PERANCANGAN JARINGAN CABANG MIKROBANKING PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, TBK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN JARINGAN CABANG MIKROBANKING PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, TBK"

Transkripsi

1 PERANCANGAN JARINGAN CABANG MIKROBANKING PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, TBK Raden Mas Asbudiutomo, Vinsensius Viantio Winna, Dennis Nugroho, Rudy Tjiptadi Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Telp. (62-21) Fax. (62-21) , ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN PADA CABANG MIKROBANKING PT. BANK INTERNASIONAL INDONESIA, Tbk ABSTRACT The research objective is to design a mikrobanking branch network in order to connect with the central office in order to improve the efficiency of data transmission between the branches with branch offices mikrobanking. The method used is the method of interview. The results achieved are mikrobanking branch offices and headquarters is already connected to a network that is efficient and effective in practice and makes for troubleshooting when problems occur. The conclusions of this study, which was designed network is a network design that can increase the effectiveness of data communications between branch offices mikrobanking with headquarters and can reduce errors that can occur during the process of running the company's business. Keywords: Analysis, design, networking, branch mikrobanking BII ABSTRAK Tujuan penelitian ialah merancang jaringan cabang mikrobanking agar dapat terhubung dengan kantor pusat sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengiriman data antara kantor cabang dengan kantor cabang mikrobanking. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara. Hasil yang dicapai yaitu kantor cabang mikrobanking dan kantor pusat sudah terhubung pada sebuah jaringan yang efisien dan efektif dalam pelaksanaannya serta mempermudah dalam troubleshooting ketika terjadi masalah. Simpulan dari penelitian ini, jaringan yang dirancang merupakan rancangan jaringan yang dapat meningkatkan keefektivan komunikasi data antara kantor cabang mikrobanking dengan kantor pusat dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada saat proses bisnis perusahaan berjalan. Kata Kunci : Analisis, perancangan, jaringan, cabang mikrobanking BII

2 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi khususnya di bidang jaringan komputer yang melaju dengan pesat menyebabkan segala industri, perusahaan, instansi suatu badan atau lembaga yang bergerak di segala bidang, dipaksa untuk mengubah seluruh sistem jaringan yang terdapat pada perusahaan tersebut menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan juga dapat diakses secara global-intern agar kelangsungan siklus hidup bisnis dari industri tersebut tetap berjalan dengan baik atau bahkan semakin meningkat. Keamanan jaringan perusahaan juga sangatlah penting agar jaringan perusahaan tersebut aman dan tidak dapat di usik oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab, maka diperlukan arsitektur jaringan yang memiliki keamanan yang tinggi, memiliki jalur back-up yang cepat serta data yang disimpan memiliki efisiensi memadai pada perusahaan tersebut. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) merupakan salah satu perusahaan swasta terkemuka yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia. Perusahaan ini tentunya memiliki sejumlah jaringan yang terangkai menjadi sebuah arsitektur jaringan dan dapat dikontrol oleh banyak pihak agar dapat mendukung proses dari jalannya siklus bisnis yang sedang berjalan. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. memiliki salah satu tujuan yaitu memasuki zona ekonomi mikro yang meliputi sektor usaha mandiri dan sektor usaha kecil-menengah. Oleh karena itu, PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. sedang membuka beberapa cabang baru, salah satunya yaitu cabang untuk mikrobanking. Dengan dibukanya kantor cabang baru ini, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mencapai apa yang sudah menjadi tujuan perusahaan. Untuk membantu kinerja perusahaan dan agar data yang dimiliki cabang mikrobanking ini dapat disinkronisasikan dengan kantor pusat, maka dibutuhkan jaringan baru yang dapat menghubungkan jaringan antara kantor cabang mikrobanking dengan kantor pusat yang berada di Sentral Senayan 3. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. mengharapkan jaringan yang terangkai menjadi sebuah arsitektur jaringan yang baik, memiliki tingkat keamanan yang tinggi, memiliki jalur back-up yang dapat dengan cepat melakukan pemindahan proses dari jaringan utama ke jaringan back-up serta dapat di kontrol dengan mudah sehingga memperlancar segala proses bisnis yang berlangsung di perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian untuk merancang jaringan komputer di PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. dan mengambil judul penelitian: Analisis dan Perancangan Jaringan Pada Cabang Mikrobanking PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. Permasalahan yang ada antara lain: Belum adanya jaringan LAN untuk memberikan akses kepada end user pada cabang mikrobanking. Belum adanya konektivitas WAN menuju ke kantor pusat PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. Dari permasalahan diatas, maka tujuan dari penilitian ini adalah merancang jaringan LAN agar dapat terhubung dengan kantor pusat, meningkatkan keamanan jaringan dan mempermudah troubleshooting dengan metode VLAN, meningkatkan efisiensi pengiriman data antara cabang mikrobanking dengan kantor pusat, dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada saat proses bisnis perusahaan berjalan. Kemudian manfaat yang akan didapatkan yaitu end user dapat terkoneksi ke jaringan cabang mikrobanking dan dapat mengakses kantor pusat untuk melakukan aktivitas perbankan. Dalam pengumpulan data atau fact finding pada penilitian ini, digunakanlah metode wawancara dimana narasumber dari pihak kantor pusat diwawancarai mengenai permasalahan yang ada, keadaan cabang mikrobanking itu sendiri, dan apa yang menjadi harapan dari kantor pusat, kemudian dianalisa dan diolah data-data yang terkumpul sehingga mendapatkan sebuah pemecahan atau solusi dari masalah yang ada.

3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 1 Diagram Alir Kerangka Pikir Identifikasi Masalah Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini untuk mengetahui permasalahan yang ada pada sistem yang akan diteliti. Tinjauan Pustaka Pada tahap ini, dilakukan pencarian pada referensi-referensi yang akan digunakan untuk mengetahui metode-metode apa saja yang cocok untuk menyelesaikan permasalahan pada sistem yang akan diteliti serta memberikan dasar-dasar yang kuat untuk menerapkan metode apa sistem tersebut. Pengumpulan Data dan Informasi Tahap ini akan dilakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan pada sistem yang ada. Dengan data-data yang dikumpulkan tersebut, akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang berjalan dan masalah-masalah yang terjadi pada sistem tersebut. Pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu wawancara, observasi, analisis, perancangan dan simulasi.

4 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut. Perancangan Topologi Setelah melakukan analisis akan diketahui kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan. Oleh karena itu, akan dilakukan perancangan topologi baru untuk mengatasi kekurangan pada sistem tersebut. Perancangan Jaringan dan Simulasi Selanjutnya akan dilakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan secara menyeluruh. Hal ini diwujudkan dengan melakukan perancangan dan implementasi jaringan ulang dengan menggunakan topologi yang telah dibuat. Evaluasi Pada tahap ini, akan dilakukan evaluasi oleh perusahaan yang bersangkutan yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang baru dibuat sudah sesuai dan memenuhi kriteria kebutuhan perusahaan atau belum. Apabila belum, maka akan dilakukan perbaikan kembali. Simpulan dan Saran Pada tahap ini, bagian ini berisi simpulan mengenai hasil penelitian dan saran yang berkenaan dengan hasil yang telah dicapai dengan tujuan perbaikan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik. Setelah melakukan analisis masalah yang ada dan kebutuhan jaringan untuk cabang mikrobanking Cibubur, ditemukan beberapa sebagai berikut : 1. Terdapat empat ruangan pada kantor cabang Cibubur dengan setiap ruangan berkapasitas up to 15 user untuk saat ini. 2. Device yang ada berupa empat access switch TT, dua distribution switch TT, dan dua router Fe-Tx. 3. WAN menggunakan MPLS dari dua service provider yaitu Indosat dan Telkom. MPLS yang digunakan merupakan layer dua MPLS, artinya IP address pada router kantor cabang Cibubur akan berada dalam subnet yang sama dengan router kantor BII yang lain. 4. Demi alasan keamanan, jaringan tersebut lebih memilih bermedia kabel. 5. Jaringan komputer diharapkan bisa efisien setiap ruangannya, maksudnya jika terjadi kesalahan di ruangan kesatu, tidak mempengaruhi ruangan kedua dan ruangan lainnya. 6. Perusahaan menginginkan jaringan dengan redundancy yang baik. Berikut solusi atas permasalahan yang ada : 1. Desain, perancangan, dan simulasi dilakukan untuk menyediakan akses pada empat ruangan yang terletak di cabang mikrobanking. Ini adalah langkah awal untuk pengembangan jaringan perusahaan. 2. Desain jaringan menganut paham local VLAN. Paham local VLAN berarti memisahkan broadcast domain secara geografis dan bukan berdasarkan fungsi pekerjaan (end-to-end VLAN). (Hucaby, 2010) 3. Redundant Distribution Layer dan penggunaan Layer 3 Switch untuk mengisi posisi Distribution Layer. Masih menurut Hucaby (2010), Layer 3 Switch memiliki kemampuan jauh lebih cepat dalam forwarding data dibanding dengan router karena memiliki fitur CEF (Cisco Express Forwarding). 4. Penggunaan device Cisco TT sebagai access switch, device Cisco TT sebagai distribution switch, dan penggunaan Router Fe Tx sebagai core router. Device ini digunakan karena sudah tersedia di perusahaan. 5. Pada access layer, teknologi yang digunakan adalah VLAN untuk melakukan pemisahan broadcast domain. 6. Pada access dan distribution layer, digunakan teknologi etherchannel untuk melakukan bundling pada setiap dua physical interface menjadi satu logical interface sehingga didapatkan bandwidth akumulasi untuk koneksi antar layer tersebut. 7. Distribution layer (Layer 3 Switch) menggunakan teknologi Switch Virtual Interface sebagai gateway bagi komputer, DHCP Server, daisy chain cabling design, dan routing protocol EIGRP untuk komunikasi dengan core router.

5 8. Core layer (router Fe Tx) menggunakan teknologi EIGRP untuk komunikasi dengan layer di bawahnya dan static route untuk menuju ke layer atasnya (internet dan WAN). HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan analisis yang ada, perusahaan membutuhkan jaringan dalam skala menengah untuk memberikan akses ke sekitar enam puluh user yang tersebar di empat ruangan berbeda. Design yang digunakan merupakan konsep design jaringan umum yang dijelaskan Odom (2013), berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti jaringan asal Italia dan dipublikasikan dalam jurnal IEEE jaringan dibagi menjadi tiga layer yaitu access, distribution, dan core. Access layer memberikan akses ke user dan menjadi pintu utama masuknya traffic jaringan. Tugas seperti mac addressing dilakukan di layer ini. Access layer menggunakan device yang diberi nama access switch untuk dokumentasinya, dengan hardware Cisco Switch TT sebanyak empat buah untuk mengisi empat ruangan. Hardware sudah ada di perusahaan. Perancangan yang ada mengikuti hardware yang tersedia. Distribution Layer menjadi gateway bagi user dan menyediakan fitur redundancy untuk availability yang baik. Device yang mengisi posisi ini adalah Cisco Catalyst TT. Dilakukan load balancing per ruangan dengan rincian ruangan satu dan dua ke arah Distribution Switch 1 kemudian ruangan tiga dan empat ke arah Distribution Switch 2. Core Layer menjadi tujuan routing bagi seluruh ruangan jika ingin menuju ke luar, dalam hal ini menuju ke gedung lain (WAN), internet, ataupun gedung sebelah. Core layer diisi posisinya oleh Cisco Router Fe Tx. Berikut adalah posisi masing-masing device dalam mengisi layer (access, distribution, dan core). Berikutnya device akan disebut sebagai access switch, distribution switch, dan core router. Gambar 2 Desain Topologi Jaringan Gambar di atas menunjukkan desain jaringan yang dibentuk atas dasar konsep access, distribution, dan core. Pada paling bawah terdapat end user berbentuk Personal Computer (PC), di atasnya adalah access switch, kemudian distribution switch, dan paling atas adalah core router.

6 OBJECT Tabel 1 Detail IP Address Setiap Device Dist.Switch 1 Dist.Switch 2 VLAN VLAN VLAN VLAN Core Router 1 Core Router 2 VLAN CoreRouter DistSwitch1 CoreRouter DistSwitch2 CoreRouter DistSwitch1 CoreRouter DistSwitch2 Berikut ini adalah konfigurasi-konfigurasi yang dilakukan pada setiap perangkat yang digunakan pada perancangan jaringan ini : a. Access Switch Gambar 3 Konfigurasi Access Switch Diatas merupakan screenshot dari konfigurasi-kofigurasi yang dilakukan pada setiap Access Switch hanya saja antara Access Switch 1 sampai 4 terdapat perbedaan pada penggunaan port dan IP saja. Berikut penjelasan spesifik untuk masing-masing konfigurasi : 1. VLAN Untuk membuat dan memberi nama pada jaringan VLAN, kami menggunakan konfigurasi : Switch(config)#vlan 10 untuk membuat port VLAN; Switch(config-vlan)#name RUANGAN_10 untuk memberi nama VLAN; Switch(config-vlan)#exit untuk keluar dari global configuration mode; 2. Mapping Port VLAN Untuk mapping port yang ada untuk masuk ke VLAN yang ditentukan, kami menggunakan konfigurasi : Switch(config)#interface range fa0/1 20 untuk masuk ke port fa0/1 sampai dengan fa0/20; Switch(config-if-range)#switchport mode access untuk menentukan port yang dipilih menggunakan mode access; Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10 untuk mapping port ke VLAN 10;

7 Switch(config-if-range)#exit untuk keluar dari global configuration mode; 3. Etherchannel Supaya jaringan yang kami gunakan dapat menggunakan teknologi Etherchannel, kami menggunakan konfigurasi : Switch(config)#interface range fa0/21 22 untuk masuk ke port fa0/21 sampai dengan fa0/22; Switch(config-if-range)#channel-group 1 mode on untuk mengaktifkan etherchannel pada port yang ditentukan; Switch(config-if-range)#exit untuk keluar dari global configuration mode; 4. Trunking Port Setelah memilih port mana saja yang akan di-bundling dengan etherchannel, kemudian barulah dapat menggunakan mode trunk pada beberapa port VLAN yang ada, dengan menggunakan konfigurasi : Switch(config)#port-channel 1 untuk masuk ke port yang di-bundling pertama; Switch(config-if)#switchport mode trunk untuk mengaktifkan mode trunk pada port tersebut; Switch(config-if)#exit untuk keluar dari global configuration mode. b. Distribution Switch Gambar 4 Konfigurasi Distribution Switch Diatas merupakan screenshot dari konfigurasi-kofigurasi yang dilakukan pada Distribution Switch hanya saja antara Distribution Switch 1 dan 2 terdapat perbedaan pada penggunaan port dan IP saja. Berikut penjelasan spesifik untuk masing-masing konfigurasi : 1. Trunking Port Untuk menggunakan mode trunk pada beberapa port VLAN yang ada, dengan menggunakan konfigurasi : Switch(config)#port-channel 2 untuk masuk ke port yang sudah di-bundling; Switch(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q untuk menentukan bahasa komunikasi pada mode trunk menggunakan bahasa sesuai standar IEEE 802.1q; Switch(config-if)#switchport mode trunk untuk mengaktifkan mode trunk pada port tersebut; Switch(config-if)#exit untuk keluar dari global configuration mode; 2. DHCP Untuk dapat membagi IP kepada end user secara otomatis, maka kami menggunakan teknik DHCP, dimana untuk mengkonfigurasi DHCP dengan cara berikut ini : Switch(config)#ip dhcp pool vlan_10 untuk menentukan IP DHCP pada suatu VLAN; Switch(dhcp-config)#network untuk membatasi IP yang dapat digunakan pada jaringan yang dipilih;

8 Switch(dhcp-config)#default-router untuk memberitahukan IP dari gatewaynya; Switch(dhcp-config)#dns-server untuk memberitahukan alamat dns-server yang dapat dituju; Switch(dhcp-config)#exit untuk keluar dari global configuration mode; Switch(config)#ip dhcp excluded address untuk memberitahu bahwa IP yang dapat diberikan DHCP kepada end user selain IP yang ditentukan.; 3. Routing Protocol EIGRP Untuk dapat menggunakan routing protocol EIGRP, kami mengkonfigurasi dengan cara berikut : Switch(config)#router eigrp 1000 untuk menentukan routing protocol akan menggunakan EIGRP dan diberi nama sesuai keinginan; Switch(config-router)#no auto-summary untuk mematikan automatic summarization, jadi class-nya tidak default; Switch(config-router)#network untuk menentukan di jaringan mana saja yang menggunakan EIGRP. c. Core Router Gambar 5 Konfigurasi Core Router Diatas merupakan screenshot dari konfigurasi-kofigurasi yang dilakukan pada Core Router hanya saja antara Core Router 1 dan 2 terdapat perbedaan pada penggunaan port dan IP saja. Berikut penjelasan spesifik untuk masing-masing konfigurasi : 1. Routing Protocol EIGRP Untuk dapat menggunakan routing protocol EIGRP, kami mengkonfigurasi dengan cara berikut : Switch(config)#router eigrp 1000 untuk menentukan routing protocol akan menggunakan EIGRP dan diberi nama sesuai keinginan; Switch(config-router)#no auto-summary untuk mematikan automatic summarization, jadi class-nya tidak default; Switch(config-router)#network untuk menentukan di jaringan mana saja yang menggunakan EIGRP; 2. Interface Port Router Switch(config)#interface fa0/0 untuk masuk ke interface port yang diinginkan; Switch(config-if)#ip address untuk memberikan IP pada router tersebut; Switch(config-if)#no shutdown untuk mematikan mode shutdown; Switch(config-if)#exit untuk keluar dari global configuration mode.

9 Setelah melakukan beberapa konfigurasi, barulah melakukan testing jaringan yang dibuat. Testing jaringan dibagi menjadi dua bagian, yaitu verifikasi konfigurasi dan verifikasi user. Verifikasi user dilakukan dengan cara melakukan ping, DHCP dari PC, dan membuka traffic telnet dari PC ke router kantor pusat melalui MPLS. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan simpulan bahwa perancangan jaringan berhasil 100 persen mengkoneksikan semua user termasuk server dan teknologi yang digunakan meliputi VLAN, Etherchannel, DHCP, Trunking Port, dan Routing Protocol EIGRP. Saran Penelitian ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian selanjutnya, maka beberapa masukan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Penambahan layer dua dan layer tiga security. 2. Penambahan protocol redundancy seperti HSRP / VRRP untuk menambah reliabilitas jaringan. REFERENSI Hucaby, D. (2010). CCNP SWITCH Official Certification Guide. Indianapolis: Cisco Press. Odom,W. (2013). Ccent/CCNA Icnd Official Cert Guide. Indianapolis: Pearson Education. Teare, D. (2010). Implementing Cisco IP Routing (ROUTE) Foundation Learning Guide: Foundation learning for the ROUTE Exam. Indianapolis: Cisco Press. RIWAYAT PENULIS Raden Mas Asbudiutomo lahir di kota Jakarta pada tanggal 17 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Vinsensius Viantio Winna lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Dennis Nugroho lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015.

KONFIGURASI VLAN, ROUTING STATIC, DHCP DAN NAT PADA LAYER 3 SWITCH CISCO 3560

KONFIGURASI VLAN, ROUTING STATIC, DHCP DAN NAT PADA LAYER 3 SWITCH CISCO 3560 KONFIGURASI VLAN, ROUTING STATIC, DHCP DAN NAT PADA LAYER 3 SWITCH CISCO 3560 Layer 3 switch atau Multilayer Switch adalah switch yang bekerja pada layer 2 dan juga bekerja pada layer 3 yang mempunyai

Lebih terperinci

Frido Falentino Rubil, S.T., M.T. ABSTRAK

Frido Falentino Rubil, S.T., M.T. ABSTRAK IMPLEMENTASI SWITCH LAYER TIGA DENGAN TEKNOLOGI SWITCH VIRTUAL INTERFACE SEBAGAI SUBSTITUSI ROUTER UNTUK DISTRIBUTION LAYER PADA PT INIXINDO PERSADA REKAYASA KOMPUTER Frido Falentino Rubil, S.T., M.T.

Lebih terperinci

SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3

SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3 SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3 Latar Belakang Masalah pembuatan jaringan komputer di kantor kantor yang baru berdiri Dengan VLAN dapat mengkonfigurasikan beberapa

Lebih terperinci

ANALISA, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL VLAN PADA PT. INTRA PRATAMA

ANALISA, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL VLAN PADA PT. INTRA PRATAMA ANALISA, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI JARINGAN MENGGUNAKAN METODE LOCAL VLAN PADA PT. INTRA PRATAMA Bobby Pranata, Idham Khalid Rudi Tjiptadi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Felix Marcello Wongkar. Achmad Berniando. Fadli Hijriyanto. Rudi Tjiptadi. Binus University

Felix Marcello Wongkar. Achmad Berniando. Fadli Hijriyanto. Rudi Tjiptadi. Binus University ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER UNTUK MELAKUKAN NETWORK RENDERING GUNA MENINGKATKAN KECEPATAN RENDERING COMPUTER GRAPHIC PADA PT. KOMPAS GRAMEDIA Felix Marcello Wongkar Achmad Berniando Fadli

Lebih terperinci

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750 TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750 Oleh : Muhammad Fadlan (14111011) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 1. Pendahuluan Jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan Baru Solusi untuk masalah yang ada pada jaringan yang lama yaitu tidak adanya kemampuan mobilitas pengguna jaringan dan kurang optimal karena belum menggunakan

Lebih terperinci

DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam

DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini akan membahas tentang bagaimana proses instalasi dan konfigurasi pada jaringan yang telah diterapkan. Topologi yang digunakan dalam proses

Lebih terperinci

TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan, MAC address, tipe protokol.

TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan, MAC address, tipe protokol. Nama : Meggy Mahares Sukran NIM : 15111110 Prodi : Teknik Informatika CARA KERJA VIRTUAL LAN VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan

Lebih terperinci

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch Tugas 3 Vlan Menggunakan 2 Switch Pada topologi di atas menggunakan 2 vlan, dimana vlan 10 pada jaringan 192.168.10.0/24 dan vlan 90 pada jaringan 192.168.90.0/24. Konfigurasi pada switch0 Switch>enable

Lebih terperinci

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY Dicky Muhammad Rahardianto Tripradipta Muhammad Fachry Rudi Tjiptadi Dipl.Ing Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI...VII DAFTAR TABEL... IX DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR SINGKATAN...XII INTISARI... XIV ABSTRACT... XV BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Konfigurasi VLAN pada FreeBSD 6.0 dan Cisco Catalyst 2950

Konfigurasi VLAN pada FreeBSD 6.0 dan Cisco Catalyst 2950 Konfigurasi VLAN pada FreeBSD 6.0 dan Cisco Catalyst 2950 Ricki Zurwindar Universitas YARSI Copyright 2007 VLAN adalah sebuah logical group dari stasiun jaringan, service, dan tidak

Lebih terperinci

Virtual LAN (VLAN) Computer and Networking Engineering SMK Negeri 1 Surabaya Ainun Najib Romadhoni

Virtual LAN (VLAN) Computer and Networking Engineering SMK Negeri 1 Surabaya  Ainun Najib Romadhoni Computer and Networking Engineering SMK Negeri 1 Surabaya http://seacyber.smkn1-sby.sch.id Virtual LAN (VLAN) Ainun Najib Romadhoni Blog : http://edukasiblogger.blogspot.com Email : anrit02@yahoo.com Ym

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oris Krianto Sulaiman Universitas Islam Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan, Medan Kota, Sumatera

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER LABORATORIUM TELEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Modul Superlab CCNA. Oleh: M. Saiful Mukharom. Jika kalian ingin bertanya ada di twitter.

Modul Superlab CCNA. Oleh: M. Saiful Mukharom. Jika kalian ingin bertanya ada di twitter. Modul Superlab CCNA Oleh: M. Saiful Mukharom Pendahuluan Pengantar Modul ini kami dokumentasi ulang dari pelatihan guru networking IDN Angkatan VII, pada pembahasan materi Cisco CCNA. Maksud dari dokumentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika Alamat: Kampus I, Jl. Wates. Km. 10 Yogyakarta. 55753. Telp.(0274) 649212,649211,Fax.(0274)-649213.

Lebih terperinci

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal. VLAN merupakan sebuah perangkat device virtual managemen (Software) yang perlu di konfigurasi secara logikal, sehingga bisa saling berkomunikasi sesuai dengan Group VLAN dan pada sub Network yang sama

Lebih terperinci

Virtual LAN. Isbat Uzzin N Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya

Virtual LAN. Isbat Uzzin N Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya VLAN Virtual LAN Isbat Uzzin N Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, Surabaya 1 Definisi i i VLAN Pemisahan jaringan secara logis yang dilakukan pada switch Pada tradisional switch, dalam satu switch

Lebih terperinci

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

Lab 1. VLAN (virtual LAN) Lab 1. VLAN (virtual LAN) Digunakan untuk membuat segmentasi network Vlan 1 merupakan vlan default Masing-masing vlan memiliki alamat network sendiri-sendiri 1a. Network Topologi VLAN 10 VLAN 20 A C B

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi terus berkembang dan mengalami kemajuan. Hal ini sangat membantu dan mempermudah kinerja manusia dan organisasi perusahaan. Interaksi dan komunikasi

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN Virtual LAN (VLAN) PT. TELKOM DIVRE IV SEMARANG Firdaus Aditya (L2F 007 031) Jurusan Teknik Elektro,Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam

BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI. terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam BAB 3 ANALISIS DAN IM PLEMENTASI 3.1 Umum Jaringan komputer bukanlah yang baru pada saat ini, hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA

LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA LOAD BALANCING DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL DAN OPTIMALISASI JARINGAN PADA PT. VEKTORDAYA MEKATRIKA Anggraini Kusumowardani Binus University, Jakarta, danii.santoso@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. PT.Adicipta Innovations Technology, maka solusi yang diajukan untuk

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. PT.Adicipta Innovations Technology, maka solusi yang diajukan untuk BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan data yang telah didapat dan penelitian yang dilakukan pada PT.Adicipta Innovations Technology, maka solusi yang diajukan untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jaringan Komputer (Tanenbaum, 2011:8), Jaringan Data diartikan kumpulan dari autonomous komputer yang terhubung dengan satu teknologi. Dua komputer dikatakan saling

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI PACKET TRACER 6.2

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI PACKET TRACER 6.2 BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses instalasi dan konfigurasi jaringan yang telah dibuat. 4.1 LANGKAH-LANGKAH INSTALASI PACKET TRACER 6.2 1. Buka Installer Packet Tracer 6.2

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN MENGGUNAKAN HSRP DAN VLAN PADA PT. MICROREKSA INFONET Nurdiansyah. Z Universitas Bina Nusantara, Jakarta, ansyah_nrd@yahoo.com Frans Effendi Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

MODUL VI. Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN

MODUL VI. Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN MODUL VI Praktikkum Switching Layer2 (VLAN, VTP, STP) Tujuan 1. Mengetahui bagaimana konsep dan konfigurasi VLAN 2. Mengetahui konfigurasi VLAN Trunking protocol (VTP) 3. Konfigurasi STP (Spanning Tree

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Ali Naga Saputra selaku IT Head Division di PT. Adicipta

LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Ali Naga Saputra selaku IT Head Division di PT. Adicipta L1 LAMPIRAN Wawancara Wawancara dengan Bapak Ali Naga Saputra selaku IT Head Division di PT. Adicipta Innovations Technology : 1. Apakah perusahaan saat ini membutuhkan sistem jaringan baru? Jawab: Ya,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Frido Falentino Kelas : LH01

SKRIPSI. Oleh. Frido Falentino Kelas : LH01 IMPLEMENTASI SWITCH LAYER TIGA DENGAN TEKNOLOGI SWITCH VIRTUAL INTERFACE SEBAGAI SUBSTITUSI ROUTER UNTUK DISTRIBUTION LAYER PADA PT INIXINDO PERSADA REKAYASA KOMPUTER SKRIPSI Oleh Frido Falentino 1301007686

Lebih terperinci

OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS

OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS OPTIMALISASI LAN PADA PT. TASPEN KANTOR CABANG BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PBR DAN QOS Kevin Aditya, Gilang Kurnia Ramadhan, Gideon Suryanto, Rudi Tjiptadi Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya no. 27 Jakarta

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Jose Manasye Martua. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat /

Jose Manasye Martua. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat / ANALISIS, PERANCANGAN, DAN IMPLEMENTASI HOT STANDBY REDUNDANCY PROTOCOL (HSRP) DAN ETHERCHANNEL UNTUK REDUNDANCY DISTRIBUTION SWITCH PADA PT DUTA PRIMA SENTOSA ABADI Jose Manasye Martua Universitas Bina

Lebih terperinci

LAMPIRAN. AS30000(config)#banner motd #Welcome To AS30000# AS30000(config)#banner login #For Authorized Only!!!#

LAMPIRAN. AS30000(config)#banner motd #Welcome To AS30000# AS30000(config)#banner login #For Authorized Only!!!# L1 Konfigurasi LAMPIRAN AS30000 router>enable router#conf t router(config)#hostname AS30000 AS30000(config)#banner motd #Welcome To AS30000# AS30000(config)#banner login #For Authorized Only!!!# AS30000(config)#ena

Lebih terperinci

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) SEMESTER GENAP 2011/2012 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : 1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika

Lebih terperinci

Dasar-dasar Desain Jaringan

Dasar-dasar Desain Jaringan Dasar-dasar Desain Jaringan Jarkom 2 - Nugroho Agus H., M.Si. Nugroho Agus - 2010 Fungsi Desain Jaringan yang baik Untuk mengantisipasi perkembangan kapabilitas media jaringan Mengantisipasi perkembangan

Lebih terperinci

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan VLAN A. TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti pr insip Vlan dan bisa mengkonfigurasi Vlan B. PERALATAN 1. Switch 2. Kabel UTP 3. PC Client 4. Program Simulasi C. TEORI

Lebih terperinci

PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MENINGKATKAN REALIBILITY JARINGAN MENGGUNAKAN OSPF DAN GLBP PADA CORE SWITCH DI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Ahmad Syaikhoni Alexius Martin Dahlan Martadiredja BINUS

Lebih terperinci

Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol Spanning Tree Protocol Candra Setiawan Program Studi Teknik Komputer, Jurusan Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Email :candra@unsri.ac.id ABSTRAK Pada materi ini membahas tentang Spanning Tree Protocol

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: MODE ROUTER

LAMPIRAN A: MODE ROUTER LAMPIRAN A: MODE ROUTER Mode Router> Router# Router(config)# Router(config-if)# Router(config-line)# Router(config-router)# User mode Privileged mode Global configuration mode Interface mode Line mode

Lebih terperinci

Konsep Virtual LAN (VLAN)

Konsep Virtual LAN (VLAN) Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung

Lebih terperinci

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN

Percobaan VLAN. Konfigurasi VLAN Percobaan VLAN Digunakan 2 switch pada jaringan VLAN. Untuk jaringan 192.168.10.0/24 menggunakan VLAN10 dan 192.168.30.0/24 menggunakan VLAN30. Konfigurasi VLAN Buat VLAN baru, VLAN 10 dan VLAN 30. Lakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo terkait permasalahan yang dihadapi, maka usulan yang diajukan adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka usulan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console

1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console Lab 0. Pengenalan 1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console 2. Tipe atau seri berapa router/switch yang sedang anda setting [Router# show version] 3. Apa nama file IOS

Lebih terperinci

Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero)

Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero) Implementasi Virtual LAN pada Gedung MPC Jakarta PT. Pos Indonesia (Persero) Teguh Putra Ning 1, Ade Surya Budiman 2 1 Program Studi Teknik Komputer/AMIK BSI Jakarta e-mail: teguhputra2988@yahoo.com 21

Lebih terperinci

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site :

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site : VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site : http://laluirfan.web.ugm.ac.id PENDAHULUAN Rancangan network pada masa kini sangat berbeda jauh dengan rancangan network dimasa lalu, rancangan network di masa lalu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan infrastruktur jaringan pita lebar menggunakan teknologi wireless mesh network untuk distribusi data dan sistem menggunakan penelitian terapan

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

Konfigurasi VLAN Menggunakan 1 Router dan 2 Switch pada Cisco Packet Tracer

Konfigurasi VLAN Menggunakan 1 Router dan 2 Switch pada Cisco Packet Tracer Konfigurasi VLAN Menggunakan 1 Router dan 2 Switch pada Cisco Packet Tracer Mata Kuliah : Admin dan Manajemen Jaringan Dosen Pengampu : Ferry Astika Saputra, S.T, M.Sc. Departemen : Departemen Teknik Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO Ade Ariani Djaja Saputra Bima Pratama Putra Oktavianus Saputra Drs. Antonius Herusutopo, B.E., M.Sc. Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika 1. VLAN Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL

ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL ANALISIS DAN PERANCANGAN OPTIMASI JARINGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENGGUNAKAN GATEWAY LOAD BALANCING PROTOCOL Ardhan Pratama Yoga ardhanpyoga@ymail.com Raditya Wibowo wibowo.raditya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN VLAN DENGAN OSPF DAN LOADBALANCING PADA PT.METRODATA

PERANCANGAN JARINGAN VLAN DENGAN OSPF DAN LOADBALANCING PADA PT.METRODATA PERANCANGAN JARINGAN VLAN DENGAN OSPF DAN LOADBALANCING PADA PT.METRODATA Juni Agustino Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Ronald Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Program

Lebih terperinci

KATA Halaman 1 dari 12

KATA Halaman 1 dari 12 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kemudahan dalam menyelesaikan segala tantangan sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Roadmap Sukses Sertifikasi CCNA

Lebih terperinci

Nomor AS: IIX : 222 International : 111 P.T. Indonusa System Integrator Prima : 100

Nomor AS: IIX : 222 International : 111 P.T. Indonusa System Integrator Prima : 100 L1 KONFIGURASI BGP Router IP Address list IIX Gateway 2 : 192.0.5.1 Internasional Gateway 2 : 192.0.4.1 Gateway 2 IIX : 192.0.5.2 Gateway 2 Internasional : 192.0.4.2 Gateway 2 Gateway 1 : 192.0.3.2 Gateway

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan analisis terhadap sistem jaringan yang sedang berjalan dan permasalahan jaringan yang sedang dihadapi oleh PT. Mitra Sejati Mulia Industri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian akan muncul gambar seperti

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian akan muncul gambar seperti BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK telah dibuat. Bab ini membahas tentang proses instalasi dan konfigurasi jaringan yang 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN PACKET TRACER 6.2 1. Buka Installer Packet Tracer 6.2 kemudian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN IAIN LANGSA BERBASIS VLAN Habibi Abdurrahman Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa e-mail : habibi.ary@gmail.com Abstrak Dengan berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

TUTORIAL PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN (dengan DHCP)

TUTORIAL PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN (dengan DHCP) TUGAS JARKOM 2011 TUTORIAL PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN (dengan DHCP) Dosen : Bpk. M.Zen Hadi SH, ST, M.Sc --- KELOMPOK : --- 1. NINA DWI HAPSARI (7208040032) 2. RISKY SHAFIA (7208040047)

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 4. topologi jaringan komputer yang lebih baru dengan menggunakan metodelogi

BAB 4. topologi jaringan komputer yang lebih baru dengan menggunakan metodelogi BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN 4.1 Perancangan Jaringan VLAN Berdasarkan penelitian dan anilisis jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang sedang dihadapi pada PT Lite Solutions Indonesia,

Lebih terperinci

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN]

Network Tech Support Virtual LAN [VLAN] Modul 27: Overview VLAN adalah suatu kelompok logic atau pemakai. Para pemakai atau alat ini dapat di kelompokkan menurut fungsi, departemen, disamping penempatan phisik segmen LAN. Pada VLAN, peralatan

Lebih terperinci

Penerapan Virtual Routing Forwarding dan Route Leaking untuk Routing IP Address dan Subnet yang sama pada Mikrotik di STMIK Musirawas Lubuklinggau

Penerapan Virtual Routing Forwarding dan Route Leaking untuk Routing IP Address dan Subnet yang sama pada Mikrotik di STMIK Musirawas Lubuklinggau Penerapan Virtual Routing Forwarding dan Route Leaking untuk Routing IP Address dan Subnet yang sama pada Mikrotik di STMIK Musirawas Lubuklinggau STMIK MUSIRAWAS LUBUKLINGGAU, Jln. Besar H.M. Soeharto

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN DENGAN MULTIVENDOR VPN IPSEC DI BPPT

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN DENGAN MULTIVENDOR VPN IPSEC DI BPPT ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN DENGAN MULTIVENDOR VPN IPSEC DI BPPT Enrico Quindrata 1 ;Achmad Hadiono 2 ;Vito Varianto 3 ;Taslim Rochmadi 4 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY Oris Krianto Sulaiman Universitas Islam Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Teladan, Medan Kota, Sumatera Utara Fairystrawhat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VLAN PADA PT. INTIKOM BERLIAN MUSTIKA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VLAN PADA PT. INTIKOM BERLIAN MUSTIKA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VLAN PADA PT. INTIKOM BERLIAN MUSTIKA 1 M Kautsar Emeraldy, 2 Nugraha Abdillah, 3 Thamrin Widaya Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

InterVlan Routing TUJUAN PERALATAN TEORI

InterVlan Routing TUJUAN PERALATAN TEORI 3 InterVlan Routing TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip Intervlan Routing dan bisa mengkonfigurasi Intervlan Routing PERALATAN Router SWITCH Kabel UTP PC

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

ZULFADRIAWAN

ZULFADRIAWAN IMPLEMENTASI VLAN Virtual LAN atau biasa disebut VLAN merupakan salah satu fitur yang menarik yang disediakan oleh Switch Cisco, cara kerja dari VLAN yaitu mampu membagi port port yang ada menjadi jalur

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY

ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY CESS (Journal Of Computer Engineering, System And Science) p-issn :2502-7131 ANALISIS SISTEM KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SWITCH PORT SECURITY Oris Krianto Sulaiman Universitas Islam Sumatera Utara

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP OVER VLAN PADA ROUTING PROTOCOL IS-IS

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP OVER VLAN PADA ROUTING PROTOCOL IS-IS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN VOIP OVER VLAN PADA ROUTING PROTOCOL IS-IS Muhamad Dwi Kurniawan 1, Wiwin Sulistyo 2 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

MODUL 1 VIRTUAL LAN (VLAN)

MODUL 1 VIRTUAL LAN (VLAN) MODUL 1 VIRTUAL LAN (VLAN) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami aplikasi VLAN. 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi VLAN dengan switch CISCO 3. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi inter-vlan dengan

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI JURNAL MEDIA PROCESSOR Vol. 7, No.3, Oktober 2013 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI Pareza Alam Jusia, S.Kom,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER PART 2

PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER PART 2 Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com PERANCANGAN ROUTING PADA BOSON NETWORK DESIGNER PART 2 Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi)

Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi) Analisis dan Perancangan Sistem Manajemen Network Berbasis Virtual Local Area Network (Studi Kasus : PT. Sumbertama Nusa Pertiwi) 1) Herti Yani, 2) Pareza Alam Jusia, 3) Hetty Rohayani. AH Teknik Informatika

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Agar rancangan sistem yang telah dibuat bisa dioperasikan, maka perlu diadakan langkah-langkah kegiatan dari penerapannya. Adapun langkah-langkah kegiatan yan perlu dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Jaringan Donahue (2011:1) lebih spesifik mengatakan bahwa, "Jaringan komputer merupakan dua atau lebih komputer yang terhubung dengan beberapa cara

Lebih terperinci