PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MENGENAL SAYURAN ORGANIK
|
|
- Ida Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MENGENAL SAYURAN ORGANIK Affandy Prayogo Jalan YRS 1 No.1, Bintaro Veteran, Jakarta Selatan, , affan.prayogo@hotmail.com Affandy Prayogo; Ardiyansah, ST; Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memberikan informasi kepada masyarakat secara umum tentang apa itu sayuran organik, bagimana cara penanaman sayuran organik, serta manfaat dari sayuran organik itu sendiri. Karena dalam beberapa tahun belakangan ini, sayuran organik sedang marak dan baru muncul di pasaran terutama di supermarket, maka diambilah tema ini untuk membantu masyarakat mengenal sayuran organik lebih jauh. Metode penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan tugas akhir ini antara lain adalah pencarian data melalui buku literatur tentang sayuran organik dan catatan tertulis, referensi, majalah, kuesioner dan juga data dari internet. Hasil yang dicapai adalah memberi sebuah informasi dalam media audio visual yang dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang sayuran organik, dengan harapan bahwa masyarakat mengerti dan dapat mempertimbangkan untuk mengkonsumsi sayuran organik. Jadi simpulan dari penelitian ini ialah merancang suatu animasi edukasi yang berguna untuk menjabarkan informasi yang berhubungan dengan segala sesuatu tentang sayuran organik agar masyarakat mengerti secara lebih detail. Kata kunci : sayuran, organik, animasi, edukasi. ABSTRACT The purpose of this study is to provide information to the public in general about what organic vegetables, how to planting organic vegetables, as well as the benefits of organic vegetables themselves. Because in recent years, organic vegetables and newly emerging on the market, especially in the supermarket, then this theme is taken to help people know more organic vegetables. Methods of research conducted in the process of making this final example is a data search through books and literature on organic vegetable written notes, references, magazines, questionnaires, and also data from the internet. The result achieved is to give an audio visual information in the media that can increase knowledge and information about organic vegetables, with the hope that people understand and can be considered to consume organic vegetables. So the conclusions of this study is to design an educational animations that are useful for describing information related to everything about organic vegetables so that people understand in more detail. Keywords : vegetables, organic, animation, education.
2 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak dulu Indonesia merupakan salah satu negara yang merupakan negara agraris. Negara yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sudah pasti Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak lahan untuk kegiatan pertanian atau tanam menanam. Apalagi ditambah dengan letak negara Indonesia yang tepat berada di lintang garis khatulistiwa, membuat negara ini menjadi negara tropis yang kaya akan tanaman dan tumbuh-tumbuhan tropis yang beraneka ragam. Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, maka terjadilah perkembangan di bidang botani. Dikemukakanlah istilah sayuran organik. Banyak orang di belahan dunia sekarang ini beralih dari produk sayur-sayuran yang konvensional ke sayuran organik. Tetapi masih sedikit orang yang tau secara detail tentang apa itu sayuran organik. Biasanya hanya tahu sebagian kecil saja. Sejak tahun 1990, isu pertanian organik mulai berhembus keras di dunia. Sejak saat itu mulai bermunculan berbagai organisasi dan perusahaan yang memproduksi produk organik. Di Indonesia dideklarasikan Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) pada tgl 1 Februari 2000 di Malang. Di Indonesia telah beredar produk pertanian organik dari produksi lokal seperti beras organik, kopi organik, teh organik dan beberapa produk lainnya. Walaupun sudah banyak bermunculan organisasi ataupun lembaga serta barang-barang hasil produksi organik, namun banyak juga masyarakat kita yang tidak tahu dengan apa yang dimaksud dengan sayuran organik itu sendiri. Secara umum, makanan organik adalah makanan yang dihasilkan dari pertanian organik, sebuah metode produksi berdasarkan prinsip-prinsip yang dimaksudkan untuk melindungi lingkungan mempertahankan keanekaragaman hayati dan menghormati siklus alam. Istilah organik mengacu pada cara produk pertanian dibudidayakan dan diproses. Persyaratan khusus harus dipenuhi dan dipertahankan agar produk dapat diberi label organik. Kajian Pustaka 1.Teori Animasi Dalam membuat suatu karya animasi, para animator pasti memiliki beberapa prinsip yang dipakai untuk membuat karya animasinya. Baik itu yang dipakai dalam menentukan gerakan, ciri khas karakter, dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip animasi ini pula biasanya dipakai oleh animator sebagai pedoman agar karakter dalam animasi yang mereka buat terlihat seolah-olah hidup dan dapat bertingkah laku wajar seperti makhluk hidup pada umumnya atau bahkan ada juga gerakan yang dilebih-lebihkan agar terlihat memberi impact dan memberi kesan lucu agar orang yang melihatnya tidak merasa bosan. Dalam buku Art of Animation Disney menetapkan 12 prinsip dasar animasi, yaitu: Pose to Pose, Timing, Stretch and Squash, Anticipation, Secondary Action, Follow Through & Overlapping Action, Ease in & Ease Out, Arch, Exaggeration, Staging, Appeal, Personality. 2.Teori Warna Warna adalah salah satu unsur terpenting dalam suatu desain. Setiap objek pasti mempunyai warna. Dan warna tersebut mempunyai banyak arti dan juga maksud tertentu. Dalam suatu desain pemakaian warna yang tepat dapat memeberikan suatu nilai lebih terhadap karya tersebut. Misalanya di dalam suatu karya animasi pemilihan warna yang tepat dapat memberikan kesan atau mood yang berbeda-beda. Warna mempunyai banyak golongan, seperti warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah, biru, dan kuning. Kemudian ada juga warna sekunder yang merupak gabungan dari tiap dua warna dari golongan warna primer. Seperti hijau merupakan campuran dari biru dan kuning; lalu ungu merupakan campuran dari warna merah dan juga biru; serta oranye yang merupakan warna campuran dari merah dan kuning. Lalu ada juga warna tersier yang merupakan campuran 1:1 antara 1 warna sekunder dan warna primer. Selain itu ada juga yang disebut warna komplementer. Warna komplementer adalah warna yang saling bersebrangan satu sama lain di dalam roda warna, dengan tujuan utuk saling memeberikan kekontrasan warna yang mencolok. Warna yang saling bersebrangan antara lain adalah merah-hijau, ungu-kuning, oranye-biru.
3 3 3. Teori Animasi Edukasi ( E-Learning ) Seiring perkembangan zaman, perkembangan di dunia teknologi pun semakin meningkat. Begitu pula dengan perkembangan di dunia edukasi atau dunia pendidikan. Dalam perkembangan di kedua dunia tersebut, maka lahirlah yang disebut dengan E-Learning. E-Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan jasa atau alat bantu elektronika sebagai media penyampaiannya. E- Learning berasal dari kata Electronic yang biasa disingkat menjadi huruf E saja dan juga learning yang berarti pembelajaran. Di Indonesia e-learning ini masih tergolong cukup baru. Biasanya e-learning juga disebut sebagai animasi edukasi. Dalam pelaksanaannya e-learning membutuhkan sarana video, audio/suara, dan juga komputer, bisa juga dengan kombinasi dari ketiganya. E-learning memerlukan bantuan teknologi pendukung. Dalam perkembangannya, komputer paling popular dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara elektronik. Karena teknologi pembelajaran terus berkembang, maka teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : -Technology based learning : terdiri dari Audio Information Technologies (radio, audio tape, telephone) dan Video Information Technologies (video tape, video text,video messaging). -Technology based web-learning : terdiri dari Data Information Technologies (misalnya : bulletin board, internet, ). Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah umum dan sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi di atas. Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh, agar komunikasi antar murid dan guru bisa terjadi dengan teknologi e-learning ini. Rumusan Masalah Bagaimana membuat animasi edukasi yang menggunakan karakter yang saling berinteraksi satu sama lain dan juga menarik perhatian pemirsanya tanpa menghilangkan informasi-informasi penting tentang apa-apa saja yang akan dibahas dalam animasi edukasi ini. Tujuan Penelitian 1.Memberikan informasi tentang apa itu sayuran organik 2.Memberikan informasi tentang manfaat sayuran organik 3.Menjadikan animasi edukasi ini menjadi sarana pembelajaran yang menarik METODE PENELITIAN Metode Pipeline Kerja Pembuatan Animasi Berikut ini akan dipaparkan secara singkan dan jelas apa saja tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam pembuatan animasi: 1. Tahap Pra Produksi Beberapa proses awal sebelum masuk ke bagian produksi, yaitu: 1.Brain Storming dan Mind Mapping Merupakan proses awal dalam pembentukan ide. Kira-kira ide cerita apa yang ingin diangkat dan dijadikan sebuah karya. Hal ini tidak hanya berlaku untuk animasi saja tapi juga bisa digunakan untuk hal lainnya. Biasanya pada tahap ini adalah tahap untuk menentukan ide dan juga mematangkannya.
4 4 2. Script Writing Merupakan proses tahap pembuatan naskah cerita yang sudah matang dan juga siap untuk dipakai. Sudah pasti naskah yang dibuat harus sesuai dengan apa yang ingin disampaikan kepada penonton dan juga sesuai dengan ide awal yang sudah ditentukan. 3.Treatment Merupakan tahap yang mengatur tentang arahan gaya atau style dan juga mood yang akan dipakai guna untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penyampaian pesan. 4.Storyboard Bentuk visual awal per scene untuk mengira-ngira seperti apa nantinya jika dimasukan ke dalam animasi. 2.Tahap Produksi Merupakan tahap saat sudah mulai masuk ke dalam pembuatan animasi, berikut ini adlah tahap-tahapnya: 1.Modelling dan Visual Element Production Tahap pembuatan karakter dan juga element-element lainnya yang akan digunakan dalam animasi, baik yang 3D maupun yang 2D. 2.Voice Over Proses perekaman suara yang digunakan di dalam animasi, baik suara narator, sound effect, maupun suara dari karakter. 3.Animation Proses menggerkan elemen-elemen dan juga karakter yang sudah dibuat menjadi suatu scene atau adegan yang dapat dipakai sebagai penyampaian ide cerita. 3.Tahap Pasca Produksi Setelah produksi, maka masuklah ke dalam tahap pasca produksi, yaitu: 1.Compositing dan Editing Hasil gambar dari tahap produksi dijadikan satu tiap scene nya dan juga disusun agar menjadi satu kesatuan yang berupa suatu film animasi. 2.Visual Effect Penambahan efek visual yang mendukung style dan juga mood dari animasi yang sudah dibuat agar terkesan lebih dramatis. 3.Sound Editing Setelah potongan-potongan gambar disusun, barulah dimasukan suara effect dan juga lagu background untuk mendukung penceritaan dan juga supaya animasinya tidak sepi. 4.Final Render Merupakan hasil render terakhir yang sudah merupakan hasil akhir yang nantinya akan siap tayang. Data Penelitian tentang target audience dan kuesioner Target Primer Usia Jenis kelamin Pendidikan Ekonomi : tahun : pria dan wanita : SMA atau lebih tinggi : menengah ke atas (B-A) Target Sekunder
5 5 Usia Jenis kelamin Pendidikan Ekonomi : semua umur : pria dan wanita : SMP dan yang lebih tinggi : menengah ke atas (B-A) Geografis Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar / metropolitan seperti Jakarta dan sekitarnya. Psikografis -Masyarakat yang suka memasak -Masyarakat yang suka mengkonsumsi sayur-sayuran -Masyarakat yang menjaga kesehatan dan penampilan tubuhnya -Masyarakat yang suka menonton televisi Dari hasil kuesioner diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.dari 105 responden, lebih banyak jumlah wanita dibandingkan pria. 2.dari 105 responden,sekitar 63% atau 66 responden sadar akan maraknya sayuran organik di pasaran pada saat ini. 3.dari 105 responden,sekitar 68% atau 71 responden tidak dapat membedakan antara sayuran organik dan sayuran yang biasa. 4.dari 105 responden, sekitar 85% atau 89 responden mementingkan kebersihan makanan yang mereka konsumsi 5.dari 105 reponden, 49% menyatakan penting munculnya sayuran organik di pasaran, 4% mengatakan tidak penting dan 47% biasa saja terhadap munculnya sayuran organik. 6.dari 105 responden, 70% tidak mengetahui cara penanaman sayuran organik sehingga bisa disebut organik, dan 30% sudah mengetahuinya. 7.dari 105 responden, 67% merasa perlu adanya animasi edukasi yang membahas sayuran organik, 26% merasa tidak perlu dan 7% ragu-ragu. HASIL DAN BAHASAN Berikut ini adalah hasil dari analisa dan pembahasan mengenai visual yang dihasilkan untuk media animasi edukasi: 1. Konsep Visual 1.1 Desain Karakter Karakter dalam animasi edukasi ini ada 2, yang merupakan perwujudan dari sayursayuran yang hidup dan bisa bergerak. Kedua sayuran itu adalah tomat dan wortel. Kedua karakter ini mempunyai sifat yang berbeda dan mereka saling berinteraksi satu sama lain sambil menjelaskan kepada pemirsa tentang apa itu sayuran organik. Berikut ini adalah kedua karakter tersebut: 1.Tommy Tomato Dari namanya sudah jelas bahwa karakter ini adalah perwujudan sayuran tomat. Berbentuk bulat agak sedikit lonjong dan juga berwarna merah cerah sesuai dengan tomat. Memiliki tangan dan juga sepatu yang tidak kelihatan bentuk kakinya. Karakter ini dibuat menggunakan program 3d namun di render dengan tampilan 2d agar blend dengan environtment yang ada di animasi ini. Memiliki sifat yang pintar, usil, dan
6 6 juga baik hati. 2.Kara Carrot Sama halnya dengan karakter Tommy Tomato, karakter ini juga merupakan perwujduan dari sayur-sayuran. Kara merupakan perwujudan dari sayuran wortel yang juga tentunya bisa bergerak dan juga hidup. Memiliki sifat yang ingin tahu, baik hati, dan juga banyak bertanya. 2. Hasil Visual Berikut ini adalah beberapa hasil visual yang sudah jadi: Gambar 2 Hasil Animasi yang sudah jadi Style animasi yang dipakai dalam screenshots di atas secara garis besar menggunakan gaya yang berkesan 2D. Padahal karakter tomat dan wortel tersebut merupakan karakter 3D. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar secara unity animasi ini memiliki kesatuan yang baik dan tidak ada yang berbeda sendiri, agar terlihat lebih menarik.
7 Poster Gambar 3 Poster pertama Desain poster pertama menonjolkan 2 karakter dalam animasi edukasi ini. Dengan nuansa serba hijau yang dikelilingi dedaunan yang berkaitan dengan sayuran hijau. Gambar 4 Poster Kedua Desain poster kedua memperlihatkan pemandangan padang rumput yang terdapat boneka
8 8 jerami. Di poster ini juga menonjolkan kedua karakter dalam animasi edukasi ini dengan ekspresi muka yang ceria. 3. Bahasan Karya Karya animasi edukasi yang telah dibuat merupakan sebuah harapan bagi penulis agar menjadi solusi dalam media penyampaian informasi tentang sayuran organik. Dengan menampilkan 2 karakter yang saling berinteraksi satu sama lain dalam penyampaian informasi diharapkan masyarakat mengerti dan tidak bingung dalam menikmati animasi ini. Dalam animasi ini, penulis membahas beberapa hal pokok dan umum mengenai sayuran organik, mulai dari apa itu sayuran organik, bagaimana cara menanam sayuran organik sehingga bisa disebut sebagai organik, kemudian bagaimana cara membedakan sayuran organik dan sayuran yang biasa, lalu bagaimana cara mendapatkan sertifikasi organik serta apa saja manfaat yang di dapat dari mengkonsumsi sayuran organik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Indonesia sejak dahulu sudah terkenal dengan kekayaan alamnya, dan juga karena letak negaranya yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia meniliki iklim tropis yang menjadikan negara ini sebagai negara agraris. Sebagai negara agraris pastilah hasil pertanian di negara ini sudah pasti melimpah dan juga memiliki kualitas yang baik. Dengan banyaknya hasil tanaman yang berlimpah pastilah juga banyak cara yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas baik; salah satunya yaitu dengan pertanian organik. Karena sedang maraknya produk-produk yang bersifat organik, terutama sayuran, maka hadirlah suatu animasi edukasi yang dapat memberikan informasi tentang sayuran organik. Banyak para konsumen yang tidak mengerti apa yang dimaksud dengan organik, karena memang dari tampilan fisik sayuran yang konvensional dan juga yang organik sangat mirip. Maka dari itu dibutuhkanlah animasi edukasi yang dapat memberi informasi kepada para konsumen untuk membedakan sayuran yang organik maupun yang biasa. Dengan harapan bahwa dengan para konsumen mengetahui perbedaan antara keduanya, mereka tidak merasa dibingungkan dengan kata organik maupun yang biasa. Dan juga mereka bisa mempertimbangkan sayuran organik menjadi sesuatu alternatif dalam memilih makanan. Saran Walaupun pengalaman penulis belumlah cukup dalam pembuatan animasi edukasi, namun penulis ingin menyampaikan bahwa animasi bisa digunakan sebagai sarana edukasi yang dapat dipertimbangkan. Jadi janganlah ragu untuk memberikan informasi yang anda ketahui dalam bentuk animasi. Siapa tahu hal itu dapat membantu orang lain yang belum mengerti menjadi lebih paham. Kemudian haruslah banyak bersabar dalam mengerjakan dan jangan membuang-buang waktu dalam mengerjakan, karena waktu sangatlah berharga. Jika memanfaatkan waktu dengan baik maka hasil yang dicapai pun juga akan baik. REFERENSI Anonim, 2009, Mengapa Sayuran Organik Lebih Mahal?, mengapa-sayuran-organik-lebih-mahal.html. Saragih, Sebastian E. (2008). Pertanian Organik : Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Penebar Swadaya, Jakarta. Sihombing, Danton. (2003). Tipografi Dalam Desain Grafis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
9 9 Sutanto, Rachman. (2002). Penerapan Pertanian Organik : Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius, Yogyakarta. Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian Organik : Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius, Yogyakarta. RIWAYAT PENULIS Affandy Prayogo, lahir di Jakarta, 14 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalan bidang DKV Animasi, pada tahun 2012.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
40 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Mood dan Warna Warna yang dipakai dalam animasi edukasi ini adalah warna-warna yang cerah yang bisa digolongkon kepada vivid color. Dan juga
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1.Landasan Teori Prinsip Dasar Teori Animasi
19 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1.Landasan Teori 4.1.1. Prinsip Dasar Teori Animasi Dalam membuat suatu karya animasi, para animator pasti memiliki beberapa prinsip yang dipakai untuk membuat karya animasinya.
Lebih terperinciBAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)
BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ABORSI
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ABORSI Inggrid Stefany Jl. Keadilan I No.3 RT 007/RW 04 Jakarta Barat 11120, 021 6289441 inggrid.stefany@gmail.com Inggrid Stefany, Ahmad Faisal Choiril
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BACKPACKER
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BACKPACKER Edward Velwin Jovanca Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no. 9, Kemanggisan, Jakarta barat 11480 edwardvelwin.social@gmail Ardiyan, S.Sn.
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HONEY BEES BE HAPPY MOCH ADIEL PERKASA Abstract RESEARCH GOAL is to provide information on how the production process results from the honey bee performed
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK CAPTAIN SUGENG Gunawan Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 gunawan.leman@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI E-LEARNING MEMBERSIHKAN BADAN ITU MENYENANGKAN
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI E-LEARNING MEMBERSIHKAN BADAN ITU MENYENANGKAN Novieyanti Susanto 081977998815, novie_1991@yahoo.com Ardiyansah, S.T. ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah mengajak anak
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR. Oleh. Erwin Janssen / Kelas : 08 PDU
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK MACAN PEREDAM BAHAYA TUGAS AKHIR Oleh Erwin Janssen / 1200976655 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.
20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HAKI DALAM INDUSTRI MUSIK
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI HAKI DALAM INDUSTRI MUSIK R.M. FAUZAN Syahdan Campus BINUS University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, Telp. : (+62 21) 534
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA Yang Aulia Fitri Ridesa Komp. Larangan Indah, Jl. Mawar 4 Blok M1 No. 12 Ciledug, Tangerang 15154 082123507144,
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER Jenna Christy NIM : 140100203 Telp : 081319873891 Alamat : Jalan Koala Lestari I Blok Y1 No 19, Jakarta Utara 14140 Email : jennachrsty@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI KESEHATAN GIGI
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI KESEHATAN GIGI Irene Devi Universitas Bina Nusantara Jl. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, (021) 534 5830 irenedevi93@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI BAHASA DAERAH TERANCAM PUNAH Achmad Arasy Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 flashblue12@yahoo.com Arik Kurnianto,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi edukasi KOK BISA Sumber : Youtube Animasi yang digunakan sebagai media edukasi ini pernah dibuat oleh kanal Youtube asal Indonesia yang bernama
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang hendak disampaikan. Seseorang yang sedang membaca berarti berarti
Lebih terperinciANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )
Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH"
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI "METODE FITNESS DI RUMAH" Christian Lie Binus University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 luckycharm.lie@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Video animasi yang dirancang ini memiliki nilai edukasi tentang sejarah perkembangan komputer. Animasi ini akan dipertontonkan kepada murid murid
Lebih terperinciANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI
ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan
BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Biologi merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang membutuhkan keahlian dalam menghafal dan memahami materi dengan baik. Tentunya hal tersebut membuat
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI JANGAN ASAL KENYANG Albern Yafeta Setiabudi Universitas Bina Nusantara Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 albern_yafeta@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Komunikasi 4.1.1 Fakta Kunci 1. Bagaimana membuat animasi edukasi yang menarik mengingat banyaknya anak muda yang lebi menyukai animasi yang tidak bersifat edukasi.
Lebih terperinciPerancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"
Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)" TUGAS AKHIR Oleh Gindu Siswo Kartapati / 1100011945 Kelas : 08 PDU Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 2012 Perancangan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang
Lebih terperinci1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing
12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM
LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA Muhamad Maladz Adli NIM 1400082033 PROGRAM STUDI D-3 ANIMASI JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Film Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, film adalah; 1. Selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif
Lebih terperinciII. METODE PERANCANGAN
II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun
Lebih terperinciBAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI SI OTAK KANAN DAN SI OTAK KIRI. Suzanna Romadhona ABSTRAK
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI SI OTAK KANAN DAN SI OTAK KIRI Suzanna Romadhona Komp. Pondok Benda Indah J No.14, Pamulang - Tangerang Selatan +62 812 81281961, pinkflovds_2@yahoo.com Ardiyansah,
Lebih terperinciUniversitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1
Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1 Nama Mata Kuliah : 3D Animasi Arsitektur Kode Mata Kuliah : - Program Studi : Teknik Arsitektur Dosen : Apiet Rusdiyana, ST SMT/Jml SKS
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip Pada Bab III telah dijelaskan
Lebih terperinciPerancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L
Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI Si Golongan Darah
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI Si Golongan Darah Timothius Tommy Tanoto Universitas Bina Nusantara Jl. K.H Syahdan No.9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 d_sanchez17@hotmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1. Data Umum 2.1.1. Pengertian E Learning E learning adalah penggunaan media elektronik dan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan. E learning secara luas
Lebih terperinciPENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT
PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT TUGAS AKHIR untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi D-3 Animasi Disusun oleh: YADIKA ALIYUDIEN NIM 1300053033
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH
LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH Dimas Eri Eka Prabowo NIM 1400089033 PROGRAM STUDI D-3
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan menggabungkan rigging 3D dengan gambar 2D dalam
Lebih terperinciPEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini. 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK RARA DAN ROTI
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK RARA DAN ROTI Dimas Pradipta Universitas Bina Nusantara, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, 021 534 5830 xenelone@hotmail.com
Lebih terperinciIII DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan menjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik atau masyarakat, memenangkan dukungan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK TANDUK SI ANJING
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK TANDUK SI ANJING Cynthia Nurwelza Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 - Kebon Jeruk Jakarta Barat, 021 5345830, cnurwelza@yahoo.com, Ardiyan, S.sn
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Design. Visual Communication Design. Animation Program. Skripsi Sarjana Desain Komunikasi Visual
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Design Visual Communication Design Animation Program Skripsi Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap 2014/2015 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL E-LEARNING JAPANESE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid
2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)
BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah CD pembelajaran pengenalan budaya Indonesia untuk anak sekolah dasar.
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi
16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Masih kurangnya pengetahuan anak - anak tentang pemborosan air yang mereka lakukan tanpa mereka sadari. Kurangnya informasi yang diberikan
Lebih terperinciPEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi
PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The
BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The History of Javanese Letters dengan Teknik Motion Graphic Novel ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Animasi Edukasi Animasi Edukasi adalah animasi yang berisikan jalan cerita berupa pengetahuan informasi yang dbaut bertujuan untuk menambah pengetahuan pada
Lebih terperinciPerancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau
Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir Perancangan Videoklip Animasi 2D pada Lagu Berjudul Empat Satu Karya Frau Oleh : TYAS WIDYALOKA C0709074 JURUSAN S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Menjalin komunikasi sangat penting untuk ibu dan anak.
1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1 Landasan Teori Animasi Pendidikan ini akan bercerita tentang seorang anak remaja dan ibu pekerja. Pendidikan ini akan memperlihatkan seorang ibu yang sibuk bekerja dan mengurus
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori
BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan
Lebih terperinciAKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.
AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 1 PENDAHULUAN Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 Sejarah Animasi Sudah ada semenjak 15.000 tahun yang lalu, dengan ditemukannya lukisan bergambar pada dinding gua zaman
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Fakta kunci yang akan diambil untuk melakukan proyek animasi ini: 1. Film e-learning yang menjelaskan tentang flight safety untuk para penumpang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion graphic novel yang pewarnaanya menggunakan
Lebih terperinciPengertian Animasi. Jean Ann Wright
ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Seperti yang telah dijelaskan pada bagian rumusan masalah pada Bab I, tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab III telah dijelaskan tentang
Lebih terperinci3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi
3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF Andri Rukmana Andri, Jalan Kembangan Selatan rt. 007/01np. 52, 0856 8393 165, andrirukmanaa@gmail.com Andri Rukmana, Irwan
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI FACTS ABOUT HUMAN BONES YOU DIDN T KNOW
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI FACTS ABOUT HUMAN BONES YOU DIDN T KNOW Muhammad Andikha Fauzi Bina Nusantara, Komplek DPR II Blok. D/49, 081288664641, muhammadandikha@gmail.com Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2016, TVKU sebagai televisi edukasi memberikan informasi yang berkaitan dengan guru melalui
Lebih terperinciUKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI
UKA 2015 MATA PELAJARAN / PROGRAM KEAHLIAN ANIMASI Kompetensi Utama Kompetensi Inti Standar Kompetensi Guru 1A Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Bermula dari kekhawatiran anak muda di zaman sekarang yang beberapa kurang memperhatikan adab dalam kesehariannya dan bahkan ada sebagian yang
Lebih terperinciPEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX
PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN Teori Animasi Edukasi (E-Learning) Pengertian E-Learning
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Teori Animasi Edukasi (E-Learning) 4.1.2.1. Pengertian E-Learning Seiring perkembambangan zaman, perkembangan di dunia teknologi pun semakin meningkat. Begitu
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA Christ Aditia Universitas Bina Nusantara, Jl. U3 no.64 Kemanggisan-Palmerah Jakarta Barat, 087885738804, christ.aditia@hotmail.co.id, Tunjung
Lebih terperinciBAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Dalam perancangan media berupa kartu edukasi atau flashcard origami seri hewan ini, penulis mencoba menjabarkan tujuan dari perancangan kartu edukasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan Video Virtual Reality Gunung Tangkuban Perahu ini termasuk dalam lingkungan non-fisik, yaitu sebagai media penyampaian cerita dongeng
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN ANIMASI No 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Memahami karakteristik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGENALAN ALPHABET DALAM BENTUK ANIMASI 2 DIMENSI BAGI ANAK USIA DINI DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR PERANCANGAN PENGENALAN ALPHABET DALAM BENTUK ANIMASI 2 DIMENSI BAGI ANAK USIA DINI DI SURAKARTA Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER The Journey of Bicycle
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI DOKUMENTER The Journey of Bicycle Aditomo Priyo Prakoso Bina Nusantara, Puloasem Timur raya 8 No.6, 087886935012, warframe.tomo@gmail.com Aditomo Priyo Prakoso, Satrya
Lebih terperinciPEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Asep Rudi Cahyanto 09.11.2710 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter, merupakan rancangan yang sudah disusun dan dibuat pada saat pra produksi di implementasikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D dengan menggunakan background matte painting tentang anak pecandu video game. Dalam proses pembuatannya diperlukan teori-teori pendukung. Berikut
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi 1. Pose to pose 2. Timing and Spacing 3. Stretch and Squash 4.
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Teori Prinsip Dasar Animasi : Dalam teori dasar animasi mempunyai 12 prinsip yang dipakai para animator sebagai pegangan untuk mengeksploitasi
Lebih terperinciPENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.
PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R. Yadi Rakhman Alamsyah, Citra Cynthia Agustriani Konsentrasi Multimedia & Desain Grafis, Program Studi Manajemen Informatika,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Video animasi dokumenter yang akan dibuat merupakan dua buah episode dari satu serial video animasi yang sama. Serial video dipilih karena video animasi yang akan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Judul Animasi Edukasi Untuk judul, penulis menggunakan font Fontopo Regular dan PT Banana Split. Penggunaan font Fontopo yang tegas dan bersiku
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK FIRST POINT Bayu Sanjaya Pamulang G.4 No.3, Tangerang, DKI Jakarta, Indonesia, 085776581770, bayuidolaku@yahoo.co.id Bayu Sanjaya, Ardiyan, S.Sn, Anam,
Lebih terperinciII. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel
II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang
Lebih terperinciPEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Ana Rohana 10.11.3961 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan
Lebih terperinciPERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Hari Abriyoko 11.11.5678 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk
BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.
Lebih terperinci