IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BUKU KURIKULUM 2013 DI SDN 2 TAMAN SARI

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BUKU KURIKULUM 2013 DI SDN 2 TAMAN SARI Sintayana Muhardini, Sukron Fujiaturraman, Haifaturrahmah (Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Mataram) muhardsinta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan buku kurikulum 2013 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman Sari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan bebagai metode yaitu metode observasi, wawancara secara langsung ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan buku K13 berjalan cukup efektif, (2) Proses pembelajaran secara keseluruhan mencerminkan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa sehingga pendekatan pembelajaran tidak lagi berprinsip pada teacher center learning, (3) Ketidakefektifan ada pada peluang rendahnya kreatifitas guru dan mendesain perangkat pembelajaran karena konsep yang ada dalam K13 adalah perangkat yang serba siap. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan buku K13 memberikan pengaruh yang cukup efektif terhadap proses pembelajaran, aktivitas siswa yang terlihat selama proses pembelajaran terbangun dengan baik, proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam menggali pengetahuannya dengan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada student centred learning serta adanya pembelajaran yang berbasis projek pada setiap tema yang ada dalam buku. Ada beberpa hal yang perlu dipertimbangkan guna sebagai masukan untuk perbaikan kedepan yaitu terkait perlunya penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariatif, perlunya pengayaan permuatan bagi siswa seandainya ketajaman materi dirasa kurang, serta pihak sekolah harus selalu mengembangkan kemampuan pedagogik maupun profesional guru agar kretifitas guru tetap terasah sehingga menjadi pendidik yang berkualitas. Kata Kunci: Implementasi, Buku, Kurikulum PENDAHULUAN Menyikapi hal tersebut, dalam penerapan kurikulum 2013 di tingkatan SD/MI pemerintah menyiapkan beberapa hal sebagai penunjang pelaksanaan kurikulum 2013; (1) menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku siswa dan buku guru, (2) menyiapkan guru supaya memahami pendayagunaan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan; (3) memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran. Sehubungan dengan penyiapan buku dalam kurikulum 2013 ini, pemerintah secara langsung menyusun buku tersebut. Buku teks pelajaran dan buku panduan guru atau biasa disebut buku siswa dan buku guru, dalam proses penyusunannya dilakukan langsung oleh pemerintah. Meski pemerintah telah meminimalisir persoalan dengan mengatur buku teks pelajaran tersebut, pelaksanaan kurikulum 2013 masih dibayangi sejumlah persoalan terutama persoalan yang berkaitan dengan kesiapan sarana-prasarana pendukung, maupun kesiapan tenaga pengajar. Penerapan kurikulum 2013 juga Halaman 36

2 akan mempengaruhi pola mengajar, terlebih dengan adanya anjuran buku teks pelajaran yang sudah di disain sepenuhnya oleh pusat. Sehingga, proses implementasi kurikulum 2013 dititikberatkan pada peranan guru pengampu dalam menerapkan bahan ajar yang sudah jadi. Dalam proses pembelajaran, kepemimpinan guru sangat diperlukan, yaitu menyelenggarakan proses kegiatan pembelajaran sejak mulai merencanakan, melaksanakan, penilaian dan pelaporan. Kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam memimpin dan mengendalikan suasana kelas tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar siswa tergantung bagaimana proses yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sehingga peranan guru dalam mentransfer ilmu sangat diutamakan, dalam kurikulum 2013 guru berperan sebagai fasilitator, buku teks dan perencanaan lainnya sudah terpusat dan terkonsep dari pemerintah, melihat sangat pentingnya buku kurikulum 2013 ini maka pengaplikasiannya harus dimaksimalkan. Sehingga hal ini menjadi penegasan masalah penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penggunaan buku kurikulum 2013 serta besarnya pengaruh buku teks terhadap efektivitas pembelajaran yang ada di sekolah, yang menjadi fokus kajian peneliti bahwa efektifitas tidak hanya pada proses, aktivitas dan hasil belajar siswa tapi juga melihat kinerja guru serta transfer of knowledge yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran. METODE PENELITIAN Sesuai dengan karakter permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sehingga keseluruhan proses penelitian diupayakan untuk mentaati konsep dasar dan aturan penelitian kualitatif dengan model deskriptif. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya seperti yang di kemukakan oleh Lincoln and Guba (1994) menyatakan: The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be contracted that is grounded in the data that the human instrument has product. Halaman 37

3 Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain, atau lewat dokumen. Selanjutnya, jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan ketigannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi penggunaan buku kurikulum 2013 di kelas 3 SDN 2 Taman Sari Penelitian dilakukan di SDN 2 Taman Sari kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, sebagai salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 selama 4 tahun banyak hal yang bisa digali setelah melakukan pengumpulan data dan wawancara. Dalam kerangka kuriulum 2013 di SD, prinsip pembelajaran tidak lagi diajarkan permata pelajaran melainkan berlandaskan pada konsep pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang berdasarkan tema dimana dalam tema tersebut dipadukan berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik di SDN 2 Taman Sari dilaksanakan disemua tingkatan kelas baik dari kelas 1 sampai kelas 6. Untuk kelas 1-3 muatan mata pelajaran yang dipadukan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, SBDP dan PJOK, sedangkan untuk kelas tinggi mulai dari kelas 4 sampai kelas 6 yang dipadukan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, IPA,IPS, SBDP dan PJOK. Keterpaduan mata pelajaran ini tertuang atau dikonsepkan dalam buku K13. Perbedaan mendasar yang terlihat dari pergantian kurikulum dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 adalah salah satunya dalam penggunakan buku pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran di kelas. Jika pada kurikulum sebelumya (kurikulum KTSP) buku panduan siswa adalah buku paket permata pelajaran, berbeda dengan konsep kurikulum 2013 buku panduan untuk siswa dan guru sudah disiapkan dan sifatnya terpusat yaitu buku panduan tematik, guru menggunakan buku panduan yang disebut buku guru sedangkan siswa menggunakan buku siswa. Buku guru dan buku siswa memiliki persamaan dan perbedaan, persamaan antara buku guru dan buku siswa terletak pada uraian rangkaian tema, sub tema, dan pembelajaran di setiap subtema, sedangkan perbedaannya lebih kepada uraian tahapan-tahapan pembelajaran yang dicantumkan di kedua buku itu, pada buku Halaman 38

4 guru tertulis atau digambarkan tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa, selain itu buku guru memiliki fungsi yaitu sebagai sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan dalam buku siswa tergambar tahapan yang hanya diperuntukkan untuk siswa, selain itu buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berkaitan dengan tema yang ada di dalam buku guru dan siswa yaitu buku terdiri dari 8 tema yaitu tema (1) perkembangbiakan hewan dan tumbuhan; (2) perkembangan teknologi; (3) perubahan dialam (4) peduli lingkungan sosial; (5) permainan tradisional; (6) indahnya persahabatan ;(7) energi dan perubahannya; (8) bumi dan alam semesta. setiap tema memiliki subtema misalnya pada tema 1 tentang perkembangiakan hewan memiliki 4 subtema yaitu subtema (1) perkembangbiakan dan daur hidup hewan; (2) perkembangbiakan tumbuhan; (3) pelestarian hewan dan tumbuhan langka; (4) kegiatan berbasis proyek, untuk semua buku guru maupun siswa memiliki subtema yang mengacu pada kegiatan berbasis proyek. Dalam subtema yang ada termuat kegiatan pembelajaran dimana setiap subtema terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Subtema Pembelajaran Pola yang terlihat selama pembelajaran secara umum pembelajaran yang menekankan pada dominasi aktivitas siswa, metode yang digunakan pun beragam, mulai dari penggunaan metode diskusi, demonstrasi, percobaan, atau singkatnya pendekatan saintifik terlihat selama proses pembelajaran hal ini sejalan dengan misi sekolah. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran ayo membaca, mengamati, menulis, mencari tahu, bertanya, berlatih, berkarya, bercerita, dan setiap siswa memiliki buku pegangan masing-masing sebagai panduan selama proses pembelajaran. Berikut ini contoh isian buku siswa yang didesain dalam satu pembelajaran didalam satu sub tema. Halaman 39

5 Gambar 02. Dsain Pembelajaran Berkaitan dengan evaluasi pembelajaran, yang dilakukan guru berpdoman pada apa yang ada di buku guru artinya kriteria penilaian sudah lengkap ada dalam buku, untuk bentuk evaluasinya dilakukan permuatan meskipun dibingkai dalam satu tema. Untuk kriteria penilaian baik pengetahuan, sikap maupun psikomotorik anak sudah di tentukan dalam buku yang digunakan oleh guru, Seperti yang terlihat pada gambar dibwah ini. Gambar 03. Kriteria Penilaian Melihat kondisi yang terjadi dilapangan, penggunaan buku kurikulum 2013 memberikan pengaruh yang signifikan pada efektifitas proses pembelajaran, skenario pembelajaran sudah terususun secara sistematis sebagai acuan utama guru dalam proses pembelajaran, rancangan yang termuat dalam buku K13 harus tuntas dijalankan oleh guru dengan tujuan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal yang menjadi sorotan terkait pengaruh positif dari penggunaan buku K13 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman Sari adalah sebagai berikut; a) Pembelajaran menjadi lebih tersistematis dan teratur, tersistematisnya pembelajaran terlihat dari susunan yang termuat di buku K13, dimana tema dan rangkaian lainnya sudah dibuat secara berurutan dan dilaksanakan sesuai dengan urutan yang ada, hal ini membuat guru harus lebih mampu menerapkan pembelajaran sesuai dengan urutan yang sudah ada, b) Proses pembelajaran yang sebelumnya menuntut siswa untuk fokus di satu mata pelajaran kemudian berkembang menjadi pembelajaran yang sifatnya holistik artinya siswa dituntut untuk berpikir secara menyeluruh, mengembangkan pikirannya pada berbagai bidang ilmu ketika belajar dalam satu waktu, c) Dengan buku panduan yang sudah siap pakai membuat siswa bisa mempelajari buku lebih dalam tanpa harus terbatas ruang dan waktu di sekolah, mengingat siswa bisa sendiri mempelajari buku dirumah tanpa harus dibimbing guru karena dalam buku siswa termuat langkah pembelajaran yang sudah Halaman 40

6 tersusun secara jelas sehingga siswa bisa mempelajarinya dengan bantuan orangtua, d) Siswa tidak lagi diribetkan dengan membawa banyak buku kesekolah karena sudah memiliki satu buku panduan yang akan digunakan selama satu semester, sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah dan fleksibel, f) Evaluasi dalam pembelajaran menjadi lebih terukur dan jelas, karena sudah tergambarkan secara detail dan lengkap dalam buku K13, mengingat selama ini terkadang guru kurang dalam melakukan penilaian selain dari penilaian kognitif, apek afektif dan psikomotorik kurang dieksplor ketika melakukan penialain sebagai hasil proses pembelajaran, dengan adanya buku K13 maka permaslahan yang terkait lemahnya penilaian afektif dan psikomotorik dapat teratasi, g) Dalam kerangka K13 yang tertuang dalam buku panduan guru maupun siswa ditekankan untuk mengembangkan kemampuan saintifi, hal itu harus dijalankan karena konsep itu tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang sudah ada dalam buku K13, dengan dilaksanakannya pembelajaran yang berprinsip pada pembelajaran saintifik dan pembelajaran berbasis projek maka akan berpengaruh positif terhadap efektifitas pembelajaran. Selain memberikan pengaruh yang positif pelaksanaan penggunaan buku K13 memiliki sisi lain yang perlu dikaji, hal lain yang terlihat menunjukkan adanya kelemahankelemahan yang perlu mendapatkan solusi dan tindakan untuk mengantisipasi kelemahan yang muncul agar proses pembelajaran yang dilaksanakan berlangsung secera efektif sesuai dengan harapan dan target yang diinginkan. Adapun kelemahan-kelemahan yang berakibat negatif terhadap proses pembelajaran diuraikan sebagai berikut; a) Dari sisi guru, dengan adanya buku guru yang sudah siap pakai secara tidak langsung akan membuat guru kurang kreatif dalam merancang pembelajaran, pasalnya racangan dan perangkat pembelajaran berupa RPP dan silabus sudah siap pakai, guru sudah diberikan perangkat pembelajaran yang siap pakai yang sesuai dengan tahapan yang ada dibuku, dengan sudah siapnya segala sesuatu maka dikhawatirkan pekerjaan guru yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya admisnitratif diminimalkan,fokus guru hanya pada merealisasikan rencana semaksimal mungkin. Disatu sisi meringankan guru akan tetapi disis lain akan membuat kretifitas guru menjadi berkurang, b) Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya bahwa buku tema memiliki tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya, misalnya tema 1 dengan subtema 1 dan pembelajaran 1 harus diseselesaikan dalam sekali pertemuan, begitupun selanjutnya sehingga pengulangan pembelajaran dipertemuan selanjutnya tidak boleh dialakukan, artinya dalam sehari harus tuntas dijelaskan tema dan subtema serta pembelajaran yang direncanakan, dengan konsep pembelajaran yang sudah tersusun dan terpatok seperti ini maka kesan yang muncul adalah kejar materi sehari, ini tentunya akan berdampak ke hal yang paling penting dalam Halaman 41

7 pembelajaran yaitu pemahaman siswa akan materi yang disampaikan, tidak bisa dipungkiri bahwasanya di dalam kelas terdapat beragam anak dengan karakter yang berbeda terutama dari tingkat intelegensi atau kemampuan dalam memahami pelajaran, jika anak yang tingkat kemampuan memahami pelajaran rendah maka sistem yang tidak ada pengulangan materi dikhawatirkan akan membuat anak tidak tuntas dalam belajar, c) Sejalan dengan point b, hal lain yang muncul adalah lemahnya ketajaman materi yang disampaikan dalam setiap tema yang dibahas, pembelajaran tema memiliki konsep pembelajaran yang memadukan berbagai mata pelajaran, disatu sisi memang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara bebas menyeluruh, tapi akan menjadi negatif jika pemaduan yang dialakukan tidak dibarengi dengan ketajam materi. Jika materi pelajaran yang disampaikan hanya sebatas memenuhi unsur keterpaduan akan tetapi mengesampingkan ketajaman materi dalam permuatan mata pelajaran ditema tersebut maka secara tidak langsung bisa berdampak pada output yang lemah. SIMPULAN Berdasarkan analisis dan observasi lapangan yang dilakukan, maka dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa implementasi penggunaan buku panduan kurikulum terlaksana dengan baik dan meberikan dampak terhadap proses pembelajaran, proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam menggali pengetahuannya dengan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada student centred learning serta adanya pembelajaran yang berbasis projek pada setiap tema yang ada dalam buku. Akan tetapi hal lain yang muncul ialah dari segi kretifitas guru didalam merancang proses pembelajaran, guru menjadi kurang kreatif dalam mengembangkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan silabus dikarenakan bahan pembelajaran sudah siap pakai yang dalam hal ini tercermin dalam buku guru dan siswa. Hal ini lah yang kemudian menjadi tantangan bagi sekolah khususnya guru untuk terus menjaga dan mengembangkan kreativitas pedagogik maupun profesional para pendidik,sehingga ada bebebrapa hala yang dapat dipertimbangkan terkait penggunaan buku K13 dalam proses pembelajaran: (1) Untuk lebih mengefektifkan proses pembelajaran, guru perlu membangun iklim belajar yang menyenangkan dengan pengunaan media pembelajaran yang menarik dan bervariatif sehingga media yang digunakan tidak hanya terpaku dari buku panduan dengan harapan rencana pembelajaran dan capaian pembelajaran dalam buku panduan yang ada tercapai secara tuntas; (2) guru harus terus mengembangakan kemampuan pedagogik dan kemampuan profesional meskipun praktiknya dalam K13 guru tidak lagi di Halaman 42

8 repotkan dengan kelengkapan admnistratif, agar hal ini tidak menimbulkan dampak yang cukup buruk terhadap kreatifitas guru maka pihak sekolah harus peka dalam mengambil tindakan dengan tujuan pengembangan kretifitas guru. Uno, Hamzah B Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara DAFTAR PUSTAKA Bowo Pribadi. Implementasi Kurikulum 2013 Masih Dibayangi Banyak Masalah Republika.co.id, Jumat, 31 Januari Diakses pada 12 Desember 2016 pukul WIB Kurniasih, Imas & Sani, Berlin Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan, Surabaya: Kata Pena Mulyasa, E Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Bandung: Remaja Rosdakarya Prastowo, Andi Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Jogjakarta : Diva Press Norman K, Handbook of Qualitative Research Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sabirin, Educational Psychology, New York: The McGraw Hill, Inc., 2004 Halaman 43