ELECTRIC MOTORS & ALPICATIONS
|
|
- Ari Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Apa? ELECTRIC MOTORS & ALPICATIONS Apa? cara mengetahui jenis dan penggunaan motor Mengapa? - motor listrik banyak jenis - penggunaan harus tepat - menuju efektifitas dan efisiensi - ada spesifikasi pengguan yang beragam Bagaimana? - mengetahui karakteristik tiap motor - mengetahui karakteristik mesin beban - memilih jenis yang akan digunakan - menentukan ukuran daya yang akan dipasang - menjalankan menginstalasi dengan aman, efektif dan efisien
2 A. Konstruksi Prinsip Dasar Rotasi Konverter Energi Elektro-Mekanik Efek Medan Magnet Gambar Rotasi Dasar Mesin Elektrik
3 B. Prinsip dasar Rotasi Konverter Energi Elektro-Mekanik Efek medan magnet Gambar Terjadinya gaya elektro-magnetik
4 C. Jenis motor listrik 1. Dilihat dari sumber listrik a. Motor Arus Searah (DC) b. Motor Arus Bolak Balik (AC) c. Motor serempak (synchronous)( (AC da DC) 2. Dilihat dari kronstruksi rotor a. rotor sangkar b. rotor lilit
5 D. Motor DC Jenis : 1. motor seri 2. motor shunt 3. motor kompon Penguat magnit 1. penguat terpisah 2. penguat sendiri Penggunaan Pesawat-pesawat angkat : misal kereta listrik (KRL), traksi, derek, dll
6 E. Karakteristik 1. Motor Seri I a = I L a. Rangkaian + R SE R a E b V c. Persamaan 1. Arus : I L = I a 2. Tegangan : V = E a + IR a - b. karakteristik T n n + I a I a Ta Kar.Kopel Kar. Kecepatan Kar. Mekanis
7 2. Motor Shunt a. Rangkaian If I RV RSh Ra Ia E a + V - c. Persamaan 1. Arus : I L = I a + I f 2. Tegangan : V = E a =I f R f b. Karakteristik b T. n n k a I a I a Kar.Kopel Kar. Kecepatan Kar. Mekanis T a
8 3. Motor kompound a. Rangkaian R V I f I L + I SE R SE I a V R Sh R a - n b. Karaktristik c. Persamaan 1. Arus : I L = I a + I f 2. Tegangan : V = (E b + I a R a +I SE R SE ) = I Sh R Sh Ta
9 F. Aliran daya seperti gambar di bawah : P I Daya masuk (P i) = V I L A Rugi R Shunt VI a B Rugi I Se C Rugi R borstell E a I a D Rugi R a Daya mekanis E Rugi histerisis dan eddy L F Rugi gesek bantalan borstel dan angin
10 G. Persamaan daya : 1. Kopel beban nominal (T = C I a ) 2. Putaran (n) = n V I a C R a 3. Efisiensi ( ) Dayakeluar dayamasuk rugi
11 H. Motor AC 1. Motor satu fasa, jenis : a. split phase, capasitor, shaded-pole b. Repulsi Motors, (inductive-series motor) c. A.C. series motor b. Unxcited synchronous motors 2. Motor tiga fasa ( polly phase motor) a. rotor sangkar (squirrel-cage( rotor) b. rotor lilit ( wound-rotor) 3. Motor komutator (Commutator( motors) a. series ( single-phase, dan universal) b. compensated (conductively, dan inductively)
12 I. Konversi energi listrik Apabila pada bagian input stator dihubungkan dengan sumber listrik AC, maka mengalir arus sebesar : Arus input I = V i /Z Ampere (A) Power faktor input Cos q 1 = (r 1 +R f )/Z Daya input riil Daya reaktif input P I = V 1 I 1 Cos 1 Q 1 = V 1 I 1 Sin 1 Watt (W) VAr
13 Power faktor rotor Cos 2 = r 2 /(r 2+ Daya input rotor = I 2 1 R f P g = E 1 I 2 Cos 2 = I 2 (r 2 /s) Watt 2+ JX s2 ) Torsi elektromanetik atau internal torsi T e = (I 2 1 R f )/ 2 Daya mekanik Daya output rotasi P m = P g I 2 r 2 = P g s P g = (1-s) P g P 2 = (1-s) P g P o ==> P o = rugi P o = rugi angin + rugi gesek (2 %) Torsi output P 2 = {(1-s)P g -P o }/2 n s Nm
