BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Suhendra Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat cepat membawa dampak yang begitu besar terhadap pemanfaatan dan implementasi dari Teknologi itu sendiri. Survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) memaparkan bahwa pertumbuhan pengguna teknologi informasi khususnya dalam penggunaan internet rata-rata bertumbuh hingga mencapai 30% setiap tahunnya[1]. Pertumbuhan pengguna internet juga semakin bertambah disetiap kota di Indonesia dari hasil survey APJII diketahui bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2009 sebanyak 30 juta pengguna, 2010 sebanyak 42 juta pengguna, 2011 sebanyak 55 juta pengguna, 2012 mencapai 63 juta pengguna, dan pada tahun 2013 diproyeksikan mencapai 82 juta pengguna, 2014 sebanyak 107 juta pengguna, dan 2015 mencapai 139 juta pengguna[2]. Pertumbuhan pengguna teknologi informasi ini juga dimanfaatkan oleh lembaga pemerintahan dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan electronic government (e-government). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam bidang lembaga pemerintahan saat ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh semua lembaga pemerintahan tersebut untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti yang tercantum dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Tahun 2008 tentang pelaksanaan e-government di instansi pemerintah pusat dan daerah. Sehingga mewajibkan seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah untuk mengimplementasikan e-government [3]. Dengan mengimplementasikan e- government lembaga pemerintahan wajib menyediakan salah satu media informasi dan komunikasi dalam hal ini berupa sebuah portal lembaga pemerintah. Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu titik tungal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen, kanal berita, dan link ke situs 1
2 khusus [4]. Dengan menyediakan web portal ini maka lembaga pemerintahan dapat menujukan keberhasilan dalam melakukan implementasi e-government dimana tujuan yang harus dicapai dalam e-government yaitu menyediakan layanan yang lebih lengkap dan lebih mudah kepada masyarakat [5]. Di Indonesia sendiri pelayanan informasi kepada publik diatur dalam Undang-undang keterbukaan informasi publik (UU KIP) No 14 Tahun 2008 [6]. Dimana dalam undang-undang tersebut pada bagian pengantar poin b yang menjelaskan: bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik dan pada poin c yang menjelaskan bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik [6]. dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa semua masyarakat Indonesia memiliki hak untuk dapat mengakses mendapatkan informasi publik dimana keterbukaan dalam menyediakan informasi tersebut merupakan hal yang wajib dilakukan oleh badan publik dan dalam hal ini adalah Negara. Selain itu dalam UU KIP pada pasal 1 poin 3 menyatakan bahwa Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagaian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagaian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan belanja daerah, sumbagan masyarakat atau luar negeri [6]. Dari pernyataan tersebut maka setiap lembaga pemerintahan wajib menyediakan layanan yang menyediakan informasi yang bersifat publik bagi masyarakat. Selain itu di daerah Indonesia Timur sendiri tercatat memiliki kenaikan yang pesat dalam penggunaan teknologi informasi khususnya dalam bidang internet. Survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi 2
3 Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menemukan bahwa naiknya penetrasi pengguna internet di kawasan timur Indonesia yang dimana saat ini pengguna internet di daerah ini mencapai 40%. Survey ini juga menjelaskan bahwa pengguna internet Indonesia hingga akhir tahun 2013 telah mencapai 71,19 juta orang atau telah mencapai 28% dari total penduduk Indonesia [7][8]. Dengan adanya pertumbuhan pengguna internet yang pesat di kawasan timur indonesia tersebut maka masyarakat cenderung mencari informasi-informasi melalui media internet, selain itu bedasarkan pada Undang-undang keterbukaan informasi publik yaitu lembaga pemerintahan wajib menyediakan informasi yang bersifat publik agar dapat diakses oleh masyarakat. Namun Website pelayanan publik yang di implementasikan oleh pemerintah belum dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Website pemerintahan khususnya Pemerintah Kota Kupang yang ada hanya memberikan informasi mengenai agenda kegiatan Walikota dan Wakil Walikota. Ruang berita yang disediakan dalam website tersebut juga hanya memberitakan informasi mengenai kegiatan-kegiatan dari Walikota dan Wakil Walikota beserta kegiatan Pemerintahan lain yang dilakukan. Terdapat menu mengenai layanan masyarakat dalam website tersebut namun ketika menu tersebut dibuka hanya memberikan tampilan kosong, tanpa adanya isi dari halaman tersebut yang dapat memberikan informasi bagi masyarakat yang mengunjungi website Pemerintah Kota Kupang tersebut. 3
4 Gambar 1. 1 Tampilan halaman layanan masyarakat pada website Pemerintah Kota Kupang Sumber : Kekurangan dari website seperti ini adalah kurang adanya informasi yang dibutuhkan yang dapat diakses dan diperoleh masyarakat sehingga tidak adanya peran serta masyarakat dalam implementasi sistem e-government tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Rachma Ida[9] Dosen S2 Studi media dan komunikasi Unair, website lembaga pemerintahan harus mampu menyediakan informasi kepada publik masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu juga mampu memberikan akses keterlibatan publik secara akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan disamping memberikan informasi mengenai lembaga pemerintahan tersebut[9]. Berdasarkan undang-udang dan pernyataan mengenai penerapan e- government yang dapat memberikan layanan tepat bagi masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa website portal lembaga Pemerintah Kota Kupang saat ini memilki kelemahan yaitu website tersebut belum dapat menyediakan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kelemahan inilah yang harus dapat diperbaiki karena penerapan e-government sendiri dalam pemerintahan adalah untuk meningkatkan interaksi antara pemerintahan dan masyarakat dan juga 4
5 meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari pekerjaan internal lembaga pemerintahan. Berdasarkan kelemahan yang diketahui maka dalam penelitian ini akan mencoba merancang sebuah prototipe website portal dengan pendekatan berbasis citizen centric bagi lembaga pemerintahan Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Dengan pendekatan berbasis citizen centric ini diharapkan dapat memberikan masukan suatu model website portal bagi lembaga pemerintah Kota Kupang yang dapat memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sayed Mohammadbagher Jafari et al. [10] mereka berpendapat bahwa Citizen centric e-governance is an emerging approach in the case of designing and implementing the e-governance system with the specific focus on the effectiveness. Based on this perspective, the citizen needs and values on e-governance have to be put first to make this system effective. Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem berbasis e-government, maka kebutuhan dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh masyarakat harus menjadi nilai yang paling utama agar implementasi e-government tersebut menjadi efektif. Selain itu Seema Verma et al.[11] dalam penelitiannya yang berjudul Challenges in Developing Citizen-Centric E-governance in Libya. Mereka berpendapat bahwa ICT can make government more relevant to citizen by increasing participation and involvement in decision making. It can help to restore ownership: the government is of people. E-Governance is a step ahead this direction. It has change the ways of information and service delivery of government to various sections of society. Successful implementation of E-Governance solutions is to build on efficient, accountable and transparent Government to Government (G2G) and Government to Society (G2S) transactions. Dari pernyataan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa suksesnya implementasi dari sebuah sistem e-government adalah jika sistem tersebut dapat membantu menaikan partisipasi dari masyarakat terhadap sistem tersebut dan juga sistem tersebut dapat membantu masyarakat dalam melakukan pengambilan keputusan. 5
6 Selain itu sistem juga harus dapat menyediakan informasi yang kredibel dan transparan mengenai Government to Government (G2G) and Government to Society (G2S). Dalam penelitian ini juga Seema Verma et al. menghasilkan sebuat SWOT model yang mempresentasikan tantangan yang akan dihadapi oleh sebuah pemerintahan ketika mengimplementasikan e-government. Hasil penelitian mereka menunjukan bahwa jika Libya mengimplementasikan model e-government berdasarkan model ini maka Libya akan dapat memimpin benua Afrika sebagai sebuah contoh model negara berkembang dalam implementasi e-government. Citizen centric sendiri adalah sebuah pendekatan dalam hal perancangan sebuah layanan berdasarkan sudut pandang pengguna dalam hal ini adalah masyarakat daripada sudut pandang pemerintahan[12]. Namun dalam penerapan pendekatan tersebut perlu digunakan metode teori pendukung lain yang dapat memberikan langkah dan tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai penerapan berbasis citizen centric itu sendiri. Hal ini dikarenakan pendekatan citizen centric sendiri belum memiliki teori atau penjelasan dari ahli mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai penerapan tersebut. Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki kaitan yang sama yaitu penerapan pendekatan citizen centric teori pendukung yang digunakan yaitu user centered design (UCD). Karena user centered design sendiri merupakan sebuah metode dalam hal perancangan sebuah layanan berbasis teknologi informasi dengan menempatkan pengguna sebagai titik pusat dari perancangan layanan, di mana langkah yang dilakukan adalah dengan menghimpun kebutuhan dari pengguna layanan sebelum melakukan perancangan layanan berbasis teknologi informasi tersebut. Karena itu dengan menggunakan langkah-langkah yang ada dalam teori user centered design maka diharapkan akan mampu memberikan hasil rancangan yang mencapai penerapan pendekatan berbasis citizen centric[13][14][15]. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya dan dengan teori pendukung yang akan digunakan maka dalam penelitian diharapkan dapat merancang model website pemerintahan berbasis citizen centric bagi Pemerintah Kota Kupang sehingga akan membantu penerapan e-government yang tepat dan 6
7 membantu masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang dibutuhkan juga dapat mendekatkan layanan Pemerintahan kepada Masyarakat sehingga membuat layanan tersebut menjadi efektif dan mendukung untuk menyukseskan implementasi e-government pada lembaga Pemerintahan Kota Kupang. 1.2 Perumusan masalah Dari latar belakang masalah tersebut diatas diketahui bahwa lembaga pemerintahan wajib menyediakan layanan informasi bersifat publik kepada masyarakat. Model penyajian informasi melalui portal website juga ikut menentukan kualitas layanan. Namun portal yang dibangun pemerintah dengan pendekatan government centric belum dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi, dengan pendekatan government centric masyarakat dituntut untuk menyesuaikan dengan apa yang diinginkan pemerintah, bukan sebaliknya dimana pemerintah yang harus menyesuaikan masyarakat. Karena itu untuk mengoptimalkan pemanfaatan portal sebagai media informasi dan komunikasi layanan bagi masyarakat, maka penelitian ini akan merancang sebuah model baru portal website pemerintahan dengan pendekatan citizen centric. Penelitian ini akan merancang sebuah model portal dengan pendekatan citizen centric yang menggambil studi kasus pada website portal lembaga pemerintahan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Perancangan dilakukan dengan bantuan beberapa praktik terbaik (best pratice) dari penelitianpenelitian yang sudah ada sebelumnya baik itu hasil penelitian dalam negeri maupun dari luar negeri. 1.3 Keaslian penelitian Beberapa penelitian terkait dengan website portal menggunakan pendekatan citizen centric adalah sebagai berikut: 1. S. Egavaranda [16] melakukan penelitian untuk merancang ulang desain dari website portal pemerintah provinsi DIY, dimana sebelumnya rancangan desain website pemerintah DIY berbasis government centric ditransformasi dengan perancangan desain berbasis citizen centric dengan melakukan FGD 7
8 (Focus Group Discussion) untuk mendapatkan masukan mengenai kebutuhan informasi. 2. L. Syamsumar [17] melakukan penelitian untuk mengevaluasi website portal dari pemerintah provinsi DIY yang berbasis citizen centric, penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui ke-efektifitas dari pendekatan citizen centric dalam memberikan penyajian informasi untuk dapat menunjang kegiatan pengguna atau masyarakat yang menggunakan. Penelitian ini akan mereplikasi pendekatan berbasis citizen centric untuk merancang sebuah portal website bagi lembaga pemerintahan Kota Kupang dengan berbasis masukan langsung dari masyarakat yang didapatkan dari penyebaran kuesioner untuk mengetahui kebutuhan informasi dari masyarkat. Selain itu dalam penelitian ini, perancangan portal website akan menggunakan struktur navigasi hierarki, dimana struktur tersebut merupakan struktur navigasi yang paling banyak digunakan di website-website saat ini [18]. Perancangan prototipe portal website akan menggunakan bootstrap berbasis html5 sehingga masyarakat dapat merasakan pengalaman langsung mencoba prototipe seperti website asli saat melakukan evaluasi nantinya. Dari uraian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian terdahulu baik secara ruang lingkup metode, teknologi yang digunakan maupun objek penelitian. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk : 1. Merancang sebuah web portal berbasis citizen centric bagi lembaga pemerintahan Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. 2. Memberi masukan web portal untuk dapat membantu lembaga pemerintahan Kota Kupang dalam mengimplementasikan layanan e- government yang berbasis layanan kepada masyarakat. 8
9 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi pihak yang diteliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa sebuah model web portal yang baik yang dapat membantu lembaga pemerintahan Kota Kupang untuk dalam mengimplementasikan layanan e-government. 2. Dengan memiliki web portal yang baik maka lembaga pemerintahan di kawasan timur Indonesia khususnya Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur juga dapat bersaing dalam pembangunan e-government di Indonesia dan tidak tertinggal dari daerah-daerah lain di Indonesia yang sudah lebih Maju. 3. Bagi Peneliti, dapat digunakan sebagai tambahan informasi untuk menambah wawasan pengetahuan dan juga dapat memberikan kontribusi dalam bidang penelitian perancangan teknologi informasi. 1.6 Batasan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah maka dilakukan pembatasan masalah, batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya mencapai tahap desain perancangan prototipe portal website. 2. Penelitian ini tidak berfokus pada kebutuhan non fungsional. 3. Penelitian ini tidak berfokus pada perancangan basis data dari sistem. 4. Penelitian ini tidak membahas proses pengamanan sistem (security system). 9
PENDEKATAN CITIZEN CENTRIC DALAM MEMBANGUN WEBSITE PORTAL PEMERINTAHAN
PENDEKATAN CITIZEN CENTRIC DALAM MEMBANGUN WEBSITE PORTAL PEMERINTAHAN Albert Yakobus Chandra 1, Wing Wahyu Winarno 2, Lukito Edi Nugroho 3 123 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam bidang ICT (Information and Communication Technology) telah membawa dampak yang cukup signifikan pada kehidupan manusia. Terjadi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang lebih berorientasi kepada masyarakat (citizen centric). Peran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya peningkatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat diperlukan sebuah transformasi model kepemerintahan menuju konsep model pemerintahan yang lebih berorientasi
Lebih terperinciKomputer Dan Pemerintahan. Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014
Komputer Dan Pemerintahan Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2013/2014 TUJUAN: Memberi kemudahan dan kesederhanaan prosedur, sehingga penerapannya memerlukan perubahan struktur organisasi pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Daerah Badan Eksekutif Daerah, baik ditingkat provinsi maupun ditingkat
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1.Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membuat masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif dalam mengontrol setiap
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks dan tuntutan adanya keterbukaan informasi, maka pemerintah harus mulai membuka diri terhadap informasi-informasi
Lebih terperinciFocus Group Discussion (FGD) Aplikasi di Kewilayahan Pemkot Bandung Tahun 2017
Focus Group Discussion (FGD) di Kewilayahan Pemkot Bandung Tahun 2017 Bandung, 5 Desember 2017 Agenda 5 December 2017 e-gov Pemkot Bandung 2 Dukungan e-gov Bagi Pemerintah Kota 5 December 2017 e-gov Pemkot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung dalam pemelihan presiden dan kepala daerah, partisipasi. regulasi dalam menjamin terselenggaranya pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan politik demokratik berjalan semenjak reformasi tahun 1998. Perkembangan tersebut dapat dilihat melalui sejumlah agenda; penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjukkan dengan pesatnya perkembangan perangkat komputasi, telekomunikasi, jaringan internet
Lebih terperinciKebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita
DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciKETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN TRANSPARANSI BAGI MASYARAKAT
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN TRANSPARANSI BAGI MASYARAKAT Edwin Nurdiansyah Universitas Sriwijaya Email: edwin.nurdiansyah12@gmail.com Abstract: Article number 14 of 2008 regulating
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2010 TENTANG BENTUK DAN TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi internet di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN Ranc. 070116 0948 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi pada masa sekarang mengalami perkembangan, dan itu merupakan tantangan bagi Pemerintah: kecepatan dan keakuratan informasi dengan menggunakan teknologi
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciKOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB. : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB KEGIATAN TEMA : Diskusi Terbatas : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi TAHUN 2017 1 A. PENDAHULUAN Informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi mikro elektronika telah menciptakan era informasi yang menjadi pilar masyarakat baru, disebut masyarakat informasi (information society) (Wiryanto, 2004: 25).
Lebih terperinciKEPALA DESA CERMEE KABUPATEN/KOTA BONDOWOSO PERATURAN KEPALA DESA CERMEE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA CERMEE KABUPATEN/KOTA BONDOWOSO PERATURAN KEPALA DESA CERMEE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN LAYANAN ADMINISTRASI DAN INFORMASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA CERMEE
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 7 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 7 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG ACTION PLAN E-GOVERNMENT PEMERINTAH KOTA CILEGON TAHUN 2012-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) yang pesat pada saat ini menimbulkan dampak yang signifikan untuk kehidupan manusia. Hal ini mendorong terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2013 jumlah pengguna internet di Indonesia tercatat 71,19 juta orang atau meningkat 13%
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perubahan perundang-undangan tentang desentralisasi yang berkesimbangan pada UU No. 32 Tahun 2004 merubah paradigma pelayanan publik dalam fungsi utama Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam kegiatan manusia. Dewasa ini hampir semua sendi kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari pemanfaatan teknologi
Lebih terperinciLAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK
LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 2016 LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK Pengantar
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi berkembang cukup pesat, baik perkembangan perangkat lunak maupun perangkat keras dikarenakan kebutuhan manusia akan informasi semakin
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR
BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan ekonomi global memberikan sinyal akan pentingnya peningkatan kemandirian dan daya saing sebuah negara di dunia internasional. Hal ini dimaksudkan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan transparansi kinerja
Lebih terperinciMEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i
MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i A. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang sedang melakukan perbaikan sistem birokrasi pemerintahan. Perbaikan sistem birokrasi merupakan
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, memberikan banyak dampak positif dalam persaingan usaha. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa: Public Relations memiliki peran penting dalam kemajuan perusahaan, salah satunya adalah menentukan media yang efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman seperti dalam konsep globalisasi yang menuntut kita secara umum masyarakat agar dapat berpikir cepat dalam menanggapi perubahan dalam konteks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung saat ini bukan semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, melainkan juga mempunyai
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci kesuksesan dari integrasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI dan TI) sangat ditentukan jika ada keselarasan antara Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO
BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa pemanfaatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya teknologi Internet dan Web berkembang dengan sangat pesat. Pengguna
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tak bisa dipungkiri, dalam jangka waktu yang relatif singkat, teknologi informasi (TI) khususnya teknologi Internet dan Web berkembang dengan sangat pesat. Pengguna
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010
Lebih terperinciTATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto
TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu institusi yang memberikan layanan kepada masyarakat diantaranya pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN HONORARIUM KEPADA KOMITE PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT, TENAGA TEKNIS IT DAN TENAGA TEKNIS PORTAL WEB DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/VII/2010 TENTANG E-GOVERNMENT DI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Sektor Publik menjadi semakin signifikan. Seiring dengan perkembangan, APBN telah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN
Lebih terperinciNo Pengaturan Partisipasi Masyarakat dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan Peraturan Daerah dan kebi
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6133 PEMERINTAHAN DAERAH. Penyelenggaraan. Partisipasi Masyarakat. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 225) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM KONSULTASI PUBLIK DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan. Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016
Mencari Model Pemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016 Struktur Presentasi Latar belakang & metodologi Temuan penelitian Rflkid Refleksi dan rekomendasi 11/22/2016
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN SITUSWEB INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN TUGAS DAN FUNGSI KEHUMASAN
OPTIMALISASI PEMANFAATAN SITUSWEB INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN TUGAS DAN FUNGSI KEHUMASAN Disampaikan oleh : Soekartono tonz94@depkominfo.go.id tonz94.wordpress.com DISAMPAIKAN PADA ACARA EVALUASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, dijelaskan bahwa pengembangan e-government merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi diawal 1998 dapat dikatakan tonggak perubahan bangsa Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era Orde Baru, pemerintah daerah tidak mempunyai kemandirian untuk berkembang. Semua kebijakan pemerintah daerah dikontrol oleh pemerintah pusat. Reformasi diawal
Lebih terperinciTATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN
TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN Aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik pada instansi pemerintah sekarang ini menuntut untuk menggunakan teknologi
Lebih terperinciLatar Belakang. Pencari Acara. Gambar I.1 Grafik Pencari Acara 10% 26% 64% Mahasiswa Alumni Masyarakat Umum
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perguruan Tinggi sangat potensial sebagai tempat pelaksanaan event. Perguruan Tinggi memiliki massa yang besar jumlahnya dan banyaknya Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN NOMOR PROTOKOL INTERNET
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN NOMOR PROTOKOL INTERNET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut definisi World Bank [1], terdapat tiga poin pokok dalam pengertian e-government. Pertama, dalam e-government, pemerintah memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT PROVINS! SUMATERA UTARA
BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINS! SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN E-GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMenuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011
Menuju Akuntabilitas Publik dengan e-government Seminar ICT for Good Governance Paramadina Graduate School Universitas Paramadina 2011 2 E-Government (World Bank) government-owned or operated systems of
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN SRAGEN B U P A T I S R A G E N Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat akan dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut.
