BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hubungan intertekstual antara dua karya sastra, yaitu naskah drama Ken Arok

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hubungan intertekstual antara dua karya sastra, yaitu naskah drama Ken Arok"

Transkripsi

1 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Maka sesuai dengan sasaran penelitian, pada bab ini dibahas tentang hubungan intertekstual antara dua karya sastra, yaitu naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Hubungan tersebut antara lain; Pertama, mendeskripsikan persamaan dan pertentangan tokoh dan penokohan. Kedua, mendeskripsikan persamaan dan pertentangan pengaluran. Ketiga, mendeskripsikan persamaan dan pertentangan pelataran. Temuan peneliti berupa hubungan intertekstual terhadap penokohan, pengaluran, dan pelataran dalam naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, dapat dilihat dalam pembahasan sebagaai berikut. A. Persamaan dan Pertentangan Penokohan antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya Pramoedya Ananta Toer. Tokoh dan penokohan menjadi hal penting dalam menganalisis karya sastra, karena dengan unsur inilah, maka muncul peristiwa yang menimbulkan konflik, pesan, amanat, moral dan hal lain yang ingin disampaikan pengarang. Karya sastra yang dibuatnya pun akan mengikuti konvensi karya sastra sebelumnya, baik membenarkan, mengembangkan, maupun menyimpang. Baik Saini KM atau pun Pramoedya Ananta Toer dalam karyanya menggunakan kisah sejarah yang sama sebagai dasar ceritanya, tetapi antara keduanya telah menghidupkan sejarah tersebut dengan pendapatnya masing-masing. Maka 34

2 35 menjadi hal yang wajar, apabila terdapat persamaan maupun pertentangan (perbedaan) antara naskah drama Ken Arok dengan novel Arok Dedes. Tetapi sebelum memaparkan antara persamaan dan pertentangan (perbedaan) nya, terlebih dahulu peneliti memberikan gambaran tokoh antara kedua karya sastra tersebut. Berikut ini digambaran tokoh-tokoh dalam naskah drama Ken Arok karya Saini KM dengan novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Tabel 1 Tokoh pada naskah drama Ken Arok dan novel Arok Dedes No Nama Tokoh dalam Naskah Drama Ken Arok Ken Arok Tunggul Ametung Tita Kertajaya Lohgawe Empu Gandring Ken Dedes Ken Umang Kebo Ijo Bongo Samparan Empu Purwa Ki Lembong Anusapati Empu Pamor Empu Narayana Mahisa Walungan Gubar Baleman Mahisa Taruna Empu Sridhara Empu Aditya Punta Prasanta Orang Desa Batil Juru Deh Emban Nama Tokoh dalam Novel Arok dedes Ken Arok Tunggul Ametung Kertajaya Lohgawe Empu Gandring Ken Dedes Ken Umang Kebo Ijo Bango Samparan Empu Purwa Ki Lembung Belakangka Arya Artya Tanca Lingsang Gusti Putra Hayam Bana Mundrayana Oti Rimang Gede Mirah Ki Lembong Nyi Lembong Lurah Sina Tantripala Lurah Moleng Dadung Sungging

3 36 Berdasarkan tabel tersebut, jelaslah bahwa antara naskah drama dan novel, keduanya memiliki persamaan dan pertentangan (perbedaan) tokoh dan tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan adanya persamaan dan perbedaan penokohan. Berikut pemaparan persamaan dan pertentangan tokoh dan penokohan yang dimaksud. 1. Tokoh Sebelum menjelaskan masalah penokohan, maka perlu diketahaui bahwa tokoh-tokoh yang terlibat dalam naskah drama Ken Arok dan novel Arok Dedes dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis, yaitu; berdasarkan keterlibatannya dalam keseluruhan cerita, berdasarkan fungsi penampilan tokoh, dan berdasarkan perwatakannya. Berikut pemaparan dari ketiga jenis tokoh yang dimaksud. a. Tokoh Berdasarkan Keterlibatannya dalam Keseluruhan Cerita 1) Persamaan Keterlibatan para tokoh dalam keseluruhan cerita, dapat dibedakan menjadi dua, yakni tokoh utama (sentral) dan tokoh tambahan (bawahan). Seringkali dalam sebuah cerita akan melibatkan beberapa tokoh, maka menjadi hal penting untuk pertama kali dapat menentukan tokoh sentralnya. Baik dalam naskah drama Ken Arok maupun novel Arok Dedes, terdapat tokoh sentral yang menjadi bagian penting dan utama dalam peristiwa yaitu tokoh Ken Arok. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritaan, banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh lain dan menjadi tokoh yang paling banyak terlibat dengan makna yang ingin pengarang sampaikan.

4 37 Dipastikan tokoh sentral dalam naskah drama Ken Arok adalah Ken Arok. Hal tersebut dikarenakan, dari keseluruhan babak (episode) yang ada, tokoh ini hampir selalu terlibat bahkan hadir dalam setiap babaknya, kecuali pada babak dua, tiga, empat, sebelas, dan tigabelas. Maka dapat disimpulkan bahwa Ken Arok (sentral) telah terlibat dalam delapan babak dari empatbelas babak yang ada. Meskipun dalam enam babak tersebut tidak digambarkan secara langsung, tetapi keterlibatan tokoh sentral dapat digambarkan melalui pembicaraan antartokoh. Inilah yang menjadi fungsi ketidakhadirannya dalam enam babak tersebut. Ketidakhadiran tokoh sentral pada babak dua berfungsi memberikan kesempatan kepada tokoh Kertajaya dan para pengikutnya (tokoh tambahan) untuk membicarakan tokoh sentral. Pembicaraan antartokoh tersebut mengacu pada pokok permasalahannya yang ditujukkan untuk pencapaian penangkapan terhadap tokoh sentral (Ken Arok menjadi buronan kerajaan Kediri). Ketidakhadiran tokoh sentral pada babak tiga, empat dan enam menjadi kesempatan bagi tokoh Tunggul Ametung dan kaum brahmana, untuk membicarakan tokoh sentral. Pada ketiga babak tersebut digambarkan siasat kaum brahmana dengan meminta persetujuan dari Tunggul Ametung, untuk dapat menjinakkan Ken Arok (sentral). Pada babak tiga, empat dan enam juga menjadi gambaran tokoh Tunggul Ametung dan kaum brahmana sebagai tokoh yang memperjuangkan sesuatu, berupa kebenaran dan kedamaian. Pada babak sebelas, ketidakhadiran tokoh sentral berfungsi untuk menggambarkan dampak yang ditimbulkan oleh tokoh sentral, yaitu berkuasanya

5 38 tokoh sentral di Tumapel menyebabkan tumbangnya Kertajaya. Ketidakhadiran tokoh sentral juga terdapat pada babak tigabelas. Pada babak ini berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada tokoh Anusapati untuk membicarakan tokoh sentral. Pada babak sebelas ini juga berfungsi untuk membeberkan situasi delapanbelas tahun setelah berkuasanya tokoh sentral di kerajaan Singasari. Bukan hanya pada naskah dramanya, dalam novel Arok Dedes pun tokoh sentral (Ken Arok) menjadi tokoh yang paling banyak terlibat dalam ceritanya. Meskipun tidak selalu dimunculkan dalam setiap peristiwa atau kejadian, tetapi kehadiran tokoh sentral hampir selalu muncul di setiap babnya. Dari sepuluh bab yang ada, hanya ada satu bab yang tidak menggambarkan kehadiran tokoh Ken Arok, yaitu pada bab tiga. Pada bab ini digunakan untuk menggambarkan tokoh Ken Dedes, yang cukup berperan dalam peristiwa dan munculnya konflik. Kaitannya dengan tokoh sentral, pada bab tiga ini digambarkan tokoh Ken Dedes yang memiliki rasa ingin tahu (penasaran) terhadap tokoh sentral. Digambarkan pada bab tiga, bahwa telah muncul seorang brahmana muda dengan nama Borang (sebenarnya Ken Arok), diberitakan ia telah membuat kerusuhan khususnya bagi penghuni Tumapel. Ken Dedes ingin sekali mengetahui siapa sebenarnya brahamana muda yang bernama Borang itu. Pada dasarnya tokoh sentral berperan sebagai tokoh yang paling banyak diceritakan, dan banyak berhubungan dengan tokoh lainnya. Maka dari itu, peristiwa atau jalinan peristiwa dalam sebuah cerita khususnya naskah drama dan novel, tidaklah cukup hanya tokoh sentral yang berperan dalam ceritanya. Adapun diharuskannya campur tangan dari tokoh lain yaitu berperan sebagai tokoh

