( L A K I P )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "( L A K I P )"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KOTA MALANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2015 ( L A K I P ) BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG Jl. A. Yani No 98 Malang Telp. (0341) Fax. (0341)

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Badan Kesatuan Bangsa Politik Kota Malang Tahun 2015 dapat diselesaikan. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pemberdayaan Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesi, Lembaga Sosial Masyarakat dan Pembangunan bidang IPOLEKSOSBUD secara terpadu dengan melibatkan Perangkat Daerah dan Instansi Terkait serta masyarakat dalam rangka melaksanakan Pembangunan yang berkesinambungan, demokratis, partisipatif, harmonis, berkeadilan dan beradab dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam rangka pengembangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang dalam menumbuhkan kehidupan politik dan kemasyarakatan yang demokratis dan transparan yang berbasis pada partisipasi aktif, kreatif, dan kemandirian masyarakat dengan dasar moral dan hukum dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Malang, Januari 2016 KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG Ir. BAMBANG SUHARIJADI Pembina Utama Muda NIP

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Terwujudnya good governance merupakan tuntutan bagi terselenggaranya manajemen pemerintah dan pembangunan yang berdayaguna, berhasil guna, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dalam upaya tersebut Bakesbangpol Kota Malang menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sebagai bahan evaluasi kerja / kegiatan yang dilakukan selama tahun 2015 yang meliputi : 1. Penyediaan jasa surat menyurat 2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3. Penyediaan jasa kebersihan kantor 4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 5. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 6. Penyediaan makanan dan minuman 7. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 8. Pawai Pembangunan 9. Pengadaan peralatan gedung kantor 10. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 11. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 12. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 13. Penyusunan laporan keuangan semesteran 14. Penyiapan pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan 15. Rapat Koordinasi Unsur Muspida 16. Penertiban tempat usaha rekreasi dan hiburan umum pada bulan ramadhan 17. Pelaksanaan pemantauan kegiatan orang asing, NGO, mahasiswa dan lembaga asing 18. Fasilitasi Kominda 19. Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri di Kota Malang 20. Fasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 21. Peningkatan dan Pemantapan Ketahanan Bangsa 22. Meningkatkan kesadaran masyarakat berbangsa dan bernegara untuk mengikuti upacara hari-hari besar Nasional 23. Sosialisasi Penanaman Nilai-nilai Sejarah Kebangsaan 24. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) 25. Pembinaan Penghayat Kepercayaan 26. Sosialisasi Penanggulangan Narkoba 27. Rencana aksi nasional hak asasi manusia 28. Peningkatan Kapasitas Ormas dan LSM 29. Fasilitasi Bantuan Keuangan kepada Parpol 30. Pembinaan Demokrasi dan Politik bagi Masyarakat Malang, Januari 2016 KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG Ir. BAMBANG SUHARIJADI Pembina Utama Muda NIP

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 1 RINGKASAN EKSEKUTIF... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I PENDAHULUAN... 4 A. Latar Belakang... 5 B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi... 6 C. Peran Strategis... 8 D. Struktur Organisasi E. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD Tahun B. Rencana Strategis C. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Penguatan Implementasi SAKIP B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun C. Analisis Pencapaian Kinerja D. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

5 BAB I PENDAHULUAN 4

6 A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) menyebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan laporan pertanggungjawaban instansi pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada public serta dalam rangka mewujudkan good governance yang merupakan prasyarat bagi pemerintah untuk menampung dan melaksanakan aspirasi masyarakat demi mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam rangka pencapaian tujuan dimaksud diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka pelaksanaan TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang No 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi. Kolusi dan Nepotisme sebagai tindak lanjut TAP MPR tersebut telah diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Instruksi Presiden tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas dan asas akuntabilitas. Menurut penjelasan undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara mulai dari Pejabat eselon II keatas untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta wewenang pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan rencana strategis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan terbentuknya Badan Kesatuan Bangsa Polittik dan Perlindungan Masyarakat Kota Malang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2008, maka dalam rangka pelaksanaan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diwajibkan membuat laporan setiap tahun. 5

7 DASAR HUKUM 1. TAP MPR Nomor XI /MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2. TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. 3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. 6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 53 Tahun MAKSUD DAN TUJUAN Pembuatan LAKIP ini dimaksudkan sebagai laporan pertanggungjawaban Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang atas kinerja yang telah dilaksanakan tahun 2015 dan bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 Pemerintah Kota Malang telah membentuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta berdasarkan Keputusan Walikota Malang Nomor 62 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang yaitu mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : a. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mempunyai Tugas Pokok seperti yang tercantum didalam Peraturan Daerah Kota Malang No. 7 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah b. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai Tugas Pokok, Fungsi dan tata tercantum didalam Peraturan Walikota Malang No. 62 Tahun 2012 sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik, dalam negeri; 2. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri; 3. Pelaksanaan kegiatan dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri: 4. Pembinaan masyarakat dibidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri; 5. Pengawasan kegiatan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; 6

8 6. Pengawasan atas kegiatan organisasi kemasyarakatan / lembaga swadaya masyarakat (LSM); 7. Pengkoordinasian penetapan kebijakan operasional dibidang kesatuan bangsa, politik luar negeri; 8. Pemberian rekomendasi penelitian dan praktek kerja lapangan di daerah; 9. Pemberian rekomendasi atas kegiatan tertentuyang berpotensi konflik suku agama dan ras (SARA); 10. Pemberian pertimbangan teknis perizinan bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; 11. Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan; 12. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; 13. Pelaksanaan pemeliharaan milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; 14. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; 15. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 16. Penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP), dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); 17. Pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM) dan atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; 18. Pengelolaan pengaduan masyarakat dibidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; 19. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui webside Pemerintah Daerah; 20. Pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; 21. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dan 22. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan pokoknya. 23. Pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; 24. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; 25. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 7

9 C. PERAN STRATEGIS Sesuai amanat Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang mempunyai peran strategis yang meliputi : A. KEPALA BADAN Kepala Badan mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah yang bersifat spesifik di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan melekat terhadap unit kerja di bawahnya serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya. B. SEKRETARIAT 1. Sekretariat melaksanakan tugas pokok pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan perpustakaan serta kearsipan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sekretariat mempunyai fungsi : a. pelaksanaan dan penyusunan rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja (Renja) tahunan di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri, dan perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA); c. penyusunan penetapan kerja (PK); d. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan Badan; e. penyiapan rancangan peraturan dan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri, dan perlindungan masyarakat; f. penyusunan laporan dan dokumentasi hasil pelaksanaan tugas; g. pelaksanaan dan pemberian pertimbangan teknis penelitian di lingkungan pemerintah Kota Malang; h. pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian; i. pengelolaan anggaran; j. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai; k. pelaksanaan verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan; l. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; m. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan perpustakaan Badan; n. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); 8

10 o. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP); p. pelaksanaan fasilitasi pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; q. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; r. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya, terkait layanan publik secara berkala melalui website pemerintah daerah; s. pelaksanaan pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; t. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; u. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan fungsinya. Sekretariat membawahi : a. Sub Bagian Keuangan b. Sub Bagian Penyusunan Program c. Sub Bagian Umum a. Sub Bagian Keuangan : 1. Sub Bagian Keuangan melaksanakan tugas pokok pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan. 2. Melakukan tugas pokok, sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA); b. Pelaksanaan penata usahaan keuangan; c. Pelaksanaan verifikasi Surat Penanggung Jawaban (SPJ) keuangan; d. penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran setiap bulan; e. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan semesteran dan akhir tahun; f. penyusunan administrasi dan pelaksanaan gaji pegawai; g. penerimaan, pengadministrasian, dan penyetoran pajak dan atau lain-lain pendapatan yang sah; h. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya b. Sub Bagian Penyusunan Program : 1. Sub Bagian Penyusunan Program melaksanakan tugas pokok penyusunan program evaluasi dan laporan. 9

11 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA); b. Penyusunan rencana kerja anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA); c. Penyusunan Penetapan Kerja (PK); d. Pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan data, laporan bulanan, triwulan, dan tahunan pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; e. Penghimpunan dan pengelolaan kumpulan peraturan Perundangundangan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik dalam negeri; f. Pengelolaan administrasi Sistem Informasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; g. Pelaksanaan survei di Bidang Kesatuan Bangsa,Politik dalam negeri dan Perlindungan Masyarakat serta pengolahan dan analisa data hasil survei; h. Penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan kegiatan; i. Pelaksanaan dan penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP); j. Pelaksaan fasilitasi pengukuran indeks kepuasan masyarakat (IKM) dan atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; k. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kesatuan Bangsa, Politik ; l. Pengevaluasian dan Pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya; c. Sub Bagian Umum : 1. Sub Bagian Umum melaksanakan tugas pokok pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, ketatausahaan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan perpustakaan serta kearsipan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan; b. pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian; c. pelaksanan urusan rumah tangga dan perlengkapan; d. pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan perpustakaan Badan; e. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri, dan perlindungan masyarakat; f. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; 10

12 g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. C. BIDANG POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA 1. Bidang Politik dan Hubungan antar Lembaga melaksanakan tugas pokok pengembangan politik dan hubungan antar lembaga serta melakukan koordinasi dalam rangka penetapan kebijakan operasional di bidang pengembangan politik dan kemasyarakatan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Politik dan Hubungan antar Lembaga mempunyai fungsi : a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang politik dan hubungan antar lembaga; b. serta lembaga kemasyarakatan; pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan di bidang politik dan hubungan antar lembaga; c. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang politik dan hubungan antar lembaga; d. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penetapan kebijakan operasional di bidang pengembangan politik dan hubungan antar lembaga e. penyusunan program dan fasilitasi peningkatan hubungan dengan partai politik, Komisi Pemilihan Umum, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, organisasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam rangka pengembangan sistem politik; f. pelaksanaan koordinasi tugas dan program pengembangan politik, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) dan hubungan antar lembaga serta Lembaga kemasyarakatan; g. pelaksanaan pemberdayaan organisasi dan lembaga kemasyarakatan di wilayah Kelurahan; h. pengumpulan/inventarisasi, sistematisasi, pengolahan dan analisa data partai politik, organisasi masyarakat serta LSM; i. pembuatan dan pemeliharaan peta politik kekuatan partai politik serta hasil pemilu/pemilukada; j. pelaksanaan fasilitasi dan mediasi kegiatan parpol, ormas/tokoh masyarakat dan agama, LSM, PTN/PTS tentang pelaksanaan program organisasi; k. pelaksanaan pemantauan kegiatan parpol, ormas/tokoh masyarakat dan agama, LSM dan akademis/seminar PTN/PTS; l. pelaksanaan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dalam hubungan antar partai politik, ormas/tokoh masyarakat dan LSM, PTN/PTS dengan pemerintah; m. pelaksanaan fasilitasi pengembangan demokrasi; 11

13 n. pelaksanaan fasilitasi pemantauan Hak Asasi Manusia (HAM); o. pemantauan perkembangan dan menghadiri sidang-sidang dan sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; p. pemantauan perkembangan proses dan tahapan serta pelaksanaan pemilukada; q. pelaksanaan koordinasi dengan kelompok kerja guna memproses penggantian antar waktu anggota DPRD; r. pemrosesan pemberian pertimbangan teknis penelitian di lingkungan pemerintah daerah; s. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; t. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); u. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); v. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); w. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); x. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan y. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas pokoknya. Bidang Politik dan Hubungan antar Lembaga membawahi : a. Subbidang Politik, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM); b. Subbidang Lembaga Kemasyarakatan. a. Subbidang Politik, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) 1. Subbidang Politik, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) melaksanakan tugas pokok pemberian fasilitasi dalam rangka peningkatan pengembangan politik, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Subbidang Politik, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang politik, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM); b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang politik, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM); c. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penetapan kebijakan operasional di bidang pengembangan politik dan hubungan antar lembaga; d. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan partai politik, Komisi Pemilihan Umum dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka fasilitasi pendidikan dan pengembangan sistem politik; 12

14 e. pelaksanaan koordinasi tugas dan program pengembangan politik, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM); f. pemantauan secara terpadu bersama instansi terkait untuk mengantisipasi penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh partai politik; g. pelaksanaan pemantauan kegiatan partai politik; h. pelaksanaan fasilitasi pengembangan demokrasi; i. pelaksanaan kerjasama dengan partai politik dalam upaya memelihara stabilitas daerah; j. penghimpunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan kegiatan hubungan dengan partai politik, Komisi Pemilihan Umum dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; k. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, instansi, dan/atau lembaga terkait; l. pelaksanaan pemantauan anggaran bantuan kepada partai politik m. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan lembaga penyelenggara pemilu, instansi dan/atau lembaga terkait dalam rangka fasilitasi penyelenggaraan pemilu; n. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan lembaga legislatif dalam rangka memfasilitasi proses penggantian antar waktu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; o. pengawasan, analisa, evaluasi dan pelaporan secara periodik sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan lebih lanjut; p. pemberian dorongan bagi kemandirian partai politik agar lebih berfungsi sebagai penampung dan penyalur aspirasi politik; q. pelaksanaan inventarisasi data perolehan suara partai politik pada Pemilu legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu Kepala dan Wakil Kepala Daerah; r. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan fasilitasi Desk Pemilu dengan lembaga penyelenggara pemilu; s. pelaksanaan inventarisasi data permasalahan yang muncul pada tahapan pemilu; t. pemantauan perkembangan permasalahan yang muncul pada tahapan pemilu; u. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); v. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); w. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); x. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); y. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan 13

15 z. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. b. Subbidang Lembaga Kemasyarakatan. 1. Subbidang Lembaga Kemasyarakatan melaksanakan tugas pokok koordinasi, sosialisasi dan pengenalan terhadap fungsi dan manfaat organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat serta memfasilitasi harmonisasi hubungan antara organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Subbidang Lembaga Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat; b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat; c. pelaksanaan pendataan, pengolahan data dan identifikasi keberadaan, jumlah dan kegiatan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat; d. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam rangka pelaksanaan pendidikan dan pengembangan berorganisasi; e. pelaksanaan koordinasi dalam rangka penetapan kebijakan operasional di bidang lembaga kemasyarakatan; f. penyusunan program dan fasilitasi peningkatan hubungan dengan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam rangka pengembangan organisasi dan lembaga kemasyarakatan; g. pelaksanaan koordinasi tugas dan program pemberdayaan lembaga kemasyarakatan; h. pengumpulan/ inventarisasi, sistematisasi, pengolahan dan analisa data organisasi masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat; i. pelaksanaan fasilitasi dan mediasi kegiatan organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan agama, lembaga swadaya masyarakat, PTN/PTS tentang pelaksanaan program organisasi; j. pelaksanaan fasilitasi, mediasi dan komunikasi dalam hubungan antar organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat, PTN/PTS dengan pemerintah; k. pelaksanaan pemantauan kegiatan organisasi masyarakat, tokoh masyarakat dan agama, lembaga swadaya masyarakat dan akademis/seminar PTN/PTS; l. pendataan keberadaan, jumlah dan kegiatan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat; 14

16 m. pelaksanaan kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya memelihara stabilitas daerah; n. penyamaan persepsi, visi dan misi organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk kepentingan masyarakat; o. pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan penyusunan laporan tentang kegiatan organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat; p. penyiapan bahan pemrosesan pemberian pertimbangan teknis penelitian di lingkungan pemerintah daerah; q. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); r. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); s. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); t. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); u. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan v. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. D. BIDANG INTEGRASI BANGSA 1. Bidang Integrasi Bangsa melaksanakan tugas pokok pengembangan ideologi, wawasan kebangsaan, pembauran dan bela negara. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Integrasi Bangsa mempunyai fungsi : a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Integrasi Bangsa; b. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan di bidang integrasi bangsa; c. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang integrasi bangsa; d. perencanaan, penyiapan, dan penyusunan kebijakan pemerintah daerah di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, pembauran dan bela negara; e. penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan fasilitasi pelaksanaan sosialisasi dan pengembangan ketahanan bangsa; f. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas dan kegiatan wawasan kebangsaan dan pembauran, bela negara dan pengembangan ketahanan bangsa; g. perencanaan, penyiapan dan penyusunan kebijakan pemerintah daerah di bidang nilai-nilai kebangsaan; h. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam pengembangan dan peningkatan wawasan kebangsaan serta nilai-nilai kebangsaan, peningkatan 15

17 solidaritas dan kesatupaduan masyarakat, penguatan ketahanan bangsa dalam berbagai dimensi kehidupan; i. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam pengembangan dan peningkatan pembauran bangsa; j. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam pengembangan dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam bela negara; k. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; l. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); m. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); n. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); o. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); p. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas pokoknya. Bidang Integrasi Bangsa membawahi : a. Subbidang Wawasan Kebangsaan; b. Subbidang Pembauran. a. Subbidang Wawasan Kebangsaan 1. Subbidang Wawasan Kebangsaan melaksanakan tugas pokok penghimpunan, penyusunan dan pengolahan data serta pengembangan ideologi dan wawasan kebangsaan. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Subbidang Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang wawasan kebangsaan; b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang wawasan kebangsaan; c. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka kajian strategis dalam upaya pemantapan wawasan kebangsaan; d. pengembangan dan aplikasi ideologi, wawasan kebangsaan serta nilai-nilai kebangsaan; e. peningkatan solidaritas dan kesatupaduan masyarakat; f. pelaksanaan sosialisasi ideologi, wawasan kebangsaan serta nilai-nilai kebangsaan; 16

18 g. pelaksanaan fasilitasi peningkatan kualitas dan memantapkan pemahaman ideologi, wawasan kebangsaan dan nilai-nilai kebangsaan bagi segenap lapisan masyarakat; h. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di bidang ideologi, wawasan kebangsaan dan nilai-nilai kebangsaan serta kajian strategis dalam upaya pemantapan ketahanan politik dalam negeri, ekonomi, sosial kemasyarakatan dan budaya; i. pengkajian masalah ideologi, ketahanan bangsa dalam berbagai dimensi kehidupan; j. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); k. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); l. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); m. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. b. Subbidang Pembauran 1. Subbidang Pembauran melaksanakan tugas pokok pemberian fasilitasi dan penghimpunan, penyusunan dan pengolahan data serta kegiatan di bidang pembauran bangsa. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Subbidang Pembauran mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pembauran bangsa; b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang pembauran bangsa; c. pelaksanaan fasilitasi dalam rangka meningkatkan pembauran antar golongan, etnis, suku, umat beragama serta sosial budaya di berbagai aspek kehidupan masyarakat; d. peningkatan forum pembauran bangsa dalam Kelompok Pelaksana Pembauran Lapangan (KPPL), Tenaga Pelaksana Pembauran (TPP) RT/RW, pokja inter instansi pembauran; e. peningkatan forum komunikasi dan konsultasi antar golongan, etnis, suku, umat beragama serta sosial budaya di berbagai aspek kehidupan masyarakat; f. inventarisasi data penduduk WNI, WNA, Tempat ibadat, TPU dan naturalisasi; 17

19 g. pelaksanaan fasilitasi proses pewarganegaraan (naturalisasi); h. peningkatan pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); i. penyiapan perumusan mediasi dan fasilitasi pelaksanaan pembauran bangsa; j. penyiapan perumusan kerjasama dengan segenap unsur masyarakat dalam rangka pemantapan pembauran bangsa, memperkokoh ketahanan bangsa serta peningkatan kerukunan hidup umat beragama; k. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan pembauran suku dan etnis; l. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan kerukunan beragama ; m. penyiapan dan pelaksanaan kerjasama antar lembaga dan satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan pembauran dan kerukunan hidup beragama; n. penyiapan dan pelaksanaan kerjasama dengan segenap unsur masyarakat dalam rangka pelaksanaan pembauran dan kerukunan hidup beragama; o. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan kerukunan hidup beragama; p. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi dalam rangka peningkatan pembauran antar golongan etnis, suku serta umat beragama; q. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); r. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); s. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); t. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); u. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan v. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. E. BIDANG KEWASPADAAN DAERAH 1. Bidang Kewaspadaan Daerah melaksanakan tugas pokok koordinasi dan pemberian fasilitasi dalam penanganan konflik, pengawasan orang asing, kewaspadaan dini dan inteltrantib serta kajian strategis masalah aktual dalam rangka kewaspadaan daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Kewaspadaan Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Kewaspadaan Daerah; b. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan dibidang kewaspadaan daerah; 18

20 c. penyiapan bahan dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penanganan masalah aktual, analisis potensi konflik, penanganan konflik, rekonsiliasi dan rehabilitasi; d. pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan kerja sama dengan badan/dinas/instansi atau lembaga terkait dalam pelaksanaan tugas dan program kegiatan di bidang penanganan / penanggulangan konflik dan intelijen dalam rangka kajian strategis di dalam aspek Ideologi, Politik, Sosial, Budaya (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan wilayah; e. pelaksanaan fasilitasi kegiatan peningkatan terhadap penghormatan, pemenuhan, pemajuan, perlindungan dan penegakan hak asasi manusia bagi segenap lapisan masyarakat guna antisipasi penanganan konflik; f. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan dan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; g. pelaksanaan fasilitasi untuk meningkatkan pembauran antar golongan, etnis, suku, umat beragama serta sosial budaya di berbagai aspek kehidupan masyarakat guna antisipasi penanggulangan konflik; h. pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan kerja sama dengan badan/dinas/instansi atau lembaga terkait di bidang penanganan dan penanggulangan konflik; i. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi serta pemberian pertimbangan teknis atas kegiatan tertentu dalam rangka antisipasi konflik yang berpotensi SARA; j. penyiapan bahan dalam rangka pemeriksaan dan tindak lanjut Hasil Pemeriksaan; k. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); l. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); m. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); n. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); o. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan p. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas pokoknya. Bidang Kewaspadaan Daerah membawahi : a. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam); b. Subbidang Pencegahan dan Penanganan Konflik. 19

21 a. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam); 1. Subbidang Kewaspadaan Dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) melaksanakan tugas pokok penyiapan kajian strategis, perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang kewaspadaan dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam). 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kewaspadaan dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam); b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang kewaspadaan dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam); c. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instasi dan/atau lembaga terkait dalam rangka kewaspadaan dini dan Intelijen dan Keamanan (Intelkam); d. pelaksanaan kajian strategis sebagai bahan pembuatan kebijakan di bidang pengawasan orang asing; e. pelaksanaan fasilitasi dalam rangka peningkatan kualitas dan pemantapan di bidang pengawasan orang asing; f. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan dan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; g. membangun jaringan komunikasi dengan segenap lapisan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini; h. pelaksanaan fasilitasi dalam rangka meningkatkan kewaspadaan daerah bagi segenap lapisan masyarakat; i. pengkajian masalah kewaspadaan daerah dalam berbagai dimensi kehidupan; j. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); k. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); l. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); m. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. b. Subbidang Pencegahan dan Penanganan Konflik 1. Subbidang Pencegahan dan Penanganan Konflik melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan upaya pencegahan dan penanganan konflik. 20

22 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Subbidang Pencegahan dan Penanganan Konflik mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan penanganan konflik; b. penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang pencegahan dan penanganan konflik; c. pelaksanaan kajian strategis sebagai bahan pembuatan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan konflik; d. pelaksanaan pemulihan situasi didaerah konflik dan mendamaikan kelompok yang terlibat konflik; e. pelaksanaan fasilitasi dalam rangka peningkatan kualitas dan pemantapan di bidang penanganan konflik sosial; f. pelaksanaan pemetaan daerah rawan konflik; g. penghimpunan dan pengolahan data dan informasi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya konflik; h. pelaksanaan fasilitasi dalam rangka rekonsiliasi dan rehabilitasi pasca konflik sosial di berbagai aspek kehidupan; i. pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya kondisi daerah yang aman, tenteram, tertib dan teratur; j. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi serta pemberian pertimbangan teknis atas kegiatan tertentu dalam rangka antisipasi konflik yang berpotensi SARA; k. membangun jaringan komunikasi dengan segenap lapisan masyarakat dalam rangka antisipasi konflik; l. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi serta kerja sama dengan badan/dinas/instansi atau lembaga terkait di bidang bela negara dan nilainilai sejarah kebangsaan; m. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA); n. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional dan Prosedur (SOP); o. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI); p. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM); q. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan r. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas pokoknya. 21

23 D. STRUKTUR ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KEPALA BADAN SEKRETARIS BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BIDANG INTEGRASI BANGSA BIDANG KEWASPADAAN DAERAH SUB BIDANG POLITIK, DEMOKRASI DAN HAM SUB BIDANG WAWASAN KEBANGSAAN SUB BIDANG KEWASPADAAN DINI DAN INTELKAM SUB BIDANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN SUB BIDANG PEMBAURAN SUB BIDANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KONFLIK 22

24 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian LAKIP Tahun 2015 disusun dengan urutan penyajian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, kedudukan tugas pokok dan fungsi, peran strategis, struktur organisasi dan sistematika penyajian. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tahun dan penetapan kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tahun 2015 Bab III Akuntabilitas Kinerja, Menjelaskan matriks target dan realisasi kinerja, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang. Bab IV Penutup, menjelaskan secara ringkas kesimpulan dan saran untuk perbaikan kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang di masa mendatang. 23

25 BAB II PERENCANAAN KINERJA 24

26 A. RPJMD Tahun Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan Otonomi Daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada Daerah. Pemberian kewenangan yang luas kepada Daerah memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan, baik pembangunan nasional, pembangunan daerah maupun pembangunan antar daerah. Dengan demikian, perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan pembangunan daerah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat. Dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan daerah ini disusun secara berjenjang untuk jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek, dalam suatu sistematika dokumen perencanaan pembangunan daerah yang mencakup: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional; 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah dengan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif; 3. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sesuai dengan amanat dalam Pasal 150 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, diwajibkan untuk menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun yang bersifat strategis sebagai berikut 1. Pedoman perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja 25

27 Pembangunan Daerah (RKPD) tiap tahunnya. Pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra). 2. Alat atau instrumen monitoring, evaluasi dan pengendalian pembangunan daerah. 3. Instrumen pengukur tingkat pencapaian kinerja pemerintah daerah selama 5 tahun dan pedoman penilaian keberhasilan Pemerintahan daerah sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah. RPJMD Kota Malang Tahun adalah tahapan rencanaan lima tahunan yang merupakan periode ke-3 (tiga) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Malang Tahun B. RENCANA STRATEGIS Rencana strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang Tahun disusun sebagai perencanaan jangka menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang yang merupakan gambaran tujuan, sasaran strategis, dan target hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun sesuai dengan tugas dan fungsi, serta peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang sebagaimana yang diamanahkan oleh undang-undang. Untuk memberikan gambaran tentang kondisi ideal perlu disusun visi dan misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang sebagai rambu-rambu dalam pembangunan di Kota Malang pada masa mendatang yang penuh dengan harapan dan tantangan. Penyusunan visi dan misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang adalah sebagai berikut : 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kota Malang Yang Tentram, Berwawasan Kebangsaan dan Demokratis 2. MISI : Untuk mewujudkan visi tersebut diatas serta berpedoman terhadap tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam pembangunan masyarakat yang berwawasan kebangsaan, maka Misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota Malang tahun adalah: Meningkatkan Ketentraman Dengan Pemahaman Dan Pelaksanaan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan 3. TUJUAN : Dengan didasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Kesatuan bangsa dan Politik Kota Malang menetapkan tujuan strategis yang ingin dicapai hingga tahun 2018, yaitu: Terwujudnya Ketentraman Berdasarkan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila 26

28 4. SASARAN : Sasaran strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang disusun berdasarkan tujuan strategis yang ingin dicapai. Ada tiga sasaran strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan tujuan strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, yaitu: 1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, serta menjaga keamanan dan ketertiban 2. Meningkatnya pendidikan politik dan pemahaman Hak Asasi Manusia (HAM) pada masyarakat 3. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik 5. INDIKATOR KINERJA : Indikator kinerja Badan kesatuan bangsa dan politik ditetapkan dengan mengacu pada rencana strategis tahun Indikator kinerja ditetapkan secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. Indikator kinerja Badan kesatuan bangsa dan politik yang digunakan untuk periode ditetapkan sebagai berikut: Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 1. Terwujudnya Ketentraman Berdasarkan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila 1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, serta menjaga keamanan dan ketertiban 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan peningkatan nilai-nilai Pancasila dan sejarah kebangsaan 2. Prosentase jumlah konflik (antar kelompok pemuda, pelajar / mahasiswa, dan antar kampung) yang termediasi 3. Prosentase kerusuhan bermotif SARA yang diselesaikan 2. Meningkatnya pendidikan politik dan pemahaman Hak Asasi Manusia (HAM) pada masyarakat 3. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan dan pembinaan politik daerah 2. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia 3. Prosentase jumlah LSM dan Ormas yang mengikuti pembinaan 4. Prosentase keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif 5. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pemilu Legislatif 6. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pilpres 7. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pemilukada 1. Nilai survey kepuasan masyarakat 27

29 C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolak ukur tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Kota Malang menyusun penetapan kinerja tahun 2015 berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit kerja di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) Kota Malang. Target capaian kinerja tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target 1. Terwujudnya Ketentraman Berdasarkan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila 1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, serta menjaga keamanan dan ketertiban 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan peningkatan nilai-nilai Pancasila dan sejarah kebangsaan 2. Prosentase jumlah konflik (antar kelompok pemuda, pelajar / mahasiswa, dan antar kampung) yang termediasi 3. Prosentase kerusuhan bermotif SARA yang diselesaikan orang 100% 100% 2. Meningkatnya pendidikan politik dan pemahaman Hak Asasi Manusia (HAM) pada masyarakat 1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan dan pembinaan politik daerah 2. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia orang 500 orang 3. Prosentase jumlah LSM dan Ormas yang mengikuti pembinaan 100% 4. Prosentase keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif 0% 5. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pemilu Legislatif 0% 6. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pilpres 0% 7. Prosentase partisipasi pemilih dalam Pemilukada 0% 3. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat di bidang kesatuan bangsa dan politik 1. Nilai survey kepuasan masyarakat 71% 28

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

31 A. PENGUATAN IMPLEMENTASI SAKIP Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dengan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi yang berorientase pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas kerja di lingkungannya melalui upaya penguatan terhadap implementasi SAKIP Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang sebagai berikut : 1) Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 pasal 24, pasal 27 dan pasal 30 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2) Peraturan Walikota Malang Nomor 62 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Perhitungan realisasi kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang tahun anggaran 2015 sebagai berikut : Indikator Kinerja Formulasi Perhitungan Nilai Realisasi Tahun Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan peningkatan nilainilai Pancasila dan sejarah kebangsaan Jumlah masyarakat yang mendapatkan pembekalan peningkatan nilai-nilai Pancasila dan sejarah kebangsaan orang 2. Prosentase jumlah konflik (antar kelompok pemuda, pelajar / mahasiswa, dan antar kampung) yang termediasi 3. Prosentase kerusuhan bermotif SARA yang diselesaikan 4. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan dan pembinaan politik daerah 5. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia Jumlah konflik (antar kelompok pemuda, pelajar / mahasiswa, dan antar kampung) yang dimediasi dalam setahun DIBAGI Jumlah seluruh konflik (antar kelompok pemuda, pelajar / mahasiswa, dan antar kampung) yang terjadi DIKALIKAN 100 % Jumlah kerusuhan yang diselesaikan DIBAGI Jumlah kerusuhan DIKALIKAN 100% Jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan dan pembinaan politik daerah dalam setahun Jumlah masyarakat yang mendapatkan pengetahuan tentang Hak Asasi Manusia dalam setahun 4 konflik x 100% = 100% 4 konflik 10 kerusuhan x 100% = 100% 10 kerusuhan orang 110 orang 30

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : BIDANG INTEGRASI BANGSA 2. TUGAS : Pengembangan ideologi,wawasan kebangsaan, pembauran dan bela negara 3. FUNGSI : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2017

RANCANGAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 100% 1 19 15 Program Peningk Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 4,750,000,000-100% 5,225,000,000 1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengamalkan nilainilai Pancasila, serta menjaga keamanan dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG KEWASPADAAN DAERAH BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG KEWASPADAAN DAERAH BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG KEWASPADAAN DAERAH BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah kepada atasanya,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 BIDANG POLITIK DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2011 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 SEKRETARIAT BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 SEKRETARIAT BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA ESELON III TAHUN 2016 SEKRETARIAT BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA MALANG BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban kinerja suatu unit instansi pemerintah kepada atasanya, secara prinsip

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN 20122 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 15 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp MALANG Kode Pos 65119

PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp MALANG Kode Pos 65119 PEMERINTAH KOTA MALANG SEKRETARIAT DAERAH Jl Tugu Nomor 1 Telp. 366065-325644 MALANG Kode Pos 65119 KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MALANG NOMOR : 188.451/ 100 /35.73.112/2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN WONOSOBO

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

Lebih terperinci

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja disusun sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KENDAL

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH SALINAN NOMOR 24, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH SALINAN NOMOR 44, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus BAB XXXI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 615 Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretaris, membawahkan : 1.

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BELITUNG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, SALINAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

MATRIK SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TAHUN

MATRIK SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TAHUN MATRIK SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TAHUN 2013-2018 Sasaran Program dan Kegiatan Indikator Program/Kegiatan Formula Perhitungan 1. peran serta dalam mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BUPATI BEKASI Menimbang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. JABATAN : PENGADMINISTRASI PERSURATAN 2. TUGAS : Melakukan administrasi surat masuk dan surat keluar, menyampaikan disposisi pimpinan kepada pihak terkait dan membersihkan ruangan pimpinan 3. FUNGSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.9.0. -BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Halaman dari 8 Urusan / Bidang

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO PRIVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L K j I P ) - ESELON 3- TAHUN 2017 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT BAB I PENDAHULUAN Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN, BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 Rencana Kerja Tahun 2018 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1 KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) Lampiran I Matriks Rencana Strategis Tahun 2016-2021 SATUAN POLISI

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh didirikan berdasarkan Qanun no. 5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja, dinas, lembaga teknis daerah dan lembaga daerah

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN : 2002 NOMOR : 22 KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KESATUAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci