BAB V PENUTUP. Konsistensi hasil penelitian terdahulu tentang fokus Job Technology

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Konsistensi hasil penelitian terdahulu tentang fokus Job Technology Stressor terhadap pengaruhnya pada end-user satisfaction dan end-user performance belum ada, dimana penelitian dari Ragu-Nathan, dkk (2008) bahwa technostress creator menurunkan kepuasan kerja yang menyebabkan penurunan komitmen dan keberlangsungan organisasi. Disamping itu juga penelitian dari Tarafdar, dkk (2007) memberikan hasil penelitian bahwa technostress creator berbanding terbalik dengan produktivitas individu, sedangkan penelitian dari Tarafdar, dkk (2010) memberikan hasil bahwa Technostress Creator mengurangi kepuasan individu pada Information And Comunication Technologi (ICT) dan lebih lanjut mengurangi Produktivitas dan inovasi. Sementara Babakus, dkk (1999); Singh, dkk (1994) melaporkan terdapat hubungan positif antara stress dan kinerja. Disamping itu juga Tu, dkk (2005) menyatakan bahwa Technostress creator berlebihan memang memiliki efek positif yang signifikan terhadap produktivitas individu, sementara techno-invasion dan techno-unsecurity secara signifikan menurunkan produktivitas individu. Berdasarkan pendapat dari Nath, dkk (2013) menyatakan bahwa Computer self-efficacy mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan secara signifikan mempengaruhi manfaat yang dirasakan, pada gilirannya berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku dan perilaku 52

2 penggunaan. Menurut ferdousi dan levy (2010) menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat Computer Self Efficacy yang tinggi lebih memungkinkan dalam menggunakan Teknologi Informasi (TI), individu yang menunjukkan CSE yang tinggi akan mencapai kinerja yang tinggi dan akhirnya akan mencapai niat yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan CSE yang lebih rendah, dengan demikian CSE merupakan sifat penting individu yang memiliki efek pada niat penggunaan TI dalam membantu mereka untuk memahami penggunaan TI. Berdasarkan pendapat hasil penelitian terdahulu tersebut sehingga peneliti mengembangkan model dengan menjadikan Computer self efficacy sebagai Variabel yang dapat mengurangi dampak technostres creator terhadap end-user satisfaction dan end-user performance. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Regresi Sederhana dan Moderated Regression Analysis (MRA) untuk pengujian dengan variabel moderator diperoleh Hasil pengujian dan analisis variabel dalam penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Hipotesis 1 tidak terbukti dengan signifikansi sebesar > Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian dari Ragu-Nathan, dkk (2008) bahwa technostress creator menurunkan kepuasan kerja yang menyebabkan penurunan komitmen dan keberlangsungan organisasi. Disamping itu juga Tarafdar, dkk (2011) menyatakan bahwa penciptaan technostress creator mengurangi kepuasan individu dengan Information And Comunication Technologi (ICT) yang mereka gunakan. b) Hipotesis 2 terbukti dengan signifikansi sebesar 0.015< Hal ini sesuai 53

3 dengan hasil penelitian dari Tarafdar, dkk (2007) memberikan hasil penelitian bahwa technostress creator berbanding terbalik dengan produktivitas individu, disamping itu juga penelitian Tarafdar, dkk (2010) menyatakan bahwa penciptaan technostress creator mengurangi kepuasan individu dengan Information And Comunication Technologi (ICT) yang mereka gunakan dan sampai sejauh mana mereka dapat memanfaatkan ICT untuk produktivitas dan inovasi dalam mereka tugas. Dengan adanya pengurangan produktivitas dan inovasi yang menggolongkan kinerja individu juga menurun. c) Hipotesis 3 terbukti dengan signifikansi sebesar < Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Nath, dkk (2013) yang menyatakan bahwa Computer self-efficacy mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemudahan penggunaan secara signifikan mempengaruhi manfaat yang dirasakan, pada gilirannya berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku dan perilaku penggunaan. Disamping itu juga penelitian ini membuktikan pernyataan dari Shu, dkk (2011) individu dengan Computers Self Efficacy yang tinggi akan dengan mudah beradaptasi pada perubahan dan perkembangan dalam teknologi informasi daripada individu dengan Computers Self-Efficacy yang rendah. d) Hipotesis 4 terbukti dengan signifikansi sebesar < Hal ini sejalan dengan pendapat dari Ferdousi dan Levy (2010) menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat computer self-efficacy (CSE) yang tinggi lebih memungkinkan dalam menggunakan Teknologi Informasi (TI), 54

4 individu yang menunjukkan Computer Self Efficacy yang tinggi akan mencapai kinerja yang tinggi dan akhirnya akan mencapai niat yang lebih tinggi dibandingkan individu dengan CSE yang lebih rendah. e) Hipotesis 5 tidak terbukti dengan signifikansi sebesar > 0.05 berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Hal ini bertolak belakang dengan Technologi Aceptance Model (TAM) oleh davis dkk, 1989 (dalam Tarafdar, dkk, 2011) yang menunjukkan bahwa attitude toward terhadap teknologi (dalam hal ini, end-user satisfaction) mempengaruhi perilaku kearah peningkatan behavior toward (dalam hal ini end-user performance). 5.2 Keterbatasan dan Saran Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang memiliki kemungkinan pengaruh terhadap hasil penelitian. Berikut ini beberapa keterbatasan tersebut dengan saran untuk penelitian ke depan. 1. Data dikumpulkan melalui persepsi pribadi individu terkait dengan penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Oleh karena itu, keandalan data survei tergantung pada kejujuran dan kelengkapan tanggapan mereka. 2. Kuesioner dibagikan pada seluruh individu yang berada di bagian sistem informasi akuntansi dengan pembebanan tugas masing-masing individu berbeda menyangkut penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, sehingga untuk penelitian kedepan bisa berfokus kepada orang-orang yang memiliki tupoksi langsung dengan penggunaan sistem informasi akuntansi. 3. Penelitian ini memiliki sampel hanya di daerah Yogyakarta sehingga 55

5 keberagaman dari aktivitas yang rumit sangat kecil, oleh karena itu penelitian selanjutnya dapat memperluas jangkauan sampel untuk mengeneralisir hasil yang lebih luas. 4. Item pertanyaan Technostress creator, Computer Self Efficacy dan End-user Satsfaction sebagai besar item pertanyaannya tidak memenuhi batas scor loading factor > 0.55, kemungkinan hal ini disebabkan oleh responden kurang memahami dari pertanyaan atau keterbatasan dari translate bahasa inggris kedalam bahasa indonesia, sehingga untuk penelitian kedepan tidak menjadikan instrumen pertanyaan sebagai indikator pengukuran kecuali penelitian kedepan bisa lebih teliti lagi dalam mentranslatenya. 56