14 J. Aliran Daya 100 % Daya masuk (P 1 = E 1 I 1 Cos q 1 ). 100 % rugi tembaga ( I 2 R 1 ).. 3,5 % P g rugi inti stator.2,5 % Daya input rotor (P 2 )= E 2 I 2 Cos 2 Rugi rotor = I 2 2 R 2 3,5 % Rugi gesek dan angin 2 % P out = 88,5 %
15 Jenis Ran gkaian Kar akteristik Peman faatan Shunt Se Se ri ri ko ko mpo n K. JENIS, KARAKTERISTIK, DAN PEMANFAATAN 1. Motor DC M V n Mesin yang memerlukan kecepatan konstan (mesin perkakas) M n T Mesin yang memerlukan arus start besar (KRL, kran, dan mesin pengangkat) M n T T Mesin yang memerlukan arus start besar dan beban berubah tiba-tiba (pompa torak, mesin canai, rolling mills)
16 2. Motor AC satu fasa a. Rotor sangkar jenis Rangkaian Karakteristik Pemanfaatan 1. fasa belah/split R B U V n Motor start rendah, mesin kantor, daya 1/3 hp B n T U V T
17 Jenis Rangkaian Karakteristik Pemanfaatan 2. Rotor sangkar start kapasitor B U V n Star lebih besar, refrigerator daya 3 hp n T 3. Rotor sangkar, capasitor- split permanen 4. Rotor sangkar, kutub magnit dialingi R V u U V V n n T T Motor yang mengalami beban kelebihan, misal gerinda, dan gerinda amplas, daya 1/3 hp Sistem yang memerlukan momen rendah, seperti kipas angin kecil daya
18 Jenis Rangkaian Karakteristik Pemanfaatan 8. Rotor sangkar, kapasitor dua harga start u V n T Paling baik diantara motor satu fasa, operasi sangat tenang, daya sampai 20 hp
19 2. Rotor lilit jenis Rangkaian Karakteristik Pemanfaatan 1. lilitan rotor repulsi (repulsion) R V U V n Tarikan lebih bagus, untuk beban berat 2. lilitan rotor, tolakan imbasan (repulsioninduction) R V U V n n T Digunakan sitem star beban penuh, konveyor dan stoker 3. lilitan rotor, satu fasa, start repulsi. R v U V n Digunakan motor satu fasa dengan komutator yang paling populer untuk pabrik
20 L. MOTOR SEREMPAK Motor serempak, relaktansi, satu fasa n Untuk beban ringan, harga murah, sederhana Motor serempak histerisis, satu fasa n T Semua motor histerisis seperti jam, mekanisme waktu disply advertensi T
21 M. MOTOR 3 FASA Motor induksi, rotor sangkar (squrrel( cage) Penggunaan : serbaguna, beban berat (blower, bor-pres), cocok untuk daerah yang mudah ternbakar Motor induksi, rotor lilit n Penggunaan : mesin diperlukan arus start, beban berat, beban berubah-ubah rendah } medium Tahanan Tingi T
22 N. Motor serempak, arus bolak-balik AC AC DC Penggunaan : alat listrik penentu waktu (timing) mesin bekerja tanpa slip, fluktuasi beban tidak diharapkan AC n T
23 O. Tabel penggunaan Jenis Motor Listrik Tak Serem Pemanfaatan Jenis Motor Jenis Kendali 1. perkakas mesin (untuk MTS sangkar, kutub bantu spidel utama) roda gigi, rem 2. perkakas mesin (untuk MTS kurungan macam peloloh konduktor rotor hambatan tinggi 3. Mesin tekan 4. Mesin gurinda 5. Mesin gurdi MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi MTS sangkar MTS sangkar, kutub bantu
24 Pemanfaatan Jenis Motor Jenis Kendali 6. Fris rol logam 7. Mesin gunting Motor kutub berubah, MTS rotor belitan Sistem kreamer, scherbius 8. Mesin jahit industri 9. mesin perkakas persisi 10. Mesin kerja kayu 11. Mesin gurinda 12. Pengaduk 13. Pencampur MTS kurungan, rotor hambatan tinggi, motor kopling motor kopling gesek Motor kutub berubah, motor roda gigi, motor rem MTS sangkar, Motor kutub berubah MTS sangkar, Motor kutub berubah, motor kopling arus pusar MTS sangkar, motor