1 BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Media massa sebagai alat komunikasi massa sangat berperan penting dalam mewujudkan keterbukaan informasi kepada publik. Karena pemerintah memiliki keterbatasan dalam
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH I. UMUM Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR Mochammad Iksan Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinci- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM
- 2-3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran
Lebih terperinciANALISIS LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE PEMERINTAH KABUPATEN ATAU KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH
ANALISIS LAYANAN INFORMASI PUBLIK PADA WEBSITE PEMERINTAH KABUPATEN ATAU KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH Uyun Nailufarah Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula
Lebih terperinciPenataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government DEPUTI BIDANG TATALAKSANA 2012 Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap
Lebih terperinciBUPATI BANGLI BUPATI BANGLI,
BUPATI BANGLI KEPUTUSAN BUPATI BANGLI NOMOR 490/298/2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI BUPATI BANGLI, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciRENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH
RENCANA AKSI KETERBUKAAN PEMERINTAH 2016-2017 A. Pengantar Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah atau Open Government Indonesia (Renaksi OGI) 2016-2017 adalah Renaksi yang ke-empat sejak Indonesia bergabung
Lebih terperinciMODUL WEBSITE GUMELEM WETAN & SIGEBLOG BANJARNEGARA
MODUL WEBSITE GUMELEM WETAN & SIGEBLOG BANJARNEGARA TIM PENELITI BALAI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (BPPKI) YOGYAKARTA. 2012 PENGANTAR Perkembangan teknologi informasi komunikasi
Lebih terperinciPartisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik PUSANEV_BPHN. Muhammad Taufiq Lembaga Administrasi Negara Nopember 2016
Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik Muhammad Taufiq Lembaga Administrasi Negara Nopember 2016 Pendahuluan Partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan : proses yang terbuka akuntabel melalui
Lebih terperinciGambar 1.1 Sumber: Wifi.id (2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penyediaan jasa layanan internet yang dilakukan oleh PT Telkom berupa Indonesia wifi atau biasa dikenal dengan sebutan wifi.id merupakan layanan internet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Era digital membawa perubahan besar terhadap
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembanganya teknologi informasi menuntut perusahaan untuk melakukan pengembangan internal maupun eksternal organisasi. Hal ini mengakibatkan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pandangan pengguna saat memanfaatkan suatu produk. Jika pengguna merasakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penilaian terhadap usability sangat berorientasi terhadap bagaimana pandangan pengguna saat memanfaatkan suatu produk. Jika pengguna merasakan manfaat,
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, tujuan penelitian, judul yang diambil beserta alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, metode yang dipakai dalam pemecahan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PONTIANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IKU (INDIKATOR KINERJA UTAMA)
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA IKU (INDIKATOR KINERJA UTAMA) P O N T I A N A K TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab pemerintah terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah dan diberikannya wewenang yang lebih luas kepada pemerintah kabupaten dan kota di Indonesia, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sudah tumbuh dengan pesat, salah satunya perkembangan internet. Internet memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PENDAYAGUNAAN WEBSITE DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
PERATURAN BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PENDAYAGUNAAN WEBSITE DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS, Menimbang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari
Lebih terperinci[Accessed: 28-Apr- [Accessed: 27-Apr-2015].
DAFTAR PUSTAKA [1] APJII, Pengguna Internet Indonesia Diprediksi Tumbuh 30% di 2013, 2012. [Online]. Available: http://www.apjii.or.id/v2/read/article/apjii-atmedia/134.html. [Accessed: 04-Jun-2014]. [2]
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG PENDAYAGUNAAN WEBSITE DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola fikir dan pola hidup masyarakat saat ini telah banyak berubah karena dipengaruhi oleh perkembangan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di hampir semua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selaku pejabat publik dengan masyarakat. Dan komunikasi tersebut akan berjalan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi adalah kebutuhan pokok bagi setiap manusia untuk dapat mengembangkan hidupnya baik secara politik, hukum, ekonomi, dan sosial budaya serta keamanan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum sebagaimana yang diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sebagaimana negara hukum, keterbukaan informasi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat. Terutama pada era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi diperlukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis, transparan, serta meletakkan supremasi hukum. Perubahan yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia pada saat ini tengah mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara fundamental menuju ke sistem tata kelola kepemerintahan yang demokratis,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta. potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi
I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi
Lebih terperinci