peringkat dunia. Bahkan dalam Piala SEPAKBOLA,KOMPETISI, DAN ANAK USIA DINI AFF 2012 kemarin saja Indonesia tidak Oleh: Nawan Primasoni, M.

Transkripsi

1 SEPAKBOLA,KOMPETISI, DAN ANAK USIA DINI Oleh: Nawan Primasoni, M. Or peringkat dunia. Bahkan dalam Piala AFF 2012 kemarin saja Indonesia tidak bisa lolos dari fase grup. Di dalam.] '!:I ZJ 1 " -. f] l : t - r!>! ;i l,t 1 ft 1 i! ' ); Abstract Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Once the child is expected to participate in this competition have higher motivation in playing and practicing during the competition, knowledge of the rules of the game, a lot of experience because of the frequency of matches, and a happy atmosphere, will eventually be able to improve their skills in playing football, especially in preparing for national championship. Maximum achievement that can be obtained with an ideal competition means a lot of competition is not done in a very short period of time from the preliminary round to the finals. A competition by changing the rules that are pertadingan enjoy a much needed children. Not only that but extrinsic motivation needed to keep children happy and not bored of the game of football. Keywords: football, competition, early childhood negeri dua lisme PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) dan kompetisi menambah panjang pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Bahkan banyak tim-tim lokal yang memakai jasa pemain luar untuk meningkatkan prestasi timnya. Kemendikbud, Kemenpora dan PSSI bekerja sama untuk mengembangkan bakat anak usia dini dengan salah satu programnya adalah menyelenggrakan Liga Pelajar Indonesia (LPI) untuk pelajar baik tingkat sekolah menengah pertama, tingkat sekolah menengah umum dan '>(; ' {: A. Latar Belakang Masalah Sudah lama sepakbola Indonesia terus mengalami menurunkan, itu bisa dilihat dengan tidak pernah tim Garuda menjuarai sebuah event internasional baik di kawasan Asia Tenggara maupun di Benua Asia. Negara Indonesia sudah tertinggal jauh dari Thailand di 123 tingkat mahasiswa, Liga Danone untuk siswa Sekolah Sepakbola (SSB) dan sekolah formal kelompok umur 12 tahun yang akan dibawa ke tingkat lnternasional, dan Liga Medea untuk siswa SSB kelompok umur 15 tahun, liga grassroot untuk anak usia 12 tahun. Sekolah :sepaki.jula sebagai tempat membina dan melatih calon

2 L., waktu istirahat yang minim. Tidak ada waktu yang relatif cukup untuk para pelatih membenahi komposisi timnya, dikarenakan tidak ada waktu evaluasi membentuk BPPUM (Badan Pembinaan dan Pengembangan Pemain Usia Muda) sebuah wadah baru untuk lebih dari pola latihan. Anak itu hanya mengoptimalkan pembinaan, berlatih sa at kompetisi saja. pemain usia dini, sebagai basis Pertandingan usia dini yang sering dari penciptaan pemain yang ':lf: diamati juga belum ban yak diandalkan di masa depan. memberikan tambahan motivasi terhadap anak. Terkadang anak bermain seenaknya atupun tanpa semangat dikarenakan sudah masuk kotak dalam fase grup. Ada beberapa yang lebih parah dengan tidak dimainkan dalam situasi pertandingan. Badan Pembinaan dan Pengembangan Pemain Usia Mud a ini akan lebih berkonsentrasi pad a proses penciptaan pemain dari usia dini melalui kompetisi yang berjenjang dan berkesinambungan. BPPUM :')... Situasi dan kondisi yang sering terjadi menyebabkan anak-anak siswa SSB mengalami penurunan motivasi untuk berlatih, bahkan tidak jarang setelah mengikuti kompetisi mereka memutuskan berhenti untuk berlatih sepakbola. akan fokus untuk mengelola berbagai kompetisi dari statata usia dini dan muda, dari mulai kategori festival ( di bawah usia 13 tahun), hingga kompetisi U-15 dan U-18. Walau teras a terlambat tapi kebijakan PSSI B. Landasan Teori 1. Pembentukan Wadah Olahraga Anak Usia Dini perlu mendapat dukungan semua pihak yang punya perhatian dan tanggung jawab terhadap prestasi PSSI melalui dunia olahraga, khususnya websitenya mengatakan akan cabang sepakbola. 125

3 " lstilah Sekolah jangka pendek maupun jangka. +:. sepakbola mulai terdengar pada tahun 1990 an, sekolah sepakkbola awalnya didirikan atas kesadaran pribadi atau individu yang perhatian terhadap pembinaan pemain usia muda, saat melihat proses pembinaan panjang dapat dibuat jika sebuah kompetisi sudah diketahui jadwal mulai bertandingannya. Kompetisi anak usia dini harus memeperhatikan beberapa aspek seperti: jadwal bertanding, besar lapangan, ukuran bola serta ;.i melalui klub anggota PSSI tidak peraturan-peraturan yang dapat berjalan dengan baik. dimodifikasi. Perjalanan waktu membuktikan Kompetisi dapat dijadikan :{, it ' ::.::: -:: "-. : -1 Sekolah Sepakbola lebih mampu eksis membina para siswanya daripada klub-klub a tau Perserikatan anggota PSSI. Bahkan banyak siswa sekolah sepakbola yang menjadi pemasok untuk tim profesional. 2. Kompetisi suatu memontum atau suatu motivasi agar anak selalu berlatih tanpa rasa bosan. Terkadang anak merasakan bosan jika harus selalu latihan tanpa adanya suatu kompetisi. Anak lebih suka melakukan pertandingan dari pada hanya berlatih. Kompetisi dapat Kompetisi merupakan mengasah kemampuan bermain salah satu program untuk proses berlatih. Dengan adanya suatu kompetisi yang baik dan terprogram maka akan mempermudah seorang pelatih dalam membuat program latihan. Suatu program latihan entah sepakbola anak dan juga menumbuhkan mental bertanding. Tidak bisa dipungkiri dalam sebuah kompetisi semangat persaudaraan dan teman baru akan timbul didalamnya., 126

4 ,._ Kompetisi merupakan (goal atau perangsang... sala satu faktor yang mendukung tercapainya suatu prestasi. Melalui kompetisi pembina atau manager suatu tim dapat melakukan evaluasi terhadap perkembangan Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak dari dalam individu,, -- "',J; - atau kemajuan tim yang dibinanya. Kompetisi yang ideal seharusnya untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi mempertimbangkan faktor-faktor dipandang dari segi proses, berarti usia, karena berbeda usia pasti motivasi dapat dirangsang oleh kondisi fisiologi dan psikologinya pasti berbeda. 3. Motivasi Berlatih factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar Pengertian motivasi sehingga dapat mencapai tujuan adalah suatu kekuatan penggerak dalam perilaku individu dalam prilaku individu baik yang akam menentukan arah maupun daya yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sa saran stimulus yang akan dicapai. Jika tahan (perintence) tiap perilaku seorang mempunyai keinginan manusia yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur emosional insane yang untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya. Menurut M. Ngalim berasangkutan. Menurut Sartain, Purwanto ada tiga fungsi motivasi Motivasi adalah suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan dalam belajar, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu '"' tingkah laku terhadap suatu tujuan berfungsi sebagai penggerak 127

5 atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas. b. Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau suatu tujuan. mengetahui isi tersebut menjadi pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca. (2) Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri, dengan mengetahui hasil dan presentasi diri, seperti apakah ia mendapat :0\ c. Motiv itu menyeleksi suatu kemajuan atau tidak, hal ini perbuatan kita, artinya menjadi pendorong bagi anak menentukan untuk belajar lebih giat lagi. Jadi -:-' t,, i ;t ".. J. " :':,, i :.; : perbuatanperbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Motivasi itu ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah: (1) Adanya Kebutuhan, dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang kemajuannya, maka motivasi tersebut akan timbul. (3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita, bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita, hal ini tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri. Mungkin anak kecil belum mempunyai cita-cita, akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-citanya yang motivasi bagi anak didik untuk ingin ia capainya. Adapun hal-hal berbuat dan berusaha, misalnya: anak ingin mengetahui isi cerita dari buku sejarah, keinginan untuk yang adapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah: (1) Ganjaran merupakan alat pendidikan represif 128

6 i ).t ; 't dan positif. Ganjaran adalah juga peserta kompetisi merasa tidak merupakan alat motivasi, yaitu alat mendapat tekanan psikologi untuk i t; yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik. (2) Hukuman yang dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan atas kesalahan yang telah diperbuatnya. C. Pembahasan Sebuah kompetisi dibuat untuk menemukan, mengembangkan bakat seseorang. Dengan kompetisi harus me nang, tidak me rasa kelelahan didalam sebuah kompetisi dan selalu diberi motivasi dalam setiap pertandingannya. Unsur kegembiraan, waktu recovery, dan motivasi ekstrinsik menjadi penekanan pada pertandingan antar siswa SSB, dengan modal perasaan gembira anak-anak diharapkan tidak berhenti main bola apalagi jika pemain tersebut memiliki bakat yang istimewa. I It t! I. i yang baik akan tercipta seorang.) pemain yang baik pula. Banyak sebuah model kompetisi anak usia dini tidak mempertimbangkan kondisi Contohnya untuk mencapai itu maka peraturan dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan aspek pertumbuhan dan i ' fisiologis, pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai misal perkembangan anak. Anak-anak panjang dan Iebar disesuaikan dipaksa untuk bermain sehari penuh dengan kelompok umur, hukuman -... dalam sebuah kompetisi sepakbola. Terkadang anak sudah capek dipartai-partai terakhir sebuah kompetisi. Kompetisi yang ideal terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemain masih bersifat mendidik misal kesalahan teknik lemparan ke dalam (Throw In) tidak langsung diberikan tim atau regu dilaksanakan dengan harapan para lawan tapi diberikan pengertian dan 129

7 I, diberi kesempatan mengulang sekali. Modifikasi peraturan permainan menang. Anak usia dini belum dilatih untuk menerima beban fisik yang sepakbola kompetisi anak sangat berat, mereka masih sangat butuh perlu dilakukan bila melihat kondisi nyata dilapangan yang sering terjadi, misalnya anak usia sekolah dasar bermain dengan ukuran lapangan standar normal untuk pemain dewasa. Pertandingan dilakukan dengan sistem kompetisi penuh, artinya semakin banyak pertandingan pengembangan keterampilan dengan suasana yang gembira. Selain itu anak hanya melakukan pertandingan sebanyak satu kali dalam satu minggu agar tidak terjadi letih yang berlebihan, sehingga tidak menggangu pertumbuhan dan perkembangan anak. semakin banyak pula mengalaman yang didapat. Setiap peserta akan Daftar Pustaka,.. h.,.. fi "1 -;' saling bertemu satu sama lainnya. Setiap minggu satu tim hanya bermain satu kali supaya tetap memperhitungan aspek fisiologi, pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan sistem seperti ini diharapkan para pelatih mampu memperbaiki timnya dari pekan ke pekan malalui proses latihan. Australia Soccer Federation Coach's Manual. Melborne; The Broken Hill Proprietary Company Ltd. Bompa, Tudor Methodology of Training. (terjemahan). Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung. Djoko Pekik lrianto Dasar pelatihan. Yogyakarta: FIK UNY. Griffin, Linda L, Mitchell, Stephen A, and Oslin, Judith L Teaching Sport Concept and Skills: A Tactical Games Approach. USA: Human Kinetics. " < \.- Para pemain yang masih belia dengan otot yang masih lemah tentu akan belajar bermain tidak sesuai yang diharapkan, yang terjadi siapa yang kuat, cepat yang akan Harsono Panduan pengajar buku coaching dan aspek-aspek psikologis dalam olahraga. Jakarta : Proyek Pengambangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Kementrian Pendidikan Nasional. (201 0). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. J 130

8 ,k J.ft Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani: Jakarta. M. Furqon H Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret University. ' t:' t '!.:,1 f) --., 0. j f1 $.:; Rushall, Brent S., Pyke, Frank S Training for Sport and Fitness. South Melborne: The Macmillan Company of Australia Pty., Ltd. Sukadiyanto Pengantar Teori dan Metodologi Fisik. Yogyakarta. FIK. Universitas Negeri Yogyakarta. Sherwood Fisiologi Manusia dari Sel Ke Sistem. Jakarta. EGC Tom Goodman Latihan Usia Muda Penuh Gairah. Yogyakarta: Kickoff. (February 2004). r. ; 1' )}:. 'l _, ' - 131