ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM TAYANGAN DRAMA DESCENDANTS OF THE SUN. *Aprilia Pratiwi **Asrul Jaya ***Sitti Utami Reskiyawati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM TAYANGAN DRAMA DESCENDANTS OF THE SUN. *Aprilia Pratiwi **Asrul Jaya ***Sitti Utami Reskiyawati"

Transkripsi

1 ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM TAYANGAN DRAMA DESCENDANTS OF THE SUN *Aprilia Pratiwi **Asrul Jaya ***Sitti Utami Reskiyawati Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari. ABSTRAK Penelitian berjudul Analisis Semiotika Tentang Kecantikan Perempuan Dalam Tayangan Drama Descendants of the Sun ini menganalisis penggambaran yang mewakili kecantikan wanita Korea, secara fisik (Outer beauty) maupun Kecantikan yang terpancar dari dalam dirinya (Inner beauty) dalam bentuk serial drama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Konsep kecantikan wanita Korea dan menganalisis Kecantikan Perempuan baik kecantikan Fisik maupun Kepribadian, dalam Serial Drama Descendants of the Sun. Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif Interpretatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes, yaitu Denotasi dan Konotasi. Adapun sumber data penelitian didapatkan dari tayangan drama yang telah diunduh dari internet serta buku-buku terkait dan hasil penelitian terdahulu sebagai referensi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa Drama Descendants of the Sun mampu mewakili konsep kecantikan wanita Korea Baik secara Outer Maupun Inner dalam adegan yang ditampilkan pada drama tersebut. Selain itu terdapat makna-makna yang ingin disampaikan, yaitu denotasi dan konotasi yang pada akhirnya membentuk persepsi masyarakat tentang konsep cantik secara universal menurut media massa Korea. Kata Kunci: Semiotika, Kecantikan Wanita, Outer Beauty, Inner Beauty 1

2 PENDAHULUAN Drama, merupakan bagian dari tayangan televisi yang kini populer dimasyarakat. Ia menjadi salah-satu tayangan yang selalu dinantikan oleh masyarakat terutama bagi kalangan perempuan baik orang dewasa maupun remaja. Dalam perkembangannya, drama tidak hanya dijadikan sebagai hiburan namun kini telah berkembang menjadi media propaganda maupun sebagai sarana untuk melakukan promosi. Tayangan drama sekarang ini juga telah memberikan banyak perubahan terhadap cara berpikir dan sudut pandang dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, drama juga menjadi sarana media dalam menuangkan ide visual dimana masyarakat akan memiliki kesamaan dalam mengartikan sebuah simbol maupun tanda. Karena didalam bahasa visual, terdapat berbagai macam tanda dan interpretasi serta makna yang berbeda, tergantung bagaimana konsep-konsep tersebut diterjemahkan dalam pikiran masyarakat. Descendants of the Sun (DOTS) menjadi salah satu drama korea yang kini paling fenomenal diantara drama lainnya. Selain mendapatkan rating dan share tertinggi disepanjang sejarah penayangan drama, distasiun televisi Korean Broadcasting System (KBS), ia juga menjadi drama yang biaya pembuatannya sangat fantastis mencapai 134 miliyar rupiah, serta menjadi drama dengan ekspor terbanyak mencapai 32 negara. Selain menyajikan jalan cerita drama yang menarik, drama DOTS juga menggambarkan dalam segi yang berbeda yaitu kecantikan. Konsep kecantikan memiliki keterkaitan dengan drama Korea, dimana drama Korea memang selalu 2

3 mengutamakan kecantikan fisik pemerannya sebagai salah satu unsur pembangun maupun pendukung cerita. Hal ini terlihat dari dipilihnya Song Hye Gyo dan Kim Ji Won sebagai pemeran utama wanita dalam drama tersebut. Sosok kedua wanita tersebut memang telah dikenal kecantikannya terlebih Song Hye Gyo yang kecantikannya telah mendunia dan bahkan dijadikan standar oleh para wanita yang ingin melakukan tindakan operasi plastik pada wajahnya. Descendants of the Sun (DOTS) merepresentasikan kecantikan perempuan dalam bentuk yang berbeda. Citra perempuan yang ditampilkan tidak hanya sekedar cantik karena mereka berpenampilan anggun. Namun, sikap dan kepribadian yang diperlihatkan membuat mereka tetap terlihat cantik meskipun dimaknai dari sudut pandang berbeda. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Konsep Kecantikan wanita korea? 2.Bagaimana Analisis Semiotika Tentang Kecantikan Perempuan Dalam Tayangan Drama Descendants Of The Sun? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Konsep kecantikan wanita Korea dan Analisis Semiotika Tentang Kecantikan Perempuan Dalam Tayangan Drama Descendants of the Sun. yang ditinjau dalam 2 makna, yaitu Denotasi dan Konotasi. Selain itu, agar dapat dipahami pula bahwa representasi kecantikan seorang wanita tidak hanya dapat dilihat dari wajah maupun fisiknya(outer beauty) namun juga dapat dilihat dari inner beautynya. 3

