BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 49 BAB 3 DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengantar Pada Bab III ini akan dipaparkan seumlah hal yang berkaan dengan langkahlangkah sistematis yang akan digunakan dalam menawab pertanyaan penelian. Langkah-langkah yang digunakan dalam menawab pertanyaan penelian tersebut disebut dengan metodologi penelian. Agar maksud tersebut tercapai maka perlu pemilihan metodologi yang cermat dan hati-hati. Untuk u, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini yau pengumpulan data penelian, metode penelian, serta analisis data. 3.2 Data yang Digunakan Data yang digunakan sebagai bahan analisis dalam penelian ini adalah data sekunder dengan periode kuartalan yang mempunyai kinera historis penuh mulai Desember 2004 hingga Maret Bank syariah yang menadi obyek penelian adalah bank umum syariah yang terdapat di dalam Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Maret 2008, yau: Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), serta Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Dengan demikian enis data yang digunakan dalam penelian ini adalah data panel. Pengumpulan data sekunder mengenai besaran pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah di tiga bank umum syariah (BUS) sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independen dalam model murabahah terdiri dari data Non Performing Financing (NPF) masing-masing BUS, bonus SWBI, serta suku bunga pinaman konsumsi bank umum konvensional. Sedangkan variabel independen dalam model mudharabah terdiri dari Non Performing Financing (NPF) masing-masing BUS, pembiayaan murabahah, dan tingkat bagi hasil bank syariah. Dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelian dilakukan dengan cara penelian kepustakaan (Library Research), yau penelian guna memperoleh pengetahuan secara teoris dengan cara membaca dan mencatat dari berbagai leratur, text book, artikel-artikel, buku-buku ilmiah dan materi perkuliahan yang berhubungan dengan masalah Universas Indonesia

2 50 yang deli, yang diharapkan dapat diadikan sebagai pengetahuan dasar dalam pembahasan masalah yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, penelian ini sama sekali tidak melakukan penelian langsung di lapangan, namun sepenuhnya hanya menyandarkan diri dari ketersediaan data dan informasi dari sumber-sumber seperti buku, teks, urnal, publikasi resmi, koran, maalah, tesis dan lain sebagainya. 3.3 Statistik Deskriptif Data Penelian Di dalam Tabel 3.1 berikut ini akan dielaskan data yang akan dianalisis dalam deskripsi statistik dimana variabel dependennya dalam bentuk pembiayaan murabahah dan mudharabah, sedangkan variabel independennya yau Non Performing Financing (NPF) masing-masing BUS, bonus SWBI, suku bunga pinaman konsumsi bank umum konvensional, pembiayaan murabahah, dan tingkat bagi hasil yang derima bank syariah. Tabel 3.1 Statistik Deskriptif Data Penelian Variabel Mean Maksimum Minimum Median Murabahah BMI Mudharabah BMI Murabahah BSM Mudharabah BSM Murabahah BSMI Mudharabah BSMI NPF BMI 3,79 6,59 2,15 3,24 NPF BSM 5,33 8,04 2,42 4,35 NPF BSMI 1,25 3,22 0,55 1 Bonus SWBI 5,49 8,62 3,58 4,95 Bunga kred konsumsi 16,83 17,88 15,83 16,57 Tingkat bagi hasil 5,49 8,62 3,58 4,95 Sumber: Laporan Keuangan BUS dan Bank Indonesia, telah diolah kembali. 3.4 Perumusan Model regresi Dengan mengacu pada konsep dan penelian yang telah dirangkum dalam Bab 2, disusunlah model untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi Universas Indonesia

