BAB I PENDAHULUAN. Narapidana ditahan dan mendapatkan pembinaan. Kehidupan di Lapas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Narapidana ditahan dan mendapatkan pembinaan. Kehidupan di Lapas"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah tempat dimana para Narapidana ditahan dan mendapatkan pembinaan. Kehidupan di Lapas hampir sama dengan kehidupan bermsayarakat pada umumnya, hanya saja di dalam Lapas para penghuni tahanan dibina agar setelah keluar dari Lapas menjadi individu yang lebih baik dan tentu saja menaati hukum dan aturan yang berlaku. Lembaga Pemasyarakatan harusnya menjadi tempat yang aman bagi para Narapidana dan bukan menjadi tempat yang mencekam bagi Narapidana dan penghuni Lapas seperti yang terjadi di sebuah Lapas di Jogjakarta. Seperti yang dikutip dalam surat kabar harian Jawa Pos. Suasana mencekam melingkupi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan, Sleman, Jogjakarta, sepanjang hari kemarin( 23/3). Hal itu terjadi setelah lapas di jalan Bedingin, Mlati, itu diserang sekelompok orang bercadar ala ninja yang menembak mati empat tahanan. (24/3/2013) Pemberitaan kasus Cbongan adalah berita yang mencangkup ranah militer dan kriminal. Penyerangan Lapas oleh beberapa oknum Kopassus menandakan bahwa aksi kriminalitas yang biasanya dilakukan oleh masyarakat sipil, sekarang juga dapat dilakukan oleh aparat bersenjata seperti Kopassus. 1

2 2 Hal yang paling memperihatinkan dalam kejadian penyerangan di sebuah Lapas itu terjadi di Jogjakarta, sebuah daerah yang dianggap sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman masyarakat yang heterogen. Jogja sebagai sebuah provinsi istimewa yang dipelihara melalui persatuan dalam perbedaan, yang menggambarkan tempat dimana kedamaiaan berada dalam perbedaan harus menjadi tempat kejadian perkara pembunuhan yang melibatkan beberapa Kopassus (Komando Pasukan Khusus). Seperti berita yang dikutip dari surat kabar harian Kedaulatan Rakyat Proses hukum terhadap 11 pelaku penyerangan Lapas Cebongan mulai dilakukan Senin (8/4) sore. Begitu pelaku sampai di Semarang dari Puspom Jakarta, mereka menjadi tahanan Pomdam IV Diponegoro. (10/4/2013) Media cetak, elektronik, dan internet adalah saluran-saluran dari media massa. Media massa (mass media) adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media bisa berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi ini. (West & Turner, 2008: 41) Perkembangan dunia komunikasi dan informasi media elektronik maupun media cetak bisa di katakan semakin maju dengan hadirnya media baru berupa internet, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi dan mendapatkan edukasi. Media ini banyak diminati berbagai kalangan pebisnis hingga masyarakat. Bagi kalangan pebisnis menawarkan barang yang mereka produksi maupun berkomunikasi dengan konsumen. Media cetak adalah tempat memberikan sebuah pemberitaan dan opini bagi para khalayak agar

3 3 mendapatkan sebuah informasi dan referensi. Surat kabar, majalah, dan tabloid adalah jenis-jenis media cetak. Informasi sekarang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Informasi memberikan ruang lebih terhadap masyarakat untuk memajukan kehidupan, baik itu berupa edukasi, berita dan hiburan. Media massa adalah alat yang tepat untuk mendapatkan segala informasi tersebut. Harian surat kabar atau sering di sebut koran masih menjadi media massa yang diminati oleh khalayak. Selain praktis, media cetak berupa koran dengan harga yang relatif murah, dapat terjangkau bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Terlebih lagi dalam kasus penyerangan di Lapas Cebongan. Masyarakat yang ingin menganalisis berita yang lebih kritis lebih memilih surat kabar harian sebagai referensi. Surat kabar dalam berbagai pemberitaan, bertujuan untuk menyampaikan sebuah informasi terkini kepada khalayak. Pemberitaannya juga bermacam-macam, ada berisikan berita ringan sampai Hard news. Cara surat kabar dalam mengolah pemberitaan kasus pembunuhan dan teror yang terjadi, harus benar-benar baik dan tidak lepas dari kode etika. Setelah terlepas dari rezim orde baru. Dunia pers di Indonesia bebas memberitakan apapun, karena memasuki babak baru era demokrasi. Pemberitaan di media cetak menyangkut teror dan pembunuhan yang pada era orde baru dilarang keras beredar, kini secara terbuka dalam menyampaikan berita. Media cetak menjadi salah satu pionir dalam memajukan pembangunan dan sebagai tempat berbagi informasi.

4 4 Berita tentang pembunuhan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, terjadi beberapa waktu yang lalu membuat masyarakat Indonesia ingin mengetahui dan mendapatkan informasi dari berita tersebut. Beberapa media cetak dan elektronik lokal maupun luar kota Yogyakarta membuat berita ini sebagai headline mereka. Media cetak seperti surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos pada edisi 24 Maret 2013 memberitakan kejadian ini sebagai headline. Satu hari setelah terjadinya pembunuhan di Lapas cebongan, 23 maret Selama satu bulan, berita yang menyangkut hal ini selalu diberitakan oleh surat kabar harian itu. Begitupun juga dengan surat kabar harian lokal yang berdomisili di kota tempat kejadian perkara. Kedaulatan Rakyat yang telah berpuluh-puluh tahun menjadi koran terpercaya bagi warga Jogja pun memberikan informasi pada setiap kolomnya. Seperti yang dikatakan oleh Nurudin. Informasi lebih efektif jika melalui media massa. Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang di sajikan. (Nurudin, 2009: 66) Media menjadi hal yang sangat menarik untuk di teliti. Terutama dalam segi isi pemberitaanya, karena isi dari berita adalah pesan komunikasi massa yang menyangkut orang banyak yang membacanya. Seperti fungsi komunikasi massa adalah sebagai to inform, to surveillance, to correlation, dan to entertain.

5 5 Media cetak selain sebagai fungsi informasi. Pemberitaan dalam hal pengawasan juga sebagai fungsi komunikasi. Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. (Nurudin, 2007: 78) Hal yang menyangkut media massa adalah hal yang menarik karena diantara suatu pemberitaan antara surat kabar satu dengan yang lainnya selalu berbeda. Peneliti memilih meneliti isi pemberitaan di harian surat kabar Jawa Pos dan Kedaulatan Rakyat, terhadap pemberitaan pembunuhan di Lapas Cebongan. Jawa Pos adalah termasuk salah satu koran terbesar di Indonesia diantara koran besar seperti harian Kompas, Seputar Indonesia, Jakarta Pos, Republika dan lain-lain. Pada tahun 2013 jawa pos mendapatkan berbagai penghargaan. Jawa Pos berhasil meraih prestasi tertinggi di bidang surat kabar dunia. Koran yang terbit dari Surabaya ini berhasil meraih penghargaan tingkat dunia dengan gelar Newspaper of the Year 2011, di ajang World Young Reader Prize. Sedangkan Kedaulatan Rakyat adalah koran yang tak asing di telinga warga Jogja. Kedaulatan Rakyat adalah termasuk koran tertua di Jogja dan Indonesia. Terlebih lagi secara demografis Kedaulatan Rakyat adalah koran lokal yang berdomisili di Jogja, tempat dimana kasus pembunuhan di Lapas Cebongan itu terjadi.

6 6 Kedaulatan Rakyat secara demografis sangat dekat dengan tempat kejadian pembunuhan di Lapas Cebongan, yaitu Yogyakarta. Isi berita yang terkandung di dalamnya cenderung lunak atau berkesan ringan, tanpa harus banyak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam pemberitaan. Berbeda dengan Jawa Pos yang secara keseluruhan menampilkan pemberitaan secara lugas dan terperinci. Oleh karena itulah, Peneliti memilih kedua media tersebut untuk menjadi objek penelitian. Yang pada akhirnya akan menjadi suatu perbandingan dalam hal isi berita, kuantitas berita, dan lain-lain. Pemberitaan pada tanggal 24 Maret 30 April 2013 menjadi fokus penelitian dikarenakan pada antara tanggal tersebut pemberitaan masih meliputi topik utama dalam kedua harian surat kabar tersebut setelah satu hari terjadinya kasus penyerangan pada 23 Maret Objek penelitian ini adalah tema yang bisa di katakan menarik untuk di teliti. Mengingat negara ini sering terjadi teror pembunuhan. Terlebih kasus pembunuhan yang terjadi di Lapas Cebongan membawa nama lembagalembaga penting di Indonesia, yaitu Lembaga Permasyarakatan dan Kopassus. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari tulisan latar belakang di atas, penulis berhak membatasi ruang lingkup penelitian yang akan diteliti oleh penulis, adalah sebagai berikut :

7 7 Bagaimana bentuk penyajian berita pembunuhan di Lapas Cebongan (berdasarkan penempatan halaman, sumber berita, serta isi berita tersebut ) Pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos edisi 24 Maret 30 April 2013? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penyajian bentuk berita Kasus Penyerangan di Lapas Cebongan Pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret 30 April 2013, yang dilihat berdasarkan frekuensi isi berita, penempatan halaman berita, dan permasalahan berita. D. Manfaat Penelitian Peneliti sangat berharap agar apa yang diteliti dapat bermafaat bagi banyak orang, dan untuk perkembangan peradaban manusia. Manfaat penelitian akan menjadi sesuatu yang berguna bagi kemajuan tanah air Indonesia. Dari apa yang diteliti akan bermanfaat berupa : 1. Manfaat Akademis a. Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi study/kajian ilmu pengetahuan b. memberikan sumbangsih maupun rujukan referensi bagi para peneliti lainnya. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat terhadap peneliti, karena peneliti mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dari proses penelitiannya.

8 8 b. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai tulisan dalam berita yang sangat berharga dalam memahami karakteristik isi berita. E. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian Terdahulu a. Nama peneliti terdahulu : Diatmikia Yoga Permana Pemberitaan Kasus Korupsi Pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011 (Analisis Isi Kuantitatif Penyajian Berita Kasus Korupsi M.Nazarudin Terkait Pembangunan Wisma Atlet Sea Games 2011 di Surat Kabar Harian Kompas dan Media Indonesia Periode 1 juli 31 juli 2011) Frekuensi penyajian berita berdasarkan penempatan halaman. Berdasarkan halaman depan, kompas mempunyai 18/29,51% dan Media Indonesia 35/47,3%. Berdasarkan halaman dalam, kompas mempunyai 43/70,49% sedangkan Media Indonesia 39/52,7%. Kesimpulan pemberitaan di Media Indonesia lebih banyak dari pemberitaan di Surat Kabar harian kompas. b. Nama Peneliti Terdahulu : Erlita Kusumaningtiyas Media Dan Peyanjian Berita Berkonsiliasi (Studi Analisis Isi Penyajian Berita Rekonsiliasi dan Konflik Pasca Rekonsiliasi Keraton Kasunanan Surakarta di Surat Kabar Harian Solopos dan Suara Merdeka periode mei juni 2012)

9 9 Berdasarkan penyajian berita rekonsiliasi dan konflik pasca rekonsiliasi keraton kasunanan Surakarta berdasar kategori jenis berita. Solopos masih mendominasi angka frekuensi dari berbagai kategori pemberitaan, mulai dari Straight news, Feature news, Depth reporting, dari jumlah total, 48/100% untuk Solopos dan 47/100% untuk Suara Merdeka. Kesimpulannya terdapat variabel dan frekuensi berita yang berbeda. Surat kabar harian Solopos lebih banyak memberitakan berita tersebut daripada Suara Merdeka. F. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi yang baik haruslah ada pemahaman diantara pembicara dan orang yang mendapatkan pesan tersebut. Apabila seseorang pengirim pesan sedang menyampaikan sebuah informasi, sebagai pendegar yang baik yang harus dilakukan adalah penerima pesan tersebut dapat memahami pesan yang telah disampaikan agar tercipta komunikasi yang baik. Pengertian komunikasi mempunyai arti yang sangat luas. Seperti yang diutarakan John Fiske. Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang semua orang ketahui dan pahami namun tidak banyak yang mengetahui definisi dari Komuikasi. John Fiske juga menyatakan bahwa komunikasi mempunyai definisi yang tidak terhingga. Saling berbicara, televisi, media, dan penyebaran informasi, dan lain-lain. Itu semua adalah bagian dari definisi komunikasi (Fiske, 2012 : 1).

10 10 Saat kita berbicara tentang hal komunikasi, tentu tidak akan lepas dari media. Terutama berhubungan dengan komunikasi yang melibatkan orang banyak. Seperti komunikasi melalui surat, kabar, radio, televisi, dan yang semakin berkembang yaitu internet. Kecanggihan zaman menjadikan seluruh informasi lebih cepat sampai tanpa meninggalkan sisi ke-akuratan suatu informasi. 2. Surat Kabar Sebagai Alat Komunikasi Massa Media massa haruslah mempunyai saluran agar pesan yang ingin dikatakan dapat tersampaikan oleh khalayak luas. Seperti yang diutarakan Richard West dan Lynn H.Turner, Media massa (mass media) adalah saluran-saluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio, dan sebagainya. Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi ini (West dan Turner, 2007: 41). Ini artinya, surat kabar termasuk dalam media massa yang khalayaknya mencangkup orang banyak. Jay Back dan Frederick C.Whitney (1998). Menggambarkan Mass communication lebih menunjuk pada media mekanis yang digunakan dalam komunikasi massa yakni media massa. Sementara itu, mass communication lebih menunjuk pada teori atau proses teoritik. Atau bisa dikatakan mass communication lebih menunjuk pada proses dalam komunikasi massa (Nurudin, 2009: 5).

11 11 Avery dan McCain, (1982) menyatakan bahwa Setiap aspek komunikasi massa adalah bermedia (mediated), interaksi dalam bermedia berbeda dengan interaksi personal. Pertama, potensi masukan yang di indera penerima lebih terbatas. Kedua, penerima pesan bermedia mempunyai sedikit kontrol atau tidak mempunyai kontrol sama sekali atas sumber-sumbernya-yakni, umpan baliknya sangat terbatas atau tidak diketahui sama sekali, hanya dibayangkan (Mulyana, 2005: 198). 3. Fungsi Media Massa Fungsi media massa bagi kehidupan sangatlah besar dan beragam. Saat pertama kali media berkembang membawa perubahan yang signifikan didalam kemajuan zaman. Media juga berperan vital dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. a. Informasi Fungsi media massa adalah untuk memberitakan sebuah informasi kepada khalayak agar khalayak yang membaca atau melihat medapatkan sebuah informasi yang berguna dan bermanfaat (Nurudin, 2009: 66). b. Hiburan Media massa merupakan sebuah alat untuk memberikan hiburan kepada khalayak. Selain informasi, ragam berita yang disajikan haruslah membuat para pembaca merasa terhibur atau

12 12 bahagia ketika melihat atau membaca sebuah media massa (Nurudin, 2009: 69). c. Persuasi Bagian ini menjelaskan bahwa dalam sebuah media massa juga terdapat bagian yang mengajak atau merayu khalayak yang menikmati sebuah media massa untuk mengikuti apa yang di sampaikan. Dalam surat kabar biasa kita menemui kolom opini atau tajuk rencana ataupun iklan yang memberi bujukan agar dapat mempercayai dan mengikuti apa yang disampaikan ( Nurudin, 2009: 72 ) d. Pengawasan Nurudin menjelaskan bahwa fungsi ini memberikan informasi kepada khalayak tentang sesuatu hal yang terjadi belakangan ini. Hal ini terkait dengan peran media dalam melihat fenomena yang terjadi saat ini sebagai bagian dari informasi yang penting diketahui para khalayak. Misalnya seperti bahaya yang terjadi pada suatu wilayah dan media memberikan peringatan bahaya kepada para khalayak ( Nurudin, 2009: ). e. Korelasi Fungsi ini erat kaitannya dengan peran media massa sebagai penghubung antara narasumber dengan khalayak yang melihat dan

13 13 membaca. Fungsi ini cenderung digunakan dalam sebuah Negara yang menganut paham demokrasi (Nurudin, 2009: 82). 4. Berita Dalam Surat Kabar Dalam surat kabar harian terdapat banyak jenis berita. Memberikan suatu informasi adalah pesan yang ingin disampaikan dalam suatu berita surat kabar harian. Drs.Dja far H.Assegaff menyatakan beberapa jenis berita yang terdapat di dalamnya. a. Berita politik dalam Surat Kabar Harian Berita politik adalah berita yang sangat penting bagi suatu khalayak yang hidup dalam tatanan pemerintahan karena semua menyangkut diri sendiri dan berbagai hal dalam suatu negara. Pengertian politik di sini adalah dalam arti yang luas, yakni sebagai ilmu pemerintahan Negara, jadi tidak hanya terbatas kepada pengertian partai dan kegiatannya. Jadi, politik dalam arti luas yang dimaksudkan itu akan mencakupi tidak saja masalahmasalah kenegaraan, sejak dari diplomasi Internasional, pemilihan umum dan krisis kabinet, akan tetapi juga sampai kepada masalah-masalah politik yang timbul di daerah-daerah (Assegaff, 1985: 40-47). b. Berita kejahatan dalam Surat Kabar Harian Di Indonesia pemberitaan kejahatan biasanya dimuatkan dalam halaman dua, akan tetapi jika berita kejahatannya cukup besar, ia dimuatkan pula di halaman satu. Patut dikemukakan

14 14 bahwa berita-berita kejahatan pada harian-harian di Indonesia tidak diolah dengan serba sensasional, yang dapat memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap masyarakat (Assegaff, 1985: 40-47). c. Berita Militer dalam Surat Kabar Harian Dalam keadaan dunia kita yang ada dalam keadaan perang permanen atau perang dingin, berita militer selalu akan kita jumpai di dalam pemberitaan surat kabar. Dalam keadaan perang dingin dan adanya multi polarisasi dunia serta ancaman kemusnahan oleh senjata nuklir. Pamer senjata dan pamer kekuatan menjadi alat utamanya dan pers selalu dilibatkan, untuk merebut dan menaklukan pikiran manusia yang dikenal sebagai perang urat syaraf (psy-war) (Assegaff, 1985: 40-47). 5. Kajian Analisis Teks Dalam Media Dalam meneliti teks suatu media, terutama media massa. Hal yang harus dipahami terlebih dahulu adalah media. Karena media berada ditengah khalayak banyak. Beritanya yang berbeda antara satu media dengan media lain membuat kajian analisis teks sangat bervarian. Drs.Alex Sobur menyatakan bahwa media massa dianggap tidak lebih dari alat komunikasi yang kosong dan netral dalam dirinya sendiri. Ia hanya berisi apabila diisi dengan pesan oleh

15 15 komunikator kepada pihak tertentu. Nasibnya mirip bahasa yang sudah lebih lama dilecehkan sebagai alat komunikasi. Dalam mengkaji teks suatu media, hal yang diteliti bisa berupa simbol, bahasa, tanda-tanda dan tulisan. Teks dalam konteks pemaknaan adalah bagian dari kajian teks media. Dalam meneliti teks suatu media bisa menggunakan beberapa teori. Dalam buku Analisis Teks Media, yang diterbitkan oleh Remaja Rosdakarya. Drs. Alex Sobur, M.si. menyatakan ada 3 analisis yang bisa digunakan, yaitu analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing. a. Analisis isi Dalam mengkaji media terutama surat kabar, analisis isi menjadi salah satu rujukan teori yang dapat digunakan, setelah Max Weber mengusulkan analisis isi berskala besar terhadap pers. Surat kabar harian sebagai objek yang diteliti mempunyai data-data yang lengkap karena berupa gambaran dan berita yang dimuat didalam sebuah kertas. Holsti (1969: 28) menyatakan bahwa analisis isi banyak dipakai untuk menggambarkan karakteristik dari suatu pesan. Analisis isi digunakan untuk menjawab pertanyaan what, to whom, dan how dari suatu proses komunikasi (Eriyanto, 2013: 32-33). Analisis isi bisa digunakan untuk menggambarkan deskripsi suatu pesan, bisa juga melakukan perbandingan (komparatif) antara kedua isi pesan. Seperti yang dikatakan Eriyanto bahwa Analisis

16 16 Isi menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan. Ada analisis isi yang hanya menggambarkan pesan (teks). Tetapi ada juga analisis isi yang didesain untuk melakukan perbandingan (komparatif). Misalnya perbandingan antarwaktu, antar komunikator yang berbeda, dan antar khalayak yang berbeda (Eriyanto, 2013: 33) 1. Unit Analisis Unit analisis adalah bagian dari pendekatan analisis isi yang bertujuan untuk menentukan apa yang diobeservasi, dicatat, dan dianggap sebagai data. Eriyanto menjelaskan unit analisis adalah untuk memisahkan menurut batas-batasnya dan mengindentifikasi untuk analisis berikutnya. (Eriyanto: 2013: 71) Penelitian ini akan menggunakan unit sintaksis. Yang bertujuan untuk meneliti suatu berita melalui bagian bahasa dari suatu isi pemberitaan Penelitian dalam kedua surat kabar harian mengenai berita penyerangan Lapas Cebongan oleh oknum Kopassus. Kata-kata Lapas Cebongan dan Kopassus menjadi kata utama dalam meneliti suatu pemberitaan. 6. Perbandingan Analisis Isi dengan Analisis Teks Media yang Lain. Analisis isi bukanlah salah satunya analisis yang dapat digunakan dalam meneliti isi pemberitaan atau teks. Ada tiga analisis

17 17 yang dapat digunakan dalam meneliti teks. Berikut adalah ketiga analisis tersebut : 1. Analisis Wacana Analisis ini digunakan untuk mencari semua ujaran atau teks yang terdapat makna di dalamnya dan dalam teks tersebut mempunyai makna dan kaitannya dalam dunia nyata. ( Sobur. 2004: 11) 2. Analisis Semiotik Berita dalam media mempunyai makna di dalam bentuk penyajiannya. Semiotik sebagai pendekatan untuk menganalisis teks yang terdapat dalam sebuah media yang dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Saat ini Analisis ini lebih banyak digunakan untuk mengungkap makna isi media yang berupa visual ataupun motion (Sobur, 2004: 95) 3. Analisis Framing Anlaisis ini merupakan perkembangan dari analisis wacana. Analisis ini adalah pendekatan yang masih baru diantara analisis yang sebelumnya sudah ada. Analisis Framing digunakan untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media. Bertujuan untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi (Sobur, 2004: 162)

18 18 G. Kerangka Berpikir Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, edisi 24 Maret 30 April 2013 Surat Kabar Harian Jawa Pos, edisi 24 Maret 30 April Pemberitaan Kasus penyerangan di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus Proses produksi berita pada Kedaulatan Rakyat Proses produksi berita pada Jawa Pos Pesan dan kategori Dalam pemberitaan pada Kedaulatan Rakyat Pesan dan kategori Dalam pemberitaan pada Jawa Pos Perbedaan pemberitaan pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos Gambar. 1.1 Pola Kerangka Berpikir 1. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah suatu bentuk penelitian yang mencangkup prosedur-prosedur khusus untuk memproses data ilmiah yang menjabarkan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan fakta dan panduan praktis pelaksanaannya. Dapat kita artikan definisi konseptual sebagai sebuah bagian dalam menjelaskan suatu penelitian. Dalam hal ini peneliti menyajikan definisi konseptual penelitian sebagai berikut :

19 19 a. Surat Kabar Harian adalah media massa yang paling awal muncul sebelum radio, televisi, dan internet. Surat kabar juga dapat diartikan sebagai catatan tertulis yang dapat merekam berita dengan mengkliping atau pengarsipan sebagai dokumentasi sebuah peristiwa. b. Berita menurut J.B.Wahyudi mendefinisikan berita sebagai suatu laporan peristiwa yang terjadi, yang di dalamnya terdapat nilai penting dan menarik bagi sebagian khalayak dan dipublikasikan melalui media massa (Tamburaka, 2013: 88). 2. Definisi Operasional Definisi Operasional merupakan proses dimana objek penelitian dirturunkan dari abstrak ke konkret. Melalui variable dan kategori. Hal ini dapat diukur serta diteliti (Eriyanto, 2013: ). Dalam kaitannya penjelasan diatas, penelitian ini terbagi atas kategorisasi sebagai berikut : 1. Penempatan halaman depan a. Headline adalah kolom dalam koran yang menunjukan fokus pemberitaan pada saat itu. b. Halaman depan adalah halaman yang terletak di lembaran pertama surat kabar harian

20 20 2. Sumber Berita Sumber berita adalah asal muasal sebuah berita itu dimuat dihalaman surat kabar. Bisa berupa kesaksisan para narasumber maupun pendapat. Kategori itu akan dibagi empat, yaitu : a. Pihak anggota TNI dan Kopassus Kategori ini menyajikan berita yang bersumber dari oknum Kopassus, yang memang dari awal pemberitaan mengenai kasus pembunuhan di Lapas Cebongan selalu disangkutpautkan. b. Pihak Aparatur Negara Pihak ini melibatkan anggota kepolisian, pengadilan, dan orrang yang bekerja dalam ruang lingkup hukum. Dalam hal ini juga termasuk orang yang bekerja didalam pemerintahan seperti; Gubernur, pejabat anggota DPRD, dan lain sebagainya. c. Pihak Akademisi Kategori ini melibatkan politisi, mahasiswa, dan orang lain yang mempunyai intelektual serta mengetahui hal yang berhubungan dengan kasus Cebongan. d. Professional Kategori ini menampilkan narasumber yang secara pemikiran maupun opini turut berkontribusi dalam menyelesaikan kasus tersebut.

21 21 3. Permasalahan berita a. Berita positif mengenai aksi kopassus Bagian ini menjelaskan isi berita yang menyangkut aksi oknum kopassus yang menyerang korban di Lapas Cebongan adalah benar. Dalam arti yang sama memberitakan kabar yang positif terhadap Kopassus di dalam kolom berita. b. Berita negative mengenai aksi Kopassus Bagian yang menyatakan penolakan terhadap aksi penyerangan oknum kopassus ke Lapas Cebongan adalah salah. Kolom berita di surat kabar harian memberitakannya secara negative Tabel 1.1 Kategori Permasalahan Berita No Kategori Indikator 1 Berita positif 2 Berita Negatif Mengandung kata : Bertanggung Jawab Jiwa Korsa atau Ksatria Membantah keterlibatan Memberantas Premanisme Mengandung kata : Membalaskan dendam Mengusut tuntas Penegakan hukum dan keadilan Keterlibatan Oknum Kopassus

22 22 H. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode kuantitatif berlandaskan pada anggapan-anggapan tertentu yang telah disusun terlebih dahulu, jika anggapan-anggapan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, apalagi jika menyimpang jauh maka keampuhan metode ini tidak dapat dijamin atau bahkan dapat menyesatkan. Selanjutnya implementasi metode kuantitatif dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu jenis penelitian yang mendiskripsikan hasil penelusuran informasi ke fakta yang diolah menjadi data, dengan tujuan menggambarkan sistematika fakta atau karakteristik secara faktual dan seksama 2. Objek penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah berita atau tulisan yang bersangkutan dengan berita pembunuhan dilapas cebongan. Pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos edisi 24 Maret 30 April. Peneliti akan meneliti pemberitaan mengenai berita pembunuhan di Lapas Cebongan. 3. Populasi Pengertian Populasi Menurut Sugiyono Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

23 23 untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Dalam penelitian Analisis Isi Berita Kasus Penyerangan di Lapas Cebongan Oleh Oknum Kopassus Pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos. Peneliti memberi batasan untuk menggunakan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret 30 April Sumber Data Sesuai dengan data yang peneliti dapatkan. Penelitian akan membagi sumber data berdasarkan sumber berupa kata-kata dan grafik yang menyangkut objek penelitian. Peneliti membagi dua hal, yaitu a. Data Primer Data primer merupakan bentuk dari seluruh isi berita yang menyangkut berita pembunuhan di Lapas Cebongan pada Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos edisi 24 Maret 30 April 2013, terdapat 24 berita pembunuhan di Lapas Cebongan, pada 10 kali terbit. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah pengumpulan data dari sumber lain yang dapat membantu peneliti dalam melengkapi data primer. Mengutip dari sumber lain

24 24 5. Validitas Penelitian haruslah mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Hal ini menyangkut alat ukur yang digunakan secara tepat dalam mengukur konsep yang ingin diteliti. Eriyanto menjelaskan bahwa dalam analisis isi validities merupakan bagian yang terpenting. Hal ini dikarenakan dalam analisis isi temuan-temuannya didasarkan pada alat ukur yang dipakai (Eriyanto, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Content Validity atau validitas isi. Validitas isi yang digunakan dalam meneliti surat kabar harian yang memberitakan penyerangan Lapas Cebongan oleh oknum Kopassus adalah pemberitaan positif dan negatif dalam pemberitaan di surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret April Reliabilitas Penelitian yang menggunakan analisis isi sangat objektif. Tidak boleh ada penafsiran antara coder 1 dengan coder lainnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan reliabilitas agar mendapatkan bentuk reliabel dalam objek yang diteliti. Alat ukur yang dapat dipakai adalah pengkodingan. Dalam perhitungan reliabilitas, peneliti menggunakan penghitungan Persentase Persetujuan Percent Agreement. Reliabilitas

25 25 dihitung dari berapa jumlah persetujuan dibagi dengan jumlah sampel khusus yang dihitung (Eriyanto, 2013: 288). Peneliti akan menggunakan Formula Holsti dalam mengkaji penelitian ini. Formula ini diciptakan oleh R.Holsti (1969) untuk menguji reliabilitas. Eriyanto menyatakan bahwa reliabilitas ditunjukan dalam persentase persetujuan- berapa besar persentasem persamaan antar-code ketika menilai suatu rumus isi (Eriyanto, 2013: 290). CR = CR M N1 N2 : Coeficient Reliability : Jumlah Pernyataan yang diinginkan pengkode, N1 dan N2 : Pengkoding 1 (Peneliti) : Pengkoding 2 (Sidiq Nur Ichsan) 7. Pengkodingan Dalam analisis isi untuk mengukur tingkat reliabilitas dibutuhkan lebih dari satu pengkoding. Peneliti bertindak sebagai coder pertama dan Sidiq Nur Ichsan sebagai coder kedua bertugas untuk mengukur tingkat kebenaran data. Dalam proses koding, coder akan membandingkan kedua data yang telah diperoleh setelah itu dilakukanlah proses pengukuran.

26 26 8. Teknik Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan frekuensi absolut seperti isi berita teks dan banyaknya berita itu dimuat yang terdapat dalam objek yang diteliti dan frekuensi relatif seperti ukuran teks berita. Penelitian ini akan melihat kecenderungan berita pembunuhan di Lapas Cebongan pada surat kabar harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa pos edisi 24 Maret 30 April Maka karena itu peneliti menggunakan olah data tabulasi frekuensi Dalam analisis ini. Peneliti akan menggunakan tabel frekuensi untuk mengetahui asal berita dan penempatan berita. Dengan menggunakan variabel, penulis akan menganalisis berita yang berhubungan dengan berita pembunuhan di Lapas Cebongan dalam surat kabar harian Jawa pos.

NASKAH PUBIKASI. Disusun Oleh Jaya Priyantoko L

NASKAH PUBIKASI. Disusun Oleh Jaya Priyantoko L PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN DI LAPAS CEBONGAN OLEH OKNUM KOPASSUS (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret -30 April 2013) NASKAH PUBIKASI Disusun Oleh Jaya Priyantoko

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013.

Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013. Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013. NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana S-1 Jurusan Ilmu Komunikasi Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak seperti surat kabar memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak hanya berupa fakta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan informasi yang terjadi setiap harinya, sudah menjadi kebutuhan penting di setiap harinya. Media massa merupakan wadah bagi semua informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan yang penting, bahkan menjadi primer terutama untuk mengisi kebutuhan pikiran tentang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kondusif. SKH Radar Timika yang mengusung ideologi jurnalisme damai, memiliki

BAB IV PENUTUP. kondusif. SKH Radar Timika yang mengusung ideologi jurnalisme damai, memiliki BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pembunuhan terhadap Korea Waker yang disusul dengan pembunuhan berantai serta konflik lainnya menyebabkan situasi Kota Timika menjadi tidak kondusif. SKH Radar Timika yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan informasi merupakan hal yang sangat penting pada era globalisasi seperti sekarang ini. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada BAB IV PEMBAHASAN A. HASIL UJI RELIABILITAS Analisis isi dilakukan secara objektif. Ini berarti tidak boleh ada penafsiran antara satu coder dengan coder yang lain. Reliabilitas ini melihat apakah alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berakhirnya pemerintahan orde baru, industri pers di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak

Veronika/ Mario Antonius Birowo. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Abstrak Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional dan Harian Kompas (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pada Harian Jurnal Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online.

BAB I PENDAHULUAN. jenis, media massa elektronik, media massa cetak, dan media massa online. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semenjak tumbangnya rezim orde baru media massa terus berkembang hingga di era demokrasi saat ini. Berbagai jenis media massa telah tumbuh dan berkembang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada zaman modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan manusia seakan tidak mengenal batas ruang dan waktu karena didukung oleh derasnya arus informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. Dalam Eriyanto (2010: 47) analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan

meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan Abstrak Seiring berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat, terlebih informasi terkini atau up to date, yang dapat diperoleh dengan cepat dan praktis. Kecil kemungkinan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Semotika Halliday.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan 1 BAB I Pendahuluan 1.1 latar belakang Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan manapun, yaitu untuk memberikan informasi yang penting menyangkut dengan publiknya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari hampir seluruh aktivitas manusia selalu berhubungan dengan media massa. Baik media massa cetak seperti koran, tabloid, dan majalah atau media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi yang tidak lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media adalah salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengutarakan pendapat. Adanya media ini masyarakat bisa memberikan informasi kepada khalayak umum.

Lebih terperinci

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi Keberimbangan Pemberitaan Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi Irdiana / Lukas S. Ispandriarno Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surat Kabar berasal dari istilah pers yang berarti percetakan atau mesin cetak. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Polisi merupakan kelompok sosial yang menjadi bagian dari masyarakat. Anggota dari Polisi merupakan anggota masyarakat, walaupun ada aspek yang berbeda dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi konsumsi yang menguntungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya film merupakan hanya sebagai tiruan mekanis dari realita atau sarana untuk mereproduksi karya-karya seni pertunjukan lainnya seperti teater. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini atau bahkan sedari dulu, selalu bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis framing (bingkai), yang dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari model analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok, yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, maka akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa Kisruh APBD DKI merupakan salah satu peristiwa sedang ramai diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan berita yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa itu, orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, dan harapan kepada sesama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi dapat di akses dengan sangat mudah. Informasi dapat di akses melalui media elektronik seperti televisi, radio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan komunikasi, lisan maupun tulisan. Seiring perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia selalu membutuhkan informasi, dan informasi yang manusia butuhkan dapat diperoleh salah satunya melalui media massa yang ada di sekitar mereka. Media massa sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta pikiran. Bahasa memiliki fungsi sebagai identitas nasional, karena di Indonesia terdapat beribu-ribu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Narasi memiliki unsur penting pada jurnalistik. Jurnalis tidak hanya sekadar menulis artikel tetapi harus memberikan cerita kepada pembaca yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi kini menjadi hal penting dalam era globalisasi. Beberapa negara bahkan memiliki lembaga formal untuk mengatur segala hal mengenai informasi. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini pandangan masyarakat Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam menerima informasi. Media massa lahir sebagai

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 0 KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam komunikasi massa, jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita atau ulasan mengenai berbagai peristiwa atau kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang, terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 Pengertian Iklan Iklan merupakan setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk Patau jasa, untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola

Lebih terperinci

PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN DI LAPAS CEBONGAN OLEH OKNUM KOPASSUS

PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN DI LAPAS CEBONGAN OLEH OKNUM KOPASSUS PEMBERITAAN KASUS PENYERANGAN DI LAPAS CEBONGAN OLEH OKNUM KOPASSUS (Analisis Isi Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, edisi 24 Maret - 30April 2013) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik 1 Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik dalam diri seseorang, terutama wartawan. Seorang wartawan sebagai penulis yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini terbukti dari banyaknya media massa, termasuk media cetak yang beredar di tanah air. Di tengah kecanggihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa,

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi pers di Indonesia dewasa ini mengalami berbagai problematika, seperti kekerasan terhadap pers hingga permasalahan somasi atau tuntutan. Dewan Pers menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian Secara harafiah, metodologi dibentuk dari kata metodos, yang berarti cara, teknik, atau prosedur, dan logos yang berarti ilmu. Jadi metodologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode

Lebih terperinci

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan

Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan September 2013 Sebelum memahami pengelolaan konten majalah dan web, sebaiknya tahu dulu apa itu jurnalistik, karena konten majalan dan web bersentuhan dengan jurnalistik. Jurnalistik dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia yang senantiasa membutuhkan informasi yang dapat memperkaya hidupnya. Media merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dengan proses komunikasi. Mulai dari komunikasi dalam diri, komunikasi personal, hingga dalam konteks massa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut BAB I PENDAHULUAN Komunikasi atau communicare berarti membuat sama (to make common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi

BAB I PENDAHULUAN. melalui media cetak tetapi juga media kominikasi elektronik. oleh masyarakat untuk mencari dan mengetahui informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dibidang teknologi informasi semakin banyak digunakan didalam kehidupan sehari-hari. Bidang teknologi informasi merupakan salah satu bidang terpenting pada

Lebih terperinci