JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS SITUS-SITUS SEJARAH BIMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH LOKAL (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima) Ilmiawan Dosen Pendidikan Sejarah. Universitas Muhammadiayah Mataram ilmiawanbima@yahoo.co.id Abstrak: rendahnya hasil belajar, dikarenakan oleh pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Maka penelitian ini dengan menggunakan metode Inkuiri pada pembelajaran Sejarah berbasis Situs-situs sejarah Bima dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pembelajaran sejarah berbasis situs-situs Inkuiri untuk meningkatkan pemahaman sejarah lokal pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 kota Bima. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus dengan pendekatan partisipasif antara antara guru dan peneliti, berupa tindakan atau perlakuan dengan menggunakan metode Inkuiri dalam pembelajaran sejarah. Adapun subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima, sedangkan obyeknya dalah diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi kegiatan mengajar guru, aktifitas dan kreatifitas siswa, kepala sekolah, dan dokumen arsip, dan foto-foto kegiatan melalui tahapan Planning, Acting, Observing dan Reflecting. Setelah dilakukan tindakan maka dapat dilihat hasilnya melalui data sebagai berikut: Sedangkan untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sejarah kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima adalah 75 dengan persentase ketuntasan minimal yang tentukan 80%. Sedangkan persentase ketuntasan minimal untuk skala sikap pemahaman sejarah lokal adalah 80%. Setelah dilakukan tindakan selama tiga siklus ternyata berhasil dengan baik terbukti dari kondisi prasiklus pencapaian KKM 28,57% dengan nilai rata-rata 73,02 selanjutnya siklus I mencapai ketuntasan dengan persentase 57,14% dengan nilai rata-rata 75,2, kemudian siklus II mencapai ketuntasan dengan persentase 82,85% dengan nilai rata-rata 79 sedangkan Siklus III mencapai ketuntasan dengan persentase 100% dengan nilai rata-rata 82,85. Sedangkan nilai pemahaman sejarah lokal berdasarkan hasil nilai skala sikap dari data angket setiap siklus mengalami peningkatan mulai dari prasiklus dengan persentase ketuntasan mencapai 14,28% dengan nilai rata-rata nilai 75,88, pada siklus I mencapai persentase 71,42% dengan nilai rata-rata 80,54, siklus II mencapai persentase 91,42% dengan nilai rata-rata 82,71 sedangkan pada siklus III mencapai persentase 100% dengan nilai rata-rata 84,57. Kata kunci: Pembelajaran Sejarah, Situs-situs Sejarah Bima, Pemahaman Sejarah Lokal, metode Inkuiri. PENDAHULUAN Keanekaragaman kebudayaan di Indonesia mempunyai potensi sebagai pendorong terbentuknya jati diri bangsa.setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai potensi sosial budaya yang unik.potensi sosial budaya yang unik tersebut mempunyai nilai-nilai yang tinggi untuk dikembangkan sebagai unit kebudayaan yang bersifat nasional. Setiap daerah di Indonesia mempunyai modal kebudayaan yang bersifat lokalgenius. Pengembangan suatau daerah akan tergantung pada keragaman sumber daya daerah itu, (Oka A Yati, 1985: 9). Daya tarik berupa sumber daya alam, peninggalan purbakala dan sejarah, adat istiadat tradisi masyarakat, kesenian tradisional, dan sebagainya. Sejarah panjang daerah Bima mencatat bahwa banyak bangunan benda cagar budaya atau situs-situs bersejarah yang menyimpan kenangan masa lalu dan menjadi bukti Jurnal Imiah Mandala Education (JIME) 97

2 perkembangan daerah Bima itu sendiri. Bangunan-bangunan benda cagar budaya atau situs-situs bersejarah tersebut adalah bagian dari bangunan cagar budaya yang mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat daerah Bima. Peninggalan sejarah berupa situs-situs sebagai bangunan benda cagar budaya sangatlah bermanfaat sebagai pembangkit motivasi, kreatifitas dan mengilhami generasi muda untuk memahami sejarah, identitas budaya daerahnya. Situs-situs sejarah Bima atau benda cagar budaya sebagai salah satu bagian dari pembangunan nilai dalam pendidikan ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan. Keberadaan situs-situs sejarah Bima atau benda cagar budaya ini dapat diintegrasikan kedalam pembelajaran sejarah dan dijadikan sebagai sumber belajar, fenomena ini seharusnya dapat mendorong proses pembelajaran sejarah perlu diperhatikan kembali oleh pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan. Pemanfaatan situs-situs sejarah Bima dan benda cagar budaya daerah Bima sebagai sumber belajar sejarah belum optimal diterapkan, khususnya untuk membangun pemahaman dan kesadaran sejarah siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima akan identitas keberadaan situs-situs sejarah Bima itu sendiri. Pemanfaatan situs-situs sejarah atau benda cagar budaya masih terfokus pada peninggalan kuno diluar daerah Bima seperti komplek percandian dan situs-situs kuno di daerah Jawa. Hal ini nampak dengan situs-situs sejarah atau benda cagar budaya daerah Bima yang masih dinarasikan dalam bentuk penjabaran secara umum, sedangkan didaerah Bima itu sendiri memiliki banyak situs-situs sejarah yang mempunyai nilai historis yang tidak jauh berbeda dengan benda cagar budaya yang berada diluar daerah Bima. Pembelajaran sejarah yang selama ini dikategorikan sebagai suatu materi yang kering dan monoton sebaiknya memanfaatkan situssitus atau benda cagar budaya didaerah Bima yang mencerminkan daerah Bima itu sendiri, dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah. Dengan cara ini diharapkan mampu mendorong siswa dapat memahami identitas dan nilai-nilai historis yang ada di daerahnya. Metode Sesuai dengan konteks permasalahan yang dikaji maka penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (Action Research in Classroom). Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah pada khususnya dan peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk menyelesaikan masalah melalui suatu perbuatan nyata, bukan hanya mencermati fenomena tertentu kemudian mendeskripsikan apa yang terjadi dengan fenomena tersebut. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran informan berupa aktifitas guru, siswa dan kepala sekolah, dokumen arsip dan foto kegiatan proses pembelajaran melalui tahapan planning, acting, observing, dan reflecting. Hasil dan pembahasan Pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis situs-situs sejarah Bima dengan menggunakan metode Inkuiri pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. pembelajaran berjalan dengan lancar dan setiap siklus mengalami perkembangan yang baik dan efektif. Siswa yang semula tidak berani bertanya menjadi berani untuk bertanya. Sebagai bukti dari analisa data lembar keaktifan siswa yang meliputi keaktifan bertanya, menghargai waktu, inisiatif dan mempertahankan pendapat pada siklus I mendapatkan kriteria cukup, disiklus II mendapatkan kriteria baik dan siklus III mendapat kriteria baik sekali. Sedangkan pelaksanaannya sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat sebelumnya oleh guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran sudah memuat sintak metode Inkuiri yaitu perumusan masalah, pencarian data, pengolahan data, dan pembuatan kesimpulan. Keaktifan kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota semakin meningkat bila presentase siklus pertama hanya siswa tertentu saja yang aktif bicara atau 98

3 bertanya maupun menjawab, disiklus berikutnya sudah ada pembagian tugas. Penerapan metode Inkuiri melalui pembelajaran sejarah berbasis situs sejarah Bima pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus, berdasarkan data yang didapat ternyata berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil rata-rata nilai tes pada materi proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di daerah Bima pada kondisi awal adalah 73,02 dan yang mencapai KKM berjumlah 28, 57 %. Setelah dilakukan atau diberi tindakan pada siklus I rata-rata nilai tes materi proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di daerah Bima meningkat menjadi 75,2 dan yang mencapai KKM berjumlah 57,14%. Akan tetapi ketuntasan belum mencapai batas maksimal sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II rata-rata nilai tes pada materi muncul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha diberbagai daerah di Indonesia dengan sub materi tentang kerajaan Bima yang bercorak Hindu-Budha dan kerajaan Dompu yang bercorak Hindu-Budha adalah 79 Justru agak meningkat akan tetapi pencapaian KKM berjumlah 82,85% sedangkan ketuntasan maksimal 100 % belum dapat tercapai sehingga perlu diadakan siklus III. Pada siklus III yaitu nilai rata-rata tes materi Menganalisis sejarah awal munculnya Situs Wadu Pa,a (Batu Pahat) pada masa kerajaan Hindu-Budha di daerah Bima serta Nilai, norma yang diwariskan melalui Situs Wadu Pa,a (Batu Pahat) pada masa Hindu-Budha di daerah Bima adalah 82,85 dan yang mencapai KKM 100%. Hasil pencapaian KKM pada siklus III ini sudah mencapai batas maksimal. Berarti ada peningkatan yang sangat bagus dari siklus ke siklus berikutnya. pembelajaran sejarah berbasis situs-situs Inkuiri pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus ternyata berhasil meningkatkat pemahaman sejarah lokal. Berdasarkan angket yang sisebarkan mulai dari sebelum diberi tindakan kemudian diberi tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus III dengan obyek observasi yang berlainan ternyata membawa hasil yang sangat baik. Untuk mengetahui ratarata skor yang mengalami peningkatan. Prasiklus rata-rata yang dicapai oleh siswa 75,88 dengan persentase ketuntasan yang mencapai KKM sebanyak 14,28% siklus I ratarata yang dicapai oleh siswa 80,54 degan persentase yang mencapai KKM sebanyak 71,42%, siklus II rata-rata yang dicapai oleh siswa 82,71 dengan persentase yang mencapai KKM 91,42%, siklus III rata-rata yang dicapai oleh siswa 84,57 dan pencapaian KKM 100%. Berdasarkan analisis data lembar keaktifan siswa yang meliputi aspek keaktifan bertanya, mengahargai waktu, inisiatif dan mempertahankan pendapat pada siklus I mendapatkan kriteria cukup, disiklus II mendapatkan kriteria baik dan disiklus III dengan kriteria baik sekali. Dengan demikian pelaksanaan penerapan metode Inkuiri pada pembelajaran sejarah berbasis situs-situs sejarah Bima pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus ternyata dapat meningkatkan keaktifan siswa. pembelajaran berjalan dengan lancar dan setiap siklus mengalami perkembangan yang baik serta pembelajaran sangat efektif dan menyenangkan. Siswa yang semula tidak berani bertanya, sedangkan pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaranyang dibuat sebelumnya oleh guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran sudah memuat sintak metode Inkuiri yaitu perumusan masalah, pencarian data, pengolahan data, dan pembuatan kesimpulan. Keaktifan kelompok dan tanggung jawab masing-masing anggota semakin meningkat bila presentase siklus pertama hanya siswa tertentu saja yang aktif bicara atau menjawab, kemudian disiklus berikutnya sudah ada pembagian. Oleh karena itu berdasarkan hal tersebut diatas, pembelajaran setelah diadakan tindakan yang berlangsung melalui tiga siklus berlangsung dengan efektif dan menyenangkan yaitu dengan penerapan pelaksanaan Metode Inkuiri melalui pembelajaran sejarah berbasis situs sejarah bima pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima. 99

4 Uji coba disiklus I tampak sekali pada siswa bahwa mereka ingin sekali suatu proses pembelajaran yang berbeda dari yang sudahsudah walaupun juga nampak disiklus I siswa belum begitu bisa memanfaatkan waktu sebaikbaiknya sebagai kesempatan bertanya pada saat presentase tidak dimanfaatkan dengan baik. Siswa masih merasa minder untuk bertanya. Hal ini dikarenakan belum siap atau belum terbiasa dengan situasi baru apalagi bertanya yang selama ini kurang termotivasi dan hanya segelintir orang siswa saja. Disiklus II siswa sudah mulai merasa senang dan bisa memanfaatkan waktu sebaikbaiknya. Yang bertanya banyak ketika dibuka presentase dan suasana nampak hidup. Jelas terlihat siswa sudah mulai bisa beradaptasi dengan situasi yang baru. Terlebih lagi disiklus III pembelajaran semakin hidup dan semakin ramai. Siswa bukan hanya sekedar beradaptasi dengan situasi pembelajaran ini akan tetapi lebih kearah siswa semakin senang dan bergairah untuk belajar. Pembelajaran sejarah berbasis situs sejarah bima dengan menggunaka metode Inkuiri pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus, berdasarkan yang didapat ternyata berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Kondisi prasiklus yang mencapai KKM hanya 28, 57 %, siklus I meningkat menjadi 57,14%, siklus II meningkat lagi menjadi 82,85%, dan setelah siklus III mencapai 100%. Mengamati secara langsung objek peninggalan bersejarah yang merupakan bagian dari langkah-langkah metode Inkuiri yaitu yang dimulai dari perumusan masalah dan hipotesis, dilanjutkan pencarian data ke obyeknya langsung kemudian mengevaluasi dan membuat laporan (Nana Sudjana, 1991: 154) menjadikan siswa akan terbentuk ranah kognitif tingkat tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Mehmet Alpargu (2009:199) yang berjudul Teaching Histhory and its Contruction to peace dijelaskan bahwa penjelasan masa kini adalah berupa aktifitas bergerak atau dengan kata lain pembelajaran yang tidak hanya diam saja didalam kelas, dengan cara siswa dibentuk semacam kelompok dam masing-masing kelompok mempunyai permasalahan sendiri dan berusaha mencari jawabannya bisa melalui kunjungan langsung ke obyeknya sehingga siswa akan terbentuk ranah kognitifnya yang tinggi. Dengan demikian siswa akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul disekitar obyek atau lingkungan yang sedang dikaji. Maka keberhasilan suatu pembelajaran dikelas diantaranya ditentukan oleh kepandaian guru dalam memilih metode dan menyesesuaikan dengan materi. Kalau pemilihan metode cocok dan sesuai maka proses pembelajaran akan efektif dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Sebagaimana dalam pembelajaran sejarah berbasis situs-situs sejarah bima dengan menggunakan metode inkuiri dalam penelitian ini dengan materi pemanfaatan lingkungan disekitarnya. Pembelajaran sejarah berbasis situs-situs Inkuiri pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima yang dilaksanakan dalam tiga siklus ternyata berhasil meningkatkan pemahaman sejarah lokal daerah Bima. Dalam hal ini adalah situs-situs sejarah didaerah bima, sebagai bukti dari analisa data yang diperoleh dari siklus I sampai dengan siklus III dengan obyek observasi yang berlainan ternyata membawa hasil yang sangat baik karena rata-rata selalu mengalami peningkatan. Siklus I rata-rata yang dicapai oleh siswa 75,88. Rata-rata siklus II yang dicapai oleh siswa 80,54. Rata-rata siklus III yang dicapai oleh siswa 84,57. Dengan mengalami sendiri atau datang observasi ke lokasi secara langsung siswa semakin dekat dengan kenyataan sehingga rasa dekat itu sangat berpengaruh dengan psikogisnya. Sehingga siswa menjadi cinta dan menghargai hasil karya dari suatu bukti peninggalan sejarah yang berada didaerahnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nana Sudjana dalam bukunya media pembelajaran (1991:209) bahwa banayak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan bukti peninggalan sejarah sebagai materi atau sumber belajar diantaranya adalah siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga 100

5 dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan disekitarnya yaitu khususnya sebagai sumber pembelajaran. Metode Inkuiri melalui pembelajaran sejarah berbasis situs-situs sejarah Bima dengan materi fakus pada peninggalan-peninggalan sejarah pada masa penyebaran dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Budha didaerah Bima bagi siswa banyak keuntungan yang bisa didapat diantaranya: a) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan sebagaimana siswa duduk berlama-lama didalam kelas sehingga motivasi dan semangat siswa akan lebih tinggi, b) Sumber belajar akan menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, dan lain-lain, c) Materi yang dipelajari lebih kaya dan faktual sehingga kebenaran lebih akurat, d) Siswa dapat memahami dan menghayati aspekaspek kehidupan yang berada dilingkungannya sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan disekitarnya serta dapat memupuk cinta terhadap lingkungannya. SIMPULAN Berdasarkan kajian teori, deskripsi penelitian, pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembelajaran sejarah berbasis situs-situs Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. hal ini ditandai dengan nilai ketercapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mengalami peningkatan. Hasil pencapaian KKM pada kondisi prsiklus dan masing-masing siklus. Pra siklus 28,57%, selanjutnya setelah dilakukan tindakan pada siklus I tambah meningkat nilainya menjadi 57,14%. sedangkan nilai tersebut belum dapat memuaskan sehingga disiklus II yang mencapai KKM menjadi 82,85%, maka untuk lebih memantapkan lagi hasilnya dilakukan pada siklus III dengan hail pencapaian KKM 100%. Hal ini menunjukan sangat bagus peningkatan. 2. Pembelajaran sejarah berbasis situs-situs Inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sejarah lokal. Hal ini dapat dijumpai dengan data angket yang disebarkan kepada setiap siswa setiap akhir siklus. Maka dari itu kondisi prasiklus data yang diperoleh dengan rata-rata pada prasiklus ini mencapai 75,88. Selanjutnya setelah diadakan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode Inkuiri pada pembelajaran sejarah berbasis situssitus sejarah Bima mencapai 80,54. Namun nilai tersebut belum dapat memuaskan akhirnya dicoba lagi pada siklus II dengan ketercapaianya diperoleh dengan rata-rata 82,71. Kemudian pada siklus III ini lebih diefektifkan lagi dan dimantapkan sehingga mencapai rata-rata 84,57. DAFTAR PUSTAKA Abdullah Taufik Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Abdullah Tajib, BA Sejarah Bima Dana Mbojo. PT Harapan Masa (PGRI) Depdiknas Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Ditjen Dikdasmen Buku petunjuk teknis pengembangan silabus dan contoh/model silabus, Jakarta: dirjen Dikdasmen. Dudung Abdurrahman Metode Penelitian Sejarah. Jakarta : Logos Wacana Ilmu Geertz Clifford The Interpretation Of Cultur. London: Hutchinson Of London Hasan, S.H. (2004). Kurikulum Sejarah Dan Pendidikan Sejarah Local Makalah Pada Seminar Nasional Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: UPI Hasan, S. Hamid. (2006). Makalah MUKERNAS Pengajaran Sejarah, Direktorat Sejarah, Departemen Pariwisata Dan Kebudayaan Surabaya. 11 Juli 2006 I Gde Widja Sejarah lokal Suatu Perspektif dalam pengajaran sejarah, Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan. Syaiful Amin pewarisan nilai sejarah local melalui pembelajaran sejarah jalur formal dan informal pada siswa SMA di kudus Kulon. Tesis program 101

6 pasca sarjana Universitas Sebelas Maret. Sarwiji Suwandi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Karya Ilmiah. Solo: UNS 102

Ilmiawan Mubin Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Mataram,

Ilmiawan Mubin Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Mataram, p-issn 2549-7332 e-issn 2614-1167 Vol. 2, No. 2, Desember 2017, hal. 36-41 PENERAPAN METODE INKUIRI MELALUI PENGAMATAN SITUS SEJARAH DI KOTA BIMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam hal belajar seringkali dikaitkan dengan penggunaan sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menambah ketertarikan para siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N 25

U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N 25 U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N 25 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEREKONSTRUKSI PERISTIWA-PERISTIWA SEJARAH PADA SISWA KELAS VII DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SUNDARI * Abstrak Dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan biaya yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut yaitu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 1 Untuk membuat seseorang atau peserta didik belajar itulah dalam proses

Lebih terperinci

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan Penerapan Metode Pembuatan Karikatur Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Khususnya Dalam Materi Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu Budha Sampai Masa Kolonial Belanda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Metode adalah cara sistematis yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SISWA KELAS 5 A SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SISWA KELAS 5 A SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SISWA KELAS 5 A SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Sri Endang Mujiati 38 Abstrak. Hasil belajar siswa-siswa Kelas

Lebih terperinci

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan cara yang terbaik dalam melakukan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung 16 Rusmiati, Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS... PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SEJARAH HINDU MENERAPKAN MODEL CTL PADA SISWA KELAS V SDN 1 PUNJUL KARANGREJO TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIIIA SMP MATARAM KASIHAN Anna Revi Nurutami Universitas PGRI

Lebih terperinci

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok. Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Geografi Konsep Pedosfer Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas X Sma Negeri I Klirong Kabupaten Kebumen Dwi Wurciptaningsih

Lebih terperinci

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SEOLAH DASAR NEGERI 2 TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN 2014/2015 Oleh : Estiningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

LINDA ROSETA RISTIYANI K

LINDA ROSETA RISTIYANI K PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI

Lebih terperinci

Sri Sukiyani

Sri Sukiyani PENINGKATAN KOMPETENSI MENYAJIKAN DATA DALAM BENTUK TABEL MELALUI METODE DISKUSI PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SD NEGERI 01 PEGIRINGAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Sri Sukiyani srisukiyanisd1@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung 22 Sulistyowati, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN MELALUI PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS V SDN 02 KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. IMPLEMENTASI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN 2 MANYARAN, KARANGGEDE, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus mengajarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan suatu bangsa guna meningkatkan daya saing terhadap tantangan kemajuan zaman saat

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Gajahkumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati pada semester

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia sekarang sedang menghadapi tantangan yang hebat. Tuntutan untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan mutlak harus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi pra siklus atau kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilaksanakan. PTK dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ketitang

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII Skripsi Oleh : Apik Wijaya K4303018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data dan Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VIII-A SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Data sekolah dan deskripsi kelas tempat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan,

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN Sari Astuti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

40 Media Bina Ilmiah ISSN No

40 Media Bina Ilmiah ISSN No 40 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUBUH DAN KEGUNAANNYA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS 1 SEMESTER I SDN 1 CAKRANEGARA TAHUN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI INKUIRI ILMIAH SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 04 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI INKUIRI ILMIAH SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 04 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI INKUIRI ILMIAH SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 04 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Sukatmaji 10 Abstrak. Inkuiri ilmiah merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Yohanis Frans Epyvania. S, Anthonius Palimbong, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah* 1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP VALUTA ASING SERTA HASIL

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK 312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 1-6 PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGUNUT JUMANTONO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Ditulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta, yang terdiri dari 30 kelas, yakni kelas X MIPA berjumlah 5 dan X IPS berjumlah 5 kelas, kelas XI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Eni Purwaningsih Program Studi Pendidikan ahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mojolaban yang beralamat di Jl. Veteran No. 69 Mojolaban, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Kalsum, Imran, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMA Batik 1 Surakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode dan Tekhnik Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2002:58)

Lebih terperinci

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta 104 KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI AZAS, TUJUAN, DAN JENIS TATA RUANG KANTOR MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, beberapa di. ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, beberapa di. ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat perkembangan suatu bangsa. Perkembangan zaman saat ini menuntut adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

MEIDITA CAHYANINGTYAS K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010. PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi OLEH: ASTRI ASTUTI K 4305006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Yolanda Ariska Puspitasari 1, Triyono 2, Joharman

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Tentang Masalah Sosial Pada Siswa Kelas IV SDN Karet 06 Pagi Setiabudi Jakarta Selatan Ajat Sudrajat dan Septi

Lebih terperinci

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO. SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO Skripsi Oleh: HANDAYANI K. 4303031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 89-97 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Kiswadi 1, Widha Sunarno 2, Soeparmi 3 1 Magister

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X-1SMA NEGERI 2 SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Hasanudin Guru SMAN 2

Lebih terperinci

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

Sulastri 1) dan Benedictus Kusmanto 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) SISWA KELAS IX A SMP NEGERI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo Asmawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 27-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Subyek, dan Objek Penelitian Berikut dipaparkan mengenai lokasi, ruang lingkup, dan subjek pada penelitian tindakan kelas ini. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon

Lebih terperinci