- PDF Download Gratis

Transkripsi

1 KATALOG BPS : Kantor Camat Babadan, Desa Babadan Babadan

2 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BABADAN 2014 No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan oleh : 17,6 cm x 25 cm : iii + 13 halaman : Risa Kusprianto Koordinator Statistik Kecamatan Babadan : Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik : Seksi Neraca Wilayah & Analisis Statistik : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

3 Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya sehingga publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 dapat diterbitkan. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Babadan yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Babadan. Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang telah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Babadan dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan. Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Babadan, September 2014 Koordinator Statistik Kecamatan Babadan, RISA KUSPRIANTO Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 ii

4 Daftar Isi Katalog... Kata Pengantar... Daftar Isi Geografi 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 3 4. Pendidikan 6 5. Kesehatan 7 6. Perumahan 8 7. Pertanian 9 8. Industri & Jasa Perdagangan Transportasi & Komunikasi Keuangan 13 i ii iii iii Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

5 GEOGRAFI 1 Kecamatan Babadan yang mempunyai luas wilayah 43,93 km² merupakan kecamatan yang terletak di ujung utara Kabupaten Ponorogo. Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun di bagian utara, sementara di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Ponorogo dan di sebelah barat dengan Kecamatan Sukorejo serta di bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Jenangan. Dilihat menurut topografinya, Kecamatan Babadan berada pada daerah dataran dengan ketinggian antara 84 sampai dengan 158 meter di atas permukaan laut. Di kecamatan yang berhawa sedang ini tercatat memiliki jumlah hari hujan mencapai 114 hari pada tahun Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Desember yang mencapai 373 mm. Desa terluas adalah Desa Trisono yang mempunyai luas wilayah mencapai 4,61 km 2, sedangkan wilayah terkecil adalah Desa Gupolo dengan total luas wilayah 1,26 km 2. Pusat pemerintahan tingkat kecamatan berada di Desa Babadan yang berjarak sekitar 10 km dari ibukota kabupaten. Desa yang letaknya paling jauh adalah Kelurahan Kertosari dengan jarak 10 km dari ibukota kecamatan. Pondok; 4,33% PETA KECAMATAN BABADAN Babadan; 8,24% Lembah; 9,68% Sukosari; 10,31% Ngunut; 8,32% Bareng; 2,98% Purwosari; 8,69% Persentase Luas Wilayah Per Desa Di Kecamatan Babadan Polorejo; 7,93% Sumber : Kantor Kecamatan Babadan Trisono; 10,49% Gupolo; 2,86% Kertosari; 3,80% Cekok; 3,68% Patihan Wetan; 4,88% Kadipaten; 8,40% Japan; 5,41% Statistik Daerah Kecamatan Babadan

6 Pria Wanita PNS Non PNS SLTP SLTA >= S1 2 PEMERINTAHAN Pembagian Wilayah Administratif Kecamatan Babadan Pada tahun 2013 secara administratif Kecamatan Babadan terbagi menjadi 12 desa dan 3 kelurahan serta 128 Rukun Warga, 483 Rukun Tetangga dan 56 Lingkungan/Dusun. 87,75% Perangkat Desa Di Lingkungan Kecamatan Babadan Tahun ,80% 67,16% Jumlah total perangkat di 15 desa /kelurahan sebanyak 204 orang yang terdiri dari 15 Kepala Desa, 11 sekretaris desa, 46 Kaur, 14 staf desa/kelurahan, 41 Kaling/Kasun dan 77 Pembantu Kaling/Kasun. Di antara 15 desa/kelurahan tersebut terdapat dua desa/kelurahan yang dipimpin oleh kepala desa/kepala kelurahan wanita yaitu Desa Cekok dan Kelurahan Patihan Wetan. Sementara untuk posisi sekretaris desa/kelurahan masih ada kekosongan di 4 desa/kelurahan, yaitu Kelurahan Kertosari, Desa Polorejo, Desa Ngunut dan Desa Trisono. Seyogyanya posisi tersebut segera diisi karena peranannya sangat strategis dalam tata pemerintahan desa. 12,25% 15,20% 12,74% 20,10% Dari keseluruhan perangkat hanya 15,20 persen yang telah diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sementara bila dilihat berdasar tingkat pendidikannya, ternyata sebagian besar perangkat ( 67,16 persen ) telah berpendidikan SLTA sederajat. Sumber : Kantor Kecamatan Babadan 2 Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

7 Kertosari Cekok Patihan Kadipaten Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Purwosari Trisono PENDUDUK 3 Jumlah Penduduk Kecamatan Babadan Tahun 2013 Desa Laki- Laki Perem puan Jumlah 001. Kertosari Menurut hasil Registrasi Penduduk Tahun 2013 jumlah penduduk Kecamatan Babadan berjumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan Cekok Patihan Wetan Kadipaten Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Purwosari Trisono TOTAL Kepadatan Penduduk Per Desa/Kelurahan Tahun 2013 Sex Ratio atau perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan adalah 98,24, yang berarti secara rata-rata di Kecamatan Babadan untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki. Kelurahan Kertosari mempunyai penduduk yang terbanyak yaitu jiwa atau sebesar 10,39 % dari total penduduk di Kecamatan Babadan, diikuti oleh Desa Sukosari jiwa dan Kelurahan Kadipaten jiwa. Kepadatan penduduk Kecamatan Babadan pada tahun 2013 rata-rata jiwa/km 2. Kelurahan Kertosari mempunyai kepadatan terbesar yaitu jiwa/km 2, sedangkan kepadatan terkecil di Desa Trisono sebesar jiwa/km 2. Jumlah kepala keluarga yang tercatat pada Registrasi Penduduk 2013 di Kecamatan Babadan sebesar keluarga. Dengan demikian secara rata-rata di setiap keluarga terdiri dari 4 orang anggota keluarga. Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2013 Statistik Daerah Kecamatan Babadan

8 Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam suatu wilayah dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Melalui piramida penduduk terlihat bahwa di Kecamatan Babadan komposisi penduduk masih mengelompok pada usia produktif (15-64 tahun) meski jumlah penduduk muda cenderung masih tinggi utamanya pada kelompok umur balita (0-4 tahun). Piramida Penduduk Kecamatan Babadan Tahun Perempuan Laki-laki Perlu diperhatikan pula bahwa pada kelompok usia muda (0-14 th) dan usia tua (65 th ke atas) juga cukup besar mencapai 31,67 persen. Angka rasio ketergantungan yang mencapai 46,35 persen memperlihatkan bahwa secara rata-rata pada setiap 100 orang yang produktif harus menanggung sekitar 46 orang yang tidak produktif. Program KB merupakan salah satu cara mengatur pertumbuhan penduduk. Jenis alat kontrasepsi yang paling diminati oleh peserta KB aktif di Kecamatan Babadan adalah metode IUD dan suntik masingmasing sebesar 40,4 persen dan 39,7 persen. Persentase Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur Sumber : Hasil Registrasi Penduduk 2013 Persentase Penduduk Menurut Sektor Lapangan Usaha Tahun ,56% Lainnya 50% 75,74% Pertanian 40% Jasa 6% Perdagan gan 1% Bangunan 1% Industri 2% Sumber : PLKB Kecamatan Babadan Sumber : Kantor Camat Babadan 4 Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

9 Desa Nikah Talak Cerai Rujuk 001. Kertosari Cekok Patihan Wetan Kadipaten Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Sumber : KUA Kecamatan Babadan 014. Purwosari Trisono TOTAL K.S I 17% Pra Sejahtera 8% Jumlah Pasangan Nikah, Talak, Cerai, Rujuk Tahun 2013 Persentase Keluarga Menurut Kelompok Sejahtera Tahun 2013 K.S III+ 6% K.S II 32% K.S III 37% Sesuai dengan kondisi geografis yang ada, mata pencaharian sebagian besar penduduk Kecamatan Babadan adalah di sektor pertanian yang mencapai 40 persen. Jumlah penduduk yang melakukan pernikahan selama tahun 2013 tercatat sebesar 611 pasangan. Angka ini menurun 6,3 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai 652 pasangan. Berkurangnya jumlah pasangan yang menikah turut berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk, karena semakin lama seseorang menunda usia pernikahannya semakin berkurang pula peluang reproduksi yang dijalani. Pasangan yang bercerai juga menurun drastis dari 60 pasangan pada tahun 2012 menjadi hanya 6 pasangan pada tahun Persentase keluarga pra sejahtera di Kecamatan Babadan tergolong cukup rendah yaitu sekitar 8,6 persen, dan sisanya yaitu 91,4 persen termasuk kelompok sejahtera. Kelompok keluarga sejahtera yang paling dominan merupakan kelompok sejahtera III sebanyak 36,6 persen. Sementara untuk kelompok keluarga sejahtera I, keluarga sejahtera II dan keluarga sejahtera III+ masing-masing sebanyak 16,9 persen, 31,8 persen dan 6,1 persen. Sumber : PLKB Kecamatan Babadan Statistik Daerah Kecamatan Babadan

10 Belum/ Tidak Sekolah Belum/ Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat PT 4 PENDIDIKAN Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Babadan Tahun 2013 Tingkat Pendidik an Jumlah Sekolah Jumlah Kelas Jumlah Guru Jumlah Murid TK SD SLTP SLTA Sumber : Sekolah di Lingkungan Kecamatan Babadan 18,58% Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Tahun ,80% 25,58% 19,61% 12,70% 1,73% Sumber daya manusia dari suatu bangsa merupakan faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan ekonomi (Todaro, 1997). Salah satu usaha untuk membangun sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Ketersediaan sarana maupun prasarana pendidikan baik berupa fisik maupun non fisik yang memadai merupakan upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pada tahun 2013, sarana pendidikan tingkat SD yang tersedia sebanyak 43 sekolah dengan murid sejumlah siswa dan guru sebanyak 430 orang. Di tingkat SLTP tersedia sarana pendidikan sebanyak 10 sekolah, siswa dan 283 guru. Sedangkan pada tingkat SLTA, sarana pendidikan yang tersedia sebanyak 8 sekolah, siswa dan 335 guru. Berdasarkan tingkat pendidikannya, sebagian besar penduduk di Kecamatan Babadan hanya menamatkan pendidikan sampai tingkat SD(25,58 persen), bahkan persentase mereka yang belum/tidak sekolah dan belum/tidak tamat SD masih cukup besar mencapai 15,58 persen. Sumber : Data Registrasi Penduduk 2013 Mencermati hal ini pembangunan di bidang pendidikan agaknya harus lebih ditingkatkan untuk menjamin tersedianya sumber daya manusia berkualitas di masa mendatang. 6 Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

11 Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Bidan Lainnya KESEHATAN 5 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat mutlak diperlukan sarana kesehatan maupun tenaga medis yang memadai. Pada tahun 2013, jumlah Puskesmas yang melayani rawat inap sebanyak 1 unit terletak di Desa Babadan dan tanpa rawat inap 1 unit di Desa Sukosari. Dalam operasionalnya dibantu Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit yang terletak di Kelurahan Kadipaten, Desa Ngunut dan Desa Lembah. Sarana kesehatan tidak akan operasional tanpa didukung oleh tenaga medis yang memadai. Jumlah dokter yang berdomisili di Kecamatan Babadan sebanyak 17 orang, terdiri dari 10 dokter umum, 4 dokter gigi serta 3 dokter spesialis. Sementara tenaga bidan yang ada 25 orang dan mantri kesehatan 43 orang. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Babadan Tahun 2013 Jenis Fasilitas Kesehatan Sumber : Puskesmas Kecamatan Babadan Unit Rumah Bersalin 6 Puskesmas 2 Puskesmas Pembantu 3 Polindes/Ponkesdes 13 Dokter Praktek Swasta 8 Bidan Praktek Swasta 13 Posyandu 56 Apotik/Toko Obat 9 10 Jumlah Tenaga Medis yang Berdomisili di Kecamatan Babadan tahun Konsentrasi tenaga medis terbanyak berada di Kelurahan Kertosari dengan jumlah tenaga medis sebanyak 12 orang. Sumber : Puskesmas Kecamatan Babadan Statistik Daerah Kecamatan Babadan

12 Permanen Semi Permanen Dinding Bambu Keramik/ Tegel/ Semen Tanah 6 PERUMAHAN 99,16% Persentase Rumah Menurut Kondisi Bangunan dan Jenis Lantai Tahun ,77% Kondisi perumahan dengan segala fasilitas serta lingkungannya dapat menjadi gambaran kondisi sosial ekonomi serta kesehatan suatu masyarakat. 0,36% 0,48% Pada tahun 2013 seluruh rumah di Kecamatan Babadan menggunakan air bukan ledeng untuk minum/masak sehari-hari. 3,23% Persentase Rumah Pengguna Listrik ,23% Sebagian besar rumah di Kecamatan Babadan yaitu sekitar 99,16 persen merupakan rumah permanen/berdinding tembok. Namun demikian ternyata persentase rumah yang berdinding bambu masih ada walaupun sangat kecil yaitu hanya 0,48 persen. Sementara bila dirinci menurut jenis lantainya, 3,23 persen rumah di Kecamatan Babadan masih berlantai tanah dan sisanya yaitu 96,77 persen berjenis lantai keramik/tegel/semen. Hal ini menandakan bahwa dari segi kesehatan kondisi perumahan di Kecamatan Babadan sudah lebih baik. Akses air bersih terutama sebagai sumber air minum merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013, seluruh rumah di Kecamatan Babadan menggunakan air bukan ledeng untuk keperluan memasak dan minum sehari-hari. 99,05% 99,00% Sumber : Kantor Camat Babadan Sejumlah 99,23 persen penduduk Kecamatan Babadan di tahun 2013 telah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan seharihari. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh penduduk Kecamatan Babadan telah memanfaatkan listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik mereka. Sementara sisanya masih menggunakan... Sebagai sumber penerangan. 8 Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

13 PERTANIAN 7 Sesuai dengan mata pencaharian utama penduduk, Kecamatan Babadan merupakan daerah yang cukup potensial di sektor pertanian. Pada tahun 2013 wilayah ini yang mempunyai luas lahan pertanian mencapai 3.342,04 hektar dengan rincian lahan sawah seluas 3.065,52 hektar dan lahan non sawah seluas 276,52 hektar. Dari keseluruhan lahan sawah yang menggunakan irigasi teknis seluas 2.962,81 hektar dan non irigasi seluas 102,71 hektar. Komoditi tanaman pangan yang menjadi andalan Kecamatan Babadan adalah tanaman padi dengan total produksi mencapai 4.020,61 ton pada tahun Selain padi komoditas lainnya adalah jagung dan mangga dengan produksi masing-masing 217,08 ton dan 210 ton. Sementara produk potensial dari subsektor tanaman perkebunan adalah tebu dan kelapa. Jumlah produksi tanaman tebu selama tahun 2013 mencapai 2.212,03 ton dan kelapa sebesar 142,95 ton. Untuk subsektor peternakan, selain sapi dan kambing ternak yang paling banyak diusahakan adalah jenis unggas seperti ayam kampung, ayam petelur dan ayam pedaging. Tercatat ekor kambing dan ayam pedaging dipelihara pada tahun Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2013 (kwintal) Padi Jagung Mangga Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2013 (ton) 2.212,03 Tebu Sapi Kambing Ayam Kampung Kelapa Ayam Petelur 142,95 Populasi Ternak Tahun 2013 (ekor) Sumber : Kantor Camat Babadan Ayam Pedaging Statistik Daerah Kecamatan Babadan

14 8 INDUSTRI & JASA Meski tidak cukup mendominasi, Kecamatan Babadan memiliki potensi industri kecil yang layak untuk dikembangkan. Ada berbagai jenis industri kecil yang terdapat di kecamatan ini, namun yang utama adalah industri makanan. Jumlah unit usaha industri yang ada pada tahun 2013 sebanyak 579 usaha dimana 15,7 persen adalah industri tempe. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 137 orang dengan nilai produksi sebesar 327 juta rupiah. Selain industri tempe juga terdapat industri makanan ringan dan anyaman serta industri meubel khususnya di Kelurahan Patihan Wetan yang sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang hasilnya mampu menopang perekonomian penduduk. Industri selep padi baik keliling maupun tetap juga banyak terdapat di Kecamatan Babadan dengan jumlah usaha mencapai 40 unit. Persentase Unit Usaha Sektor Industri Di Kecamatan Babadan Tahun 2013 Lainnya Makanan Bahan Bangunan Makanan 50% Lainnya 27% Bahan Bangunan 15% Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri di Kecamatan Babadan Tahun Anyaman 8% Selain industri, sektor jasa juga turur menyumbang dalam perekonomian Kecamatan Babadan. Usaha jasa yang paling banyak dijumpai adalah jasa dukun pijat dan reparasi barang elektronik. Anyaman 50 Sumber : Kantor Camat Babadan. 10 Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014

15 Kertosari Cekok Patihan Wetan Kadipaten Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Purwosari Trisono PERDAGANGAN Usaha Perdagangan Jenis Usaha Jumlah Unit Tenaga Kerja Toko Kelontong Toko Mracang Kios Pedagang Padi/Polowijo Rumah Makan Warung Pedagang Keliling Jumlah Usaha Perdagangan menurut Desa Tahun 2013 Sumber : Kantor Camat Babadan Usaha perdagangan dirinci menjadi 3 golongan berdasarkan besaran asset usaha. Usaha perdagangan dengan asset lebih dari 200 juta digolongkan menjadi usaha perdagangan besar, yang assetnya antara juta digolongkan menjadi usaha perdagangan menengah, dan usaha dengan asset kurang dari 50 juta dikategorikan sebagai usaha perdagangan kecil. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang penting. Selain berguna membuka lapangan pekerjaan juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Di Kecamatan Babadan usaha perdagangan didominasi oleh usaha perdagangan kecil seperti toko mracang dan toko kelontong yang diusahakan rumah tangga. Tenaga kerja yang terserap di sektor ini juga tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar 443 di toko mracang dan 333 orang di toko kelontong. Jumlah pasar yang ada hanya 1 unit dan pasar hewan juga 1 unit yang kebetulan sama-sama terletak di Desa Sukosari. Wilayah Kecamatan Babadan yang sangat dekat dengan Kecamatan Ponorogo sebagai pusat perdagangan Kabupaten Ponorogo menyebabkan sektor perdagangan di Kecamatan Babadan kurang berkembang. Faktor yang lain juga disebabkan banyaknya pedagang sayur keliling sehingga masyarakat banyak yang malas ke pasar. Statistik Daerah Kecamatan Babadan

16 10 TRANSPORTASI & KOMUNIKASI Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Banyaknya Kendaraan Bermotor Jenis Kendaraan Jumlah Sedan 52 Jeep 24 Dalam kehidupan masyarakat tersedianya pelayanan transportasi merupakan salah satu penunjang dalam melaksanakan aktifitas harian. Untuk itu tentunya sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas transportasi untuk memenuhi kebutuhan setempat. Keberadaan terminal bus Seloaji di Desa Cekok berdampak pada kemudahan transportasi di beberapa desa di Kecamatan Babadan yang dilalui sarana transportasi roda 4 atau lebih. Namun sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena hampir semua rumah tangga sudah memiliki kendaraan bermotor pribadi minimal sepeda motor yang dirasa lebih sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Dengan perkembangan dan tuntutan akan informasi sarana penunjang komunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran roda pembangunan. Hampir keseluruhan wilayah yang ada di Kecamatan Babadan telah tersedia jaringan informasi. Hal ini bisa dilihat dengan keberadaan BTS atau warnet di setiap desa. Station Wagon/ Mini Bus 161 Ambulance 1 Pick-Up 101 Traktor 198 Truk 54 Truk Box 10 Sepeda Motor Scooter 126 Bus 13 Sumber Bus Mini : Kantor Camat Babadan 3 Angkot / Angdes 13 Banyaknya Sarana Komunikasi Jenis Sarana Komunikasi Base Transceiver Station (BTS) Jumlah 10 Warnet 16 Stasiun Radio 5 Telepon Rumah Antena Parabola Statistik Daerah Kecamatan Babadan 2014 Sumber : Kantor Camat Babadan

17 Kertosari Cekok Patihan Wetan Kadipaten Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Purwosari Trisono Cekok Japan Gupolo Polorejo Bareng Ngunut Sukosari Lembah Pondok Babadan Purwosari Trisono KEUANGAN Anggaran Pendapatan Desa Tahun 2013 (Juta Rupiah) Jumlah Pemasukan PBB Per Desa/Kelurahan Tahun 2013 (Juta Rupiah) Banyaknya Koperasi dan Bank Koperasi Swasta 4 Koperasi Lain-lain 10 KUD 2 Koperasi Sekolah 8 Bank Umum 4 Sumber : Kantor Camat Babadan Pengelolaan keuangan desa adalah unsur penting bagi desa karena mempunyai tujuan mensejahterakan rakyat dengan memaksimalkan pencarian sumber pendapatan sebagai modal atau dana didalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja desa. Selama tahun 2013 total anggaran pendapatan seluruh desa yang ada sebesar 7,288 milyar rupiah yang keseluruhannya habis digunakan untuk belanja langsung maupun tidak langsung. Sebagai salah satu sumber pendapatan, pajak berfungsi untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Jumlah pemasukan pajak bumi dan bangunan pada tahun 2013 mencapai 803,52 juta rupiah untuk wilayah perkotaan dan 1,36 milyar rupiah untuk wilayah perdesaan. Sehingga total pajak bumi dan bangunan Kecamatan Babadan mencapai 2,16 milyar. Karena kegiatannya didasarkan atas azas usaha bersama dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bersama, maka koperasi dijadikan salah satu alternatif pilihan dalam rangka menggerakkan perekonomian. Pada tahun 2013 di Kecamatan Babadan terdapat 24 koperasi dengan rincian 4 Koperasi Swasta, 10 Koperasi Lain-lain, 2 KUD dan 8 koperasi sekolah. Juga terdapat 4 unit bank umum sebagai jasa pengelola keuangan masyarakat. Statistik Daerah Kecamatan Babadan

18 D A T A MENCERDASKAN BANGSA Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo Jl. Letjend. Suprapto No. 14 Ponorogo Telp/Fax : bps3502@mailhost.bps.go.id