3 51 pembiayaan pada bank umum syariah dari sisi pembiayaan murabahah dan mudharabah. Dalam penelian ini, sebagai variabel independen yau: Non Performing Financing (NPF), bonus SWBI, suku bunga kred, dan tingkat bagi hasil bank syariah. Selain u, pembiayaan murabahah selain menadi variabel dependen dalam model murabahah, uga sekaligus menadi variabel independen dalam model mudharabah. Masing-masing variabel independen memiliki hubungan tertentu terhadap pembiayaan murabahah dan mudharabah di perbankan syariah. Persamaan regresi data panel tercantum pada persamaan (3.1) untuk pembiayaan murabahah sedangkan persamaan (3.2) untuk pembiayaan mudharabah. Metode analisis untuk menawab permasalahan dan membuktikan hipotesis penelian, digunakan model murabahah sebagai berikut: MUR α + α NPF + α SWBI + α Bunga + ε (3.1) = 0 1 i ( t 1) 2 i ( t 1) 3 i ( t 1) Serta model mudharabah sebagai berikut: MUD β + β NPF + β Mur + β R + ε (3.2) = 0 1 i ( t 1) 2 i ( t 1) 3 i ( t 1) Definisi variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. MUR didefinisikan pembiayaan dengan akad murabahah yang merupakan bagian dari pembiayaan dengan prinsip ual beli. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan publikasi masing-masing bank umum syariah (BUS). 2. MUD didefinisikan pembiayaan dengan akad mudharabah yang merupakan bagian dari pembiayaan dengan prinsip ual beli. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan publikasi masing-masing BUS. 3. NPF didefinisikan sebagai pembiayaan yang bermasalah, yang dihung dari persentase pembiayaan non lancar terhadap total pembiayaan. Kreria NPF adalah pembiayaan non lancar yang terdiri dari kurang lancar (sub-standard), diragukan (doubtful), macet (loss). Pemilihan variabel ini didasarkan pada paper Beng dan Ying (2001) dalam Donna (2006) yang melakukan penelian terhadap penurunan kred pada masa krisis di Malaysia.. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan publikasi masing-masing BUS. 4. SWBI didefinisikan bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Yang diperoleh sebagai kompensasi dari kelebihan likuidas bank syariah yang dempatkan Universas Indonesia

4 52 di Bank Indonesia. Pemilihan variabel ini didasarkan pada variabel penelian yang digunakan oleh Siregar (2004), Asy ari (2006), serta Hilmi (2006). Selain u, berdasarkan pengalaman perbankan konvensional selama ini, ternyata tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berpengaruh terhadap besarnya penyaluran dana dari pihak bank kepada sektor riil. Sumber data diperoleh dari publikasi Bank Indonesia. 5. Bunga didefinisikan sebagai tingkat suku bunga kred yang diberikan oleh bank umum konvensional kepada nasabahnya untuk kategori pinaman konsumsi. Pemilihan variabel ini mengacu pada penelian yang dilakukan oleh Ibrahim (2005) dan Hilmi (2006). Selain u, alasan pemilihan variabel ini uga didasari oleh penelian yang dilakukan oleh Irbid dan Zarka (2001). Penelian tersebut memberikan kesimpulan bahwa motivasi nasabah dalam memilih bank syariah cenderung didasarkan kepada motif keuntungan, bukan kepada motif keagamaan. Dengan kata lain, nasabah lebih mengutamakan economic rationale dalam keputusan memilih bank syariah dibandingkan dengan lembaga perbankan non-syariah atau bank konvensional. Dengan demikian, maka penentuan besaran bunga di bank konvensional dapat berimbas pada permintaan pembiayaan di perbankan syariah. Sementara u, pemilihan variabel tingkat suku bunga kred bank konvensional untuk dilihat pengaruhnya terhadap pembiayaan di bank syariah uga mengacu pada studi Yusoff, Rahman dan Alias (2001) yang meneli pengaruh suku bunga terhadap pinaman pada bank syariah dan bank konvensional di Malaysia. 6. R didefinisikan sebagai tingkat bagi hasil bank syariah yang diproksi dengan nisbah bagi hasil tingkat indikasi imbalan IMA (nisbah bagi hasil untuk bank penanam modal) pada rata-rata tertimbang pada Statistik Perbankan Syariah. Pemilihan variabel ini didasarkan pada paper Seyed dan Makiyan (1984) berudul The Role of Rate of Return on Loans in the Islamic Banking System of Iran sedangkan proksi variabel tingkat bagi hasil menggunakan nisbah bagi hasil tingkat indikasi imbalan IMA pada rata-rata tertimbang mengacu pada penelian Donna (2006). R digunakan pada mudharabah karena mendasarkan pada keuntungan yang tidak pasti. Universas Indonesia

5 53 Karena satuan data umlah pembiayaan murabahah dan mudharabah adalah dalam nominal rupiah, sedangkan satuan data bonus SWBI, NPF, suku bunga kred, dan tingkat bagi hasil adalah dalam persentase, maka model tersebut perlu dransformasi ke logarma natural. Transformasi ke dalam bentuk logarma natural ini uga untuk memperkecil nilai koefisien yang dihasilkan karena adanya perbedaan satuan nilai antar variabel yang sangat besar. Dengan demikian, model murabahah yang digunakan oleh menadi: LnMUR α + α LnNPF + α LnSWBI + α LnBunga + ε (3.3) = 0 1 i ( t 1) 2 i ( t 1) 3 i ( t 1) Sedangkan model mudharabahnya menadi: LnMUD β + β LnNPF + β LnMur + β LnEP + ε (3.4) = 0 1 i ( t 1) 2 i ( t 1) 3 i ( t 1) 3.5 Analisis Data Panel Jenis data yang digunakan untuk menganalisis dalam penelian ini adalah data panel. Data panel diperlukan dalam suatu penelian karena ada kalanya seorang peneli tidak dapat melakukan analisis hanya dengan menggunakan data time series maupun cross section (Nachrowi dan Usman hal. 309, 2006). Berdasarkan modul pelatihan dari FE Universas Indonesia disebutkan dalam sebuah penelian, terkadang ka menemukan suatu persoalan mengenai ketersediaan data untuk mewakili variabel yang ka gunakan dalam penelian. Misalnya, terkadang ka menemukan bentuk data dalam series yang pendek sehingga proses pengolahan data time series tidak dapat dilakukan berkaan dengan persyaratan umlah data yang minim. Lain halnya terkadang ka menemukan bentuk data dengan umlah un cross section yang terbatas pula, sehingga sul untuk dilakukan proses pengolahan data cross section untuk mendapatkan informasi perilaku dari model yang hendak deli. Dalam teori ekonometrika, kedua kondisi seperti yang telah disebutkan di atas salah satunya dapat diatasi dengan menggunakan data panel (pooled data) agar dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih baik (efisien) dengan teradinya peningkatan umlah observasi yang berimplikasi terhadap peningkatan deraat kebebasan (degree of freedom). Selain u uga gabungan antara data cross section dan time series dalam data panel akan menyebabkan umlah pengamatan menadi sangat banyak. Universas Indonesia

6 54 Data panel mempunyai ruang atau spasi seperti halnya dimensi waku. Jika dibuat model yang dilihat dari banyaknya data cross section yang diamati hanya pada saat tertentu, maka tidak akan dapat melihat bagaimana pertumbuhanpertumbuhan variabel independen tersebut pada suatu periode waktu tertentu. Karena data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series maka umlah pengamatannya menadi lebih banyak. Hal ini dapat menadi keuntungan tetapi model yang menggunakan data ini menadi lebih kompleks (parameternya banyak). Berikut representasi model data panel yau: (lihat Nachrowi dan Usman hal , 2006) Y = β 0 + β1x + ε (3.8) Dimana: i = 1,2,.N t = 1,2,.T N = banyaknya observasi T = banyaknya waktu N.T = banyaknya data panel Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa tehnik yang dawarkan yau: (Nachrowi dan Usman hal. 311, 2006) 1. Ordinary Least Square (OLS) Tehnik ini menggabungkan data cross section dengan data time series (pool data). Kemudian data gabungan ini diperlakukan sebagai satu kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengestimasi model dengan metode OLS. 2. Model Efek Tetap (Fixed Effect) Adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intercept yang tidak konstan. Dengan kata lain, intercept ini mungkin tidak berubah setiap individu dan waktu. 3. Model Efek Random (Random Effect) Perbedaan antar individu dan atau waktu dicerminkan lewat error. Teknik ini uga memperhungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanang time series dan cross section. Universas Indonesia

7 55 1. Ordinary Least Square / Pooled Least Square (OLS/PLS) Pendekatan yang paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa yang derapkan dalam data yang berbentuk pool, sering disebut pula dengan Pooled Least Square. Misalkan terdapat persamaan berikut ini: Y = ε untuk i = 1,2,.,N dan t = 1,2,, T (3.9) α + x β + i t Dimana N adalah umlah un cross section (individu) dan T adalah umlah periode waktunya. Dengan mengasumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, ka dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap un cross section. Untuk periode t =1, akan diperoleh persamaan regresi cross section sebagai berikut: Y = ε untuk i = 1,2,,N (3.10) α + x β + yang akan berimplikasi diperolehnya persamaan sebanyak T persamaan yang sama. Begu uga sebaliknya, ka uga akan dapat memperoleh persamaan deret waktu (time series) sebanyak N persamaan untuk setiap T obeservasi. Namun, untuk mendapatkan parameter α dan β yang konstan dan efisien, akan dapat diperoleh dalam bentuk regresi yang lebih besar dengan melibatkan sebanyak NT observasi. 2. Model Efek Tetap (MET) Kesulan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil biasa tersebut adalah asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan baik antar daerah maupun antar waktu yang mungkin tidak beralasan. Generalisasi secara umum sering dilakukan adalah dengan memasukkan variabel boneka (dummy variable) untuk mengizinkan teradinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik lintas un cross section maupun antar waktu. Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka ini dikenal dengan sebutan model efek tetap (fixed effect) dan Least Square Dummy Variable atau disebut Covariance Model. Ka dapat menuliskan pendekatan tersebut dalam persamaan sebagai berikut: Universas Indonesia

8 56 Y n = α + x β + α D + ε (3.11) i i= 2 i i Di mana: y = variabel terikat di waktu t untuk un coss section i α i = intercept yang berubah-ubah antar cross section un x = variabel bebas di waktu t untuk un cross section i β i = parameter untuk variabel ke e = komponen error di waktu t untuk un cross section D i = variabel dummy Ka telah menambahkan sebanyak (N-1) variabel boneka (D i ) ke dalam model dan menghilangkan satu sisanya untuk menghindari kolinearas sempurna antar variabel penelas. Dengan menggunakan pendekatan ini akan teradi degree of freedom sebesar NT N K. Keputusan memasukkan variabel boneka ini harus didasarkan pada pertimbangan statistik. Tidak dapat ka pungkiri, dengan melakukan penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya degree of freedom yang pada akhirnya akan mempengaruhi keefisienan dari parameter yang diestimasi. Pertimbangan pemilihan pendekatan yang digunakan ini didekati dengan menggunakan statistik F yang berusaha memperbandingkan antara nilai umlah kuadrat dari error dari proses pendugaan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil dan efek tetap yang telah memasukkan variabel boneka. Rumusan ini adalah sebagai berikut: F N+T-2,NT-N-T = (ESS 1 -ESS 2 ) / (NT-1) (3.12) (ESS 2 ) / (NT-N-K) Dimana ESS 1 dan ESS 2 adalah umlah kuadrat sisa dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa dan model efek tetap, sedangkan statistik F mengikuti distribusi F dengan deraat bebas NT-1 dan NT-N-K. Nilai statistik F ui ini lah yang kemudian ka perbandingkan dengan nilai statistik F tabel yang akan menentukan pilihan model yang akan ka gunakan. Universas Indonesia

9 57 3. Model Efek Random (MER) Keputusan untuk memasukkan variabel boneka dalam model efek tetap tak dapat dipungkiri akan dapat menimbulkan konsekuensi (trade off). Penambahan variabel boneka ini akan dapat mengurangi banyaknya deraat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi dari parameter yang diestimasi. Berkaan dengan hal ini, dalam model data panel dikenal pendekatan ketiga yau model efek acak (random effect). Dalam model efek acak, parameterparameter yang berbeda antar daerah maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error. Karena hal inilah, model efek acak (random effect) sering uga disebut model komponen error (error component model). Bentuk model efek acak ini dielaskan pada persamaan berikut: Y = ε (3.13) α + x β + i t ε = u + v + w (3.14) 2 u Dimana u ~ N(0, δ ) = komponen cross section error i 2 v v ~ N(0, δ ) = komponen time series error t 2 w w ~ N(0, δ ) = komponen error kombinasi Ka uga mengasumsikan bahwa error secara individual uga tidak saling berkorelasi begu uga dengan error kombinasinya. Dengan menggunakan model efek acak ini, maka ka dapat menghemat pemakaian deraat kebebasan dan tidak mengurangi umlahnya seperti yang dilakukan pada model efek tetap. Hal ini berimplikasi parameter yang merupakan hasil estimasi akan menadi semakin efisien. Keputusan penggunaan model efek tetap maupun efek acak dentukan dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh Hausman. Spesifikasi ini akan memberikan pemilihan model akan dapat dentukan secara statistik. Namun, disamping dengan menggunakan test statistika terdapat beberapa pertimbangan bagi ka untuk memilih apakah akan menggunakan fixed effect atau random effect. Apabila diasumsikan bahwa ε i dan variabel bebas X berkorelasi, maka fixed effect lebih cocok untuk dipilih. Sebaliknya, apabila ε i dan variabel bebas X tidak berkorelasi, maka random effect yang lebih baik untuk dipilih. Universas Indonesia

10 58 Beberapa pertimbangan yang dapat diadikan panduan untuk memilih fixed effect dan random effect adalah: 1. Bila T (banyaknya un time series) besar sedangkan umlah N (umlah un cross section) kecil, maka hasil fixed effect dan random effect tidak auh berbeda sehingga dapat dipilih pendekatan yang lebih mudah untuk dihung yau fixed effect model. 2. Bila N besar dan T kecil, maka hasil estimasi kedua pendekatan akan berbeda auh. Jadi, apabila ka meyakini bahwa un cross section yang ka pilih dalam penelian diambil secara acak (random) maka random effect harus digunakan. Sebaliknya, apabila ka meyakini bahwa un cross section yang ka pilih dalam penelian tidak diambil secara acak maka ka harus menggunakan fixed effect. 3. Apabila komponen error individual (ε i ) berkorelasi dengan variabel bebas X maka parameter yang diperoleh dengan random effect akan bias sementara parameter yang diperoleh dengan fixed effect tidak bias 4. Apabila N besar dan T kecil, dan apabila asumsi yang mendasari random effect dapat dipenuhi, maka random effect lebih efisien dibandingkan fixed effect. Sedangkan tehnik Pooled EGLS (Estimated General Least Square) dengan period random effect menurut Yaffee (2005) cocok digunakan untuk model yang heteroskedastis, ada autokorelasi yang mengganggu error, serta umlah sampel yang digunakan tidak terlalu besar. 3.6 Analisis Regresi Untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pembiayaan murabahah dan mudharabah pada bank umum syariah digunakan persamaan regresi untuk data panel. Analisis regresi adalah analisis tentang studi ketergantungan satu variabel, variabel tak bebas, pada satu atau lebih variabel lain, variabel yang menelaskan (explanatory varaiabels), dengan maksud menaksir dan atau meramalkan nilai rata-rata hung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel tak bebas, dipandang dari Universas Indonesia

11 59 segi nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan sampel berulang) variabel yang menelaskan. Metode ekonometri (regresi) yang digunakan adalah model dinamis karena terdapat kelambanan (lag) pada perilaku pembiayaan perbankan syariah. Pembiayaan tidak serta merta teradi pada saat diaukan tetapi memerlukan waktu untuk menyetuui pembiayaan tersebut. Kelambanan teradi karena alasan psikologis, teknis, dan instusi (Guarati, hal 589, 1995). Model yang digunakan adalah Distributed Lag karena teradi kelambanan pada variabel dependen pada pembiayaan dalam angka waktu kuartalan.. Untuk kesederhanaan maka digunakan lag satu. Model dengan Autoregresive tidak digunakan karena diduga pada kenyataannya penyesuaian (adustment) terhadap pembiayaan yang dilakukan nasabah maupun bank syariah tidak teradi dalam angka waktu bulanan tetapi angka waktu yang lebih panang (misalkan tahunan). Untuk mengui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen digunakan ui statistik di bawah ini. 1. Ui Goodness of F (R 2 ) R 2 (koefisien determinasi) menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Angka tersebut dapat mengukur seberapa dekat garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Artinya, nilai tersebut mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat derangkan oleh variabel bebas X. Semakin besar nilai R 2, maka semakin baik model regresi yang diperoleh. Baik atau buruknya suatu persamaan regresi dentukan oleh R 2 -nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu. Ketentuannya: a. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R 2 = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat derangkan oleh X sama sekali. b. Bila R 2 =1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat derangkan oleh X. Dengan kata lain, bila R 2 =1, maka semua tik-tik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Universas Indonesia

12 60 2. Ui-t Ui ini digunakan untuk mendeteksi signifikansi variabel independen (secara individual) terhadap variabel dependen yang digunakan. Adapun hipotesis dalam ui ini adalah sebagai berikut: H 0 : β = 0 H : β 0 1 Di mana = 0, 1, 2,..,k k adalah koefisien slope. Dari hipotesis tersebut dapat terlihat arti dari penguian yang dilakukan, yau berdasarkan data yang tersedia, akan dilakukan penguian terhadap β (koefisien regresi populasi), apakah sama dengan nol, yang berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat, atau tidak sama dengan nol, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Formula Ui-t adalah sebagai berikut: b t = (3.5) s e( b ). Nilai t di atas akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Bila ternyata, setelah dihung t > t α / 2, maka nilai t berada dalam daerah penolakan, sehingga hipotesis nol ( = 0 β ) dolak pada tingkat kepercayaan ( 1 α ) 100% dapat dikatakan bahwa β statistically significance. Tahap-tahap ui t : a) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif.. Dalam hal ini Ho : α = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara statistik antara variabel x terhadap variabel y. Ha : α 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara statistik antara variabel x terhadap variabel y. b) Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 5% dan degree of freedom (df) = n-k dalam menetukan t-tabel. c) Menghung t-hung. Universas Indonesia

13 61 d) Kreria : (t-hung > t-tabel atau t- hung < -t-tabel) Ho dolak. (t-hung < t-tabel atau t-hung > -t-tabel) Ho derima. 3. Ui-F Ui ini digunakan untuk mendeteksi signifikansi semua variabel independen secara bersama mempengaruhi variabel dependen. Adapun tahap-tahap Ui F adalah sebagai berikut : a) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesisi alternatif. Ho : α = 0, artinya secara bersama variabel independen tidak dapat digunakan dalam analisis regresi. Ha : α 0, artinya secara bersama variabel independen dapat digunakan dalam analisis regresi. b) Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 5% dan degree of freedom (df) = (n- 1,n-k) dalam menetukan F-tabel. c) Menghung F-hung. d) Kreria : (F-hung > F-tabel) Ho dolak. e) (F-hung < F-tabel) Ho derima. 3.7 Pengolahan Data Pengolahan data dalam penelian ini, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data kuartalan mengenai besaran pembiayaan murabahah dan mudharabah dari masing-masing bank umum syariah (BUS) dari periode kuartal keempat 2004 (Desember 2004) hingga kuartal pertama 2008 (Maret 2008). 2. Tabulasi data menadi data panel dengan menggunakan bantuan program software Eviews Melakukan model kelambanan (lag) untuk variabel bebas. Hal ini diperlukan karena hasil atau dampak dari setiap kebiakan ekonomi atau aktivas bisnis tidak teradi secara instan tetapi memerlukan waktu. 4. Membuat model regresi untuk kedua model. Universas Indonesia

14 62 5. Regresi data dengan Eviews menggunakan metode PLS, Metode Efek Tetap, Metode Efek Random serta EGLS. 6. Melakukan penguian pengaruh variabel independent (variabel bebas) terhadap variabel terikat (dependent) dengan tingkat signifikansi α=5%. 7. Interprestasi data terka hasil pengolahan data untuk model yang digunakan dalam penelian. 3.8 Tahap-Tahap Penelian Pengolahan data dibantu dengan menggunakan program Eviews 5.0. Tahap-tahap penelian dalam penelian ini dapat dilihat pada flowchart sebagai berikut: Universas Indonesia

15 63 Mulai Mengumpulkan data Pemilihan Metode: PLS, MET, MER, EGLS Tidak Removed Ya Terpilih Metode yang tepat Regresi Model Distributed Lag Penguian Hipotesis Interpretasi Model Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penelian Universas Indonesia

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 64 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Sesuai dengan permasalahan dan hipotesis penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini maka model ekonometri yang digunakan adalah model regresi. Model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN 3.1. Pengantar Bab ini akan memaparkan sejumlah hal yang berkaan dengan langkahlangkah sistematis yang akan digunakan dalam menjawab pertanyaan penelian. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Pengumpulan Data III.1.1 Un Analisis, Populasi, dan Pengambilan Sampel Un analisis dalam penelian ini adalah perusahaan yang berada di sektor consumer goods industry,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelian Pendekatan penelian yang digunakan dalam penelian ini adalah pendekatan kuantatif dimana hal u berarti penelian ini merupakan gabungan yang menikberatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelian Penelian ini mengunakan metode penelian asosiatif dengan pendekatan kuantatif. Penelian asosiatif merupakan penelian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelian yang digunakan pada penelian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indikator Utama Perbankan Syariah (dalam milyar rupiah) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Titik kulminasi regulasi perbankan syariah terjadi pada tahun 1998. Pada tahun itu diberlakukan UU No. 10 Tahun 1998. Undang-undang tersebut merupakan perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan). 91 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Analisis 4.1.1. Pilihan Alat Analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fenomena ekonomi makro seperti liberalisasi keuangan dan kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang menunjukkan alur berpikir dalam penelian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1: Kerangka Pemikiran 31 Pengaruh Belanja Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data panel, yaitu pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect yang merupakan ide pokok dari tugas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder yang merupakan panel data dengan periode waktu 9 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2009. Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data dan Metode Pemilihan Sampel Penelian ini menggunakan jenis data sekunder. Selain laporan keuangan emen yang telah diaud dan diserahkan serta dilampirkan pada Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi

BAB III METODOLOGI. rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi BAB III METODOLOGI A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek yang digunakan yaitu kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia. Subjek penelitian dari indikator makroekonomi yaitu IPIyang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Syariah, periode waktu yang digunakan pada penelitian ini yaitu September 2014 sampai dengan selesai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo dengan alamat Jl. Arief Rahman Hakim No. 34 Kota Gorontalo dengan data yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab II telah dipaparkan hasil dari studi literatur yang diperoleh mengenai pertumbuhan aset perbankan syariah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil dari studi literatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode uji hipotesis ( Testing Hypothesis ) yakni metode yang menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk dalam penelitian multivarian, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu variabel. Variabel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sampel 3.1.1 Metode Pengambilan Sampel Sampel data yang digunakan dalam studi ini adalah runtun waktu (time series) tahunan serta data cross section rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena efektif atau tidaknya suatu keputusan umumnya bergantung pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan 58 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Model dan Data Sesuai dengan tujuan penelian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, yau melihat determinan perilaku tabungan negara ASEAN 5+3 (Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang 50 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder,

BAB III METODOLOGI. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, BAB III METODOLOGI 3.1. Metodologi Pengumpulan Data 3.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yau laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahan dengan menggunakan laporan keuangan tahunan (annual report) pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyususn penelitian ini adalah di Indonesia, khusunya per Provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. tahun berturut-turut, dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunduh data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan memilih perushaan yang terdaftar di LQ45 selama 5 tahun berturut-turut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah seluruh pemerintah Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun 2011 2015,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metode penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kerangka penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Studi mengenai efisiensi perbankan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas. 81 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Penelitian ini menggunakan analisis model GLS (General Least Square). Metode GLS sudah memperhitungkan heteroskedastisitas pada variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terdiri : a. Jawa Barat b. Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang akan diukur serta mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional Untuk mempermudah analisis dan memperjelas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini maka dilakukan variabel operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang disusun agar diperoleh jawaban yang tepat atas pertanyaan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian menyangkut teknik-teknik dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Selain itu juga merupakan rencana dan sistematika penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh perubahan inflasi terhadap perubahan NPL adalah inflasi yang tinggi akan menyebabkan menurunnya pendapatan riil masyarakat sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian di Indonesia khususnya di Pulau Jawa dengan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah, ekspor dan jumlah penduduk terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan-perusahaan lembaga pembiayaan yang terdaftar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang BAB III METODOLOGI 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang bersumber dari BPS adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan Obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu, Satu kota madya kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci