tit Illerenet %tots. -Mt- 1. Front Page 411:31104 (ikan sampel) wita6mika: ke PATEN INDONESIA (11) IDP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "tit Illerenet %tots. -Mt- 1. Front Page 411:31104 (ikan sampel) wita6mika: ke PATEN INDONESIA (11) IDP"

Transkripsi

1 5 Faisal ST. 1. Front Page (121 PATEN INDONESIA (11) IDP (19) DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAANINTELEKTUAL (45) 14 November 2014 (51) (21) (22) (30) Klasifikasi IPC8 G 05B 19/00 (71) Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan Paten KANTOR HKI-IPB No Permohonan Paten P Gedung Rektorat Lt 5 Tanggal Penerimaan: 04 Januari 2005 Data Prioritas Kampus IPB - Darrnaga, Bogor (72) Nama Inventor Dr, Ir. Indra Jaya, M.Sc,, ID (31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara Ir. Ayi Rahmat, ID (43) Tanggal Pengumuman: 06 JO 2006 (74) Nama dan Alamat Konsultan Paten (56) Dokumen Pembanding: JP FR Pemeriksa Paten : JP Jumlah Klaim : Samsudin, (54) Judul Invensi ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN (57) Abstrak Tingkat kesegaran ikan menentukan mutu atau kualitas produk, yang pada gilirannya berperan penting dalam menentukan tingkat daya saing (competitiveness) hasil industn pascapanen produk tersebut. Untuk menjamin mutu (quality assurance) ikan agar temp konsisten maka dipertukan suati alai ukur atau instrumen yang dapat menunjukkan tingkat kesegaran ikan. Invensi yang dihasilkan ini adalah suatu atat pengukur elektronik tingkat kesegaran ikan yang menggunakan metode akustik frekuensi tinggi. Metode yang digunakan ini bersifat tidak merusak (non-destructive), tidak menyentuh secara langsung ikan (sample), dan penerapannya bersifat praktis. Illerenet %tots. -Mt- NIOSPET t6) M)krokomputor (4) ONiler Amp rx I, A rrt.amp A Pulse Widtb 1,2:hollator (3) 1 SIOS1,9 T I Tailli /C. Dolt Pena mpil Data * I:1 Transducet t 215 Ws wita6mika: ke tit (9) 411:31104 (ikan sampel) ((8) PC

2 2. Deskripsi - IND - Judul Invensi Deskripsi ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN 5 Bidang Teknik Invensi Invens, ini merupakan alat pengukur tingkat kesegaran ikan yang bekerja dengan menggunakan teknologi elektronika berbasis mikrokomputer dan gelombang ultrasonik sebagai 10 sensor pendeteksi/pengukur karakteristik tingkat kesegaran ikan. Latar Belakang Invensi Ikan yang balk adalah ikan yang masih segar. Ikan yang 15 demikian itu disukai konsumen. Ikan dikatakan masih segar jika perubahan-perubahan biokimia, mikrobiologi, dan fisika yang terjadi belum menyebabkan kerusakan pada ikan. Segera setelah ikan perubahan yang 20 oleh aktivitas mati ma ka is akan mengalami perubahanmengarah kepada pembusukan yang disebabkan bakteri, perubahan kimiawi yang ditimbulkan oleh oleh enzim-enzim serta proses oksidasi lemak ikan oleh udara. Berdasarkan kesegarannya, ikan dapat digolongkan menjadi empat kelas mutu, yaitu ikan yang kesegarannnya 25 baik sekali (prima), ikan yang kesegarannya masih baik (advanced), ikan yang kesegarannya mulai mundur (sedang), dan ikan yang sudah tidak segar lagi atau mutunya rendah. Masalah yang dihadapi saat ini yang berkaitan dengan pengujian tingkat kesegaran dengan metode yang umum 30 digunakan saat ini dengan menggunakan uji organoleptik adalah sulitnya mencari orang yang dapat melakukannya dengan baik. Sifat pengujiannya cenderung subyektif dan oleh karenanya dibutuhkan pengalaman yang panjang untuk

3 a menjadi seorang penguji yang balk. Sehubungan dengan kesulitan yang dialami tersebut maka perlu dikembangkan alternatif pengujian kesegaran yang bersifat obyektif, konsisten dan dapat dengan praktis dilakukan oleh siapa 5 saja. Berdasarkan penelusuran paten yang dilakukan, beberapa invensi yang terkait dengan alat pengukur kesegaran ikan yang dapat dibandingkan adalah sebagai berikut: (a) United States Patent Nomor US yang berjudul 10 'Method for testing the freshness of fish, dimana menurut invensi ini kesegaran ikan dapat diukur dengan mengukur kadar TMA (trimethylamine) dengan menggunakan alat Carbotrap atau Tenax dan dianalisis dengan analisis kromatografi. Pada dasarnya invensi yang 15 dihasilkan berbeda dari sisi metode, akan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur tingkat kesegaran ikan dan mempermudah melakukan pengukurannya. (b) United States Patent US yang berjudul 20 "Apparatus for determining the degree of freshness of raw, frozen and processed fish, poultry and meat", invensi ini hampir sama dengan pembanding pertama, yaitu menggunakan bahan-bahan kimia tertentu dan enzim untuk melakukan pengukuran tingkat kesegaran ikan, hal ini berbeda dengan invensi yang diajukan dari sisi metode pendeteksian kesegaran. Dokumen-dokumen pembanding tersebut berbeda dengan invensi yang diajukan. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan 30 pada invensi yang diajukan menggunakan metode gelombang ultrasonik sebagai sensor untuk pendeteksian kesegaran ikan. Keunggulan dari invensi yang diajukan adalah kecepatan pendeteksian tingkat kesegaran yang lebih unggul

4 3.. dibandingkan dengan invensi pembanding, tidak memerlukan bahan-bahan kimia khusus untuk melakukan pendeteksian dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk melakukan proses pendeteksian kesegaran ikan. 5 Metode alternatif dalam invensi yang diusulkan ini adalah melalui penggunaan metode akustik frekuensi tinggi (ultrasonik). Dengan menggunakan metode akustik, pengukuran yang dilakukan akan bersifat obyektif, konsisten dan praktis. Hasil invensi ini sangat penting bagi industri 10 perikanan yang menginginkan agar kualitas produknya konsisten dan dapat dipertahankan pada tingkat yang dapat diterima oleh konsumen akhir. Ringkasan Invensi 15 Alat pengukur tingkat kesegaran ikan pada invensi ini merupakan hasil pengembangan teknik pengukuran tingkat kesegaran ikan dengan metode akustik frekuensi tinggi (ultrasonic) berbasis mikrokomputer. Metode yang digunakan bersifat tidak merusak (non destructive), tidak menyentuh 20 secara langsung ikan yang dijadikan target dan penerapannya bersifat praktis. Alat ini terdiri dari unit-unit fungsional yang digunakan secara bersama-sama untuk melakukan pengukuran mismatch impedance antara medium udara dan daging ikan yang dideteksi, yaitu unit pemancar, unit 25 penerima, unit penampil data, unit mikrokontroler/ mikrokomputer dan unit catu daya. Uraian Singkat Gambar Gambar 1. menunjukkan blok diagram alat pengukur 30 tingkat kesegaran ikan.

5 4.. Uraian Lengkap Invensi Alat pengukur tingkat kesegaran ikan yang dihasilkan adalah berupa suatu alat atau instrumen elektronik. Instrumen ini terdiri dari sejumlah unit-unit yang secara 5 bersama-sama melakukan pengukuran mis match impedance antara medium udara dan daging ikan yang dikonversi menjadi indeks nilai kesegaran ikan. Indeks kesegaran ikan dijadikan sebagai acuan yang menunjukkan nilai sebenarnya yang akan ditampilkan melalui unit penampil data. 10 Alat pengukur tingkat kesegaran ikan pada invensi ini telah diuji coba pada ikan air tawar yang diwakili oleh ikan Mas. Berdasarkan hasil ujicoba terhadap ikan air tawar didapatkan hasil bahwa pola arnplitudo sinyal ikan Mas memiliki vbltase yang tinggi ( Volt) kemudian 15 menurun dengan menurunnya tingkat kesegaran ikan. Sejumlah unit dalam alat pngukur tingkat kesegaran ikan pada invensi ini adalah unit pemancar, unit penerima, unit penampil data dan unit catu daya. Unit-unit tersebut didukung oleh sebuah mikrokontroler/mikrokomputer dengan 20 suatu program yang dirancang khusus untuk mengendalikan, memproses, dan menginformasikan tingkat kesegaran ikan. Penjelasan dan fungsi dari masing-masing unit pada alat pengukur tingkat kesegaran ikan adalah sebagai berikut: 1. Unit Pemancar 25 Model desain yang digunakan pada rancangan unit pemancar menggunakan Power MOSFET (Metal Oxide Field Effect Transistor) dimana dengan impedansi masukan sangat tinggi dan keluaran yang rendah, pengaruh rendahnya efisiensi pengalihan energi listrik ke transduser dapat direduksi sekecil mungkin. Frekuensi osilator yang digunakan adalah 215 khz, sedang Pulse Width, dan Trigger Interval dilakukan melalui program yang diisikan pada mikrokontroler. Frekuensi transduser tersebut dihasilkan oleh program

6 5 dengan menggunakan mikrokontroler MC68HC908GP32. Sinyalsinyal ini akan diamplifikasi dengan buffer Hex amplifier untuk mendapatkan sinyal yang stabil. Sinyal ini kemudian diamplifikasi dengan menggunakan MOSFET atau penyesuai 5 impedansi agar pelimpahan energi dapat optimal. 2. Unit Penerima Pada unit penerima, digunakan beberapa rangkaian terintegrasi Operational Amplifier sebagai jantung 10 rangkaian. Pemilihan jenis Op-Amp disesuaikan dengan frekuensi kerja XDCR penerima yaitu 215 KHz dan sinyal dengan bandwidth yang akan diluluskan pada rangkaian ini. Penapisan sinyal echo, amplifikasi, dan pengkondisian sinyal perlu dilakukan untuk menghilangkan sinyal-sinyal 15 yang tidak diinginkan dan meluluskan sinyal echo yang dikehendaki untuk selanjutnya diproses dan dikondisikan agar dapat berinteraksi/interfacinq dengan segment analog pada rangkaian mikrokontroler. Pada rangkaian unit penerima, yang merupakan rangkaian penerimaan pulsa 20 pantulan (reflected signal) dilakukan penguatan-penguatan dengan buffer op-amp. Pada segmen ini, sinyal echo yang dihasilkan unit penerima yang berupa sinyal analog akan diproses lanjut oleh mikrokontroler untuk dikuantifikasi dengan 25 mengkonversi sinyal tersebut dengan fasilitas internal ADC mikrokontroler. Sinyal-sinyal ini selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk angka. Ketika didapatkan data tegangan (voltage) dari sejumlah target dengan kondisi berbeda (segar/tidak segar), maka data ini dijadikan acuan 30 atau data dasar yang diprogramkan pada chip sehingga penampilan informasi yang ada adalah kondisi apakah ikan tersebut segar, sedang, tidak segar, dan busuk.

7 Unit Penampil Data Unit penampil data yang digunakan pada rangkaian ini adalah LCD 16x2 baris. Unit ini telah mampu mengakomodasi informasi yang akan ditampilkan. Disamping itu pula, dengan 5 pemanfaatan LCD, arus yang digunakan relatif kecil dibandingkan unit 7-segmen. Unit penampil data tersebut juga dapat dihubungkan ke komputer (Personal Computer/PC) melalui antarmuka port paralel Catu daya Catu ddya (power supply) yang dirancang harus mampu memberikan tegangan stabil 5, 9, dan 12 Volts. Tegangan 5 Volt digunakan untuk memasok rangkaian diskret berupa rangkaian digital CMOS dan mikrokontroler. Tegangan 9 Volt 15 digunakan untuk memasok rangkaian buffer dan amplifier pada bagian transmitter, sedangkan tegangan 12 Volt dipakai untuk memasok tegangan common seluruh unit. Tegangan 5 dan 9 volt akan diperoleh dari regulasi tegangan 12 Volt ini Mikrokontroler/Mikrokomputer Pemrograman untuk mengontrol hardware sesuai dengan spesifikasi chip yang digunakan yakni mikrokontroller MC68HC908GP32. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan software khusus yaitu ICSO5PZ. Untuk memasukkan program 25 yang dibuat dalam software khusus tersebut diperlukan peralatan lain yaitu emulator atau in-circuit simulator interface, ICS086PZ. Beberapa pemrograman dilakukan pada mikrokontroler untuk mengendalikan, memproses, dan menampilkan informasi 30 yakni: (a) Pemrograman unit pemancar, mencakup: osilator frekuensi yang merupakan pembangkit pulsa 215KHz sesuai dengan frekuensi transducer yang digunakan; pulse width (lebar

8 7 5 pulsa), mengatur lebar pulsa yang,ikan diumpankan terhadap transducer yang akan membawa seberapa lama pulsa yang akan dimuatkan terhadap transducer; dan trigger interval. Hal ini berkaitan dengan kapan saja pulsa yang akan ditransmisikan oleh transduser terhadap target yang ditembak. (b) Pemrograman unit penerima. Pemrograman unit ini terdiri dari konversi data, klasifikasi data, dan pembuatan database dan pengkelasan (classified) dari target, dimana pantulan (reflected signal) dari target akan sangat menentukan penerimaan oleh alat yang hubungannya dengan pengkelasan dan akuisisi data yang bertujuan akhir untuk menentukan indeks kesegaran. (c) Pemrograman unit penampil data. Pemrograman mencakup 15 pengendalian LCD, penampilan karakter tanda (sign), dan penampilan karakter angka. Prinsip Kerja Alat Kuat lemahnya sinyal pantulan yang berasal dari ikan 20 yang dideteksi akan berkorelasi positif dengan tingkat kesegaran ikan, dimana semakin segar ikan akan memiliki nilai pantulan yang tinggi karena kerapatan daging ikan lebih padat dibanding dengan ikan yang sudah tidak segar. Akibat adanya proses perubahan kesegaran dari mulai ikan 25 itu segar sampai tidak segar, maka pola pantulan sinyal dari target juga memiliki amplitudo yang cenderung menurun seining dengan menurunnya kualitas ikan. Penurunan kualitas ikan tersebut kemudian dibuat kisaran berdasarkan nilainilai pantulan sinyal yang didapatkan yaitu berdasarkan 30 kesegarannya yang digolongkan menjadi empat kelas mutu, yaitu ikan yang kesegarannnya balk sekali (prima), ikan yang kesegarannya masih baik (advanced), ikan yang kesegarannya mulai mundur (sedang), dan ikan yang sudah

9 8 ' tidak segar lagi atau mutunya rendah. Keempat kelas mutu tersebut dibuat indeks nilai kesegarannya yang akan ditampilkan pada unit penampil data. Mekanisme Kerja Alat Proses pengukuran kesegaran ikan pada invensi ini dapat dijelaskan dengan mengacu pada Gambar 1 dimana ikan target (1) di tembak oleh transduser dengan frekuensi 215KHz (2). Untuk melakukan penembakan sinyal ultrasonik 10 dengan frekuensi 215 KHz dibangkitkan oleh rangkaian osilator 215 KHz kemudian diumpankan ke rangkaian MOSFET (Metal oxyde Fild Effect Transistor) sebagai penguat sinyal (3), dimana dengan impedansi masukan sangat tinggi dan keluaran rendah maka kehilangan energi (in-efisiensi) 15 akibat pengalihan energi listrik ke transduser dapat dikurangi sekecil mungkin. Frekuensi osilator yang digunakan adalah 215 KHz, sedangkan lebar pulsa dan waktu pengiriman sinyal dilakukan secara program oleh mikrokomputer. Sinyal-sinyal ini akan 20 dikuatkan secara efektif oleh empat buah gerbang penguat buffer hex-amplifier (4) untuk mendapatkan sinyal yang stabil. Sinyal ini kemudian dikuatkan kembali oleh MOSFET sehingga pelimpahan energi ke transduser pengirim menjadi lebih optimal. 25 Pada scat sinyal pantulan kembali dari target maka transduser penerima akan beresonansi. Sinyal yang kembali tersebut kemudian di tapis (5) dan dilakukan penguatan terhadap sinyal yang diterima dengan rangkaian MOSFET (6), karena amplitudo sinyal yang diterima biasanya sangat kecil 30 akibat adanya peluruhan energi selama proses perambatan suara pada medium dan objek. Kemudian dilakukan penapisan sinyal gema (echo), penguatan sinyal dan pengkondisian sinyal untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang tidak

10 9 diinginkan dan meloloskan sinyal yang dikehendaki untuk diproses lebih lanjut oleh mikrokomputer. Mikrokomputer (7) merupakan unit sistem kendali dan pemrosesan sinyal yang melakukan pengendalian terhadap 5 unit-unit yang lain, dimana pada sistem pengirim /pernancar diperlukan frekuensi dari transduser 215Khz maka pada sistem kendali ini dibangkitkan frekuensi osilator sebesar 215Khz tersebut sehingga terjadilah resonansi yang kemudian sinyal suara yang dibangkitkan akan bergerak menuju objek 10 dan memantul kembali berupa sinyal pantulan ke unit penerima. Setelah proses penguatan sinyal maka sinyal pantulan yang berupa level tegangan yang didasarkan pada porositas dari objek diolah dan ditampilkan pada unit penampil data. 15 Unit penampil data (8) akan menampilkan amplitudo pantulan sinyal berdasarkan karakteristik objek, dalam hal ini tingkat kesegaran ikan. Semakin tinggi nilai pantulan berarti tingkat porositas daging ikan sangat kecil sedangkan semakin rendah nilai amplitudo pantulan maka 20 tingkat porositasnya besar dengan kata lain pori-pori daging ikan semakin membesar karena aktifitas bakteri. Kemudian nilai pantulan itu dikelompokkan menjadi indeks dan ditentukan berdasarkan 4 kategorisasi kesegaran ikan, yaitu prima, baik, kurang segar dan tidak segar. Hasil 25 pengukuran kesegaran ikan juga dapat ditampilkan di komputer pribadi (PC) (10) melalui antarmuka port paralel (9). Pencatuan days (11) dapat dilakukan dengan 2 (dua) tegangan yaitu tegangan searah (DC, Direct Current) dan 30 tegangan bolak balik (AC, Alternating Current). Pada rangkaian terdapat 2 pengaturan tegangan (regulator) yaitu tegangan searah 12 Volt yang digunakan untuk melakukan pencatuan days terhadap unit transduser pengirim dan fti

11 10 pencatuan daya 5 volt terpadu digital mikrokomputer. untuk pencatuan daya pada rangkaian

12 11 I ***** Klaim: 1. Suatu alat pengukur tingkat kesegaran ikan yang secara tidak bersentuhan langsung dengan obyek 5 ikan yang akan diukur, terdiri dari: suatu unit pemancar /penerirna yang memancarkan gelombang ultrasonik ke obyek ikan yang akan diukur dan menerima kembali gelombang ultrasonik yang terpantulkan dari obyek ikan tersebut; 10 suatu mikrokontroler untuk mengolah sinyal gelombang ultrasonik tersebut untuk menentukan tingkat kesegaran ikan; dan suatu tampilan untuk menampilkan tingkat kesegaran ikan dari mikrokontroler tersebut; 15 suatu catu daya yang menghasilkan tegangan search (DC) 9 volt. 2. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut klaim 1, dimana unit pemancar /penerirna tersebut adalah 20 transduser dengan frekuensi gelombang ultrasonik 215 khz dan jarak deteksi 15 sampai 35 cm. 3. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut klaim 1, dimana tingkat kesegaran ikan tersebut terdiri 25 dari empat kategori: prima, baik, kurang segar, dan tidak segar. 4. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut klaim 1, dimana tampilan tersebut berupa Liquid Cristal 30 Display (LCD). 5. Alat pengukur tingkat kesegaran ikan menurut klaim 1, dimana alat tersebut lebih lanjut terdiri dari antarmuka port paralel untuk dihubungkan ke komputer.

13 3. Deskripsi - IND - Abstrak 12 h OOOOO * ***** ***** e' 4 Abstrak ALAT PENGUKUR TINGKAT KESEGARAN IKAN 5 Tingkat kesegaran ikan menentukan mutu atau kualitas produk, yang pada gilirannya berperan penting dalam menentukan tingkat daya saing (competitiveness) hasil industri pascapanen produk tersebut. Untuk menjamin mutu 10 (quality assurance) ikan agar tetap kunsisten maka diperlukan suatu alat ukur atau instrumen yang dapat menunjukkan tingkat kesegaran ikan. Invensi yang dihasilkan ini adalah suatu alat pengukur elektronik tingkat kesegaran ikan yang menggunakan metode akustik frekuensi 15 tinggi. Metode yang digunakan ini bersifat tidak rnerusak (non-destructive), tidak menyentuh secara langsung ikan (sample), dan penerapannya bersifat praktis

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya PRIMA AYUNI 112408005 PROGRAM STUDI D-III

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK ISSN: 1693-6930 109 ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK Balza Achmad 1, Anton Yudhana 2, Mardi Sugama 3 1 Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada e-mail: balzach@t-fisika.ugm.ac.id

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol. TAKARIR AC {Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

DRAF PATEN. Diajukan untuk Memperoleh Paten dari Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia

DRAF PATEN. Diajukan untuk Memperoleh Paten dari Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia 1 2 3 4 DRAF PATEN Judul Usulan Invensi: ALAT PENCACAH BIBIT IKAN OTOMATIS Oleh: Dr. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T. 2 Diajukan untuk Memperoleh Paten dari Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

Gambar 5.16 Amplitudo gelombang pada beton dengan lebar cacat 10 cm Gambar 5.17 Grafik lebar cacat vs rata-rata amplitudo Gambar 5.

Gambar 5.16 Amplitudo gelombang pada beton dengan lebar cacat 10 cm Gambar 5.17 Grafik lebar cacat vs rata-rata amplitudo Gambar 5. DAFTAR ISI SKRIPSI... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH

PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH PERANCANGAN TIMBANGAN DIGITAL DENGAN PC SEBAGAI MEDIA DATABASE INFORMASI INVENTORI BUAH ARRAHMAN SEPUTRA A. 2207 030 068 OLEH : ANGGA DWI AMIRIL 2207 030 073 DOSEN PEMBIMBING Rachmad Setiawan, ST, MT NIP.

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arus Laut dan Metode Pengukurannya Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler

Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 20, No.2, Juli 2015 : 171-177 ISSN : 0854-9524 Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler Zuly Budiarso dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran

BAB I PENDAHULUAN. model dulu atau sering di sebut dengan analog masih menggunakan putaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber tegangan atau catu daya penggunaanya sangat luas sekali terutama di laboratorium teknik elektro dan praktikum elektronika analog,sebuah catu daya dapat

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Fandhi Nugraha K D411 13 313 Teknik Elektro Makalah Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04 Universitas Hasanuddin Makassar 2015/2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi saat ini sangat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

APLIKASI METODE AKUSTIK UNTUK UJI KESEGARAN IKAN

APLIKASI METODE AKUSTIK UNTUK UJI KESEGARAN IKAN APLIKASI METODE AKUSTIK UNTUK UJI KESEGARAN IKAN Indra Jaya 1) dan Dewi Kartika Ramadhan 2) Abstract This paper describes an attempt to introduce acoustic method as an alternative for measuring fish freshness.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Spesifikasi Injektor... 2 Tabel 4.1 Pengambilan Data Sensor Suhu NTC (negative thermal coefficient)... 64

DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Spesifikasi Injektor... 2 Tabel 4.1 Pengambilan Data Sensor Suhu NTC (negative thermal coefficient)... 64 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN...iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL dan SINGKATAN... xii Intisari... xiv Abstract...

Lebih terperinci

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik

Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Pengendalian Lengan Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Menggunakan Transduser Ultrasonik Muh Nurdinsidiq 1, Bambang Sutopo 2 1 Penulis, Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Elektro UGM 2 Dosen Pembimbing, Staf

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Mei 2014 Januari 2015 Tempat : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung 3.2. Alat dan Bahan Peneletian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Pada perancangan kali ini penulis akan memulai dari penempatan komponen-komponen Elektro pada sebuah papan project / bread board (LCD,LED,BUZZER dan

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS 3.1. Pendahuluan Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk menghidupkan HPL (High Power LED) dengan watt

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 DESAIN SISTEM INVERTER DAN SWITCHING PADA UPS (UNINTERUPTABLE POWER SUPPLY) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : FIKRY KHARIZMY ANNASRY NIM 031903102061 PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang dibuat, mulai dari desain sistem secara keseluruhan, perancangan hardware dan software sampai pada implementasi sistemnya.

Lebih terperinci

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal ISSN : 247-3563 JRFES Vol 1, No 2 (215) 92-98 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes RANCANG BANGUN ALAT UKUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR DEBBY ZAMHARIRO 112408018 PROGRAM STUDI D-III FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK

BAB II KWH-METER ELEKTRONIK 3 BAB II KWH-METER ELEKTRONIK 2.1. UMUM Energi ialah besar daya terpakai oleh beban dikalikan dengan lamanya pemakaian daya tersebut atau daya yang dikeluarkan oleh pembangkit energi listrik dikalikan

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume,

BAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk pasti memiliki ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu yang berbentuk

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,

Lebih terperinci

MAXIMUM POWER POINT TRACKER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE TRANSCONDUCTANCE CONTROL BERBASIS. dspic30f4012

MAXIMUM POWER POINT TRACKER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE TRANSCONDUCTANCE CONTROL BERBASIS. dspic30f4012 MAXIMUM POWER POINT TRACKER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE TRANSCONDUCTANCE CONTROL BERBASIS dspic30f4012 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : YUNAN WIBISONO 10.50.0011 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengukuran dibutuhkan suatu alat ukur atau instrument yang dapat mendeteksi, mengolah dan menampilkan suatu besaran atau variabel yang diukur. Personal Computer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan

BAB III METODOLOGI. timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Dalam melakukan penelitian ini, ditemukan beberapa permasalahan yang timbul dalam menentukan tingkat kematangan buah alpukat, mangga dan pepaya.tekstur dan kandungan

Lebih terperinci

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra

Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Alat Ukur Multifungsi Bagi Penyandang Tunanetra Agus Mulyana 1, Awal Arif Budiman 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNIKOM Kampus 4.Lt 5, Jalan Dipati Ukur No 112 116 UNIKOM

Lebih terperinci

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat METODE 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian dan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL) JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL) A. TUJUAN Setelah mempraktekkan Topik ini, anda diharapkan dapat : 1) Menguji piranti hardware sensor ultrasonik. 2) Mengukur sinyal keluaran

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. MOSFET MOSFET atau Metal Oxyde Semiconductor Field Effect Transistor merupakan salah satu jenis transistor efek medan (FET). MOSFET memiliki tiga pin yaitu gerbang (gate), penguras

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O Pendukung, Memori

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Secara garis besar, perancangan pengisian tangki air otomatis menggunakan sensor ultrasonik ini terdiri dari Bar Display, Mikrokontroler ATMega8535, Relay,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation Bab III Perancangan Perangkat Keras Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Dalam perancangan perangkat keras sistem Steel Ball Magnetic Levitation ini dibutuhkan pengetahuan dasar tentang elektromagnetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk, dalam hal ini sektor rumah tangga. Kebutuhan akan energi listrik antara satu

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 Agus Mulyana 1), Oki Tri Suswanto 2), 12 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 bagus081@gmail.com,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tikus merupakan hewan pengerat yang keberadaannya kadangkala mengganggu aktifitas manusia. Rentang frekuensi pendengaran dari tikus adalah di bawah 45 KHz. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA A. TUJUAN PERCOBAAN : Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar dan karakteristik dari sebuah microphone dynamic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci