TUGAS RESUME ETIKA PROFESI BAB 3 TEORI - TEORI ETIKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS RESUME ETIKA PROFESI BAB 3 TEORI - TEORI ETIKA"

Transkripsi

1 TUGAS RESUME ETIKA PROFESI BAB 3 TEORI - TEORI ETIKA ( Dosen pembimbing : Abrar Oemar, SE ) DI SUSUN OLEH: FITRIA ANGGRAENI (EA ) PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG 2012

2 BAB 3 Teori - Teori Etika Etika Absolut Versus Etika Relatif Sampai saat ini masih terjadi perdebatan dan perbedaan pandangan diantara etikawan tentang apakah etika bersifat absolut atau relatif. Para penganut paham etika absolut dengan berbagai argumentasi yang masuk akal meyakini bahwa ada prinsip-prinsip etika yang bersifat mutlak, berlaku universal kapan pun dan dimanapun. Sementara itu, para penganut etika relatif dengan berbagai argumentasi yang juga tampak masuk akal membatah hal ini. Di antara tokoh-tokoh berpengaruh yang mendukung paham etika relatif ini adalah Joseph Fletcher (dalam Suseno, 2006), yang terkenal dengan teori etika situasional-nya. Ia menolak adanya norma-norma moral umum karena kewajiban moral selalu bergantung pada situasi konkrit, dan situasi konkrit in dalam keseharianya tidak pernah sama. Tokoh pengaruh pendukung paham etika absolut antara lain Immanuel Kant dan Jammes Rachels. Rahcels sendiri, yang walaupun membuka pemikiranya dengan memberikan argumentasi bagi pendukung etika relatif. Ia mengatakan bahwa ada pakok teoritis yang umum dimana ada aturan-aturan moral tertentu yang dianut secara bersamasama oleh semua masyarakat kerena aturan-aturan itu penting untuk kelestarian masyarakat. Perkembangan Perilaku Moral Teori perkembangan moral banyak dibahas dalam ilmu psikologi. Salah satu teori yang sangat berpengaruh di kemukakan oleh Kohlberg ( dalam Atkinson et.al., 1996) dangan mengemukakan tiga tahap perkembangan moral dihubungkan dengan pertumbuhan usia anak. Beberapa konsep yang memerlukan penjelasan, antara lain : 1. Perilaku moral (moral behavior) Adalah berilaku yang mengikuti kode moral kelompok masyarakat tertentu. Moral dalam hal ini berarti adat kebiasaan atau tradisi.

3 2. Perilaku tidak bermoral (immoral behavior) Berarti peilaku yang gagal mematuhi harapan kelompok sosial tersebut. 3. Perilaku diluar kesadaran moral (unmoral behavior) Adalah perilaku yang menyimpang dari harapan kelompok sosial yang lebih di sebabkan oleh ketidakmampuan yang bersangkutan dalam memahami harapan kelompok sosial. 4. Perkembangan moral (moral development) Bergantung pada perkembangan intelektul seseorang. Perkembangan moral ada hubunganya dengan tahap-tahap perkembangan intelektual ini. Beberapa Teori Etika Suatu pengetahuan tentang suatu objek baru bisa dianggap sebagai disiplin ilmu bila pengetahuan tersebut telah dilengkapi dengan seperangkat teori tentang objek yang dikaji. Jadi, teori merupakan tulang punggung suatu ilmu. Ilmu pada dasarnya adalah kumpulan pengetahuan yang bersifat menjelaskan berbagai gejala alam dan sosial yang memungkinkan manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasrkan penjelasan yang ada, sedangkan teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan (Suriasumantri, 2000). Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dngan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-normaperilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik. Sebagi ilmu, etika belum semapan ilmu fisika atau ilmu ekonomi. Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek parilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang berlainan. Egoisme Rachels (2004) memperkenalkan dua konsep yang berhubungn dengan egoisme, yaitu: egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan berkuwat diri (selfish). Menurut teori ini, orang boleh saja yakin bahwa ada tindakan mereka yang bersifat luhur dan suka berkorban, namun semua

4 tindakan yang terkesan luhur dan tindakan yang suka berkorban tersebut hanyalah ilusi. Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (selfinterest). Munculnya paham egoisme etis memberikan landasan yang sangat kuat bagi munculnya paham ekonomi kapitalis dalam ilmu ekonomi. Utilitarianisme Utilitarisme besasal dari kata latin utilis, kemudian menjadi kata Inggris Utility yang berarti bermanfaat ( Bertens, 2000 ). Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat, atau dengan istilah yang sangat terkenal: the greatest happiness of the greatest numbers. Jadi, ukuran baik tidaknya suatu tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan itu apakah memberi manfaat atau tidak.itulah sebabnya, paham ini disebut juga paham teleologis. Teleologis berasal dari kata yunani telos yang berarti tujuan. Perbedaan paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis adalah melihat dari sudut pandang kepentingan individu, sedangkan paham utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan orang banyak ( kepentingan bersama, kepentingan masyarakat ). Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban ( Beterns, 2000 ). Paham ini dipelopori oleh Immanuel Kant ( ) dan kembali mendapat dukungan dari filsuf abad ke-20, Anscombe dan suaminya.peter Geach (Rachels, 2004). Paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau dari akibat dari tindakan tersebut. Untuk memahami lebih lanjut tentang paham deontologi ini, sebaiknya dipahami terlebih dahulu dua konsepn penting yang dikemukakan oleh Kant, yatu konsep imperative hypothesis dan impertive categories. Imperative hypotesis adalah perintah-perintah (ought) yang bersifat khusus yang harus diikuti jika seseorang mempunyai keinginan yang relevan. Imperative categories adalah kewajiban moral yang mewajibkan kita begitu saja tanpa syarat

5 apa pun. Dalam hal ini, kewajiban moral bersifat mutlak tanpa ada pengecualian apa pun dan tanpa dikaitkan dengan keiginan atau tujuan apa pun. Teori hak Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia (HAM). Namun senagaimana dikatakan oleh Bertens (2000), teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi (kewajiban) karena hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban bagaikan satu keping mata uang logam yang sama dengan du sisi. Teori hak sebenarnya di dasarkan atas asumsi bahwa manusia mempunyai martabat dan semua manusia mempunyai martabat yang sama. Hak asasi manusia didasarkan atas beberapa sumber otoritas (Weiss, 2006), yaitu: 1) Hak hukum (legal right) Adalah hak yang didasarkan atas sistem/yurisdiksi hukum suatu negara, dimana sumber hukum tertinggi suatu negara adalah Undang-Undang Dasar negara yang bersangkutan. 2) Hak moral atau kemanusiaan (moral, human right) Dihubungkan dengan pribadi manusia secara individu, atau dalam beberapa kasus dihubungkan dengan kelompok bukan dengan masyarakat dalam arti luas. Hak moral berkaitan dengan kepentingan individu sepanjang kepentingan individu itu tidak melanggar hak-hak orang lain. 3) Hak kontraktual (contractual right) Mengikat individu-individu yang membuat kesepakatan atau kontrak bersama dalam wujud hak dan kewajiban masing-masing pihak. Teori Keutamaan (Virtue Theory) Teori keutamaan sebenarnya telah lahir sejak jaman dahulu yang didasarkan atas pemikiran Aristoteles ( SM) yang sempat tenggelam. Teori keutamaan berangkat dari manusianya ( Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidk etis. Tidak seperti kedua teori yang pernah dijelaskan sebelumnya, dasar teori keutamaan sangat berbeda.

6 Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pernyataan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Dengan demikian, karakteristik/sifat utama dapat didefinisikan sebagai disposisi sifat/watak yang telah melekat dan dimiliki oleh seseorang dan memungkinkan dia untuk selalu bertingkah laku yang secara moral bernilai baik. Teori Etika Teonom Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat Kristen. Teori ini mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah. Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Allah, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti aturan-aturan perintah Allah sebagaimana telah di ungkapkan dalam kitab suci. Etika Abad ke-20 Esensi dari beberapa pemikiran moral yang berpengaruh yang muncul pada abad ke- 20 sebagai tambahan atas beberapa paham/teori etika yang telah diuraikan sebelumnya. Ringkasan ini diambil dari buku Etik Abad Kedua puluh karangan Frans Magnis Suseno (2006). Arti Kata Baik Menurut George Edwar Moore Kata baik adalah kunci dari moralitas, namun Moore mersa heran tidak satu pun etikawan yang berbicara tentang kata baik tersebut, seakan-akan hal itu sudah jelas dengan sendirinya. Kata baik sebagai nikmat (kaum hedonis), memenuhi keinginan individu (etika egoisme, etika psikologis), memenuhi kepentingan orang banyak (etika utilitarianisme), memenuhi kehendak Allah (etika teonom), dan bhkan ada yng mengatakan kata baik tidak mempunyai arti. Sebenarnya kata baik adalah baik, titik. Setiap usaha utuk mendefinisikannya akan selalu menimbulkan kekacauan.

7 Tatanan Nilai Max Scheller Menurut Scheller,ada empat gugus nilai yang masing-masing mandiri dan berbeda antara satu dengan yang lain, yaitu: 1) Nilai-nilai sekitar enak dan tidak enak 2) Nilai-nilai vital 3) Nilai-nilai rohani murni 4) Nilai-nilai sekitar roh kudus Etika Situasi Joseph Fletcher Joseph Fletcher termasuk tokoh yang menentang adanya prinsip-prinsip etika yang bersifat mutlak. Ia berpendapat bahwa setiap kewajiban moral selalu bergantung pada situasi konkrit. Pandangan Penuh Kasih Iris Murdoch Menurut Murdoch, yang khas dari teori-teori etika pasca Kant adalah bahwa nilainilai moral dibuang dari dunia nyata. Teori Murdoch menyatakan bahwa bukan kemampuan otonom yang menciptakan nilai, melainkan kemampuan untuk melihat dengan penuh kasih dan adil. Pengelolaan Kelakuan Byrrhus Frederic Skinner Teori Skinner mengeni pengelolaan kelakuan dimulai dari pengamantanya bahwa dalam ilmu fisika dan ilmu hayat, manusia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam 2000 tahun terakhir. Skinner mengatakan bahwa pendekatan filsfat nasional dan ilmu manusia tdak memadahi sehingga yang diperlukan bukanlah ilmu etika, tetapi sebuah teknologi kelakuan.

8 Prinsip Tanggung Jawab Hans Jonas Etika tradisional hanya memperhatikan akibat tindakan manusia dalm lingkungan dekat dan sesaat. Etika macam ini tidak dapat lagi menghadapi ancaman global kehidupan didunia ini. Oleh karena itu, Jonas menekankan pentingnya dirancang etika baru yang berfokus pada tanggung jawab. Kegagalan Etika Pencerahan Alasdair Maclntyre Maclntyre mengatakan bahwa etika pencernana telah gagal karena perencanaan atas nama rasionalitas justru telah membuang apa yang menjadi dasr rasionalitas setiap ajaran moral, yaitu pandangan teleologis tentang meanusia. Teori Etika Dan Paradigma Hakikat Manusia Setalah mengulas berbagai filosofi, konsep tentang hakikat alam semesta dan hakikat manusia, serta setelah mengupas pokok-pokok pikiran dari berbagai macam teori etika yang berkembang,maka dapat dilihat ringkasan berbagai teori etika dan hubungannya dengan paradigma hakikat manusia.

9 Tabel 3.1 Teori etika dan hubungannya dengan paradigma hakikat manusia dan kecerdasan Paradigma No Teori Penalaran Teori Kriteria etis Tujuan hidup 1. Egoisme Tujuan dari tindakan Memenuhi Kenikmatan kepentingan duniawi secara pribadi individu 2. Utilitarianisme Tujuan dari tindakan Memberi Kesejahteraan manfaat/kegunaa duniawi n bagi banyak masyarakat orang 3. Deontologo-Kant Tindakan itu sendiri Kewajiban Demi kewajiban mutlak setiap itu sendiri orang 4. Teori hak Tingkat kepatuhan Aturan tentang Demi martabat terhadap HAM HAM kemanusiaan 5. Teori Keutamaan Disposisi karakter Karakter positifnegatif Kebahagiaan individu duniawi dan mental (psikologis) 6. Teori Teonom Disposisi karakter dan Karakter mulia Kebahagiaan tingkat keimanan dan mematuhi rohani (surgawi, kitab suci agam masing-masing akhirat, moksa, nirmala), individu dan mental, dan masyarakat duniawi Hakikat manusia dan kecerdasan Hakikat tidak utuh (PQ,IQ) Hakikat tidak utuh (PQ, IQ, EQ) Hakikat tidak utuh (IQ, EQ) Hakikat tidak utuh (IQ) Hakikat tidak utuh (IQ, EQ) Hakikat utuh (PQ, IQ, EQ, SQ) Tantangan ke Depan Etika Sebagai Ilmu Etika sebagai ajaran moraltelah menjadi bagian tak terpisahkan dari semua agama sejak agama itu hadir. Namun sebagai ilmu, etika masih kalah mapan bila dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainya separti ilmu fisika, ilmu ekonomi, dan lain-lain. Etika sebagai ilmu

10 mecoba menjelaskan parilaku manusia dalam konteks sebatas makna hidup duniawi umat manusia dengan mengabaikan sama sekali aspek kesadaran spiritual dalam diri manusia. Ilmu etika kedepan hendaknya didasrkan atas paradigma manusia utuh, yaitu suatu pola pikir yang mengutamakan integrasi dan keseimbangan pada: a) Pertumbuhan PQ, IQ, EQ, dan SQ. b) Kepentingan individu, kepantingan masyarakat, dan kepentingan Tuhan. c) Keseimbangan tujuan lahiriah (duniawi) dengan tujuan rohaniah (spiritual). Inti dari hakikat manusia utuh adalah keseimbangan, yang bisa diringkas sebagi berikut: a) Keseimbangan antara hak (teori hak) dan kewajiban (teori deontologi). b) Keseimbangan tujuan duniawi (teori teleologi) dan rohani (teori teonom). c) Keseimbangan antara kepentingan individu (teori egoisme) dan kepantingan masyarakat (teori utilitarianisme). d) Gabungan ketiga butir diatas akan menentukan karakter seseorang (teori keutamaan). e) Hidup adalah suatu proses evolusi kesadaran.

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL TEORI ETIKA PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL Beberapa konsep yang memerlukan penjelasan, antara lain: perilaku moral (moral behavior), perilaku tidak bermoral (immoral behavior), perilaku di luar kesadaran

Lebih terperinci

Kode Etik. Teori etika MODUL PERKULIAHAN B51611EL. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kode Etik. Teori etika MODUL PERKULIAHAN B51611EL. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN Kode Etik Teori etika Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 B51611EL Amy MArdhatillah Abstract Pembahasan mengenai teori etika dan penjelasan meta

Lebih terperinci

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI ETIKA DASAR, METODE ETIKA SERTA KEBEBASAN DAN TANGGUNGJAWAB Fakultas ILMU KOMPUTER Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Pengertian etika = moralitas

Pengertian etika = moralitas Pengertian etika Meet-1 Creat By.Hariyatno.SE,Mmsi 1. Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Apa yang

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pengertian Etika. Nur Hidayat  TIP FTP UB 2/18/2012 Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1 PPAK Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas Etika berasal dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

ETIKA BISNIS (Teori Etika ) ETIKA BISNIS (Teori Etika ) Disusun oleh Kelompok I : 1. Putu Sulastra 13810331180412 2. Kadek Suarjana 13810331180415 3. Nengah Mertapa 13810331180418 4. Pande Nyoman Kartika 13810331180426 Kelas : Manajemen

Lebih terperinci

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur

PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA. Modul ke: 09TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Modul ke: PANCASILA sebagai SISTEM ETIKA Fakultas 09TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Pendahuluan A. Pengertian Etika B. Aliran-aliran Etika 1) Etika Deontologi 2)

Lebih terperinci

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS]

MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@yahoo.com MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270 / 2 SKS] KONTRAK KULIAH Jam mulai : 2 sks, maka: Selesai:

Lebih terperinci

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis # 1 I. Bisnis Dan Etika Apakah benar jika dalam berbisnis terlalu banyak mementingkan etika, maka akan semakin jauh tertinggal oleh kompetitor? Pernyataan ini jelas sangat salah. Bayangkan saja jika salah

Lebih terperinci

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS Pertemuan 1 ETIKA BISNIS Disarikan dari Berbagai Sumber Yang Relevan POKOK-POKOK BAHASAN Pendahuluhan dan teori Etika Bisnis Bisnis dan Etika Etika Utilarianisme dalam Bisnis Pendekatan dalam pengambilan

Lebih terperinci

TEORI TEORI ETIKA EGOISME) 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan 3. HAK 4. KEUTAMAAN

TEORI TEORI ETIKA EGOISME) 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan 3. HAK 4. KEUTAMAAN TEORI TEORI ETIKA 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan EGOISME) 3. HAK 4. KEUTAMAAN TEORI DEONTOLOGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI DEON=KEWAJIBAN Kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro Dasar-Dasar Michael Hariadi / 1406564332 Teknik Elektro Sama halnya antara karakter dan kepribadian, demikian juga antara etika dan moralitas yang penggunaan sering menjadi rancu. berasal dari bahasa Yunani,

Lebih terperinci

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan etika dengan moral Hubungan

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika 1 1.1. Norma Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan diantaranya adalah kebutuhan untuk

Lebih terperinci

MODUL. Teori Etika Bisnis

MODUL. Teori Etika Bisnis MODUL 1 Konsep dan Teori Etika Bisnis Konsep dan Teori Etika Bisnis Etika dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika

Lebih terperinci

Etika dan Moralitas Aksiologi. Pengertian Aksiologi. Etika dan Moralitas

Etika dan Moralitas Aksiologi. Pengertian Aksiologi. Etika dan Moralitas Etika dan Moralitas 04 - Aksiologi Materi Kuliah Filsafat Ilmu Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sebelas Maret Tahun 2017 Etika = Bhs. Yunani ethos (tunggal) atau ta etha (jamak): watak, kebiasaan/adat

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen PANCASILA Modul ke: Pancasila Sebagai Sistem Etika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id 1. Pengertian Etika Istilah etika sering pula

Lebih terperinci

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M KULIAH 1. Kuliah selama 2 x 50 menit 2. Keterlambatan masuk kuliah maksimal 30 menit dari jam masuk kuliah 3. Selama kuliah tertib

Lebih terperinci

Etika, Moral, Norma, Nilai,

Etika, Moral, Norma, Nilai, ETIKA ADMINISTRASI Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat. Norma, dalam bahasa

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS Fakultas Dr. Achmad Jamil PASCASARJANA Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian ETIKA. Norma-norma,

Lebih terperinci

BAB I Tinjauan Umum Etika

BAB I Tinjauan Umum Etika BAB I Tinjauan Umum Etika Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan

Lebih terperinci

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan CSR. Donald Picauly S.E., M.M.

Etika Bisnis dan CSR. Donald Picauly S.E., M.M. Etika Bisnis dan CSR Donald Picauly S.E., M.M. Kasus 1 Marc Jones, usia 42 tahun, sudah 15 tahun bekerja untuk Krimsons Corp. sebuah perusahaan yang memproduksi bahan kimia berbahaya. Karena dedikasinya

Lebih terperinci

MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law MK Etika Profesi Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law Moralitas Definisi Descriptive: seperangkat aturan yang mengarahkan perilaku manusia dalam memilah hal yang baik dan buruk, contoh: nilai-nilai moralitas

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA BAHAN TAYANG MODUL 8 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Fakultas TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi SIPIL www.mercubuana.ac.id Kompetensi

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA Perilaku etis lah yang medasari munculnya etika sebagai sebuah ilmu yang mempelajari nilai-nilai baik dan buruk. Etika juga berkembang sebagai studi tentang kehendak manusia. 1.1

Lebih terperinci

TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA. ēthica ēthos. Theresiana Ani Larasati

TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA. ēthica ēthos. Theresiana Ani Larasati TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA Berasal dari kata Yunani kuno: ēthica yang berarti filsafat moral ēthos yang berarti adat atau kebiasaan 1 PENGERTIAN ETIKA Etika merupakan cabang filsafat yang mengkaji nilai-nilai

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN ETIKA PROFESI Kuliah ke 1 MK: Etika Profesi Sumber materi: Syailendra Reza IR,. S.Sos; dan Dr. I Wayan S. Wicaksana PENGERTIAN ETIKA Etika merupakan falsafah moral dan pedoman cara hidup yang

Lebih terperinci

MODUL 8 PANCASILA SEBAGAI ETIKA

MODUL 8 PANCASILA SEBAGAI ETIKA MODUL 8 PANCASILA SEBAGAI ETIKA (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Sistem Etika Indikator: Mampu melakukan kajian dengan proses kajian pemanfaatan literatur yang dapat menghasilkan kajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Etika Keraf (1998) dalam Bakri dan Hasnawati (2015) menyebutkan bahwa ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi. a. Etika Deontologi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Fakultas Ekonomi Bisnis Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagia Isi A. Pengertian Etika B. Aliran-aliran

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian BAB I Pendahuluan A. Pengertian Sebelum memasuki topik bahasan pokok, ada baiknya dipahami terlebih dulu tentang pengertian etika. Apakah etika itu? Etika dalam pengertian keilmuan adalah ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi Modul ke: Teori Etika Teori etika Etika deskriptif Etika normatif Fakultas Psikologi Amy Mardhatillah Program Studi Psikologi Pengertian etika Berasaldarikata ethicus (yunani) yang berarti kebiasaan Ilmu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari keseluruhan kajian mengenai pemikiran Kiai Ṣāliḥ tentang etika belajar pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan penting, terutama mengenai konstruksi pemikiran

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK 1 2.1. Pengertian Etika Profesi Bartens (1995) menyatakan, kode etik profesi merupakan norma

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI FILSAFAT, ETIKA, DAN KOMUNIKASI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Broadcasting Sofia Aunul Abstract Dalam istilah filsafat, etika

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS 1 2 3 4 Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu 5 atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan standar moral. Standar moral ialah standar yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai etika deontologi dan teleologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai etika deontologi dan teleologi. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Etika Menurut (Keraf, 1998 dalam Hutahahean dan Hasnawati, 2015) ada dua teori etika yang dikenal sebagai etika deontologi dan teleologi. a. Etika

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Etika Fakultas Ilmu Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Pengertian Etika (Etimologi) Etika berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Pancasila. Pancasila sebagai sistem etika. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai sistem etika Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Periklanan dan komunikasi pemasaran www.mercubuana.ac.id Pengertian Etika Pancasila

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perilaku Etis 2.1.1.1 Pengertian Etika dan Perilaku Etis Manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara memerlukan

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Etika-1

Pancasila sebagai Sistem Etika-1 PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 08 Pancasila sebagai Sistem Etika-1 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Etika Etika harus dibedakan dengan etiket.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07Fakultas EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Sistem Etika (1) Gunawan Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Pengertian Etika Etika adalah kajian ilmiah terkait dengan etiket

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI Pertemuan 1 Defri Kurniawan Pengertian Etika Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Menurut

Lebih terperinci

Tujuan pembangunan suatu negara adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatnya supaya mereka dapat hidup baik dan sejahtera. Untuk itu pembangunan

Tujuan pembangunan suatu negara adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatnya supaya mereka dapat hidup baik dan sejahtera. Untuk itu pembangunan PENDAHULUAN 1 Tujuan pembangunan suatu negara adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakatnya supaya mereka dapat hidup baik dan sejahtera. Untuk itu pembangunan harus mencakup dua aspek yaitu aspek fisik

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Kristen Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang

Lebih terperinci

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM

Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM Pertemuan 1 TINJAUAN UMUM Pembahasan 1. Pengertian Etika 2. Etika,Moral dan Norma Moral 3. Etika Yang Berkembang di Masyarakat Kontrak Perkuliahan Tugas untuk nilai UAS berupa pembuatan Blog/web Konten

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA ETIKA PROFESI (di-copy-paste bulat-bulat dari: http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/ ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI.ppt Copyright 2011-2015 marnotanahfpub Theme by NeoEase, modified by DataQ.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS I. PENGERTIAN A. ETIKA YUNANI ETHOS KEBIASAAN/KESUSILAAN INGGRIS ETHIS ETIKA Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban

Lebih terperinci

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

PANCASILA. Sebagai Sistem Etika. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik Modul ke: PANCASILA Sebagai Sistem Etika Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan

BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA Henry Anggoro Djohan Pengertian Etika Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6 SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling

Lebih terperinci

Etika Dan Filsafat Komunikasi

Etika Dan Filsafat Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Etika Dan Filsafat Komunikasi PokokBahasan : Etika & Moral Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Fakultas Ilmu Periklanan MK 85009 Komunikasi (Marcomm) 04 Abstract Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika di mulai pada abad ke lima sebelum masehi. Berbagai mazhab di yunani yang ditandai dengan kehadiran Socrates, yang mengatakan bahwa kebaikan itu adalah

Lebih terperinci

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. ALIKODRA@2014 FAKULTAS KEHUTANAN IPB APA ITU AMDAL Amdal: Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup Hakekatnya: kajian ilmiah Amdal bukan studi bisnis dn politik Profesi

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) Modul ke: 08 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Etika B. Etika Pancasila Hatiningrum, SH.,M Si Program Studi Manajemen A. Pengertian Etika. Pengertian

Lebih terperinci

MANUSIA, NILAI DAN MORAL

MANUSIA, NILAI DAN MORAL MANUSIA, NILAI DAN MORAL HAKIKAT NILAI-MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Nilai dan Moral Sebagai Materi Pendidikan Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu,

Lebih terperinci

Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika

Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika Modul ke: Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Makna Pancasila Sebagai Sistem Etika Dan Karakter Bangsa Pancasila

Lebih terperinci

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat Modul ke: 02Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Etika Deskriptif dan Etika Normatif Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyrakat Bagian Isi Pendekatan-Pendekatan dalam teori Etika :Metaetika,

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS # HM UMMU KALSUM

ETIKA BISNIS # HM UMMU KALSUM ETIKA BISNIS # HM-021201 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 KONTRAK KULIAH Waktu: Rabu, 11.30 13.30 dan 14.30 16.30 Jam mulai : Selesai: 2 x 50 menit = 100 menit Keterlambatan : MOHON KETERLAMBATAN

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations ETIKA DESKRIPTIF & ETIKA NORMATIF, TEORI ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Mempelajari

Lebih terperinci

TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS Disusun Oleh Kelompok 5: 1. Precilia Prima Queena : 12030112220044 2. Himmah Bandariy : 12030112220067 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Metaetika dan Etika Terapan. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Metaetika dan Etika Terapan. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Metaetika dan Etika Terapan Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi ETIKA Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL A. Konsep Manusia Dalam Berbagai Sudut Pandang Pencarian makna dan hakekat manusia dilakukan melalui berbagai pendekatan. Para filosuf memahami manusia

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI Etika dan Alasan Moral Dalam Pengambilan Keputusan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 10 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman senantiasa memberikan perubahan yang cukup besar pada diri manusia. Perubahan yang cukup signifikan pada diri manusia adalah gaya hidup (lifestyle).

Lebih terperinci

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah Tugas Ringkasan Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah Imelda Polii Pracecilia Damongilala Anastania Maria Stephanie Bokong Pontoh UNIVERSITAS SAM RATULANGI TEKNIK ARSITEKTUR MANADO 2006 PANCASILA SEBAGAI

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: MODUL 6 ETHICS DAN DECISION MAKING Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Akuntasi www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu: Mochammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

Etika Dan Filsafat Komunikasi

Etika Dan Filsafat Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Etika Dan Filsafat Komunikasi PokokBahasan : Etika Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Fakultas Ilmu Komunikasi Marcomm 02 MK 85009 Abstract Etika suatu Ilmu yang membahas

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Pancasila dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Profesi akuntan Indonesia di masa yang akan datang menghadapi

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN TENTANG FILSAFAT

Lebih terperinci

ETIKA DALAM BIROKRASI. Bahan Kuliah 7 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 21 Maret 2007

ETIKA DALAM BIROKRASI. Bahan Kuliah 7 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 21 Maret 2007 ETIKA DALAM BIROKRASI Bahan Kuliah 7 Akuntabilitas Publik & Pengawasan 21 Maret 2007 Kenapa Etika dalam Birokrasi Birokrasi diandalkan menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bersifat jujur dan adil,

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013 Tinjauan Umum Etika Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Materi Pengertian etika

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia,

Lebih terperinci

HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA

HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA 2. Kaitan Nilai, Moral dan Etika A. Pengertian 1. Akhlaq berasal dari Bahasa Arab, jama Khuluqun (Budi Pekerti, Perangai, Tingkah Laku Atau tabiat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada rentang usia remaja, yaitu berkisar antara 12-15 tahun (Lytha, 2009:16). Hurlock (1980:10) mengemukakan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas 2 Indikator Mampu melakukan kajian dengan proses kajian pemanfaatan literatur yang dapat

Lebih terperinci

Pengantar Etika. Modul 1 PENDAHULUAN

Pengantar Etika. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Pengantar Etika Prof. Dr. Nurdien H. Kistanto, M.A. Dra. Ngesti Lestari, M.Si. Drs. Slamet Subekti M PENDAHULUAN anusia hidup dalam masyarakat yang diatur oleh berbagai norma. Norma yang mengatur

Lebih terperinci

NOVIA KENCANA STMIK MDP

NOVIA KENCANA STMIK MDP NOVIA KENCANA STMIK MDP Novia.kencana@gmail.com Nilai atau value merupakan bagian kajian bidang Filsafat Terdapat cabang ilmu, yaitu Filsafat Ilmu (Axiology, Theory of Value) Istilah nilai Filsafat berarti

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

PENGERTIAN ETIKA ETIKA, PENGERTIAN ETIKA ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu cabang ilmu filsafat oksiologi yang membahas tentang: 1. nilai keutamaan dan bidang estetika 2. nilai-nilai keindahan, 3. pemilihan nilai-nilai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG TENTANG MORAL Moral berasal dari kata Latin mores yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat. Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompok

Lebih terperinci

BAB V A. KESIMPULAN. Praktik kloning selama ini selalu dikhawatirkan akan memberikan efek yang

BAB V A. KESIMPULAN. Praktik kloning selama ini selalu dikhawatirkan akan memberikan efek yang BAB V A. KESIMPULAN Praktik kloning selama ini selalu dikhawatirkan akan memberikan efek yang buruk terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Praktik kloning masih menjadi perdebatan. Manfaat yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini Pembicaraan tentang kearifan lokal mulai mendapat perhatian dalam mendukung kemajuan bangsa. kearifan lokal ( local wisdom) merupakan pandangan hidup, ilmu

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini ada sebuah gaya hidup tertentu yang berkembang di dalam masyarakat modern dan sangat digandrungi oleh masyarakat dalam ruang lingkup pemuda-remaja. Gaya

Lebih terperinci

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA MANUSIA MAKHLUK BUDAYA: HAKEKAT MANUSIA Manusia Makhluk ciptaan Tuhan, terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan utuh. Manusia merupakan makhluk

Lebih terperinci

Hakikat, Fungsi dan Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum Hakikat Nilai Nilai masuk dalam kawasan Etika dan Estetika

Hakikat, Fungsi dan Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum Hakikat Nilai Nilai masuk dalam kawasan Etika dan Estetika Hakikat, Fungsi dan Perwujudan Nilai, Moral dan Hukum Hakikat Nilai Nilai masuk dalam kawasan Etika dan Estetika Ada 3 jenis makna Etika (K. Bertens) 1. Etika Nilai atau norma yang menjadi pegangan individu/masyarakat

Lebih terperinci

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN Imam Gunawan PERENIALISME Merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad 20. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Mereka menentang

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 11 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila dan Implementasinya Bagian I Pada Modul ini kita akan mempelajari mengenai keterkaitan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dengan Prinsip pembangunan

Lebih terperinci