4 Kerangka Dasar Teori Semiotika Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan ( humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). (Sobur, 2013:15) Metode Analisis Semiotika Roland Barthes Barthes mengemukakan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai tatanan pertandaan dalam melakukan analisis. melalui model ini, Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (penanda) dan signified (petanda) di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign). Selanjutnya, Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai nilai dari kebudayaan (Wibowo, 2013:21). Tinjauan Pustaka Pengertian Semiotika Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Semiotik mengkaji tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu 4

5 yang lain. Roland Barthes dalam teorinya mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti. (Yusita Kusumarini, 2006) Kecantikan Menurut beberapa perspektif kecantikan, adalah ketika memiliki kulit yang eksotis, ada juga yang mengatakan bahwa cantik itu berasal dari inner beauty, dan ada pula yang beranggapan extreme bahwa cantik itu adalah mereka yang mempunyai kulit putih, tinggi dan rambut panjang. Tubuh perempuan dikatakan cantik tidak hanya berdasarkan kecantikan wajahnya, tetapi juga identik dengan kulit yang putih, mulus dan kencang, serta bentuk tubuh yang menonjolkan lekukan dan kemontokan organ tertentu, seperti dada dan pinggul, bibir yang sensual, serta segalah hal yang terkait dengan organ tubuh perempuan (Kasiyan, 2008, hal.281). Unsur Sinematik a. Teknik Pengambilan Gambar Extreme long shot, Long shot, Medium shot, Medium close up, close up, big close up, extreme close up b. Camera Angle Sudut pandang dalam meletakan lensa kamera dapat menciptakan 5

6 motivasi tertentu. Sudut pandang dalam pengambilan gambar antara lain (dalam Mustafa, 2015): 1. High Angle (HA) 2. Eye Level (Normal) 3. Low Angle (LA) c. Pencahayaan 1.Intensitas Cahaya 2. Sumber Cahaya 3.Warna Cahaya 4. Arah Cahaya d. Warna Danesi (2010:97) berpendapat bahwa kemampuan untuk mempersepsikan warna dalam berbagai wujud merupakan dasar dari banyak aktifitas pembuatan dan penggunaan tanda di seluruh dunia. Kita mempersepsikan warna jauh lebih dari sekedar fenomenon yang melibatkan persepsi visual warna. Dalam tiap masyarakat, warna memainkan fungsi yang sangat penting dalam wilayah simbolisme. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif interpretatif, yaitu metode yang berfokus pada tanda sebagai objek kajian, dan bagaimana peneliti dapat menerjemahkan tanda pada adegan yang ditampilkan. Pada proses pengambilan data, peneliti tidak mengambil semua bagian pada episode tersebut, namun hanya mengambil potongan adegan dimenit-menit 6

7 tertentu yang dianggap memenuhi syarat dari indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Episode 1 menit 45.10, Episode 2 menit 51.37, Episode 3 menit dan 57.34, Episode 4 menit dan 50.57, Episode 5 menit 50.58, Episode 6 menit 18.59, Episode 7 menit , Episode 9 menit 39.03, Episode 11 meniit 19.44, Episode 16 menit HASIL PENELITIAN Descendants of the Sun merupakan drama yang mengisahkan tentang tentara pasukan khusus Tentara Angkatan Darat Korea Selatan yang memimpin kelompok khusus yang jatuh cinta pada seorang Dokter. Latar belakang cerita drama ini adalah pasukan tentara dan tim Dokter yang dikirim kesuatu negeri bernama Urk. Dalam drama ini, diceritakan bagaimana seorang dokter wanita harus berjuang dalam daerah konflik yang terkena bencana alam, wabah penyakit, serta harus menghadapi berbagai kasus krimanal salah satunya adalah penculikan. Dianalisis menggunakan teori semiotika oleh Roland Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi (Penanda dan Petanda) serta konotasi (Kec antikan fisik dan Kepribadian). Kecantikan fisik ( outer beauty) dan juga kecantikan dalam diri ( inner Beauty) kedua tokoh wanitanya digambarkan dalam drama melalui adegan pada drama Descendants of the Sun, 7

8 PEMBAHASAN Kecantikan merupakan bagian dari sistem budaya yang direpresentasikan melalui simbol. Simbol dalam tubuh adalah sesuatu yang disampaikan, sekaligus yang disembunyikan. Menurut Naomi Wolf, mitos kecantikan merupakan upaya masyarakat patriarcal society untuk mengendalikan perempuan melalui kecantikannya. Disamping itu, mitos kecantikan juga merupakan anak emas yang dibanggakan bagi masyarakat patriarki yang dikonstruksikan ke dalam norma dan nilai sosial budaya sehingga apa yang dikatakan mitos kecantikan ini menjadi kebenaran yang absolut. Pada penelitian Analisis Semiotika Tentang Kecantikan Perempuan Dalam Tayangan Drama Descendants of the Sun, peneliti menggunakan konsep Roland Barthes dimana terdapat 2 tatanan pertandaan yaitu Denotasi dan Konotasi. Pada makna denotasi terdapat signifier yaitu sebagai Penanda dalam Representasi Kecantikan Perempuan Dalam Serial Drama Descendants of the Sun merupakan aspek material apa yang dilihat dan didengar yang kemudian ditangkap oleh panca indra kita. Penanda dari drama dengan kecantikan perempuan yaitu adegan-adegan yang terdiri dari gambar ( visual), suara dialog pemeran maupun musik latar, teknik pengambilan gambar (shot), posisi kamera (camera angle), ukuran gambar (frame size), gerakan kamera (camera moving), serta pencahayaan (lighting). Signified dapat dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi atau nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sedangkan menurut Saussure (dalam Sobur, 2006: 125) Signified gambaran mental, yakni pikiran atau konsep 8

9 aspek mental dari bahasa. Pada makna Konotasi Drama Descendants Of The Sun terdapat adegan yang digunakan untuk menggambarkan kecantikan fisik ( outer Beauty) dan Kecantikan dalam diri ( Inner Beauty). Setelah melakukan observasi pada drama Descendants of The Sun, peneliti pun menganalisis semiotika kecantikan yang ditunjukan oleh drama tersebut yang dipengaruhi oleh unsur sinematik, yaitu teknik pengambilan gambar, Camera Angel (sudut pandang kamera), pencahayaan, dan warna. Drama Descendants of the Sun menggambarkan kecantikan fisik sesuai standar cantik korea menurut Umi Khulsum (2014) yaitu, wajah yang kecil/ berbentuk V line, hidung mancung, mata besar, kulit putih, tubuh tinggi/langsing. a. Wajah Kecil/Berbentuk V line Descendants of the Sun merepresentasikan kecantikan wanita Korea yang memiliki Wajah Kecil/Berbentuk V line, hal ini ditunjukan dalam beberapa adegan yang ditampilkan, serta didukung peletakan kamera secara low angle serta teknik pengambilan gambar medium shot dan big close up sehingga menunjukan dengan jelas wajah kecil dan garis rahang Dokter Kang Moo Yeon dan Letnan yoon Myeong Joo. b. Hidung yang Mancung Representasi hidung mancung yang dimiliki wanita korea digambarkan dengan teknik pengambilan gambar big close up, ditambah lagi dengan arah pencahayaan disamping objek sehingga 9

10 memunculkan efek siluet yang mempertegas repsresentasi hidung mancung yang dimiliki oleh Dokter Kang Moo Yeon dan Letnan yoon Myeong Joo. c. Mata yang Besar Representasi kecantikan wanita Korea salah satunya ialah memiliki mata yang besar. Memiliki mata besar menjadi hal yang sangat penting bagi wanita Korea. Hal ini pula direpresentasikan oleh drama Descendants of the Sun dengan teknik pengambilan gambar secara Big Close Up sehingga terlihat dengan jelas mata besar yang dimiliki oleh Dokter Kang Moo Yeon dan Letnan yoon Myeong Joo. d. Berkulit Putih Representasi bahwa wanita korea memang memiliki kulit putih alami. Hal ini ditunjukan dengan Dokter Kang Moo Yeon dan Letnan Yoon Myeong Joo dengan wajah polos dan tidak menggunakan make up namun masih dapat memancarkan kecantikannya dengan kulit putih khas wanita Korea. e. Tinggi dan Langsing Descendants of the Sun merepresentasikan wanita yang memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan langsing, dimana hal dapat dikaitkan dengan peran Dokter Kang Moo Yeon dan Letnan Yoon Myeong Joo yang notabene profesi tersebut biasanya diharuskan memiliki standar tinggi badan tertentu, agar cerita pada drama tersebut terkesan lebih realistis. Hal ini juga ditunjukan dengan teknik 10

11 pengambilan gambar medium shot hingga long shot. Selain Kecantikan fisik ( outer beauty), terdapat pula adegan drama yang merepresentasikan kecantikan dalam diri seorang wanita yang dianalisis berdasarkan tulisan Steffie Subandriyo mengenai karakteristik yang dapat memancarkan kecantikan wanita Berani dan Bersemangat, Percaya Diri, Baik dan Ramah, Kuat, Suka Berbagi, Bersikap tenang dalam situasi yang tegang. a. Berani dan Bersemangat Representasi keberanian dan semangat digambarkan pada adegan saat melakukan operasi pada pasien meskipun diancam menngunakan senjata yang diarahkan kepadanya. Sedangkan semangatnya sebagai seorang wanita ketika kesempatannya untuk menjadi professor direbut oleh temannya yang memiliki kekuasaan dirumah sakit, ia tidak terpuruk melainkan bangkit hingga ia berhasil menjadi Dokter yang terkenal ditelevisi sebagai Dokter yang cerdas dan juga cantik dan kembali membuat iri rekannya tersebut. b. Percaya Diri Representasi Kepercayaan diri seorang wanita mempertanyakan tentang penampilannya. Namun makna sebenarnya ia hanya bermaksud mempertegas penampilannya yang sudah menarik. c. Baik dan ramah Representasi kebaikan dan keramahan seorang wanita. Dapat dilihat pada beberapa adegan yang kemudian digambarkan sebagai sifat dasar yang memang dimiliki setiap wanita. 11

12 d. Suka Berbagi Representasi sifat perempuan yang suka berbagi dimana ia rela membatasi Zona aman demi memberikan cokelat pada seorang anak, agar ia tidak lagi menjilati besi yang dapat mengancam kesehatannya. e. Kekuatan Fisik Kekuatan Fisik yang dimiliki seorang perempuan Perempuan dapat menjadi sosok yang lebih kuat dibandingkan laki-laki jika ia merasa terdesak maupun merasa dirinya direndahkan oleh seseorang. Wanita yang biasanya dianggap lebih lemah dari laki-laki bisa mengerahkan seluruh kekuatannya dan melakukan perlawanan jika ia merasa ada yang mencoba untuk menrendahkan harga diri dan martabatnya. f. Kekuatan Mental Seorang dokter yang menjalankan tanggungjawabnya merawat pasien meskipun ia tengah dalam keadaan sakit. Selain kekuatan fisik, kekuatan mental yang dimiliki seorang perempuan. Dengan profesinya sebagai dokter ia tetap harus ikut menangani pasien yang sedang dalam keadaan kritis meskipun dirinya sendiri dalam kondisi sakit. g. Jujur Representasi wanita yang jujur. Dimana Kang Moo Yeon tidak ingin Yoo Si Jin menanggung hukuman yang menurutnya adalah kesalahannya dan ia dengan jujur mengakui bahwa harusnya dialah 12

13 yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan akan menerima resikonya. h. Bersikap tenang pada situasi tegang Representasi sikap wanita yang tenang dalam situasi tegang, dimana saat Kang Moo Yeon ingin menyelamatkan pasiennya, ia diancam dan dilarang mengoperasi pasien tersebut namun ia dengan tenang mengambil keputusan dan tetap pada pendiriannya meskipun diarahkan senjata kepadanya. Selanjutnya Kang Moo Yeon yang ingin kembali ketempat terjadinya bencana alam karena merasa bertanggung jawab menyelamatkan para korban dan timnya yang ada dilokasi tersebut. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Semiotika tentang Representasi Kecantikan Perempuan dalam Serial Drama Descendants of the Sun, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep Kecantikan wanita Korea dalam drama Descendants of the Sun Drama Descendants of the Sun memiliki 2 tokoh utama wanita yakni Song Hye Gyo sebagai tokoh Dokter Kang Moo Yeon dan Kim Ji Won sebagai Dokter sekaligus tentara, Letnan Yoon Myeong. Meskipun bukan drama yang memiliki fokus cerita tentang fashion maupun mode, Descendants of the Sun telah berhasil menampilkan 13

14 tokoh yang mewakili kecantikan dengan standar korea. Dimana pada kehidupan nyata, Song Hye Kyo (Kang Moo Yeon) dan Kim Ji Won (Yoon Myeong Joo) merupakan sosok artis yang memang telah dijadikan sebagai standar kecantikan bagi sebagian besar wanita korea, terlebih dalam melakukan prosedur operasi plastik. 2. Analisis Semiotika dalam tayangan drama Descendants of the Sun dibagi menjadi dua yaitu denotasi dan konotasi. Pada denotasi terdapat dua pemaknaan yaitu Signifier (Penanda) dan Signified (Petanda). Pada konotasi dikategorikan Kecantikan fisik ( outer Beauty) dalam kategorisasi standar kecantikan korea yang seakan telah disepakati, yaitu memiliki bentuk wajah tirus, kulit putih, hidung mancung, serta bentuk tubuh yang langsing dan kaki yang indah. Sosok wanita dalam drama tersebut dinilai telah berhasil mewakili standar kecantikan yang diidam-idamkan oleh para wanita khususnya bagi wanita-wanita korea. Kemudian, kecantikan dalam diri (Inner Beauty) perempuan berupa kekuatan fisik, mental, berjiwa sosial, berani, percaya diri, baik hati, serta bertanggung jawab. Meskipun pemilihan peran tokoh utama wanita telah dapat mewakili kecantikan wanita, namun drama Descendants of the Sun tetap menggunakan unsur sinematik seperti posisi kamera, teknik pengambilan gambar, serta Frame Size dalam mempertegas representasi yang ingin disampaikan kepada penonton. Meskipun secara sadar maupun tidak sadar kita dituntun untuk memiliki pemikiran yang sama akan suatu tayangan yang ditayangkan 14

15 oleh media terutama televisi, sehingga munculah suatu pemikiran yang sama antara penonton satu dengan lainnya, dan terciptalah standar kecantikan baru yang ditetapkan oleh masyarakat itu sendiri meskipun mereka berasal dari belahan bumi dan kebudayaan yang berbeda. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, maka saran dari peneliti dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peneliti menyarankan agar para perempuan jangan terlalu larut dalam berbagai tren kecantikan yang semakin berkembang, hingga melakukan cara-cara ekstrim demi dapat terlihat cantik seperti apa yang ditampilkan oleh media khususnya serial drama korea. 2. Peneliti menyarankan agar penonton tidak terlalu mengikuti arus tersebut, dan sebaiknya lebih bersyukur dengan apa yang dimiliki, seperti warna kulit kuning langsat maupun sawo matang yang dimilki sebagian besar masyarakat Indonesia. 3. Semiotika merupakan metode kajian yang membutuhkan analisis mendalam demi mendapatkan hasil yang baik. Maka dari itu peneliti menyarankan, agar melakukan perencanaan yang matang dalam melakukan pengumpulan data secara lengkap, baik berupa penelitianpenelitian terdahulu maupun literatur-literatur valid yang berkaitan dengan penelitian. 15

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Membahas mengenai pengertian tentang paradigma, yang dimaksud paradigma penelitian adalah dasar kepercayaan seseorang dalam melakukan penelitian baik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian

Lebih terperinci

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu dengan proses penyeleksian atas tanda-tanda yang ada dengan menggaris bawahi hal-hal tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan sosial maupun moral kepada khalayak dengan tujuan memberikan informasi, hiburan, dan ilmu

Lebih terperinci

KONSTRUKSI KECANTIKAN DALAM IKLAN KOSMETIK WARDAH

KONSTRUKSI KECANTIKAN DALAM IKLAN KOSMETIK WARDAH JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA KONSTRUKSI KECANTIKAN DALAM IKLAN KOSMETIK WARDAH Hulda Grace Worotitjan, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. Untuk mempermudah penelitian, maka objek kajian tersebut akan ditelisik dan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek/Subyek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah adegan atau content yang dimuat dari video klip musik Lady Gaga Alejandro dan Applause. Produk media tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian unsur patriotisme dalam film Sang Kiai akan dilaksanakan dengan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mucul dalam tayangan acara Wisata Malam, yaitu kode Appearance

BAB V PENUTUP. mucul dalam tayangan acara Wisata Malam, yaitu kode Appearance BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan menganalisis melalui tahapan kajian pustaka dan analisis data mengenai adanya unsur sensualitas lewat para bintang tamu perempuan dalam tayangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Logo merupakan bagian yang penting untuk menunjukan keberadaan sesuatu. Logo menjadi sebuah pengakuan, kebanggaan, inspirasi, kepercayaan, kehormatan, kesuksesan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perempuan diberbagai media digambarkan sebagai sosok yang cantik, putih, langsing, dan sangat feminin. Masyarakat memahami konstruksi perempuan yang cantik

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti

BAB III METODE PENELITIAN. menimbulkan perhatian pada makna tambahan (connotative) dan arti BAB III METODE PENELITIAN Dalam peneltian ini, peneliti menggunakan metode analisa semiotika. Analisa semiotika merupakan suatu teknik analisa yang menarik sebuah tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan informasi, baik sekedar untuk pengetahuan maupun memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Menurut Marvin Harris (dalam Spradley, 2007:5) konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompokkelompok masyarakat tertentu,

Lebih terperinci

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang Analisis Non Narrative Film 1. Kostum Kostum yang digunakan dalam kedua film ini memiliki kesamaan nuansa yang hampir serupa. Dalam film Avatar, kita mendapatkan kaum navy menggunakan kostum asli pribumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai budaya terdapat di Indonesia sehingga menjadikannya sebagai negara yang berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilainya. Budaya tersebut memiliki fungsi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR Tujuan praktikum : Mahasiswa dapat melakukan pengambilan gambar dalam berbagai ukuran, angle kamera dan pergerakan kamera. 2.1. UKURAN GAMBAR Ukuran pengambilan gambar selalu

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel

KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film 2.1.1 Pengertian Film Kehadiran film sebagai media komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan dan hiburan adalah salah satu media visual auditif yang mempunyai jangkauan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif,

BAB 1 PENDAHULUAN. gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Sebagaimana bahasa, fotografi adalah alat tutur dengan seperangkat gramatika, penanda (signifier), dan petanda (signified) dalam kesepakatan subyektif, ruang dan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran mengenai sebuah penampilan dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma Teori Konstruktivis. Dalam jurnal yang ditulis oleh Emel Ultanir berjudul An Epistemological

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi visual memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah film. Film memiliki makna dan pesan di dalamnya khususnya dari sudut pandang visual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan

BAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Dengan melihat tantangan tersebut, Perusahaan dituntut untuk mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan periklanan sangat lekat dalam kehidupan masyarakat terutama di kota kota besar. Dalam satu hari, masyarakat kota selalu berhadapan dengan iklan, dalam tampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari dengan teknologi yang diciptakan oleh manusia. Kemunculan produkproduk kecantikan masa kini menjanjikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful

BAB I PENDAHULUAN. lurus. Mereka menyanyikan sebuah lagu sambil menari. You are beautiful, beautiful, beautiful BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu scene ada 9 orang perempuan dengan penampilan yang hampir sama yaitu putih, bertubuh mungil, rambut panjang, dan sebagian besar berambut lurus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam hidup manusia, pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esensinya tiap mahkluk hidup ialah berkomunikasi. Dan komunikasi bukan yang hal yang tabu lagi dikehidupan kita, ada berbagai cara tiap-tiap individu untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kata Cantik erat hubungannya dengan perempuan. Kata cantik dan kecantikan memiliki sudut pandang yang berbeda. Kata cantik merupakan kata sifat, yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Aqua Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI Primadhina NPH, Wahyu Selfiana Harta, Leni Nurul Azizah, Fadhilla Dwi Utami Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kampanye Definisi kampanye memberi pengertian kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keinginan untuk cantik secara universal adalah dorongan alamiah dari dalam diri setiap manusia. Namun pemahaman atas kata cantik bisa dipersepsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Kritis merupakan salah satu paradigma yang di munculkan oleh Mazhab Frankurt, dengan seting landasan yang melatar belakanginya yaitu, adanya

Lebih terperinci

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person BAB 5 EVALUASI 5.1 Camera Person Sebuah program acara, seorang camera person sangat berperan penting dan bertanggung jawab atas semua aspek saat pengambilan gambar. Seperti pergerakan kamera, ukuran gambar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film selain sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi penciptanya, juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian

Lebih terperinci

KAJIAN KECANTIKAN KAUM PEREMPUAN DALAM IKLAN

KAJIAN KECANTIKAN KAUM PEREMPUAN DALAM IKLAN KAJIAN KECANTIKAN KAUM PEREMPUAN DALAM IKLAN Ira Wirasari Institut Teknologi Bandung Abstrak: Kecantikan kaum perempuan selalu menjadi pembicaraan dan trend tersendiri dalam masyarakat. Kecantikan kaum

Lebih terperinci

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Parfum Casablanca merupakan produk perawatan tubuh yang berupa body spray. Melalui kegiatan promosi pada iklan di televisi, Casablanca ingin menyampaikan pesan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai manfaatnya, melainkan karena gaya hidup yang disampaikan melalui media massa. Barang yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi yang menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika Barthesian. Definisi metode kualitatif menurut Strauss and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya sebagai identitas bangsa menjadi sebuah unsur penting yang dimiliki oleh setiap Negara. Tanpa adanya budaya, Negara tersebut dapat dikatakan tidak memiliki identitas.

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI SISWI TERHADAP PENCITRAAN IDEAL REMAJA PUTRI

2015 PERSEPSI SISWI TERHADAP PENCITRAAN IDEAL REMAJA PUTRI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting, yang memungkinkannya untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Istilah persepsi berasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum. kemudian muncul suatu ideologi. 1

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum. kemudian muncul suatu ideologi. 1 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum Iklan sebagai sebuah teks adalah sistem tanda yang terorganisir menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah. Penelitian kualitatif itu bertumpu secara mendasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah analisis semiotika dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan studi wacana media massa. Pendekatan kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahkluk hidup yang tidak dapat hidup tanpa komunikasi. Hanya dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan pesan dan maksud sebagai bagian dari tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup seseorang.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Penyajian Data Iklan Tim-Tam 4.1.1. Iklan 1 : Iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat 4.1.1.1. Breakdown per Scene Kedua iklan ini akan dibreakdown berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menetapkan paradigmanya sebagai paradigma kritis. Paradigma ini pada dasarnya adalah paradigma ilmu pengetahuan yang meletakkan epistimologi

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian ini adalah paradigma kritis yang berangkat dari cara melihat realitas dengan mengasumsikan bahwa selalu saja ada struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan pada dasarnya merupakan suatu bentuk proses komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi gagasan atau ide kepada sekelompok orang atau individu melalui suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam di balik teks media yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan representasi diskriminasi agama Islam di balik teks media yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan tipe penelitian ini adalah untuk menganalisis lapisan makna yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Menurut Phillips, pendekatan atau sering pula disebut paradigma ialah seperangkat asumsi, baik tersurat maupun tersirat, yang menjadi landasan bagi

Lebih terperinci

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI

TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI 1 TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA (Analisis Semiotik Pada Film Tanda Tanya) NASKAH PUBLIKASI SUSANTO ARI JATMIKO A.220080096 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu media massa yangcukup populer di tengah masyarakat. Televisi telah lama menjadi bagian hidup yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperbesar penjualan barang-barang dan jasa. 1 Sedangkan menurut Thomas

BAB I PENDAHULUAN. memperbesar penjualan barang-barang dan jasa. 1 Sedangkan menurut Thomas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklan salah satu bagian dari media massa. Menurut Berkhouver iklan adalah setiap penyataan yang secara sadar ditunjukan kepada publik dalam bentuk apapun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan makna, untuk itu manusia disebut sebagai homo signifikan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi didefinisikan oleh Tubbs dan Moss (Mulyana, 2014:65) adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat Film

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat Film BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini adalah membuat Film Drama Adaptasi Novel Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek karangan Djenar Maesa Ayu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin yang diproduksi oleh Maxima Pictures dengan menggunakan pendekatan signifikansi dua tahap dari Roland

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii ABSTRAKSI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah. 1 1.2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy

Lebih terperinci