BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor yang kemudian menjadi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor yang kemudian menjadi"

Transkripsi

1 63 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Provinsi Lampung Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini 1. Berdasarkan administrasi wilayah, Secara administratif Provinsi Lampung terdiri dari 14 Kabupaten/Kota, 214 wilayah Kecamatan, dan desa/kelurahan. Wilayah yang memiliki luas terbesar di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat dengan Ibukotanya Liwa, luas wilayahnya 4.950,40 Km2, Kabupaten Lampung Tengah dengan Ibukotanya Gunung Sugih, luas wilayahnya 4.789,82 Km (diakses pada 19 Juli 2014 jam )

2 64 Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten / Kota Provinsi Lampung No Kabupaten / Kota Luas KM2 1 Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Bandar Lampung Metro Lampung Sumber :BPS Lampung Dalam Angka 2014 Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 2 : (a) Timur - Barat berada antara 103 o 40' o 50' Bujur Timur, (b) Utara - Selatan berada antara 6 o 45' - 3 o 45' Lintang Selatan Kontur geografi daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas ,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera dan dibatasi oleh : (a) Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di Sebelah Utara, (b) Selat Sunda di Sebelah Selatan, (c) Laut Jawa di Sebelah Timur, (d) Samudra Indonesia di Sebelah Barat. 2 Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2013

3 65 Propinsi Lampung merupakan wilayah daratan dengan topografi wilayah yang berupa pegunungan dan berbukit-bukit, yang berada pada ketinggian meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan umum berupa sungai dan danau. Iklim daerah Lampung termasuk tropis basah, dengan curah hujan beragam antara milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 20 Celsius-34 Celsius. Wilayah Lampung mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, yaitu gempa bumi, letusan gunung berapi, gerakan tanah, dan banjir. 3 Lahan di Propinsi Lampung sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu, sumber daya alam lainnya yang dimiliki adalah perikanan laut, kehutanan, dan pertambangan yang potensial untuk dikembangkan. Propinsi Lampung memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Lampung terdiri atas berbagai suku, antara lain Lampung, Rawas, Melayu, Pasemah, Semendo. Penduduk propinsi ini sebagian besar beragama Islam (95,41 persen), selebihnya beragama Kristen (2,2 persen), Budha (0,4 persen), serta lainnya (2,0 persen). 4 B. Kependudukan Provinsi Lampung Penduduk Provinsi Lampung pada Sensus Penduduk tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010 masing-masing sebesar jiwa, jiwa, jiwa, jiwa, jiwa, dan jiwa. Pertumbuhan penduduk pada periode adalah sebesar 5,77 % pertahun dan mengalami penurunan pada periode Sumber : Lampung Dalam Angka Ibid

4 66 menjadi sebesar 2,67 % pertahun. Sedangkan periode sebesar 1,01 % Apabila dilihat laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya baik pada periode maupun periode Penduduk Provinsi Lampung tahun 2000 sebesar jiwa dan rata-rata kepadatan penduduk per-kabupaten/kota di Provinsi Lampung 189 orang per km 2 tahun 2000 berturut-turut adalah Kabupaten Lampung Barat 74 orang per km 2, Kabupaten Tanggamus 239 orang per km 2, Kabupaten Lampung Selatan 356 orang per km 2, Kabupaten Lampung Timur 200 orang per km 2, Kabupaten Lampung Tengah 218 orang per km 2, Kabupaten Lampung Utara 195 orang per km 2, Kabupaten Way Kanan 91 orang per km 2, Kabupaten Tulang Bawang 112 orang per km 2, dan Kota Bandar Lampung orang per km 2, dan Kota Metro orang per km 2. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP 2010) Penduduk Provinsi Lampung tahun 2010 sebesar jiwa dan rata-rata kepadatan penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 216 orang per km 2 tahun 2010 berturut-turut adalah Kabupaten Lampung Barat 85 orang per km 2, Kabupaten Tanggamus 196 orang per km 2, Kabupaten Lampung Selatan 455 orang per km 2, Kabupaten Lampung Timur 219 orang per km 2, Kabupaten Lampung Tengah 244 orang per km 2, Kabupaten Lampung Utara 214 orang per km 2, Kabupaten Way Kanan 104 orang per km 2, Kabupaten Tulangbawang 91 orang per km 2, Kabupaten Pringsewu 585 orang per km 2, Kabupaten Tulang Bawang Barat 209 orang per km 2, Kabupaten Mesuji 86 orang per km 2, Kota Bandar Lampung orang per km 2, dan Kota Metro orang per km 2.

5 67 Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun No. Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 1. Kab. Lampung ,32 Barat 2. Kab. Tanggamus ,80 3. Kab. Lampung ,36 Selatan 4. Kab. Lampung ,55 Timur 5. Kab. Lampung ,60 Tengah 6. Kab. Lampung ,22 Utara 7. Kab. Way Kanan ,12 8. Kab. Tulang ,22 Bawang 9. Kab. Pesawaran , Kab. Pringsewu , Kab. Mesuji , Kab. Tulang Bawang Barat 13. Kota Bandar Lampung , , Kota Metro ,81 TOTAL ,09 Sumber : Data Base BPS Lampung 2014 Masalah kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi, tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas rendah. Berdasarkan hasil Estimasi penduduk, penduduk Provinsi Lampung, 2012 mencapai jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 106,09. Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Lampung tampak masih timpang atau tidak merata antar wilayah. Dibandingkan dengan kabupaten, kepadatan penduduk di kota umumnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung misalnya mencapai jiwa per km 2 5 database Badan Pusat Statistik

6 68 dan Kota Metro mencapai jiwa per km 2. Sementara itu, tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten masih berada dibawah 600 jiwa per km 2, bahkan Kabupaten Lampung Barat baru mencapai 86 jiwa per km 2. Sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi pembangunan ekonomi daerah khususnya dalam upaya pemerintah daerah mengurangi jumlah penduduk miskin. Penyajian data ketenagakerjaan, BPS menggunakan batasan umur 15 tahun ke atas dari semua penduduk dan dikenal dengan istilah penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja di Provinsi Lampung, 2012 berjumlah jiwa yang terdiri dari jumlah angkatan kerja jiwa dan bukan angkatan kerja jiwa. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja ( jiwa) dan pengangguran ( jiwa). Penduduk Provinsi Lampung sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu 49,26 persen atau jiwa. Adapun penduduk yang bekerja di sektor jasa kemasyarakatan tercatat 12,60 persen atau jiwa. Berdasarkan dari jumlah tersebut, orang di antaranya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja terus dilakukan, salah satunya melalui penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP). Penetapan UMP Provinsi Lampung, 2013 adalah Rp ,00 per bulan. C. Kondisi Pemerintahan Provinsi Lampung Sejak berlakunya undang-undang otonomi daerah dan mulai berlakunya pemekaran daerah, tahun 1997 wilayah Provinsi Lampung dimekarkan menjadi 7 kabupaten/kota, kemudian dengan diundangkannya UU No. 12

7 69 Tahun 1999 dimekarkan lagi menjadi 10 kabupaten/kota. Berdasarkan UU RI No. 33 Tahun 2008 terbentuklah Kabupaten Pesawaran yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Jadi dengan demikian Provinsi Lampung terdiri dari 9 kabupaten dan 2 kota. Tahun 2010 berubah menjadi 12 Kabupaten dan 2 kota. Adanya pemekaran Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2012, menjadikan Provinsi Lampung terdiri dari 13 Kabupaten dan 2 Kota. Tahun 2012 wilayah administrasi desa/kelurahan di Provinsi Lampung mengalami penambahan menjadi desa/kelurahan, dimana tahun 2011 berjumlah desa/kelurahan. Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah merupakan Keresidenan Lampung, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya Kotamadya Tanjung Karang-Teluk Betung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas) Kabupaten/Kota, yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah kecamatan dengan perincian tabel sebagai berikut :

8 70 Tabel. 4.3 Jumlah Kabupaten/Kota, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan/Desa di Masing-Masing Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung No Kabupaten/Kota Ibukota Jumlah Kecamatan Jumlah Kelurahan/ Desa 1. Kab. Lampung Barat Liwa Kab. Tanggamus Kota Agung Kab. Lampung Kalianda Selatan 4. Kab. Lampung Timur Sukadana Kab. Lampung Gunung Sugih Tengah 6. Kab. Lampung Utara Kotabumi Kab. Way Kanan Blambangan Umpu 8. Kab. Tulang Bawang Menggala Kab. Pesawaran Gedong Tataan 10. Kab. Pringsewu Pringsewu Kab. Mesuji Mesuji Kab. Tulang Bawang Panaragan 8 80 Barat Jaya 13. Kab. Pesisir Barat Krui Kota Bandar Lampung Bd. Lampung Kota Metro Metro 5 22 TOTAL Sember : BPS Lampung 2014 Sejak berdirinya Provinsi Lampung tahun 1964 sampai saat ini telah dijabat oleh 9 (sembilan) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I berturut-turut sebagai berikut : (i) Kusno Danupoyo menjabat dari tahun , (ii) Zainal Abidin Pagaralam dari tahun , (iii) R. Sutiyoso dari tahun , (iv) Yasir Hadibroto dari tahun , (v) Poedjono Pranyoto dari tahun , (vi) oemarsono dari tahun , (vii) Tursandi Alwi dari tahun , (viii) Sjachroedin Z.P dari tahun , (ix) Syamsurya Ryacudu dari tahun dan Sjachroedin Z.P dari tahun database Badan Pusat Statistik, di akses pada 19 juli 2014 jam 11.00

9 71 D. Kondisi Sosial Politik Proses pemilihan gubernur Lampung tahun 2014 telah membuat situasi dan kodisi perpolitikan di Lampung berjalan dinamis. Dinamika parpol dapat dicermati pada saat pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung di komisi pemilihan umum (KPU) Lampung. Partak politik dan para calon gubernur dan wakil gubernur saling melakukan komunikasi secara intens untuk terjadinya kesepakatan politik. Partai politik, baik partai beasar,partai menengah, dan partai kecil memiliki kontribusi penting bagi setiap calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung sebagai pendukung ke KPU Lampung. Parpol parpol di Lampung tiba tiba menjadi sangat aktiv dalam memanfaatkan momentum pilkada gubernur Lampung ini untuk kepentingan pemilunya dengan cara melakukan transaksi politik untuk mendapatkan amunisi pada pemilihan legislatif. Namun yang terjadi, dinamika parpol ini hanya terjadi pada momentum musiman saja seperti pemilu legislatif, pilkada, dan pilpres. Tapi pasca itu parpol kembali tidak terlalu bergerak agresif dan meninggalkan fungsi fungsi pokoknya sebagai penyalur aspirasi masyarakat, pendidikan politik, rekruitmen politik, dan advokasi kebijakan. Transaksi politik yang terjadi menggambarkan keaktivan parpol di Lampung terjadi dalam kepentingan parpol yang pragmatis, seperti deal deal berapa biaya yang bisa dibeli oleh para calon kepala daerah. Dalam situasi politik yang normal dengan kehidupan demokrasi yang berlangsung secara sehat, maka dinamika parpol merupakan faktor penting untuk melahirkan dan mengawasi pemimpin pemimpin politik yang mendapatkan amanah sebagai kepala daerah. Sebaliknya,

10 72 lingkungan transisi demokrasi yant tidak stabil dan demokrasi berbasis pragmatisme akan melahirkan pemimpin yang pragmatis. Melihat kondisi pelaksanaan pilgub yang berbarengan dengan pileg dapat dilihat bahwa parpol yang memimpin 4 periode terakhir merupakan parpol yang berbasis nasionalis dan bergantian oleh partai partai besar seperti yang terjadi saat ini. Pada pemilu tahun 1999 PDI Perjuangan yang berhasil menjadi partai pemenang pemilu di Provinsi Lampung. Lima tahun kedepan posisi PDI Perjuangan digeser oleh Partai Golkar yang menjadi partai pemenang pemilu ditahun Namun pada pemilu berikutnya, sebuah kejutan terjadi saat Partai demokrat yang menjadi partai pemanang pemilu tahun Setelah beroposisi selama 10 PDI Perjuangan pada pemilu 2014 berhasil sebagai pemenang pemilu. Perolehan masing masing parpol dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Perolehan Suara Partai Politik pada PEMILU 2014 di Provinsi Lampung No. Partai Politik dapil 1 dapil 2 dapil 3 dapil 4 dapil 5 dapil 6 dapil 7 dapil 8 Total Suara % 1 Partai NasDem ,48 2 Partai Kebangkitan Bangsa ,84 3 Partai Keadilan Sejahtera ,54 4 PDI Perjuangan ,36 5 Partai Golongan Karya ,96 6 Partai Gerindra ,72 7 Partai Demokrat ,81 8 Partai Amanat Nasional ,5 9 Partai Persatuan Pembangunan ,13 10 Partai Hati Nurani Rakyat ,45 11 Partai Bulan Bintang Partai Keadilan dan 12 Persatuan Indonesia ,93 Total Sumber: data diolah dari KPU Lampung 2014