6 39 tambahan, ini dikarenakan antara tokoh satu dengan tokoh lainnya saling terkait dan sangat menentukan perkembangan plot (alur) secara keseluruhan. Tokoh tambahan dimaksudkan juga sebagai penyempurna dalam munculnya berbagai konflik, baik sebagai pendukung atau penentang tokoh sentral. Adapun persamaan tokoh tambahan dalam naskah drama Ken Arok dengan novel Arok Dedes, adalah sebagai berikut. Pertama, Ken Dedes. Tokoh ini berperan sebagai isteri Tunggul Ametung yang kemudian menjadi isteri Ken Arok. Baik dalam naskah drama maupun pada novelnya, tokoh Ken Dedes memiliki kadar keutamaan yang lebih daripada tokoh lainnya. Tokoh ini dapat juga disebut sebagai tokoh tambahan yang utama. Hal tersebut dikarenakan Ken Dedes ini banyak berkaitan dengan tokoh sentral. Kehadirannya juga mempengaruhi dalam pengembangan alur. Dalam naskah drama, tokoh Ken Dedes dimaksudkan sebagai tujuan utama (hal yang ingin dicapai) tokoh sentral. Lain pada novelnya, tokoh Ken Dedes berperan sebagai tokoh yang mendukung tokoh sentral, dan bukan menjadi sasaran utama tokoh sentral. Kedua, Tunggul Ametung. Sama halnya dengan tokoh Ken Dedes, Tunggul Ametung juga termasuk sebagai tokoh tambahan yang utama. Tokoh ini berperan sebagai penentang tokoh sentral, dimana kemunculan tokoh ini dalam cerita difungsikan sebagai salah satu sasaran perjuangan tokoh sentral. Ketiga, Kertajaya. Selain Tunggul Ametung, tokoh Kertajaya juga berperan sebagai tokoh yang dijadikan sasaran tokoh sentral, bahkan menjadi sasaran paling utama. Baik dalam naskah drama maupun dalam novelnya,

7 40 perjuangan untuk mencapai tujuan lebih difokuskan pada Tumapel (Tunggul Ametung). Maka kehadiran tokoh Kertajaya, tidak banyak digambarkan dalam ceritanya, namun tokoh ini berpengaruh pula dalam timbulnya konflik atau masalah, sehingga dapat dikatakan Kertajaya sebagai tokoh tambahan yang utama. Keempat, Lohgawe. Tokoh ini berperan sebagai tokoh tambahan yang berperan sebagai tokoh penengah, antara tokoh sentral dan tokoh penentangnya. Kehadirannya juga berfungsi sebagai penyelesai atau yang menyudahi permasalahan. Dalan novelnya, selain sebagai tokoh penengah, tokoh ini juga berperan sebagai pendukung tokoh sentral. Kelima, Empu Gandring dan Kebo Ijo. Kehadiran kedua tokoh tersebut berfungsi sebagai tokoh yang digunakan oleh tokoh sentral sebagai sasaran (korban) dalam perjuangannya untuk mencapai tujuan. Keenam, Bango Samparan. Kehadirannya sebagai pendukung tokoh sentral. Dalam naskah dramanya, tokoh ini dihadirkan secara langsung namun tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan konflik. Sedangkan pada novelnya, tokoh Bango Samparan, memang tidak dihadirkan secara langsung melainkan dihadirkan melalui tokoh sentral, namun tokoh ini cukup berpengaruh dalam perkembangan konflik. Ketujuh, Ki Lembong (Lembung dalam novelnya). Tokoh ini dimaksudkan sebagai tokoh yang berjasa bagi tokoh sentral. Baik dalam naskah drama maupun dalam novelnya, Ki Lembong tidak sering dimunculkan, meskipun dimunculkan itupun tidak secara langsung, melainkan kehadirannya digambarkan melaui pembicaraan tokoh lainnya.

8 41 Kedelapan, Empu Purwa. Tokoh ini berfungsi sebagai tokoh yang menerima akibat yang ditimbulkan oleh penentang tokoh sentral. Anaknya; Ken Dedes telah diculik oleh Tunggul Ametung dan dinikahinya tanpa restu dari Empu Purwa. Kehadiran tokoh ini sebenarnya tidak terlalu mendukung dalam munculnya konflik, karena ia hanya sebagai korban. Kesembilan, Ken Umang. Tokoh ini berperan sebagai pendukung tokoh sentral. Dalam naskah drama hanya terdapat satu babak yang menggambarkan kehadiran Ken Umang dan terkesan tidak berpengaruh dalam perkembangan konfliknya. Sedangkan pada novelnya, Ken Umang kerap muncul dalam berbagai peristiwa. Selain itu tokoh ini juga difungsikan sebagai pemanis cerita agar tidak terkesan monoton. Diceritakan dalam novelnya, bahwa Ken Umang adalah kekasih Ken Arok (sentral). Sejak kecil Ken Umanglah yang selalu berbaik hati pada Ken Arok, meskipun tidak rupawan tetapi tutur kata dan tingkah lakunya yang lembut telah membuat Ken Arok lebih menyayanginya. Dari bebrapa hal yang sudah disebutkan, maka dapat disimpulkan bahwa kemunculan tokoh-tokoh tambahan memiliki porsi yang lebih sedikit dibandingkan dengan tokoh sentral. Kehadirannya pun dimunculkan apabila terkait dengan tokoh sentral. Selain itu, tokoh-tokoh yang sudah dipaparkan di atas termasuk sebagai tokoh tambahan namun yang utama, dapat dikatakan sebagai tokoh yang sudah melekat pada ceritanya. Kemungkinan apabila terdapat pengarang lainnya yang bermaksud menceritakan tentang kehidupan Ken Arok, tidak lain tokoh-tokoh tambahan tersebut adalah tokoh yang harus terlibat dalam penceritaannya.

9 42 Baik dalam naskah drama Ken Arok maupun novel Arok Dedes, juga terdapat tokoh tambahan yang dapat dikatakan sebagai tokoh yang kurang penting. Tanpa ketidakhadirannya, inti atau makna cerita tetap dapat tersampaikan kepada pembaca atau penikmat, meskipun menjadi kurang sempurna. Adapun tokoh tambahan yang dimaksud adalah; para prajurit, dayang-dayang dan pengikut Ken Arok. Berhubungan dengan analisis yang dilakukan peneliti, ternyata dalam ceritanya tokoh-tokoh tersebut tidak dideskripsikan secara detail, dan terkesan hanya sebagai pelengkap atau penyempurna cerita. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti pun tidak dapat melakukan kajian secara lebih terperinci pula. 2) Pertentangan Tokoh utama dalam naskah drama Ken Arok dan novel Arok Dedes memiliki persamaan yaitu Ken Arok sebagai tokoh utama, dan tidak ada hal yang berbeda atau dipertentangkan terhadap tokoh tersebut. Lain halnya pada tokoh tambahan yang banyak mengalami perbedaan (bertentangan). Hal tersebut dikarenakan masing-masing pengarang (Saini KM dan Pramoedya Ananta Toer) telah memilih dan mempersiapkan para tokohnya dengan sedemikian rupa. Selain itu, bukankah tokoh yang dihadirkan harus memiliki beban dalam membangun permasalahan-permasalahan atau konflik-konflik di dalam masing-masing ceritanya. Maka kemungkinan untuk melencengnya sosok tokoh yang telah dipersiapkan masing-masing pengarang itu dapat saja terjadi. Berikut dijelaskan pertentangan tokoh tambahan antara naskah drama Ken Arok dengan novel Arok Dedes.

10 43 Tabel 2 Perbedaan tokoh tambahan antara Naskah Drama Ken Arok dengan Novel Arok Dedes No. Naskah Drama Ken Arok Novel Arok Dedes 1. Anusapati Belakangka 2. Mpu Pamor Arya Artya 3. Mpu Narayana Tanca 4. Mahisa Walungan Lingsang 5. Gubar Baleman Gusti Putra 6. Mahisa Taruna Hayam 7. Mpu Sridhara Bana 8. Mpu Aditya Mundrayana 9. Punta Oti 10. Prasanta Rimang 11. Orang Desa Batil Gede Mirah 12. Juru Deh Nyi Lembung 13. Emban Lurah Sina 14. Tita Tantripala Dadung Sungging Lurah Moleng Dalam naskah drama muncul tokoh Anusapati, berperan sebagai anak kandung dari Tunggul Ametung yang menjadi anak pungut Ken Arok. Meskipun tokoh ini termasuk sebagai tokoh tambahan, namun kehadirannya menjadi hal penting karena kehadirannya berfungsi sebagai tokoh pemenang, sekaligus untuk menyelesaikan permasalahan atau mengakhiri ceritanya. Hal tersebut dikarenakan pada naskah drama memang terkesan ingin menceritakan kembali hakikat sejarah masa lampau, sehingga menitikberatkan pula pada silsilah kerajaan. Berbeda pada novel Arok Dedes, yang sama sekali tidak memunculkan tokoh Anusapati. Hanya saja digambarkan pada novelnya, bahwa saat peristiwa tumbangnya Tunggul Ametung, isterinya; Ken Dedes sedang mengandung anak darinya, tidak pula digambarkan kelahiran anak yang saat itu sedang dikandungnya. Apakah anak