25 Peremas Mesin coran Pengering Mesin gulung Hidro ekstraktor Mesin tekstil Mesin pembuat kertas Mesin pemproses daging Mesin pemproses umpan ternak 9 Perkakas tenun otomatik MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi motor kutub berubah, motor kopling arus pusar MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor rem Kendali tegangan Primer
26 10. Pemisah sentrifugal 11. Mesin keling 12. Pencampur beton 13. Mesin serat sintetis dan pemintal 14. Mesin kertas 15. Mesin celupan 16. Bingkai pemintalan 17. Pompa MTS sangkar, motor roda gigi MTS sangkar, motor kopling gesek MTS sangkar MTS sangkar, motor kutub berubah MTS sangkar, motor kopling arus pusar MTS sangkar, motor kopling arus pusar MTS sangkar, motor kutub berubah MTS sangkar, motor kutub berubah, motor kopling arus pusar, M rotor lilitan Kendali tegangan Primer Kendali, rotor lilitan, hambatan skunder, tegangan primer,
27 18.Kompresor 19.Penghembus udara 20.Kran 21.Kerek 22.Wins 23.Elevator MTS sangkar, M rotor lilitan MTS sangkar, motor kutub berubah, motor kopling arus pusar, M rotor lilitan MTS sangkar, M. roda gigi motor kran, M. rotor lilitan MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, M. roda gigi, M. rem MTS sangkar, motor kutub berubah, M. rem MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, motor kutub berubah, M. rotor lilitan hambatan skunder, Kendali tegangan primer, frekuensi hambatan skunder, Kendali,tegangan primer, hambatan skunder, kendali tegangan primer hambatan skunder, Kendali tegangan primer,
28 24.Konveyor 25. Mesin pengepak otomatis 26.Mesin transportasi otomatis 27.Operasi pintu air 28.Tirai pintu air 29.Operasi pintu air MTS. Sangkar, M. rem, M. Gerigi, M. kutub berubah, M kopling arus pusar, MTS. Rotor belitan, MTS. Sangkar, M. rem MTS. Sangkar, M. rem MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, M. rem, M kopling arus pusar MTS. Sangkar, M. rem MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi Kendali tegangan Primer
29 P. Motor Fasa Tunggal Jenis M.K 1. Mesin gurdi meja 2. Gurinda meja 3. Pembakar minyak 4. Kompresor kecil 5. Pengh. udara kecil 6. Kipas angin ventilasi 7. Kipas angin 8. Pompa kecil 9. Ekstraktor hidro 10. Mesin cuci 11. Mesin cuci piring 12. Pompa bensin 13. Proyektor bioskup 14. Proyektor slide Fasa belah Asut Kapasitor Run Kapasitor Kumparan Naungan o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o
30 Jenis M.K 15. Pembuat air sari buah 16. Penggiling kopi 17. Pemutar piring hitam 18. Alat peredam 19. Pengg. Rambut elektrik 20. Pengering rambut 21. Penggun. Pertaniam 22. Mesin jahit 23. Pendingin ruangan Fasa belah Asut Kapasitor Run Kapasitor Kumparan Naungan o o o o o o o o o o o o o
31 Q. MENENTUKAN SPESIFIKASI ELEKTRIK MOTOR Mengenai mesin beban harus diperiksa : 1. Macam mesin beban (dinamikanya) 2. Karakteristik perputaran kopel 3. Macam tugas 9kontinyu, singkat, berubah- ubah, atrau siklus) 4. frekuensi pengasutan 5. Kendali perputaran 6. Momen inersia beban 7. Kecepatan per menit 8. Daya beban 9. Cara pengasutan (otomatis atau tidak) 10. Cara pengereman apakah pemberhentian cepat atau tidak) 11. Apakah pembalikan putaran diperlukan 12. Lokasi mesin dipasang( lembab atau panas) 13. Kondisi ambien dari lokasi (kondisi gas, korosif, kelembaban tinggi, debu, bising. 14. Cara kopling (rantai, gigi, langsung atau sabuk) 15. Cara instalasi
