FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015)
|
|
- Erlin Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Pengaruh Agency Cost Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan Periode Irene Lie Mei Fong dan Dewi Astuti, Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya dan Abstrak - Penelitian ini ingin mengaji pengaruh agency cost terhadap kebijakan dividen perusahaan keuangan dan non-keuangan di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary Least Square (OLS). Penelitian ini menggunakan data perusahaan keuangan dan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak semua variabel agency cost memiliki pengaruh signifikan dan memberikan pengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Namun secara bersama-sama insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, dan free cash flow berpengaruh signifikan dividend payout ratio. Kata Kunci- Agency cost, Kebijakan Dividen, Perusahaan Keuangan, Perusahaan Non-Keuangan Abstract - This study examined the impact of agency cost to the dividend policy for financial and non-financial firm which were listed on Bursa Efek Indonesia. The method used is Ordinary Least Square (OLS). By using data from financial and non-financial firm period It is found that not all variable of agency cost are statistically significant affecting dividend policy. On the other hand, this study found that insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, and free cash flow simultaneously affecting dividend payout ratio. Keyword- Agency cost, Dividend Policy, Financial Firm, Non- Financial Firm 1. PENDAHULUAN Keberadaan pasar modal dalam perekonomian modern sudah tidak dapat dihindari oleh negara - negara maju dan berkembang yang ada, termasuk Indonesia. Pasar modal menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memperoleh return melalui dividen yang dibagikan. Dividen merupakan seluruh laba bersih setelah dikurangi pajak yang dibagikan kepada pemegang saham kecuali ditentukan lain dalam Rapat Umum Pemegang Saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2012). Besarnya dividen yang dibagikan ditentukan dari kebijakan dividen oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan (Wijaya dan Wibawa, 2010). Di dalam suatu perusahaan terdapat perusahaan yang melakukan pemisahan antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemisahan ini mengakibatkan perbedaan kepentingan antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Perbedaan kepentingan ini disebut dengan agency problem. Menurut Jensen and Meckling (1976) perusahaan yang memisahkan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan akan rentan terhadap masalah agensi. Menurut Rozeff (1982), agency problem dapat diatasi dengan pembagian dividen. Pembagian dividen akan mempengaruhi kebijakan dividen yaitu dengan mengurangi free cash flow yang ada, sehingga akan memaksa pimpinan perusahaan untuk mencari modal eksternal untuk membiayai perusahaan. Jika modal eksternal dinaikkan, tindakan pimpinan perusahaan akan diawasi secara ketat oleh pihak luar, sehingga pimpinan perusahaan akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan akan menurunkan agency problem (Junarsin dan Ismiyanti, 2009). Hal ini membuktikan bahwa agency cost berpengaruh terhadap kebijakan dividen, ketika agency cost meningkat, maka kebijakan dividen akan meningkat untuk menurunkan masalah keagenan yang ada. Penelitian Pujiastuti (2008), menunjukkan bahwa agency cost berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Berbeda dengan hasil penelitian Pujiastuti (2008), yang menggambarkan pengaruh agency cost terhadap kebijakan dividen, Sugeng (2008) menemukan bahwa pembagian dividen tidak didasarkan sepenuhnya lagi pada agency cost model. Hal ini dikarenakan perusahaan perusahaan di Indonesia memiliki karakteristik unik, yaitu outsider s holding didominasi oleh institutional holding yang saling berafiliasi bahkan para pemegang saham dari perusahaanperusahaan holding company tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan pihak pimpinan perusahaan. Struktur kepemilikan oleh pihak luar yang bersifat tidak independen dengan pimpinan perusahaan ini akan mengakibatkan potensi agency problem tidak berjalan sesuai dengan argumentasi Jensen and Meckling (1976). Merujuk pada hasil penelitian Sugeng (2008) yang menemukan karakteristik unik pada perusahaan publik di Indonesia, maka penelitian ini mencoba untuk meneliti pengaruh agency cost terhadap kebijakan dividen perusahaan non-keuangan di Indonesia periode Selain itu penelitian ini juga ingin melihat apakah agency cost menjadi salah satu dasar keputusan yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan keuangan di Indonesia periode , sebagai pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Pujiastuti (2008). Menurut Damodaran (2009), perusahaan keuangan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan perusahaan non-keuangan. Liabilitas pada perusahaan keuangan merupakan raw-material bagi perusahaan, berbeda dengan perusahaan non-keuangan yang menggunakan aset sebagai raw-material. Penelitian ini dilakukan pada periode , karena pada perusahaan keuangan tidak ditemukan pembagian dividen secara terus menerus pada periode , sedangkan pada periode sebelum 2009 tidak ada ketersediaan data yang mendukung.
2 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Agency cost dalam penelitian ini akan diukur melalui insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, dan free cash flow (Pujiastuti, 2008). 2. TEORI PENUNJANG Dividen payout ratio merupakan presentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai cash dividend (Pujiastuti, 2008). Dividen payout ratio didapatkan dengan melakukan perbandingan dividen terhadap laba perusahaan (Darmadji and Fakhruddin, 2012). Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Apabila laba perusahaan yang ditahan untuk keperluan operasional perusahaan dalam jumlah yang besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Sebaliknya jika perusahaan lebih memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka hal tersebut akan mengurangi porsi laba ditahan dan mengurangi sumber pendanaan intern. Namun, dengan lebih memilih membagikan laba sebagai dividen tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan terus menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan (Wijaya dan Wibawa, 2010). Seorang pimpinan perusahaan dalam menjalankan perannya sebagai pengelola perusahaan, seharusnya mengarahkan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan pemegang saham (stockholders). Tetapi dalam menjalankan perannya, seringkali para pimpinan perusahaan mempunyai kepentingan lain yang tidak sesuai dengan tujuan utama perusahaan dalam penggunaan free cash flow yang ada. Perbedaan kepentingan ini disebut dengan agency problem. Menurut Jensen and Meckling (1976) perusahaan yang memisahkan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan akan rentan terhadap masalah keagenan (agency problem). Menurut Rozeff (1982), agency problem dapat diatasi dengan pembagian dividen. Pembagian dividen akan mempengaruhi kebijakan dividen yaitu dengan mengurangi free cash flow yang ada, sehingga akan memaksa pimpinan perusahaan untuk mencari modal eksternal untuk membiayai perusahaan. Jika modal eksternal dinaikkan, tindakan pimpinan perusahaan akan diawasi secara ketat oleh pihak luar, sehingga pimpinan perusahaan akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan akan menurunkan agency problem (Junarsin dan Ismiyanti, 2009). Hal ini membuktikan bahwa agency cost berpengaruh terhadap kebijakan dividen, ketika agency cost meningkat, maka kebijakan dividen akan meningkat untuk menurunkan masalah keagenan yang ada. Agency cost dalam penelitian ini akan diukur melalui insider ownership, shareholder dispersions, (Pujiastuti, 2008). Menurut Jensen and Meckling (1976), insider ownership yang tinggi akan menyejajarkan kepentingan para pemegang saham dengan pimpinan perusahaan, sehingga agency cost akan menurun. Insider ownership yang tinggi akan mengakibatkan dividen menurun, karena pihak insider ownership akan lebih menyukai free cash flow yang ada untuk digunakan sebagai laba ditahan. Shareholder dispersions atau penyebaran kepemilikan saham yang besar dalam suatu perusahaan dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan para pemegang saham dalam melakukan monitoring terhadap pimpinan perusahaan (Jensen and Meckling, 1976). Hal ini akan mengakibatkan agency cost meningkat dan berdampak pada peningkatan dividen yang digunakan untuk mengurangi agency problem yang ada (Rozeff, 1982). Collateral assets atau aset penjamin tinggi yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi (Mollah et al., 2000). Collateral assets yang tinggi akan membuat pemegang obligasi tidak perlu melakukan pembatasan yang ketat terhadap kebijakan dividen perusahaan sehingga perusahaan dapat membayar dividen dalam jumlah yang besar. Debt atau hutang dapat digunakan untuk mendanai operasional perusahaan, serta mengurangi pemakaian ekuitas perusahaan, sehingga konflik antara pimpinan perusahaan dengan pemegang saham dapat direduksi (Jensen, 1986). Tetapi dengan keberadaan debt dalam suatu perusahaan, akan mengakibatkan perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar bunga dan prinsipal secara berkala, sehingga pembayaran dividen akan menurun. Free cash flow atau arus kas bebas yang besar mengakibatkan pimpinan perusahaan cenderung menggunakan free cash flow untuk berinvestasi dan mengutamakan pertumbuhan, hal ini akan menurunkan agency cost yang ada sehingga dividen juga akan menurun (Ross, 1977). Berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian ini: Gambar 1. Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan serta kerangka berpikir yang ada, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 1 : Insider ownership, shareholder dispersions, secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode Hipotesis 2 : Insider ownership, shareholder dispersions, secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan non-keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode Hipotesis 3 : Insider ownership, shareholder dispersions, secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode
3 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Hipotesis 4 : Insider ownership, shareholder dispersions, secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan non-keuangan yang go public di Bursa Efek Indonesia periode METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif di mana data dikumpulkan dengan melakukan pengukuran untuk menghindarkan prasangka subjektivitas dalam pengumpulan data (Purwanto, 2011). Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan keuangan dan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Jumlah populasi adalah 452 perusahaan.. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2010). Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel penelitian ini antara lain: 1. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan keuangan atau non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dan membagikan dividen secara konsisten. 2. Merupakan perusahaan yang memiliki ketersediaan data insider ownership, shareholder dispersions, CA to total assets, debt to equity ratio, dan FCF to total assets. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividend Payout Ratio. Dividend Payout Ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar dividen yang dibagikan oleh suatu perusahaan (Pujiastuti, 2008), dengan indikator empirik sebagai berikut: DPR= DPS EPS Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini antara lain: 1) Insider Ownership Jumlah saham yang dimiliki oleh pihak internal perusahaan, yaitu direktur dan komisaris yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan dengan indikator empirik: Jumlah Saham Manajer IO= Total Saham 2) Shareholder Dispersions Penyebaran kepemilikan saham, dengan indikator empirik: SHLDR= n i=1 (x 1 x ) 2 n 1 3) Collateral Assets to Total Assets Besarnya aktiva yang dijaminankan oleh kreditur untuk menjamin pinjamannya, dengan indikator empirik: Fixed Assets CA to Total Assets= Total Asset 4) Debt to Equity Ratio Perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas, dengan indikator empirik: Total Hutang DER= Total Modal 5) Free Cash Flow to Total Assets Dana pada suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk melakukan investasi atau membagikan dividen, dengan indikator empirik: FCF to Total Assets = EAT dividen+akumulasi penyusutan Total Aktiva Metode yang dipakai untuk menguji pengaruh pada penelitian ini adalah ordinary least square (OLS). Program yang digunakan adalah statistical packcage for social sciene (SPSS) dengan tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan analisa deskriptif pada data yang sudah dikumpulkan. 2. Memasukkan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: DPR = α + β1.io + β2.shldr + β3.ca to Total Assets+ β4.der + β5.fcf to Total Assets ε Dimana: DPR : Dividend Payout Ratio α : konstanta β : koefisien regresi IO : Insider Ownership SHLDR : Shareholder Dispersions CA to Total Assets : Collateral Assets to Total Assets DER : Debt to Equity Ratio FCF to Total Assets : Free Cash Flow to Total Assets ε : Error 3. Melakukan uji asumsi klasik. 4. Melakukan uji hipotesis dengan uji F dan uji t. 5. Melakukan uji koefisien determinasi. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji F menunjukkan bahwa agency cost perusahaan keuangan dan non-keuangan secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pujiastuti (2008), yang menyatakan bahwa agency cost berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Kebijakan dividen perusahaan keuangan dapat dijelaskan 27.9% oleh variabel IO, SHLDR, CA to Total Assets, DER, dan FCF to Total Assets. Sedangkan kebijakan dividen perusahaan keuangan dapat dijelaskan 27.5% oleh variabel IO, SHLDR, CA to Total Assets, DER, dan FCF to Total Assets. Model Tabel 4.1. Hasil Uji t Perusahaan Keuangan Unstandardized Coefficients Sig Keterangan B (Constant) IO Tidak Signifikan SHLDR Tidak Signifikan CA to Total Assets Tidak Signifikan DER Tidak Signifikan FCF to Total Assets Signifikan Tabel Hasil Uji t Perusahaan Non-Keuangan Model Unstandardized Coefficients Sig Keterangan B (Constant) IO Tidak Signifikan
4 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) SHLDR Tidak Signifikan CA to Total Signifikan Assets DER Signifikan FCF to Total Signifikan Assets Hasil uji t pada insider ownership menunjukkan bahwa perusahaan keuangan dan non-keuangan tidak berpengaruh sejalan dengan penelitian Sudaryanti (2009). Insider ownership pada perusahaan keuangan memiliki korelasi positif, menunjukkan bahwa perilaku manajer pada perusahaan keuangan mengarah kepada signaling theory, sebagai dampaknya perusahaan memiliki sumber dana internal relatif rendah. Sedangkan korelasi negatif pada perusahaan non-keuangan, sejalan dengan teori Jensen and Meckling (1976) yang menyatakan bahwa insider ownership yang tinggi akan mengakibatkan dividen menurun, karena pihak insider ownership akan lebih menyukai free cash flow yang ada digunakan sebagai laba ditahan. Hasil uji t pada shareholder dispersions menunjukkan bahwa perusahaan keuangan dan non-keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini sejalan dengan Trianto dan Syainchu (2009). Hal ini dikarenakan shareholder dispersions pada sampel penelitian ini tidak merata, jumlah pemegang saham di Bursa Efek Indonesia terkonsentrasi pada beberapa kelompok pemegang saham. Korelasi negatif pada perusahaan keuangan dan nonkeuangan menunjukkan bahwa teori Jensen and Meckling (1976) yang menyatakan pengaruh positif shareholder dispersions terhadap dividend payout ratio tidak berjalan sesuai dengan teori. Hal ini dikarenakan kepemilikan saham didominasi oleh perusahaan atau perorangan yang saling berafiliasi. Hasil uji t pada collateral asset to Total Assets menunjukkan bahwa perusahaan keuangan tidak berpengaruh sejalan dengan penelitian Pujiastuti (2008). Hal ini dikarenakan perusahaan keuangan memiliki CA to total assets yang rendah (Damodaran, 2009). Perusahaan keuangan cenderung menggunakan jasa manusia dalam menjalankan aktivitas perusahaan, dibanding perusahaan non-keuangan yang cenderung menggunakan alat dan mesin dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Korelasi negatif pada perusahaan keuangan menunjukkan bahwa peningkatan CA to total assets akan memberikan dampak pada penurunan dividend payout ratio. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki CA to total assets tinggi, memiliki kas di tangan yang rendah, sehingga tidak dapat membagikan dividen (Saaed, et al., 2014). Sedangkan uji t CA to total assets pada perusahaan nonkeuangan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini sejalan dengan Trianto dan Syainchu (2009). CA to total assets atau aset penjamin tinggi yang dimiliki perusahaan akan mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi (Mollah et al., 2000). CA to total assets yang tinggi akan membuat pemegang obligasi tidak perlu melakukan pembatasan yang ketat terhadap kebijakan dividen perusahaan sehingga perusahaan dapat membayar dividen dalam jumlah yang besar. Hasil uji t pada debt to equity ratio menunjukkan bahwa perusahaan keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini sejalan Swastyastu, et al. (2014). Hal ini dikarenakan perusahaan keuangan pada penelitian ini mempunyai kemampuan mengelola keuangan yang baik, sehingga dengan tingkat utang yang tinggi tetap dapat membayar kewajibannya juga dapat membayar dividen. Sedangkan uji t DER pada perusahaan non-keuangan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Marietta dan Sampurno (2013). Korelasi positif DER pada perusahaan keuangan dan nonkeuangan dikarenakan perusahaan tidak memiliki dana internal yang cukup untuk melakukan investasi, sehingga meningkatkan hutang untuk membayarkan dividen kepada pemegang saham. Dengan meningkatkan pembayaran dividen kepada pemegang saham, diharapkan dapat menarik investor menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Hasil uji t pada free cash flow to total assets menunjukkan bahwa perusahaan keuangan dan non-keuangan berpengaruh sejalan dengan penelitian Pujiastuti (2008). Korelasi negatif pada perusahaan keuangan menunjukkan bahwa kenaikan FCF to total assets akan merunkan dividend payout ratio perusahaan. Hasil ini sesuai dengan teori Ross (1977), yang menyatakan bahwa perusahaan lebih mementingkan pertumbuhan dibandingkan kesejahteraan para pemegang saham. Anggraeni (2014) menyatakan bahwa layanan jasa keuangan cenderung lebih banyak menggunakan teknologi. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Hal inilah yang menyebabkan pimpinan perusahaan keuangan lebih memilih menggunakan free cash flow untuk berinvestasi pada teknologi dibandingkan menggunakannya untuk membagikan dividen. Pernyataan ini diperkuat oleh Sarwono (2013), yang menyatakan bahwa pentingnya menyediakan infrastruktur pelayanan bank yang harus dapat menjangkau seluruh pelosok tanah air. Pernyataan ini menimbulkan ide branchless banking, teknologi terbaru dalam perbankan dimana nasabah dapat melakukan transaksi melalui internet tanpa harus datang ke kantor cabang. Sedangkan korelasi positif pada perusahaan non-keuangan menunjukkan bahwa kenaikan FCF to total assets meningkatkan dividend payout ratio. FCF to total assets yang besar mengakibatkan pimpinan perusahaan cenderung menggunakan FCF to total assets untuk berinvestasi sehingga konflik akan meningkat disertai dengan agency cost dan dividen juga akan meningkat untuk mengurangi agency problem (Jensen, 1986). 5. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian menggunakan metode regresi linear berganda, untuk mengetahui signifikansi dari insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, dan free cash flow terhadap dividend payout ratio perusahaan keuangan dan non-keuangan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, dan free cash flow secara bersama-sama ratio perusahaan keuangan.
5 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, debt, dan free cash flow secara bersama-sama ratio perusahaan non-keuangan. 3. Insider ownership, shareholder dispersions, collateral assets, dan debt secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan keuangan, sedangkan free cash flow secara parsial ratio. 4. Insider ownership dan shareholder dispersions tidak ratio perusahaan non-keuangan, sedangkan collateral assets, debt, dan free cash flow secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio perusahaan non-keuangan. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni. (2014). Pengaruh Pelayanan Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kepuasan Nasabah Bank di Kota Semarang. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro. Damodaran. (2009). The Little Book of Valuation. New York. Darmadji dan Fakhruddin. (2012). Pasar Modal di Indonesia (3 rd ed). Jakarta: Salemba Empat. Jensen, M.C., and W. H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Manajerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. New York: North-Holland Publishing Company. Jensen. M.C. (1986). Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance and Take Over. New York: North- Holland Publishing Company. Rozeff, M.S. (1982). Growth, Beta and Agency Costs as Determinants of Dividend Payout Ratios. United States: University of Lowa. Saeed, et al. (2014). Determinants of Dividend Payouts in Financial Sector of Pakistan. Journal Basic Application Science Research, Vol. 4, No.2, 2014, hal Sarwono. (2013). Branchless Banking Model Keuangan Inklusif. LPPI. Sudaryanti. (2009). The Influence of Agency Cost, Market Risk, and Investment Opportunities on Dividend Policy. Bandung: Universitas Padjajaran. Sugeng, Bambang. (2008). Sustainabilitas Kebijakan Inisiasi Dividen pada Perusahaan-Perusahaan Go-Public di Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang. Swastyastu, et al. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Payout Ratio yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, No. 1, Trianto dan Syaichu. (2009). Pengaruh Shareholder Dispersions, Free Cash Flow, Collateral Assets, dan Debt terhadap Kebijakan Dividen. Wijaya dan Wibawa. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusaaan. Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman. Junarsin dan Ismiyanti. (2009). Corporate Governance in Indonesian Banking Industry. Global Journal of Business Research, Vol. 3, No. 2, Marietta dan Sampurno. (2013). Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio terhadap Dividend Payout Ratio: (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ). Diponegoro Journal of Management, Vol. 2, No , hal Mollah, A. S., Keasey, K. dan Sort, H. (2000). The influence of agency costs on dividend policy in an emerging market: evidence from the Dhaka Stock Exchange. Sweden: Stockholm University. Pujiastuti, Triani. (2008). Agency Cost terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur dan Jasa yang Go Public di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.2 Mei 2008, hal Yogyakarta: DIKTI. Purwanto. (2011). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ross, S. (1977). The Determinant of Financial Structure: The Incentive Signaling Approach. Bell Journal of Economics, Vol. 8, No. 1, 1977, hal
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014)
FINESTA Vol. 2, No. 2, (2014) 63-67 63 PENGARUH BIAYA AGENSI DAN SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Rio Roring dan Sautma Ronni Program Manajemen, Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah disajikan, karena di dalam Laporan Keuangan tersebut terdapat informasiinformasi yang dibutuhkan
Lebih terperinciakibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan tempat yang didirikan untuk melakukan proses produksi barang atau jasa. Perusahaan yang telah berkembang secara baik, umumnya memutuskan untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Novi Anggraini (2015)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta
12 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Meckling (1976), dalam kerangka hubungan keagenan (agency theory), timbulnya masalah keagenan
Lebih terperinci[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Raja Saul Marto Hendry Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Labuhanbatu ABSTRACT Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2009-2011 Affectings Factors On Debt Policy In Manufacturing Company In The Period 2009-2011 Feliks Leonard, Nurhayati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber dana yang diperoleh suatu perusahaan merupakan hasil dari operasional yang berwujud keuntungan. Suatu perusahaan yang sudah mendapatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihakpihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana
Lebih terperinciPENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING AMANDA WONGSO E-mail: amanda_wongso@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen keuangan bertujuan untuk memaksimumkan kesejahteraan pemilik (shareholder) melalui keputusan dan kebijakan yang tercermin dalam harga saham dipasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari masyarakat (investor)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh set peluang investasi, pertumbuhan perusahaan, struktur aset, laba ditahan, dan kepemilikan
Lebih terperinciAldea,et al, Pengaruh Biaya Agensi, Risiko Sistematik, dan Peluang Investasi terhadap... 1
Aldea,et al, Pengaruh Biaya Agensi, Risiko Sistematik, dan Peluang Investasi terhadap... 1 PENGARUH BIAYA AGENSI, RISIKO SISTIMATIK DAN PELUANG INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini berusaha menjawab hipotesis apakah profitabilitas, pertumbuhan, investment opportunity set dan leverage mampu menjadi faktor penentu kebijakan dividen
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap leverage artinya arus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham dan akan diinvestasikan kembali atau ditahan di dalam perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kebijakan Dividen Dividen adalah laba dari perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham secara tunai dan menentukan jumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Hubungan agensi terjadi karena adanya suatu perjanjian atau kontrak yang
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan agensi terjadi karena adanya suatu perjanjian atau kontrak yang dilakukan oleh principal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu. kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya berusaha unuk memproksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CASH POSITION
ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009 2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh agency cost dan leverage terhadap kebijakan dividen pada Industri Semen yang telah go public periode
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:
PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik (shareholder) melalui kebijakan investasi, pendanaan dan dividen yang tercermin dalam harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di negara berkembang seperti Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan pasar
Lebih terperincie-jurnal Kewirausahan Volume 1 Nomor 1 Oktober 2013 E-ISSN
e-jurnal Kewirausahan Volume 1 Nomor 1 Oktober 2013 E-ISSN 2339-1804 PENGARUH AGENCY COST TERHADAP DEVIDEND PAY OUT RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan pendanaan, investasi
Lebih terperinciAde Dwi Suryani Muhammad Khafid Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
20, Mei 2015, Hal: 20-28 Vol. 4, No. 1 ISSN :1979-4878 PENGARUH FREE CASH FLOW, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang pengaruh aliran kas bebas, keputusan pendanaan, set kesempatan investasi dan deviden terhadap nilai pemegang saham. Kajian teorinya sebagai berikut: 1.1 Aliran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG (Studi pada Perusahaan Manufakur Bursa Efek Indonesia)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN HUTANG (Studi pada Perusahaan Manufakur Bursa Efek Indonesia) Oleh: Sri Retno Handayani 1), Intan Shaferi 2) 1), 2) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemisahan antara kepemilikan perusahaan dan manajemen perusahaan seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak. Konflik yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dari sudut pandang manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika Nuringsih (2005) menyatakan manajemen
Lebih terperinciJurnal Dinamika Manajemen
JDM Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 20-28 Jurnal Dinamika Manajemen http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm PENGARUH KEBIJAKAN MANAJEMEN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Dwi Cahyaningdyah, Yustieana Dian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan kemakmuran pemegang saham atau pemiliknya. Diperlukan tujuan dan strategi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Teori Keagenan ( Agency Theory ) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (agen yang mengatur sebuah perusahaan) dan principal (pemilik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
77 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial maupun secara simultan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam era ekonomi modern sekarang ini, khususnya pada perusahaan Go Public, terdapat pemisahan antara pihak manajemen dan pemilik. Manajemen adalah pihak
Lebih terperinciBAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya
BAB I PENDUHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dan perdagangan bebas telah membuat persaingan usaha semakin ketat. Berbagai perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dan mengembangkan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dalam suatu organisasi, pemilik perusahaan (principal) memberikan kepercayaan kepada manajer (agen) untuk mengambil keputusan-keputusan finansial dan keputusan
Lebih terperinciNurlaila
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN BIAYA KEAGENAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Nurlaila Email: nurlailae71@gmail.com Dwi
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah banyak dilakukan. Sutrisno (2001) menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
42 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh negatif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dengan pasti memiliki harapan dan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan perusahaan selanjutkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba untuk menginvestasikan dana mereka ke pasar modal. Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebagian besar perusahaan, terutama perusahaan yang berorientasi bisnis, adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang meningkat
Lebih terperinciINSIDER OWNERSHIP, FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND POLICY PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEJ
20 INSIDER OWNERSHIP, FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND POLICY PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEJ Yuniningsih* * Staf Pengajar FE Jurusan Manajemen UPN Veteran Jatim ABSTRACT Dividend policy is related to
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tinggi harga saham perusahaan maka nilai perusahaan tersebut juga akan semakin tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi indikator dari meningkatnya kemakmuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Brigham, 1996). Akan tetapi, di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
Lebih terperinciPengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia NAMA : NUR ANNISA NPM : 16209855 Latar Belakang Masalah Investasi adalah
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perusahaan go public sering terjadi masalah keagenan yang ditunjukkan dari adanya perbedaan kepentingan antara manajemen (agen) dan pemegang saham. Manajer
Lebih terperinciPENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 Semuel Edwin Allein Mandagi Business School UPH Surabaya Surabaya, Indonesia Sea_mandagi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan meskipun mereka memiliki kepemilikan saham di perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para pemegang saham (investor) akan sangat membutuhkan jasa manajer sebagai pengambil keputusan ketika mereka tidak memiliki hak suara terhadap suatu perusahaan
Lebih terperinciPengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kepemilikan Manajerial, Dan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kepemilikan Manajerial, Dan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dra. Reni Yendrawati, M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari
BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangannya sebuah perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain agar tidak tersingkir dari persaingan. Perkembangan industri yang semakin pesat tentunya akan membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengharapkan return investasi dalam bentuk dividen dan atau capital gains.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investor dapat mengharapkan return investasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Dividen Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah saham
Lebih terperinciTERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
PENGARUH ROA DAN DER TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Zuhafni ST Perpatih Dosen Sekolah Tinggi Ilmu
Lebih terperinciA. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan
Lebih terperinciKeywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Kebijakan Utang Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian juga melihat pada penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan masalah yang diteliti, maksudnya adalah untuk membandingkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B
PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN
1 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2013 Budi Hermawan. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, \ Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Peningkatan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan sebagai tujuan utama perusahaan kadang tidak sejalan dengan tujuan pihak manajemen perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
113 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, hipotesis yang telah disusun dan diuji serta pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan pengaruh Tarif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listed di BEI pada tahun 2011-2014. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Debt ratio mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Signal merupakan suatu hal yang dilakukan manajemen perusahaan bertujuan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pensinyalan (Signalling Theory) Signal merupakan suatu hal yang dilakukan manajemen perusahaan bertujuan untuk memberikan
Lebih terperinciyang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan adalah untuk menaikkan nilai perusahaan dengan cara memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Karena itu diharapkan manajer yang diangkat oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Lebih terperinciDeterminan Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia Tahun dalam Perpektif Agency Theory
Determinan Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur yang Tercatat Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2002-2010 dalam Perpektif Agency Theory TESIS Oleh: ISHAK JEFFRY SETIAWAN, ST (8122410018) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dividen (dividend policy). Keputusan pembagian dividen seringkali menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi dari manajemen keuangan adalah mengambil kebijakan dividen (dividend policy). Keputusan pembagian dividen seringkali menimbulkan masalah yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, perusahaan melakukan pengembangan usaha untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya dunia usaha mengalami
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakaug Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan tentang pembagian laba bersih kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia memiliki peran
Lebih terperinciShella Febri Priatama ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, UKURAN PERUSAHAAN, PROFIBILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA Shella Febri Priatama
Lebih terperinci