11 44 yang dikandungnya akan lahir sebagai Anusapati atau dengan nama lain, itu menjadi kebebasan para pembaca. Adapun tokoh tambahan lain, yang kehadirannya pada naskah drama tidak berpengaruh pada perkembangan konflik. Tokoh yang dimaksud antara lain; Mahisa Walungan (adiknya panglima pasukan Kediri), Gubar Baleman (panglima pasukan Kediri), Mahisa Taruna (perwira pasukan Kediri), Mpu Narayana dan Mpu Aditya (menteri Kertajaya), Mpu Pamor dan Mpu Sridhara (pendeta kerajaan Kediri). Tokoh-tokoh tersebut tidaklah dimunculkan oleh Pramoedya Ananta Toer dalam novel Arok Dedes, dan memang tidak perlu untuk dimunculkan. Hal ini dikarenakan, tokoh-tokoh tersebut merupakan tokoh yang sengaja dimunculkan oleh pengarang sebagai gambaran tentang siapa saja yang orang-orang yang yang berada di kerajaan Kediri. Sedangkan pada novel, Pramoedya lebih banyak menggambarkan keadaan Tumapel bukan Kediri. Maka tokoh-tokoh tersebut tidak perlu dimunculkan dalam novel. Berbeda dengan novel, mengingat naskah drama juga memiliki tujuan untuk dipentaskan, tentunya akan menjadi monoton apabila suasana dari awal hingga akhir cerita selalu menegangkan. Maka menjadi hal yang wajar apabila suasana perlu dicairkan atau dikendorkan dengan kehadiran tokoh parodi, meskipun hanya sementara. Seperti halnya dengan naskah drama Ken Arok ini, kehadiran tokoh; Punta, Prasanta, Juru Deh, dan Emban, menjadi tokoh yang cukup penting apabila dilihat dari segi pementasannya. Tetapi apabila dilihat secara tekstual, keempat tokoh tersebut dapat dikatakan tidak begitu penting karena tidak berpengaruh pada perkembangan konflik dalam ceritanya. Punta,

12 45 Prasanta, Juru Deh, dan Emban dalam naskah drama berperan sebagai bawahan (pelayan) nya Anusapati. Berhubung dalam novel, tidak dimunculkan tokoh Anusapati maka wajar apabila beberapa tokoh tersebut juga tidak dimunculkan dalam novelnya. Selain Anusapati, tokoh lain yang turut serta berperan dalam penyelesaian konflik atau cerita adalah Orang Desa Batil. Pembunuhan terhadap Ken Arok telah dilakukannya atas suruhan Anusapati. Tokoh ini berperan sebagai penyampai informasi kepada Anusapati, terhadap kerusuhan yang dilakukan oleh tokoh sentral (Ken Arok), berfungsi untuk memunculkan konflik kembali menuju ke penyelesaian. Adapun pendukung tokoh sentral (Ken Arok), sekaligus sebagai sahabat baiknya yaitu digambarkan oleh tokoh Tita. Tokoh ini sebenarnya tidak berpengaruh pada perkembangan konflik. Kehadirannya hanya sebagai pendukung penuh tokoh sentral, dan seringkali kehadirannya selalu bersamaan. Begitu juga pada novelnya, tokoh sentral juga memiliki sahabat baik seperti Tita dalam naskah dramanya, tetapi gambaran dalam novelnya, tokoh tersebut berperan dengan nama Tanca bukan Tita. Sebenarnya baik Tita maupun Tanca, keduanya memiliki peran dan fungsi yang sama. Demikian dijelaskan beberapa tokoh tambahan yang terdapat dalam naskah drama Ken Arok, namun tidak terdapat dalam novel Arok Dedes. Maka sebaliknya, tidak sedikit tokoh tambahan yang terdapat pada novel, namun tidak dimunculkan pula dalam naskah dramanya. Tokoh yang dimaksud, antara lain sebagai berikut.

13 46 Belakangka, Dadung Sungging dan Arya Artya, berperan sebagai penghalang perjuangan tokoh sentral. Ken Arok (tokoh sentral) berusaha menggulingkan Akuwu Tumapel dengan maksud menyelamatkan rakyat dari kekejamannya. Tetapi perjuangan Ken Arok terhalang oleh Belakangka, Dadung Sungging dan Arya Artya, yang memiliki ambisi menggulingkan Akuwu Tumapel pula. Tetapi ambisi dari ketiga-tiganya, semata-mata untuk kepentingan diri mereka sendiri, bukanlah untuk kepentingan rakyat. Maka kehadiran dari ketiga tokoh tersebut menjadi penting karena mempengaruhi dalam perkembangan konflik. Ketiganya berlaku sebagai tokoh tambahan, karena kehadiran pada ceritanya tidak sebanyak penggambaran tokoh sentral. Namun, pada tokoh Belakangka, ia dapat dikatakan sebagai tokoh tambahan yang utama, karena ia berperan penuh terhadap rencana untuk menjatuhkan Ken Arok. Kehadiran Belakangka pun memiliki porsi yang lebih banyak, dibandingkan dengan tokoh Dadung Sungging dan Arya Artya. Lain halnya pada naskah drama Ken Arok, Saini KM tidaklah memunculkan tokoh yang berperan sebagai penghalang perjuangan Ken Arok. Hal ini dikarenakan pada naskah drama, pengarang terfokus pada konflik utama. Tanpa adanya tokoh penghalang maka tidak mempengaruhi, mengurangi, bahkan mengubah inti cerita yang hendak dikomunikasikan kepada pembaca. Dalam novel Arok Dedes oleh Pramoedya dicantumkan beberapa tokoh yang berfungsi sebagai pendukung tokoh sentral, di antaranya; Tanca yang berperan sebagai pendamping setia Ken Arok. Keduanya sama-sama berjuang baik dalam hal pendidikan maupun dalam perang melawan Tumapel. Tokoh

14 47 pendukung lain sebut saja Tantripala, guru Ken Arok yang pertama sebelum ia menempuh pendidikan kepada Dang Hyang Lohgawe. Dengan bekal ilmu yang telah Ken Arok pelajari, maka ia dengan Tanca berencana untuk melakukan serangan kepada Tumapel yang juga dibantu oleh tokoh pendukung; Hayam dan Lingsang. Keduanya diposisikan sebagai pimpinan pasukan perang. Dalam perang melawan pasukan Tumapel yang tidak sedikit jumlahnya, semakin banyak juga orang-orang yang menggabungkan diri dengan pasukan Ken Arok. Kebanyakan orang-orang yang datang padanya adalah mereka yang merasa tertindas oleh pihak kerajaan. Tokoh tersebut adalah Gusti Putra (seorang Silpasastrawan Tumapel), Bana (bekas prajurit Tumapel), Mundrayana, dan Oti ( pasangan suami isteri yang menjadi budak Tumapel di pematang emas). Beberapa tokoh tersebut berperan sebagai penolong tokoh sentral. Jelaslah tokohtokoh yang ada pada novel tersebut tidak akan mungkin tercantum pada naskah dramanya, karena perjuangan tokoh sentral tidak dilakukannya dengan jalan peperangan seperti dalam novelnya. Pada naskah drama digambarkan perjuangan tokoh sentral lebih bersifat rahasia. Ken Arok melakukan penggulingan terhadap Akuwu dengan tangannya sendiri. Adapun pada novel Arok Dedes, digambarkan beberapa tokoh yang tidak begitu terlibat terhadap perkembangan konflik, dan terkesan hanya sebagai pelengkap cerita. Tokoh yang dimaksud, antara lain; Rimang dan Gede Mirah (pelayan di Tumapel), Lurah Sina (lurah dapur Tumapel), dan Lurah Moleng (lurah di pendulangan emas). Beberapa tokoh tersebut berperan sebagai tokoh tambahan, karena kehadirannya hanya bersifat sesaat saja.

15 48 Dalam novelnya juga terdapat tokoh yang berperan sebagai tokoh yang menerima akibat dari tindakan penentang tokoh sentral. Nyi Lembung menjadi hidup sendiri setelah suaminya; Ki Lembung mati terbunuh oleh prajurit Tumapel. Ini pula yang menjadi salah satu ambisi tokoh sentral untuk membalaskan dendamnya kepada Tumapel. Sedangkan pada naskah drama tokoh Nyi Lembong tidak dihadirkan. Yang diceritakan hanya Ki Lembong yang telah menemukan bayi Ken Arok dan sebagai ayah pungut yang pertama. b. Tokoh Berdasarkan Fungsi Penampilan Tokoh 1) Persamaan Adapun persamaan tokoh berdasarkan fungsi penampilan tokoh dalam naskah drama maupun novelnya, yaitu terdapat empat tokoh protagonis dan satu tokoh antagonis. Dalam naskah drama Ken Arok dan novel Arok Dedes, yang sama-sama digambarkan oleh pengarang sebagai tokoh protagonis adalah Ken Dedes, Ken Umang, Mpu purwa, dan Lohgawe, sebaliknya yang sama-sama digambarkan sebagai tokoh antagonis adalah Prabu Kertajaya raja Kediri. Berikut pemaparan persamaan tokoh tersebut. a) Ken Dedes sebagai tokoh protagonis Ken Dedes gadis cantik dari desa, anak seorang brahmana bernama Empu Purwa, sekaligus isteri dari Tunggul Ametung, yang akhirnya menjadi isteri dari Ken Arok. Sebagai anak dari seorang brahmana, Ken Dedes selalu menjunjung nilai-nilai agama. Ken Dedes mendapat ulukan sebagai brahmani muda.

16 49 Baik dalam naskah drama maupun dalam novel, tokoh Ken Dedes dimaksudkan sebagai pasangan dari tokoh sentral, sebagai tokoh yang berperan untuk dikagumi oleh tokoh sentral. Ken Dedes ini dimunculkan dalam ceritanya dengan maksud sebagai gambaran seorang perempuan yang meskipun memiliki kemewahan dan menyandang gelar Yang Mulia, tetapi pernikahannya dengan seorang yang berkuasa (dalam novel; Tunggul Ametung dan naskah drama; adalah Ken Arok) tidak pernah membuatnya merasakan kebahagiaan. Maka dapat dikatakan bahwa kekayaan dan jabatan memang penting tapi itu bukan jaminan untuk mencapai kebahagiaan. Selain itu sikap sabar juga digambarkan oleh tokoh Ken Dedes. Kesabaran dan ketabahannya dalam menghadapi permasalahan, menjadikannya semakin kuat dan bisa tetap bertahan, dan akhirnya kemenangan pun menjadi miliknya juga. Dalam naskah drama Ken Arok karya Saini KM, Ken Dedes digambarkan sebagai tokoh protagonis. Ia seorang perempuan yang baik, hormat pula pada suaminya. Meskipun ia dinikahi secara paksa oleh Ken Arok, namun tanggung jawabnya sebagai seorang isteri dan ibu tetap ia penuhi. Hal tersebut ditunjukkan dengan kutipan berikut. Ken Arok Ken Dedes Ken Arok Ken Dedes : Tidak benar, saya mau kau berada di sini. : Saya akan mengganggu Kakanda. Biarlah saya berada di antara anak-anak kita. Mereka memerlukan saya di sana, apalagi kalau Kakanda tidak berada di antara mereka. : Baiklah. Tapi bagaimana kabarnya Anusapati? : Dia baik-baik saja, kakanda. Kemarin saya terima suratnya (Saini KM, 1990:82). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah Ken Dedes merupakan tokoh yang berlaku baik, juga penurut, terlebih ia sangat menghormati suaminya, meskipun ia

17 50 sebenarnya tidak menyukai tingkah suaminya yang suka berjudi, mabukmabukan, dan bemain perempuan. Ken Dedes sebagai tokoh protagonis juga digambarkan dalam novel Arok Dedes. Ia anak semata wayang dari Empu Purwa sekaligus sebagai murid utamanya. Pelajaran-pelajaran tentang segala bentuk kebaikan ia dapatkan dari para gurunya dan dari kitab-kitab tentang keagamaan. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Waktu Hyang Surya terbit, Yang Suci Belakangka di Pendopo mengumumkan pada sekalian pembesar pekuwan, bahwa Ken Dedes adalah seorang perawan suci yang mematuhi ajaran nenek moyang, para dewa dan para guru (Toer, 2009:25). b) Ken Umang sebagai tokoh protagonis Saini KM dalam naskah dramanya memunculkan tokoh Ken Umang, berperan sebagai isteri (permaisuri) dari Ken Arok. Tindakan tercela dari Ken Arok, seperti berjudi dan meminum arak yang berlebihan menjadi hal yang kurang ia sukai. Seringkali suaminya melakukan hal tersebut namun Ken Umang kerap melarangnya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Ken Umang Ken Arok Pria Ken Arok Ken Umang Ken Arok Ken Umang : Kanda, Kanda terlalu mabuk. Istirahat dulu, atau berhentilah minum. Makanlah sesuatu. : Siapa yang mabuk? Tidak. Ayo putar dadunya. : Gusti belum meletakkan taruhannya. : Mana uangku? : Sudah habis. : Ambil! : Tidak, Kanda sudah terlalu lama berjudi. Kanda terlalu banyak minum. Sekarang istirahat dulu (Saini KM, 1990:99). Ken Umang sebagai tokoh protagonis juga digambarkan dalam novel Arok Dedes. Pramoedya menggambarkan tokoh Ken Umang sebagai seorang perempuan yang tidak rupawan, namun baik hatinya. Sejak kecil ia menaruh

18 51 perhatian kepada Ken Arok saudara angkatnya. Keduanya pun saling menyayangi. Kebaikan Umanglah yang telah membuat Ken Arok terpikat padanya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut....ki Bango Samparan semakin sayang kepadanya, hampir tak turun lagi ke sawah atau ladang, menjadi bandar dadu, dan selalu membawa pulang kemenangan. Semakin banyak yang diterimanya, dan dengan sembunyisembunyi diberikannya kepada Umang. Biar aku simpankan untuk kakang sambutnya selalu. Buat apa aku? Untuk kau sendiri Dengan diam-diam Umang menyimpankan untuk dirinya. Dan ia semakin terpikat pada budi bahasanya yang manis dan tanpa pamrih. Sayang dia tidak rupawan, sering ia menyesali Umang (Toer, 2009:77). Berdasarkan kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ken Umang pada dasarnya memang tidak rupawan, tetapi ia memiliki hati yang tulus. Itu yang membuat Ken Arok benar-benar menyayanginya. Dapat diambil nilai positif dari tokoh Ken Umang tersebut, yaitu bahwa meskipun seseorang tidak memiliki kecantikan secara fisik, tetapi cantik dari dalam hatinya, maka ia pun akan tetap disayangi oleh orang-orang di sekelilingnya. c) Empu Purwa sebagai tokoh protagonis Empu Purwa berlaku sebagai tokoh protagonis. Ia seorang pendeta Budha, dikenal sebagai kaum brahmana yang terpelajar. Sudah barang tentu Empu Purwa memiliki watak dan tingkah laku yang baik. Seperti yang digambarkan oleh Saini KM dalam naskah dramanya. Berikut kutipannya. Mpu Purwa : Kita tidak berhak membalas kejahatan dengan kejahatan. Hanya kebaikan yang menyudahkan kejahatan. Demikian ajaran Sang Budha (Saini KM, 1990:93). Berdasarkan kutipan tersebut, maka jelaslah bahwa tokoh Empu Purwa bukanlah tipe pendendam. Ia seorang yang bertindak dalam hal kebaikan, ajaran

19 52 agama sudah menjadi tuntunan baginya dalam menjalani hidup. Begitu pula dalam novel Arok Dedes. Pramoedya telah menggambarkan Empu Purwa adalah seorang yang berlaku baik, penyayang terlebih kepada Ken Dedes. Ia tidak suka dengan kehidupan yang menyesatkan seperti tingkah dan laku buruk Tunggul Ametung. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Sejak kecil ibunya telah meninggal. Semua kasih sayang Empu Purwa tertumpah padanya sebagai anak tunggal. Antara ayah dan anak terjalin kemesraan, yang mengharukan bagi para brahmana yang datang berkunjung. Dan mereka tidak menolak kesertaannya dalam semadhi bersama. Tidak jarang semadhi itu ditujukan untuk hancurnya Tunggul Ametung, agar Hyang Mahakala tidak membinasakan semua-mua karena kesesatannya (Toer, 2009:107). d) Lohgawe (Dang Hyang Lohgawe) sebagai tokoh protagonis Sebutan Dang Hyang adalah untuk mereka yang pribadinya bekerja demi kemuliaan Hyang Syiwa. Juga ketinggian dan keluasan ilmu yang dikuasainya. Baik dalam naskah drama maupun novel, masing-masing penulis telah menggambarkan tokoh Lohgawe adalah seorang yang sangat meninggikan nilai keagamaan. Terkait dengan ilmu yang dikuasainya, dialah yang disebut-sebut sebagai pemimpin kaum brahmana, atau orang tertinggi di kaum brahmana. Pastilah orang yang demikian memiliki watak dan perilaku baik, yang patut ditiru oleh para murid atau pengikutnya. Saini KM dalam naskah drama menggambarkan tokoh Lohgawe sebagai tokoh panutan bagi warga sekitar. Kerusuhan yang dilakukan oleh Ken Arok merupakan salah satu tanggung jawabnya. Sebagai brahmana yang bertugas mendidik Ken Arok untuk menjadi seorang yang baik-baik. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut.

20 53 Lohgawe : (Kepada Mpu Pamor dan Mpu Sridhara) Setengah tugas kita selesai. Tinggal kita berusaha mendidik Ken Arok, menjinakkannya, sehingga benar-benar ia jadi seorang manusia (Saini KM, 1990:49). Dang Hyang Lohgawe dalam novelnya digambarkan sebagai tokoh yang sangat dihormati oleh para pengikutnya. Tokoh ini sangat menentang siapapun yang melakukan kesesatan, termasuk Tunggul Ametung. Maka pada saat tumbangnya Tunggul Ametung, itu berarti adalah kemenangan baginya, dan kemenangan bagi para rakyat Tumapel. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Dang Yang Lohgawe mengangkat satu tangan. Orang pun berlutut dan mengangkat sembah. Dengarkanlah kalian semua yang telah memenangkan perang. Dengan kemenangan ini maka telah selesai babak perlawanan terhadap Akuwu Tumapel Tunggul Ametung. Kita semua memasuki babak lain, yang sama sekali berlainan daripada sebelumnya jangan bangunkan macan tidur. Para dewa telah membenarkan kejahatan Tunggul Ametung dan kemenangan kita. Akuwu itu mati di bawah pedang Kebo Ijo atau kita, sama saja, karena itulah kehendak para dewa (Toer, 2009:545). e) Prabu Kertajaya sebagai tokoh antagonis Pada naskah drama dan novel, terdapat satu persamaan tokoh antagonis yaitu seorang raja Kediri bernama Prabu Kertajaya. Tokoh antagonis sangat berperan dalam berkembangnya konflik, bahkan tidak jarang tokoh antagonis ini terlibat langsung pada konflik utama. Dalam naskah drama digambarkan, bahwa Kertajaya menuduh kaum brahmana yang bersalah terhadap munculnya perusuh bernama Ken Arok. Kaum brahmana diberi tugas untuk dapat menangkap Ken Arok. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan mereka tidak bisa juga mengubah Ken Arok menjadi

21 54 orang yang baik-baik, maka kaum brahmana wajib menyembah Kertajaya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Kertajaya : Mamanda kami persilahkan berangkat untuk mencari Ken Arok dan kawan-kawannya; kami beri waktu Mamanda untuk mendidiknya hingga jadi warga Kediri yang baik, ya selama tiga bulan. Seandainya Mamanda tidak berhasil melaksanakan tugas itu, seandainya darma kaum brahmana tidak terpenuhi, kami tidak berkeratan menerima Mamanda kembali ke istana, akan tetapi bukan sebagai kaum brahmana, melainkan sebagai warga biasa saja. Oleh karena itu, kami akan menuntut agar Mamanda semua menyembah kepada kami. Itu masuk akal. Semua warga Kediri menyembah kepada kami, kecuali kaum brahmana. Akan tetapi kaum brahmana yang gagal melaksanakan darmanya bukanlah brahmana, oleh karena itu wajib menyambah kepada kami...(saini KM, 1990:22). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah bahwa Kertajaya adalah seorang yang suka bertindak semena-mena. Tidak dapat menghormati kaum brahmana, sebaliknya ia menyuruh kaum brahmana untuk menyembahnya. Itu merupakan kesalahan besar, kaum brahmana menyebutnya sebagai bentuk kemurtadan. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Mpu Sridhara : Itulah yang harus lebih kita khawatirkan. Dari sikapnya, kebijakan-kebijakannya, tindakan-tindakannya dan terakhir dari tantangannya kepada kita jelaslah bagiku, bahwa Kertajaya bermaksud mengenyampingkan golongan kita. Itu adalah bentuk kemurtadan yang tidak kepalang tanggung...(saini KM, 1990:26). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah bahwa Kertajaya memerintahkan kaum brahmana untuk menyembahnya, itu dianggap sebagai bentuk kemurtadan. Hal tersebut dikarenakan, kaum brahmana (pendeta) adalah seorang yang menjujung tingg nilai agama, mereka hanya mau menyembah kepada Tuhannya. Maka, menyembah Kertajaya sama saja dengan merendahkan wibawa kaum

22 55 brahmana. Karena menyembah raja tidak lain hanya dilakukan oleh rakyat kecil bukan pendeta. Sudah menjadi suatu keharusan apabila raja (Kertajaya) dengan kaum pendeta, keduanya memiliki sikap saling menghormati karena masingmasing memiliki kedudukan yang patut dihormati. Bentuk keantagonisan Kertajaya lainnya yang digambarkan dalam naskah drama maupun novel, yaitu sikapnya dalam memimpin. Prabu Kertajaya digambarkan sebagai seorang pemimpin yang hanya mementingkan dirinya sendiri dengan cara mengeruk harta rakyat untuk memperbanyak kekayaannya. Manusia yang demikian tidaklah dapat disebut sebagai orang yang baik, karena seorang pemimpin haruslah dapat menentramkan rakyatnya. Namun sebaliknya rakyat sengsara karena besarnya pajak-pajak yang harus dibayarkan kepadanya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Lohgawe : Ingat, kalau dalam dua bulan kita tidak berhasil mencari jalan keluar dari masalah Ken Arok ini, maka kalian harus menyambah kepada Kertajaya. Jelas itu adalah malapetaka. Nah, menangkap atau membunuh Ken Arok adalah suatu yang mustahil, seperti surat yang kalian tulis kepadaku. Tapi itu sebenarnya tidak penting. Kertajaya hanya menginginkan agar rakyatnya tidak diganggu dan pajak-pajak mengalir. Ia tidak mau kehilangan muka dan kehilangan sumber kekayaannya. Kalau kita berhasil memenuhi keinginannya itu kita akan lolos dari cengkeraman masalah ini (Saini KM, 1990:33). Saini KM dalam naskahnya menggambarkan kejahatan Kertajaya melalui dialog yang disampaikan oleh tokoh Lohgawe. Dijelaskan bahwa ia tidak menghormati kaum brahmana, memerintah kaum brahmana untuk menyembahnya adalah hal yang tidak terpuji. Kertajaya seorang yang selalu mementingkan kepentingan pribadinya, terbukti ia hanya memanfaatkan rakyat untuk

23 56 memperkaya dirinya, dan apabila ia menginginkan rakyat tidak diganggu perusuh, semata-mata untuk melancarkan pemberian pajak dari rakyat kepadanya. Begitu juga dengan keantagonisan yang digambarkan dalam novel Arok Dedes. Kertajaya memanfaatkan rakyat untuk menjadi budak, dan budak-budak itulah yang dipergunakan Kertajaya untuk memperkaya dirinya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Untuk mengambil hati kaum brahmana Sri Baginda Kertajaya menghidupkan kembali perbudakan untuk merawat bangunan-bangunan suci. Yang suci Belakangka dengan serta-merta membenarkan. Suatu telah ditemukannya untuk menciptakan perbudakan. Akuwu Tumapel menyokong dan memanfaatkannya. Dan dipergunakan budak-budak itu untuk memperkaya diri mereka berdua. Sekumpulan ular bermuka dua, sebut Arya Artya. Memperbudak orang-orang tak berdaya, yang membikin orang tak berdaya untuk di jadikkan budak. (Toer, 2009:34) 2) Pertentangan Terdapat beberapa tokoh dalam naskah drama dan novel, yang memiliki pertentangan apabila dilihat dari fungsi penampilan tokohnya. Tokoh tersebut antara lain; Ken Arok, Akuwu Tunggul Ametung, Empu Gandring, Kebo Ijo, Ki Lembong dan Bongo Samparan. Pertentangan tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci, adalah sebagai berikut. a) Ken Arok dalam naskah drama sebagai tokoh antagonis sedangkan pada novelnya sebagai tokoh protagonis. Ken Arok dalam naskah dramanya berperan sebagai tokoh antagonis, yang mengakibatkan timbulnya konflik utama. Beberapa konflik bermunculan setelah adanya peristiwa kerusuhan yang dibuat olehnya. Tokoh ini berperan untuk memperjuangkan sesuatu berupa kekuasaan (raja) juga wanita (Ken Dedes).

24 57 Keantagonisan Ken Arok dalam naskah drama digambarkan melalui kutipan berikut Empu Sridhara : Asal-usul Ken Arok tidak karuan Maharesi. Sebagai bayi ia ditemukan di kuburan lalu dipungut sebagai anak oleh seorang pencuri bernama Lembong, orang desa Pangkur. Ketika tumbuh menjadi anak-anak, ia mulai pandai mencuri dan berjudi. Tak ada ternak, barang atau uang yang aman dari tangannya yang panjang. Begitu parahnya ia keranjingan berjudi, hingga akhirnya ia tidak saja menghabiskan harta ayah-pungutnya, akan tetapi bahkan menjual kerbau milik majikannya. Ketika berangkat remaja, ia tidak saja mencuri, akan tetapi merampok dan lebih daripada perampok lain. Nyawa orang seperti tidak ada harganya baginya. Sedikit tersinggung ia cepat mencabut keris dan membunuh orang,...(saini KM, 1990:30-). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah bahwa Ken Arok adalah seorang yang jahat. Mencuri, berjudi, merampok, memperkosa, bahkan membunuh, merupakan perbuatan tercela. Tindakan yang banyak mendatangkan kerugian baik bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Dijelaskan dalam kutipan, bahwa segala tindak kejahatan yang ia lakukan tidak hanya sesaat, tetapi menjadi suatu kebiasaan. Terbukti karena ia semenjak kecil sudah berani mencuri daan berjudi. Naskah dramanya menggambarkan Ken Arok sebagai tokoh antagonis, namun lain pada novelnya. Dalam novel Arok Dedes, Ken Arok berperan sebagai tokoh protagonis. Sebagai tokoh utama dengan sifat dan perilaku baik, yang diidealkan oleh pembaca. Tokoh ini memperjuangkan perdamaian, kebenaran, dan cinta. Berbeda dengan tokoh Ken Arok yang digambarkan dalam naskah dramanya, yang melakukan perjuangan hanya untuk kekuasaan dan wanita. Dalam novelnya, Ken Arok bukanlah sosok yang suka melakukan tindakan tercela seperti

25 58 dalam naskah dramanya, tetapi sebaliknya. Ken Arok adalah seorang pemuda yang berjuang melawan kejahatan. Berikut kutipan yang menjelaskan keprotagonisan Ken Arok. Ia tidak suka dengan pencurian, penganiayaan, perampokan dan tindakan tercela lainnya. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Bicara kau Arok Dengarkan, kalian! Keadaan reda, bahwa kemenangan bukan satu-satunya buah usaha. Maka jangan ulangi kejahatan Tunggul Ametung dan balatentaranya. Jangan ada seorang pun yang merampok, mencuri, merampas, menganiaya, memperkosa seperti mereka. Dalam hal ini aturan Sri Baginda Erlangga masih berlaku: hukuman mati terhadap mereka itu. Juga terhadap diriku bila dalam babak baru ini melakukannya (Toer, 2009:546). Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ken Arok adalah seorang yang berlaku baik. Ken Arok tidak hanya memberikan larangan untuk mencuri, menganiaya, merampok, dan memperkosa, ia pun akan menghukum siapa saja, bahkan dirinya sendiri apabila melakukan tindakan tercela itu. Berdasarkan hal tersebut, maka jelaslah bahwa Ken Arok pada novel berlaku sebagai tokoh protagonis. Ini bertentangan terhadap tokoh Ken Arok pada naskah drama yang berlaku sebagai tokoh antagonis. Baik Saini KM maupun Pramoedya, lewat tokoh Ken Arok ini keduanya hendak menyampaikan bentuk nilai kemanusiaan. Berhubung pada naskah drama Ken Arok sebagai tokoh antagonis, maka ia termasuk sebagai penyampai nilai amoral. Berbeda pada novel, Ken Arok sebagi tokoh protagonis maka ia sebagai penyampai nilai moral, nilai tenteng kebaikan. Ken Arok dalam naskah dramanya ia berlaku jahat dan akhirnya menerima pembalasan dari anak pungutnya Anusapati. Lain pada novelnya, Ken Arok berjuang demi kesejahteraan rakyat,

26 59 akhirnya menerima kemenangan dan kebahagiaan. Berdasarkan hal tersebut, maka nilai yang hendak disampaikan adalah, bahwa; sekecil apapun kebaikan yang kita tanam, pasti akan kelihatan hasilnya. Sedikit saja kejahatan, pasti juga terungkap dan kalah (siapa yang menanam pasti juga akan memetik hasilnya). b) Akuwu Tunggul Ametung dalam naskah drama sebagai tokoh protagonis sedangkan pada novelnya sebagai tokoh antagonis Protagonis pada tokoh Tunggul Ametung, digambarkan oleh tokoh Lohgawe, bahwa Tunggul Ametung adalah seorang yang pantas menjadi raja. Ia pemimpin yang baik dan pantas untuk dihormati. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Tunggul Ametung : Saya belum dapat mengatakan apa-apa, Mamanda. Lohgawe : Ananda adalah pemimpin yang baik. Ananda sangat berhati-hati. Mamanda sungguh hormat kepada Ananda. Darah raja-raja pasti mengalir di urat Ananda. Memang Ananda tidak usah menentukan sikap sekarang. Yang penting di antara kita sudah ada pengertian, dan Ananda sudah siap-siap untuk menghadapi perkembangan masalah ini. Tunggul Ametung : Tapi Mamanda, menurut berita yang saya terima, akibat perbuatan-perbuatannya, Ken Arok itu dapat membahayakan Mamanda (Saini KM, 1990:36). Digamabarkan pada kutipan tersebut, bahwa Tunggul Ametung adalah sosok pemimpin yang baik. Sikapnya yang hati-hati dalam menyelesaikan permasalahan, membuat brahmana hormat padanya. Brahmana pun mengakui bahwa jiwa kepemimpinan Tunggul Ametung, telah ada padanya. Dari cara yang dilakukan Tunggul Ametung dalam menghadapi permasalahan, ia termasuk sebagai seorang yang bertanggung jawab. Ini membuktikan bahwa Tunggul Ametung sebagai tokoh baik, protagonis.

27 60 Berbeda pada novel Arok Dedes, Tunggul Ametung bukanlah seorang yang baik, dan sama sekali tidak pantas untuk dihormati. Tunggul Ametung oleh Pramoedya, digambarkan sebagai sosok pemimpin yang tidak dapat dijadikan teladan, karena sifat dan sikapnya buruk. Berikut penjelasan dalam kutipan. Akhir kelaknya saya akan menang, Ayah, Agunglah kau, puncak Triwangsa, kaum brahmana. Agunglah Hyang Mahadewa Syiwa. Dan Tunggul Ametung hanya seorang jantan yang tahu memaksa, merusak, memerintah, membinasakan, merampas. Bahkan membaca ia tak pernah, karena memang tidak bisa. Menulis apa lagi. Dedes tak tahu lagi harus berbuat apa. Melawan ia tak mampu. Lari pun ia tak mampu. Meraung tidak mungkin (Toer, 2009:13). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah Tunggul Ametung adalah seorang yang tidak pantas untuk diberi hormat. Ia memaksa, merampas, merusak, memerintah, membinasakan, hal tersebut tidak pantas ada pada diri seorang pemimpin. Terlebih Tunggul Ametung adalah seorang yang tidak pernah dan tidak dapat membaca, maka ia dapat dikatakan sebagai seorang yang bodoh. Dari segala watak dan perilakunya yang tercela itu, maka dapat disimpulkan bahwa Tunggul Ametung sebagai tokoh antagonis. Saini KM menggmbarkan Tunggul Ametung sebagai tokoh protagonis, sedangkan Pramoedya menggambarkannya sebagai tokoh antagonis. Melalui tokoh Tunggul Ametung, baik pada naskah drama dan novel. Maka nilai kehidupan atau nilai positif yang dapat disimpulkan yaitu kesalahan seseorang sekecil apapun akan mendapat balasannya. Meskipun dalam naskah dramanya ia berlaku baik, tetapi sebagai manusia ia memiliki kesalahan yaitu melakukan tindakan penculikan dan menikahi paksa Ken Dedes. Akhirnya Tunggul Ametung mati di tangan Ken Arok.

28 61 c) Empu Gandring dalam naskah drama sebagai tokoh protagonis sedangkan pada novelnya sebagai tokoh antagonis Empu Gandring dalam naskah drama digambarkan sebagai tokoh yang baik. Ia senang melihat kehidupan Ken Arok semakin membaik. Empu Gandring menasehati Ken Arok seperti dalam kutipan berikut. Empu Gandring Ken Arok Empu Gandring : Syukur. Kau sendiri, kudengar kau bekerja pada Akuwu Tumapel? : Benar Mpu. : Bagus. Daripada hidup liar, tanpa masa depan yang jelas, lebih baik pilih hidup yang wajar. Kesempatan untuk maju bukannya tidak terbuka kalau kau hidup secara wajar (Saini KM, 1990:57). Berdasarkan kutipan tersebut, tokoh Empu Gandring digambarkan sebagai tokoh pendukung tokoh sentral (Ken Arok). Tetapi tidak demikian pada novelnya, karena tokoh Empu Gandring berperan sebagai penentang dan sebagai penghalang perjuangan tokoh sentral. Dalam naskah drama, Empu Gandring adalah seorang yang licik yang menginginkan singgasana Tumapel, dan sikap manis yang ia berikan kepada Tunggul Ametung, hanya bohong belaka. Berikut dijelaskan dalam kutipan. Kesulitan lain yang harus diselesaikan adalah Empu Gandring. Sebagaimana halnya dengan para sudra terkemuka, pada mereka timbul impian untuk naik menjadi akuwu, bahwa Tunggul Ametung sendiri seorang sudra telah memberanikan impian mereka, para tamtama, Empu Gandring sendiri, dan terutama satria Kebo Ijo. Semua mereka menghendaki singgasana Tumapel. Di antara semua itu yang dianggap paling berbahaya adalah Empu Gandring. Dialah penghasut pertama agar para tamtama ingkar pada Tunggul Ametung dan kemerosotannya. Yang memerosotkannya adalah perlawanan pemuda dan orang-orang tani yang dipimpinnya. Gandring ingin memetik buah hasilnya (Toer, 2009:4-460).

29 62 d) Ki Lembong dalam naskah drama sebagai tokoh antagonis sedangkan pada novelnya sebagai tokoh protagonis Dalam naskah drama tokoh Ki Lembong memang tidak digambarkan secara detail. Hanya terdapat keterangan, bahwa ia adalah seorang pencuri yang telah menemukan bayi Ken Arok. Namun dari kutipan berikut, dapat disimpulkan bahwa Ki Lembong berlaku sebagai tokoh antagonis. Empu Sridhara : Asal-usul Ken Arok tidak karuan Maharesi. Sebagai bayi ia ditemukan di kuburan lalu dipungut sebagai anak oleh seorang pencuri bernama Lembong, orang desa Pangkur. Ketika tumbuh menjadi anak-anak, ia mulai pandai mencuri dan berjudi. Tak ada ternak, barang atau uang yang aman dari tangannya yang panjang. Begitu parahnya ia keranjingan berjudi, hingga akhirnya ia tidak saja menghabiskan harta ayahpungutnya, akan tetapi bahkan menjual kerbau milik majikannya. Ketika berangkat remaja, ia tidak saja mencuri, akan tetapi merampok dan lebih daripada perampok lain. Nyawa orang seperti tidak ada harganya baginya. Sedikit tersinggung ia cepat mencabut keris dan membunuh orang,...(saini KM, 1990:30-). Berdasarkan kutipan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ki Lembong berperan sebagai tokoh antagonis. Perbuatannya tercela, karena seorang yang berprofesi sebagai pencuri, tidaklah dapat dikatakan sebagai seorang yang baik. Terlebih ia berperan sebagai figur seorang ayah yang tidak berhasil mendidik anaknya. Anak pungutnya; Ken Arok tumbuh dengan kepribadiannya yang tercela. Hal tersebut membuktikan bahwa Ki Lembong tidak dapat mendidik bahkan tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi seorang yang baik-baik. Kehadiran tokoh Ki Lembong tidak mempengaruhi perkembangan alur atau timbulnya konflik. Ia hanya barfungsi sebagai penjelas asal-usul Ken Arok (tokoh sentral). Tetapi dari penggambarannya di dalam cerita, tokoh Ki Lembong

30 63 berfungsi pula sebagai penyampai pesan tentang nilai kehidupan. Ki Lembong sebagai gambaran figur orang tua yang salah dalam mendidik anaknya. Ia seorang pencuri memiliki anak sebagai seorang pencuri pula, bahkan lebik buruk dari itu. Buah apabila jatuh itu tidak jauh dari pohonnya. Ungkapan tersebut hanya sebagai perumpamaan untuk Ki Lembong dengan anaknya (Ken Arok). Ki Lembong, oleh Pramooedya dimunculkan sebagai Ki Lembung dalam novelnya. Ki Lembung digambarkan sebagai seorang yang baik-baik. Ia bukan seorang pencuri melainkan hanya petani biasa yang memiliki kerbau. Pekerjaan mengurus kerbau menjadi hal yang harus dilakukan bagi seorang penggembala. Hal itu juga yang ia ajarkan kepada anak pungutnya. Ken Arok tumbuh menjadi anak yang penurut dan rajin membantu orang tuanya. Tokoh Ki Lembung diumpamakan sebagai figur penyayang, seorang ayah yang ideal bagi anaknya. Ia mau mengajarkan hal apa saja yang ia bisa kepada anaknya. Selain menggembala dan bertani, Ki Lembung juga mengajarkan tata cara menangkis dan menyerang. Hal tersebut sesuai dengan kutipan berikut. Bayi itu diserahkan pada isterinya: Para dewa telah mengirimkan pada kita bayi lelaki yang seorang ini. Peliharalah ia sebagai anak sendiri. Arok tidak pernah tidak merasa berterimakasih bila mengenangkan suami-isteri di Randu Alas itu. Merekalah yang membesarkannya tanpa pamrih. Menginjak umur enam tahun ia sudah terbiasa bergaul dengan kerbau, memandikan dan menggembalakan, menggiringnya ke sawah dengan Ki Lembung memikul garu atau luku, di belakangnya.... Ki Lembung! Seorang Bapak yang berwibawa dan pengasih itu. Daripadanya ia mendapatkan cara menangkis dan menyerang, dengan tongkat, kemudian pun dengan senjata tajam. Betapa ia hormat padanya. Ki Lembung adalah juga gurunya yang pertama (Toer, 2009:92-94).

31 64 e) Bango Samparan dalam naskah drama sebagai tokoh antagonis sedangkan pada novelnya sebagai tokoh protagonis Ayah pungut Ken Arok yang kedua setelah Ki Lembong, adalah Bango Samparan. Saini KM menggambarkan Bango Samparan sebagai tokoh antagonis, karena ia berperan sebagai seorang yang melakukan tindakan tidak terpuji, yaitu menjadi penjudi. Ia selalu mendukung atau mengembangkan perjudian dan rumah hiburan. Berikut dijelaskan dalam kutipan. Bango Samparan Ken Arok Bango Samparan Ken Arok Bango Samparan Ken Arok : Perkiraanmu tepat, Arok. : Perkiraan apa? : Perjudian keliling itu berhasil baik. : Perjudian keliling yang mana? : Wah, kau lupa, rupanya. Dulu ketika rumah-rumah judi penghasilannya berkurang, kau menyarankan agar kita mengadakan perjudian di tempat-tempat panen, baik panen buah-buahan, padi ataupun ikan. Bahkan kau menyarankan diadakan perjudian di tempat penjualan hasil hutan. Ternyata hasilnya bagus. : Syukur. Bagaimana dengan rumah-rumah hiburan? (Saini KM, 1990:78). Berdasarkan kutipan tersebut, jelaslah bahwa Bango Samparan seorang yang hanya mementingkan kesejahteraannya dengan Ken Arok, kepentingan untuk hal yang tidak baik. Hal tersebut berbeda dengan karakter tokoh Bango Samparan yang ada pada novelnya. Meskipun Bango Samparan juga sebagai penjudi, namun ia seorang penyayang dan perduli terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak. Berikut penjelasan dalam kutipan. Pada suatu sore yang suram dengan gerimis tipis datang ke perguruan Tantripala dua orang bocah, Temu dan Tanca. Guru itu bertanya: Siapa yang menyuruh kalian belajar kemari? Bapak Bango Samparan

LAMPIRAN HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA..., KAMSIAH, PBSI FKIP, UMP 2016

LAMPIRAN HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA..., KAMSIAH, PBSI FKIP, UMP 2016 180 LAMPIRAN 181 SINOPSIS NASKAH DRAMA KEN AROK KARYA SAINI KM Sebuah sandiwara peristiwa sejarah, yang ditulis dalam 14 babak ini mengangkat kisah kerajaan Singhasari yang kala itu nama kerajaannya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan, penikmat sastra ataupun masyarakat Indonesia secara umum, adalah membaca, mempelajari, bahkan menulis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian mengenai novel Ken Arok Ken Dedes: Sebuah Roman Epik Cinta Penuh Darah dan legenda Gunung Kemukus serta implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMK telah selesai

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

Kalender Doa Februari 2017

Kalender Doa Februari 2017 Kalender Doa Februari 2017 Berdoa Bagi Pernikahan Dan Pertalian Keluarga Alkitab memberi gambaran mengenai pengabdian keluarga dalam Kitab Rut. Bisa kita baca di sana bagaimana Naomi dengan setia bepergian

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Siapakah Yesus Kristus? (2/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah Kode Pelajaran : SYK-P02 Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi laki-laki sebagai pemilik otoritas lebih tinggi daripada perempuan. Karena laki-laki

Lebih terperinci

Menyumbang Kepada Masyarakat Saudara

Menyumbang Kepada Masyarakat Saudara Menyumbang Kepada Masyarakat Saudara Palang Merah bekerja dalam hampir semua negara di dunia ini. Pekerjaannya adalah melayani umat manusia. Mereka menolong orang yang tertimpa bencana, seperti kelaparan,

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 17 November 2013 05:31 - Last Updated Thursday, 27 March 2014 12:12

Written by Administrator Sunday, 17 November 2013 05:31 - Last Updated Thursday, 27 March 2014 12:12 Dahulu, di daerah Belu, Nusa Tenggara Timur, terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja bernama Laku Leik. Ia adalah raja yang bengis dan kejam. Ia tidak segan-segan menganiaya, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I) Setelah Allah selesai menciptakan langit, bumi dan segala isinya maka pada hari ke 6 Allah menciptakan manusia supaya berkuasa atas segala ciptaannya (Kejadian

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Hubungann Kita Dengan Orang Lain

Hubungann Kita Dengan Orang Lain Hubungann Dengan Orang Lain Kita Pada hari Senin pagi dalam ibadah pagi di Sekolah Alkitab ada bagian kesaksian. Seorang gadis bernama Olga berdiri untuk bersaksi. Sehari sebelumnya ia bersama seorang

Lebih terperinci

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan... Lesson 12 for December 23, 2017 ALLAH Roma 12:1-2 Roma 13:11-14 KEDATANGAN YESUS YANG KEDUA KALI HUKUM TAURAT Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan... GEREJA ORANG LAIN

Lebih terperinci

DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN

DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN KALENDER DOA PROYEK HANA FEBRUARI 2013 DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN Para wanita dan para gadis yang merindukan romantika, cinta, penerimaan, dan keamanan. Akibatnya, berkali-kali

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan tokoh-tokoh pada novel tersebut, dapat ditemukan beberapa nilai pendidikan karakter

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,

Lebih terperinci

Ratu Ester yang Cantik

Ratu Ester yang Cantik Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Ratu Ester yang Cantik Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh:

Lebih terperinci

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.

dia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya. PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Hubungan Intertekstual antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya Pramoedya

Lebih terperinci

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA

KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA KESENJANGAN SOSIAL PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA Pradistya Arifah Dwiarno Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Modern Ngawi Email: pradistyaarifa@yahoo.co.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya imajinatif tidak hanya membawa pesan, tetapi juga memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca karya sastra

Lebih terperinci

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Pernikahan Kristen Sejati (2/6) Nama Kursus   : Pernikahan Kristen yang Sejati Nama Pelajaran : Memilih Pasangan Kode Pelajaran : PKS-P02                    Pelajaran 02 - MEMILIH

Lebih terperinci

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. DOA Pengantar Apakah Anda pernah kagum akan sesuatu yang dikatakan oleh seorang anak kecil? Mungkin caranya menerangkan bagaimana cara kerja sebuah mainan. Atau mungkin ia menceriterakan tentang suatu

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tokoh Penokohan merupakan suatu bagian terpenting dalam membangun sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan tokoh dalam cerita, dan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam 290 Filipi Salam 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba Kristus Yesus kepada semua umat Allah dalam Kristus Yesus yang tinggal di Filipi, termasuk semua penatua a dan pelayan khusus* jemaat. 2Semoga Allah,

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.7 Nabi Ya qub AS. dan Nabi Yusuf AS. 5.7.5 Nabi Yusuf AS. dan Saudara-saudaranya Kini saudara-saudara Nabi Yusuf yang telah menceburkannya ke dalam sumur telah datang. Anak-anak Nabi Ya qub datang dan berbaris dalam rombongan orang-orang

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra merupakan sebuah ciptaan yang disampaikan secara komunikatif untuk tujuan estetika

Lebih terperinci

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri

Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Orang Kristen Dan Dirinya Sendiri Negara kecil itu sedang dilanda perang saudara dan kaum gerilya bertempur di mana-mana. Seorang pemuda ditangkap dan nyawanya terancam jika ia tidak mau melepaskan agama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA

SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA RESENSI BUKU SUTI: PEREMPUAN PINGGIR KOTA Nia Kurnia Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 081321891100, Pos-el: sikaniarahma@yahoo.com Identitas Buku Judul Novel Pengarang

Lebih terperinci

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang kedua kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman jemaat Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus. Salam

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada jemaat Roma

Surat Paulus kepada jemaat Roma Roma 1:1 1 Roma 1:6 Surat Paulus kepada jemaat Roma 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Roma: Salam dari Paulus, hamba Kristus Yesus. Allah sudah memanggil saya menjadi seorang rasul,

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 10

Level 3 Pelajaran 10 Level 3 Pelajaran 10 TIDAK ADA LAGI KESADARAN AKAN DOSA Oleh Don Krow Pada suatu hari, seorang pria mabuk masuk kedalam mobilnya, melajukan kendaraannya ke arah yang salah, dan menabrak secara frontal

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga kehidupannya dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Sastra merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36 Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NASKAH DRAMA KEN AROK KARYA SAINI KM DENGAN NOVEL AROK DEDES KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NASKAH DRAMA KEN AROK KARYA SAINI KM DENGAN NOVEL AROK DEDES KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER 1 ANTARA NASKAH DRAMA KEN AROK KARYA SAINI KM DENGAN NOVEL AROK DEDES KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana 1 (S-1) Oleh Kamsiah 0801040110

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur pembentuk teater BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya akan keragaman seni kebudayaan yang perlu dilestarikan oleh generasi selanjutnya. Salah satunya yang berhubungan dengan pementasan yaitu seni teater.

Lebih terperinci

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran Popularitas dan kekayaan tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Cat Steven, bintang pop era tahun 70-an, yang kemudian dikenal dengan nama Yusuf Islam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan salah satu produk budaya yang diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan salah satu produk budaya yang diciptakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu produk budaya yang diciptakan oleh pengarang yang menampilkan gambaran kehidupan masyarakat dengan bahasa sebagai mediumnya.

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Rencana Allah Kehidupan Kristus Teladan Orang-orang Kristen yang Mula-mula Ikuti Polanya Bila saudara mau membangun sebuah rumah, apakah yang pertama-tama saudara lakukan? Sebelum saudara dapat memulai pembangunan itu, saudara harus mempunyai suatu rencana. Saudara harus menentukan

Lebih terperinci

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 1 2 3 4 1. Siapa berjalan pada jalannya sampai. 2. Siapa bersungguh-sungguh, mendapat. 3. Siapa yang sabar beruntung. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Pergaulilah orang yang punya kejujuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial, secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang berarti,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra di sekolah kini tampak semakin melesu dan kurang diminati oleh siswa. Hal ini terlihat dari respon siswa yang cenderung tidak antusias saat

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Review Roman "Anak Semua Bangsa" : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman

Review Roman Anak Semua Bangsa : Anak Semua Bangsa : Pramoedya Ananta Toer : Lentera Dipantara. Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Review Roman "Anak Semua Bangsa" Judul : Anak Semua Bangsa Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara Kota Terbit : Jakarta Tahun Terbit : 2006 Jumlah Halaman : 539 Halaman Dapatkah sebuah

Lebih terperinci

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong

1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11. Pdt. DR. Stephen Tong 1Pet.5:1-4; Yeh.34:1-6; Yoh.10:11 Pdt. DR. Stephen Tong Yesus mengatakan ada dua macam orang yang melayani Tuhan, yang semacam adalah gembala yang lainnya adalah orang upahan. Gembala mengasihi domba-domba

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS. 5.8.1 Nabi Syu aib AS. dan Kaum Madyan Kaum Madyan, kaumnya Nabi Syu aib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama Aikah di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang

Lebih terperinci

Rahasia Perempuan http://meetabied.wordpress.com Tempat Belajar Melembutkan Hati 1 PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN Berikut ini beberapa perbedaan laki-laki dan perempuan yang saya ambil dari buku : Perempuan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan menggunakan kajian BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan peneliti, tidak ditemukan penelitian yang membahas nilai-nilai moral terhadap cerita rakyat Deleng Pertektekkendengan

Lebih terperinci

Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah)

Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah) Kitab Tentang Sumpah (Qosamah), Kelompok Penyamun, Kisas Dan Diyat 1. Qasamah (sumpah) Hadis riwayat Rai` bin Khadij ra. dan Sahal bin Abu Hatsmah ra. mereka berkata: Abdullah bin Sahal bin Zaid dan Muhaishah

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Simpulan Fokus kajian dalam penelitian ini adalah menemukan benang merah hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri terhadap

Lebih terperinci

MTPJ Juli 2014 ALASAN PEMILIHAN TEMA

MTPJ Juli 2014 ALASAN PEMILIHAN TEMA MTPJ 13-19 Juli 2014 TEMA BULANAN: Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan TEMA MINGGUAN : Kejujuran Sebagai Senjata Melawan Korupsi Bahan Alkitab: Keluaran 22:1-5; Kisah Para Rasul 5:1-11 ALASAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

Hampir setiap hari kita biasa mendengar peristiwa ini dalam berita.

Hampir setiap hari kita biasa mendengar peristiwa ini dalam berita. Lesson 7 for May 19, 2018 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih

Lebih terperinci

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata toleran yang berarti sifat/sikap menenggang (menghargai,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu. Persiapan untuk memakai dalam training DK Fotokopi bahan ini 2 kali. Cari 2 peserta (pria) yang rela memainkan mainan peran ini dalam pelatihan. Minta mereka untuk membaca bagian mereka sebelumnya, agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu? Ester Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita telah belajar bagaimana Ester menjadi ratu dari penguasa tertinggi pada jaman ini dan bagaimana perbuatan satu orang jahat hampir

Lebih terperinci

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI

YESUS DITANGKAP DAN DIADILI CERITA 22 YESUS DITANGKAP DAN DIADILI MATIUS 26:47-67, 27:1-26 ANALISA PERBUATAN Yang dialami Tuhan Yesus adalah penggenapan nubuat para Nabi. 26:47-50 51-56 52-56 Jawaban Yesus atas tuduhan yg diberikan.

Lebih terperinci

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM

KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM c Menghormati Kemanusiaan d KEADILAN SEBAGAI HUKUM ALAM Oleh Nurcholish Madjid Hadirin sidang Jumat yang berbahagia. Menurut ajaran Kitab Suci, salah satu bagian takwa ialah menegakkan keadilan. Ada firman

Lebih terperinci

A. Menyimak dan Menanggapi Isi Laporan

A. Menyimak dan Menanggapi Isi Laporan A. Menyimak dan Menanggapi Isi Laporan Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: menanggapi laporan teman memberikan masukan terhadap laporan yang didengar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut (Ratna, 2009, hlm.182-183) Polarisasi laki-laki berada lebih tinggi dari perempuan sudah terbentuk dengan sendirinya sejak awal. Anak laki-laki, lebihlebih

Lebih terperinci

Surat Petrus yang pertama

Surat Petrus yang pertama 1 Surat Petrus yang pertama Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman umat pilihan Allah: Salam dari Petrus, rasul Kristus Yesus. Saya menulis surat ini secara khusus untuk kalian yang karena percaya

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013

Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kalender Doa Proyek Hanna Januari 2013 Kekerasan dalam rumah tangga terus meningkat secara drastis, baik dalam angka, frekuensi maupun tingkat kekejamannya. Beberapa berita mengejutkan antara lain: Seorang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel. seorang gundik.ibunda Sanikem berkepribadian cantik, pandai merawat diri

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel. seorang gundik.ibunda Sanikem berkepribadian cantik, pandai merawat diri digilib.uns.ac.id 125 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil lima simpulan. 1. Kepribadian tokoh perempuan dalam novel Nyai Ontosoroh memiliki kepribadian

Lebih terperinci

Wanita Yang Berhikmat (Amsal 31 : 10-31) Ditulis oleh Saumiman Saud Kamis, 30 April :11

Wanita Yang Berhikmat (Amsal 31 : 10-31) Ditulis oleh Saumiman Saud Kamis, 30 April :11 Kita boleh saja memiliki pengetahuan yang tinggi? Kita boleh saja memilki harta kekayaan yang banyak? Kita boleh saja memiliki wajah yang tampan maupun cantik? Kita boleh memiliki pengalaman? Tetapi jika

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membawakan peran atau akting dapat diartikan menampilkan atau mempertunjukan tingkah laku terutama diatas pentas. Berbuat seolaholah, berpura pura menjadi seseorang,

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann.

Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann. Revelation 11, Study No. 9 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu Pasal 11, Pembahasan No. 9, oleh Chris McCann. Selamat malam dan selamat datang Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci