LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR

Transkripsi

1 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR OLEH : WAHYU FEBRIYANI NIM PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2012

2 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR OLEH : WAHYU FEBRIYANI NIM PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2012

3 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, segala puji dan syukur berkat rahmat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-nya, maka penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang ini. Sebuah penghargaan yang setinggi-tingginya tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapang dan penyelesaian laporan PKL ini. Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan ucapan terima kasih setulus hati kepada : 1. Bapak dan Ibu serta keluarga yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL. 2. Bapak Ir. Goenoeng Djoko, M.Si selaku Kepala UPTD Planologi Kehutanan Samarinda. 3. Ibu Ir. Andi Agustina NM, M.Si selaku Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan, UPTD Planologi Kehutanan Samarinda. 4. Bapak Ibnu Haldun, A.Md selaku pembimbing Praktik Kerja Lapang. 5. Bapak Ir. Suparjo, MP selaku dosen pembimbing Program Studi Geoinformatika. 6. Ibu Agustina Murniyati, S.Hut, MP dan Bapak Ir. Fadjeri, MP selaku dosen penguji. 7. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 8. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Pengelolaan Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 9. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Geoinformatika. 10. Pegawai UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda yang telah membantu kegiatan PKL kami. 11. Rekan-rekan PKL di UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda yang telah bekerjasama. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, dikarenakan oleh keterbatasan penulis dalam penguasaan materi. Namun

4 penulis berharap informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya untuk kemajuan perkembangan pengetahuan dibidang UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda. Penulis Samarinda, 16 Mei 2012

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Hasil yang Diharapkan... 2 II. KEADAAN UMUM LOKASI A. Tinjauan Umum UPTD Planologi Kehutanan Samarinda Wilayah Kerja dan Luas Visi dan Misi... 5 a. Visi b. Misi Personil Kegiatan Keplanologian (Penataan Batas)... 7 a. Kabupaten Kutai Barat... 7 b. Kabupaten Kutai Karta Negara... 8 c. Kabupaten Kutai Timur d. Kota Samarinda e. Kota bontang f. Pihak Ketiga B. Manajemen UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda C. Waktu dan tempat PKL III. HASIL KERJA PRAKTiK LAPANG (PKL) A. Bidang Seksi Pengukuran dan Perpetaan Pengolahan Data Ukur a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Dicapai f. Pembahasan Menentukan Jarak dan Azimut Trayek a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori... 16

6 IV. c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Dicapai f. Pembahasan Pengenalan MapInfo a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Diharapkan f. Pembahasan Transfer Data dan Membuat Grid Pada MapInfo a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Dicapai f. Pembahasan Pengenalan ArcGis a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Dicapai f. Pembahasan Membuat Peta Wilayah Kerja UPTD Planologi Kehutanaan. 31 a. Tujuan Kegiatan b. Dasar Teori c. Alat dan Bahan d. Prosedur Kerja e. Hasil yang Dicapai f. Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... vi LAMPIRAN... vii

7 DAFTAR TABEL No Tubuh Uttama Hal 1 Pembagian Fungsi Kawasan Hutan 4 2 Luas Wilayah Kerja UPTD Planologi Kehutanaan 5 3 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Kutai Barat Luas Kawasan Hutan di Wialayah Kerja UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda, Kabupaten Kutai Barat 5 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Kutai Kartanegara Luas Kawasan Hutan di Wialayah Kerja UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda, Kabupaten Kutai kartanegara. Luas Kawasan Hutan di Wialayah Kerja UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda, Kabupaten Kutai Timur Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan yang Dilakukan Selama PKL di UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda... 9 Hasil Penentuan Jarak dan Azimuth Trayek Peta Nilai RMS Error Lampiran Daftar Koordinat Hasil Pengukuran Trayek Batas PT. Bara Tabang... Perkembangan tata batas perkebunan dan pinjam pakai di wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 47 49

8 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1. Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 51 Penyerahan mahasiswa kepada Kepala Seksi Pengukuran 2. dan Perpetaan Alat pencetakan peta Kegiatan Melipat Peta Pengenalan ArcGis Pemahaman Tentang ArcGis Hasil OutPut Peta Areal Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 54 Daftar Lampiran No. Judul Halaman 1. Peta Jabatan Pegawai UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda 55

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan produk-produk di bidang survei dan pemetaan, semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan tenaga-tenaga profesional yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional di bidang survei dan pemetaan dapat dibentuk melalui pemberdayaan profesi, jalur akademik (perkuliahan ataupun sekolah tinggi), dan pelatihan di bidang survei dan pemetaan. Tenaga-tenaga profesional tersebut dilatih untuk dapat bekerja sesuai keahliannya dalam bidang survei dan pemetaan sehingga akan tercipta tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan profesional. Kampus merupakan wahana pembinaan bagi penerus bangsa dan dalam era pembangunan bangsa untuk menghadapi masa globalisasi diharapkan menghasilkan penerus bangsa yang terdidik. Mahasiswa Program Studi Geoinformatika merupakan bagian dari penerus bangsa yang dibina dalam lembaga pendidikan tinggi teknik, tidak dapat disangkal bahwa mahasiswa tersebut yang akan menentukan berhasil atau tidaknya suatu kampus dimata masyarakat secara umum, baik regional maupun internasional. Dengan adanya dinamika masyarakat yang selalu berpacu dengan segala kompleksitas kehidupannya, Program Studi Geoinformatika sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda juga tidak terlepas dari kondisi tersebut, sehingga diperlukan pengenalan tentang kegiatan kerja di lapangan pekerjaan secara langsung dengan kegiatan khusus Praktik Kerja

10 Lapang (PKL). Praktik Kerja Lapangan sendiri adalah kegiatan akademik yang wajib dilakukan di lapangan selama dua bulan untuk menjadikan para mahasiswa lebih memahami bidang studinya. B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) agar mahasiswa dapat menjadi Ahli Madya yang terampil di bidangnya, sehingga dapat menyesuaikan dengan keadaan di lapangan serta meningkatkan pengetahuan mahasiswa agar mengetahui serta memahami prinsip kegiatan yang ada di bidang pengukuran dan perpetaan. C. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini antara lain agar menguasai dan mampu secara teknis melakukan kegiatan yang dilaksanakan oleh UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda, serta menambah wawasan dalam hal perbedaan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dan praktik pada saat di lapangan.

11 BAB II KEADAAN UMUM UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA A. Tinjauan Umum UPTD Planologi Kehutanan Samarinda Badan Planologi Kehutanan (Baplanhut) memiliki kebijaksanaan umum dalam melaksanakan tugas pokok pembangunan kehutanan di bidang Planologi, yaitu menunjang tugas Departemen Kehutanan, baik yang berada di dalam maupun yang berada di luar kawasan hutan sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan perundangan yang berlaku, diantaranya melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan berupa pengukuran, pengukuhan dan pemetaan areal hutan untuk mewujudkan prakondisi pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Anonim, 2007). Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 093/Kpts-II/1984 tanggal 12 Mei 1984 tentang Organisasi Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan, dinyatakan bahwa Sub Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Samarinda (Sub BIPHUT Samarinda) adalah unit pelaksana teknis Badan Inventarisasi dan Tata Guna Hutan, yang selanjutnya diubah menjadi Direktorat Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 116/Kpts-II/1989. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 368/Kpts-II/1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 138 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Lebih lanjut kedudukan dan tanggung jawab Sub BIPHUT Samarinda sesuai keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 146/Kpts-II/1991 tanggal 13 Maret

12 1991 dinyatakan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Balai Iventarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah IV, yang secara administrasi dibina oleh Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan secara fungsi dibina oleh Badan Planologi Kehutanan. Seiring berkembangnya otonomi daerah, pada tahun 2001 Sub BIPHUT Samarinda berubah nama menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Planologi Kehutanan Samarinda berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 16 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas-Dinas Provinsi Kalimantan Timur, tangal 24 September 2001 (Anonim, 2007). 1. Wilayah Kerja dan Luas Wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan mencakup 5 kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Barat (sebagian), Kabupaten Kutai Kartanegara (sebagian), Kabupaten Kutai Timur, Kota Samarinda dan Kota Bontang. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 79/KPTS-II/2001, Provinsi Kalimantan Timur mempunyai kawasan hutan seluas ,00 Ha atau 69.29% dari luas wilayahnya. Tabel 1. Pembagian Fungsi Kawasan Hutan Nama Kawasan Hutan 1. Kawasan Hutan Konservasi a. Hutan Cagar Alam b. Hutan Taman Nasional c. Hutan Wisata Alam Luas (Ha) , , ,00 2. Hutan Lindung ,00 3. Hutan Produksi Terbatas ,00 4. Hutan Produksi Tetap ,00 JUMLAH ,00

13 Unit Pelaksana Teknis Dinas Planologi Kehutanan Samarinda, melaksanakan tugasnya di wilayah daerah aliran sungai sebelah utara Sungai Mahakam sampai dengan hulu Sungai Boh sebelah timur yang berbatasan dengan batas administrasi Kabupaten Malinau dan bagian utara berbatasan dengan batas administrasi Kabupaten Berau dengan luas wilayah kerja seluas ,00 Ha, dengan perincian sebagi berikut : Tabel 2. Luas Wilayah Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Cagar Alam ,00 3. Taman Nasional ,00 4. Hutan Produksi Terbatas ,00 5. Hutan Produksi Tetap ,00 6. Hutan dengan Fungsi Khusu (HPP) ,03 7. Areal Penggunaan Lain/KBNK ,97 JUMLAH ,00 Kawasan hutan tersebut mempunyai panjang batas ± ,70 m dan telah dilaksanakan kegiatan tata batas sepanjang ,70 m atau 83,05% (sebagian telah mengalami penghapusan) dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Dana Reboisasi (DR). 2. Visi dan Misi UPTD Planologi Kehutanan Samarinda mempunyai visi dan misi yang ingin dicapai yaitu: a. Visi : Terwujudnya pengelolaan hutan yang lestari bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan kualitas lingkungan Kalimantan Timur (Anonim, 2007).

14 b. Misi 1) Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari yang berpihak pada masyarakat. Misi ini bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum/status kawasan hutan dan mempertahankan hutan sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung, produksi) untuk mendukung revitalisasi Industri Kehutanan. Terjaminnya keberadaan kawasan hutan akan mendukung pengelolaan kawasan hutan secara optimal dan berkelanjutan untuk pencapaian kelestarian hutan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. 2) Mengoptimalkan manfaat hutan Misi ini bertujuan untuk : a) Memulihkan kondisi hutan yang telah rusak b) Meningkatkan manfaat sosial hutan c) Mengoptimalkan manfaat hasil hutan pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi serta hutan diluar kawasan hutan, d) Mencegah dari penebangan liar (ilegal Logging) dan pengendalian kebakaran hutan. Dengan demikian akan terwujud kawasan hutan yang baik kondisinya serta dapat mendukung pengelolaan hutan lestari dan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3) Penguatan Kelembagaan Dinas Kehutanan. Misi ini bertujuan untuk memperkuat landasan serta dukungan bagi pencapaian misi menjamin keberadaan hutan dan mengoptimalkan manfaat hutan. Kuatnya kelembagaan akan memperlancar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