32 Mengenai Motor Listrik 1. Karakteristik perputaran kopel dari motor 2. Kopel asut dan kopel pengunci 3. Apakah kecepatan dapat dikendalikan? 4. Kemampuan nominal (kontinyu, waktu singkat, siklus) 5. Kecepatan motor 6. Jenis motor 7. Keluaran nominal motor 8. Kapasitas, frekuensi, tegangan, jumlah kutub dari sumber daya0 9. Kelas isolasi 10. Kendali yang dipakai 11. Bentuk pelindung dari perumahan 12. Ukuran poros 13. Kedudukan mesin (horizontal, vertikal atau flens) 14. Alat tambahan (jenis puli)
33 R. PENGHITUNGAN DAYA LISTRIK pada PEMBEBANAN Beban geser ( misal konveyor, pengopak otomatis, pres cetak, mesingurinda, fris penghancur : Daya P yang diperlukan untuk obyek bergerak dengan kecepatan v(m/s) melawan kakas geser sbb: P = F v P = µ W v (W) (W) bila obyek membuat gerak putar, kopel T T = µ W r (Nm/rad) P = µ W r (W)
34 bila obyek membuat gerak putar, kopel T T = µ W r (Nm/rad) P = µ W r (W) dengan : r = jari-jari girasi bantalan (m/rad) W = tekanan vertikal pada bantalan (N) µ = koefisien geser dinamis (kg)/ton µ s = koefisien geser statis Koefisien geser bantalan Macam bnatalan µ µ s Bantalan selonsong 0,001 0,006 0,05 0,20 Bantalan bola atau rol 0,001 0,007 0,002 0,006
35 Beban akselerasi (percepatan) diperlukan kopel akselerasi untuk mengakselerasikan obyek,maka energi kinetik harus ditambahkan Daya untuk akselerasi (P) = F v = m.a.v (W) untuk gerak putar kopel (T) = J (Nm/rad) Daya (P) = T = J (W) dengan : J : momen kelembaman (kgm 2 /rad 2 ) : kecepatan sudut (rad/s) : akselerasi sudut (rad/s 2 )
36 Beban Gravitasi Obyek diangkat melawan gravitasi Kakas F diperlukan untuk mengangkat obyek dengan masa m (kg) pada kecepatan (m/s) adalah : F = m g P = m g v (N) (W)
37 MENENTUKAN DAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK BEBAN KONSTAN Pengangkatan obyek : untuk pengangkatan beban diperlukan daya (P) P = 9,8 W v x 100/ ( W) = 9,8 W v x 10 x 100/ (kw) atau : P m = (W( v)/102 x 100/ ( kw)
38 Contoh : Pesawat angkat mengangkat beban 4,5 ton dengan kecepatan 12 m/min dengan wins koefisien 85 %. Berapa daya mekanik? Jawab : dengan persamaan di atas : = 10,4 kw (4,5 x 1000 x 12/60 x100) 102 x 85 Motor ukuran 11 kw dapat digunakan
39 Menggerakan obyek secara horisontal (misal konveyor) (C 1 v l +C 2 Q l) (C 1 v +C 2 Q ) l x100 = P m = x100 kw Nilai C 1 dan C 2 tergantung keahlihan pembuatan C 2 = 0,01-0,015 nilai C 1 lihat tabel Lebar sabuk 0,3 0,4 0,5 0,6 0,8 1.0 C 1 (kgw/m 0,48 0,77 1,24 1,47 2,06 2,90
40 Beban cairan (pompa cairan) daya listrik yang diperlukan : P m = K x 1000 Q H x (kw) K = koefisien kesalahan dan perancangan ( ) Efisiensi pompa standart Kuantitas pompaan Q (m 3 /min) Efisiensi (%)
41 Contoh : Berapa banyak kws daya kira-kira diperlukan untuk pompa motor menaikan air melawan ketinggian 4 m pada kecepatan 10 m 3 per menit, efisiensi pompa 76 % Jawab ; Menggunakan rumus seperti di atas maka ukuran motor dapat dicari (1,2 x 1000 x 10/60 x 4 x 100)/(102 x 76) = 10,32 kw ukuran motor dipilih 11 kw
42 Menentukan daya dengan beban yang berubah-ubah daya motor sulit ditentukan cara : 1. kuadrat rata-rata T t = 1 t2 t3 t4 t5 t P1 t1 P2 t2 P4 t4 T P a Koefiensi akselerasi dan deselerasi = koefisien ketika berhenti Besarnya tergantung dari cara pendinginan motor besarnya lihat tab P t
43 Tabel Macam Motor tak serempak (macam terbuka) 0,6 0,3 Motor tak serempak (macam ventilasi tertutup seluruhnya 0,7 0,4 Motor arus searah 0,7 0,5 Kurva beban berulan : P 1 P 4 P 5 P 2 P 3 P 6 t 1 t 2 t 3 t 4 t 5 t 6 T
44 MOTOR LINEAR Motor linear pengembangan motor konvensional (motor induksi) Prinsip kerja = seperti motor induksi Keluaran mekanik bekerja secara translasi (bukan gerak rotasi) Prinsip kerja : A primer sekunder A ferromanegnik a. Stator Motor induksi b. Primer pendek
45 Lilitan tiga fasa sekunder c. Sekunder pendek d. dobel primer Gambar b digunaka untuk jarak yang panjang c jarak pendek d. dilengkapi dengan daya tarik magnetik Perubahaqn kecepatan : Untuk motor rotasi - n s = 2 f s /p perusahaan detik n s = putaran pe detik ; f s = frekuensi Hz ; p pasang kutub
46 Kecepatan motor linear v s = 2 f s m per detik Atau v s = (1 s) v s m per detik Hubungan kecepatan dengan langkah kutub meter/detik.... 0,2 0,4 0,6 0,8 Gaya geser Kecepatan V r Dengan konduktor plat a. Karakteristik v dengan langkah alur b. gaya geser kecepatan v s
47 Penurunan frekuensi Gaya geser Penurunan Tegangan Plat ferromagnetik Gaya geser Kecepatan Kecepatan C efek perubahan tegangan sumber d. efek variasi kecepatan Daya elektromagnetik : P e 2 Zab vs ( 3kbk p I1) r cos i Watt 2 2 Gaya geser : F 2 2 B av ac L m W cos 1 Newton
48 Dengan : L m = p = L m B av p L m r W Kerapatan fluk Sistem kemagnitan motor linear L m W Field system A A a b rotor Direction Of motion Edge effect End effect
49 APLIKASI MOTOR LINEAR a Linear motor Sabuk berjalan (Conveyer) b Traversing crame Y R-B-Y supply conection R Filed system B
50 Penggunaan a Sistem medan tetap dan konduktor travel dari plat - pintu dorong otomatis dan kereta listrik - conveyer (sabuk berjalan) - alat peralatan mekanik - pesawat dorong B Sistem medan bergerak - motor linear kecepatan medium dan tinggi - motor linear kecepatan tinggi (motor kerek)
51 Operasional Motor DC Tugas : A. Bagaimana mengoperasikan : 1. Start, run, dan stop motor 2. membalik arah putaran B. Bagaimana menghitung tahanan start
52 MESTARTER MOTOR DC Menstater motor DC adalah mengatur arus start tidak melebihi batas harga kritis Harga arus start dapat mencapai 5 s/d 7 kali arus nominal Pada waktu start diperlukan Torsi yang besar agar motor bekerja Torsi besar dibutuhkan arus besar Arus start yang dapat diijinkan motor antara (2,5 3 ) I n Pda waktu start n = 0, sehingga I a = V/R a Ilustrasi : misal V = 100 Volt, R a = 0,1 Ohm, maka arus start (I a ) = 100/0,1 = 1000 A, arus 1000 A sangatlah besar, dapat mengganggu beban yang lain Gambaran tahapan arus start seperti di bawah ini :
53 Harga minimum R a adalah 0,0265, harga I a lebih rebdah akan menyebabkan arus armatur melampaui dua kali harga ukuran saat kontaktor 3a tertutup Besarnya tahanan untuk menghidupkan motor tiap satuan adalah : R 3 = 0,125 0,0625 = 0,0625 R 2 = 0,125 0,0625 0,0625 = 0,125 R 1 = 0,50 0,0625 0,0625 0,125 = 0,375 Tepat sebelum kontak 1A tertutup V a1 = E a1 + I a R a = 0,50 + 1,00(0,0625) = 0,563 Dengan cara yang sama : V a2 = 0,75 + 1,00(0,0625) = 0,813 V a3 = 0, ,00(0,0625) = 0,938 Kecepatan berbanding dengan E a, jadi pada t 1, t 2, dan t 3 berturut-turut adalah ; n 1 = 0,50/0,938(1,00) = 0,538 n 2 = 0,75/0,938(1,00) = 0,800 n 3 = 0,875/0,938(1,00) = 0,933 Besaran-besaran dasar motor adalah : tegangan dasar : 230 V, arus armatur daar 37 A, dan R a = 230/37 = 6,22 Ohm kecepatan dasar 500 p/men
54 Harga minimum R a adalah 0,0265, harga I a lebih rebdah akan menyebabkan arus armatur melampaui dua kali harga ukuran saat kontaktor 3a tertutup Besarnya tahanan untuk menghidupkan motor tiap satuan adalah : R 3 = 0,125 0,0625 = 0,0625 R 2 = 0,125 0,0625 0,0625 = 0,125 R 1 = 0,50 0,0625 0,0625 0,125 = 0,375 Tepat sebelum kontak 1A tertutup V a1 = E a1 + I a R a = 0,50 + 1,00(0,0625) = 0,563 Dengan cara yang sama : V a2 = 0,75 + 1,00(0,0625) = 0,813 V a3 = 0, ,00(0,0625) = 0,938 Kecepatan berbanding dengan E a, jadi pada t 1, t 2, dan t 3 berturut-turut adalah ; n 1 = 0,50/0,938(1,00) = 0,538 n 2 = 0,75/0,938(1,00) = 0,800 n 3 = 0,875/0,938(1,00) = 0,933 Besaran-besaran dasar motor adalah : tegangan dasar : 230 V, arus armatur daar 37 A, dan R a = 230/37 = 6,22 Ohm kecepatan dasar 500 p/men
55 Harga mutlak : Harga R R 1 = 1,56 R 2 = 0,778 R 3 = 0,389 Tegangan (V) Rele 1A = 129 Rele 2A = 187 Rele 3A = 216 Arus, momen. Torsi I a 1,00 = 37 A Momen kakas elektromagnetik 1,0 = 152 N-m Momen kakas elektromagnetik dasar = 60/2Πn(E a I a ) Tahanan armatur adalah : 60/2Π(500) {230-37(0,0625)(6,22)}(37) = 152 N-m R a = 0,0625 (6,22) = 0,389 Ω
56 I Tahapan arus start I 1 I 2 I 1 yang dijinkan (2,5 3) I n I n Pada waktu start n = 0 0 N 1 n 2 n 3 n Gambar tahapan arus pengasutan
57 Rangkaian konektor : P L M N R P M L N R F B f c F B f c R Sh R Sh M = C/b M = C/b Rangkaian Motor shunt Penguatan sendiri
58 Rangkaian konektor : P N P N L R L R B F c f B S c s R Se R Se M = C/b M = C/b Rangkaian Motor seri/deret Penguatan sendiri
59 Rangkaian konektor : P L M N R P L M R N F B f S/c s R Se F B f S s/c R Se R Sh R Sh M = C/b M = C/b Rangkaian Motor kompound
60 b. Seri-parallel I/2 I I a = I/2 M = I a E a I/2 V ~ I a c. Medanya diatur dengan divertor I I M = I a E a R d I V
61 Kontrol kecepatan motor DC dapat dilakukan dengan mengatur : a. fluksi ( ) b. tegangan (V) c. Tahanan R a dari rangkaian jangkar Kontrol motor Shunt a. Kontrol motor dengan mengatur Fluksi ( ) I Sh I L R V R Shunt I a M = E a V R a
62 Mengatur kecepatan motor seri a. kontrol fluksi R V R Se I a M = E a V R a b. Divertor jangkar R Se R V R V M = M = I a R I Se a E a E a R a V V R a
63 3. medannya seri tersebut tap-tap, (I s dan I a ) diatur dengan merubah tap-tap medan Tap-tap R M = I a E a V 4. Memparellkan kumparan-kumparan medan a. secara seri I I = I a M = I a E a ~ I a
64 b. Seri-parallel I/2 I I a = I/2 M = I a E a I/2 V ~ I a c. Medanya diatur dengan divertor I I M = I a E a R d I V
65 Kendali putaran dengan kontrol tegangan Sistem Ward Leonard + - G M
66 Pengereman Usaha untuk : 1. Stop (berhenti secara cepat setalah sakelar off 2. Melawan gaya ketika terjadi penurunan Cara yang dapat dilakukan : 1. Dinamik, setelah off ujung tertiminal disambung dengan rangkaian R (lihat ganbar) I a R Sh M = E a R Se V R L R a
PERHITUNGAN PADA MOTOR INDUKSI
PERHITUNGAN PADA MOTOR INDUKSI slip, frekuensi dan GGL dan reaktansi induktif pada motor Kecepatan slip = Ns Nr maka slip (s): s = Ns Nr Ns GGL induksi pada motor: E E E 1 = S S 4,44. f1. N1. φm = 4,44.
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø
BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor
Lebih terperinciBahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II
Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Pada motor satu fasa terdapat dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U 1 -U 2 ) dan belitan fasa bantu (belitan Z 1 -Z 2 ), Belitan utama menggunakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak
Lebih terperinciMESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.
MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada
Lebih terperinciDasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah
Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.
Lebih terperinciMODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)
MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah
Lebih terperinciMakalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik
Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciTUGAS PERTANYAAN SOAL
Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.
Lebih terperinciSTUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS
Lebih terperinciTransformator (trafo)
Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja
BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
Lebih terperinciBAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya
BAB MOTOR KAPASTOR START DAN MOTOR KAPASTOR RUN 2.1. UMUM Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor
Lebih terperinciMODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 FASA
MOTOR LISTRIK 1 FASA Alat alat listrik rumah tangga yang menggunakan motor listrik satu fasa biasanya menggunakan motor induksi 1 fasa, motor split fasa, motor kapasitor, motor shaded pole, dan motor universal.
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak
Lebih terperinciBAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.
Lebih terperinciBAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA
TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB MOTOR NDUKS SATU PHASA.1. Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciModul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1
TOPIK 12 MESIN ARUS SEARAH Suatu mesin listrik (generator atau motor) akan berfungsi bila memiliki: (1) kumparan medan, untuk menghasilkan medan magnet; (2) kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul 1. Daftar Isi 2. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Dan Tujuan Sistematika Penulisan 4
DAFTAR ISI Halaman Judul 1 Daftar Isi 2 BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Latar Belakang 3 1.2 Maksud Dan Tujuan 3 1.3 Sistematika Penulisan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Prinsip Kerja Motor Satu Phasa 5 2.2 Jenis-jenis
Lebih terperinciBAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN
BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Manfaat Relevansi Capaian Pembelajaran Pembahasan mengenai prinsip dasar motor DC. Pembahasan bagian-bagian motor DC. Pembahasan tentang prinsip kerja
Lebih terperinciTRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011
TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan
Lebih terperinciPENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA
BAB IV PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA Motor induksi 1-fasa biasanya tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan aplikasi yang sederhana, seperti kipas
Lebih terperinciBAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau
Lebih terperinciGenerator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Generator arus bolak-balik 1 fasa b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik 2 Pembangkit Listrik adalah bagian dari alat Industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga. Bagian
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA
BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip
BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
Lebih terperinciMODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC
MODUL III SCD U-Telkom 2013 Generator DC & AC Pengertian Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan
Lebih terperinci3/4/2010. Kelompok 2
TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam instalasi suatu motor listrik harus mempunyai pengetahuan dasar yang baik mengenai cara instalasi itu sendiri. Hal Ini akan sangat
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS
PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT
ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT Edi Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik
BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA II.1. Umum Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan
Lebih terperinciBAB II LADASAN TEORI
II-1 BAB II LADASAN TEORI.1. Proses Ekstraksi Proses ekstrasi adalah suatu proses untuk memisahkan campuran beberapa macam zat menjadi komponen komponen yang terpisah. Ekstrasi dapat dilakukan dalam dua
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis
Lebih terperinciMekatronika Modul 7 Aktuator
Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor listrik yang paling umum dipergunakan dalam perindustrian industri adalah motor induksi. Berdasarkan phasa sumber daya yang digunakan, motor induksi dapat
Lebih terperinciBAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA
BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinci4.3 Sistem Pengendalian Motor
4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung
Lebih terperinciLampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)
Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan Faktor-faktor Koreksi (Sularso,04:7) Daya yang akan ditransmisikan fc Daya rata-rata yang diperlukan,-,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,-,
Lebih terperinciMOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA
MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA I. MOTOR LISTRIK 1 FASA Pada era industri modern saat ini, kebutuhan terhadap alat produksi yang tepat guna sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan effesiensi waktu dan biaya.
Lebih terperinciGenerator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
Lebih terperinciHubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik
1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф
Lebih terperinciKEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM
KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current
Lebih terperinciBAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang
BAB II HARMONISA PADA GENERATOR II.1 Umum Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang digunakan untuk menkonversikan daya mekanis menjadi daya listrik arus bolak balik. Arus
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT
PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor DC 2.1.1. Prinsip Kerja Motor DC Motor listrik adalah mesin dimana mengkonversi energi listrik ke energi mekanik. Jika rotor pada mesin berotasi, sebuah tegangan akan
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput
71 Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 Lampiran 2. Presensi Proyek akhir 93 Lampiran 3. Kartu bimbingan proyek akhir 94 95 96 Lampiran
Lebih terperinciDampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Pembangkit Listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga. Bagian utama
Lebih terperinciMETODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH
METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH Lamcan Raya Tamba, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinci2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Universal Motor universal merupakan suatu motor seri yang mempunyai kemampuan bekerja dengan tegangan masukan ac maupun tegangan masukan dc. Pengaturan starting motor
Lebih terperinciKata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK
PENGARUH PENAMBAHAN KUTUB BANTU PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGIRUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FTUSU) Al Magrizi Fahni, Syamsul Amien Konsentrasi
Lebih terperinciBAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG
20 BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan
Lebih terperinciElektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1
Motor Listrik Missa Lamsani Hal 1 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA 2.1 UMUM Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik yang paling banyak dipakai dalam industri dan rumah tangga. Dikatakan motor induksi karena arus rotor motor ini merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh
Lebih terperinciPenggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK
Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK PENDAHULUAN Dalam banyak aplikasi, maka perlu untuk memberikan torsi pengereman bagi peralatan yang digerakkan oleh motor listrik. Dalam beberapa
Lebih terperinciBAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III TEORI PERHITUNGAN 3.1 Data data umum Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tinggi 4 meter 2. Kapasitas 4500 orang/jam
Lebih terperinciUNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k
UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k I-2. MAKSUD PERCOBAAN : Menentukan besar kecepatan putar motor
Lebih terperinciELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT. Bandung, Februari 2009
ELECTRICAL MOTOR HASBULLAH, ST, MT Bandung, Februari 2009 DEFINISI MOTOR LISTRIK Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA.1 UMUM Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
Lebih terperinciKONSTRUKSI GENERATOR DC
KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan peralatan dan mesin yang membantu perkerjaan. Untuk itu sangatlah erat kaitannya antara motor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah (DC) adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Konstruksi motor arus
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini penulis akan menjelaskan teori - teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan tugas akhir ini. Teori - teori yang digunakan adalah gaya gravitasi,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA Disusun Oleh : Shofiudin (B42120449) Yongki Adi Pratama Putra (B42120491) Yoeca
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin memberikan banyak keuntungan seperti bersahabat dengan lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas), tersedia dalam
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)
BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) II.1 Umum Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang banyak digunakan baik di industri rumah tangga maupun industri skala besar. Hal ini dikarenakan konstruksi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TORSI START
ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START DAN ARUS START,DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGASUTAN AUTOTRAFO, STAR DELTA DAN DOL (DIRECT ON LINE) PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum ) Makruf Abdul Hamid,Panusur S M L Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA.1 UMUM Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
Lebih terperinciKlasifikasi Motor Listrik
Klasifikasi Motor Listrik MOTOR DC Axial current carrying conductors Radial magnetic flux Arus Dalam Motor DC Medan Magnet dalam Motor DC Gaya Dalam Motor DC Torsi dalam Motor Listrik Perubahan Torsi dalam
Lebih terperinciUniversitas Medan Area
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi
Lebih terperinciPENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Abstrak
PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA Bhimayastra NP 1, Ir. Hassanuddin 2 Mahasiswa Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 1 yogatell@gmail.com Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu cabang dari jenis motor listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai
Lebih terperinci