11 73 Berdasarkan hasil perolehan suara pada pemilu 2014, sebanyak 10 parpol berhasil mendudukkan para kadernya di DPR Provinsi Lampung. Kejutan besar yang terjadi pada pemilu 2014 ditandai dengan tampilnya partai baru yaitu Partai Nasdem yang berhasil meraih 7,48% suara. Sementara itu 2 parpol PBB dan PKPI tidak berhasil mendudukan para kadernya di DPR Provinsi Lampung karena dinyatakan tidak lolos batas ambang perolehan suara 3%. Sedangkan partai lainnya seperti Partai Demokrat, PKS, PPP, dan Hanura mengalami kemerosotan suara. PDI Perjuangan sesuai dengan perolehan suara yang berhasil di raih maka PDI-P mendapatkan 17 kursi, disusul oleh Partai Demokrat 11 kursi, gerindra 10 kursi, Golkar 10 kursi,pks 8 kursi, PAN 8 kursi, Nasdem 8 Kursi, PKB 7 kursi, PPP 4 kursi dan terakhir partai Hanura 2 kursi. Para anggota DPR Provinsi Lampung hasil pemilu 2014 secara resmi telah melaksanakan fungsinya sebagai anggota legislatif setelah di ambil sumpahnya pada tanggal 29 Oktober 2014 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Lampung. Selain itu para anggota DPR Provinsi Lampung juga berhasil melakukan pemilihan pimpinan DPRD Lampung serta berhasil membentuk alat kelengkapan dewan. SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN MUSYAWARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep. ( PDI-P) Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO,SE, MM ( Demokrat ) 2. H. PATTIMURA, SE ( Gerindra ) 3. H. ISMET RONI, SH ( Golkar ) 4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM (PKS ) Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung

12 74 SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG Ketua : H. M. HAZIZI, SE. ( PAN ) Wakil Ketua : Hi. A. ZAMZANI YASIN ( Nasdem ) Sekretari : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN LEGISLASI DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG Ketua : FAUZAN SIBRON, SE.Akt. ( Nasdem ) Wakil Ketua : Drs. LAZUARDI ( PKB ) Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN ANGGARAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep. ( PDI-P ) Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO, SE, MM ( Demokrat ) 2. H. PATTIMURA, SE ( Gerindra ) 3. H. ISMET RONI, SH ( Golkar ) 4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM ( PKS ) Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN KOMISI-KOMISI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG KOMISI I ( BIDANG PEMERINTAHAN ) Ketua : Hj. RIRIN KUSWANTARI, S.SOS ( Golkar ) Wakil Ketua : Ir. NEROZELY AGUNG PUTRA ( Demokrat ) Sekretaris : BAMBANG SURYADI, SH. ( PDI-P ) Anggota : 1. H. MARDANI UMAR, SH, MH. ( PKS ) 2. H. A. ZAMZANI YASIN. ( Nasdem ) 3. H. SUPRAPTO, S. Psi. ( PAN ) 4. APRILLIATI, SH, MH. ( Golkar ) 5. TOTO SUMIRAT.S, SH. (PDIP ) 6. KARLINA, SE. ( PKB ) 7. H. M.C. IMAM SANTOSO, SH, MH. (PPP ) 8. AZWAR SAFARUDDIN ( Gerindra ) 9. I MADE SUARJAYA, SH. ( Gerindra ) 10. Drs. Hi. MOZES HERMAN ( Demokrat ) 11. H. MISWAN RODI, S.IP ( Golkar ) KOMISI II ( BIDANG PEREKONOMIAN )

13 75 Ketua : Ir. H. HANTONI HASAN, M.Si ( PKS ) Wakil Ketua : H. HALI FAHMI A.R, SE, Akt. ( PPP ) Sekretaris : JOKO SANTOSO. SP, MH. ( PAN ) Anggota : 1. Ir. H. AKHMADI SUMARYANTO. ( PKS ) 2. Hj. SAHYANA, SE. ( Nasdem ) 3. BUDI YUHANDA, SH, M.Kn. ( Nasdem ) 4. MINGRUM GUMAY, SH, MH. ( PDIP ) 5. I KOMANG KOHERI, SE. ( PDIP ) 6. DADANG SUMPENA, S. Sos, MM. ( PDIP ) 7. H. PUTRA JAYA UMAR ( Gerindra ) 8. Ir. Hi. SUGIHARTO, AW ( Demokrat ) 9. KO MARHAEN AGUS REVOLUSI, S.SOS ( Demokrat ) 10. Drs AZWAR YACUB ( Golkar ) 11. FX SIMAN ( Golkar ) 12. Ir. H. MIDI ISWANTO, MH ( PKS ) KOMISI III ( BIDANG KEUANGAN ) Ketua : IKHWAN FADIL IBRAHIM, SH. ( Gerindra ) Wakil Ketua : M. JUNAIDI ( Demokrat ) Sekretaris : H. TONY EKA CHANDRA ( Golkar ) Anggota : 1. H. ANTONI IMAM, SE. ( PKS ) 2. Hj SAHANAH. ( Nasdem ) 3. H.M HAZIZI, SE ( PAN ) 4. MUSWIR Amd.. ( PAN ) 5. EDI RUSDIANTO, SH,MM. (PDIP ) 6. H.M RIZAL, SE. ( PDIP ) 7. Hj. EVA DWIANA, SE, MSi. ( PDIP ) 8. H. NOVERISMAN SUBING, SH,MM ( PKB ) 9. ANGGA JEVI SURYA. ( Hanura ) 10. H.EDDY HAMIM, SE.MBA. ( Gerindra ) 11. HARTARO LOJAYA ( Demokrat ) KOMISI IV ( BIDANG PEMBANGUNAN ) Ketua : H. IMER DARIUS, SE ( Demokrat ) Wakil Ketua : Ir. KADEK SUWARTIKA,MH. ( PDI-P ) Sekretaris : H. PRIO BUDI UTOMO,S.Hut ( PKS ) Anggota : 1. H. ADE UTAMI IBNU, SE. ( PKS ) 2. FAUZAN SIBRON, SE.Akt. ( Nasdem ) 3. AMRULLAH AHMADEL HAKIM,SH ( Nasdem ) 4. HAMIDI, SE ( PAN ) 5. ABDULLAH SURA JAYA, SH ( PAN ) 6. WATONI NOERDIN, SH, MH ( PDIP ) 7. KETUT ERAWAN, SH (PDIP ) 8. Drs. YOSE RIZAL ( PDIP ) 9. Drs. LAZUARDI ALWI ( PKB ) 10. H. YOZI RIZAL, SH. ( Hanura ) 11. Hj. ZELDAYATI. ( PPP ) 12. HARRY ANANDA, SH. ( Gerindra ) 13. Drs. H. MIKDAR ILYAS, MM. (Gerindra )

14 H.DENDI RAMADHONA K. ST ( Demokrat ) 15. H. M. THAIB HUSIN ( Golkar ) 16. Hj. MEGA PUTRI TARMIZI, SE, MM ( Golkar ) 17. HIDIR IBRAHIM, M.Si ( PKB ) KOMISI V ( BIDANG KESEJAHTERAN RAKYAT ) Ketua : Hj. SYAFARIAH WIDIANTI ZP, SH, MH. ( PDI-P ) Wakil Ketua : KHAIDIR BUJUNG S.Ag ( PKB ) Sekretaris : ELLY WAHYUNI, SE, MM. ( Gerindra ) Anggota : 1. H. AHMAD MUFTI SALIM, LC. MA ( PKS ) 2. H. GARINCA REZA PAHLEVI, S.I.Kom. ( Nasdem ) 3. dr. Hj. ASIH FATWANITA. ( Nasdem ) 4. H. ABDULLAH FADRI AULI, SH ( PAN ) 5. Hj. ASMARA DEWI, SH. ( PAN ) 6. Drs.H.TULUS PURNOMO. ( PDIP ) 7. YANUAR IRAWAN,SE ( PDIP ) 8. Drs. H. ABDUL HARIS ( PPP ) 9. H. ANDIKA WIBAWA, SR, SE. ( Gerindra ) 10. Ir. H.YANDRI NAZIR, MM. ( Demokrat ) 11. AMALUDDIN, SH. ( Demokrat ) 12. Drs. I NYOMAN SURYANA. ( Golkar ) 13. Drs. M. EFFENDI. ( PKB ) Sumber : database DPRD Lampung Susunan DPR Provinsi Lampung sangat menarik amat menarik untuk di amati mengingat jabatan pimpinan serta alat kelengkapan dibagi secara proposional menurut perolehan masing masing parpol. Dari data tersebut terlihat PDI-P mendapatkan jatah kursi 1 ketua, 1 kursi ketua komisi, 1 wakil ketua komisi dan 1 kursi sekertaris komisi. Partai pemenang kedua Partai Demokrat mendapatkan 1 kursi wakil ketua DPR, 1 kursi ketua komisi dan 2 kursi wakil ketua komisi. Sedangkan partai perolehan suara terbanyak ke tiga partai Gerindra mendapatkan 1 kursi wakil ketua DPR, 1 kursi ketua komisi dan 1 kursi sekertaris komisi. Hal ini menunjukkan pertarungan politik antara Koalisi Merah Putih ( KMP ) dan Koalisi Indonesia Hebat ( KIH ) sebagaimana terjadi di pusat tidak berimbas di Provinsi Lampung.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI LAMPUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI LAMPUNG HOMlSi KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI LAMPUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI LAMPUNG NOMOR : /Kpts/KPU-Prov-00/0 TENTANG PENETAPAN CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG PERIODE 0-09 HASIL

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan 45 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari objek penelitian. Menurut

Lebih terperinci

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG IV. DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG 4.1. Provinsi Lampung 4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Lampung meliputi wilayah seluas 35.288,35 kilometer persegi, membentang di ujung selatan pulau Sumatera, termasuk pulau-pulau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di

III. METODE PENELITIAN. Provinsi Lampung adalah data sekunder berupa PDRB tiap kabupaten/kota di 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk menganalisis pengembangan potensi ekonomi lokal daerah tertinggal sebagai upaya mengatasi disparitas pendapatan di Provinsi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 A. Gambaran Umum Provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung tanggal 18 Maret 1964. Secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait. 41 III. METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Lampung dengan menggunakan data sekunder yang ditunjang dengan studi kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan 55 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan 103º40 (BT) Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan sampai 6º45 (LS)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung selain sebagai ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat keiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITMN 4.1 Geografi Propinsi Lampung meliputi areal seluas 35.288,35 krn2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera. Propinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif 28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat, BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Di negara yang menganut sistem demokrasi rakyat merupakan pemegang kekuasaan, kedaulatan berada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat

GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Sosial dan Budaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tuba Barat) merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dengan Kabupaten Tulang Bawang. Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007.

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik Provinsi Lampung ( time series ) pada jangka waktu 6 tahun. terakhir yakni pada tahun 2006 hingga tahun 2007. 31 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini seluruhnya adalah data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diterbitkan oleh

Lebih terperinci

PROFIL ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG HASIL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Partai NasDem

PROFIL ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG HASIL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Partai NasDem PROFIL ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG HASIL PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Partai NasDem NO FOTO PROFIL ANGGOTA DPRD PROVINSI LAMPUNG 1 2 3 1. 1. No. Urut DCT : 1 2. Daerah Pemilihan : LAMPUNG I 3. Nama Lengkap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah 35 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah Provinsi Lampung adalah 3,46 juta km 2 (1,81 persen dari

Lebih terperinci

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE 2009-2014 Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep 1 SEKILAS DPRD KABUPATEN SUMENEP DPRD Kabupaten Sumenep merupakan lembaga perwakilan rakyat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten yang terletak di Provinsi Lampung yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran

METODE PENELITIAN. kepustakaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Anggaran 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan pada sepuluh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung dengan menggunakan data sekunder yang ditunjang dengan studi kepustakaan.

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Bandar Lampung, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Drs. Mohamad Razif, M.Si.

Sekapur Sirih. Bandar Lampung, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Drs. Mohamad Razif, M.Si. Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Untuk menganalisis perbandingan kinerja dua sample (sample tidak bebas) dengan menggunakan alat uji statistik berupa uji beda maka variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 4.1 Deskripsi Kabupaten Luwu Utara Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan wilayah penelitian dimana wilayah penelitian ini berada di Kabupaten Luwu Utara Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI... Lampiran 2 Model F6-Parpol REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI 1 PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN) 2 PARTAI BULAN BINTANG (PBB) TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP II TAHAP I TAHAP

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan pilar demokrasi dalam suatu negara seperti di Indonesia. Kehadiran partai politik telah mengubah sirkulasi elit yang sebelumnya tertutup bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru 44 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran 1. Sejarah Singkat Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru yang merupakan daerah pemekaran kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang 52 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung berupa publikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten

BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA. Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten BAB II DESKRIPSI WILAYAH KOTA BATURAJA A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penulisan ini adalah Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu. B. Sejarah Singkat Kota Baturaja Nama Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung 61 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung 2007-2011.

Lebih terperinci

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri LSI DENNY JA November 2014 Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segera Bubarkan Diri Mayoritas publik. sebesar 61. 20 %, ingin DPR tandingan yang

Lebih terperinci

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU

ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU ISU KRUSIAL SISTEM PEMILU DI RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SISTEM PEMILU Adalah konversi suara menjadi kursi yg dipengaruhi oleh beberapa variabel teknis pemilu Besaran Daerah Pemilihan Metode Pencalonan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN Nomor 11/Kpts/022.658791/III/2014 TENTANG JADWAL KAMPANYE RAPAT UMUM PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik Koalisi Pemantauan Dana Kampanye Transparansi Internasional Indonesia dan Indonesia Corruption Watch Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 31 /Kpts/KPU-Kab-012.329506/2014 TENTANG PENETAPAN TANGGAL DAN TEMPAT PELAKSANAAN KAMPANYE RAPAT

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU ` GAMBARAN UMUM Kabupaten OKU Selatan memiliki geografis perbukitan dengan luas 549.394 Ha yang terdiri dari 19 Kecamatan dan 259 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 mencapai 320.290

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan. berikut ini : Tabel 7. Jumlah Penduduk Perkecamatan dan luas wilayah

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan. berikut ini : Tabel 7. Jumlah Penduduk Perkecamatan dan luas wilayah 48 IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Administrasi Wilayah Kabupaten Way Kanan Kabupaten way kanan memiliki 14 kecamatan, 204 kampung dang 6 kelurahan. Dengan jumlah penduduk 441123 dengan luas wilayah 3.921,63

Lebih terperinci

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014? Jakarta, 29 Januari 2014 Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa Tahun 2014 akan dilaksanakan Pemilihan Legislatif

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II WAY KANAN, KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG TIMUR, DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II METRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan 64 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun

BAB IV. Gambaran Umum Daerah Penelitian. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 29 BAB IV Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1 Gambaran Umum Provinsi Lampung Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung tanggal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar 50 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria)

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh:

IV. GAMBARAN UMUM. Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11. persen dari luas Provinsi Lampung, dan dibatasi oleh: 55 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung, yang memiliki luas wilayah seluas 3.921,63 km 2 atau sebesar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi LSI DENNY JA Oktober 2014 Legacy SBY di Bidang Politik dan Demokrasi Selamat Jalan Presiden SBY. Selamat datang presiden baru Joko Widodo. Selama 10 tahun menjabat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah

GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG. kebudayaan, kota ini merupakan pusat kegiatan perekonomian daerah IV. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG A. Kota Bandar Lampung 1. Geografi Kota Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN. 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014 LAP PENATAAN INDUK LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PENATAAN DAN PENGISIAN KEANGGOTAAN DPRD PADA DAERAH INDUK DAN PEMEKARAN INDUK : KAB. KOLAKA A. DAERAH PEMILIHAN 1 No. KEP. DAPIL 613/Kpts/KPU/TAHUN 2014 2 JUMLAH

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014 Kata Pengantar PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES 2014 Pemilu Legislatif 2014 telah selesai

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at SEJARAH PEMILU DI INDONESIA Muchamad Ali Safa at Awal Kemerdekaan Anggota KNIP 200 orang berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 1946 tentang Pembaharuan KNIP (100 orang wakil daerah, 60 orang wakil organisasi politik,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas) 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Daerah Penelitian Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas) Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten Tanggamus dibentuk

Lebih terperinci

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 GRAFIK REKAPITULASI JUMLAH PEROLEHAN DALAM PEMILU ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 04 Partai Suara Sah % 8,44% NasDem 5.95 8,4% PKB 8.09 4,8% 3 PKS 0.538 5,58% 4 PDIP 7.5 3,98% 5 GOLKAR.03,% GERINDRA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas atau instansi

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan dari dinas atau instansi III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara mencatat, mengumpulkan serta menyalin data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian 2. Deskripsi Kelurahan Polonia Kelurahan Polonia merupakan salah satu dari kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Polonia yang memilki luas 1,57km 2 dan terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (sebagai tindaklanjut statusnya pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda dahulu) IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lapung 1. Sejarah Singkat Kota Bandar Lampung Sebelum tanggal 18 Maret 1964, Provinsi Lampung merupakan Keresidenan (sebagai tindaklanjut

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH. 1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara

BAB II DESKRIPSI WILAYAH. 1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1. Profil Kabupaten Lombok Utara 1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara Kabupaten Lombok Utara terletak dibagian Utara Pulau Lombok dengan posisi antara 80

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum legislatif sebagai agenda demokrasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 April oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah berakhir Komisi Pemilihan

Lebih terperinci

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KOMISI II DPR RI KE CALON DAERAH PEMEKARAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG ------------------------------ I. PENDAHULUAN Kunjungan Lapangan Komisi II DPR RI ke Calon Daerah

Lebih terperinci

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka yang dapat dihitung/diukur. Data yang

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD September 2014 Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada Oleh DPRD Bandul RUU Pilkada kini

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis kota Bandar Lampung terletak pada kedudukan 5º20 sampai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis kota Bandar Lampung terletak pada kedudukan 5º20 sampai IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kota Bandar Lampung Secara geografis kota Bandar Lampung terletak pada kedudukan 5º20 sampai dengan 5º30 lintang selatan dan 105º28 derajat sampai dengan 105º37

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KEPUTUSAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN SUSUNAN KEANGGOTAN FRAKSI FRAKSI PADA Menimbang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data 52 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu tahun dari periode 2001 sampai dengan tahun 2013.

Lebih terperinci

Lombok Timur Dalam Data

Lombok Timur Dalam Data 1 ADMINISTRASI GEOGRAFI PEMERINTAHAN 2.1 Lombok Timur Kabupaten Terluas di Pulau Lombok. Luas Daratan Lombok Timur Mencapai 33,88 Persen Dari Luas Pulau Kabupaten Lombok Timur memiliki 20 kecamatan, 239

Lebih terperinci

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi

dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang berada di Provinsi 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Umum Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016 Paska Munaslub : Golkar Perlu Branding Baru? Paska Munaslub dengan terpilihnya Setya Novanto (Ketum) dan Aburizal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II WAY KANAN, KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LAMPUNG TIMUR, DAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II METRO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnis sering kali dijadikan isu atau komoditi utama untuk mencapai suatu tujuan dalam masyarakat. Dalam konteks Pilkada, etnis dimobilisasi dan dimanipulasi sedemikian

Lebih terperinci

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah LSI DENNY JA Oktober 2014 Mayoritas Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah Kalah lagi dalam pemilihan pimpinan MPR, Koalisi Jokowi-JK (Koalisi Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kondisi Geografis

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kondisi Geografis BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis Provinsi Lampung berdiri sejak tanggal 13 Februari 1964 berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1954 dengan ibukota di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Isu-isu dan kebijakan politik sangat menentukan perilaku pemilih, tapi terdapat pula sejumlah faktor penting lainnya. Sekelompok orang bisa saja memilih sebuah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci