2005) Gambar 2.62 Tampilan Code Editor Delphi 7 (Kadir, 2005) Enterprise Architect 7.5 Enterprise Architect (EA) adalah suatu tool Computer Aided Software Engineering (CASE) untuk merancang dan mengembangkan software system, pemodelan bisnis proses dan pemodelan lainnya. Enterprise Architect (EA)

91 188 dirancang berdasarkan spesifikasi UML 2.1, yang mana menggunakan bahasa visual dalam setiap bagian perancangan sistem. Enterprise Architect (EA) tersedia dalam 3 versi yaitu : Corporate, Professional dan Desktop, setiap versi memiliki fasilitas yang berbeda. Gambar 2.63 Tampilan Utama Enterprise Architect 7.5 (

92 189 Gambar 2.64 Tampilan ToolBox Enterprise Architect 7.5 ( Gambar 2.65 Tampilan Project Browser Enterprise Architect 7.5 ( Gambar 2.66 Tampilan Workspace Toolbar Enterprise Architect 7.5 (

93 190 Adapun elemen-elemen yang tersedia pada Enterprise Architect 7.5 untuk membuat pemodelan UML adalah sebagai berikut. Gambar 2.67 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Activity Diagram ( Gambar 2.68 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Use Case Diagram (

94 191 Gambar 2.69 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Sequence Diagram ( Gambar 2.70 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Communication Diagram ( Gambar 2.71 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Timing Diagram (

95 192 Gambar 2.72 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Class Diagram ( Gambar 2.73 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Interaction OverviewDiagram (

96 193 Gambar 2.74 Tampilan Elemen untuk Pemodelan State Machine Diagram ( Gambar 2.75 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Package Diagram ( Gambar 2.76 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Object Diagram (

97 194 Gambar 2.77 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Composite Structure Diagram ( Gambar 2.78 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Component Diagram (

98 195 Gambar 2.79 Tampilan Elemen untuk Pemodelan Deployment Diagram ( Kelebihan-kelebihan Sparx Systems' Enterprise Architect (EA) yaitu : Komprehensif dengan pemodelan UML Memiliki fasilitas untuk pemodelan Requirements Management Dapat berkolaborasi dengan aplikasi Java dan.net Mendukung proyek management termasuk sumberdaya, metrics dan testing Mendukung testing : test case, Junit dan Nunit. Pemilihan dokumentasi lebih flexibel dengan mengikuti standar HTML dan penulisan dalam format RTF Fasilitas pemodelan yang Extendable dimana setiap pengguna dapat menentukan profil dan teknologi yang digunakan pada sistem Usability Scalability dimana Enterprise Architect (EA) dapat digunakan untuk memodelkan sistem skala kecil maupun besar.

99 196 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Kondisi Objektif MAN I Garut Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Garut berasal dari Sekolah Persiapan IAIN Sunan Gunung Djati cabang Garut yang didirikan pada Tanggal 1 Juli 1968 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 17/ tahun Visi MAN I Garut Visi dari MAN I Garut adalah terwujudnya madrasah yang mandiri, aktif, kreatif dan inovatif Misi MAN I Garut Misi MAN I Garut adalah sebagai berikut: - Membina insan beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, serta berakhlaqul karimah melalui keteladanan aktifitas kependidikan. - Mendorong terciptanya lingkungan yang islami sebagai perwujudan amar ma ruf nahi munkar. - Mengikut sertakan peran masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 3.2 Proses Penerimaan Peserta Didik Baru di MAN I Garut Ditinjau dari berbagai sudut pandang, pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari sudut pandang Agama Islam mengikuti pendidikan dalam arti mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap orang.

100 197 Madrasah Aliyah Negeri I Garut (MAN I Garut) merupakan lembaga bercirikan Islam atau SMA Plus yang ada di lingkungan Departemen Agama, dengan berupaya sekuat tenaga untuk menyelenggarakan pendidikan sebaikbaiknya Tujuan Proses PPDB di MAN I Garut Tujuan dari Proses PPDB MAN I Garut adalah sebagai berikut: - Terselenggaranya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN I Garut. - Dapat memperoleh Calon Peserta Didik Baru yang berpotensial dalam berbagai segi. - Dapat mengetahui profil Peserta Didik Baru yang diharapkan sehingga memberikan tambahan data untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan yang baik Landasan Penyelenggaraan PPDB di MAN I Garut Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala Kementrian Agama Provinsi Ruang Lingkup PPDB MAN I Garut Ruang lingkup proses penerimaan Peserta Didik Baru MAN I Garut adalah: - Menetapkan panitia untuk proses Penerimaan Peserta Didik Baru - Mempersiapkan kelengkapan administrasi untuk panitia - Melakukan proses pendaftaran calon peserta didik - Memeriksa kelengkapan persyaratan calon peserta didik - Memberikan serangkaian tes kepada calon peserta didik - Melakukan penyeleksian berdasarkan hasil tes yang sudah dilaksanakan

101 198 - Melakukan proses daftar ulang bagi calon peserta didik yang telah dinyatakan lulus - Melaksanakan pembagian kelas berdasarkan calon peserta didik yang melakukan daftar ulang.

102 Struktur Panitia PPDB MAN I Garut Struktur Panitia PPDB MAN I Garut Periode PENANGGUNG JAWAB DRS.H.HAWASI M.Pd.I KEPALA TATA USAHA /ADMINISTRASI JAMILAH HERYATI, S.Pd.I KETUA Dra. HERA SRI MUDZAKIR, M.Pd. KEUANGAN / REGISTRASI KOMITE MAN I GARUT SEKRETARIS DRS. TANTO JAUHARI BENDAHARA RUTI RINA KANTI BAGIAN PENILAIAN TES BAGIAN PENDAFTARAN TES PU SMP TES PU MTs PENDAFTARAN SMP DAIS HAMIDAH, S.Pd. AI SUPIATI, S.Ag. ARI WINARTI, S.Pd. TES BTQ SMP DRS. IHSAN ANWARI TES BTQ MTs DRS. AWIT SUMA H. PENDAFTARAN MTs DRA. EKA N, M.M.Pd. TES PSIKOTES / WAWANCARA SMP DRS. H. DADANG H, M.Pfis TES PSIKOTES / WAWANCARA MTs DRS. SYARIF A, M.Pmat SELEKSI PERSYARATAN HAJAR MARTINI

103 Gambar 3.1 Struktur Panitia PPDB MAN I Garut 200

104 Tugas Pokok dan Fungsi Panitia untuk proses PPDB MAN I Garut ini terdiri atas Kepala MAN I Garut yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kelangsungan proses PPDB, dan dalam pelaksanaan tugasnya Kepala MAN I Garut dibantu oleh Tata Usaha yang memenuhi kebutuhan administrasi pada proses PPDB dan mengawasi berjalannya PPDB MAN I Garut, Kepala MAN I Garut juga dibantu oleh komite MAN I Garut yang memenuhi kebutuhan keuangan untuk proses PPDB serta registrasi (daftar ulang). Sedangkan panitia PPDB tersebut terdiri dari: Ketua Panitia PPDB MAN I Garut, Sekretaris, Bendahara, Bagian Penilaian Tes, Bagian Pendaftaran Calon Peserta Didik. Tugas pokok dan tanggung jawab dari panitia PPDB MAN I Garut adalah sebagai berikut : 1. Ketua Panitia PPDB MAN I Garut a. Menyusun perencanaan / strategi program kerja proses PPDB secara efektif. b. Menyelenggrarakan dan memimpin rapat antar intern personil. c. Melakukan kordinasi dengan pihak Dewan Madrasah Kepala Tata Usaha, Komite MAN I Garut dan pihak lain yang terkait dengan PPDB MAN I Garut. d. Mengkoordinasikan kegiatan atau fungsi antar personil e. Mengkoordinasikan kebutuhan administrasi f. Menangani masalah-masalah yang timbul g. Mengatur dan menyusun tugas personil yang ada h. Bersama-sama panitia PPDB untuk menyusun laporan aktivitas proses PPDB setiap periodenya. 2. Sekretaris a. Mengarsipkan dan mengamankan surat atau dokumen penting yang berkaitan dengan proses PPDB. b. Bersama-sama ketua panitia PPDB untuk menyusun laporan aktivitas proses PPDB setiap periodenya.

105 Bendahara a. Menerima dan mengamankan distribusi dana untuk proses PPDB MAN I Garut. b. Mengkordinasikan perencanaan kebutuhan keuangan untuk proses PPDB. c. Melakukan kordinasi dengan ketua panitia bila ada hambatan dalam keuangan selama proses PPDB. 4. Bagian Penilaian Tes a. Mengawasi tes tertulis pengetahuan umum SMP dan MTs serta melakukan penilaian. b. Mengawasi tes baca tulis Al-Qur an untuk SMP dan MTs serta melakukan penilaian. c. Melakukan psikotes dengan mewawancarai orang tua / wali calon peserta didik. d. Menyerahkan nilai calon peserta didik yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB kepada sekretaris. 5. Bagian Pendaftaran a. Melakukan pencatatan pendaftaran calon peserta didik yang berasal dari SMP dan MTs. b. Melakukan seleksi kelengkapan persyaratan pendaftaran calon peserta didik. c. Memberikan daftar calon peserta didik yang lulus administrasi yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB kepada sekretaris. 3.3 Batasan Sistem Secara Fungsional Batasan sistem secara fungsional terbagi pada dua fungsi yaitu fungsi substantif dan fungsi fasilitatif.

106 Fungsi Substantif PPDB MAN I Garut merupakan suatu proses administrasi yang terjadi setiap tahun untuk seleksi calon peserta didik berdasarkan nilai akademik agar dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala Kementrian Agama Provinsi. Salah satu ketentuan umum pada pedoman penyelenggaraan PPDB adalah tiap jenjang dan jenis madrasah hanya boleh menerima peserta didik sesuai dengan kemampuan dan daya tampungnya, jika peminat / pendaftar melibihi daya tampung, maka wajib dilakukan seleksi. Dengan adanya ketentuan tersebut maka dalam melakukan penyaringan calon peserta didik memerlukan ketelitian dalam melakukan pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik serta membuat keputusan calon peserta didik yang akan diterima. Untuk pembatasan sistem pada SI Penerimaan Peserta Didik Baru yang akan dirancang yaitu dibatasi sampai adanya keputusan calon peserta didik yang lulus seleksi tanpa adanya pencatatan registrasi/daftar ulang dan tanpa adanya pembagian kelas untuk calon peserta didik yang telah lulus Fungsi Fasilitatif Fungsi fasilitatif menggambarkan kelompok kegiatan pendukung dari sistem informasi PPDB. Adapun perangkat kegiatan pendukung tersebut meliputi: 1. Kepala Madrasah yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap proses penerimaan Peserta Didik Baru di MAN I Garut. 2. Kepala Tata Usaha yang bertugas mengawasi serta memenuhi kebutuhan administrasi selama proses penerimaan Peserta Didik Baru.

107 Komite MAN I Garut yang bertugas mengawasi serta membantu kelancaran proses penerimaan Peserta Didik Baru dalam hal keuangan. 4. Sekretaris yang bertugas mengamankan dokumen-dokumen penting serta melakukan pembuatan laporan yang dibantu oleh seluruh panitia penerimaan Peserta Didik Baru. 5. Bendahara yang bertugas menjalankan kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan proses penerimaan Peserta Didik Baru. 6. Bagian Penilaian Tes yang mengawasi selama tes penerimaan Peserta Didik Baru berlangsung dan melakukan penilaian terhadap tes yang dikerjakan oleh calon peserta didik. 7. Bagian Pendaftaran yang menangani proses-proses (pencatatan transaksi dan seleksi) pada saat calon peserta didik melakukan pendaftaran. 8. Seluruh pihak yang terlibat dalam proses penerimaan Peserta Didik Baru MAN I Garut. 3.4 Tujuan Sistem Yang Akan Di Bangun Dalam menentukan tujuan sistem yang akan dirancang harus sesuai dengan yang diinginkan user yaitu dengan maksud untuk mengakomodasi proses yang ada untuk penerimaan Peserta Didik Baru. Kegunaan dari sistem informasi yang akan dirancang ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi panitia, dan dalam perancangan interface-nya penulis menggunakan software Delphi 7 dan perancangan database-nya menggunakan SQL Server 2000 dengan harapan mampu memberikan kontribusi bagi MAN I Garut dalam proses penerimaan Peserta Didik Baru serta memberikan informasi yang berkualitas, tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap.

108 Standar Operasional Prosedur (SOP) Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru dalam pekerjaannya memiliki Standar Operasional Prosedur SOP Pendaftaran Calon Peserta Didik a. Tujuan : Melakukan pencatatan data calon peserta didik yang memenuhi persyaratan. b. Ruang Lingkup : Kegiatan ini dimulai dari pengisian formulir pendaftaran dan penyerahan kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan dan akan diproses oleh panitia bagian pendaftaran. Kemudian akan diajukan kepada panitia bagian penilaian tes untuk dapat melaksanakan tes. c. Acuan : Peraturan PPDB MAN I Garut. d. Sarana : Komputer, Alat Tulis e. Prosedur : Calon Peserta Didik datang ke sekolah dengan membawa kelengkapan persyaratan pendaftaran untuk melakukan

109 206 pendaftaran. Adapun syarat-syarat pendaftaran tersebut adalah : - Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) 2 rangkap - Surat Keterangan Hasil Ujian ( SKHU ) asli dan fotocopy yang dilegalisir 1 rangkap - Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah 1 lembar - Raport Sekolah - Pas photo ukuran 3x4, 2buah - Fotocopy akte kelahiran - Map hijau untuk calon peserta didik dari MTs - Map kuning untuk calon peserta didik dari SMP. Calon Peserta Didik mengisi Form Pendaftaran. Yang harus diisi dalam formulir tersebut adalah: - Identitas calon peserta didik (nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, anak ke, asal sekolah, alamat sekolah, lulusan tahun, jumlah SKHUN, alamat (jalan/no.rumah, kampung/ RT/ RW, desa/ kelurahan, kecamatan), penanggung jawab biaya sekolah) - Identitas orang tua/wali (nama orang tua/wali, tempat/tanggal lahir, pendidikan terakhir, pekerjaan tetap, alamat) Calon Peserta Didik memberikan formulir pendaftaran dan kelengkapan persyaratan pendaftaran kepada Bagian Pendaftaran. Bagian Pendaftaran menerima syarat-syarat pendaftaran dari Calon Peserta Didik. Bagian pendaftaran mengecek kebenaran data yang dimasukkan, apakah sesuai dengan berkas-berkas pada syarat-syarat pendaftaran dan mencatat data calon peserta didik. Bagian Pendaftaran memberikan kartu pendaftaran

110 207 kepada Calon Peserta Didik dan syarat-syarat pendaftaran kepada Calon Peserta Didik. Calon peserta didik menerima kartu pendaftaran dan persyaratan tertentu yang harus dikembalikan kepada calon peserta didik. Bagian pendaftaran membuat laporan-laporan untuk diserahkan dan dimintakan tanda tangan kepada Ketua Panitia PPDB (Penerimaan Pendaftaran Peserta Didik Baru). Adapun laporan-laporan tersebut diantaranya : - Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru. - Jurnal Pendaftaran. Ketua Panitia PPDB menerima dan menandatangani laporanlaporan dari Bagian Pendaftaran yang diantaranya : - Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru. - Jurnal Pendaftaran. Ketua Panitia PPDB menyerahkan Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru dan Jurnal Pendaftaran yang telah ditandatangani, kepada Bagian Pendaftaran. Bagian pendaftaran menerima Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru dan Jurnal Pendaftaran yang telah ditandatangani oleh Ketua Panitia PPDB untuk diarsip.

111 f. Alur Kerja: 208

112 209 CALON PESERTA DIDIK BAGIAN PENDAFTARAN KETUA PANITIA PPDB Mulai FC STTB SKHU Lampiran Menyerahkan syarat pendaftaran 2 3 FC STTB SKHU 2 3 FC STTB SKHU Bersama photo Bersama uang dan photo Formulir Lampiran 1 2 KD Menerima persyaratan dan KD 3 FC STTB SKHU Lampiran KD FC STTB SKHU 1 Formulir Mengecek syarat pendaftaran FC STTB 3 FC STTB SKHU Bersama photo SKHU Lampiran Mengecek data calon peserta didik, membuat laporan-laporan 1 2 KD 3 FC STTB SKHU Lampiran 1 2 Lap.Pendaftrn Peserta DidikBaru 1 2 Lap.Pendaftrn Peserta Didik Baru 1 2 Jurnal Pendaftaran KETERANGAN Menerima dan menandatangani 1 2 Lap.Pendaftrn Peserta Didik Baru 1 2 Jurnal Pendaftaran FC STTB : Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar 1 2 Jurnal Pendaftaran SKHU KD : Surat Keterangan hasil Ujian : Kartu Pendaftaran 2 Lap.Pendaftrn Peserta Didik Baru 2 Jurnal Pendaftaran Selesai Gambar 3.2 Alur Kerja Pendaftaran Calon Peserta Didik SOP Penyaringan / Seleksi Calon Peserta Didik

113 210 a. Tujuan : Menentukan calon peserta didik yang telah lulus berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan. b. Ruang Lingkup : Kegiatan dimulai dari penilaian tes oleh bagian penilaian sehingga ada keputusan calon peserta didik yang lulus untuk diberikan surat pemberitahuan. c. Acuan : Peraturan PPDB MAN I Garut. d. Sarana : Alat Tulis, Komputer e. Prosedur : Dari Laporan Pendaftaran Peserta Didik Baru, maka calon peserta didik yang mendaftar dilakukan proses seleksi penyaringan peringkat nilai. Seleksi dilaksanakan langsung pada waktu calon peserta didik mendaftar dengan tujuan untuk mendapatkan calon Peserta Didik yang berpotensi. Adapun materi yang diseleksikan adalah sebagai berikut: - Tes Baca Tulis Al-Qur an (BTQ) Tes BTQ ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan membaca Al-Qur an calon peserta didik karena kemampuan ini dipandang berperan dalam mendukung kelancaran pemberian materi Pendidikan Agama Islam.

114 211 Skala Penilaian BTQ adalah: Tabel 3.1 Skala Penilaian Baca Tulis A-Qur an Kemampuan Membaca Skala Nilai Sangat Baik > 80 Baik 70 Cukup 60 Kurang 50 Sangat Kurang < 40 - Tes Tulis Untuk mendukung data-data penilaian maka panitia mengambil kebijakan melaksanakan tes tulis mata pelajaran yang meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi sebanyak 20 soal dengan waktu 60 menit, yang dibagi dalam 4 paket yaitu A, B, C, dan D. Pembuatan soal tersebut dilaksanakan oleh guru-guru mata pelajaran yang bersesuaian di bidangnya dengan acuan silabus SMP / MTs. Penilaian dilakukan dengan rumus: Nilai = Jumlah Jawaban Benar 20 x 100 Penilaian akhir untuk calon peserta didik adalah dengan ketentuan berikut ini: - Nilai rata-rata dari test baca tulis Al-Qur an dan tes tulis bobot nilai 5 - Nilai UAS SMP dan MTs dikali bobot nilai 2

115 212 Mata pelajaran UAS SMP ada 5 meliputi: Agama, PPKn, Pengetahuan Ilmu Sosial, TIK dan Bahasa Sunda. Mata pelajaran UAS MTs ada 9 meliputi: Qur an Hadits, Bahasa Arab, Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, PPKn, Ilmu Pengetahuan Alam, TIK, dan Bahasa Sunda. - Nilai UN SMP dan MTs dikali bobot nilai 1 Sehingga nilai akhir calon peserta didik: UN + UM + 2 x Agama + Umum NA = 6 Selain nilai, dipertimbangkan pula kelengkapan raport dari semester 1 sampai 6. Berbagai komponen hasil seleksi diolah dan dimasukkan pada format penilaian, kemudian dijumlah dan dirata-ratakan, kemudian dirangking/diurutkan berdasarkan data nilai akhir dari nilai urutan terbesar sampai terkecil. Kemudian hasilnya akan diserahkan kepada Ketua Panitia PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Adapun Laporan-laporan tersebut diantaranya : - Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru sebanyak 2 rangkap. - Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi sebanyak 3 rangkap. Ketua Panitia PPDB menerima dan menandatangani laporanlaporan dari Bagian Penilaian yang diantaranya : - Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru sebanyak 2 rangkap. - Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi sebanyak 3 rangkap. Ketua Panitia PPDB menyerahkan Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru dan Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi kepada Bagian Penilaian

116 213 Bagian Penilaian menerima Laporan Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru dan Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi masing-masing 1 rangkap yang telah ditanda tangani oleh Ketua Panitia PPDB untuk diarsip. Bagian Penilaian menyerahkan Surat Hasil Seleksi kepada Calon Peserta Didik. Calon Peserta Didik menerima Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi dari Bagian Penilaian. Apabila dinyatakan diterima maka diminta untuk melakukan registrasi dan apabila tidak diterima maka mengambil berkas dan syarat pendaftaran yang telah dikumpulkan. f. Alur Kerja: CALON PESERTA DIDIK BAGIAN PENILAIAN KETUA PANITIA PPDB Mulai KD Melakukan tes penyaringan Hasil Tes 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi 2 Proses Seleksi Nilai dan Posting Status Peserta Didik serta pembuatan laporanlaporan Lap. Pendaftran Peserta Didik Baru 1 2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 1 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi Hasil Tes 1 2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi Menerima dan Menandatangani 1 2 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru 1 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi Tidak Seleksi Ya 2 1 Lap. Hasil Seleksi Calon Peserta Didik Baru Melakukan Registrasi Mengambil Berkas Pendaftaran 3 Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi KETERANGAN FC STTB : Fotocopy Surat Tanda Tamat Belajar Selesai SKHU : Surat Keterangan Hasil Ujian KD : Kartu Pendafataran

117 214 Gambar 3.3 Alur Kerja Penyaringan / Seleksi Calon Peserta Didik 3.6 Analisis Sistem Informasi PPDB Pada tahap analisis ini dilakukan beberapa langkah identifikasi dengan metodologi object oriented menggunakan langkah-langkah yang terdapat pada Unified Approach (Bahrami, 1999) dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sistem penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Tahapan dari analisis tersebut terdiri dari: Pengembangan Diagram Aktifitas dan Use Case Pengembang an Diagram Interaksi Identifikasi Kelas, relasi,atribut & Method Pemeriksaan Identifikasi Aktor Gambar 3.4 Tahap Analisis Unified Approach (Bahrami, 1999) Identifikasi Aktor Melalui kegiatan interview dan observasi dalam melihat bisnis proses PPDB yang sedang berjalan di MAN I Garut maka proses identifikasi aktor didapatkan berdasarkan siapa saja yang akan menggunakan dan mempengaruhi sistem. Aktor yang diidentifikasi dikategorikan pada empat macam tipe aktor (Whitten dkk, 2004): 1. Primary Business Actor / Pelaku Bisnis Utama (PBA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor PBA adalah calon peserta didik karena merupakan aktor utama yang mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan use case dengan menerima nilai yang terukur atau terobservasi. 2. Primary System Actor / Pelaku Sistem Utama (PSA)

118 215 Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor PSA adalah panitia bagian penilaian dan panitia bagian pendaftaran karena merupakan aktor yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk memicu kegiatan sistem dan berinteraksi langsung dengan aktor PBA untuk menggunakan sistem aktual. 3. External Server Actor/ Pelaku Server Eksternal (ESA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor ESA adalah Ketua Panitia PPDB, Bendahara, Sekretaris, Komite MAN I Garut dan Kepala Tata Usaha. Aktor tersebut yang melayani kebutuhan pengguna use case. 4. External Receiving Actor / Pelaku Penerima Eksternal (ERA) Dari penelitian yang dilakukan pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini yang termasuk pada tipe aktor ERA adalah Kepala MAN I Garut karena merupakan aktor yang menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use case. Adapun beberapa aktor yang dapat diidentifikasi pada Sistem PPDB di MAN I Garut adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Identifikasi Aktor No. Aktor Tipe Aktor Aktivitas Aktor Keuntungan 1. PSA Melakukan login sebagai bagian Menerima kelengkapan pendaftaran persyaratan dari calon Panitia Bagian Pendaftaran Memberikan formulir pendaftaran kepada calon peserta didik Melakukan pemeriksaan peserta didik Menerima formulir pendaftaran yang telah diisi kelengkapan persyaratan calon peserta didik pendaftaran calon peserta didik Menerima laporan

119 216 Melakukan input data pendaftaran Memberikan kartu pendaftaran kepada calon peserta didik yang lulus persyaratan pendaftaran yang telah ditandatangani Ketua Panitia PPDB MAN I Garut. Membuat laporan mengenai pendaftaran PPDB Tabel 3.2 Identifikasi Aktor (Lanjutan) No. Aktor Tipe Aktor Aktivitas Aktor Keuntungan 2. PSA Melakukan login sebagai bagian Menerima kartu penilaian pendaftaran calon peserta Panitia Bagian Penilaian Memeriksa kartu pendaftaran calon peserta didik Melakukan pengawasan terhadap didik Menerima laporan calon peserta didik yang telah calon peserta didik selama tes ditandatangani oleh Ketua Melakukan penilaian akhir Panitia PPDB MAN I Garut terhadap tes yang telah dilaksanakan oleh calon peserta didik Membuat laporan calon peserta didik yang lulus tes 3. PBA Mengisi formulir pendaftaran. Menerima formulir Memberikan kelengkapan pendaftaran Calon Peserta Didik persyaratan pendaftaran Memperlihatkan kartu pendaftaran Melakukan serangkaian tes Menerima keputusan kelulusan administrasi Menerima kartu

120 217 Melakukan registrasi (daftar ulang) pendaftaran Menerima surat pemberitahuan Menerima nota registrasi 4. ESA Mengelola keuangan PPDB MAN I Menerima pengajuan dana Garut ATK PPDB Bendahara Memenuhi kebutuhan dana PPDB yang bersangkutan dengan ATK Tabel 3.2 Identifikasi Aktor (Lanjutan) No. Aktor Tipe Aktor Aktivitas Aktor Keuntungan 5. ESA Memenuhi kebutuhan panitia Menerima berkas-berkas mengenai pengelolaan PPDB di penting atau laporan PPDB Sekretaris MAN I Garut Membuat laporan keseluruhan dari Panitia MAN I Garut mengenai PPDB di MAN I Garut 6. ESA Mengawasi proses penerimaan Menerima pengajuan Peserta Didik Baru di MAN I Garut keuangan untuk PPDB MAN Komite MAN I Garut Memenuhi kebutuhan keuangan PPDB MAN I Garut Mengelola data registrasi calon I Garut Menerima registrasi calon peserta didik yang lulus tes peserta didik Menetapkan hasil akhir calon peserta didik yang diterima di MAN

121 218 I Garut 7. ESA Mengawasi proses penerimaan Menerima pengajuan Peserta Didik Baru di MAN I Garut bantuan administrasi (Surat- Kepala Tata Usaha MAN I Memenuhi kebutuhan administrasi PPDB MAN I Garut surat) Garut Tabel 3.2 Identifikasi Aktor (Lanjutan) No. Aktor Tipe Aktor Aktivitas Aktor Keuntungan 8. ESA Mengawasi proses penerimaan Menerima laporan Peserta Didik Baru di MAN I Garut keseluruhan proses PPDB di Ketua Panitia PPDB MAN I Garut Membuat keputusan-keputusan mengenai pengajuan PPDB dari bagian pendaftaran atau penilaian. MAN I Garut dari sekretaris PPDB 9.. ERA Mempertanggungjawabkan hasil Menerima laporan proses penerimaan Peserta Didik keseluruhan mengenai Kepala MAN I Garut Baru di MAN I Garut proses penerimaan Peserta Didik Baru dari Ketua Panitia

122 219 PPDB MAN I Garut. Dari tabel identifikasi aktor diatas, maka dapat dilihat aktor yang terlibat pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru. Tabel tersebut juga menjelaskan aktifitas yang dilakukan oleh masing-masing aktor beserta keuntungan yang didapatnya. Serta dapat diketahui perbedaan antara user dan aktor (Bahrami, 1999), seperti pada gambar berikut.

123 220 Dapat Memainkan Melakukan USER AKTOR Peranan Dari USE CASE Calon Peserta Didik Primary Bussiness Actor Melakukan Pendaftaran dan Tes Bagian Pendaftaran Primary System Actor Pengelolaan Pendaftaran dan Nilai Bagian Penilaian Bendahara PPDB External Server Actor Pengawasan dan Pemenuhan Kebutuhan Aktor Sekretaris PPDB Komite MAN I Garut Kepala Tata Usaha Ketua Panitia PPDB MAN I Garut Kepala MAN I Garut External Receiving Actor Pemeriksaan Gambar 3.5 User dan Actor Pada SI PPDB di MAN I Garut

124 221

125 Pengembangan Activity Diagram Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahapan selanjutnya setelah identifikasi aktor yaitu memodelkan secara grafis dari proses bisnis atau langkah-langkah setiap aktifitas yang dilakukan pada SI PPDB ke dalam sebuah activity diagram Deskripsi Aktifitas Pada Sistem Informasi PPDB Ketua Panitia PPDB mempunyai wewenang terhadap siapa saja yang dapat menggunakan Sistem Informasi PPDB dan mempunyai wewenang untuk menambah penggunanya. Adapun yang diberi wewenang yaitu Bagian Pendaftaran / Bendahara, Bagian Penilaian, Sekretaris dengan memberikan mereka user dan password yang berbeda untuk dapat mengakses menu serta form yang telah disesuaikan dengan deskripsi pekerjaannya masing-masing.

126 Activity Diagram Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru 223

127 224 act Sistem Informasi PPDB start Login Valid? no yes Tampilan Utama SI PPDB Mengelola Data Master? yes Master Pemasukan Tahun Ajaran? no yes Tahun Ajaran Pemasukkan Data Panitia? yes Info Panitia Mengelola Data Pendaftaran PPDB? no yes Pendaftaran Pemasukan Data Calon Peserta Didik? no yes Sekolah Asal Calon Peserta Didik no no Kelengkapan Persyaratan Penyaringan PPDB? yes Penilaian Pengolahan Nilai Siswa? yes Perolehan Nilai Siswa Mengelola Laporan? no yes Laporan Cetak Laporan Pendaftaran PPDB? yes no Laporan Pendaftaran laporan persyaratan? Kelulusan Siswa yes Laporan Persyaratan no no no Laporan Sekolah Asal Sistem Ubah User? yes Laporan Penilaian Ubah User Laporan kelulusan no Ubah Password? yes Ubah Password no Pengaturan User? yes Pengaturan User no Keluar Aplikasi End Gambar 3.6 Activity Diagram untuk Sistem Informasi PPDB

128 Activity Diagram Login act Login start Akses Aplikasi SI PPDB Form Login Masukkan username Masukkan Password Valid? yes no Tampilan Pesan Kesalahan Tampilan Utama SI PPDB end Gambar 3.7 Activity Diagram Login

129 Activity Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran act Pengolahan Data Tahun Ajaran Start Menu Master Sub Menu Tahun Ajaran Form Tahun Ajaran Masukan Tahun Ajaran Tambah Data? yes no Klik Button Tambah Baru Ubah Data? yes no Pilih Data yang akan Diubah Hapus Data? yes no Pilih Data yang akan dihapus Klik Button Keluar End Klik Button Batal Masukan Tangggal Mulai Tahun Ajaran Masukan Kapasitas Siswa/Kuota Simpan Data Tahun Ajaran? no yes Masukan Tanggal Akhir Tahun Ajaran Pilih Status Klik Button Ubah Ubah data yang harus diubah Pesan Kesalahan Yakin data ingin dihapus? no Klik Button Hapus yes no Data dapat Dihapus? Klik Button Simpan yes Tampilan Pesan Kesalahan no yes Data yang wajib diisi sudah lengkap? Data Tahun Ajaran Dihapus Data Tahun Ajaran Disimpan Gambar 3.8 Activity Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran

130 Activity Diagram Pengolahan Data Info Panitia 227

131 228 act Pengolahan Data Panitia Start Menu Master Sub Menu Panitia Form Info Panitia Pemasukan Susunan Panitia Baru? yes no Ubah Data? yes no Hapus Data? yes no Klik Button Keluar Klik Button Tambah Pilih Data yang akan Diubah Pilih Data yang akan dihapus End Masukkan Nama Sekolah Klik Button Ubah Klik Button Hapus Masukan Alamat Sekolah Ubah data yang harus diubah Yakin data ingin dihapus? Masukan Nama Kepala Sekolah Pesan Kesalahan no yes Data dapat Dihapus? Masukkan Nama-nama Panitia yes Klik Button Batal no Simpan Data Panitia? Data Panitia Dihapus yes Klik Button Simpan Tampilan Pesan Kesalahan no yes Data yang wajib diisi udah lengkap? Data Panitia Disimpan Gambar 3.9 Activity Diagram Pengolahan Data Info Panitia

132 Activity Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal act Pengolahan Data Sekolah Asal Start Menu Master Sub Menu Sekolah Asal Form Sekolah Asal Masukkan Nama Sekolah Tambah Data? yes no Klik Button Tambah Baru Ubah Data User? yes no Pilih Data yang akan Diubah Hapus User? yes no Pilih Data yang akan dihapus Klik Button Keluar End Masukkan Tipe Sekolah Klik Button Batal Simpan Data Asal Sekolah? Masukkan Kota Masukkan Alamat no yes Klik Button Simpan Klik Button Ubah Ubah data yang harus diubah Pesan Kesalahan Yakin data ingin dihapus? no Klik Button Hapus yes yes no Data dapat Dihapus? Tampilan Pesan Kesalahan no yes Data yang wajib diisi sudah lengkap? Data Panitia Dihapus Data Tahun Ajaran Disimpan Gambar 3.10 Activity Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal

133 Activity Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru act Pengolahan Data Pendaftaran CPDB Start Menu Pendaftaran Sub Menu Calon Peserta Didik Baru Form Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Pemasukan Data Calon PDB? yes no Pencarian Data? yes no Klik Button Keluar Klik OptionBox Tambah Data Klik OptionBox Pencarian End Klik Button Tambah Baru Tentukan Parameter Pencarian Masukan Nomor Peserta Masukan Filter Pencarian Klik Button Batal Masukan Atribut-atribut dari Calon Peserta Didik no yes Simpan Data Pendaftaran? Klik Button Simpan Data ada? yes Data Pendaftaran yang Dicari Pengubahan Data Pendaftaran? yes no Klik Button Ubah no Tampilan Pesan Kesalahan Klik Button Hapus Pilih Data yang akan dihapus Tampilan Pesan Kesalahan no yes Data Kelengkapan Persyaratan Disimpan Data yang wajib diisi sudah lengkap? Melakukan Perubahan Data Data Persyaratan yang Telah Dirubah Yakin data ingin dihapus? Klik Button Hapus no Pesan Kesalahan no yes Data dapat Dihapus? yes Data Pendaftaran Calon PDB dihapus Gambar 3.11 Activity Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

134 Activity Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan act Pengolahan Data Persyaratan Start Menu Pendaftaran Sub Menu Kelengkapan Persyaratan Pemasukan Kelengkapan Persyaratan Calon PDB? yes Form Kelengkapan Persyaratan no Pencarian Data? yes no Klik Button Keluar Klik OptionBox Tambah Data Klik OptionBox Pencarian End Klik Button Tambah Baru Tentukan Parameter Pencarian Klik Button Batal Tampilan Pesan Kesalahan Masukan Nomor Peserta Pilih Status-status Kelengkapan Persyaratan no yes Simpan Data Kelengkapan Persyaratan? Klik Button Simpan no yes Data Kelengkapan Persyaratan Disimpan Data yang wajib diisi sudah lengkap? Masukan Filter Pencarian Data ada? yes Data Persyaratan Calon PDB yang Dicari Pengubahan Data Kelengkapan Persyaratan? yes no Klik Button Ubah Melakukan Perubahan Data Data Persyaratan yang Telah Dirubah no Tampilan Pesan Kesalahan Pilih Data yang akan dihapus Yakin data ingin dihapus? Klik Button Hapus Klik Button Hapus no Pesan Kesalahan no yes Data dapat Dihapus? yes Data Persyaratan Calon PDB dihapus Gambar 3.12 Activity Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan

135 Activity Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik act Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Start Menu Penilaian Sub Menu Perolehan Nilai Siswa Pemasukan Nilai CPD? Form Perolehan Nilai Siswa yes no Pencarian Data? yes no Klik Button Keluar Klik OptionBox Tambah Data Klik OptionBox Pencarian End Klik Button Tambah Baru Tentukan Parameter Pencarian Klik Button Batal Masukan Nomor Peserta Masukkan Nilai-nilai CPD no yes Simpan Data Penilaian? Masukan Filter Pencarian Data ada? yes Data Nilai CPD yang Dicari Pengubahan Data Nilai? no no Tampilan Pesan Kesalahan Klik Button Hapus Klik Button Simpan yes Klik Button Ubah Pilih Data yang akan dihapus Tampilan Pesan Kesalahan no yes Data yang wajib diisi sudah lengkap? Melakukan Perubahan Data Klik Button Hapus Data Nilai CPD Disimpan Data Nilai CPD yang Telah Dirubah Yakin data ingin dihapus? no Pesan Kesalahan no yes yes Data dapat Dihapus? Data Nilai CPD Dihapus Gambar 3.13 Activity Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik

136 Activity Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan act Pengolahan Data Kelulusan Start Menu Penilaian Sub Menu Nilai Kelulusan Form Nilai Kelulusan Tentukan Nilai Passing Grade Nilai Passing Grade dapat dimasukkan? no Tampilkan Pesan Kesalahan yes Tampilkan Nilai Passing Grade End Proses Hasil Kelulusan? yes no Klik Button Keluar Klik Button Proses Hasil Kelulusan Update data Kelulusan CPD Tampilkan Data Kelulusan CPD Gambar 3.14 Activity Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan

137 Activity Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru act Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik Start Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Daftar Calon Peserta Didik Tentukan Parameter PencetakkanLaporan Klik Button Cetak Cetak Daftar Calon Peserta Didik? no yes Klik Buton Batal Print Prev iew Klik Button Cetak Keluar Form Laporan Daftar Calon Peserta Didik? no Laporan Daftar Calon Peserta Didik Dicetak yes Klik Button Keluar End Gambar 3.15 Activity Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

138 Activity Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan act Pencetakan Laporan Persyaratan Start Menu Laporan Sub Menu Pendaftaran Form Laporan Daftar Calon Peserta Didik Tentukan Parameter PencetakkanLaporan Form Laporan Persyaratan Klik Buton Batal no Klik Button Cetak yes Cetak Laporan Persyaratan CPD? Print Prev iew Klik Button Cetak Laporan Persyaratan CPD Dicetak Keluar Form Laporan Persyaratan CPD? yes no Klik Button Keluar End

139 236 Gambar 3.16 Activity Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan Activity Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru act Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Start Menu Laporan Sub Menu Pendaftaran Form Laporan Daftar Calon Peserta Didik Tentukan Parameter PencetakkanLaporan Form Laporan Asal Sekolah Klik Buton Batal no Klik Button Cetak yes Cetak Laporan Asal Sekolah CPD Print Prev iew Klik Button Cetak Laporan Asal Sekolah CPD Dicetak Keluar Form Laporan Asal Sekolah CPD? no yes Klik Button Keluar End Gambar 3.17 Activity Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru

140 Activity Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran act Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pe... Start Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Memilih Button ' Cetak Rincian Jumlah Daftar' Print Prev iew Klik Icon untuk mencetak Sistem melakukan pencetakan Keluar Dari Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran? yes no Klik Button 'Close' End Gambar 3.18 Activity Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran

141 Activity Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru act Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik... Start Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Cetak Penilaian Tentukan Parameter PencetakkanLaporan Klik Button Cetak Cetak Penilaian Calon Peserta Didik? no Klik Buton Batal Print Prev iew Klik Button Cetak Keluar Form Laporan Cetak Penilaian? no Laporan Penilaian Calon Peserta Didik Dicetak yes Klik Button Keluar End

142 239 Gambar 3.19 Activity Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Activity Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru act Pencetakkan Laporan Kelulusan Start Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Cetak Penilaian Tentukan Parameter PencetakkanLaporan Form Cetak Kelulusan Klik Button Cetak Klik Buton Batal no yes Cetak Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik? Print Prev iew Klik Button Cetak Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Dicetak Keluar Form Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik? no yes Klik Button Keluar End Gambar 3.20 Activity Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru

143 Activity Diagram Ubah User act Ubah User Start Menu Sistem Sub Menu Ubah User Keluar dari Tampilan Utama SI PPDB Form Login End Gambar 3.21 Activity Diagram Ubah User

144 Activity Diagram Ubah Password act Ubah Password Start Menu Sistem Sub Menu Ubah Password Masukkan Password Lama Form Ubah Password Masukkan Password Baru Ulangi Password Baru Klik Button Batal no Simpan Password Baru? yes Password Baru disimpan Keluar Form Ubah Password? no yes Klik Button Keluar End Gambar 3.22 Activity Diagram Ubah Password

145 Activity Diagram Pengaturan User 242

146 243 Gambar 3.23 Activity Diagram Pengaturan User Activity Diagram Keluar

147 244 act Keluar start Tampilan Utama SI PPDB Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi Klik Button Cancel no yes Yakin Keluar? Klik Button OK end Gambar 3.24 Activity Diagram Keluar

148 Pengembangan Use Case Sistem Informasi PPDB Untuk dapat melihat proses yang dilakukan user terhadap sistem, maka dilakukan tahapan pengembangan dalam bentuk use case. Adapun use case Sistem Informasi PPDB adalah sebagai berikut:

149 Use Case Diagram SIPPDB uc Use Case SIPPDB Login Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Pengolahan Data Pendaftaran «extend» Pencetakan Laporan Asal Sekolah Pencetakan Kartu Pendaftaran «include» «extend» Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik «include» Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik «extend» Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Ketua Panitia PPDB Panitia Bag. Pendaftaran «extend» «extend» Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Pencetakan Laporan Persyaratan «extend» Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan «include» Pencetakan Kartu Cheking Persyaratan Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Calon Peserta Didik Pengaturan User Pengolahan Data Sekolah Asal Bendahara Pengolahan Data Info Panitia Pengolahan Data Nilai Kelulusan Pengolahan Data Tahun Ajaran Kepala MAN I Garut Kepala Tata Usaha MAN I Garut Ubah Password Komite MAN I Garut Ubah User

150 Gambar 3.25 Use Case Diagram untuk Sistem Informasi PPDB 247

151 Use Case Diagram Login Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case login adalah sebagai berikut: uc Login Login Ketua Panitia PPDB Panitia Bag. Pendaftaran Sekretaris Panitia Bagian Penilaian Gambar 3.26 Use Case Diagram Login Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative login. Tabel 3.3 Use Case Narative Login Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Sasaran : Login SIPPDB-001 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Use-case ini akan berfungsi bila user mengakses aplikasi SI PPDB kemudian sistem akan menampilkan form login yang akan diisi oleh user. Use Case ini pun untuk membatasi hak akses user untuk menjaga keamanan data. Panitia Bagian Pendaftaran, Panitia Bagian Penilaian dan Sekretaris mendapat wewenang untuk melakukan Login dari

152 249 atasannya yaitu Ketua Panitia PPDB. Tabel 3.3 Use Case Narative Login (Lanjutan) Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Use-case ini memungkinkan user untuk mengidentifikasikan dirinya untuk dapat masuk ke sistem. Syarat utama untuk mengakses sistem ini yaitu setiap user (Panitia Bagian Pendaftaran, Panitia Bagian Penilian dan Sekretaris) harus memasukan user name dan password. Sistem akan memeriksa user name dan password yang dimasukkan user ke dalam basis data untuk melakukan pencocokan agar bisa melakukan login. Proses login merupakan reaksi sistem kepada setiap user untuk melindungi data. Panitia Bagian Pendaftaran, Panitia Bagian Penilian dan Sekretaris telah mengetahui user dan password yang telah diberikan oleh Ketua Panitia PPDB. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : User Membuka Aplikasi Step 2 : Sistem menampilkan form SI PPDB login Step 3 : User mengisi User dan Password Step 4 : Klik button Login Step 5 : Validasi user dan password. Step 6: Sistem menampilkan dialog box pesan kesalahan bila user dan password yang dimasukan salah. Step 7: Jika tidak ada data Tahun Ajaran yang aktif maka sistem akan menampilkan MessageBox untuk mengisi data tahun ajaran terlebih dahulu dan menampilkan tampilan utama SI PPDB bila user dan password yang dimasukan benar. Step 9: Sistem mengosongkan kembali textbox user dan password Step 8 : Klik button Batal Step 11 : Sistem mengeluarkan

153 250 form login Step 10 : Klik button Keluar Tabel 3.3 Use Case Narative Login (Lanjutan) Bidang Alternatif Kesimpulan : Postkondisi : Alt-Step 3 : Pada form Login user melakukan login,maka dilakukan Step 3. Jika memilih membatalkan/mengosongkan textbox user dan password, maka dilakukan Step 8. Jika memilih keluar dari form login, dilakukan Step 10. Use case ini selesai bila konfirmasi proses login dan menu utama SI PPDB telah ditampilkan. Sistem menampilkan menu utama SI PPDB jika user dan password benar dan jika salah akan tampil dialog box kesalahan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data tahun ajaran adalah sebagai berikut:

154 251 uc Pengolahan Data Tahun Ajaran Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Tahun Ajaran Kepala MAN I Garut Sekretaris Panitia Bag. Pendaftaran Komite MAN I Garut Gambar 3.27 Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Pengolahan Data Tahun Ajaran. Tabel 3.4 Use Case Narative Pengolahan Data Tahun Ajaran Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Pengolahan Data Tahun Ajaran SIPPDB-002 Sekretaris Panitia Bag. Pendaftaran Kepala MAN I Garut Ketua Panitia PPDB Komite MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila user akan mengisi data tahun ajaran. Use-case ini berfungsi untuk menginputkan tahun ajaran dan menentukan aktif tidaknya tahun ajaran tersebut.

155 252 Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : User (Sekretaris) harus sudah melakukan Login. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : User melakukan Login Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB bila user dan password yang dimasukan benar. Step 3 : User memilih menu Step 4 : Sistem menampilkan sub master menu dari menu master Step 5 : User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form tahun ajaran Tahun Ajaran Step 7 : User memilih button Step 8 : Sistem mengosongkan tambah untuk memasukkan setiap textbox yang ada pada form data tahun ajaran yang baru Tahun Ajaran. Step 9 : User memasukkan data Tahun Ajaran, tanggal mulai tahun ajaran, tanggal akhir tahun ajaran, status tahun ajaran (aktif / tidak aktif), kapasitas penerimaan PDB. Tabel 3.4 Use Case Narative Pengolahan Data Tahun Ajaran (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 10 : User memilih button simpan Step 12 : User memilih button batal Step 14 : User melakukan blok pada data tahun ajaran yang ada Step 15 : User memilih button hapus Step 17 : User memilih button yes Respons Sistem Step 11 : Sistem melakukan penyimpanan data Tahun Ajaran. Step 13 : Sistem membatalkan pengisian data pada form Tahun Ajaran Step 16 : Sistem menampilkan dialogbox untuk konfirmasi pengahapusan data Step 18 : Sistem menghapus data tahun ajaran

156 253 Step 19 : User melakukan blok pada data tahun ajaran yang ada Step 20 : User memilih button Step 21 : Sistem menampilkan data ubah tahun ajaran yang akan diubah Step 22 : Step 10 Step 23 : Step 11 Step 24 : User memilih button Step 25 : Sistem mengeluarkan keluar form Tahun Ajaran Bidang Alternatif Atl-Step 5 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 7. Jika memilih menghapus data, maka dilakukan Step 15. Jika memilih mengubah data, maka dilakukan Step 20. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 24. Kesimpulan : Use case ini selesai bila konfirmasi proses pemasukkan data Tahun ajaran selesai. Postkondisi : Sistem menampilkan data Tahun Ajaran yang sudah dimasukkan Pengolahan Data Info Panitia Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data panitia adalah sebagai berikut:

157 254 uc Pengolahan Data Info Panitia Kepala MAN I Garut Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Info Panitia Sekretaris Bendahara Panitia Bag. Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Gambar 3.28 Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data info panitia. Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pengolahan Data Info Panitia SIPPDB-003 Sekretaris Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan) Pelaku Partisipan Lain: Kepala MAN I Garut Ketua Panitia PPDB

158 255 Bendahara Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Use case ini akan berfungsi bila user (sekretaris) akan melakukan pengisian data master panitia, yaitu yang akan membantu dalam penamaan dalam tandatangan. Proses pengolahan data panitia ini adalah pengisian data master untuk membantu dalam penamaan dalam tandatangan laporan. Panitia ini ditentukan atas keputusan bersama-sama dan disahkan oleh Kepala MAN I Garut beserta dengan panitia lainnya. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka harus memilih menu data master kemudian sub menu panitia sehingga akan tampil form panitia dan user dapat melakukan pengisian data tersebut. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form panitia sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user sekretaris dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaan sekretaris, serta telah dilakukan pemasukkan data Tahun Ajaran yang telah berstatus aktif. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Sekretaris melakukan Step 2 : Sistem menampilkan login. tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Sekretaris memilih menu Step 4 : Sistem menampikan data master pilihan sub menu yang ada pada menu data master Step 5 :User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form panitia panitia Step 7 :User memilih button Step 8 : Sistem mengaktifkan Tambah untuk memasukkan textbox untuk penambahan data data info panitia yang baru baru Tabel 3.5 Use Case Narative Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan)

159 256 Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem Event : Step 9: User memasukkan data Sekolah, Alamat, Telp, Tahun Ajaran, Kepala Sekolah dan Nama-nama Panitia PPDB Step 10 : User memilih button Step 11 : Sistem melakukan Simpan untuk menyimpan data penyimpanan data info panitia info panitia Step 12 : User memilih button Step 13: Sistem mengeluarkan Keluar untuk mengeluarkan form Info Panitia dan kembali pada form Info Panitia tampilan awal SI PPDB. Bidang Alternatif Atl-Step 5 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 7. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 12. Kesimpulan : Use case ini selesai bila telah dilakukan pengisian serta penyimpanan data panitia. Postkondisi : User telah melakukan pengisian data panitia dan melakukan penyimpanannya.

160 Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data sekolah asal adalah sebagai berikut: uc Pengolahan Data Sekolah Asal Pengolahan Data Sekolah Asal Sekretaris Panitia Bag. Pendaftaran Ketua Panitia PPDB Gambar 3.29 Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data sekolah asal. Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Pengolahan Data Data Sekolah Asal SIPPDB-004 Sekretaris Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Use-case ini akan berfungsi bila user (sekretaris) akan melakukan pengisian data master sekolah asal, yaitu yang akan menentukan pengisian identitas calon peserta didik berasal dari sekolah mana.

161 258 Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan) Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Proses pengolahan data sekolah asal ini adalah pengisian data master untuk membantu dalam pengisian identitas calon peserta didik. Sekolah asal ini ditentukan atas keputusan bersama-sama pihak panitia (Ketua Panitia) beserta dengan Panitia Bagian Pendaftaran. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka harus memilih menu data master kemudian sub menu sekolah asal sehingga akan tampil form sekolah asal dan user dapat melakukan pengisian data tersebut. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form sekolah asal sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user sekretaris dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaan sekretaris. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Sekretaris melakukan Step 2 : Sistem menampilkan login. tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Sekretaris memilih menu Step 4 : Sistem menampikan pilihan data master sub menu yang ada pada menu data master Step 5 :User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form sekolah asal sekolah asal Step 7 : User memilih proses apa yang akan dilakukan Step 8 : User memilih button Step 9 : Sistem mengosongkan tambah untuk memasukkan setiap textbox yang ada pada form data sekolah asal yang baru sekolah asal Step 10 : User memasukkan data Nama Sekolah, Tipe Sekolah (SMP/MTs), Kota, Alamat. Step 11 : User memilih button Step 12 : Sistem melakukan simpan penyimpanan data Sekolah Asal.

162 259 Step 13 : User memilih button batal Step 15 : User melakukan blok pada data sekolah asal yang ada Step 14 : Sistem membatalkan pengisian data pada form Sekolah Asal Tabel 3.6 Use Case Narative Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem Event : Step 16 : User memilih button Step 17 : Sistem menampilkan hapus dialogbox untuk konfirmasi pengahapusan data Step 18 : User memilih button yes Step 19 : Sistem menghapus data Sekolah Asal Step 20 : User melakukan blok pada data sekolah asal yang ada Step 21 : User memilih button ubah Step 23 : Step 11 Step 25 : User memilih button keluar Step 22 : Sistem menampilkan data Sekolah Asal yang akan diubah Step 24 : Step 12 Step 26 : Sistem mengeluarkan form Sekolah Asal kembali pada tampilan awal SI PPDB. Bidang Alternatif Atl-Step 7 : Jika memilih menambah data, maka dilakukan Step 8. Jika memilih menghapus data, maka dilakukan Step 16. Jika memilih mengubah data, maka dilakukan Step 21. Jika memilih mengeluarkan form, maka dilakukan Step 25. Kesimpulan : Use case ini selesai bila telah dilakukan pengisian serta penyimpanan data sekolah asal. Postkondisi : User telah melakukan pengisian data sekolah asal dan melakukan penyimpanannya.

163 Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data pendaftaran adalah sebagai berikut: uc Pengolahan Data Pendaftaran Kepala Tata Usaha MAN I Garut Panitia Bag. Pendaftaran Pengolahan Data Pendaftaran «include» «include» Calon Peserta Didik Pencetakan Kartu Pendaftaran Bendahara Pengolahan Data Sekolah Asal Komite MAN I Garut Gambar 3.30 Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi

164 261 PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data pendaftaran calon peserta didik. Tabel 3.7 Use Case Narative Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Pengolahan Data Pendaftaran SIPPDB-005 Panitia Bagian Pendaftaran Calon Peserta Didik Bendahara Kepala Tata Usaha Komite MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengolahan data pendaftaran. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian pendaftaran dengan data yang didapatkan dari calon peserta didik. Dalam pelaksanaan pengolahan data ini dibantu oleh Komite MAN I Garut, Kepala Tata Usaha, Bendahara. Setelah selesai proses pendaftaran maka dapat dihasilkan kartu pendaftaran yang akan diserahkan pada calon peserta didik. Yang termasuk pada proses pengolahan data pendaftaran ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data serta pencetakan kartu pendaftaran. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian pendaftaran) harus memilih menu Pendaftaran kemudian sub menu pendaftaran calon peserta didik sehingga akan tampil form pendaftaran Calon Peserta Didik dan user dapat melakukan pemrosesan data calon peserta didik. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form pendaftaran sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada

165 262 tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian pendaftaran telah mendapatkan data dari calon peserta didik. Tabel 3.7 Use Case Narative Pengolahan Data Pendaftaran (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan Login Step 3 : User memilih menu pendaftaran Step 5 : User memilih sub menu pendaftaran calon peserta didik Step 7 : User menentukan proses apa yang akan dilakukannya. Step 8: User memilih akan memasukan data pendaftaran yang baru dengan memilih optionbox Tambah Data Step 10 : Nomor Peserta secara otomatis akan tampil Step 11 : User memasukan identitas calon peserta didik Step 12 : User melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dengan memilih button Simpan, Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan Tampilan Utama SI PPDB Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu pendaftaran Step 6 : Sistem menampilkan form pendaftaran Step 9: Sistem mengaktifkan pengisian data pendaftaran Step 13 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 14 : Sistem menyimpan data pendaftaran yang telah dimasukan.

166 263 Step 15: Untuk dapat melakukan pencetakan kartu pendaftaran maka user memilih button Cetak Step 17 : User dapat melakukan pengaturan pencetakan atau dapat langsung melakukan pencetakan dengan memilih icon Step 19 : User membatalkan pengisian data dengan memilih button Batal Step 16 : Sistem menampilkan print preview kartu pendaftaran. Step 18 : Sistem melakukan perintah cetak pada printer Step 20 : Sistem mengosongkan kembali textbox penambahan data Tabel 3.7 Use Case Narative Pengolahan Data Pendaftaran (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 21 : User memilih akan melakukan pencarian data pendaftaran dengan memilih optionbox Cari Data Step 23 : User menentukan parameter pencarian Step 24 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox / combobox yang disediakan Step 26 : User memilih button Cari Step 28 : Jika user akan melakukan pengubahan data, maka user memilih button Ubah dan proses selanjutnya kembali pada Step 12 Step 29 : User memilih data yang Respons Sistem Step 22 : Sistem mengaktifkan parameter pencarian data pendaftaran Step 25 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 27 : Sistem menampilkan data pendaftaran yang sesuai dengan filter pencarian jika terdapat pada database.

167 264 ada Step 30 : User akan melakukan penghapusan data maka memilih button Hapus Step 32 : User dapat keluar dari form data pendaftaran dengan memilih button Keluar Step 31 : Sistem menghapus data yang telah dipilih Step 33 : Sistem mengeluarkan form pendaftaran dan kembali ke tampilan utama SI PPDB Tabel 3.7 Use Case Narative Pengolahan Data Pendaftaran (Lanjutan) Bidang Alternatif Kesimpulan : Postkondisi : Atl-Step 7: Jika user akan melakukan penambahan data pendaftaran baru maka dilakukan Step 8. Jika user akan melakukan pencarian data maka dilakukan Step 21. Jika user akan melakukan pengubahan data maka dilakukan Step 28. Jika user akan melakukan penghapusan data maka dilakukan Step 30. Jika user akan keluar dari form data Calon Peserta Didik maka dilakukan Step 32. Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form data pendaftaran dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan penambahan data pendaftaran baru, pengubahan data pendaftaran serta melakukan pencetakan kartu pendaftaran baik untuk pendaftaran baru atau hasil dari pengubahan data pendaftaran yang telah ada.

168 Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data penilaian tes adalah sebagai berikut: uc Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Calon Peserta Didik Panitia Bag. Pendaftaran «include» Pencetakan Kartu Cheking Persyaratan Ketua Panitia PPDB Gambar 3.31 Use Case Diagram Kelengkapan Persyaratan Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data kelengkapan persyaratan. Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan SIPPDB-006 Panitia Bagian Pendaftaran Calon Peserta Didik Ketua Panitia PPDB Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan dari calon Peserta Didik Baru. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian pendaftaran dengan data yang didapatkan dari calon peserta didik dan dilaporkan

169 266 hasilnya kepada Ketua Panitia PPDB. Setelah selesai proses pengecekan maka dapat dihasilkan kartu cheking persyaratan yang akan diserahkan pada calon peserta didik. Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Yang termasuk pada proses pengolahan data kelengkapan persyaratan ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data serta pencetakan kartu cheking persyaratan. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian pendaftaran) harus memilih menu Pendaftaran kemudian sub menu pengumpulan kelengkapan persyaratan sehingga akan tampil form Kelengkapan Persyaratan dan user dapat melakukan pemrosesan data calon peserta didik. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form kelengkapan persyaratan sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian pendaftaran telah mendapatkan data dari calon peserta didik. Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : User melakukan Login Step 3 : User memilih menu pendaftaran Step 5 : User memilih sub menu pengumpulan kelengkapan persyaratan Step 7 : User menentukan proses apa yang akan dilakukannya. Step 8: User memilih akan memasukan data kelengkapan persyaratan yang baru dengan Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan Tampilan Utama SI PPDB Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu pendaftaran Step 6 : Sistem menampilkan form pendaftaran Step 9: Sistem mengaktifkan pengisian data kelengkapan persyaratan

170 267 memilih optionbox Tambah Data Step 10 : User memilih nomor peserta pada combox yang telah tersedia Step 12 : User melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan Step 13 : User melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dengan memilih button Simpan, Step 16: Untuk dapat melakukan pencetakan kartu cheking persyaratan maka user memilih button Cetak Step 11 : Sistem menampilkan nama peserta yang sesuai dengan nomor peserta yang diinputkan Step 14 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 15 : Sistem menyimpan data kelengkapan persyaratan yang telah dimasukan. Step 17 : Sistem menampilkan print preview kartu cheking persyaratan. Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 18 : User dapat melakukan pengaturan pencetakan atau dapat langsung melakukan pencetakan dengan memilih icon Respons Sistem Step 19 : Sistem melakukan perintah cetak pada printer Step 20 : User membatalkan pengisian data dengan memilih button Batal Step 22 : User memilih akan melakukan pencarian data pendaftaran dengan memilih Step 21 : Sistem mengosongkan kembali textbox penambahan data Step 23 : Sistem mengaktifkan parameter pencarian data kelengkapan persyaratan

171 268 optionbox Cari Data Step 24 : User menentukan parameter pencarian Step 25 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox / combobox yang disediakan Step 26 : User memilih button Cari Step 29 : Jika user akan melakukan pengubahan data, maka user memilih button Ubah dan proses selanjutnya kembali pada Step 13 Step 30 : User memilih data yang ada Step 31 : User akan melakukan penghapusan data maka memilih button Hapus Step 27 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 28 : Sistem menampilkan data pendaftaran yang sesuai dengan filter pencarian jika terdapat pada database. Step 32 : Sistem menghapus data yang telah dipilih Tabel 3.8 Use Case Narative Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Bidang Alternatif Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 33 : User dapat keluar dari Step 33 : Sistem mengeluarkan form kelengkapan persyaratan form kelengkapan persyaratan dan dengan memilih button Keluar kembali ke tampilan utama SI PPDB Alt-Step 7: Jika user akan melakukan penambahan data pendaftaran baru maka dilakukan Step 8. Jika user akan melakukan pencarian data maka dilakukan Step 22. Jika user akan melakukan pengubahan data maka

172 269 dilakukan Step 29. Jika user akan melakukan penghapusan data maka Kesimpulan : Postkondisi : dilakukan Step 31. Jika user akan keluar dari form data Calon Peserta Didik maka dilakukan Step 33. Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form kelengkapan persyaratan dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan penambahan data kelengkapan persyaratan baru, pengubahan data kelengkapan persyaratan serta melakukan pencetakan kartu cheking persyaratan baik untuk kelengkapan persyaratan baru atau hasil dari pengubahan data pendaftaran yang telah ada Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data perolehan nilai calon peserta didik adalah sebagai berikut:

173 270 uc Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Calon Peserta Didik Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Panitia Bagian Penilaian Komite MAN I Garut Kepala Tata Usaha MAN I Garut Gambar 3.32 Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data penilaian tes. Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD SIPPDB-007 Panitia Bagian Penilaian Calon Peserta Didik Kepala Tata Usaha Komite MAN I Garut Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD (Lanjutan) Sasaran : Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengolahan data perolehan nilai calon peserta didik. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian penilaian dengan data yang didapatkan

174 271 dari calon peserta didik. Dalam pelaksanaan pengolahan data ini dibantu oleh Komite MAN I Garut, Kepala Tata Usaha. Deskripsi/Uraian : Yang termasuk pada proses pengolahan data penilaian tes ini adalah penambahan data, pencarian data, pengubahan data, penghapusan data. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian penilaian) harus memilih menu penilaian kemudian sub menu perolehan nilai calon peserta didik sehingga akan tampil form perolehan nilai CPD dan user dapat melakukan pemrosesan data perolehan nilai CPD. User dapat melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dan dapat keluar dari form perolehan nilai CPD sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. Prakondisi : User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian penilaian telah mendapatkan nilai tes berdasarkan hasil pengerjaan calon peserta didik. Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem Event : Step 1 : User memilih menu Step 2 : Sistem menampikan penilaian pilihan sub menu yang ada pada menu penilaian Step 3 : User memilih sub menu Perolehan Nilai Calon Peserta Step 4 : Sistem menampilkan form Perolehan Nilai Calon Peserta Didik Didik Step 5 : User menentukan proses apa yang akan dilakukannya. Step 7: Sistem mengaktifkan Step 6: User memilih akan textbox untuk melakukan pengisian memasukan data perolehan nilai data Perolehan Nilai Calon Peserta CPD yang baru dengan memilih Didik Barudan menampilkan optionbox Tambah Data tanggal pendaftaran secara otomatis Step 8 : User memasukan nomor peserta Step 9 : User memasukan nilai calon peserta didik dan memprosesnya Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD(Lanjutan)

175 272 Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 10 : User melakukan penyimpanan data yang telah dimasukan dengan memilih button Simpan Step 13 : User membatalkan dengan memilih button Batal Step 15 : User memilih akan melakukan pencarian data perolehan nilai CPD dengan memilih optionbox Cari Data Step 17 : User menentukan parameter pencarian. Step 18 : User memasukan nilai filter pencarian pada textbox yang disediakan Step 19 : User memilih button Cari Step 22 : User melakukan pengubahan data perolehan nilai CPD dengan memilih button ubah, dan proses selanjutnya kembali pada Step 10 Step 23 : Jika user akan melakukan penghapusan data maka memilih button Hapus Step 25 : User dapat keluar dari Respons Sistem Step 11 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika data yang wajib diisi belum diisikan. Step 12 : Sistem menyimpan data perolehan nilai CPD yang telah dimasukan. Step 14 : Sistem akan mengosongkan kembali tetbox yang tersedia Step 16 : Sistem mengaktifkan textbox pencarian data Step 20 : Sistem menampilkan pesan kesalahan jika filter yang dicari tidak terdapat pada database Step 21 : Sistem menampilkan data perolehan nilai CPD yang sesuai dengan filter pencarian jika terdapat pada database. Step 24 : Sistem menghapus data yang telah dipilih oleh user Step 26 : Sistem mengeluarkan

176 273 dengan memilih button Keluar form, kembali ke tampilan SI PPDB Tabel 3.9 Use Case Narative Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD (Lanjutan) Bidang Alternatif Kesimpulan : Postkondisi : Alt-Step 5: Jika user akan melakukan penambahan data pendaftaran baru maka dilakukan Step 6. Jika user akan melakukan pencarian data maka dilakukan Step 22. Jika user akan melakukan pengubahan data maka dilakukan Step 23. Jika user akan melakukan penghapusan data maka dilakukan Step 25. Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form data perolehan nilai calon peserta didik dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan penambahan data, pengubahan data perolehan nilai calon peserta didik

177 Use Case Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengolahan data nilai kelulusan adalah sebagai berikut: uc Pengolahan Data Nilai Kelulusan Calon Peserta Didik Pengolahan Data Nilai Kelulusan Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Penilaian Kepala Tata Usaha MAN I Garut Komite MAN I Garut Gambar 3.33 Use Case Diagram Nilai Kelulusan Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pengolahan data nilai kelulusan.

178 275 Tabel 3.10 Use Case Narative Pengolahan Data Nilai Kelulusan Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Pengolahan Data Nilai Kelulusan SIPPDB-008 Panitia Bagian Penilaian Calon Peserta Didik Ketua Panitia PPDB Kepala Tata Usaha Komite MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan pengolahan data nilai kelulusan. User yang melakukan pengolahan data ini adalah panitia bagian penilaian dengan data yang didapatkan dari calon peserta didik. Dalam pelaksanaan pengolahan data ini dibantu oleh Ketua Panitia PPDB, Komite MAN I Garut serta Kepala Tata Usaha. Yang termasuk pada proses pengolahan data nilai kelulusan ini adalah pemrosesan kelulusan berdasarkan nilai yang telah didapatkan dari hasil tes. Untuk dapat melakukan proses tersebut maka user (panitia bagian penilaian) harus memilih menu penilaian kemudian sub menu Nilai Kelulusan sehingga akan tampil form nilai kelulusan dan user dapat melakukan pemrosesan data kelulusan. Data yang sudah diproses secara otomatis tersimpan dan dapat keluar dari form nilai kelulusan sehingga kembali pada tampilan utama SI PPDB. User telah melakukan login terlebih dahulu untuk dapat masuk pada tampilan utama SI PPDB dan panitia bagian penilaian telah mendapatkan nilai tes berdasarkan hasil pengerjaan calon peserta didik. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : User memilih menu Step 2 : Sistem menampikan penilaian pilihan sub menu yang ada pada menu penilaian

179 276 Step 3 : User memilih sub menu Nilai Kelulusan Step 5 : User memilih button Proses Hasil Kelulusan Step 4 : Sistem menampilkan form Nilai Kelulusan dan nilai passing grade secara otomatis Step 6: Sistem menampilkan keterangan kelulusan calon peserta didik berdasarkan nilai yang didapatkan dari hasil tes. Tabel 3.10 Use Case Narative Pengolahan Data Nilai Kelulusan (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem Event : Step 7 : User dapat keluar dari dengan memilih button Keluar Step 26 : Sistem mengeluarkan form nilai kelulusan dan kembali ke tampilan SI PPDB Bidang Alternatif Alt-Step 3: Jika user akan melakukan proses hasil kelulusan maka dilakukan Step 5. Jika user akan melakukan keluar dari form maka dilakukan Step 7. Kesimpulan : Use case ini selesai bila proses yang dipilih user telah berakhir dan keluar dari form nilai kelulusan dan kembali pada tampilan utama SI PPDB. Postkondisi : User telah melakukan proses hasil nilai dan memberikan keterangan kelulusan untuk diinformasikan kepada calon peserta didik

180 Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan daftar calon peserta didik adalah sebagai berikut: uc Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik Pencetakan Laporan Daftar Calon Peserta Didik Kepala MAN I Garut Panitia Bag. Pendaftaran «extend» Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Pendaftaran Sekretaris Gambar 3.34 Use Case Diagram Pencetakan Pendaftaran Calon Peserta Didik Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan daftar calon peserta didik.

181 278 Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik SIPPDB-009 Panitia Bagian Pendaftaran Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik (Lanjutan) Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan daftar calon peserta didik. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan daftar calon peserta didik secara keseluruhan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat mengatur parameter laporan daftar calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Panitia Bagian Step 2 : Sistem menampilkan Pendaftaran melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Panitia Bagian Step 4 : Sistem menampikan pilihan Pendaftaran memilih menu sub menu yang ada pada menu laporan laporan

182 279 Step 5 :User memilih sub menu laporan pendaftaran Step 7: User mengatur parameter / filter laporan pendaftaran Step 8 : User memilih melakukan pencetakan dengan memilih button Cetak Step 10 : User memilih icon untuk mencetak. Step 12: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan memilih button Batal Step 6 : Sistem menampilkan form laporan daftar Step 9 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : Sistem memerintahkan printer untuk melakukan pencetakan Step 13 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB Tabel 3.11 Use Case Narative Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik (Lanjutan) Kesimpulan : Use case ini selesai bila daftar calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. Postkondisi : User telah melihat daftar calon peserta didik dan dilakukan pencetakannya Use Case Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan persyaratan adalah sebagai berikut:

183 280 uc Pencetakan Laporan Persyaratan Kepala MAN I Garut Panitia Bag. Pendaftaran Pencetakan Laporan Persyaratan «extend» Sekretaris Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Ketua Panitia PPDB Gambar 3.35 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan persyaratan. Tabel 3.12 Use Case Narative Pencetakan Laporan Persyaratan Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Pencetakan Laporan Persyaratan SIPPDB-010 Panitia Bagian Pendaftaran Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan kelengkapan persyaratan. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada

184 281 Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan kelengkapan persyaratan secara keseluruhan. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran dan memilih button Laporan Persyaratan kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat mengatur parameter laporan persyaratan dan dilakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Panitia Bagian Step 2 : Sistem menampilkan Pendaftaran melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Panitia Bagian Step 4 : Sistem menampikan Pendaftaran memilih menu pilihan sub menu yang ada pada laporan menu laporan Step 5 :User memilih sub menu laporan pendaftaran Step 6 : User memilih button Step 7 : Sistem menampilkan form Laporan Persyaratan laporan persyaratan Step 8: User mengatur parameter / filter laporan persyaratan Tabel 3.12 Use Case Narative Pencetakan Laporan Persyaratan (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 9 : User memilih melakukan pencetakan dengan memilih button Cetak Step 11 : User memilih icon untuk mencetak. Respons Sistem Step 10 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 12 : Sistem memerintahkan printer untuk melakukan

185 282 Kesimpulan : Postkondisi : pencetakan Step 13: User memilih melakukan Step 14 : Sistem mengeluarkan mengeluarkan form dengan form dan kembali pada tampilan memilih button Batal awal SI PPDB Use case ini selesai bila daftar kelengkapan persyaratan dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. User telah melihat daftar kelengkapan persyaratan dan dilakukan pencetakannya Use Case Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan asal sekolah adalah sebagai berikut: uc Pencetakan Laporan Asal Sekolah Pencetakan Laporan Asal Sekolah «extend» Kepala MAN I Garut Panitia Bag. Pendaftaran Pengolahan Data Pendaftaran «include» Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Sekolah Asal Sekretaris Gambar 3.36 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan asal sekolah.

186 283 Tabel 3.13 Use Case Narative Pencetakan Laporan Asal Sekolah Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Pencetakan Laporan Asal Sekolah SIPPDB-011 Panitia Bagian Pendaftaran Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan asal sekolah. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan jumlah calon peserta didik berdasarkan asal sekolah. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran dan memilih button Laporan Asal Sekolah kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat mengatur parameter laporan asal sekolah dan dilakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Panitia Bagian Step 2 : Sistem menampilkan Pendaftaran melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Panitia Bagian Step 4 : Sistem menampikan pilihan Pendaftaran memilih menu sub menu yang ada pada menu laporan laporan Tabel 3.13 Use Case Narative Pencetakan Laporan Asal Sekolah (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem

187 284 Event : Kesimpulan : Postkondisi : Step 5 :User memilih sub menu laporan pendaftaran Step 7: User memilih button Laporan Asal Sekolah Step 6 : Sistem menampilkan form laporan pendaftaran Step 8 : Sistem menampilkan form laporan Asal Sekolah Step 9: User mengatur parameter / filter laporan asal sekolah Step 10 : User memilih Step 9 : Sistem menampilkan melakukan pencetakan dengan memilih button Cetak PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 11 : Sistem memerintahkan Step 10 : User memilih icon printer untuk untuk mencetak. pencetakan melakukan Step 12: User memilih melakukan Step 13 : Sistem mengeluarkan mengeluarkan form dengan form dan kembali pada tampilan memilih button Batal awal SI PPDB Use case ini selesai bila jumlah calon peserta didik berdasarkan asal sekolah dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. User telah melihat jumlah calon peserta didik berdasarkan asal sekolah dan dilakukan pencetakannya.

188 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan rincian jumlah pendaftaran adalah sebagai berikut: uc Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kepala MAN I Garut Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Panitia Bag. Pendaftaran «extend» Ketua Panitia PPDB Pengolahan Data Pendaftaran Sekretaris Gambar 3.37 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan rincian jumlah pendaftaran. Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran SIPPDB-012 Panitia Bagian Pendaftaran Sekretaris

189 286 Lain: Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran (Lanjutan) Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian pendaftaran akan melakukan pembuatan laporan rincian jumlah pendaftaran. User (panitia bagian pendaftaran) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan rincian jumlah pendaftar berdasarkan tipe sekolah. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan pendaftaran dan memilih button Cetak Rincian Jumlah Daftar kemudian akan tampil form untuk mencetak laporan. Pada form ini user dapat melakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian pendaftaran dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Panitia Bagian Step 2 : Sistem menampilkan Pendaftaran melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Panitia Bagian Step 4 : Sistem menampikan Pendaftaran memilih menu pilihan sub menu yang ada pada laporan menu laporan Step 5 :User memilih sub menu Step 6 : Sistem menampikan form laporan pendaftaran Laporan pendaftaran Step 7 : User memilih button Cetak Rincian Jumlah Daftar Step 9 : User memilih icon Step 8 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 10 : Sistem memerintahkan

190 287 untuk mencetak. Step 11: User memilih melakukan mengeluarkan form dengan memilih button Batal printer untuk melakukan pencetakan Step 12 : Sistem mengeluarkan form dan kembali pada tampilan awal SI PPDB Tabel 3.14 Use Case Narative Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran (Lanjutan) Kesimpulan : Use case ini selesai bila rincian jumlah pendaftaran dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. Postkondisi : User telah melihat rincian jumlah pendaftaran dan dilakukan pencetakannya Use Case Diagram Pencetakan Laporan Hasil Peniilaian Calon Peserta Didik Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan hasil penilaian calon peserta didik adalah sebagai berikut: uc Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Sekretaris Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Panitia Bagian Penilaian Ketua Panitia PPDB «extend» Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Kepala MAN I Garut Gambar 3.38 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik

191 288 Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan hasil penilaian calon peserta didik. Tabel 3.15 Use Case Narative Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik SIPPDB-013 Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian penilaian akan melakukan pembuatan laporan nilai calon peserta didik. User (panitia bagian penilaian) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan nilai calon peserta didik sesuai hasil tes yang telah calon peserta didik laksanakan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan penilaian kemudian akan tampil formnya. Pada form ini user dapat melihat laporan nilai calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian penilaian dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Panitia Bagian Penilaian Step 2 : Sistem menampilkan melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Panitia Bagian Penilaian Step 4 : Sistem menampikan pilihan

192 289 memilih menu laporan Step 5 :User memilih sub menu laporan penilaian Step 7 : User melakukan filter untuk pencetakan Step 8: User memilih melakukan pencetakan dengan memilih button Cetak sub menu yang ada pada menu laporan Step 6 : Sistem menampilkan form laporan penilaian Step 9: Sistem menampilkan pesan kesalahan jika tidak ada datanya Tabel 3.15 Use Case Narative Pencetakan Nilai Calon Peserta Didik (Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 10 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 12 : Sistem memerintahkan Step 11 : User memilih icon printer untuk untuk mencetak. pencetakan melakukan Step 13: User memilih melakukan Step 14 : Sistem mengeluarkan mengeluarkan form dengan form dan kembali pada tampilan memilih button Keluar awal SI PPDB Kesimpulan : Use case ini selesai bila nilai calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. Postkondisi : User telah melihat nilai calon peserta didik dan dilakukan pencetakannya.

193 Use Case Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pencetakan laporan kelulusan Calon Peserta Didik Baruadalah sebagai berikut: uc Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Sekretaris Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Panitia Bagian Penilaian Ketua Panitia PPDB «extend» Pengolahan Data Perolehan Nilai CPD Kepala MAN I Garut Gambar 3.39 Use Case Diagram Pencetakan Calon Peserta Didik yang Lulus Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi

194 291 PPDB. Berikut ini adalah use case narative pencetakan laporan kelulusan calon Peserta Didik Baru. Tabel 3.16 Use Case Narative Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru SIPPDB-014 Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Ketua Panitia PPDB Kepala MAN I Garut Use-case ini akan berfungsi bila panitia bagian penilaian akan melakukan pembuatan laporan kelulusan calon peserta didik. User (panitia bagian penilaian) dapat membuat laporan ini untuk diberikan kepada Sekretaris dan oleh Sekretaris diberikan kepada Ketua Panitia PPDB dan akhirnya diserahkan kepada Kepala MAN I Garut. Proses yang terdapat pada use case ini hanya membuat laporan kelulusan calon peserta didik sesuai nilai yang didapatkan. Untuk dapat melihat daftar ini maka user harus memilih menu laporan kemudian sub menu laporan penilaian dan memilih button Laporan Kelulusan kemudian akan tampil formnya. Pada form ini user dapat melihat laporan kelulusan calon peserta didik dan dilakukan pencetakan. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user panitia bagian penilaian dengan hak akses yang telah disesuaikan dengan pekerjaannya.

195 292 Bidang Khas Suatu Event : Kegiatan Pelaku Step 1 : Panitia Bagian Penilaian melakukan login Step 3 : Panitia Bagian Penilaian memilih menu laporan Step 5 :User memilih sub menu laporan penilaian Respons Sistem Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 4 : Sistem menampikan pilihan sub menu yang ada pada menu laporan Step 6 : Sistem menampilkan form laporan penilaian Step 7 : User memilih button Laporan Kelulusan Step 9 : User melakukan filter untuk pencetakan Step 8 : Sistem menampilkan form laporan Kelulusan Tabel 3.16 Use Case Narative Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru(Lanjutan) Bidang Khas Suatu Event : Kesimpulan : Postkondisi : Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 8: User memilih melakukan Step 9: Sistem menampilkan pesan pencetakan dengan memilih kesalahan jika tidak ada datanya button Cetak Step 10 : Sistem menampilkan PrintPreview dari data yang akan dicetak. Step 12 : Sistem memerintahkan Step 11 : User memilih icon printer untuk untuk mencetak. pencetakan melakukan Step 13: User memilih melakukan Step 14 : Sistem mengeluarkan mengeluarkan form dengan form dan kembali pada tampilan memilih button Keluar awal SI PPDB Use case ini selesai bila kelulusan calon peserta didik dapat dilihat dan dilakukan pencetakannya. User telah melihat kelulusan calon peserta didik dan dilakukan pencetakannya Use Case Diagram Ubah User

196 293 Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Ubah User adalah sebagai berikut: uc Ubah User Panitia Bag. Pendaftaran Ubah User Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Gambar 3.40 Use Case Diagram Ubah User Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Ubah User. Tabel 3.17 Use Case Narative Ubah User Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Sasaran : Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Ubah User SIPPDB-015 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Use-case ini akan berfungsi bila user akan melakukan penggantian login user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB. Proses yang terdapat pada use case ini adalah melakukan penggantian login user. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu sistem kemudian sub menu ubah user kemudian akan kembali ke form Login. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah

197 294 dilakukan proses login dengan menggunakan user admin dengan hak akses yang telah disesuaikan. Bidang Khas Suatu Event : Kesimpulan : Postkondisi : Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : User melakukan login Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 3 : User memilih menu Step 4 : Sistem menampikan sistem pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : User memilih sub menu ubah user Step 6 : Sistem menampilkan form Login Use case ini selesai bila dilakukan penggantian user telah dilakukan. User telah mengganti user untuk masuk ke SI PPDB Use Case Diagram Ubah Password Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Ubah Password adalah sebagai berikut: uc Ubah Password Panitia Bag. Pendaftaran Ubah Password Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Gambar 3.41 Use Case Diagram Ubah Password Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang

198 295 urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Ubah Password. Tabel 3.18 Use Case Narative Ubah Password Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Sasaran : Ubah Password SIPPDB-016 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Use-case ini akan berfungsi bila admin akan melakukan penggantian password user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB. Tabel 3.18 Use Case Narative Ubah Password (Lanjutan) Deskripsi/Uraian : Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Proses yang terdapat pada use case ini adalah melakukan penggantian password user. Untuk dapat melakukannya maka admin harus memilih menu sistem kemudian sub menu ubah password kemudian akan ditampilkan ke form ubah password. Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user admin dengan hak akses yang telah disesuaikan. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Admin melakukan login Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Admin memilih menu Step 4 : Sistem menampikan sistem pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : Admin memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form

199 296 Bidang Alternatif Kesimpulan : Postkondisi : ubah password ubah password Step 7 : Admin mengisi password lama, password baru dan mengulang baru. Step 8: Admin memilih button Step 9 : Sistem menyimpan Simpan Step 10 : Admin memilih button Batal Step 12 : Admin memilih button Keluar pengubahan password Step 11 : Sistem mengosongkan pengubahan password Step 13 : Sistem mengeluarkan form pengubahan password dan kembali ke tampilan utama SI PPDB Atl-Step 5 : Jika akan menyimpan perubahan password maka dilakukan Step 8. Jika akan membatalkan perubahan password maka dilakukan Step 10. Jika akan mengeluarkan form maka dilakukan Step 12. Use case ini selesai bila dilakukan perubahan password telah dilakukan. User telah merubah password user untuk dapat masuk ke SI PPDB Use Case Diagram Pengaturan User Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case pengaturan user adalah sebagai berikut: uc Pengaturan User Panitia Bag. Pendaftaran Pengaturan User Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Penilaian Sekretaris

200 297 Gambar 3.42 Use Case Diagram Pengaturan User Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Pengaturan User. Tabel 3.19 Use Case Narative Pengaturan User Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Pelaku Partisipan Lain: Sasaran : Deskripsi/Uraian : PengaturanUser SIPPDB-017 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Use-case ini akan berfungsi bila ketua panitia akan mengatur data user untuk dapat mengakses atau menggunakan SI PPDB. Proses yang terdapat pada use case ini adalah melakukan pengubahan user. Untuk dapat melakukannya maka user harus memilih menu sistem kemudian sub menu pengaturan user kemudian akan tampil formnya. Tabel 3.19 Use Case Narative Pengaturan User (Lanjutan) Prakondisi : Bidang Khas Suatu Event : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB yang sebelumnya telah dilakukan proses login dengan menggunakan user admin dengan hak akses yang telah disesuaikan. Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1 : Ketua panitia PPDB Step 2 : Sistem menampilkan melakukan login tampilan utama SI PPDB. Step 3 : Ketua panitia memilih Step 4 : Sistem menampilkan menu sistem pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : Admin memilih sub menu Step 6 : Sistem menampilkan form pengaturan user pengaturan user

201 298 Step 7 : Admin memilih proses selanjutnya (menambah data, mengubah data user atau menghapusnya) Step 8 : Admin memilih melakukan penambahan data dengan melakukan pengisian Step 9: Sistem menyimpan data yang telah ditambahkan dengan memilih icon dan dan dilakukan penyimpanan dengan memilih icon Step 10 : Admin memilih melakukan pengubahan data Step 11 : Sistem melakukan penyimpanan data yang diubah dengan memilih icon dan dilakukan penyimpanan dengan memilih icon Step 12 : Admin memilih melakukan penghapusan data Step 13 : Sistem menghapus user dengan memilih icon Step 14 : Admin memilih melakukan membatalkan dengan Step 15 : Sistem membatalkan pengaturan user memilih icon Tabel 3.19 Use Case Narative Pengaturan User (Lanjutan) Bidang Alternatif Atl-Step 5 : Jika akan menambah user maka dilakukan Step 8. Kesimpulan : Postkondisi : Jika akan merubah data user maka dilakukan Step 10. Jika akan menghapus data user maka dilakukan Step 12. Jika akan membatalkan perubahan user maka dilakukan Step 14. Use case ini selesai bila dilakukan pengaturan user telah dilakukan. User telah melakukan pengaturan user Use Case Diagram Keluar

202 299 Use case dimodelkan secara grafis dengan menggunakan use case diagram. Adapun diagram use case Keluar adalah sebagai berikut: uc Keluar Panitia Bag. Pendaftaran Keluar Ketua Panitia PPDB Panitia Bagian Penilaian Sekretaris Gambar 3.43 Use Case Diagram Keluar Selain use case diagram, use case pun dapat dijelaskan dengan menggunakan use case narative yang merupakan deskripsi tekstual tentang urutan kejadian dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem informasi PPDB. Berikut ini adalah use case narative Keluar. Tabel 3.20 Use Case Narative Keluar Nama Use Case : ID Use Case : Pelaku Sistem Utama: Sasaran : Keluar SIPPDB-018 Ketua Panitia PPDB Sekretaris Panitia Bagian Pendaftaran Panitia Bagian Penilaian Use-case ini akan berfungsi bila user akan mengeluarkan aplikasi SI

203 300 PPDB atau akan mengganti user untuk masuk pada SI PPDB. Deskripsi/Uraian : Use-case ini memungkinkan user mengeluarkan dirinya dari sistem. Untuk dapat melakukan proses ini maka user memilih menu keluar yang ada pada SI PPDB. Prakondisi : User telah melakukan login. Bidang Khas Suatu Kegiatan Pelaku Respons Sistem Event : Step 1 : User melakukan login Step 2 : Sistem menampilkan tampilan utama SI PPDB. Step 3 : User memilih menu Step 4 : Sistem menampikan Sistem pilihan sub menu yang ada pada menu sistem Step 5 : User memilih sub menu Step 6 : Aplikasi SI PPDB keluar. Keluar SI PPDB Kesimpulan : Use case ini selesai bila proses keluar SI PPDB Postkondisi : Sistem keluar Pengembangan Interaction Diagram Sistem Informasi PPDB Diagram interaksi menunjukkan langkah-langkah kerja sama obyek-obyek di dalam use case. Obyek apa saja yang dibutuhkan untuk aliran, pesan apa saja yang obyek kirimkan ke obyek lainnya, dan urutan pesan-pesan yang dikirimkan.

204 301 diagram. Dua tipe diagram interaksi adalah sequence diagram dan collaboration Pengembangan Sequence Diagram Sequence Diagram disusun berdasarkan urutan waktu. Adapun sequence diagram yang terdapat pada SI PPDB adalah sebagai berikut.

205 Sequence Diagram Login sd Login Aplikasi SI PPDB Form Login DB PPDB Tabel User Tampilan Utama SI PPDB DB PPDB Tabel Tahun Ajaran User Mengakses Aplikasi() Load Form Login() Tampilkan Form Login() Meminta masukan username dan password() Masukan username dan password() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Data user yang dimasukkan tidak ditemukan / tidak sesuai() Memeriksa data user() Menampilkan pesan kesalahan() Data user yang dimasukkan sesuai() Load SI PPDB() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Menampilkan pesan jika tidak ada data tahun ajaran yang tersimpan dalam DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Tidak ada data tahun ajaran() Ada data tahun ajaran() Memeriksa data tahun ajaran() Menampilkan Tampilan Utama SI PPDB() Gambar 3.44 Sequence Diagram Login

206 Sequence Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran sd Pengolahan Data Tahun Ajaran Tampilan SI PPDB Menu Data Master Sub Menu Tahun Ajaran Form Tahun Ajaran DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran Sekretaris Masuk ke tampilan utama() Memilih menu data master() Memilih sub-menu tahun ajaran() Load Form Tahun Ajaran() Menampilkan form tahun ajaran() Klik Button Tambah() Menampilkan textbox untuk dilakukan pengisian() Memasukkan tahun ajaran, mulai, akhir, status, kapasitas() Klik Button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran() Data disimpan() Menyimpan data() Klik Button 'Batal'() Klik Button 'Hapus'() Melakukan pembatalan pengisian data tahun ajaran() Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran() Data Dihapus() Menghapus data() Klik Button Ubah() Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran() Data diubah() Merubah data() Klik Button 'Keluar'() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama()

207 Sequence Diagram Pengolahan Data Info Panitia Gambar 3.45 Sequence Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran

208 305 sd Pengolahan Data Info Panitia Tampilan Utama SI PPDB Menu Data Master Sub Menu Info Panitia Form Info Panitia DB PPDB Tabel Info DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Sekretaris Masuk ke tampilan utama() Memilih menu data master() Memilih sub-menu info panitia() Load Form Info Panitia() Menampilkan Form Info Panitia() Menentukan proses yang akan dilakukan() Memilih Button 'Tambah'() Mengaktifkan textbox pengisian data info panitia() Koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Memberikan informasi tahun ajaran yang aktif() Masukan Sekolah, Alamat, Telp, Tahun Ajaran dan Nama Panitia, NIP Panitia() Kllik Button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Info() Data info panitia yang disimpan() Melakukan penyimpanan info panitia() Menampilkan data info panitia yang telah disimpan() Klik Button 'Batal'() Klik Button 'Keluar'() Membatalkan pengisian data info panitia() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Sequence Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Gambar 3.46 Sequence Diagram Pengolahan Data Info Panitia

209 306 sd Pengolahan Data Sekolah Asal Tampilan Utama SI PPDB Menu Data Master Sub Menu Sekolah Asal Form Sekolah Asal DB PPDB - Tabel Sekolah Asal Sekretaris Masuk ke tampilan utama() Memilih menu data master() Memilih sub-menu sekolah asal() Load Form Sekolah Asal() Menampilkan Form Sekolah Asal() Klik Button 'Tambah'() Memasukkan Nama Sekolah, Tipe Sekolah, Kota, Alamat() Klik Button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() Data disimpan() Menyimpan data sekolah asal() Pilih data yang ada() Klik Button 'Ubah'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() Klik Button ' Hapus'() Data dirubah() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() Merubah data sekolah asal() Data dihapus() Menghapus data sekolah asal() Klik Button 'Keluar'() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Gambar 3.47 Sequence Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal

210 Sequence Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru sd Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Panitia Bagian Pendaftaran Tampilan Utama SI PPDB Masuk Tampilan Utama() Menu Pendaftaran Sub Menu Pendaftaran Calon PDB Form Pendaftaran Calon PDB DB PPDB Tabel Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Memilih menu pendaftaran() Memilih sub-menu pendaftaran Calon PDB() Load Form() Menampilkan Form() Klik Button 'Tambah'() Menampilkan Textbox untuk dilakukan pengisian () Melakukan koneksi ke Db PPDB Tabel Tahun Ajaran() Masukkan Detail Data Calon Peserta Didik Baru() Klik Button 'Simpan'() Memberikan informasi tahun ajaran yang aktif() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Klik Button 'Cetak'() Data Disimpan() Menyimpan data() Menampilkan PrintPreview() Klik Button Icon Printer() Kartu Pendaftaran() Klik Button ' Batal'() Memilih button 'Cari Data'() Membatalkan pengisian data() Mengaktifkan parameter pencarian() Masukkan parameter pencarian() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Menampilkan pesan kesalahan() Data tidak ada() Memeriksa data() Klik Button 'Ubah'() Klik Button 'Hapus'() Data ada() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Data diubah() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Peserta Didik() Mengubah data() Klik Button 'Keluar'() Data dihapus() Menghapus data() Load tampilan utama() Menampilkan tampilan utama() Gambar 3.48 Sequence Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

211 Sequence Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan sd Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian Pendaftaran Masuk ke tampilan utama() Menu Pendaftaran Sub Menu Pengumpulan Kelengkapan Persyaratan Form Kelengkapan Persyaratan DB PPDB Tabel Calon PDB DB PPDB Tabel Syarat Memilih menu pendaftaran() Memilih sub-menu pengumpulan kelengkapan persyaratan() Load Form Kelengkapan Persyaratan() Menampilkan form kelengkapan persyaratan() Memilih Button ' Tambah Data'() Mengaktifkan TextBox untuk pengisian() Memasukkan Nomor Peserta() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan nama calon peserta didik() Data ada() Melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan() Memilih Button ' Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Data disimpan() Menyimpan data() Menampilkan data kelengkapan persyaratan() Memilih Button 'Cetak'() Menampilkan Print Preview() Memilih Icon Printer() Kartu Cheking Persyaratan() Memilih Button 'Batal'() Menampilkan Button 'Cari Data'() Membatalkan pengisian data kelengkapan() Mengisi parameter pencarian() Memilih Button 'Cari'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Memeriksa data() Menampilkan pesan kesalahan() Data tidak ada() Menampilkan data yang dicari() Data ada() Memilih Button 'Ubah'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Data diubah() Mengubah data() Memilih Button 'Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Data dihapus() Menghapus data() Memilih Button 'Keluar'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama()

212 309 Gambar 3.49 Sequence Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Sequence Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik sd Pengolahan Data Perolehan Nilai Siswa Panitia Bagian Penilaian Tampilan Utama SI PPDB Menu Penilaian Sub Menu Perolehan Nilai Calon PDB Form Perolehan Nilai Calon PDB DB PPDB Tabel Calon PDB DB PPDB Tabel Nilai Masuk ke tampilan utama() Memilih menu penilaian() Memilih sub-menu perolehan nilai calon PDB() Load Form Perolehan Nilai Calon PDB() Menampiilkan form Perolehan Nilai Calon PDB() Memilih button ' Tambah Data'() Menampilkan textbox pengisian() Masukkan nomor peserta() Melakukan koneksi ke DB Calon PDB() Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan nama peserta dan tipe sekolah sesuai dengan nomor peserta () Memasukkan Nilai Ujian Nasional, Nilai Ujian Sekolah / Madrasah,() Klik Button ' Proses'() Menampilkan Jumlah Nilai () Memasukkan nilai tes() Data tidak ada() Data ada() Memeriksa data() Memilih Button 'Hasil Akhir'() Memilih Button 'Simpan'() Menampilkan Total Nilai dan Skor Calon PDB() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Memilih Button 'Batal'() Data disimpan() Menyimpan data() Memilih Button 'Cari Data'() Membatalkan pengisian data() Menampilkan pengisian parameter pencarian() Memasukkan parameter / filter pencarian() Memilih Button 'Cari'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Data tidak ada() Memeriksa Data() Memilih Button 'Ubah'() Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan detail perolehan nilai berdasarkan parameter pencarian() Data ada() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Mengubah data() Data diubah() Memilih Button 'Hapus'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Menghapus data() Data dihapus() Memilih Button 'Keluar'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama()

213 Gambar 3.50 Sequence Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik 310

214 Sequence Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan sd Pengolahan Data Nilai Kelulusan Tampilan Utama SI PPDB Menu Penilaian Sub Menu Nilai Kelulusan Form Nilai Kelulusan DB PPDB Tabel Nilai DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Panitia Bagian Penilaian Masuk ke tampilan utama() Memilih menu penilaian() Memilih Sub Menu Nilai Kelulusan() Load form nilai kelulusan() Menampilkan form nilai kelulusan() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Memberikan data nilai tertinggi() Menampilkan nilai passing grade secara otomatis() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Memberikan data kapasitas () Memilih Button 'Proses Hasil Kelulusan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Memberikan informasi keterangan calon PDB yang lulus() Mengolah data nilai() Menampilkan keterangan kelulusan() Memilih Button 'Keluar'() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Gambar 3.51 Sequence Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan

215 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Panitia Bagian Pendaftaran Tampilan SI PPDB Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Calon PDB Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub-menu laporan pendaftaran() Load Form Laporan Pendaftaran() Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() Menetukan Parameter Pencetakan Laporan() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan print preview laporan pendaftaran sesuai dengan parameter yang ditentukan() Klik Icon Printer() Laporan Data Pendaftaran Calon PDB() Data ada() Klik Button 'Batal'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama() Gambar 3.52 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

216 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan sd Pencetakan Laporan Persyaratan Panitia Bagian Pendaftaran Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Syarat Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih menu laporan pendaftaran() Load Form Laporan Pendaftaran() Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() Memilih Button 'Laporan Persyaratan'() Menampilkan parameter persyaratan() Menentukan parameter laporan() Klik Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() Memeriksa data() Data tidak ada() Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan print preview laporan berdasarkan parameter() Data ada() Menampilkan PrintPreview() Klik Icon Printer() Laporan Persyaratan() Memilih Button 'Batal'() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Gambar 3.53 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan

217 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Asal Sekolah Panitia Bagian Pendaftaran Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub-menu laporan pendaftaran() Load Form() Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() Menampilkan parameter pencetakan laporan() Masukkan parameter pencarian() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Asal Sekolah () Menampilkan pesan kesalahan() Menampilkan PrintPreview() Data tidak ada() Data ada() Memeriksa data() Memilih Icon Printer() Laporan Asal Sekolah() Memilih Button 'Batal'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama() Gambar 3.54 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru

218 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran sd Interaction Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Panitia Bagian Pendaftaran Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Calon PDB Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub menu laporan pendaftaran() Load Form () Menampilkan form laporan pendaftaran() Memilih button 'Cetak Rincian Jumlah Daftar'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() Memberikan data pendaftaran() Memeriksa data() Menampilkan Print Preview() Memilih Icon Printer() Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran() Memilih Button 'Close'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama() Gambar 3.55 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran

219 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru 316

220 317 Gambar 3.56 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Sequence Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Panitia Bagian Penilaian Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian DB PPDB Tabel Nilai Masuk ke tampilan utama() Memilih menu laporan() Memilih sub menu laporan penilaian() Memilih button 'Laporan Kelulusan'() Load form laporan penilaian() Menampilkan form laporan penilaian() Menampilkan parameter pencetakan() Menentukan parameter pencetakan() Memilih Button 'Cetak'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() Memeberikan data nilai() Memeriksa data() Menampilkan Print Preview() Memilih Icon Printer() Laporan Kelulusan () Memilih Button 'Batal'() Menampilkan tampilan utama() Load Tampilan Utama() Gambar 3.57 Sequence Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru

221 Sequence Diagram Ubah User sd Ubah User Tampilan Utama SI PPDB Menu Sistem Sub Menu Ubah User Form Login User Masuk tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih Sub Menu Ubah User'() Load Form Login() Menampilkan Form Login'() Gambar 3.58 Sequence Diagram Ubah User

222 Sequence Diagram Ubah Password sd Ubah Pasword Tampilan Utama SI PPDB Menu Sistem Sub Menu Ubah Password Form Ubah Password DB PPDB Tabel User User Masuk tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih sub menu ubah password() Load form ubah password() Menampilkan form ubah password() Memasukkan password lama, password baru, ulangi password baru() Memilih button 'Simpan'() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Menyimpan data () Memilih button 'Batal'() Memilih button 'Keluar'() Data disimpan() Membatalkan pengubahan data password() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Gambar 3.59 Sequence Diagram Ubah Password

223 Sequence Diagram Pengaturan User 320

224 321 sd Pengaturan User Tampilan Utama SI PPDB Menu Sistem Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User DB PPDB Tabel User Ketua Panitia PPDB (Admin) Masuk ke tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih sub-menu pengaturan user() Load form pengaturan user() Menampilkan form pengaturan user() Memilih user yang akan diproses() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Menampilkan data user yang dipilih() Data ditampilkan() Melakukan pengaturan data() Data yang diubah() Memilih Icon Simpan() Memilih Icon Hapus() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Menyimpan data() Data disimpan() Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel User() Memilih Icon Keluar() Data dihapus() Menghapus data() Menampilkan tampilan utama() Load tampilan utama() Sequence Diagram Keluar Gambar 3.60 Sequence Diagram Pengaturan User

225 322 sd Keluar User Tampilan Utama SI PPDB Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi SI PPDB Masuk ke tampilan utama() Menampilkan tampilan utama() Memilih menu sistem() Memilih sub-menu keluar aplikasi SI PPDB() Keluar dari aplikasi SI PPDB() Gambar 3.61 Sequence Diagram Keluar

226 Pengembangan Collaboration Diagram Collaboration Diagram menunjukkan informasi yang sama dengan sequence diagram, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada diagram ini, interaksi antar obyek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu.

227 Collaboration Diagram Login sd Login 6: Memeriksa data user() Aplikasi SI PPDB 2: Load Form Login() Form Login 5: Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel User() DB PPDB - Tabel User 6.1: Data user tidak sesuai / tidak ditemukan() 6.2: Data user yang dimasukan sesuai() 6.2.1: Load Tampilan Utama SI PPDB() 1: Mengakses aplikasi() 3: Tampilkan Form Login () 3.1: *Meminta masukan username dan password() Tampilan Utama SI PPDB 4: Masukan username dan password() 6.1.1: *Menampilkan Pesan Kesalahan() 7: Melakukan koneksi ke DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran() User 8.1: Data tahun ajaran belum ada() 8.1.1: *Menampilkan pesan pemberitahuan data tahun ajaran belum ada() 8.2: Data tahun ajaran sudah diisi() 9: Menampilkan tampilan utama SI PPDB() DB PPDB - Tabel Tahun Ajaran 8: Memeriksa data tahun ajaran() Gambar 3.62 Collaboration Diagram Login

228 Collaboration Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran sd Pengolahan Data Tahun Ajaran Menu Data Master 2: Memilih menu data master() 1: Masuk ke tampilan utama() 5.4.2: Menampilkan tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Sekretaris 3: Memilih sub-menu tahun ajaran() Sub Menu Tahun Ajaran 5.1.1: Menampilkan textbox untuk dilakukan pengisian() 5.1: Memilih Button 'Tambah'() 5.1.2: Masukan tahun ajaran, mulai, akhir, status dan kapasitas() 5.4.1: Load tampilan utama() 5: Menampilkan form tahun ajaran() : Klik Button 'Simpan'() 5.1.3: Memilih Button 'Batal'() 4: Load Form Tahun Ajaran() 5.2: Memilih Button 'Hapus'() 5.3: Memilih Button 'Ubah'() 5.4: Memilih Button 'Keluar'() : Melakukan pembatalan pengisian data() Form Tahun Ajaran : Koneksi Ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() 5.2.1: Koneksi Ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() 5.3.1: Koneksi Ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() : Data disimpan() 5.2.3: Data dihapus() 5.3.3: Data diubah() DB PPDB Tabel Tahun : Menyimpan data() 5.2.2: Menghapus data() 5.3.2: Mengubah data()

229 Collaboration Diagram Pengolahan Data Info Panitia Gambar 3.63 Collaboration Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran sd Pengolahan Data Info Panitia Tampilan utama SI PPDB 6.2.1: Load tampilan utama() DB PPDB Tabel Tahun Pelajaran 1: Masuk ke tampilan utama() 6.1.2: Koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() Menu Data Master 6.3: Menampilkan tampilan utama() 2: Memilih menu data master() Sekretaris 6.2: Memilih Button 'Keluar'() : Memilih Button 'Batal'() : Memilih Button 'Simpan'() 6.1.4: Memasukkan Sekolah, Alamat, Telp, Tahun Ajaran, Nama Panita dan NIP Panitia() 6.1: Memilih button 'Tambah'() 6: Menentukan proses yang akan dilakukan() 5: Menampilkan form info panitia() 6.1.1: Mengaktifkan tectbox untuk pengisian() 6.1.3: *Memberikan informasi data tahun ajaran() Form Info Panitia : Melakukan koneksi ke DB PPDB Tabel Info() : data disimpan() DB PPDB Tabel Info 3: Memilih sub menu info panitia() : Membatalkan pengisian() : menyimpan data() Sub Menu Info Panitia 4: Load form info panitia()

230 327 Gambar 3.64 Collaboration Diagram Pengolahan Data Info Panitia Collaboration Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal

231 328 sd Pengolahan Data Sekolah Asal Menu Data Master 2: Memilih menu data master() Sekretaris 1: Masuk ke tampilan utama() 5.3.2: Menampilkan tampilan utama() 3: Memilih sub-menu sekolah asal() Tampilan Utama SI PPDB Sub Menu Sekolah Asal 5.1: Memilih Button 'Tambah'() 5.1.1: Memasukkan Nama Sekolah, Tipe Sekolah, Kota, Alamat() 4: Load Form Sekolah Asal() 5.3.1: Load tampilan utama() 5.1.2: Memilih Button 'Simpan'() 5: Menampilkan form sekolah asal() 5.2: Memilih data yang ada() 5.2.1: Memilih Button 'Ubah'() 5.2.2: Memilih Button 'Hapus'() 5.3: Memilih Button 'Keluar'() Form Sekolah Asal 5.1.5: Data disimpan() : Data diubah() : Data dihapus() 5.1.3: Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() : Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() : Koneksi ke DB PPDB Tabel Sekolah Asal() DB PPDB Tabel Sekolah Asal 5.1.4: Menyimpan data() : Mengubah data() : Menghapus data() Gambar 3.65 Collaboration Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Collaboration Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

232 329 sd Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru 1: Masuk ke tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Menu Pendaftaran 2: Memilih menu pendaftaran() 7.3.2: Menampilkan tampilan utama() Panitia Bagian Pendaftaran 3: Memilih sub-menu pendaftaran calon PDB() Sub Menu Pendaftaran Calon PDB 7.1: Memilih Button 'Tambah'() 7.1.2: Masukkan detail data calon peserta didik() 5: Menampilkan form pendaftaran() 7.1.1: Menampilkan textbox untuk dilakukan pengisian() 7.3.1: Load Tampilan Utama() 7.1.3: Memilih button 'Simpan'() 7.1.4: Memilih button 'Cetak'() : Memilih button printer() 7.1.5: Memilih Button 'Batal'() : Menampilkan print preview() : Kartu Pendaftaran() 7.2.1: Mengaktifkan parameter pencarian() : Menampilkan pesan kesalahan() 4: Load Form Pendaftaran Calon PDB() 7.2: Memilih Button 'Cari Data'() 7.2.2: Memasukkan parameter pencarian() : Memilih Button 'Ubah'() : Memilih Button 'Hapus'() 7.3: Memilih Button 'Keluar'() : Membatalkan pengisian data() DB PPDB Tabel Tahun Ajaran 6: koneksi ke DB PPDB tabel Tahun Ajaran() 7: Memberikan informasi tahun ajaran() Form Pendaftaran Calon PDB : Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() 7.2.3: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() : Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() : Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() : Data disimpan() : Data diubah() : data dihapus() : Data tidak ada() : Data ada() DB PPDB Tabel Calon PDB : Menyimpan data () 7.2.4: Memeriksa data() : Mengubah data() : Menghapus data() Gambar 3.66 Collaboration Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Collaboration Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan

233 330 sd Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Menu Peminjaman 2: Memilih Menu Peminjaman() 1: Masuk ke tampilan utama () 10.2: Menampilkan tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB 6: Memilih Button 'Tambah Data'() 6.1: Memilih Button 'Tambah'() 6.3: Memasukkan nomor peserta() 6.7.2: Melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan() 6.7.3: Memilih Button 'Simpan'() 6.7.8: Memilih button 'Cetak'() : Memilih button 'Batal'() : Memilih icon printer() Panitia Bagian Pendaftaran 3: Memilih sub-menu kelengkapan persyaratan() 5: Menampilkan form kelengkapan persyaratan() 6.2: Mengaktifkan textbox untuk pengisian() 6.6.1: Menampilkan pesan kesalahan() 6.7.1: Menampilkan nama calon peserta didik() 6.7.7: Menampilkan data kelengkapan persyaratan() 6.7.9: Menampilkan print preview() : Kartu Cheking Persyaratan() 7.5.1: Menampilkan pesan kesalahan() Sub Menu Pengumpulan Kelengkapan 10.1: Load Tampilan Utama() 7: Memilih button 'Cari Data'() 7.6.1: Menampilkan data yang dicari() 7.1: Mengisi parameter pencarian() 7.2: Memilih button 'Cari'() 8: Memilih Button 'Ubah'() 9: Memilih Button 'Hapus'() 10: Memilih button 'Keluar'() Form Kelengkapan Persyaratan 4: Load Form Kelengkapan Persyaratan() 6.6: Data Tidak Ada() 6.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() DB PPDB Tabel Calon PDB 6.5: Memeriksa data() 6.7: Data ada() : Membatalkan pengisian() 6.7.6: Data disimpan() 7.5: Data tidak ada() 7.6: Data ada() 8.3: Data diubah() 9.3: Data dihapus() 6.7.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() 7.3: Koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() 9.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Syarat() DB PPDB Tabel Syarat 6.7.5: Menyimpan data() 7.4: Memeriksa data() 8.2: Mengubah data() 9.2: Menghapus data() Gambar 3.67 Collaboration Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Collaboration Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik

234 331 sd Pengolahan Data Perolehan Nilai Siswa Menu Penilaian 2: Memilih menu penilaian() 1: Masuk ke tampilan utama() 10.2: Menampilkan Tampilan Utama() Tampilan Utama SI PPDB 5: Menampilkan form perolehan nilai() 6.2: Menampilkan textbox pengisian() : Menampilkan pesan kesalahan() : Menampilkan nama dan tipe sekolah() : Menampilkan jumlah nilai() : Menampilkan total nilai dan skor akhir() Panitia Bagian Penilaian 6: Memilih Button 'Tambah Data'() 6.1: Memilih button 'Tambah'() 6.3: Masukkan nomor peserta () 3: Memilih sub-menu Perolehan Nilai Calon PDB() : Masukkan nilai Ujian Nasional, Nilai Ujian Sekolah / Madrasah() : Memilih button 'Proses'() : Masukkan nilai tes() Sub Menu Perolehan Nilai Calon PDB 10.1: Load Tampilan Utama() 7.1: Menampilkan pengisian parameter pencarian() 7.6.1: Menampilkan pesan kesalahan() 7.7.1: Menampilkan detail perolehan nilai() : Memilih button 'Hasil Akhir'() : Memilih button 'Simpan'() 6.6: Memilih button 'Batal'() 7: Memilih button 'Cari Data'() 7.2: Memasukkan parameter pencarian() 7.3: Memilih button 'Cari'() 8: Memilih button 'Ubah'() 4: Load Form Perolehan Nilai Calon PDB() 6.5: Memeriksa data () 9: Memilih button 'Hapus'() 10: Klik Button 'Keluar'() 9.2: Menghapus data() 8.2: Mengubah Data() 7.5: Memeriksa data() : Menyimpan Data() DB PPDB Tabel Calon PDB 6.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() 6.5.1: Data tidak ada() 6.5.2: Data ada() Form Perolehan Nilai Calon PDB 6.7: Membatalkan pengisian () : Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 7.4: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() 9.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() : Data disimpan() 7.6: Data tidak ada() 7.7: Data ada() 8.3: Data diubah() 9.3: Data dihapus() DB PPDB Tabel Nilai Gambar 3.68 Collaboration Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Collaboration Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan

235 332 sd Pengolahan Data Nilai Kelulusan Menu Penilaian 2: Memilih menu penilaian() 1: Masuk ke tampilan utama]() 16: Menampilkan tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian Penilaian 3: Memilih sub menu penilaian() Sub Menu Nilai Kelulusan 15: Load tampilan utama() 5: Menampilkan form nilai kelulusan() 8: Memberikan nilai passing grade secara otomatis() 13: Menampilkan keterangan kelulusan() 9: Memilih Button 'Proses Nilai Kelulusan'() 14: Memiih button 'Keluar'() 4: Load form niliai kelulusan() 11: Mengolah data nilai() DB PPDB Tabel Tahun Ajaran 6: Koneksi ke DB PPDB Tabel Tahun Ajaran() 7: Memberikan data kapasitas() Form Nilai Kelulusan 10: Koneksi ke DB PPDB Tabel NIlai() 12: Memberikan informasi keterangan kelulusan() DB PPDB Tabel Nilai Gambar 3.69 Collaboration Diagram Pengolahan Data Nilai Kelulusan

236 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 1: Masuk ke tampilan utama() 9.2: Menampilkan tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Panitia Bagian 3: Memilih sub menu laporan pendaftaran() Pendaftaran 5: Menampilkan form pendaftaran() 7: Menentukan parameter pencetakan() 6: Menampilkan pengisian parameter() 8: Memilih Button 'Cetak'() : Menampilkan pesan kesalahan() 8.3: Memilih Icon Printer() : Menampilkan PrintPreview() 9: Memilih Button 'Batal'() 8.4: Laporan Data Anggota() Sub Menu Laporan Pendaftaran 9.1: Load Tampilan Utama() 4: Load form laporan pendaftaran() Form Laporan Pendaftaran 8.2.1: Data tidak ada() 8.2.2: Data ada() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() DB PPDB Tabel Calon PDB 8.2: Memeriksa data() Gambar 3.70 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

237 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan sd Pencetakan Laporan Persyaratan Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 8: Menampilkan form laporan persyaratan() : Menampilkan pesan kesalahan() : Menampilkan PrintPreview() 10.4: Laporan Persyaratan() Panitia Bagian Pendaftaran Form Laporan Persyaratan 1: Masuk ke tampilan utama() 3: Memilih Sub Menu Laporan Persyaratan() 9: Menentukan parameter pencetakan () 10: Memilih Button 'Cetak'() 10.3: Klik Icon Printer() 11: Memilih Button 'Batal'() 11.2: Menampilkan tampilan utama() Form Laporan Pendaftaran 7: Load Form Laporan Persyaratan() Tampilan Utama SI PPDB Sub Menu Laporan Pendaftaran 5: Menampilkan form laporan pendaftaran() 6: Memilih Button 'Laporan Persyaratan'() 11.1: Load tampilan utama() 4: Load Form Laporan Pendaftaran() : Data tidak ada() : Data ada() 10.1: Koneksi ke DB() DB PPDB Tabel Syarat 10.2: Memeriksa data() Gambar 3.71 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Persyaratan

238 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru 1: Masuk ke tampilan utama() 11.2: Menampilkan tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 8: Menampilkan Form Laporan Asal Sekolah() Panitia Bagian Pendaftaran 3: Memilih sub menu laporan pendaftaran() Sub Menu Laporan Pendaftaran 11.1: Load Tampilan Utama() : Menampilkan pesan kesalahan() : Menampilkan PrintPreview() 10.4: Laporan Asal Sekolah() 9: Menentukan parameter pencetakan() 10: Memilih Button 'Cetak'() 10.3: Klik Icon Printer() 11: Klik Button 'Keluar'() 5: Menampilkan form Laporan Pendaftaran() 6: Memilih button 'Laporan Asal Sekolah'() 4: Load Form Laporan Pendaftaran() Form Laporan Asal Sekolah Form Laporan Pendaftaran 7: Load Form Laporan Asal Sekolah() : Data tidak ada() : Data ada() 10.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() DB PPDB Tabel Calon PDB 10.2: Memeriksa data() Gambar 3.72 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru

239 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran sd Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Menu Laporan 2: Memilih Menu Laporan() 1: Masuk ke tampilan utama() 7.2: Menampilkan Tampilan Utama() Tampilan Utama SI PPDB 5: Menampilkan Form Laporan Pendaftaran() 6.4: Menampilkan PrintPreview() 6.6: Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran() Pantia Bagian Pendaftaran 3: Memilih Sub Menu Laporan Pendaftaran() 6: Memilih Button ' Cetak Rincian Jumlah Daftar'() 6.5: Memilih Icon Printer() 7: Klik Button 'Close'() Sub Menu Laporan Pendaftaran 7.1: Load Tampilan Utama() 4: Load Form Laporan Pendaftaran() Form Laporan Pendaftaran 6.3: Memberikan data pendaftaran() 6.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Calon PDB() DB PPDB Tabel Calon PDB 6.2: Memeriksa data() Gambar 3.73 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran

240 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru 1: Masuk ke tampilan utama() Tampilan Utama SI PPDB Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 8.2: Menampilkan tampilan utama() Panitia Bagian Penilaian 3: Memilih sub menu laporan penilaian() Sub Menu Laporan Penilaian 8.1: Load Tampilan Utama() 5: Menampilkan form laporan penilaian() 7.3.1: Menampilkan pesan kesalahan() 7.4.1: Menampilkan Print Preview() 7.6: Laporan Hasil Penilaian() 6: Menentukan parameter pencetakan() 7: Memilih button 'Cetak'() 7.5: Memilih Icon Printer() 8: Memilih Button 'Batal'() 4: Load form laporan penilaian() Form Laporan Penilaian 7.3: Data tidak ada() 7.4: Data ada() 7.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() DB PPDB Tabel Nilai 7.2: Memeriksa data()

241 338 Gambar 3.74 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru sd Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Menu Laporan 2: Memilih menu laporan() 1: Masuk ke tampilan utama() 9.2: Menampilkan tampilan utama() 3: Memilih sub menu Laporan penilaian() Tampilan Utama SI PPDB 9.1: Load tampilan utama() Panitia Bagian Penilaian Sub Menu Laporan Penilaian 5: Menampilkan Form Laporan Penilaian() 8.4: Menampilkan print preview() 8.6: Laporan Kelulusan() 6: Memilih Button 'Laporan Kelulusan'() 7: Menentukan parameter pencetakan() 8: Memilih Button 'Cetak'() 4: Load Form Laporan Penilaian() 8.5: Memilih icon printer() 9: Memilih button 'Batal'() Form Laporan Penilaian 8.3: Memberikan data nilai() 8.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel Nilai() DB PPDB Tabel Nilai 8.2: Memeriksa data()

242 339 Gambar 3.75 Collaboration Diagram Pencetakan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Collaboration Diagram Ubah User sd Ubah User 1: Masuk ke tampilan utama() Tampilan SI PPDB User 2: Memilih menu sistem() Menu Sistem 5: Menampilkan form login() 3: Memilih sub menu ubah user() Form Login 4: Load form login() Sub Menu Ubah User Gambar 3.76 Collaboration Diagram Ubah User

243 Collaboration Diagram Ubah Password sd Ubah Password User 1: Masuk ke tampilan SI PPDB() 8.2: Menampilkan tampilan utama() 2: Memilih menu sistem() Tampilan SI PPDB Menu Sistem 8.1: Load tampilan utama() 5: Menampilkan form ubah password() 6: Memasukkan pass lama, pass baru, ulang pass baru() 7: Memilih button 'Simpan'() 3: Memilih sub menu ubah password() 8: Memilih button 'Batal'() Sub Menu Ubah Password Form Ubah Password 4: Load form ubah password() 7.3: Data disimpan() 7.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() DB PPDB Tabel User 7.2: Menyimpan data() Gambar 3.77 Collaboration Diagram Ubah Password

244 Collaboration Diagram Pengaturan User 341

245 342 sd Ubah User 1: Masuk ke tampilan utama() Tampilan SI PPDB 13.2: Menampilkan tampilan utama() Ketua Panitia PPDB (Admin) 2: Memilih menu sistem() Menu Sistem 13.1: Load tampilan utama() 5: Menampilkan form pengaturan user() 9: Menampilkan data user yang dipilih() 6: Memilih user yang akan dilakukan pengaturan() 10: Melakukan pengaturan data() 3: Memilih Sub Menu Pengaturan User() 11: Memilih icon simpan() 12: Memilih icon 'Hapus'() 13: Memilih icon keluar() Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User 4: Load form pengaturan user() 8: Memberikan data user() 11.3: Data disimpan() 12.3: Data dihapus() 7: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() 11.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() 12.1: Koneksi ke DB PPDB Tabel User() DB PPDB Tabel User 11.2: Menyimpan data() 12.2: Menghapus data() Gambar 3.78 Collaboration Diagram Pengaturan User Collaboration Diagram Keluar

246 343 sd Keluar Tampilan Utama SI PPDB 1: Masuk ke tampilan utama() Menu Sistem 2: Memilih menu sistem() 3: Memilih sub-menu keluar aplikasi SI PPDB() 4: Keluar dari aplikasi SI PPDB() Sub Menu Keluar Aplikasi SI PPDB User Gambar 3.79 Collaboration Diagram Keluar

247 3.6.5 Identifikasi Class pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahapan selanjutnya dari Analisis Sistem adalah pengidentifikasian Kelas Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Class Hal yang pertama dilakukan dalam pengklasifikasian adalah dengan mendaftar sejumlah kata benda menjadi kandidat kelas. Adapun kandidat kelas yang dapat diidentifikasi dari use case diagram sebelumnya adalah sebagai berikut: Identifikasi Class Pada Use Case Diagram Login Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Form Login DB PPDB Tabel User DB PPDB Tabel Tahun Ajaran User Password Button Login Pesan Kesalahan Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class Kategori Class Alasan Form Login Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. 279

248 280 User Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login Tabel 3.21 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login (Lanjutan) Password Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login Button Login Irrelevant Class Karena Button Login sebagai method dari Form Login Pesan Kesalahan Irrelevant Class Karena hanya informasi kesalahan dari hasil pemasukan User dan Password Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.22 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. User Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login Password Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.23 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Login Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data User, Password DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. User Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login Password Fuzzy Class Karena merupakan attributes class dari Form Login

249 281 Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Login adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Tahun Ajaran Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Tahun Ajaran Form Tahun Ajaran Button Tambah DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Tahun Ajaran Tanggal Mulai Tanggal Akhir Status Kapasitas Button Simpan Button Batal Button Hapus Button Yes Button Ubah Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada

250 282 kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.24 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Master Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Tahun Ajaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Tahun Ajaran Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Mulai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Akhir Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Status Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Kapasitas Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Hapus Irrelevant Class Karena Button Hapus merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Yes Irrelevant Class Karena Button Yes merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Ubah Irrelevant Class Karena Button Ubah merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Tahun Ajaran

251 283 Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.25 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Mulai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Akhir Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Status Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Kapasitas Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.26 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Tahun Ajaran Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Mulai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Tanggal Akhir Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Status Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran

252 284 Kapasitas Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Tahun Ajaran Ajaran adalah: Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Tahun 1. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Info Panitia Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Info Panitia Form Informasi Panitia Button Tambah DB PPDB Tabel Panitia DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Nama Sekolah Alamat Telp Tahun Ajaran Kepala Sekolah Nama-nama Panitia PPDB Button Simpan Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada

253 285 kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.27 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Master Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Info Panitia Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Informasi Panitia Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Info Panitia Tabel 3.27 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan) DB PPDB Tabel Panitia Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Panitia. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Telp Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Kepala Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Nama-nama Panitia PPDB Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Info Panitia Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Info Panitia Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Info Panitia

254 286 Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.28 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Panitia Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Panitia. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Tabel 3.28 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia (Lanjutan) Telp Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Kepala Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Nama-nama Panitia PPDB Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.29 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Info Panitia Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Panitia Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Panitia.

255 287 DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Telp Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Tahun Ajaran Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Kepala Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Nama-nama Panitia PPDB Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Info Panitia Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Info Panitia adalah: 1. DB PPDB Tabel Panitia : Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Master Sub Menu Sekolah Asal Form Sekolah Asal Button Tambah DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nama Sekolah Tipe Sekolah Kota

256 288 Alamat Button Simpan Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.30 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Master Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Sekolah Asal Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Sekolah Asal Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Tabel 3.30 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal (Lanjutan) Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Tipe Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Kota Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Tahun Ajaran

257 289 Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Tahun Ajaran Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Tahun Ajaran Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.31 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Sekolah Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Asal yang menyimpan data Sekolah Asal. Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Tipe Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Kota Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.32 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Sekolah Asal Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Sekolah Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Asal yang menyimpan data Sekolah Asal. Nama Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Tipe Sekolah Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Kota Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal Alamat Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Sekolah Asal

258 290 Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Sekolah Asal adalah: 1. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Pendaftaran Sub Menu Pendaftaran Calon Peserta Didik Form Pendaftaran OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Nomor Peserta Identitas Calon Peserta Didik Button Cetak Bukti Daftar Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada

259 291 kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.33 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Pendaftaran Calon Peserta Didik Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Pendaftaran Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja OptionBox Tambah Data Irrelevant Class Karena OptionBox Tambah merupakan method dari Form Pendaftaran Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Pendaftaran DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Relevant Class Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Identitas Calon Peserta Didik Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Tabel 3.33 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (Lanjutan) Button Cetak Bukti Daftar Irrelevant Class Karena Button Cetak Bukti Daftar merupakan method dari Form Pendaftaran Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Pendaftaran Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Pendaftaran

260 292 OptionBox Cari Data Irrelevant Class Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Pendaftaran Button Cari Irrelevant Class Karena Button Cari merupakan method dari Form Pendaftaran Button Ubah Irrelevant Class Karena Button Ubah merupakan method dari Form Pendaftaran Button Hapus Irrelevant Class Karena Button Hapus merupakan method dari Form Pendaftaran Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Pendaftaran Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.34 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Relevant Class Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Identitas Calon Peserta Didik Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.35 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru

261 293 Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran DB PPDB Tabel Sekolah Asal Relevant Class Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Identitas Calon Peserta Didik Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pendaftaran Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan PDB 3. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Pendaftaran Sub Menu Kelengkapan Persyaratan Form Kelengkapan Persyaratan OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Syarat

262 294 Nomor Peserta Kelengkapan Persyaratan Button Cetak kartu cheking Persyaratan Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.36 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Kelengkapan Persyaratan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Kelengkapan Persyaratan Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja OptionBox Tambah Data Irrelevant Class Karena OptionBox Tambah merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik.

263 295 Tabel 3.36 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan (Lanjutan) DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Kelengkapan Persyaratan Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Cetak kartu cheking Persyaratan Irrelevant Class Karena Button Cetak kartu cheking Persyaratan merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan OptionBox Cari Data Irrelevant Class Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Cari Irrelevant Class Karena Button Cari merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Ubah Irrelevant Class Karena Button Ubah merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Hapus Irrelevant Class Karena Button Hapus merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Kelengkapan Persyaratan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class

264 296. Tabel 3.37 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Kelengkapan Persyaratan Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.38 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Syarat CPD. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Kelengkapan Persyaratan Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Kelengkapan Persyaratan Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan adalah:

265 DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Penilaian Sub Menu Perolehan Nilai CPD Form Perolehan Nilai CPD OptionBox Tambah Data Button Tambah DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik DB PPDB Tabel Nilai Nomor Peserta Nilai-nilai Button Simpan Button Batal OptionBox Cari Data Button Cari Button Ubah Button Hapus Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya.

266 298 Tabel 3.39 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Penilaian Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Perolehan Nilai CPD Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Perolehan Nilai CPD Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Tabel 3.39 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data OptionBox Tambah Data Perolehan Nilai Peserta Didik (Lanjutan) Irrelevant Class Karena OptionBox Tambah merupakan method dari Form Penilaian Button Tambah Irrelevant Class Karena Button Tambah merupakan method dari Form Penilaian DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Nilai-nilai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Penilaian Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Penilaian OptionBox Cari Data Irrelevant Class Karena OptionBox Cari merupakan method dari Form Penilaian Button Cari Irrelevant Class Karena Button Cari merupakan method dari Form Penilaian Button Ubah Irrelevant Class Karena Button Ubah merupakan method dari Form Penilaian Button Hapus Irrelevant Class Karena Button Hapus merupakan method dari Form Penilaian Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Penilaian

267 299 Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.40 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Tabel 3.40 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik (Lanjutan) Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Nilai-nilai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.41 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Nilai-nilai Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Penilaian Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Perolehan Nilai Peserta Didik adalah:

268 DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 2. DB PPDB Tabel Nilai :Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pengolahan Data Kelulusan Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Penilaian Sub Menu Nilai Kelulusan Form Nilai Kelulusan Passing Grade DB PPDB Tahun Ajaran DB PPDB Nilai Button Proses Hasil Kelulusan Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.42 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Penilaian Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Nilai Kelulusan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Nilai Kelulusan Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Passing Grade Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Nilai Kelulusan Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari

269 301 DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Form Nilai Kelulusan Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Button Proses Hasil Irrelevant Class Karena Button Proses Hasil Kelulusan Kelulusan merupakan method dari Form Nilai Kelulusan Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Nilai Kelulusan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.43 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class Kategori Class Alasan Passing Grade Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Nilai Kelulusan Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Nilai Kelulusan DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.44 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengolahan Data Kelulusan Kandidat Class Kategori Class Alasan Passing Grade Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Nilai Kelulusan

270 302 Nomor Peserta Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Nilai Kelulusan DB PPDB Tabel Tahun Ajaran Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Tahun Ajaran. DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. adalah: Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengolahan Data Kelulusan 1. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran PPDB 2. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai CPD Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Pendaftaran Button Cetak Button Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.45 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan

271 303 Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Laporan Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Laporan Pendaftaran DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik Irrelevant Class Relevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Button Cetak Irrelevant Class Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Pendaftaran Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Laporan Pendaftaran Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.46 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.47 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Calon Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Peserta Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik.

272 304 Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Sekolah Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan DB PPDB Tabel Syarat Button Cetak Button Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.48 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Laporan Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu

273 305 Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Karena Button Laporan Persyaratan merupakan method dari Form Laporan Pendaftaran Karena hanya berupa tampilan saja DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD. Button Cetak Irrelevant Class Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Persyaratan Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Laporan Persyaratan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.49 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.50 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Persyaratan

274 306 Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Syarat Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Kelengkapan Persyaratan CPD. Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Persyaratan adalah: 1. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal DB PPDB Sekolah Asal Button Cetak Button Batal Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.51 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan

275 307 Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Laporan Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal Irrelevant Class Irrelevant Class Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Karena Button Laporan Sekolah Asal merupakan method dari Form Laporan Pendaftaran Karena hanya berupa tampilan saja DB PPDB Sekolah Asal Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD. Button Cetak Irrelevant Class Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Sekolah Asal Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Laporan Sekolah Asal Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.52 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Sekolah Asal Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class.

276 308 Tabel 3.53 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Sekolah Asal Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Sekolah Asal CPD. Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Asal Sekolah Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Menu Laporan Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Sub Menu Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran Button Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran DB PPDB Calon Peserta Didik Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.54 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Pendaftaran Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Laporan Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Pendaftaran

277 309 Button Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran DB PPDB Calon Peserta Didik Irrelevant Class Relevant Class Karena Button Laporan Sekolah Asal merupakan method dari Form Laporan Pendaftaran Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.55 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Calon Peserta Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.56 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Calon Peserta Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek Didik yang menyimpan data Calon Peserta Didik. Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran adalah: 1. DB PPDB Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru

278 310 Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian DB PPDB Tabel Nilai Button Cetak Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.57 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Laporan Penilaian Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Laporan Penilaian Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Button Cetak Irrelevant Class Karena Button Cetak merupakan method dari Form Laporan Penilaian Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Laporan Penilaian Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.58 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan

279 311 DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada Fuzzy class. Tabel 3.59 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Hasil Penilaian Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Penilaian CPD adalah: 1. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Laporan Sub Menu Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian Button Laporan Kelulusan Form Laporan Kelulusan DB PPDB Tabel Nilai Button Cetak Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada

280 312 kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.60 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Laporan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Laporan Penilaian Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Form Laporan Penilaian Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Button Laporan Kelulusan Form Laporan Kelulusan Irrelevant Class Karena Button Laporan Kelulusan merupakan method dari Form Laporan Penilaian untuk menampilkan Form Laporan Kelulusan Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Button Cetak Irrelevant Class Karena Button cetak merupakan method dari Form Laporan Kelulusan Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Laporan Kelulusan Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada redundant class. Tabel 3.61 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD.

281 313 Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.62 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel Nilai Relevant Class Karena merupakan kumpulan objek yang menyimpan data Nilai CPD. Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pencetakkan Laporan Kelulusan Calon Peserta Didik Baru adalah: 1. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru Identifikasi Class Ubah User Menu Sistem Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Sub Menu Ubah User Form Login Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.63 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah User Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Sistem Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Sub Menu Ubah User Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Form Login Irrelevant Class Karena hanya berupa tampilan saja Pada Use Case diagram Ubah User ini tidak terdapat class Identifikasi Class Ubah Password Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah:

282 314 Menu Sistem Sub Menu Ubah Password Form Ubah Password Password Lama Password Baru Button Simpan Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.64 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah Password Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Sistem Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Ubah Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh Password user tertentu Form Ubah Password Irrelevant Class Karena merupakan tampilan awal saja DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method Password Lama Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Password Baru Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Ubah Password Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Ubah Password Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Ubah Password Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class.

283 315 Tidak ada kandidat class yang termasuk pada class redundant Tabel 3.65 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Ubah Password Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method Password Lama Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Password Baru Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.66 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Ubah Password Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method Password Lama Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Password Baru Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Ubah Password Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengaturan User adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login Identifikasi Class Pengaturan User Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Sistem Sub Menu Pengaturan User Form Pengaturan User DB PPDB Tabel User User

284 316 Password Button Ubah Button Simpan Button Hapus Button Batal Button Keluar Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.67 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Sistem Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user tertentu Sub Menu Pengaturan Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh User user tertentu Form Pengaturan User Irrelevant Class Karena merupakan tampilan awal saja DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method User Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Password Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Button Ubah Irrelevant Class Karena Button Ubah merupakan method dari Form Pengaturan User Button Simpan Irrelevant Class Karena Button Simpan merupakan method dari Form Pengaturan User Button Hapus Irrelevant Class Karena Button Hapus merupakan method dari Form Pengaturan User Button Batal Irrelevant Class Karena Button Batal merupakan method dari Form Pengaturan User Button Keluar Irrelevant Class Karena Button Keluar merupakan method dari Form Pengaturan User

285 317 Setelah Irrelevant Class dieliminasi dari list kandidat class maka selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class untuk yang berupa redundant class. Tidak ada kandidat class yang termasuk pada class redundant Tabel 3.68 Eliminasi Redundant Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method User Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Password Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Selanjutnya dilakukan eliminasi terhadap fuzzy class yang berupa attribute class. Tabel 3.69 Eliminasi Attribute Class Berdasarkan Use Case Diagram Pengaturan User Kandidat Class Kategori Class Alasan DB PPDB Tabel User Relevant Class Karena mempunyai atribut serta method User Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Password Fuzzy Class Karena merupakan Attribute Class dari Form Pengaturan User Class yang dapat diidentifikasi pada Use Case Pengaturan User adalah: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login Identifikasi Class Keluar Kandidat class yang terdapat pada Use Case ini adalah: Menu Sistem Sub Menu Keluar Aplikasi

286 318 Selanjutnya kandidat class di atas ditentukan kategori class-nya. (Relevant class, Fuzzy Class dan Irrelevant Class). Jika ada kandidat yang masuk pada kategori Irrelevant Class maka kandidat tersebut dieliminasi dari list kandidat class. Berikut ini adalah kandidat class berdasarkan kategorinya. Tabel 3.70 Eliminasi Irrelevant Class Berdasarkan Use Case Diagram Keluar Kandidat Class Kategori Class Alasan Menu Sistem Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Sub Menu Keluar Aplikasi Irrelevant Class Sebuah menu yang dapat dipilih oleh user Pada Use Case diagram Keluar ini tidak terdapat class. Dari hasil identifikasi diatas maka didapatkan class sebagai berikut: 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 3. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 4. DB PPDB Tabel Panitia: Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 5. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 6. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 7. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 8. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan PDB

287 DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 10. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 11. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru 12. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 13. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru 14. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran PPDB 15. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai CPD 16. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Sekolah Calon Peserta Didik Baru 17. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Calon Peserta Didik Baru 18. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 19. DB PPDB Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 20. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru 21. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru 22. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 23. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login

288 320 Class yang telah diidentifikasi tersebut masih ada yang bersifat redundant, maka class yang terdapat pada SI PPDB adalah sebagai berikut. 1. DB PPDB Tabel User : Class User ini memuat data user untuk dapat melakukan validasi Login 2. DB PPDB Tabel Tahun Ajaran : Class Tahun Ajaran ini memuat data Tahun Ajaran Penerimaan Peserta Didik Baru 3. DB PPDB Tabel Panitia: Class Panitia ini memuat data Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru 4. DB PPDB Tabel Sekolah Asal : Class Sekolah Asal ini memuat data Sekolah Asal Calon Peserta Didik Baru 5. DB PPDB Tabel Calon Peserta Didik : Class Calon Peserta Didik ini memuat data Calon Peserta Didik Baru 6. DB PPDB Tabel Syarat : Class Syarat ini memuat data Kelengkapan Persyaratan Peserta Didik Baru 7. DB PPDB Tabel Nilai : Class Nilai ini memuat data Nilai Calon Peserta Didik Baru

289 321 Gambar Class yang Terdapat Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Relationship Setelah semua kelas telah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan relationships antar kelas Identifikasi Association Relationship Adapun relationships dari tiap kelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.71 Relationship Class Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Hubungan Kelas Keterangan Seorang pengguna (user) dapat membuat satu atau banyak data Tahun Ajaran

290 322 Satu Susunan Kepanitiaan mengisi satu Tahun Ajaran Satu atau banyak Calon Peserta Didik mendaftar pada satu Tahun Ajaran Satu atau banyak Calon Peserta Didik berasal dari satu Sekolah Asal Satu Calon Peserta Didik memenuhi satu Persyaratan Satu Calon Peserta Didik memiliki satu Nilai Identifikasi Super-Sub Class Relationship Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi association relationship adalah mengidentifikasi super-sub class relationship.

291 323 Gambar Super-Sub Class Relationship Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Aggregation / a-part-of Relationship

292 324 Tahap selanjutnya setelah mengidentifikasi super-sub relationship adalah mengidentifikasi aggregation / a-part-of relationship. Gambar 3.82 A-Part-Of Relationship Pada Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Identifikasi Attributes dan Methods Adapun attributes dan methods yang dapat diidentifikasi dari message antar objek yang tergambar pada Use Case diagram sebagai berikut. Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods Class Attributes Methods User Tahun Ajaran Panitia User Password Nama Hak_Akses_User Tahun_ajaran Tanggal_Mulai Tanggal_Akhir Status Kuota Passing Grade Nama_Sekolah Alamat Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan

293 325 Calon Peserta Didik Sekolah Asal Telp Tahun_Ajaran Nama_Kepala_Sekolah NIP_Kepala_Sekolah Ubah Hapus Keluar Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods (Lanjutan) Class Attributes Methods Nama_Ketua_Panitia NIP_Ketua_Panitia Nama_Sekretaris NIP_ Sekretaris Nama_Bendahara NIP_ Bendahara Nama_Bag_Pendaftaran NIP_ Bag_Pendaftaran Nama_ Bag_Persyaratan NIP_ Bag_Persyaratan Nama_ Bag_Penilaian NIP_ Bag_Penilaian Logo_Sekolah Logo_Kabupaten Nomor_Peserta Nama_Peserta Tanggal_Daftar Tahun_Ajaran Nomor_STTB Tanggal_STTB Sekolah_Asal Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Jenis_Kelamin Alamat Nama_Ayah Nama_Ibu Pekerjaan_Ayah Pekerjaan_Ibu Nama_Wali Pekerjaan_Wali Alamat OT/Wali Foto Kode_Sekolah Nama_Sekolah Tipe_Sekolah Kota Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan Cari Ubah

294 326 Alamat Hapus Keluar Tabel 3.72 Identifikasi Attributes dan Methods (Lanjutan) Syarat Nilai Nomor_Peserta Nama_Peserta Formulir_Pendaftaran Fotocopy_STTB Fotocopy_SKHU SKKB Raport Foto Fotocopy_AK Nomor_Peserta Nama_Peserta Nilai_UN Nilai_US Nilai_Tes_Agama Nilai_Tes_Umum Nilai_Total_Keseluruhan Hasil_Akhir Keterangan Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Encapsulation Konsep ini diterapkan pada suatu objek, atribut dan behavior/method dipaketkan bersama dan dipertimbangkan sebagai bagian dari objek itu. Satusatunya cara untuk mengakses atau merubah atribut objek adalah melalui behaviour objek spesifik tersebut.

295 327 Tahun Ajaran Attributes Tahun_Ajaran : 2010/2011 Tanggal_Mulai : 6/30/2010 Tanggal_Akhir : 7/10/2011 Status : Aktif Kuota : 400 Passing Grade : 68,17 Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Tahun Ajaran Tahun_Ajaran : 2010/2011 Tanggal_Mulai : 6/30/2010 Tanggal_Akhir : 7/10/2011 Status : Aktif Kuota : 400 Passing Grade : 68,17 Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Pengemasan dalam satu objek Tahun_Ajaran Gambar Encapsulation Objek Tahun Ajaran

296 328 Panitia Attributes Nama_Sekolah : MAN 1 GARUT Alamat : Jln. Jendral Ahmad Yani Koropeak Telp : (0262) Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nama_Kepala_Sekolah : Drs. H. Hawasi, M.Pd.I NIP_Kepala_Sekolah : Nama_Ketua_Panitia : Dra. Hera Sri Mudzakkir, M.Pd. NIP_Ketua_Panitia : Nama_Sekretaris : Drs. Tanto Jauhari NIP_ Sekretaris : Nama_Bendahara : Ruti Rina Kanti NIP_ Bendahara : - Nama_Bag_Pendaftaran : Ari Winarti, S.Pd. NIP_ Bag_Pendaftaran : - Nama_ Bag_Persyaratan : Hajar Martini NIP_ Bag_Persyaratan : - Nama_ Bag_Penilaian : Dais Hamidah, S.Pd. Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Pengemasan dalam satu objek Panitia Panitia Nama_Sekolah : MAN 1 GARUT Alamat : Jln. Jendral Ahmad Yani Koropeak Telp : (0262) Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nama_Kepala_Sekolah : Drs. H. Hawasi, M.Pd.I NIP_Kepala_Sekolah : Nama_Ketua_Panitia : Dra. Hera Sri Mudzakkir, M.Pd. NIP_Ketua_Panitia : Nama_Sekretaris : Drs. Tanto Jauhari NIP_ Sekretaris : Nama_Bendahara : Ruti Rina Kanti NIP_ Bendahara : - Nama_Bag_Pendaftaran : Ari Winarti, S.Pd. NIP_ Bag_Pendaftaran : - Nama_ Bag_Persyaratan : Hajar Martini NIP_ Bag_Persyaratan : - Nama_ Bag_Penilaian : Dais Hamidah, S.Pd. NIP_ Bag_Penilaian : -

297 329 Gambar Encapsulation Objek Panitia Sekolah Asal Attributes Kode_Sekolah : 0001 Nama_Sekolah : MTs Negeri Tarogong Kidul Tipe_Sekolah : MTS Kota : Garut Alamat :Jl. Merdeka, Ds. Haurpanggung, Tarogong Kidul Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Pengemasan dalam satu objek Sekolah_Asal Sekolah_Asal Kode_Sekolah : 0001 Nama_Sekolah : MTs Negeri Tarogong Kidul Tipe_Sekolah : MTS Kota : Garut Alamat :Jl. Merdeka, Ds. Haurpanggung, Tarogong Kidul Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Gambar Encapsulation Objek Sekolah Asal

298 330 Calon Peserta Didik Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Tanggal_Daftar : 4/25/2011 Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nomor_STTB : DN-02 DI Tanggal_STTB : 6/21/2010 Sekolah_Asal : SMP Negeri 2 Garut Tempat_Lahir : Garut Tanggal_Lahir : 5/29/2003 Jenis_Kelamin : Laki-laki Alamat : K.H. Hasbullah No.16 Nama OT : Ajid Abdul Majid Pekerjaan OT : Pegawai Negeri Sipil Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Pengemasan dalam satu objek Calon_Peerta_Didik Calon Peserta Didik Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Tanggal_Daftar : 4/25/2011 Tahun_Ajaran : 2010/2011 Nomor_STTB : DN-02 DI Tanggal_STTB : 6/21/2010 Sekolah_Asal : SMP Negeri 2 Garut Tempat_Lahir : Garut Tanggal_Lahir : 5/29/2003 Jenis_Kelamin : Laki-laki Alamat : K.H. Hasbullah No.16

299 331 Gambar Encapsulation Objek Pendaftaran Calon Peserta Didik Persyaratan Calon PDB Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Formulir_Pendaftaran : Sudah Fotocopy_STTB : Sudah Fotocopy_SKHU : Sudah SKKB : Sudah Raport : Sudah Foto : Sudah Fotocopy_AK : Sudah Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Pengemasan dalam satu objek Persyaratan Persyaratan Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Formulir_Pendaftaran : Sudah Fotocopy_STTB : Sudah Fotocopy_SKHU : Sudah SKKB : Sudah Raport : Sudah Foto : Sudah Fotocopy_AK : Sudah Tambah Simpan

300 332 Gambar Encapsulation Objek Persyaratan Penilaian Calon PDB Attributes Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Nilai_UN : 33 Nilai_US : 80 Nilai_Tes_Agama : 85 Nilai_Tes_Umum : 90 Nilai_Total_Keseluruhan : 288 Hasil_Akhir : 48 Keterangan : Lulus Methods Tambah Simpan Cari Ubah Hapus Keluar Pengemasan dalam satu objek Penilaian Penilaian Nomor_Peserta : 0001 Nama_Peserta : Anwar Nugraha Nilai_UN : 33 Nilai_US : 80 Nilai_Tes_Agama : 85 Nilai_Tes_Umum : 90 Nilai_Total_Keseluruhan : 288

301 333 Gambar Encapsulation Objek Persyaratan Gambar Encapsulation Objek Penilaian

302 334 BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dirancang berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan gambaran yang jelas guna mempermudah proses pembuatan perangkat lunak atau sistem informasi. Pada tahap perancangan lebih terfokus pada bagaimana cara untuk menyajikan informasi kepada aktor serta merancang interface sehingga aktor dapat berinteraksi dengan sistem. Perancangan sistem dalam UA lebih menekankan pada perancangan user interface yang didalam tahapannya akan dijelaskan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan digambarkan dalam gambar berikut : Perancangan Kelas, metode,atribut dan asosiasi Menyaring UML Class Diagram Perancangan layer akses dan layer Antarmuka Pengujian Gambar 4.1 Tahap Perancangan Unified Approach (Bahrami, 1999) Keterangan : Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi. Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram Proses menyaring diagram kelas\ mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang ada dengan activity diagram. Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka

303 335 Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI) berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya. Pengujian Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan perbaikan. 4.1 Perancangan Kelas, Asosiasi, Metode dan Atribut Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap kelas-kelas yang diperoleh dari tahap analisis. Dalam perancangan tahap ini, penambahan atribut serta visibilitas pada setiap atribut dan operasi dilakukan untuk melengkapi class diagram. Berikut merupakan gambar class diagram pada tahap pertama dalam perancangan UA.

304 336 class Class PPDB Bussiness Class CALON PESERTA DIDIK # NP: Integer + tahunajaran: Integer + tanggaldaftar: Date + nomorsttb: Integer + tanggalsttb: Date SEKOLAH ASAL NILAI # NP: Integer + nama: LongWord + nilaiun: Integer + nilaius: Integer + nilaiagama: Integer + nilaitesindo: Integer + nilaitesting: Integer + nilaitesmtk: Integer + nilaitesmipa: Integer + nilaites: Integer + totalnilai: Integer + hasil: Integer + Keterangan: Boolean + tambah() : void + simpan() : void + batal() : void + cetak() : void + cari() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + nama: String + tipesekolah: Boolean + sekolahasal: String - kodesekolah: Integer + alamatsekolah: LongWord + tempatlahir: String 1..* + tanggallahir: Date + jeniskelamin: Boolean + saudaralaki: Integer + saudaraprempuan: Integer + anakke: Integer + statusdalamkeluarga: Boolean + jalan: String + rt: Integer + rw: Integer + desa: String + kecamatan: String + kabupaten: String + propinsi: String + kodepos: Integer + notelp: Integer 1..* + namaayah: LongWord + namaibu: LongWord + pekerjaanayah: String + pekerjaanibu: String + namawali: LongWord + alamatwali: LongWord + pekerjaanwali: String berasal dari terdaftar pada # kode: Integer + namasekolah: LongWord + tipesekolah: Boolean INFO PANITIA + kota: LongWord + alamat: LongWord - tahunajaran: Integer + sekolah: LongWord 1 + tambah() : void + alamat: LongWord + ubah() : void + telp: Integer + hapus() : void + kepsek: LongWord + keluar() : void + nipkepsek: LongInt + ketuapanitia: LongWord + nipketuapanita: Integer + sekretaris: LongWord TAHUN AJARAN + nipsekretaris: Integer + bendahara: LongWord # tahunajaran: Integer + nipbendahara: Integer + kapasitas: Integer + pendaftaransmp: LongWord + passinggrade: Integer + nippendaftaransmp: Integer + mulai: Date terdaftar pada + pendaftaranmts: LongWord + akhir: Date + nippendaftaranmts: Integer 1 + status: Boolean penilaiantpusmp: LongWord + nippenilaiantpusmp: Integer + tambah() : void + penilaiantpumts: LongWord + ubah() : void + nippenilaiantpumts: Integer + hapus() : void + penilaianbtqsmp: LongWord + keluar() : void + nippenilaianbtqsmp: Integer + penilaianbtqmts: LongWord + nippenilaianbtqmts: Integer + pasphoto: Image + persyaratan: LongWord + tambah() : void SYARAT + nippersyaratan: Integer + logosekolah: Image + simpan() : void + cetak() : void + cari() : void {query} + hapus() : void + ubah() : void + batal() : void + keluar() : void 1 melengkapi # NP: Integer + nama: LongWord + formulirpendaftaran: Boolean + STTB: Boolean 1 + SKHU: Boolean + raport: Boolean + SKKB: Boolean + logokabupaten: Image + tambah() : void + simpan() : void + batal() : void + keluar() : void + photo: Boolean + aktakelahiran: Boolean + keterangan: Boolean + tambah() : void + simpan() : void + cetak() : void + batal() : void + cari() : void + hapus() : void + ubah() : void + keluar() : void Gambar 4.2 Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis) 4.2 Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Perancangan Layer Akses Tujuan utama dari perancangan layer akses adalah menyediakan layer yang dapat mengkomunikasikan sebuah kelas dengan data source. Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan yang ada pada kelas bisnis yang di inputkan melalui kelas interface. 1. Menterjemahkan permintaan Layer akses harus dapat menterjemahkan permintaan data dari layer bisnis melalui interface terhadap tempat penyimpanan data (database).

305 337 Contoh : Admin memasukan username dan Password untuk melakukan login, maka layer akses harus membuat pernyataan SQL yang benar untuk mengekseskusinya. 2. Menterjemahkan hasil Layer akses harus dapat menampilkan data yang diminta ke dalam bisnis layer melalui view layer. Contoh : User melakukan pencarian informasi tertentu, dalam hal ini sistem harus dapat menampilkan informasi yang diinginkan oleh User sesuai dengan keinginan user. Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas yang akan dijadikan kelas penyimpanan (database). Kelas tersebut akan digabungkan ke dalam class diagram yang telah ada. Dalam perancangan sistem informasi penerimaan peserta didik baru ini dapat teridentifikasi 1 kelas penyimpanan dengan nama database PPDB (PPDB_DB) yang menyimpan semua data pendaftaran Calon Peserta Didik serta yang menentukan penilaian. Berikut merupakan class diagram untuk kelas bisnis yang telah digabungkan dengan kelas akses yang telah teridentifikasi :

306 338 class Class PPDB Bussiness Class CALON PESERTA DIDIK # NP: Integer USER + tahunajaran: Integer + tanggaldaftar: Date # kodeid: Integer - userid: Integer - password: Integer - nama: LongWord - foto: Image - menuhakakses: Boolean - menugantipassword: Boolean - menuidentitassekolah: Boolean - menutahunajaran: Boolean - menuasalsekolah: Boolean - menupendaftaransiswa: Boolean - menukelengkapanpersyaratan: Boolean - menunilaites: Boolean - menunilaikelulusan: Boolean - menulaporanpenilaian: Boolean - menulaporanpendaftarancpd: Boolean + tambah() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void PPDB DB NILAI # NP: Integer + nama: LongWord + nilaiun: Integer + nilaius: Integer + nilaiagama: Integer + nilaitesindo: Integer + nilaitesting: Integer + nilaitesmtk: Integer + nilaitesmipa: Integer + nilaites: Integer + totalnilai: Integer + hasil: Integer + Keterangan: Boolean + tambah() : void + simpan() : void + batal() : void + cetak() : void + cari() : void + ubah() : void + hapus() : void + keluar() : void + nomorsttb: Integer + tanggalsttb: Date + nama: String + tipesekolah: Boolean + sekolahasal: String - kodesekolah: Integer + alamatsekolah: LongWord + tempatlahir: String 1..* + tanggallahir: Date + jeniskelamin: Boolean + saudaralaki: Integer + saudaraprempuan: Integer + anakke: Integer + statusdalamkeluarga: Boolean + jalan: String + rt: Integer + rw: Integer + desa: String + kecamatan: String + kabupaten: String + propinsi: String + kodepos: Integer + notelp: Integer 1..* + namaayah: LongWord + namaibu: LongWord + pekerjaanayah: String + pekerjaanibu: String + namawali: LongWord + alamatwali: LongWord + pekerjaanwali: String berasal dari terdaftar pada SEKOLAH ASAL # kode: Integer + namasekolah: LongWord + tipesekolah: Boolean INFO PANITIA + kota: LongWord + alamat: LongWord - tahunajaran: Integer + sekolah: LongWord 1 + tambah() : void + alamat: LongWord + ubah() : void + telp: Integer + hapus() : void + kepsek: LongWord + keluar() : void + nipkepsek: LongInt + ketuapanitia: LongWord + nipketuapanita: Integer + sekretaris: LongWord TAHUN AJARAN + nipsekretaris: Integer + bendahara: LongWord # tahunajaran: Integer + nipbendahara: Integer + kapasitas: Integer + pendaftaransmp: LongWord + passinggrade: Integer + nippendaftaransmp: Integer + mulai: Date terdaftar pada + pendaftaranmts: LongWord + akhir: Date + nippendaftaranmts: Integer 1 + status: Boolean penilaiantpusmp: LongWord + nippenilaiantpusmp: Integer + tambah() : void + penilaiantpumts: LongWord + ubah() : void + nippenilaiantpumts: Integer + hapus() : void + penilaianbtqsmp: LongWord + keluar() : void + nippenilaianbtqsmp: Integer + penilaianbtqmts: LongWord + nippenilaianbtqmts: Integer PPDB DB + openconnection() : void + closeconnection() : void + pasphoto: Image + tambah() : void + simpan() : void + cetak() : void + cari() : void {query} + hapus() : void + ubah() : void + batal() : void + keluar() : void 1 melengkapi SYARAT # NP: Integer + nama: LongWord + formulirpendaftaran: Boolean + STTB: Boolean 1 + SKHU: Boolean + raport: Boolean + SKKB: Boolean + persyaratan: LongWord + nippersyaratan: Integer + logosekolah: Image + logokabupaten: Image + tambah() : void + simpan() : void + batal() : void + keluar() : void + photo: Boolean + aktakelahiran: Boolean + keterangan: Boolean + tambah() : void + simpan() : void + cetak() : void + batal() : void + cari() : void + hapus() : void + ubah() : void + keluar() : void Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses) Perancangan Layer Antarmuka Pada tahap ini akan diidentifikasi kelas-kelas yang akan dijadikan media komunikasi antara user dengan sistem. Kelas interface yang diidentifikasi disesuaikan dengan kebutuhan user terhadap sistem. Berikut adalah kelas-kelas interface yang teridentifikasi pada tahap analisis: 1. Login UI 2. Menu Utama UI

307 Tahun Ajaran UI 4. Info Panitia UI 5. Sekolah Asal UI 6. Pendaftaran Calon PDB UI 7. Kelengkapan Persyaratan UI 8. Perolehan Nilai Calon PDB UI 9. Kelulusan UI 10. Laporan Pendaftaran UI 11. Laporan Persyaratan UI 12. Laporan Asal Sekolah UI 13. Laporan Rincian Jumlah Daftar UI 14. Laporan Kelulusan UI 15. Ubah Password UI 16. Pengaturan User UI Berikut adalah rancangan class diagram pada Sistem Informasi PPDB:

308 340 class Class PPDB Bussiness Class View Class USER CALON PESERTA DIDIK - foto: Image # kodeid: Integer - menuasalsekolah: Boolean - menugantipassword: Boolean - menuhakakses: Boolean - menuidentitassekolah: Boolean - menukelengkapanpersyaratan: Boolean - menulaporanpendaftarancpd: Boolean - menulaporanpenilaian: Boolean - menunilaikelulusan: Boolean - menunilaites: Boolean - menupendaftaransiswa: Boolean - menutahunajaran: Boolean - nama: LongWord - password: Integer - userid: Integer + hapus() : void + keluar() : void + tambah() : void + ubah() : void PPDB DB PPDB DB + closeconnection() : void + openconnection() : void NILAI + hasil: Integer + Keterangan: Boolean + nama: LongWord + nilaiagama: Integer + nilaites: Integer + nilaitesindo: Integer + nilaitesmipa: Integer + nilaitesmtk: Integer + nilaitesting: Integer + nilaiun: Integer + nilaius: Integer # NP: Integer + totalnilai: Integer + batal() : void + cari() : void + cetak() : void + hapus() : void + keluar() : void + simpan() : void + tambah() : void + ubah() : void + alamatsekolah: LongWord + alamatwali: LongWord + anakke: Integer + desa: String + jalan: String + jeniskelamin: Boolean + kabupaten: String + kecamatan: String + kodepos: Integer - kodesekolah: Integer + nama: String + namaayah: LongWord + namaibu: LongWord + namawali: LongWord + nomorsttb: Integer + notelp: Integer # NP: Integer + pasphoto: Image + pekerjaanayah: String + pekerjaanibu: String + pekerjaanwali: String + propinsi: String + rt: Integer + rw: Integer + saudaralaki: Integer + saudaraprempuan: Integer + sekolahasal: String + statusdalamkeluarga: Boolean + tahunajaran: Integer + tanggaldaftar: Date + tanggallahir: Date + tanggalsttb: Date + tempatlahir: String + tipesekolah: Boolean + batal() : void + cari() : void {query} + cetak() : void + hapus() : void + keluar() : void + simpan() : void + tambah() : void + ubah() : void 1..* 1..* 1 berasal dari terdaftar pada melengkapi 1 1 SEKOLAH ASAL + alamat: LongWord # kode: Integer + kota: LongWord + namasekolah: LongWord + tipesekolah: Boolean + hapus() : void + keluar() : void + tambah() : void + ubah() : void TAHUN AJARAN + akhir: Date + kapasitas: Integer + mulai: Date + passinggrade: Integer + status: Boolean # tahunajaran: Integer + hapus() : void + keluar() : void + tambah() : void + ubah() : void 1 SYARAT + SKHU: Boolean + aktakelahiran: Boolean + formulirpendaftaran: Boolean + keterangan: Boolean + nama: LongWord # NP: Integer + photo: Boolean + raport: Boolean + SKKB: Boolean + STTB: Boolean 1 terdaftar pada 1 INFO PANITIA + alamat: LongWord + bendahara: LongWord + kepsek: LongWord + ketuapanitia: LongWord + logokabupaten: Image + logosekolah: Image + nipbendahara: Integer + nipkepsek: LongInt + nipketuapanita: Integer + nippendaftaranmts: Integer + nippendaftaransmp: Integer + nippenilaianbtqmts: Integer + nippenilaianbtqsmp: Integer + nippenilaiantpumts: Integer + nippenilaiantpusmp: Integer + nippersyaratan: Integer + nipsekretaris: Integer + pendaftaranmts: LongWord + pendaftaransmp: LongWord + penilaianbtqmts: LongWord + penilaianbtqsmp: LongWord + penilaiantpumts: LongWord + penilaiantpusmp: LongWord + persyaratan: LongWord + sekolah: LongWord + sekretaris: LongWord - tahunajaran: Integer + telp: Integer + batal() : void + keluar() : void + simpan() : void + tambah() : void «interface» LOGIN UI + showformlogin() : void «interface» MENU UTAMA UI + showformmenuutama() : void «interface» TAHUN AJARAN UI + showformtahunajaran() : void «interface» INFO PANITIA UI + showforminfopanitia() : void «interface» SEKOLAH ASAL UI + showformsekolahasal() : void «interface» PENDAFTARAN CALON PDB UI + showformpendaftarancalonpdb() : void «interface» KELENGKAPAN PERSYARATAN UI «interface» KELULUSAN UI + showformkelulusan() : void «interface» LAPORAN PENDAFTARAN UI + showformlaporanpendaftaran() : void «interface» LAPORAN PERSYARATAN UI + showformlaporanpersyaratan() : void «interface» LAPORAN ASAL SEKOLAH UI + showformlaporanasalsekolah() : void «interface» LAPORAN RINCIAN JUMLAH DAFTAR UI + showformlaporanrincianjumlahdaftar() : void «interface» LAPORAN KELULUSAN UI + showformlaporankelulusan() : void «interface» UBAH USER UI + showformubahuser() : void + batal() : void + cari() : void + cetak() : void + hapus() : void + keluar() : void + simpan() : void + tambah() : void + ubah() : void + showformkelengkapanpersyaratan() : void «interface» PEROLEHAN NILAI CALON PDB UI + showformperolehannilaicalonpdb() : void «interface» PENGATURAN USER UI + showformpengaturanuser() : void

309 Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Business Class, Access Class dan View Class) 341

310 Penciptaan Tabel dengan SQL SQL memiliki perintah-perintah yang mencakup perintah untuk menciptakan tabel dalam konteks basis data relasional, yaitu perintah-perintah yang bertipe DDL (Data Definition Language). Sintak utama SQL untuk menciptakan tabel adalah CREATE TABLE ditambah definisi-definisi atribut-atribut serta batasan-batasan (constrains). Atribut didefinisikan menurut namanya, tipe-tipe data, ranah nilai yang mungkin (domain), serta batasan-batasannya (misalnya NOT NULL). Kunci-kunci serta integritas referensial juga dapat didefinisikan secara serentak. Berikut SQL untuk membuat beberapa table dalam Basis Data PPDB. CREATE TABLE TbUser ( [Kode_ID] [int] NOT NULL, [User_ID] [varchar] (50) NOT NULL, [Password] [varchar] (32) NOT NULL, [Nama] [varchar] (60) NOT NULL, [Foto] [image] NULL, [DataUser] [bit] NOT NULL, [Menu1] [bit] NOT NULL, [Menu2] [bit] NOT NULL, [Menu3] [bit] NOT NULL, [Menu4] [bit] NOT NULL, [Menu5] [bit] NOT NULL, [Menu6] [bit] NOT NULL, [Menu7] [bit] NOT NULL, [Menu8] [bit] NOT NULL, [Menu9] [bit] NOT NULL, [Menu10] [bit] NOT NULL Primary key (kode_id) 1

311 2 ) CREATE TABLE [dbo].[tbtahun] ( [Tahun_ajaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Kapasitas] [int] NOT NULL, [PassingGrade] [real] NULL, [Mulai] [datetime] NOT NULL, [Akhir] [datetime] NOT NULL, [Status] [char] (11) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [JumlahDaftar] [int] NULL, Primary key (Tahun_ajaran) ) CREATE TABLE [dbo].[tbinfo] ( [Sekolah] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Telp] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [TahunAjaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Kepsek] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NIP_Kepsek] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [KetuaPanitia] [varchar] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL,

312 3 [NIP_Ketua] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Sekretaris] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NIP_Sekretaris] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Bendahara] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NIP_Bendahara] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [PendaftaranSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NIP_PendaftaranSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [PendaftaranMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [NIP_PendaftaranMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [PenilaianTPUSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NIP_PenilaianTPUSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [PenilaianTPUMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [NIP_PenilaianTPUMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [PenilaianTBTQSMP] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL,

313 4 [NIP_PenilaianTBTQSMP] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [PenilaianTBTQMTS] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [NIP_PenilaianTBTQMTS] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Persyaratan] [char] (35) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [NIP_Persyaratan] [char] (21) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [LogoSekolah] [image] NULL, [LogoKabupaten] [image] NULL Primary key (Tahun_ajaran) ) CREATE TABLE [dbo].[tbsekolahasal] ( [Kode] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NamaSekolah] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [TipeSekolah] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Kota] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL Primary key (Kode) ) CREATE TABLE [dbo].[tbsiswa] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Tanggal_Daftar] [datetime] NOT NULL,

314 5 [TahunAjaran] [char] (9) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Nama] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Nomor_STTB] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Tanggal_STTB] [datetime] NOT NULL, [Tipe_sekolah] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Sekolah_asal] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [kode_sekolah] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Alamat_sekolah] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Tempat_lahir] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Tanggal_lahir] [datetime] NOT NULL, [Jenis_kelamin] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Saudara_laki] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Saudara_perempuan] [char] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Anak_ke] [int] NULL, [Status_dalam_keluarga] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Jalan] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Rt] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Rw] [char] (3) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL,

315 6 [Desa] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Kecamatan] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Kabupaten] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Propinsi] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Kode_Pos] [char] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [No_Telp] [char] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Nama_Ayah] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Nama_Ibu] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Pekerjaan_Ayah] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Pekerjaan_Ibu] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Nama_wali] [char] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Alamat_wali] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Pekerjaan_wali] [char] (20) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL, [Pas_Photo] [image] NULL Primary key (NP) ) CREATE TABLE [dbo].[tbsyarat] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Nama] [char] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Formulir_Pendaftaran] [bit] NULL, [STTB] [bit] NULL, [SKHU] [bit] NULL, [Raport] [bit] NULL, [Kelakuan_Baik] [bit] NULL,

316 7 [Photo] [bit] NULL, [Akta_Kelahiran] [bit] NULL Primary key (NP) ) CREATE TABLE [dbo].[tbnilai] ( [NP] [char] (4) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [Nama] [char] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [NilaiUN] [int] NULL, [NilaiUS] [int] NULL, [NilaiAgama] [int] NULL, [NilaiTesIndo] [int] NULL, [NilaiTesIng] [int] NULL, [NilaiTesMTK] [int] NULL, [NilaiTesMIPA] [int] NULL, [NilaiTes] [float] NULL, [Total_Nilai] [float] NULL, [Hasil] [float] NULL, [Keterangan] [char] (11) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL Primary key (NP) ) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Dalam Sistem Perancangan Layer Akses untuk Operasi Login Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk login. 'select * from tbuser where user_id=:user and Password=:pass'

317 8 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Tahun Ajaran. "insert into Tbtahun (Tahun_ajaran,Kapasitas,Mulai,Akhir,Status,Passin ggrade,jumlahdaftar) values( $Tahun_ajaran, $Kapasitas, $Mulai, $Ak hir, $Status, $PassingGrade, $JumlahDaftar ) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Tahun Ajaran. "update Tbtahun set Tahun_ajaran= $Tahun_ajaran,Kapasitas= $Kapasitas,Mulai= $Mulai,Akhir= $Akhir,Status= $Status,P assinggrade= $PassingGrade,JumlahDaftar= $JumlahD aftar " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Tahun Ajaran "delete from Tbtahun where Tahun_ajaran= $Tahun_ajaran " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Tahun Ajaran Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Tahun Ajaran "select * from Tbtahun order by Tahun_ajaran" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Info Panitia

318 9 Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Tahun Ajaran. "insert into TbInfo (Sekolah,Alamat,Telp,TahunAjaran,Kepsek,NIP_Kepsek,KetuaPanitia,NIP_Ketua,Sekretaris,NIP_Sekretaris, Bendahara,NIP_Bendahara,PendaftaranSMP,NIP_Pendaft aransmp,pendaftaranmts,nip_pendaftaranmts,penilaia ntpusmp,nip_penilaiantpusmp,penilaiantpumts,nip_pe nilaiantpumts,penilaiantbtqsmp,nip_penilaiantbtqsm P,PenilaianTBTQMTS,NIP_PenilaianTBTQMTS,Persyarata n,nip_persyaratan,logosekolah,logokabupaten) values( $Sekolah, $Alamat, $Telp, $TahunAjaran, $Kepsek, $NIP_Kepsek, $KetuaPanitia, $NIP_Ket ua, $Sekretaris, $NIP_Sekretaris, $Bendahara, $NIP_Bendahara, $PendaftaranSMP, $NIP_Pendaftara nsmp, $PendaftaranMTS, $NIP_PendaftaranMTS, $Pe nilaiantpusmp, $NIP_PenilaianTPUSMP, $PenilaianT PUMTS, $NIP_PenilaianTPUMTS, $PenilaianTBTQSMP, $NIP_PenilaianTBTQSMP, $PenilaianTBTQMTS, $NIP_ PenilaianTBTQMTS, $Persyaratan, $NIP_Persyaratan, $LogoSekolah, $LogoKabupaten ) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Info Panitia Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Info Panitia. "update TbInfo set Sekolah= $Sekolah,Alamat= $Alamat,Telp= $Telp,T ahunajaran= $TahunAjaran,Kepsek= $Kepsek,NIP_Kep

319 10 sek= $NIP_Kepsek,KetuaPanitia= $KetuaPanitia,NIP _Ketua= $NIP_Ketua,Sekretaris= $Sekretaris,NIP_S ekretaris= $NIP_Sekretaris,Bendahara= $Bendahara,NIP_Bendahara= $NIP_Bendahara,PendaftaranSMP= $P endaftaransmp,nip_pendaftaransmp= $NIP_Pendaftara nsmp,pendaftaranmts= $PendaftaranMTS,NIP_Pendaft aranmts= $NIP_PendaftaranMTS,PenilaianTPUSMP= $Pe nilaiantpusmp,nip_penilaiantpusmp= $NIP_Penilaian TPUSMP,PenilaianTPUMTS= $PenilaianTPUMTS,NIP_Pen ilaiantpumts= $NIP_PenilaianTPUMTS,PenilaianTBTQS MP= $PenilaianTBTQSMP,NIP_PenilaianTBTQSMP= $NIP_ PenilaianTBTQSMP,PenilaianTBTQMTS= $PenilaianTBTQ MTS,NIP_PenilaianTBTQMTS= $NIP_PenilaianTBTQMTS, Persyaratan= $Persyaratan,NIP_Persyaratan= $NIP_P ersyaratan,logosekolah= $LogoSekolah,LogoKabupat en= $LogoKabupaten " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Info Panitia Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Info Panitia "select * from TbInfo order by Tahun_ajaran" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Sekolah Asal Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Sekolah Asal. "insert into TbSekolahAsal (Kode,NamaSekolah,TipeSekolah,Kota,Alamat) values( $Kode, $NamaSekolah, $TipeSekolah, $Ko ta, $Alamat ) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Sekolah Asal

320 11 Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Sekolah Asal. "update TbSekolahAsal set Kode= $Kode,NamaSekolah= $NamaSekolah,TipeSekola h= $TipeSekolah,Kota= $Kota,Alamat= $Alamat " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Sekolah Asal "delete from TbSekolahAsal where Kode= $Kode " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Sekolah Asal Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Sekolah Asal "select * from TbSekolahAsal order by Kode" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Calon Peserta Didik. "insert into TbSiswa(NP,Tanggal_Daftar,TahunAjaran,Nama,Nomor_S TTB,Tanggal_STTB,Tipe_sekolah,Sekolah_asal,kode_se kolah,alamat_sekolah,tempat_lahir,tanggal_lahir,je nis_kelamin,saudara_laki,saudara_perempuan,anak_ke,status_dalam_keluarga,jalan,rt,rw,desa,kecamatan, Kabupaten,Propinsi,Kode_Pos,No_Telp,Nama_Ayah,Nama _Ibu,Pekerjaan_Ayah,Pekerjaan_Ibu,Nama_wali,Alamat _wali,pekerjaan_wali,pas_photo) values( $NP, $Tanggal_Daftar, $TahunAjaran, $Na ma, $Nomor_STTB, $Tanggal_STTB, $Tipe_sekolah,

321 12 $Sekolah_asal, $kode_sekolah, $Alamat_sekolah, $Tempat_lahir, $Tanggal_lahir, $Jenis_kelamin, $Saudara_laki, $Saudara_perempuan, $Anak_ke, $ Status_dalam_keluarga, $Jalan, $Rt, $Rw, $Desa, $Kecamatan, $Kabupaten, $Propinsi, $Kode_Pos, $No_Telp, $Nama_Ayah, $Nama_Ibu, $Pekerjaan_ Ayah, $Pekerjaan_Ibu, $Nama_wali, $Alamat_wali, $Pekerjaan_wali, $Pas_Photo )" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Calon Peserta Didik. "update TbSiswa set NP= $NP,Tanggal_Daftar= $Tanggal_Daftar,TahunAja ran= $TahunAjaran,Nama= $Nama,Nomor_STTB= $Nomor _STTB,Tanggal_STTB= $Tanggal_STTB,Tipe_sekolah= $Tipe_sekolah,Sekolah_asal= $Sekolah_asal,kode_s ekolah= $kode_sekolah,alamat_sekolah= $Alamat_sek olah,tempat_lahir= $Tempat_lahir,Tanggal_lahir= $Tanggal_lahir,Jenis_kelamin= $Jenis_kelamin,Sau dara_laki= $Saudara_laki,Saudara_perempuan= $Saud ara_perempuan,anak_ke= $Anak_ke,Status_dalam_kel uarga= $Status_dalam_keluarga,Jalan= $Jalan,Rt= $Rt,Rw= $Rw,Desa= $Desa,Kecamatan= $Kecamatan, Kabupaten= $Kabupaten,Propinsi= $Propinsi,Kode_P os= $Kode_Pos,No_Telp= $No_Telp,Nama_Ayah= $Nama _Ayah,Nama_Ibu= $Nama_Ibu,Pekerjaan_Ayah= $Peker jaan_ayah,pekerjaan_ibu= $Pekerjaan_Ibu,Nama_wal i= $Nama_wali,Alamat_wali= $Alamat_wali, $Alamat

322 13 _wali,pekerjaan_wali= $Pekerjaan_wali,Pas_Photo= $Pas_Photo )" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data buku. "delete from TbSiswa where NP='$NP " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Calon Peserta Didik "select * from TbSiswa order by NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Calon Peserta Didik Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Calon Peserta Didik melalui Nomor Peserta(NP). "select * from TbSiswa where NP='$NP'" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data kelengkapan persyaratan. "insert into TbSyarat(NP,Nama,Formulir_Pendaftaran,STTB,SKHU,Ra port,kelakuan_baik,photo,akta_kelahiran) values( $NP, $Nama, $Formulir_Pendaftaran, $STT B, $SKHU, $Raport, $Kelakuan_Baik, $Photo, $A kta_kelahiran )"

323 14 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Buku Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data user. "update TbSyarat set NP='$NP,Nama='$Nama,Formulir_Pendaftaran='$Formu lir_pendaftaran='$sttb,skhu='$skhu,raport='$rapo rt,kelakuan_baik='$kelakuan_baik,photo='$photo, Akta_Kelahiran='$Akta_Kelahiran Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data Kelengkapan Persyaratan. "delete from TbSyarat where NP='$NP " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Kelengkapan Persyaratan "select * from TbSyarat order by NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Kelengkapan Persyaratan Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Kelengkapan Persyaratan melalui Nomor Peserta(NP). "select * from TbSyarat where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data Penilaian. "insert into

324 15 TbNilai(NP,Nama,NilaiUN,NilaiUS,NilaiAgama,NilaiTe sindo,nilaitesing,nilaitesmtk,nilaitesmipa,nilaite s,total_nilai,hasil,keterangan) values( $NP, $Nama, $NilaiUN, $NilaiUS, $Nilai Agama, $NilaiTesIndo, $NilaiTesIng, $NilaiTesMT K, $NilaiTesMIPA, $NilaiTes, $Total_Nilai, $Ha sil, $Keterangan ) Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data Penilaian. "update TbNilai set NP= $NP,Nama= $Nama,NilaiUN= $NilaiUN,NilaiUS= $NilaiUS,NilaiAgama= $NilaiAgama,NilaiTesIndo= $ NilaiTesIndo,NilaiTesIng= $NilaiTesIng,NilaiTesM TK= $NilaiTesMTK,NilaiTesMIPA= $NilaiTesMIPA,Nil aites= $NilaiTes,Total_Nilai= $Total_Nilai,Hasil = $Hasil,Keterangan= $Keterangan Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data Penilaian. "delete from TbNilai where NP='$NP " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data Penilaian. "select * from TbNilai order by NP"

325 16 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data Nilai Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data Penilaian melalui Nomor Peserta (NP). "select * from TbNilai where NP='$NP" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Simpan Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menginput data user. "insert into Tbuser(Kode_ID,User_ID,Password,Nama,Foto,DataUser,Menu1,Menu2,Menu3,Menu4,Menu5,Menu6,Menu7,Menu8,M enu9,menu10) values( $Kode_ID, $User_ID, $Password, $Nama, $Foto, $DataUser, $Menu1, $Menu2, $Menu3, $Me nu4, $Menu5, $Menu6, $Menu7, $Menu8, $Menu9, $Menu10 )" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Ubah Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mengubah data user. "update TbUser set Kode_ID='$Kode_ID,User_ID='$User_ID,Password='$Pa ssword',nama='$nama',foto='$foto',datauser='$datau ser',menu1='$menu1',menu2='$menu2',menu3='$menu3, Menu4='$Menu4,Menu5='$Menu5,Menu6='$Menu6,Menu7 ='$Menu7,Menu8='$Menu8,Menu9='$Menu9,Menu10='$M enu10 Perancangan Layer Akses untuk Operasi Hapus Data User

326 17 Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk menghapus data User. "delete from Tbuser where Kode_ID='$Kode_ID " Perancangan Layer Akses untuk Operasi Lihat Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk melihat data user "select * from Tbuser order by Kode_ID" Perancangan Layer Akses untuk Operasi Cari Data User Pernyataan SQL pada layer akses dibawah ini digunakan untuk mencari data buku melalui kode User. "select * from Tbuser where Kode_ID='$Kode_ID" Perancangan Antarmuka Form Login

327 18 Proses pertama untuk dapat masuk ke dalam sistem maka harus melakukan login terlebih dahulu. User harus memasukkan username dan Password agar dapat menggunakan sistem ini sesuai dengan hak aksesnya. Gambar 4.4 Tampilan Form Login Gambar 4.5 Tampilan Pesan Kesalahan Login Tampilan Pesan Kesalahan Login muncul ketika user melakukan kesalahan memasukkan username dan Password. Gambar 4.6 Tampilan Pesan Kesalahan tidak adanya Tahun Ajaran Tampilan Pesan Kesalahan tidak adanya Tahun Ajaran yang sedang aktif muncul setelah user berhasil login. Namun, tidak ada Tahun ajaran yang sedang aktif.

328 19 Form Pengolahan Data Tahun Ajaran Form Pengolahan Data Tahun Ajaran ini dapat dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran dan Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Tahun Ajaran dan menentukan aktif tidaknya Tahun Ajaran tersebut. Gambar 4.7 Form Data Tahun Ajaran Gambar 4.8 Tampilan Pesan Kesalahan Input data Tahun Ajaran Tampilan pesan kesalahan input data tahun ajaran muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input

329 20 berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Gambar 4.9 Tampilan Pesan Kesalahan Penghapusan data Tahun Ajaran Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Tahun Ajaran muncul ketika user melakukan penghapusan data Tahun Ajaran. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga, data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Tahun Ajaran yang dipilih.

330 21 Form Pengolahan Data Informasi Panitia Form Pengolahan Data Informasi Panitia ini dapat dikelola oleh Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah dan mengubah Informasi Susunan Panitia setiap Tahun Ajarannya. Form ini harus diisi karena berkaitan dengan referensi tanda tangan yang dibutuhkan oleh laporan-laporan yang ada pada SI PPDB ini. Gambar 4.10 Form Pengolahan Data Info Panitia Gambar 4.11 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Info Panitia

331 22 Tampilan pesan kesalahan input Data Info Panitia muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa attribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Form Pengolahan Data Sekolah Asal Form Pengolahan Data Sekolah Asal ini dapat dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran dan Sekretaris. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Sekolah Asal Calon Peserta Didik. Gambar 4.12 Form Data Sekolah Asal Gambar 4.13 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Sekolah Asal

332 23 Tampilan pesan kesalahan input data sekolah asal muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Gambar 4.14 Tampilan Pesan Kesalahan Penghapusan Data Sekolah Asal Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Sekolah Asal muncul ketika user melakukan penghapusan data Sekolah Asal. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Sekolah Asal yang dipilih.

333 24 Form Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Form Pengolahan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Calon Peserta Didik. Gambar 4.15 Form Pendaftaran Calon Peserta Didik

334 25 Gambar 4.16 Print Preview Cetak Tanda Bukti Telah Mendaftar Tanda Bukti Telah Mendaftar ini diberikan oleh Panitia Bagian Pendaftaran kepada Calon Peserta Didik setelah Calon Peserta Didik mengisi Formulir pendaftaran. Gambar 4.17 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Tampilan pesan kesalahan input data Pendaftaran Calon Peserta Didik muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.

335 26 Gambar 4.18 Tampilan Pesan Kesalahan Penghapusan Data Pendaftaran Calon Peserta Didik Tampilan pesan kesalahan Penghapusan data Pendaftaran Calon Peserta Didik muncul ketika user melakukan penghapusan data Pendaftaran Calon Peserta Didik. Namun, data tersebut telah digunakan oleh Tabel lain. Sehingga data tersebut tidak dapat dihapus. Penghapusan dapat dilakukan setelah User melakukan penghapusan semua data yang berkaitan dengan data Pendaftaran Calon Peserta Didik yang dipilih.

336 27 Form Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan Form Pengolahan Data Kelengkapan Persyaratan ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Kelengkapan Persyaratan. Gambar 4.19 Form Kelengkapan Persyaratan Gambar 4.20 Print Preview Cetak Kartu Ceking Persyaratan Calon Peserta Didik

337 28 Kartu Ceking Persyaratan Calon Peserta Didik ini diberikan oleh Panitia Bagian Pendaftaran kepada Calon Peserta Didik setelah Calon Peserta Didik memberikan persyaratan-persyaratan kepada Panitia Bagian Pendaftaran. Gambar 4.21 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Persyaratan Calon Peserta Didik Tampilan pesan kesalahan input data Persyaratan Calon Peserta Didik muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan.

338 29 Form Pengolahan Data Penilaian Form Pengolahan Data Penilaian ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus Data Penilaian Calon Peserta Didik. Gambar 4.22 Form Data Penilaian Gambar 4.23 Tampilan Pesan Kesalahan Input Data Penilaian

339 30 Tampilan pesan kesalahan input data Penilaian muncul ketika user melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Form Pengolahan Data Kelulusan Form Pengolahan Data Kelulusan ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mengolah hasil penilaian Calon Peserta Didik. Sehingga, didapat Siswa yang lulus seleksi dan yang tidak lulus seleksi. Gambar 4.24 Form Pengolahan Data Kelulusan

340 31 Form Laporan Pendaftaran Form Laporan Pendaftaran ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Pendaftaran. Gambar 4.25 Form Laporan Pendaftaran Gambar 4.26 Pesan Informasi Data Tidak Ada

341 32 Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan. Gambar 4.27 Print Preview Laporan Rekapitulasi Pendaftaran Calon PDB

342 33 Gambar 4.28 Print Preview Laporan Rincian Jumlah Pendaftaran SMP dan MTS Form Laporan Persyaratan Form Laporan Persyaratan ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Persyaratan. Gambar 4.29 Form Laporan Persyaratan

343 34 Gambar 4.30 Pesan Informasi Data Tidak Ada Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan. Gambar 4.31 Print Preview Laporan Rekapitulasi Kelengkapan Persyaratan Calon PDB

344 35 Form Laporan Sekolah Asal Form Laporan Sekolah Asal ini dikelola oleh Panitia Bagian Pendaftaran. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Sekolah Asal. Gambar 4.32 Form Laporan Sekolah Asal

345 36 Gambar 4.33 Pesan Informasi Data Tidak Ada Tampilan pesan Informasi Data Tidak Ada muncul ketika user melakukan penyaringan data. Tetapi tidak ada data yang sesuai dengan parameter penyaringan. Gambar 4.34 Print Preview Laporan Rekapitulasi Jumlah dan Asal Sekolah SMP

346 37 Gambar 4.35 Print Preview Laporan Rekapitulasi Jumlah dan Asal Sekolah MTS Form Laporan Penilaian Form Laporan Penilaian ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Penilaian.

347 Gambar 4.36 Form Laporan Penilaian 38

348 39 Gambar 4.37 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Tulis Calon PDB Gambar 4.38 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai PDB Asal SMP

349 Gambar 4.39 Print Preview Laporan Rekapitulasi Nilai PDB Asal MTS 40

350 41 Gambar 4.40 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes BTQ Gambar 4.41 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes BTQ

351 42 Gambar 4.42 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum Bahasa Indonesia

352 43 Gambar 4.43 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum Bahasa Indonesia Gambar 4.44 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum Bahasa Inggris

353 44 Gambar 4.45 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum Bahasa Inggris Gambar 4.46 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MATEMATIKA

354 45 Gambar 4.47 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi MTS Hasil Tes Umum MATEMATIKA Gambar 4.48 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MIPA

355 Gambar 4.49 Print Preview Laporan Daftar Tertinggi SMP Hasil Tes Umum MIPA 46

356 47 Form Laporan Kelulusan Form Laporan Kelulusan ini dikelola oleh Panitia Bagian Penilaian. Form ini berfungsi untuk mencetak dan menyaring laporan Kelulusan. Gambar 4.50 Form Laporan Kelulusan Gambar 4.51 Print Preview Laporan Rekapitulasi Hasil Kelulusan

357 48 Daftar Siswa Lulus dan Tidak Lulus Gambar 4.52 Print Preview Laporan Rekapitulasi Hasil Kelulusan Daftar Siswa Lulus

358 49 Gambar 4.53 Print Preview Laporan Rekapitulasi Hasil Kelulusan Daftar Siswa Tidak Lulus Form Ubah Password Form Ubah Password ini digunakan oleh User Aktif untuk mengubah Passwordnya. Gambar 4.54 Form Ubah Password Gambar 4.55 Tampilan pesan kesalahan Password lama tidak valid Tampilan pesan kesalahan Password lama tidak valid muncul ketika user melakukan penyimpanan Password baru. Namun, input Password lama tidak sesuai dengan Password yang dimiliki user aktif.

359 50 Gambar 4.56 Tampilan Pesan Kesalahan Konfirmasi Password baru berbeda Tampilan pesan kesalahan Konfirmasi Password baru berbeda muncul ketika user melakukan penyimpanan Password baru. Namun, input Password baru dan ulang Password baru berbeda. Form Pengaturan User Form Pengaturan User ini dikelola oleh Ketua Panitia sebagai Admin. Form ini berfungsi untuk menambah, mengubah dan menghapus user yang dapat mengakses sistem. Gambar 4.57 Form Pengaturan User Gambar 4.58 Tampilan pesan kesalahan input Data User

360 51 Tampilan pesan kesalahan input data user muncul ketika Admin melakukan penyimpanan data. Namun, terdapat kesalahan input berupa atribut penting yang kosong atau perbedaan tipe data yang dimasukkan. Menu Utama SI PPDB Menu Utama SI PPDB ini tampil setelah user berhasil login. Gambar 4.59 Menu Utama SI PPDB Gambar 4.60 Pesan Konfirmasi Keluar Dari Aplikasi SI PPDB Tampilan pesan Konfirmasi Keluar Dari Aplikasi SI PPDB muncul ketika user ingin mengakhiri aplikasi SI PPDB ini.

METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK IIM ABDURROHIM, S.T.,M.T

METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK IIM ABDURROHIM, S.T.,M.T METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK IIM ABDURROHIM, S.T.,M.T Pengertian Metodologi Cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan perangkat lunak guna mencapai tujuan tertentu. Proses untuk

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1, Garut Indonesia

Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1, Garut Indonesia PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG CACAT DMENGGUNAKAN METODOLOGI UNIFIEDH AFROACH (UA)I DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT Siti Aisah 1,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem: Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran

Lebih terperinci

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1 TI SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS (52007002), FANDY ADITYA SOEPRIADI(5200707), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT Bintan Setiawan 1, Asep Deddy 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI DAFTAR KELUHAN PELANGGAN INTERNET DI PT. RAHAJASA MEDIA INTERNET (CABANG GARUT)

PENGEMBANGAN APLIKASI DAFTAR KELUHAN PELANGGAN INTERNET DI PT. RAHAJASA MEDIA INTERNET (CABANG GARUT) PENGEMBANGAN APLIKASI DAFTAR KELUHAN PELANGGAN INTERNET DI PT. RAHAJASA MEDIA INTERNET (CABANG GARUT) Rohimah 1, Asep Deddy Supriatna 2 Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTARISASI LOGISTIK PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM BARATA Windarto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Universitas Budi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu digunakan untuk memperlihatkan andil yang dilakukan

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Management ( hal.18 bag.1 konsep dasar SIM ). Bahwa sistem adalah kumpulan dari subsistem/ komponen/ bagian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN TIKET UNTUK UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH OBJEKWISATA ALAM DENGAN DAYA TARIK DANAU DI KABUPATEN GARUT

PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN TIKET UNTUK UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH OBJEKWISATA ALAM DENGAN DAYA TARIK DANAU DI KABUPATEN GARUT PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN TIKET UNTUK UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH OBJEKWISATA ALAM DENGAN DAYA TARIK DANAU DI KABUPATEN GARUT Asep Deddy Supriatna 1, Asep Rahman 2 Jurnal Algoritma

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN DATA DI LINGKUNGAN OBJEK WISATA SITU BAGENDIT Asep Deddy 1, Bintan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAGALIH V

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAGALIH V PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAGALIH V Galuh Raga Nandika 1, Wahyudin 2, Eko Retnandi 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMESANAN TIKET TRAVEL BERBASIS WEB DAN MOBILE Hani Siti Haviani Nur Asiah 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI III GARUT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI III GARUT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI NILAI AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI III GARUT Ramdhan Muhammad Zaki 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA NIKAH CERAI DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LEUWIGOONG GARUT Teguh Taufiq Hidayat 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Madrasah Tsanawiyyah (SIMATSA) Studi Kasus Pada Madrasah Tsanawiyyah 2 Penggilingan, Jakarta Timur Ditulis Oleh Kelompok 3 1. Ahmad Hidayat 1371 065

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REGISTER KEPENDUDUKAN PADA BAGIAN PINDAH DATANG PENDUDUK DI KELURAHAN LEBAKJAYA

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REGISTER KEPENDUDUKAN PADA BAGIAN PINDAH DATANG PENDUDUK DI KELURAHAN LEBAKJAYA PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REGISTER KEPENDUDUKAN PADA BAGIAN PINDAH DATANG PENDUDUK DI KELURAHAN LEBAKJAYA Ayu Sabawanti 1, Bunyamin 2 Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA

PERTEMUAN 1 KONSEP DATA PERTEMUAN 1 KONSEP DATA DATA Beberapa definisi tentang data dari sudut pandang yang berbeda-beda: Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA RUJUKAN PASIEN UNTUK PUSKESMAS PEMBANGUNAN GARUT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA RUJUKAN PASIEN UNTUK PUSKESMAS PEMBANGUNAN GARUT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA RUJUKAN PASIEN UNTUK PUSKESMAS PEMBANGUNAN GARUT Yogi Purwasandina 1, Erwin Gunadhi 2, Dini Destiani 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKAAN REKENING GIRO POS MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK

ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKAAN REKENING GIRO POS MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMBUKAAN REKENING GIRO POS MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (STUDI KASUS DI PT.POS INDONESIA (PERSERO) CABANG GARUT) LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Syarat data:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI KEPEGAWAIAN KELURAHAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED APPROACH

PENGEMBANGAN APLIKASI KEPEGAWAIAN KELURAHAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED APPROACH PENGEMBANGAN APLIKASI KEPEGAWAIAN KELURAHAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UNIFIED APPROACH Rina Oktarina 1, Asep Deddy 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN KAMAR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PENDEKATAN OBJEK ORIENTED DENGAN UNIFIED APPROACH TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN KAMAR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PENDEKATAN OBJEK ORIENTED DENGAN UNIFIED APPROACH TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN KAMAR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PENDEKATAN OBJEK ORIENTED DENGAN UNIFIED APPROACH (Studi Kasus di Resort Banyu Alam Garut) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KSP DI KPRI MAKMUR SEJAHTERA BERBASIS DESKTOP

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KSP DI KPRI MAKMUR SEJAHTERA BERBASIS DESKTOP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KSP DI KPRI MAKMUR SEJAHTERA BERBASIS DESKTOP Gin Gin Ichwaniadi Ginanjar 1, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling terkait dan

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling terkait dan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Jadi teori memuat : - Konsep - Definisi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED

RANCANG BANGUN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED RANCANG BANGUN SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU AKADEMI KEBIDANAN AISYIYAH PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED Ida Marlina Sistem Informasi STMIK PalComTech Jl. Basuki Rahmat No. 05, Palembang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang nantinya akan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang nantinya akan 7 BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang nantinya akan digunakan untuk bab bab berikutnya. 2.1. Konsep dasar sistem Istilah sistem bukanlah hal asing bagi kebanyakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II akan menjelaskan beberapa konsep yang berhubungan dengan permasalahan di dalam penelitian yang dimana akan digunakan sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan

Lebih terperinci

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA MENGGUNAKAN METODE OBJECT ORIENTED ANALISYS DESIGN DENGAN UNIFIED APPROACH (Studi kasus pada PT Anugerah Hasta Mulia) Muhammad Rizal Firdaus 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Hanif Al Fatta (2007 : 24) perancangan sistem merupakan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian bagian dari sistem informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia RANCANG BANGUN APLIKASI PEMINJAMAN KENDARAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN DESAIN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UNIFIED APPROACH (Studi Kasus di PT. Indonesia Power UBP. Kamojang) Agung Gumilar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT

PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT PENGEMBANGAN APLIKASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKANDI KANTOR KELURAHAN PATARUMAN KABUPATEN GARUT Nurrifan Syabandhi¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

Database Design. Tahap Pengendalian Basisdata. Pertemuan 2. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom

Database Design. Tahap Pengendalian Basisdata. Pertemuan 2. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Database Design Pertemuan 2 Tahap Pengendalian Basisdata Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom Pada banyak organisasi, pengembangan basisdata dimulai dengan pemodelan data perusahaan (enterprise data modeling).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN SISWA BERBASIS SMS GATEWAY DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KADUNGORA Ahmad Nurul Hak 1, Cepy Slamet 2, Rina Kurniawati 3

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN SISWA BERBASIS SMS GATEWAY DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KADUNGORA Ahmad Nurul Hak 1, Cepy Slamet 2, Rina Kurniawati 3 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEUANGAN SISWA BERBASIS SMS GATEWAY DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KADUNGORA Ahmad Nurul Hak 1, Cepy Slamet 2, Rina Kurniawati 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini diperlukan pada semua aspek kehidupan. Teknologi mempermudah manusia untuk memaksimalkan suatu kinerja. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Qoriani Widayati, Irman Effendy 1) Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer Jl.

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Barang 3.1.1 Pengertiaan Penjualan Barang Menurut Mulyadi (2008:202), Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011 : 3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP Ahmad Budiman¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor Syamsu No.1 Jayaraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan yang akan membuka peluang lebih besar dalam menembus pasar.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan yang akan membuka peluang lebih besar dalam menembus pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ` Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang yang tak luput dari pengaruh globalisasi. Yang mana Era Globalisasi ini telah menjangkau berbagai aspek kehidupan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS BERBASIS CLIENT-SERVER STUDI KASUS KLINIK CIPANAS Ivan Muhammad Hanif 1, Leni Fitriani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) : Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

Lebih terperinci

Kata Kunci - Pembayaran Dana Insentif Pegawai, Sistem Informasi, UML

Kata Kunci - Pembayaran Dana Insentif Pegawai, Sistem Informasi, UML PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN DANA INSENTIF PEGAWAI DI STT- GARUT Meisa Pratami 1, Eri Satria 2, Rinda Cahyana 3 Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut Email:

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI REKAPITULASI RETRIBUSI PENDAPATA ASLI DAERAH DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

PERANCANGAN APLIKASI REKAPITULASI RETRIBUSI PENDAPATA ASLI DAERAH DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT PERANCANGAN APLIKASI REKAPITULASI RETRIBUSI PENDAPATA ASLI DAERAH DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT Norfi Karida 1, Eko Retnadi 2, Eri Satria 3 Jurnal Tugas Akhir Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA

PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA PENGEMBANGAN APLIKASI PENCATATAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK DI APOTEK NUR GESIFA Lufti Lukmanurkarim¹, Asri Mulyani² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl.Mayor

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DAFTAR HADIR MAHASISWA (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA )

SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DAFTAR HADIR MAHASISWA (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA ) SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DAFTAR HADIR MAHASISWA (STUDI KASUS : PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA ) Syahrul Mauluddin Dosen Program Studi Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada

Lebih terperinci

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02

KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 KONSEP & MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI M-02 Tujuan Pembelajaran 2 Memahami definisi Teknologi Informasi & Sistem Informasi Menjelaskan tentang komponen dari sistem informasi berbasis komputer (CBIS) Membedakan

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan atau perusahaan, misalnya apotek. komputer telah menjadi alat yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan atau perusahaan, misalnya apotek. komputer telah menjadi alat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globaliasi, komputer sudah merupakan kebutuhan sebagai alat penunjang untuk mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi pemerintahan atau perusahaan,

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

Jurnal Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia PERANCANGAN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PENGGAJIAN PEGAWAI DI KLINIK BAITURRAHMAN DENGAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK Anggun Agustia Ningrum 1, Asep Deddy 2, Rina Kurniawati 3 Jurnal Informatika Sekolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

1. Penggunaan Pemodelan

1. Penggunaan Pemodelan 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK A. Pemodelan sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem, yaitu model objek, model dinamik, dan model fungsional.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG Basuki Rahmat Program Studi Sistem Informasi, AMIK Atma Luhur Jl. Jendral Sudirman, Kel.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal hal dari permasalahan

Lebih terperinci