Biografi Intelektual Badiuzzaman Said Nursi. Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Biografi Intelektual Badiuzzaman Said Nursi. Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki"

Transkripsi

1 Biografi Intelektual Badiuzzaman Said Nursi Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki

2 Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang- Undang No. 12 Tahun 1997, bahwa: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau menyebarkan suatu ciptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp ,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,- (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,- (lima ratus juta rupiah).

3 Biografi Intelektual Badiuzzaman Said Nursi Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki ŞÜkran Vahide

4 Biografi Intelektual Badiuzzaman Said Nursi Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki Edisi Pertama Copyright 2007 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) ISBN x 23 cm xx, 528 hlm Cetakan ke-2, Mei 2013 Cetakan ke-1, Mei 2007 Anatolia Penulis Sukran Vahide Desain Cover tambra23@yahoo.com Penata Letak Jeffry Percetakan Kharisma Putra Utama Penerbit A N A T O L I A PRENADA MEDIA GROUP Jl. Tambra Raya No. 23 Rawamangun - Jakarta Telp: (021) Faks: (021) pmg@prenadamedia.com INDONESIA Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit.

5 catatan penulis tentang sumber penulisan Sumber utama tentang kehidupan Badiuzzaman Said Nursi adalah bio grafi yang disusun oleh beberapa murid pada masa-masa akhir hi dupnya. Selain bagian pertama mengenai awal masa hidupnya, sebagian besar dari karya penting ini berisi kutipan-kutipan panjang dari beberapa surat dan karya Nursi sendiri, dengan pengantar pendek saja pada masing- masing bagian yang memberi fakta ringkas mengenai Nursi sendiri. Alas an penggunaan metode penulisan biografi yang tak biasa seperti ini ada lah karena Nursi ingin agar yang lebih dipentingkan bukanlah dirinya sebagai pribadi, melainkan Risalah Nur, karya besarnya yang ditulis pada masa penting kedua dalam kehidupannya, yaitu pada masa Said Baru. Maka dari itu, dia tidak memberitahukan kepada mereka hal-hal yang kecil, bahkan menyuruh membuang bagian-bagian yang dia anggap tidak relevan. Bagian pertama kehidupan Nursi, yaitu masa Said Lama, adalah versi singkat dari biografi yang diterbitkan oleh keponakannya, Abdurrahman, pada tahun 1919 dengan tambahan berupa petikan dari karya-karyanya pada masa itu. Biografi setebal 39 halaman yang disusun di bawah pengawasan pamannya itu merupakan pengembangan dari rangkuman sembilan halaman kehidupan Nursi yang ditulis oleh muridnya, Hamza, dan disertakan sebagai lampiran dalam tafsir Al-Qur an pada masa peran g yang diberi judul Isarat-ul I caz (Keajaiban Al-Qur an) dan diterbitkan pada tahun Dengan banyak detail menarik, tujuan kedua karya ini ada lah untuk melukiskan karier akademis Said Muda yang luar biasa dan prestasi akademisnya selama masa-masa awal kehidupannya. Karena alasan itulah, banyak ketidakjelasan dan rantai yang hilang mengenai awal kehidupan Nursi. Bagian-bagian kosong yang menggelitik di dalam kisahnya ini harus bisa dipenuhi oleh dokumen-dokumen yang

6 biografi intelektual bediuzzaman said nursi baru saja ditemukan di antara sisa-sisa arsip negara Usmani dan sumbersumber pribadi. Temuan-temuan ini juga menguatkan aktivitas Nursi yang telah diketahui. Penelitian lebih lanjut dapat melengkapi gambaran tersebut. Banyak sekali ingatan, cerita, dan kenangan yang dikumpulkan oleh penulis biografi Necmetin Sahiner selama bertahun-tahun menjadi sumber penting lain tentang kehidupan Nursi. Dia mendapatkannya melalui pelacakan dan wawancara yang tidak kenal lelah dengan ratusan orang yang pernah bertemu atau mengenal Nursi; tidak bisa dihindari, kebanyakan di antara mereka berhubungan dengan masa Said Baru. Selain itu, sumber-sumber lain yang menjadi tambahan adalah biografi Nursi yang berjumlah sangat banyak dan hasil-hasil penelitian lain yang sudah diterbitkan. Karya Sahiner yang tak ternilai harganya itu diperkuat dengan penerbitan biografi tiga volume dalam bahasa Turki juga pada tahun 1990 oleh Abdulkadir Badilli, seorang murid Nursi, yang di samping menggambarkan sumber-sumber di atas juga menyertakan bahan-bahan orisinal. Masa rezim pemerintahan republik memberikan masalah tersendiri bagi peneliti, karena catatan negara, kepolisian, dan pengadilan tidaklah terbuka untuk dipelajari umum. Terlebih lagi, karena segala sesuatu yang berbau oposisi ditekan selama era partai tunggal ( ), pers benarbenar dijadikan sarana propaganda pemerintah dan berita-berita tentang berbagai kejadian yang memojokkan oposisi tidak bisa diandalkan. Kebanyakan berita tentang Nursi dan murid-muridnya hanya bisa disebut pencemaran nama baik. Karya-karya Nursi sendiri juga menjadi sumber penting, yang setelah dipelajari dengan saksama menghasilkan fakta-fakta yang terlewat dari perhatian para penulis biografi terdahulu. Analisis terhadap gagasangagasan Nursi mendapatkan ruang yang cukup berarti, dan kami telah berusaha meletakkan gagasan-gagasan ini serta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengannya dalam konteks sejarah. Dengan demikian, tidak tersedia bahan sumber dalam beberapa bidang, kami harap pembaca bisa mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kehidupan dan pemikiran Nursi. vi

7 kata pengantar oleh: ibrahim m. abu-rabi Biografi Ustaz Badiuzzaman Said Nursi karya Şükran Vahide mungkin telah menjadi sebuah karya klasik dalam studi Islam dan perbandingan agama. Dalam karya ini, penulis melacak kehidupan dan pemikiran Nursi sejak kelahiran dan masa kecilnya di bagian timur Turki hingga wafatnya pada tahun Penguasaan Vahide atas sumber-sumber asli sungguh tanpa cela, dan pemahamannya tentang sejarah keagamaan dan intelektual Turki sungguh tak tertandingi. Sebagaimana dia tunjukkan dengan cakap dalam buku ini, Nursi adalah salah satu pemikir Islam paling cemerlang di zaman modern, seseorang yang konsisten memperjuangkan gagasan-gagasannya dengan tetap menjadikan Islam sebagai agama yang dinamis di dunia modern. Meskipun beberapa sarjana melupakan Nur si dalam pembahasan-pembahasan mereka mengenai sejarah intelektua l Islam modern, pengaruh Nursi pada semua generasi cendekiawan keaga maan Turki pada era pemerintahan republik sungguh besar. Sejak wafatnya pada tahun 1960, para pengikut Nursi sudah mengambil risiko menyebarkan gagasan-gagasannya ke seluruh dunia. Ada banyak sumber dalam bahasa Barat mengenai Jamaluddin al-afgani, Sir Ahmad Khan, Muhammad Abduh, Rasyid Rida, Muhammad Iqbal, dan para intelektual terkemuka lainnya di dunia Islam. Sudah waktunya Nursi digolongkan ke dalam tokoh-tokoh ini, dan dipandang sebagai salah satu yang terpenting di antara mereka. Penelitian Vahide dengan tepat menunjukkan mengapa Nursi layak mendapatkan kedudukan semacam itu dalam pemikiran dan praktik Islam modern. Sebagaimana Vahide tunjukkan secara mendetail pada bagian pertama buku ini, kita harus memahami pembentukan pengetahuan dan agama Nursi dalam konteks tradisi intelektual Usmani abad ke-19, yang ketika

8 biografi intelektual bediuzzaman said nursi itu menjadi sasaran beraneka ragam kekuatan dan aliran intelektual dan ideologi. Pemahaman kita mengenai masa pembentukan Nursi harus berpegangan pada ilmu-ilmu Islam klasik semacam tafsir Al-Qur an, Sunnah, kalam, dan mistisisme, khususnya karena para cendekiawan Usmani mengembangkan hal-hal itu pada masa-masa akhir pertemuan antara negara Usmani dan Barat pada abad ke-19. Ustaz Nursi menyerap ilmuilmu Islam klasik semacam tafsir, hadis, sejarah, dan sebagainya, serta menjadi seorang komentator brilian atas hal-hal tersebut dengan menjadikannya relevan dengan tuntutan dan permasalahan zaman modern. Pemikiran teologisnya masih mengilhami seluruh generasi kaum Muslim di seluruh dunia. Dalam biografi karya Vahide, Nursi tampil sebagai seorang teolog aktif dengan visi yang kukuh yaitu menyatukan dunia Islam yang retakretak. Kegiatan-kegiatan intelektual serta keagamaannya berlangsung sepanjang enam dasawarsa kehidupan produktifnya, meskipun dia dipenjara selama fase pemerintah Republik Turki. Kehidupan Nursi adalah sebuah narasi sejarah yang melambangkan kehidupan, bukan hanya kehidupan bangsa Turki, melainkan juga kehidupan seluruh umat Islam di zaman mo dern. Dengan demikian, banyak pelajaran sejarah dan pandangan yang bisa dipetik dengan mengikuti kehidupan Nursi ketika dia berkembang dan pindah dari kawasan pedesaan di bagian timur Kekaisaran Usmani hingga ke Kota Istanbul yang semarak. Karier dan tulisan Nursi memberi kita wawasan yang mendalam menge nai sejarah masa-masa pasca-tanzimat di Kekaisaran Usmani, keadaan sulit yang dialami para ulama tradisional, kegagalan gerakan reformasi Islam pada abad ke-19 untuk memberikan sebuah solusi islami demi menghadapi ancaman westernisasi, landasan filsafat dan politik munculnya nasionalisme sekuler di Turki, penghapusan kekhalifahan Usmani pada tahun 1924, dan nasib agama di Turki pada masa pemerintahan Kemal. Karya besar Nursi, Risalah Nur (selanjutnya disebut Risalah), ditulis selama enam dasawarsa dan menunjukkan jangkauan dinamisme intelektual dan keagamaan Nursi. Karya ini juga mencerminkan transisi institusional serta ideologis penting di Turki dari sebuah kekaisaran yang memiliki berbagai bahasa, suku, dan agama menjadi tetapi republik sekuler. Perubahan besar ini tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi berlangsung secara berangsur-angsur, setidaknya, sejak awal abad ke-19. viii

9 kata pengantar Dengan latar belakang hal ini, Vahide melacak kedua masa kehidupan Nursi yang rumit, kehidupan Usmani dan Turki, dan memperlihatkan dina mika politik, sosial, dan keagamaan yang memengaruhi pemikirannya pada kedua masa itu. Pada masa Usmani, Nursi benar-benar menyadari kelemahan dan kemerosotan institusi-institusi Usmani yang terus terjadi itu, yang mati-matian dia coba hentikan. Sebelum Perang Dunia I, Nursi menganggap kebangkitan Kekaisaran Usmani merupakan kebangkitan Islam sendiri dan kemampuannya untuk bertahan terhadap perubahan hebat di seputar kehidupan Usmani. Pada saat ini, dia mewakili upayaupaya kaum cendekiawan Muslim yang tercerahkan, yang sejak jauh-jauh hari pada awal abad ke-19 sudah memahami bahwa reformasi institusiinstitusi Usmani adalah kunci untuk menyelamatkan Kekaisaran Usmani dalam perpolitikan dunia modern yang bergolak itu. Namun, Perang Dunia I dan rentetannya telah mengubah semuanya, dan kita bisa melihat bahwa perubahan-perubahan ini tergambar dalam perjuangan-perjuangan Nursi sendiri. Meskipun Nursi mencoba mengikuti sarana-sarana politik dan militer untuk menghentikan kemerosotan kekaisaran sebelum kekalahan tentara Usmani di Perang Dunia I, setelah perang dia menjadi semakin yakin bahwa Islamlah yang sedang akan menerima dampaknya. Maka, dia mulai memusatkan upaya-upayanya dalam melestarikan etos dan keyakinan Islam dalam situasi-situasi politik dan sosial yang berubah dengan cepat itu. Hal ini bisa dilihat dalam kehidupan keagamaan Nursi pada fase Turki pasca-usmani atau pemerintahan republik. Selama masa ini, Nursi rela mengorbankan nyawanya untuk sebuah usaha yang dia anggap sebagai pemeliharaan Islam dalam lingkungan sekuler yang berbahaya. Mungkin bagian paling menarik dalam karier Nursi, sebagaimana ditelaah beberapa dasawarsa setelah kematiannya, adalah perlawanan yang dia lancarkan kepada sistem sekuler dan nasionalis yang dibangun oleh Kemal Ataturk. Perlawanan inilah yang menjadi jantung dari Risalah. Namun, tidak pernah sekalipun Nursi menerjemahkan perlawanannya ini menjadi pemberontakan terbuka terhadap sistem, kapan pun dan di mana pun. Setelah terbentuknya Republik Turki, tampaknya dia sendiri sudah puas dengan gagasan bahwa berjalan bersama sistem sekuler Turki tidaklah mustahil, asalkan landasan keyakinan Islam tidak terancam oleh negara. Vahide mendokumentasikan penderitaan dan harapan Nursi secara ix

10 biografi intelektual bediuzzaman said nursi mendetail selama masa Republik Turki. Meskipun telah menghadapi berbagai persidangan dan kesengsaraan, Nursi tidak pernah berhenti menganjurkan persatuan Muslim sebagai sarana untuk bertahan terhadap tantangan-tantangan berat abad ke-20. Secara umum, kita bisa berargumen bahwa Nursi digerakkan oleh masalah-masalah yang muncul di dunia Islam dan juga oleh warisan tradisi Muslim hebat yang telah mengakar kuat. Dia benar-benar menyadari pentingnya menjaga tetap hidupnya tradisi Islam di zaman modern. Pada saat yang sama, dia menanggapi secara serius persoalan modernitas dan bagaimana ia bisa memengaruhi masyarakat Muslim pada abad ke-20. Dengan demikian, pemahaman Nursi tentang agama Kristen bukanlah cerminan begitu unggulnya teologi agama ini hingga dia mempertimbangkan peran agama Kristen dalam modernitas. Dia menganjurkan dilakukannya semacam persesuaian antara Barat Kristen dengan Islam, karena dia memahami bahwa Islam bukanlah pulau tersendiri namun ia ada karena interaksinya dengan pandangan dunia dan masyarakat lain. Yang jelas-jelas muncul di dalam biografi ini adalah konsep-konsep Nursi mengenai identitas Islam di zaman modern, yakni bagaimana ilmuilmu Islam tradisional bisa dibangkitkan kembali untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kekuasaan dan penguasa, modernitas dan tradisi, serta bagaimana ilmu-ilmu Islam berhubungan dengan kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya. Salah satu perhatian utama Nursi adalah bagaimana menghidupkan kembali etika Islam dalam dunia yang sangat sekuler. Dalam pengertian yang lebih dalam, Nursi yakin bahwa tidaklah mustahil bagi etos islami untuk hidup bersama-sama kehidupan kontempo rer dan bahwa Muslim bisa menjalankan Islamnya tanpa bantuan penguasa politik. Di sini, pemikiran islami Nursi, sebagaimana diabadikan dalam tulisan-tulisannya pada masa pasca-usmani, secara mendasar bertentangan dengan pemikiran banyak pemikir Islam pada masa itu. Para pemikir kontemporer semacam Muhammad Iqbal, Allama Maududi, Hassan Banna, dan Seyyid Qutub bisa dibilang menyokong kebangkitan kembali Islam sebagai politik dan bukan hanya Islam sebagai iman. Setelah Perang Dunia I, Nursi tidak lagi tertarik kepada politik sebagai sarana untuk menjaga Islam. Dia berpikir bahwa hal itu mungkin dilakukan tanpa politik dan orang-orang di dunia ini. Dengan demikian kita bisa berargumen x

11 kata pengantar bahwasanya di Barat Nursi tidak banyak menarik perhatian karena dia tidak menyokong Islam politis per se. Bagaimanapun, tampaknya ada keter tarikan baru terhadap karya Nursi, khususnya di kalangan sarjan a Barat yang tertarik dengan spiritualitas, perbandingan agama, serta persoalan agama dan modernitas secara umum. Bisa atau tidakkah Islam dipelihara tanpa campur tangan politik selalu menjadi pertanyaan yang menarik. Dengan kata lain, apakah kita membutuhkan negara Islam untuk membangun keyakinan Islam atau menyebarkan gagasan-gagasan Islam? Setelah berdirinya Republik Turki tampaknya Nursi menjawab tidak. Maksudnya, Islam bisa hidup tanpa negara Islam. Bahkan dia menulis bahwa Islam dan keyakinan rakyat banyak di dunia Muslim lebih baik ketika kekuasaan yang ada tidak mengganggu mereka. Dengan menunjukkan pemikiran dan kehidupan Nursi, Vahide membantu kita memahami kehidupan pengikut Nursi kontemporer, yang bisa ditemukan di seantero Turki dan juga di berbagai belahan dunia, yang paling tampak adalah di Eropa dan Australia. Pengikut Nursi kebanyakan dipandu oleh etika Al-Qur an sebagaimana ditafsirkan dan dipraktikkan Nursi sendiri. Tak ada yang meragukan bahwasanya Nursi adalah sosok yang karismatik. Sejak wafatnya pada tahun 1960, banyak pembaca yang mengakui adanya karisma dalam bukunya. Namun, sebagaimana Vahide tunjukkan, Risalah tidaklah dimaksudkan dan tidak berfungsi sebagai pengganti Al-Qur an; sebaliknya, ia adalah penjelasan Al-Qur an dengan kacamata ilmu-ilmu modern dan dikaitkan dengan tantangan-tantangan berat yang memengaruhi dunia Islam modern. Vahide menyajikan sebuah gambaran yang menarik serta mencerahkan tentang Nursi dan Turki modern. Dia menggunakan semua sumber yang sahih untuk menciptakan sebuah gambaran yang sedetail dan seautentik mungkin. Di sini, dia telah berhasil secara mengagumkan. Terlebih lagi, kesetiaannya terhadap topik ini menjadikannya ahli internasional terkemuka di bidang ini. Untuk ini, dia layak diberi selamat. xi

12

13 modernisasi, bukan westernisasi oleh: dr. nur rofiah, bil. uzm. Said Nursi lahir pada tahun 1876 dan wafat pada Selama 84 tahun masa hidupnya, Said Nursi menyaksikan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam, mulai dari rapuhnya Kerajaan Islam yang terakhir hingga jatuh dan berubah menjadi Republik sekuler. Pada tahun kelahiran Said Nursi, Sultan Abdul Hamid II dibaiat sebagai Khalifah Kerajaan Usmaniyah yang pada saat itu mulai turun pamornya. Lemahnya Kerajaan Turki Usmaniyah merupakan cermin buram kondisi negara-negara Muslim di belahan dunia lainnya yang sedang berada di bawah koloni negara-negara Barat. Pada tahun 1877, Tunisia melancarkan revolusi atas Kerajaan Usmaniyah dan berhasil memisahkan diri. Namun, empat tahun kemudian negara tersebut dijajah Perancis. Pada 1882, Inggris menjajah Mesir, India, Sudan, dan Malaysia. Pada saat itu, Indonesia dijajah oleh Belanda dan Asia Tengah dikuasai oleh Rusia. Rapuhnya dinasti Islam yang terakhir dan pengalaman pahit masyarakat Muslim sebagai bangsa yang dijajah oleh non-muslim menimbulkan dilema yang cukup serius di kalangan masyarakat Muslim, khususnya menyangkut hubungan antara Islam dan negara, yakni apakah Islam masih efektif dijadikan sebagai dasar negara ataukah tidak. Perdebatan mengenai hal ini mencapai puncaknya pada saat kolonialisme berakhir. Ada tiga model yang berkembang, yaitu tetap mempertahankan Islam sebagai dasar negara seperti Mesir dan Sudan; menolak sama sekali otoritas Islam sebagai dasar negara seperti Tunisia dan Turki; dan tidak menjadikan Islam sebagai dasar negara secara formal tetapi hanya menggunakan prinsip-prinsip Islam sebagai dasar dalam bernegara, seperti Indonesia dan Malaysia. Hal yang menjadi perdebatan cukup sengit juga saat itu adalah

14 biografi intelektual bediuzzaman said nursi hubungan antara Islam dan modernitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang menjadi ciri modernitas telah berkembang pesat di dunia Barat dan sebaliknya tidak berkembang dengan baik di dunia Timur, termasuk negara-negara Muslim. Kekalahan di bidang Iptek, yang ditengarai sebagai biang terjadinya kolonialisme, melahirkan sikap yang beragam terhadap modernitas di kalangan Muslim. Pertama, menolak modernitas karena merupakan produk Barat yang menjadi musuh Islam. Modernisasi dipandang sebagai westernisasi yang berlawanan dengan Islam. Kedua, menerima modernitas sebagai cara untuk sejajar dengan Barat dan memandang westernisasi sebagai syarat untuk mencapainya. Ketiga, menerima modernitas sebagai cara untuk maju tetapi menolak westernisasi sebagai syaratnya. Meskipun Turki tidak dijajah oleh negara lain, namun bangsa Turki juga mengalami dilema yang sama, bahkan lebih keras lagi. Hal ini disebabkan karena pada masa Kerajaan Usmaniyah, Turki pernah menjadi bangsa besar dan menjadi simbol kejayaan Islam. Fakta bahwa Kerajaan Islam Usmaniyah tidak lagi jaya bahkan telah berada di ambang kehancurannya kala itu, telah menimbulkan gejolak religiopolitik (sebuah gejolak yang bahkan hingga hari ini masih terasa). Ancaman negara-negara besar terhadap Turki di satu sisi, dan melemahnya kekuatan kerajaan akibat terus bertambahnya wilayah yang memisahkan diri, telah melahirkan kebutuhan untuk menegaskan jati diri atau identitas diri sebagai bangsa Turki. Sementara itu, sebagai sebuah Kerajaan Islam, Turki Usmani memiliki banyak atribut negara lain (Arab). Tidak mengejutkan jika pencarian jati diri ini dibarengi dengan penolakan terhadap tradisi Arab yang dalam banyak hal juga berarti penolakan terhadap tradisi Islam. Kegagalan Turki dalam memilah antara tradisi Islam dan Arab terulang kembali dalam kegagalannya dalam memilah antara modernitas dan westernisasi. Kebutuhan untuk sejajar dengan negara Barat seperti Eropa menyebabkan Turki, di bawah komando Mustafa Kemal Ataturk, melakukan modernisasi dengan cara westernisasi di segala aspek mulai politik, hukum, pendidikan, hingga budaya. Perubahan dari sistem kerajaan menjadi republik diikuti dengan perubahan dari penerapan hukum Islam menjadi hukum negara-negara Eropa, pendidikan agama menjadi pendidikan umum, alfabet Arab (hijaiyah) menjadi latin, kalender Hijriyah menjadi Masehi, bahkan jilbab menjadi topi ala Eropa. xiv

15 modernisasi, bukan westernisasi Revolusi yang bergulir begitu cepat mengharuskan Said Nursi untuk melakukan perubahan cukup drastis dalam sikap dan pemikirannnya. Setelah lama aktif sebagai politikus, masuk dalam struktur pemerintahan dan dekat dengan kelompok rasionalis, akhirnya pada tahun 1919 atau empat tahun menjelang Revolusi Turki, Said Nursi menarik diri dari pentas politik yang semakin panas dan tidak bersahabat dengan kelompok agama. Pada akhirnya beliau memilih sikap untuk melakukan gerakan moral dengan pendekatan kultural sebagai jalur perjuangan. Dalam situasi di mana agama dipandang sebagai musuh negara, maka bergerak di bidang moral menjadi pilihan yang lebih bertanggung jawab daripada mengasingkan diri (uzlah). Meskipun telah mundur dari pentas politik, bukan berarti Said Nursi luput dari incaran pemerintah karena karisma ulama seperti dirinya dipandang sebagai ancaman serius bagi pemerintahan sekuler yang baru saja lahir. Sekalipun mengalami pergolakan pemikiran, kebiasaan berpikir rasional menyelamatkan Said Nursi dari sikap-sikap ekstrem. Beliau cukup arif dalam menanggapi polemik Islam dan modernitas yang sedang melanda Turki. Pada umumnya ulama menolak mentah-mentah modernitas dan westernisasi karena keduanya dianggap sebagai peradaban kafir yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebaliknya, kelompok sekuler mensyaratkan modernitas dan westernisasi bagi kemajuan Turki. Seakan menyintesiskan keduanya, menurut Said Nursi ruh modernitas berupa pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa ditolak dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, tetapi westernisasi bukanlah syarat mutlak dalam menerima modernitas. Dengan kata lain, masyarakat Muslim bisa menerima modernitas tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai Muslim. Latar belakang sosial Turki yang tengah mabuk dengan Iptek dan rasionalisme ini menantang Muslim Turki untuk menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan perkembangan Iptek. Salah satu tokoh Muslim Turki yang aktif meladeni tantangan ini adalah Harun Yahya (lahir 1956) dengan berbagai buku dan VCD tentang dukungan Islam pada Iptek, dan bahwa Iptek dapat membuat Muslim menjadi semakin bertakwa. Said Nursi menyambut tantangan tersebut dengan cara yang berbeda, yaitu dengan memadukan metode tafakkur dan tadabbur. Dalam berbagai tulisannya, Said Nursi menekankan pentingnya alam semesta sebagai sebuah xv

16 biografi intelektual bediuzzaman said nursi teks Tuhan yang juga perlu dibaca dan dipelajari. Penjelasan ayat-ayat suci dalam tafsirnya dilakukan secara rasional dengan menarik peristiwa dalam Al-Qur an menuju konteks yang lebih umum dan universal. Metode ini diharapkan dapat menjadi penyeimbang bagi kecenderungan pola pikir materialistik yang berkembang dalam Iptek, sehingga tercipta kesimbangan antara perkembangan Iptek dan keyakinan agama. Spirit ajaran Said Nursi menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagi Muslim. Gagasan pendirian Universitas Zahra (Medresetuz Zehra) yang memadukan Iptek dan agama meskipun hingga kini belum terwujud, namun gagasan tersebut telah menginspirasikan metode pendidikan yang me-madukan keduanya. Metode ini menjadi pelengkap bagi sistem pendidikan yang telah ada di berbagai negara Muslim di mana lembaga pendidikan agama pada umumnya tidak mengembangkan Iptek dengan baik. Sebaliknya, lembaga pendidikan umum tidak membekali siswa dengan tradisi keagamaan yang baik. Buku biografi intelektual Said Nursi yang ada di tangan pembaca saat ini dapat memberikan inspirasi dalam banyak hal seperti menjawab dilema hubungan agama dan negara, juga Islam dan modernitas yang hingga kini belum terpecahkan bagi banyak masyarakat agama. Said Nursi, sebagaimana komentar Gus Dur, telah memberikan cara yang positif dalam merespons tantangan modernitas. Jakarta, 15 Mei 2007 Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Dosen Kajian Islam Istitut PTIQ Jakarta, Alumni Universitas Ankara, Turki xvi

17 daftar isi Catatan Penulis tentang Sumber Penulisan... v Kata Pengantar... vii Modernisme Bukan Westernisme...xiii Bagian Pertama: Said Lama 1 Masa Kanak-kanak dan Masa Muda Istanbul Badiuzzaman dan Insiden 31 Maret Masa Depan Milik Islam Medresetuz Zehra Perang dan Penangkapan Masa-masa Gencatan Senjata (1): Persetujuan dengan Darul Hikmetil Islamiye dan Perlawanan dengan Inggris Masa-masa Gencatan Senjata (2): Lahirnya Said Baru dan Keberangkatan ke Ankara Bagian Dua: Said Baru 9 Van Barla Eskisehir Kastamonu Denizli

18 biografi intelektual bediuzzaman said nursi 14 Emirdag Afyon Bagian Ketiga: Said Ketiga 16 Konsolidasi Gerakan Nur dan Jihad dengan Kata-kata Bulan-Bulan Terakhir Kesimpulan Bibliografi Indeks xviii

19

20

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban

Lebih terperinci

Edisi Revisi. pemahaman individu Teknik Nontes

Edisi Revisi. pemahaman individu Teknik Nontes Edisi Revisi pemahaman individu Teknik Nontes Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang- Undang No.

Lebih terperinci

Psikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group

Psikologi Bermain Anak Usia Dini. PrenadaMedia Group Psikologi Bermain Anak Usia Dini Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 jo. Undang-Undang N0. 12 Tahun 1997,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

SEJARAH ISLAM AHMADIN

SEJARAH ISLAM AHMADIN SEJARAH ISLAM AHMADIN RAYHAN INTERMEDIA 2013 i SEJARAH ISLAM Copyright Ahmadin Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Rayhan Intermedia Penerbit: RAYHAN INTERMEDIA Jl. Naja Dg. Nai Lr 4/8 Rappokalling

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an BAB IV ANALISA Melihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an merupakan acuan moral untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi i ii TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi iii iv TEOLOGI SOSIAL: Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

Lebih terperinci

Cetakan 1, Januari 2016

Cetakan 1, Januari 2016 DERADIKALISASI NUSANTARA Perang Semesta Berbasis Kearifan Lokal Melawan Radikalisasi dan Terorisme Copyright 2016 by Agus SB All rights reserved Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Desain Isi dan Sampul:

Lebih terperinci

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

GREATEST RAIDS. Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera

GREATEST RAIDS. Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera GREATEST RAIDS Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan

Lebih terperinci

2015 PEMIKIRAN BADIUZZAMAN SAID NURSI TENTANG PENDIDIKAN ISLAM DAN PENGARUHNYA DI TURKI

2015 PEMIKIRAN BADIUZZAMAN SAID NURSI TENTANG PENDIDIKAN ISLAM DAN PENGARUHNYA DI TURKI 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kata pendidikan telah didefinisikan secara berbeda-beda oleh berbagai pakar, perbedaan tersebut dipengaruhi latar belakang pendidikan dan sosialbudaya yang

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel. BAB VIII KESIMPULAN Puisi Maḥmūd Darwīsy merupakan sejarah perlawanan sosial bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi. Puisi perlawanan ini dianggap unik

Lebih terperinci

TWO VISIONS OF REFORMATION

TWO VISIONS OF REFORMATION l Edisi 024, Oktober 2011 TWO VISIONS OF REFORMATION P r o j e c t i t a i g k a a n D Robin Wright Dua Visi Reformasi Islam Review Paper oleh Hamid Basyaib 1 Edisi 024, Oktober 2011 Sumber Artikel: Two

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus

BAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus 195 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir tesis ini, peneliti memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI oleh: Winda Desilia Putri NIM 050210302223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL

HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL HUKUM ADAT DAN KEARIFAN LOKAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 44 PELANGGARAN TENTANG HAK CIPTA (1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau

Lebih terperinci

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling

Lebih terperinci

Prayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA

Prayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA Prayudi POSISI BIROKRASI DALAM PERSAINGAN POLITIK PEMILUKADA Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Posisi Birokrasi dalam Persaingan Politik Pemilukada Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi

BAB V ANALISIS. melupakan sisi non-formal dari pendidikan Islam itu sendiri. Tentu saja ini menjadi BAB V ANALISIS Adanya sekolah dan madrasah di tanah air sebagai institusi pendidikan Islam, hanyalah akan mempersempit pandangan kita tentang pendidikan Islam itu sendiri. Ini berarti, kita hanya mementingkan

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF i Akif Khilmiyah 1. 2. 3. 4. Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Hak Cipta adalah

Lebih terperinci

KESINAMBuNGAN BUDAYA

KESINAMBuNGAN BUDAYA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBuNGAN BUDAYA Oleh Nurcholish Madjid Ketika Kaisar Hirohito meninggal, banyak orang membicarakan kedudukannya selaku lambang kontinuitas budaya Jepang selama ribuan tahun.

Lebih terperinci

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Lisbet, SIP, MSi Dina Martiany, SH,

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Dr. Marzuki, M.Ag. Pembinaan Karakter Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Umum Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara Pasal-pasal Delik Pers KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA I. Pembocoran Rahasia Negara Pasal 112 Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau

Lebih terperinci

Mudah Membuat Referensi & Bibliografi

Mudah Membuat Referensi & Bibliografi Mudah Membuat Referensi & Bibliografi UU No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamika gerakan sosial keagamaan di Indonesia sangat menarik untuk dikaji. Dikatakan menarik, karena salah satu agendanya adalah menyebarkan gagasannya dan ingin

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI.

HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. HUKUM EKONOMI AGUNG EKO PURWANA, SE, MSI. Judul Buku: Hukum Ekonomi Penulis: Agung Eko Purwana, SE., MSI. Design Cover: Ahans Layout: Sony Sifatira Cetakan Pertama, 2011 ISBN: 978-979-3946-95-5 Penerbit:

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Modul ke: 04 Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Peradaban yang dibangun oleh

Lebih terperinci

Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta

Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta i Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang Hak Cipta PASAL2 (1) Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Ayat

Lebih terperinci

Ujianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ujianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ujianto Singgih Prayitno KONTEKSTUALISASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika 2013 Judul: Kontekstualisasi Kearifan Lokal

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah (IPA/IPS/BHS) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Jumlah Soal : 50 Butir

Lebih terperinci

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER Kemunduran Turki Usmani Sejak Abad ke-17 dan kekalahannya dari bangsa Barat mendorong para penguasa dan kaum intelektual untuk bermawas diri dan melakukan usaha-usaha rekonstruksi

Lebih terperinci

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER l Edisi 001, Oktober 2011 Edisi 001, Oktober 2011 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER Ihsan Ali Fauzi 1 Edisi 001, Oktober 2011 Informasi Buku: Abdullahi Ahmed An- Na`im,

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PEDOMAN PRAKTIKUM. PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh

Lebih terperinci

Seni Berperang Sun Tzu

Seni Berperang Sun Tzu Seni Berperang Sun Tzu Penerbit PT Elex Media Komputindo THE ART OF WAR SUN TZU Translated from Chinese Language to English by: James Trapp First Published in 2015 by Amber Books Ltd 2011 Amber Books Ltd

Lebih terperinci

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2: 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun

PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi. Sri Nurhayati Qodriyatun PENGENTASAN KEMISKINAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN KONSERVASI: Studi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Model Desa Konservasi Sri Nurhayati Qodriyatun Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan

Lebih terperinci

Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal

Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal Diterbitkan Oleh: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI dan DIAN RAKYAT 2016 Judul: Perlindungan TKI Perempuan Sektor Informal Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Jumlah Halaman Isi: 147

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) 66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan

Lebih terperinci

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, BAB V KESMPULAN 5.1. kesimpulan Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, negara kelahirannya sendiri, sejak 1889, secara konstitusional pada tahun 1984, dianggap sebagai kelompok

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU SEJARAH

PENGANTAR ILMU SEJARAH Resume Buku PENGANTAR ILMU SEJARAH Karya: Prof. Dr. Kuntowijoyo Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan c Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan d Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan Oleh Tarmidzi Taher Tema Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan di Indonesia yang diberikan kepada saya

Lebih terperinci

DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA. Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd.

DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA. Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd. DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah-masalah ekonomi dan politik yang dihadapi setelah pendudukan Jepang dan revolusi sangatlah besar, harapan-harapan yang ditimbulkan oleh revolusi tidaklah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

Lebih terperinci

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep BAB IV PERBANDINGAN KONSEP NEGARA MENURUT PEMIKIRAN IMAM MAWARDI DENGAN ALI ABDUL RAZIQ A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep Negara Dalam tulisan ini hampir semua pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mudah untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mudah untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang saat ini dinikmati oleh bangsa Indonesia bukanlah usaha mudah untuk dicapai. Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang tidak hanya

Lebih terperinci

S I L A B U S. Pengalaman Belajar. Jenis Penilaian

S I L A B U S. Pengalaman Belajar. Jenis Penilaian S L A B U S Mata Kuliah hakekat sejarah slam pengertian slam periodisasi islam perkembanga slam dalam tiap-tiap : slam : Tarbiyah / PA - TB NDKATOR HASL MATER pengertian sejarah, pengertian, budaya, slam

Lebih terperinci

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan

Menyelami. Makna Bacaan. Shalat. Edisi Panduan Menyelami Makna Bacaan Shalat Edisi Panduan Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin jauhnya dari ajaran-ajaran suci agama.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin jauhnya dari ajaran-ajaran suci agama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang pesat menimbulkan berbagai inovasi dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun perkembangan yang tak terkendali ini menjadi

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

DOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI

DOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI H A R Y A T M O K O DOMINASI PENUH MUSLIHAT AKAR KEKERASAN DAN DISKRIMINASI Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang dimunculkan dalam bab ini berisi

BAB VII PENUTUP. dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang dimunculkan dalam bab ini berisi BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan Paparan pada bab-bab sebelumnya merupakan rangkaian alur penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan permasalahan seperti yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gerakan pembaharuan Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pengaruh pembaharuan Islam yang dilakukan oleh umat Islam di Saudi Arabia, Mesir, dan India

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Al-Ghazali (w. 1111 M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi umat Islam hingga saat ini. Montgomerry Watt (Purwanto dalam pengantar Al- Ghazali,

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU

PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU PANDUAN HIBAH PENULISAN BUKU ISLAM DALAM DISIPLIN ILMU BADAN PENGEMBANGAN AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2016 1. Latar Belakang Secara jelas, tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi pengaruh dalam rangka mengembangkan potensi manusia menuju kepada kedewasaan diri agar mampu

Lebih terperinci

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Jurnal Sejarah. Vol. 1(1), 2017: 151 156 Pengurus Pusat Masyarakat Sejarawan Indonesia DOI: 10.17510/js.v1i1. 59 SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG Sumber Gambar: Tempo.co Professor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan

I. PENDAHULUAN. nyata. Seiring dengan itu pula bentuk-bentuk kejahatan juga senantiasa mengikuti perkembangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peradaban dunia semakin berkembang dengan pesat menuju ke arah modernisasi. Perkembangan yang selalu membawa perubahan dalam setiap sendi kehidupan tampak

Lebih terperinci

SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH

SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH l Edisi 048, Februari 2012 P r o j e c t SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH i t a i g k a a n D Sulfikar Amir Edisi 048, Februari 2012 1 Edisi 048, Februari 2012 Sains, Islam, dan Revolusi Ilmiah Tulisan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Filsafat Perennial menurut Smith mengandung kajian yang bersifat, pertama, metafisika yang mengupas tentang wujud (Being/On) yang

BAB V PENUTUP. 1. Filsafat Perennial menurut Smith mengandung kajian yang bersifat, pertama, metafisika yang mengupas tentang wujud (Being/On) yang 220 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa krisis spiritual manusia modern dalam perspektif filsafat Perennial Huston Smith dapat dilihat dalam tiga

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang BAB II PERBUATAN-PERBUATAN YANG TERMASUK LINGKUP TINDAK PIDANA DI BIDANG PENERBANGAN DALAM PERSPEKTIF UNDANG UNDANG RI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN C. Perbandingan Undang-Undang Nomor 15 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,

Lebih terperinci

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid c Prestasi, bukan Prestise d Etos Hijrah Oleh Nurcholish Madjid Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari keputusan Umar menjadikan Hijrah Rasul sebagai permulaan perhitungan kalender Islam ialah suatu

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa transportasi mempunyai peranan penting dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI Survei syariah terbaru yang diselenggarakan SEM Institute menunjukkan mayoritas rakyat Indonesia (72 persen) menginginkan tegaknya syariah hingga level negara. Ini mengkonfirmasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437]

UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437] UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH [LN 2004/125, TLN 4437] Paragraf Ketujuh Ketentuan Pidana Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pasal 115 (1) Setiap orang yang dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Aplikasi Akuntansi Excel.

Aplikasi Akuntansi Excel. i Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal

Lebih terperinci

Dinamika Politik Pemekaran Daerah

Dinamika Politik Pemekaran Daerah Dinamika Politik Pemekaran Daerah Penyunting: Indra Pahlevi Diterbitkan oleh: P3DI Setjen DPR Republik Indonesia dan Azza Grafika Judul: Dinamika Politik Pemekaran Daerah Perpustakaan Nasional: Katalog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia dalam interaksi berbangsa dan bernegara terbagi atas lapisanlapisan sosial tertentu. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk dengan sendirinya sebagai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji. Sebagaimana yang telah dikaji

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

4. Analisis Hasil Penelitian: Peran Agama-agama dalam Nation Building di Indonesia

4. Analisis Hasil Penelitian: Peran Agama-agama dalam Nation Building di Indonesia 4. Analisis Hasil Penelitian: Peran Agama-agama dalam Nation Building di Indonesia Berdasarkan pemaparan mengenai teori agama dari Moojan Momen di bagian dua maka penulis hendak menganalisis pidato Soekarno,

Lebih terperinci

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran

Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran i Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA Universitas Padjadjaran Lingga Jaya ii Perpustakaan Nasional :Katalog Dalam Terbitan (KDT) Susanto.Azhar Pengantar Metodologi Penelitian Bandung: Lingga jaya, 2017,

Lebih terperinci

Menggugat, Mengasah Rasa INDONESIA

Menggugat, Mengasah Rasa INDONESIA Menggugat, Mengasah Rasa INDONESIA Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 : 1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERAN PERSATUAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN INDONESIA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan pada Talk Show dan Kompetisi Debat UNTIRTA 2010 Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa warisan budaya Bali merupakan

Lebih terperinci

KONFLIK SOSIAL Drg. Handari Yektiwi, M.Kes.

KONFLIK SOSIAL Drg. Handari Yektiwi, M.Kes. KONFLIK SOSIAL Drg. Handari Yektiwi, M.Kes. Saat ini kita bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu masalah yang tiba2 saja berpotensi menjadi konflik berkepanjangan dan sulit dideteksi penyebabnya sehingga

Lebih terperinci

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar Wawasan Kebangsaan Dewi Fortuna Anwar Munculnya konsep Westphalian State Perjanjian Westphalia 1648 yang mengakhiri perang 30 tahun antar agama Katholik Roma dan Protestan di Eropa melahirkan konsep Westphalian

Lebih terperinci