KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 16/TAP/DPM UI/IV/2015

Transkripsi

1 KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 16/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME LANJUTAN SELEKSI HAKIM KONSTITUSI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a. bahwa kepengurusan Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia akan berakhir pada bulan Maret; b. bahwa Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia memiliki kewenangan dalam melaksanakan suksesi anggota Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia; c. bahwa dalam melaksanakan suksesi anggota Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia, Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia telah melakukan mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan calon Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia; d. bahwa berdasarkan hasil mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan yang telah dilakukan hanya terdapat 3 (tiga)

2 orang dari 5 (lima) orang calon Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia; e. bahwa jumlah anggota Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia adalah 5 (lima) orang; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, c, d, dan e, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia memandang perlu menetapkan mekanisme lanjutan seleksi Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia; Mengingat: 1. Pasal 7, Pasal 19, dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; 2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Mahkamah Mahasiswa MEMUTUSKAN: Menetapkan: KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG MEKANISME LANJUTAN SELEKSI HAKIM KONSTITUSI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan: 1. Universitas Indonesia selanjutnya disebut UI. 2. Ikatan Keluarga Mahasiwa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut IKM UI adalah wadah formal dan legal bagi seluruh aktivitas kemahasiwaan di UI.

3 3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut DPM UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan legislatif. 4. Mahkamah Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut MM UI adalah lembaga tinggi IKM UI yang menjalankan kekuasaan kehakiman sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan bertanggung jawab langsung kepada mahasiswa UI. 5. Panitia adalah Komisi Keanggotaan IKM UI dan Sukesi DPM UI yang berwenang menyelenggarakan suksesi MM UI. 6. Calon adalah anggota aktif IKM UI yang mendaftarkan diri sebagai Hakim Konstitusi MM UI dan dinyatakan lolos dalam verifikasi. 7. Verifikasi adalah penetapan calon berdasarkan ketentuan yang berlaku. 8. Uji Kelayakan dan Kepatutan adalah proses penilaian kompetensi berdasarkan pemahaman, pemaparan, dan jawaban calon berdasarkan ujian tulis dan ujian lisan. 9. Ujian tulis adalah tes pemahaman dan kemampuan analisis yang dilakukan secara tertulis. 10. Ujian lisan adalah tes pemahaman dan kemampuan analisis yang dilakukan secara lisan dengan penilai, panelis, dan peserta. 11. Penilai adalah anggota DPM UI yang dapat mengeksplorasi dan memberikan penilaian dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan. 12. Panelis adalah pihak yang diberikan kewenangan oleh DPM UI untuk melakukan eksplorasi dan memberikan penilaian terhadap calon dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan. 13. Peserta adalah mahasiswa UI yang hadir dalam proses pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan. BAB II MEKANISME LANJUTAN SELEKSI HAKIM KONSTITUSI MM UI Bagian Kesatu Pengertian

4 Pasal 2 Mekanisme lanjutan seleksi Hakim Konstitusi MM UI dilakukan untuk memenuhi kuorum 5 (lima) anggota Hakim Konstitusi MM UI. Bagian Kedua Mekanisme Lanjutan Seleksi Hakim Konsititusi MM UI Pasal 3 Pemilihan Hakim Konstitusi MM UI dilakukan dengan Uji Kelayakan dan Kepatutan oleh DPM UI yang diselenggarakan melalui Komisi Keanggotaan IKM UI dan Suksesi, yang terdiri dari ujian tulis dan ujian lisan Pasal 4 Persyaratan Calon Hakim Konstitusi MM UI adalah: a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa; b. Anggota aktif IKM UI; c. Memiliki integritas moral yang baik; d. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas saat lolos verifikasi dan selama proses Uji Kelayakan dan Kepatutan; e. Bersedia melepaskan semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas saat dinyatakan terpilih; f. Setia terhadap Undang Undang Dasar IKM UI; g. Telah menjadi IKM aktif di fakultasnya; h. Sehat jasmani dan rohani; i. Minimal sedang menjalani kuliah di semester 4 (empat); j. Memiliki IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh puluh lima) dibuktikan dengan DNS terakhir yang dilegalisasi oleh satuan bidang akademik fakultas yang berkaitan; k. Tidak sedang cuti kuliah dan tidak terancam putus studi; l. Tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum mengikat;

5 m. Tidak menjadi pengurus partai politik atau organisasi underbouw-nya; n. Memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan oleh Panitia; dan o. Memiliki visi, misi dan program. Pasal 5 (1) Calon Hakim Konstitusi MM UI harus menyerahkan kelengkapan administrasi sebagai berikut: a. Formulir pendaftaran yang dibuat dan disahkan oleh DPM UI; b. Surat Keterangan Anggota Aktif IKM UI; c. Surat Keterangan Anggota Aktif IKM Fakultas; d. 1 (satu) lembar fotokopi Daftar Nilai Semester terakhir atau print out SIAK NG yang telah dilegalisasi sub bagian akademik fakultas; e. Pas foto diri dalam bentuk softcopy dan hardcopy berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar dan ukuran 4x6 sebanyak 4 (empat) lembar; f. Surat pernyataan bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas saat lolos verifikasi dan selama proses Uji Kelayakan dan Kepatutan; g. Surat pernyataan bersedia melepaskan semua jabatan struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat fakultas dan universitas saat dinyatakan terpilih; h. Surat pernyataan bukan pengurus partai politik atau organisasi underbouw-nya; i. Surat pernyataan bersedia mematuhi mekanisme pelaksanaan seleksi Hakim Konstitusi MM UI; j. Sebuah esai dengan memperhatikan ketentuan di Pasal 5 ayat (2); dan k. Surat pernyataan berkomitmen akan menjalankan amanah dengan bersungguh-sungguh apabila terpilih menjadi Hakim Konstitusi MM UI. (2) Esai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf k, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

6 a. Tema esai adalah Terobosan Baru Sistem Ketatanegaraan IKM UI, terkait dengan pewacanaan Amandemen UUD IKM UI; b. Esai diketik di kertas A4 menggunakan font Times New Roman, Ukuran 12, Spasi 1,5, dengan margin 4,3,3,3; c. Esai ditulis minimal 1000 kata dan maksimal 1500 kata; d. Esai dikumpulkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Bagian Ketiga Ketentuan Penyelenggaraan Pasal 6 Calon Hakim Konstitusi MM UI menggunakan pakaian formal selama Uji Tertulis dan Uji Kelayakan dan Kepatutan berlangsung dengan ketentuan sebagai berikut: a. Calon pria: 1. Celana bahan panjang 2. Kemeja 3. Jaket almamater UI 4. Sepatu b. Calon perempuan: 1. Rok bahan di bawah lutut atau celana bahan panjang 2. Kemeja 3. Jaket almamater UI 4. Sepatu Pasal 7 (1) Calon Hakim Konstitusi MM UI yang akan mengikuti proses seleksi wajib hadir selambat-lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum jadwal ujian dimulai. (2) Calon Hakim Konstitusi MM UI dilarang meninggalkan tempat pelaksanaan rangkaian seleksi tanpa seizin dari panitia.

7 (3) Calon Hakim Konstitusi MM UI yang terlambat tidak diberikan tambahan waktu datang dan akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 0,1 (nol koma satu) poin dari nilai akhir. Pasal 8 (1) Calon Hakim Konstitusi MM UI memiliki waktu 15 (lima belas) menit untuk melakukan presentasi. (2) Calon Hakim Konstitusi MM UI akan diingatkan saat 5 (lima) menit terakhir sebelum waktu presentasi habis. (3) Calon Hakim Konstitusi MM UI yang melebihi waktu presentasi yang telah ditentukan diberi dispensasi selama 2 (dua) menit untuk segera menyelesaikan presentasinya. Pasal 9 (1) Pada sesi eksplorasi oleh panelis hanya panelis yang memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan kepada calon Hakim Konstitusi MM UI. (2) Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan eksplorasi oleh panelis adalah 50 (lima puluh) menit untuk setiap calon Hakim Konstitusi MM UI. Pasal 10 (1) Pada sesi eksplorasi oleh penilai dan peserta, penilai dan peserta memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan kepada calon Hakim Konstitusi MM UI. (2) Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan eksplorasi oleh penilai dan peserta adalah 30 (tiga puluh) menit untuk setiap calon Hakim Konstitusi MM UI. (3) Penilai atau peserta hanya boleh mengajukan pertanyaan setelah diizinkan oleh pembawa acara dan wajib menyebutkan nama, fakultas, dan angkatan. (4) Waktu yang diberikan kepada penilai atau peserta untuk bertanya tidak boleh lebih dari 1 (satu) menit.

8 (5) Waktu yang diberikan kepada calon untuk menjawab tidak boleh lebih dari 2 (dua) menit. Bagian Keempat Perangkat Pelaksanaan Pasal 11 Perangkat Pelaksanaan Uji Kelayakan dan Kepatutan mencakup: a. Calon; b. Penilai; c. Panelis; dan d. Peserta. Pasal 12 (1) Calon memiliki hak sebagai berikut: a. Memaparkan gambaran umum, visi, misi, dan kerangka kerja MM UI selama satu tahun ke depan; dan b. Memberi tanggapan. (2) Calon memiliki kewajiban sebagai berikut: a. Menghadiri seluruh rangkaian Uji Kelayakan dan Kepatutan; b. Menjawab pertanyaan penilai, panelis, dan peserta; c. Menaati ketetapan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan; dan d. Menghormati seluruh rangkaian uji kelayakan dan kepatutan Pasal 13 (1) Penilai memiliki hak sebagai berikut: a. Bertanya kepada calon; dan b. Menanggapi jawaban yang diberikan calon. (2) Penilai memiliki kewajiban sebagai berikut: a. Menghadiri sesi ujian lisan uji kelayakan dan kepatutan dari awal hingga akhir;

9 b. Memberikan penilaian kepada calon dengan mengisi lembar penilaian yang telah disediakan; dan c. Menaati ketetapan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan. Pasal 14 (1) Panelis memiliki hak sebagai berikut: a. Bertanya kepada calon; dan b. Menanggapi jawaban yang diberikan calon. (2) Panelis memiliki kewajiban: a. Mengadiri sesi ujian lisan uji kelayakan dan kepatutan dari awal hingga waktu yang telah ditentukan oleh panitia; b. Menggali kompetensi calon berdasarkan petunjuk yang telah dibuat oleh panitia; c. Memberikan penilaian kepada calon dengan mengisi lembar penilaian yang telah disediakan; dan d. Menaati ketetapan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan Pasal 15 (1) Peserta memiliki hak sebagai berikut: a. Bertanya kepada calon; b. Menanggapi jawaban yang diberikan calon; (2) Peserta memiliki kewajiban untuk menaati ketetapan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan. Bagian Kelima Penilaian Pasal 16 (1) Ujian tulis yang terdiri dari: a. Pemahaman mengenai UUD IKM UI dan UU MM UI; b. Kemampuan analisis dan menjawab studi kasus;

10 c. Psikotes (2) Ujian lisan yang terdiri dari: a. Kompetensi hukum b. Kemampuan berorganisasi c. Pengetahuan lembaga d. Kompetensi diri e. Pengetahuan tentang UUD IKM UI dan UU MM UI Pasal 17 (1) Persentase penilaian sebesar 40 % (empat puluh persen) untuk ujian tulis dengan pembagian penilaian sebagai berikut: a. Studi kasus sebesar 60 % (enam puluh persen); b. Psikotes sebesar 40 % (empat puluh persen). (2) Persentase penilaian sebesar 50 % (lima puluh persen) untuk ujian lisan dengan pembagian penilaian sebagai berikut: a. Penilai sebesar 60 % (enam puluh persen); b. Panelis sebesar 40 % (empat puluh persen). (3) Persentase penilaian sebesar 10 % (sepuluh persen) untuk esai yang dikumpulkan dalam berkas persyaratan. Pasal 18 (1) Hakim Konstitusi MM UI terpilih adalah calon yang telah melampaui batas minimal penilaian yang telah ditentukan oleh DPM UI, yaitu 3 (tiga) dengan skala 1-5 (satu sampai lima). (2) Jika terdapat lebih dari 2 (dua) calon yang telah melampaui batas minimal penilaian sebagaimana diatur pada ayat (1), maka Hakim Konstitusi MM UI terpilih adalah 2 (dua) calon dengan perolehan nilai tertinggi. (3) Jika Hakim Konstitusi MM UI terpilih belum mencapai 2 (dua) orang, maka DPM UI wajib melengkapinya dengan mekanisme yang disepakati kemudian.

11 BAB III PENUTUP Pasal 19 (1) Sejak berlakunya ketetapan ini, DPM UI dapat menjalankan mekanisme yang telah diatur. (2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian oleh DPM UI. (3) Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Depok Pada Tanggal : 07 April 2015 Pukul : WIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Presidium II Presidium I Presidium III ttd (Rajiv Muhammad) ttd (Faiz Fadhlih M.) ttd (Raditya Pranadi)