15 3. Personil Penguatan ini meliputi antara lain : profesionalisme organisasi dan SDM Dinas Kehutanan, efektivitas sarana dan prasarana pendukung, IPTEK, perencanaan kehutanan, kemitraan dan kerjasama DN/LN, penyampaian data/informasi, pengawasan/pengendalian (Anonim, 2007). Jumlah personil UPTD Planologi Kehutanan Samarinda adalah sebanyak 48 orang, yang terdiri dari tenaga teknis pengukuran 16 orang, tenaga risalah hutan 8 orang, tenaga perpetaan 2 orang, tenaga pembantu pengukur 3 orang, tenaga pembantu Inventarisasi dan perencanaan hutan 5 orang dan tenaga administrasi 23 orang (Anonim, 2007). 4. Kegiatan Keplanologian (Penataan Batas) a. Kabupaten Kutai Barat 1) Luas Kawasan Hutan Kabupaten Kutai Barat yang dilalui oleh aliran Sungai Mahakam mempunyai luas wilayah ,00 Ha. Berdasarkan penunjukan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan NO 79/KPTS- II/2001, kawasan hutan di wilayah Kabupaten Kutai Barat seluas ,00 Ha, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 3. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Kutai Barat No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Cagar Alam 5.160,00 3. Hutan Produksi Terbatas ,00 4. Hutan Produksi Tetap ,00 Luas Kawasan Hutan ,00 APL/KBNK ,00 Luas Wilayah ,00

16 Kegiatan keplanologian terhadap kawasan hutan tersebut ditangani oleh dua Unit Pelaksana Teknis yaitu UPTD Planologi Kehutanan Balikpapan yang menangani kawasan hutan sebelah selatan dan hulu mahakam, sedangkan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda menangani bagian utara Sungai Mahakam sampai dengan hulu Sungai Boh sebelah timur dengan luas wilayah kerja seluas ,00 Ha, yang terdiri atas kawasan hutan seluas ,00 Ha dan kawasan non Kehutanan seluas Ha, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4. Luas Kawasan Hutan di wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, Kabupaten Kutai Barat No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Hutan Produksi Terbatas ,00 3. Hutan Produksi Tetap ,00 Luas Kawasan Hutan ,00 APL/KBNK ,00 Luas Wilayah Kerja ,00 2) Perkembangan Tata Batas Kawasan Hutan Kawasan hutan di Kabupaten Kutai Barat yang menjadi tugas UPTD Planologi Kehutanan Samarinda memiliki panjang batas ± ,28 m. Dari panjang batas tersebut telah dlaksanakan penataan batasnya sepanjang ,28 meter atau 35,18%. b. Kabupaten Kutai Kartanegara 1). Luas Kawasan Hutan Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai luas wilayah ,00 ha. Berdasarkan penunjukan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan No. 79/Kpts-II/2001, kawasan hutan di wilayah

17 Kabupaten Kutai Kartanegara seluas ,00 Ha, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 5. Luas kawasan hutan di Kabupaten Kutai Kartanegara No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Cagar Alam ,00 3. Taman Nasional ,00 4. Hutan Produksi Terbatas ,00 5. Hutan Produksi Tetap ,00 6. Hutan Fungsi Khusus ,00 Luas Kawasan Hutan ,00 APL/KBNK ,00 Luas Wilayah ,00 Seperti halnya Kabupaten Kutai Barat, kegiatan keplanologian di Kabupaten Kutai Kartanegara juga ditangani oleh dua unit Pelaksana Teknis yaitu UPTD Planologi Kehutanan Balikpapan menangani kawasan hutan sebelah selatan Mahakam dan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda yang menangani kawasan hutan sebelah utara Mahakam dengan luas wilayah kerja ,00 Ha, yang terdiri atas kawasan hutan seluas ,00 Ha dan kawasan non kehutanan ,00, seperti terlihat berikut : Tabel 6. Luas Kawasan Hutan yang ditangani oleh UPTD Planologi Kehutanan Samarinda di kabupaten Kutai Kartanegara No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Cagar Alam ,00 3. Taman Nasional ,00 4. Hutan Produksi Terbatas ,00 5. Hutan Produksi Tetap ,00 6. Hutan Fungsi Khusus ,00 Luas Kawasan Hutan ,00 APL/KBNK ,00 Luas Wilayah Kerja ,00 2). Perkembangan Tata Batas Kawasan Hutan Kawasan hutan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda memiliki

18 panjang batas ,12 meter. Dari panjang batas tersebut telah dilaksanakan penataan batasnya sepanjang ,22 m atau 96,33%. c. Kabupaten Kutai Timur 1). Luas Kawasan Hutan Kabupaten Kutai Timur yang memiliki luas ,00 Ha. Batas Administrasi Wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan, sebelah Barat dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Tabel 7. Luas kawasan hutan wilayah kerja UPTD Panologi Kehutanan Samarinda, Kabupaten Kutai Timur No Fungsi Hutan Luas (Ha) 1. Hutan Lindung ,00 2. Cagar Alam ,00 3. Taman Nasional ,00 4. Hutan Produksi Terbatas ,00 5. Hutan Produksi Tetap ,00 Luas Kawasan Hutan ,00 APL/KBNK ,00 Luas Wilayah Kerja ,00 2). Perkembangan Tata Batas Kawasan Hutan Kawasan hutan di Kabupaten Kutai Timur yang menjadi wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda memiliki panjang batas ,66 m. Dari panjang batas tersebut telah dilaksanakan penataan batasnya sepanjang ,75 m atau 86,03%.

19 d. Kota Samarinda Kota Samarinda sebagai Ibukota Provinsi dengan luas wilayah ,00 Ha, hanya memiliki satu kawasan hutan yakni HPP, Unmul (Kebun raya Unmul) dengan luas 299,03 Ha yang diperuntukkan untuk kegiatan pendidikan dan penelitian. Realisasi hasil tata batas kawasan hutan di Kota Samarinda : No.Reg HPP.3B, Kelompok Hutan HPP.Unmul, Tahun Pelaksanaan 1997/1998, Realisasi Tata Batas 7.018,30 m. e. Kota Bontang Kota Bontang yang terletak di bagian timur wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda memiliki luas Wilyah ,00 Ha. Seperti halnya Kota Samarinda, Kota Bontang hanya memiliki satu kawasan hutan yakni Hutan Lindung Bontang dengan luas 3.502,00 Ha dan panjang batas sebesar ,00 meter. Realisasi hasil tata batas kawasan hutan di Kota Bontang : No.Reg. HL.4B, Kelompok Hutan HL. Bontang, Tahun Pelaksanaan 1985/1986, Realisasi Tata Batas ,00 m. f. Pihak Ketiga UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, selain melaksanakan penataan batas kawasan hutan yang sumber dananya berasal dari APBN dan DR juga melaksanakan penataan batas kawasan hutan dengan sumber dana dari pihak ketiga yakni perusahaan/perkebunan yang melaksanakaan pelepasan kawasan hutan/pinjam pakai kawasan hutan. Perkembangan tata batas perkebunan dan pinjam pakai di wilayah kerja

20 UPTD Planologi Kehutanan Samarinda dapat dilihat pada table 8 pada lampiran. B. Manajemen UPTD Planologi Kehutanan Samarinda Manajemen UPTD Planologi Kehutanan Samarinda memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Kepala UPTD Planologi Kehutanan Samarinda yaitu : Ir. Goenoeng Djoko, M.Si, Kepala Seksi Inventarisasi Dan Perencaan Hutan yaitu : Iskandar SP, Kepala Seksi Pengukuran Dan Perpetaan yaitu : Ir. Andi Agustina NM, M. Si, Kepala Sub Bagian Tata Usaha yaitu Ir. Firman, dan staf serta karyawan/karyawati lain, untuk lebih jelas dapat dilihat struktur organisasi UPTD Planologi Kehutanan Samarinda beserta Daftar Pegawai pada Lampiran. Tugas-tugas yang dikerjakan oleh Kepala Bagian UPTD Planologi Kehutanan Samarinda antara lain : 1. Kepala UPTD Planologi Kehutanan Samarinda : Mengkoordinasi penyusunaan rencana program dan rencana strategis, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Planologi Kehutanan serta melakukan monitoring dan evaluasi dibidang keplanologian dan melakukan pengawasan terhadap pegawai. 2. Kepala Seksi Inventarisasi Dan Perencaan Hutan : Menyiapkan bahan penyusunaan rencana program kegiatan inventarisasi, menyusun prosedur petunjuk teknis, melakukan supervise inventarisasi hutan dan membuat laporan inventarisasi hutan. 3. Kepala Seksi Pengukuran Dan Perpetaan : Memberi petunjuk kepada bawahan, membuat penyusunan rencana program pengukuran dan perpetaan serta memonitoring hasil kerja kegiatan, melaksanakan

21 identifikasi dan inventarisasi kawasan hutan dan melakukan pembinaan kepada pegawai. 4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Mengkoordinir Penyusun Rencana Anggaran dan Program Kerja, urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, urusan kepegawaian, urusan keuangan, urusan perlengkapan, ketatalaksanaan dan rumah tangga dan kehumasan. C. Waktu dan Tempat PKL Kegiatan PKL ini dimulai dari tanggal 5 Maret 2012 hingga tanggal 30 mei 2012 yang berlokasi di UPTD. Planologi Kehutanan Samarinda. Mulai tanggal 5 Maret Maret 2012 kegiatan yang dilakukan antara lain : download arsip Permenhut RI P. 50 tentang Tata Batas Kawasan Hutan, membaca arsip laporan tata batas, input data pakanjaran, koreksi data dan membuat absensi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan yang Dilakukan Selama PKL Di UPTD Planologi Kehutanan Samarinda. No Jenis Kegiatan Lokasi Tanggal Ket Pengolahan Data Kantor UPTD Planologi Praktek 1 27 Maret 2012 Ukur Kehutanan Samarinda (1 hari) 2. Menentukan Jarak dan Azimuth Trayek Pada Peta Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 30 Maret 2012 Praktek (1 hari) 3. Pemahaman Software MapInfo Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 2 April 2012 Praktek (1 hari) 4. Transfer Data dan Membuat Grid Pada Software MapInfo Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 3 April 2012 Praktek (1 hari)

22 5. Pengenalan Software ArcGis Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 4,5,9,10,11,12,13, 16,17,18,19,20 April 2012 Praktek (12 hari) 6. Membuat Peta Wilayah Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda Kantor UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 23,24,25,26,27,30 April 2012 Praktek (6 hari)

23 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil praktik lapang mulai dari tanggal 5 Maret sampai 30 Mei 2012 dapat diambil beberapa kesimpulan secara umum mengenai UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, adalah : 1. Hutan merupakan prioritas utama dalam areal kerja yang tujuannya agar hutan yang menjadi areal kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda tetap terjaga walaupun kondisi hutan dalam proses pengolahan oleh pihak pengelola. 2. Membantu tugas-tugas pemerintah dalam rangka dekonsentrasi, sebagian urusan pemerintah dengan melaksanakan penataan kawasan hutan dalam rangka pengukuhan dan pemantapan kawasan hutan, sehingga terciptanya kepastian kawasan hutan, berdasarkan hukum dan undang-undang kehutanan. 3. Mengukur dan memetakan batas hutan serta mengumpulkan informasi dan penyelenggaraan inventarisasi sumber daya hutan. A. Saran antara lain : Saran kepada pihak UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 1. Sebaiknya dilakukan penambahan unit yang digunakan dalam mengolah data hasil pengukuran.

24 2. Mengikut sertakan mahasiswa dalam proses pengambilan data lapangan, sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara nyata kegiatan pengambilan data. Kegiatan PKL ini dirasakan sangat bermanfaat dan sangat penting bagi semua mahasiswa/i, oleh karena itu penyusun menyarankan untuk Politeknik Pertanian Negeri Samarinda umumnya dan khusunya pada Program Studi GeoInformatika, antara lain yaitu : 1. Mengadakan pengawasan terhadap mahasiswa dengan meninjau langsung di lapangan sehingga mahasiswa dapat terkontrol dan dengan harapan dapat mengatasi masalah-masalah di tempat PKL baik moral maupun material. 2. Mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan negeri maupun swasta bukan hanya dalam hubungan sebagai tempat kegiatan PKL namun lebih mengarah kepada hubungan kerja. Hal ini diharapkan dapat merekrut mahasiswa sebagai karyawan diperusahaan tersebut.