BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang semakin banyak usaha-usaha jasa yang terbentuk dengan mengandalkan teknologi yang serba otomatis makin berkembang sehingga mempengaruhi pola kehidupan di masyarakat secara global, hampir semua hal ini dilakukan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Seperti memesan jasa ojek atau jasa mobil online pun bisa dilakukan hanya dengan sebuah smartphone atau baju-baju kotor yan sehabis kita pakai tinggal kita bawa ke laundry dan cukup menunggu beberapa hari bahkan satu hari. Namun semua hal praktis tidak dapat dengan mudah didapatkan kare seseorang hatus mengeluarkan uang lebih untuk hal tersebut. Seorang pengguna jasa pastinya juga akan mencari informasi dengan berbagai hal, seperti, brosur, baleho, iklan televisi maupun flyer dengan menggunakan media online, kemudian memilah-milah penyedia jasa mana yang bagus ataupun penyedia jasa mana yang cepat jasa yan ditawarkan. Untuk mendekati lingkungan segmen pasar baru yang penting dalam pertumbuhan bisnis, perlu dibuat company profile menurut sebuah web ( tentunya dengan poin-poin yang ingin disampaikan serta menentukan publik sasaran, company profile yang dibuat apakah untuk konsumen, hotel, bank atau lembaga tertentu, adanya suatu pembeda dikarenakan untuk kepuasan publik. Publik berasa puas jika kepentingannya dalam mendapatkan informasi tentang aktifitas perusahaan terpenuhi. Usaha jasa laundry yang semakin marak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mempunyai mobilitas tinggi. Dengan menjamurnya usaha ini maka para pelaku usaha harus lebih keras dalam memikirkan masalah persaingan demi meningkatkan usaha laundry yang digeluti. Di kota semarang tepatnya di daerah tembalang terdapat usaha Siecle Laundry and Shoecare yang dibentuk oleh Feby Ferdian dan Immanudin Zakiy dibentuk pada pertengahan tahun

2 2 dengan mengusung shoecare yang berarti menempatkan laundry dan shoecare disuatu tempat inilah ide awal usaha ini dibentuk. Siecle laundry and Shoecare ini memiliki sistem bayar yang mengikuti zaman yaitu Deposit payment serta tempat yang strategis di kalangan mahasiswa dengan desain tempat yang minimalis dan tidak kalah juga kualitas yang mampu bersaing dengan memikirkan suhu, bahkan serta produk yang mana yang harus dipakai untuk mengatasi masalah konsumen. Awalnya usaha ini mendapat banyak sekali masalah mulai dari komplain oleh para konsumen, keterlambatan deadline, standarisasikebersihan pada pakaian dan sepatu, SDM yang lelet serta pada bagian pengembangan usaha. Tapi lambat laun dengan berjalannya waktu sampai 2016 ini permasalahan demi permasalahan diatasi hingga sampai tahap pengembangan usaha yang membutuhkan media informasi untuk dipakai sebagai alat penggaet perusahaan-perusahaan maupun perhotelan dari mulai awalnya adalah konsumen yang ke Siecle dan sekarang ingin ditingkatkan dari Siecle Laundry and Shoecare ke perusahaan atau hotel, baru ke konsumen, dalam area semarang untuk bekerjasama. Karena selama ini media yang digunakan adalah media social seperti instagram, facebook, dan melalui orang ke orang, contentnya adalah informasiinformasi tentang siecle namun target audiencenya itu masih sangat global dan tidak tertuju pada perusahaan atau perhotelan. Akibatnya bagi perusahaanperusahaan maupun perhotelan tidak dapat mendapatkan informasi secara utuh sehubungan dengan kebutuhan jasa yang dibutuhkan karena tidak ada komunikasi secara langsung antara Siecle Laundry and Shoecare dan perusahaan atau perhotelan, padahal menurut data dari sebuah laundry dismarang menyatakan bahwa rata-rata kebutuhan laundry hotel sehari mencapai 215 pcs (sarung bantal, sarung guling, handuk mandi, handuk tangan, seprei single, seprei double, keset kamar mandi) perhari. Setelah penulis mengamati mengenai hal yang dihadapi oleh Siecle Laundry and Shoecare, maka Siecle Laundry and Shoecare harus membuat media informasi secara lengkap yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberi

3 3 informasi tentang jasa yang di tawarkan oleh Siecle Laundry and Shoecare kepada perusahaan maupun perhotelan, maka dari paparan yang ada penulis menyimpulkan untuk membuat media video maupun cetak untuk membantu agar informasi tetang fasilitas jasa maupun fisik berupa akses jalan yang mudah, tempat yang bersih serta kenyamanan yang dimiliki oleh Siecle Laundry and Shoecare dapat langsung di mengerti oleh perusahaan maupun perhotelan yang nantinya akan menjadi mitra bagi Sielce Laundry and Shoecare, media ini kan menjadi alat presentasi untuk meyakinkan para calon mitra dari perusahaan maupun perhotelan untuk menggunakan jasa Siecle Laundry and Shoecare. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana menentukan company profile yang sesuai dengan karakter Siecle Laundry and Shoecare? Bagaimana merancang media company profile yang komunikatif kepada perusahaan-perusahaan maupun perhotelan? 1.3 Tujuan Perancangan Untuk menentukan company profile yang sesuai dengan karakter Siecle Laundry and Shoecare Untuk merancang media company profile yang komunikatif kepada perusahaan-perusahaan maupun perhotelan. 1.4 Batasan Masalah Penulis membatasi masalah agar tidak melebar sehingga bisa fokus pada masalah yang akan ditangani yaitu perancangan company profile untuk menjadi media informasi yang ditujukan kepada perusahaanperusahaan maupun perhotelan, dan penulis membatasi perancangan ini hanya untuk merancang konsep company profile serta merancang company profile yang komunikatif.

4 Pembatasan Jasa Pembatasan media mengenai jasa yaitu hanya menyinggung tentang jasa pencucian baju dan pencucian sepatu Pemabatasan Media Media yang dibatasi terkait perancangan ini adalah media company profile Pembatasan Audience Perancangan company profile ini membatasi audience nya tertuju kpada perusahaan-perusahaan maupun perhotelan. 1.5 Manfaat Perancangan a. Bagi mahasiswa perancangan ini diharap mampu memperluas wawasan dan pengalaman untuk merancang media visual yang komunikatif dan efektif, dan juga dapat menambah pengetahuan dan manfaat. b. Bagi akademik menambah refrensi untuk akademis desain komunikasi visual terhadap media company profile. c. Bagi Siecle Laundry and Shoecare membantu untuk memiliki media video company profile yang ditujukan kepada instansi-instansi lokal maupun negri. 1.6 Metode Pengumpulan Data Metode Perancangan Metode perancangan akan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yang digunakan untuk mengumpulkan data yang didapat lalu dijabarkan dan ditafsirkan, kumpulan data-data yang sehubungan dengan praktik dilapangan, seperti dokumen, foto, ataupun catatan-catatanyang berada dilapangan ketika sedang melakukan penelitian. Setelah data-data

5 5 sudah diperoleh selanjutnya akan dianalisa dengan menggunakan analisis SWOT. Proses analisis ini bertujuan untuk menemukan jawaban dari permasalahan perancangan ini Metode Pengumpulan Data a. Buku Journal Internal Untuk mendapatkan landasan teori terkait ha;-hal yang berhubungan dengan perancangan maka dilakukan dengan cara penelitian pustaka. b. Wawancara Penulis melakukan wawancara kepada pemilik dari Siecle Laundry and Shoecare dan pegawainya, yaitu : 1. Feby Ferdian 2. Imadudin Zakiy 3. Dila c. Observasi Penulis melakukan pengamatan lapangan untuk mengumpulkan datadata langsung pada Siecle Laundry and Shoecare mengenai jasa, tempat, pelayanan dan fasilitas d. Dokumentasi Penulis melakukan pengambilan data-data yang berupa pricelist, e- flyer serta grafik kapasitas pengelolaan jasa Siecle Laundry and Shoecare untuk keperluan perancangan Metode Analisa Data Analisa SWOT adalah suatu entuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. SWOT adalah singkatan dari : a. S = Strenght ( kekuatan )

6 6 b. W = Weakness ( kelemahan ) c. O = Opportunities ( peluang ) d. T = Threats (Ancaman ) Dalam penelitian analisa SWOT kita ingin dapat memperoleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan yang berdasarkan 4 faktor, yaitu : Setrategi Kekuatan - Kesempatan ( S dan O atau Maxi-maxi ) Strategi yang di hasilkan pada kombinasi ini ialah dapat memanfaatkan atas peluang yang telah di identifikasi. Strategi Kelemahan Kesempatan ( W dan O atau Mini-max ) Kesempatan yang telah diidentifikasi tidak mungkin dapat dimanfaatkan di karenakan kelemahan suatu perusahaan Strategi Kekuatan Ancaman ( S dan T atau Maxi-maini ) Dalam Analisa ancaman juga di temukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini ialah mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang di gunakan untuk dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Strategi Kelemahan Ancaman ( W dan T atau Mini-mini ) Dalam situasi harus menghadapi ancaman serta sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya ialah keluar dari situasi yang terjepit tersebut.

7 7 1.7 Bagan Alir Penelitian LatarBelakang Siclemembutuhkan media untukmeningkatkansegmentasinya keperusahaanatauperhotelan RumusanMasalahdanTujuanPerancangan Bagaimanamerancangmedia company profile Siecle MetodePengumpulan Data Wawancara, Observasi Data Audience Data Klien Analisis SWOT Membuat media yang dapatmempromosikansecarala ngsungkepadakonsumendanm enyampaikanpesaninformasi yang ingin disampaikan KonsepDesain StrategiDesain Final Desain Gambar 1.1 Bagan Alir Penelitian Sumber : Penulis

8 8 1.8 Tinjauan Pustaka Tinjauan Tentang Company Profile Company Profile Pada kamus besar Inggris-Indonesia ( John M.Echols dan Hassa Shadily ), company profile merupakan susunan dari dua kata bahasa inggris dengan pengertian yang berbeda tetapi saling terkait, yaitu dari kata company dan profile yang berarti perusahaan dan tampang menurut kamus ( Echols dan Shadily 131,499 ) Sementara menurut Agustrijanto company profile adalah gambaran umum mengenai rangkaian promosi melalui sebuah buku. Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa dahulu untuk membuat company profile dibutuhkan media untuk mempublikasikan atau untuk bertukar informasi. Unsur-unsur Company Profile Berdasarkan sebuah web ( ) hal-hal yang terpenting dari company profile adalah : a. Deskripsi perusahaan, seperti apa dan bagaimana latar belakang sebuah perusahaan. b. Mempunyai produk atau jasa. c. Mempunyai kelebihan dana atau keunggulan di bandingkan kompetitornya. d. Memuat contoh barang yang ditawarkan serta adanya testimony yang diberikan oleh para pelanggan tetap. e. Terdapat alamat, , telfon atau social media yang dapat digunakan sebagai alat untuk berinteraksi ke konsumen Tujuan Membuat Company Profile Tujuan utama dalam pembuatan company profile menurut sebuah web ( ) adalah untuk mendekati lingkum segmen

9 9 pasar baru yang penting dalam pertumbuhan bisnis suatu perusahaan. Hal ini dapat diarahkan kepada investor potensial jika mencari pendanaan, pelanggan baru, untuk memperluas bisnis atau mencari sumber daya baru dalam hal ini SDA maupun SDM yang berkualitas yang dpat membantu pertumbuhan dan perluasan perusahaan Tinjauan Tentang Perancangan Company Profile Tinjauan Video Menurut Iwan Binanto dalam buku Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya (2010:10), kata video berasal dari kata Latin yang berarti saya lihat. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi, dan keamanan. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video, dan pemutar video. Dalam perkembangan zaman yang begitu pesat ini, suatu perusahaan perlu menunjukan identitasnya dengan cara yang lebih modern untuk menarik perhatian masyarakat. Salah satunya dengan menunjukan lewat video profile. Seperti yang dilansir Setiap perusahaan wajib memiliki company profile guna mewakili citra perusahaan. Dan di era multimedia ini, perwakilan tersebut jatuh pada DVD yang dapat menghadirkan interaktifitas dan kreatifitas tanpa batas. Selain dapat meningkatkan citra perusahaan, video profile menjadi alat promosi efektif dan terjangkau. Relevansi : Pembuatan video company profile Siecle Laundry and Shoecare akan didasari dengan teori di atas maka akan di buat video yang menarik dan dapat menarik minat calon mitra Siecle Laundry and Shoecare.

10 Motion Graphic Menurut Sukarno dalam tugas akhirnya mengatakan bahwa: Motion graphic adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film dan desain grafis. Hal tersebut bisa dicapai dengan menggabungkan berbagai elemen-elemen seperti animasi 2D dan 3D, video, film, tipografi, ilustrasi, fotografi, dan music. Penggunaan motion graphic yang umum adalah sebagai title sequence (adegan pembuka) film atau serial TV, logo yang bergerak di akhir iklan, elemenelemen seperti logo 3D yang berputar-putar di sebuah siaran, dan dengan adanya internet, animasi berbasis web, dll. Sukarno, (2008:2) dalam Tugas akhirnya menjelaskan: Menurut Ahli Teori Perfilman Michael Betancourt, dalam artikelnya yang berjudul The Origins of Motion Graphics, yang terdapat di Cinegraphic pada tanggal 6 Januari 2012, motion graphic adalah media yang menggunakan rekaman video dan / atau teknologi animasi untuk menciptakan ilusi gerak dan biasanya dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam sebuah output multimedia. Motion graphic biasanya ditampilkan melalui teknologi media elektronik, tetapi dapat ditampilkan melalui petunjuk didukung teknologi (misalnya thaumatrope, phenakistoscope, stroboscope, zoetrope, praxinoscope, dan flip book juga). Istilah ini berguna untuk membedakan still graphics dari grafis dengan penampilan yang berubah dari waktu ke waktu (transforming graphics). Menurut Sukarno, (2008:2) Cakupan motion graphic telah melampaui metode-metode seperti footage frame-by-frame dan animasi. Dewasa ini komputer mampu mengkalkulasikan dan mengacak perubahan dalam sebuah citra untuk menciptakan ilusi akan gerakan dan transformasi. Animasi komputer mampu

11 11 menggunakan ruang informasi lebih kecil (memori komputer) dengan tweening secara otomatis, proses rendering perubahanperubahan utama sebuah citra dalam sebuah waktu yang ditentukan. Hal tersebut disebut sebagai keyframe. Program Adobe Flash contohnya, menggunakan animasi komputer tweening juga animasi frame-by-frame dan video. Relevansi : Pembuatan video company profile Siecle Laundry and Shoecare akan didasari dengan teori di atas maka akan di buat video motion graphic yang baik dan sesuai Tinjauan Warna Teori Brewster pertama kali dinyatakan pada tahun Teori ini menyenderhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Kelompokan warna. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkuran warna brewster menjelaskan teori komplementer, triad dan tetrad. a. Warna primer, merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru dan kuning. b. Warna sekunder, merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kunging, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. c. Warna tersier, merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.

12 12 d. Warna netral, warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. Relevansi : Pembuatan video company profile Siecle Laundry and Shoecare akan didasari dengan teori di atas maka akan di buat video dengan warna yang baik dan sesuai Teori Alur Cerita Salah satu elemen penting dalam membentuk sebuah karya adalah plot cerita. Dalam analisis cerita, plot sering disebut dengan istilah alur. Pengertian plot atau alur secara umum sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita ( Siti sundari, et al. 1985:38 ). Luxemburg menyebut alur atau plot sebagai konstruksi yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku ( Luxemburg, et al. 1984:149 ). Alur erat kaitannya dengan konflik atar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Baik alur maupun konflik berkaitan erat dengan tokoh ( penokohan ). Keduanya merupakan unsur fundamental dari cerita rekaan. Nurgiyanto ( 2002:113 ) dalam buku Teori Pengkajian Fiksi mengatakan : Alur merupakan struktur peristiwa-peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek artistik tertentu. Peristiwaperistiwa cerita ( alur ) dimanifestasikan lewat perbuatan, Tingkah laku dan sikap tokoh-tokoh utama cerita. Dalam pengertiannya yang lebih khusus, plot sebuah cerita tidaklah hanya sekedar rangkaian peristiwa yang termuat dalam topiktopik tertentu, melainkan mencakup beberapa faktor penyebab terjadinya peristiwa ( Crane, 1963:63 ). Dalam konteks ini, bangunan sebuah plot

13 13 menjadisesuatu yang amat kompleks. Plot tidak hanya dilihat dari jalannya suatu peristiwa. Lebih jauh lagi perlu dianalisa bagaimana urgensi peristiwa-peristiwa yang muncul tersebut mampu membangun satu tegangan atau konflik tokohnya. Dengan kata lain, analisis plot tidak hanya dilihat dari kedudukan satu topik di antara topik-topik yang lain, melainkan harus pula dikaitkan dengan elemen-elemen lain, seperti karakter pelaku dan pemikiran pengarang yang tercermin dalam tokohtokohnya ( Crane, 1963:63 ). Rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan perkembangan karakter, pemikiran para tokoh cerita dan penyajian susunan peristiwa yang dimunculkan pengarang inilah yang akan menentukan sejauh mana kekuatan sebuah karya cerita. Dalam kaitan ini, Propp menyebutkan bahwa keberadaan sebuah plot tidak mungkin hanya dilihat dari fungsinya. Menurut Propp yang dimaksud fungsi plot adalah aktivitas dramatik tokoh yang didasarkan atas sudut pandang dari sejumlah peristiwa yang membangun cerita secara keseluruhan ( Propp, 1958:20 ). Dalam rangkaian kejadian terdapat hubungan sebab akibat yaitu bersifat logis, artinya pembaca merasa bahwa secara rasional kejadian atau urutan kejadian itu memang mungkin terjadi atau tidak dibuat-buat. Menurut Crane (1963), berdasarkan fungsi plot dalam membangun nilai estetik cerita maka identifikasi dan penilaian terhadap keberadaan plot menjadi sangat beragam. Keberagaman tersebut paling tidak dapat terlihat dari tiga prinsip utama nalisis plot yang meliputi : a. Plots of Actions Analisis proses perubahan peristiwa secara lengkap, baik yang muncul serta bertahap maupun tiba-tiba pada situasi yang dihadapi tokoh utama, dan sejauh mana peristiwa yang di anggap sudah tertulis berpengaruh terhadap perilaku dan

14 14 pemikiran tokoh bersangkutan dalam menghadapi situasi tersebut. b. Plots of Charakter Proses perubahan perilaku atau moralitas secara lengkap dari tokoh utama kaitannya dengan tindakan emosi dan perasaan. c. Plots of Thought Proses perubahan perilaku secara lengkap kaitannya dengan perubahan pemikiran tokoh utama dengan segala konsekuensinya berdsarkan kondisi yang secara langsung dihadapi. Relevansi : Pembuatan video company profile Siecle Laundry and Shoecare akan di dasari dengan teori di atas maka akan di buat video dengan alur cerita yang baik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perancangan. perdagangan se-asia Tenggara, Monumen Nasional (MONAS), dan kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel jati adalah nama yang di ambil dari sebuah nama jalan yaitu jalan jati baru yang ber alamat di Jalan. Jati Baru Raya No.13 Tanah Abang -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan film sekarang jelas tampak dengan penggunaan teknologi, dulu film hanya berupa gambar hitam putih dan bisu, lambat laun film pun berkembang sesuai

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Motion Graphic di indonesia saat ini cukup mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video Corporate Profile merupakan salah satu bentuk bagian media yang berfungsi untuk memperkuat identitas suatu perusahaan pada masyarakat, Video Corporate profile

Lebih terperinci

Pengenalan Multimedia

Pengenalan Multimedia Dasar Multimedia Pengenalan Multimedia TP / Teguh Pribadi pribadi.teguh91@gmail.com Pemanasan Multimedia? Sebutkan contoh dari penggunaan multimedia? Apa yang dapat dilakukan dengan multimedia? Sebutkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DIGITAL PADA PERUSAHAAN BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM SS BANDUNG

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DIGITAL PADA PERUSAHAAN BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM SS BANDUNG JURNAL LPKIA, Vol. 1 No. 1, September 20 PERANCANGAN COMPANY PROFILE DIGITAL PADA PERUSAHAAN BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM SS BANDUNG Dadan Hermawan, Kiki Ariyanti Program Studi Manajemen Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pembelajaran tradisional, proses kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan di dalam ruangan dengan adanya seorang guru serta susunan jadwal yang kaku sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Andi Munar (2009 : 50) seiring dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, dunia perusahaan dan juga organisasi mulai menggunakan teknologi informasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan adalah seni yang merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat tua keberadaannya. Salah satu bentuk kesusastraan yang sudah lama ada di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek sebagai Desainer Grafis saat ini sedang berkembang sangat pesat dan popular di kalangan masyarakat luas, dan pekerjaan sebagai desainer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang sangat cepat, khususnya di bidang teknologi informasi. Perkembangan di bidang teknologi informasi ini sangat mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile / BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesat nya usaha atau bisnis baru di era globalisasi ini kompetisi usaha semakin marak dan kompetitif. Diiringi dengan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat. BAB II METODOLOGI 2.1 State Of The Art State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat. Reverensi karya: CD-Interaktif anak usia 4 8 tahun ( TK dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image

PENDAHULUAN. bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang yang dalam perkembangannya diperlukan usaha untuk mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat berkembang lebih jauh. Wilayah

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan website sudah menjadi suatu perhatian oleh banyak kalangan, mulai dan pengusaha, akademisi, pemasaran, praktisi media massa, perusahaan, hingga instansi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 10 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Kerucut Pengalaman Edgar Dale Gambar 4.1 Teori Kerucut Edgar Dale Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar, Edgar

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan BAB II METODOLOGI A. Tujuan dan manfaat perancangan 1. Tujuan perancangan Membuat satu identitas perusahaan yang konsisten penggunaanya, serta diharapkan logo bisa menjadi identitas yang kuat untuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra 38 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Metode Penelitian Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, motiongraph menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, motiongraph menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan teknologi dan informasi, motiongraph menjadi salah satu aplikasi desain yang dianggap menarik dan praktis, khususnya dalam bidang promosi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi yang berkembang pada saat ini mempunyai dampak di berbagai aspek kehidupan suatu bangsa baik dari segi lingkungan sosial ekonomi politik dan

Lebih terperinci

DKV UNTAR NEWS issue 1, date15 Juni 2013 DKV UNTAR NEWS

DKV UNTAR NEWS issue 1, date15 Juni 2013 DKV UNTAR NEWS issue 1, date15 Juni 2013 DKV UNTAR NEWS Mata Kuliah Pilihan Info mata kuliah pilihan di prodi DKV UNTAR Issue, Date Mata kuliah pilihan Multimedia: Mata kuliah yang membantu Mahasiswa mengasah kemampuan

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kesenjangan. Serta pengertian Digital Audio Workstation.

BAB II LANDASAN TEORI. kesenjangan. Serta pengertian Digital Audio Workstation. BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendukung pembuatan film pendek bergenre drama sosial berjudul Do it ini, maka akan digunakan beberapa landasan teori yang dibutuhkan. Landasan teori yang dipergunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Ada sebagian animator yang membuat karya tentang diabetes, namun durasi yang disuguhkan relatif lebih lama sekitar 2 menit, padahal dalam ruang publik audiens

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS 1. Pengguna / Komunitas Karya Dari hasil rancangan video motion graphic sosialisasi prosedur pelayanan pengaduan (Komplain) di Universitas mercu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama pada mahasiswa, semakin berkembangnya social media maka banyak yang membuka usaha di social media contohnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Di dalam desain komunikasi visual mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

Alir Proses Produksi Produk Multimedia

Alir Proses Produksi Produk Multimedia Alir Proses Produksi Produk Multimedia Pre-Production Production Post- Production. Alir Proses Pada prinsipnya proses ini meliputi proses penuangan ide (proposal) produk, perencanaan produk, perencanaan

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB I. SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci

Bahasa visual untuk prod media cetak.

Bahasa visual untuk prod media cetak. Bahasa visual untuk prod media cetak http://ramakertamukti.wordpress.com Apa yang dibutuhkan Graphic Design menggunakan Bahasa Visual Graphic Design adalah ilmu yang mempelajari tentang media untuk menyampaikan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi, berkembang pula perilaku

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi, berkembang pula perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi, berkembang pula perilaku konsumen yang memanfaatkan akan teknologi. Salah satu yang paling diminati oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Video Menurut Iwan Binanto dalam buku Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya (2010:10), kata video berasal dari kata Latin yang berarti saya lihat. Video adalah teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal dekade millenium ketiga ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian pesatnya sehingga menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Pekerjaan berisi tentang teknik pengumpulan data dan implementasi desain. Implementasi desain dibuat dengan landasan konsep yang sudah dirancang melalui kumpulan data-data

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Batas Lingkup Perancangan 3 1.3.1 Batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan poin-poin dasar yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan poin-poin dasar yang melandasi BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan poin-poin dasar yang melandasi dibuatnya Laporan Kerja Praktik, termasuk di dalamnya adalah tentang praproduksi dan desain logo, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk merchandise acap kali menjadi metode efektif untuk dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. produk merchandise acap kali menjadi metode efektif untuk dilakukan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau lembaga yang berbadan hukum, memerlukan sebuah merchandise untuk meningkatkan profit atau kunjungan konsumen. Dalam pembuatannya diperlukan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Untuk merancang Logo dan katalog produk profile hotel budget Bangkalan sesuai dengan bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual, maka metode

Lebih terperinci

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah populasi penduduk yang semakin bertambah dan perkembangan zaman yang semakin meningkat, mengakibatkan kebutuhan masyarakat lokal dan non lokal akan tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling)

JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) KODE UNIT : TIK.MM02.051.01 JUDUL UNIT : Membuat Animasi Stop Motion (Modeling) DESKRIPSI UNIT : Unit ini menggambarkan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami spesifikasi animasi dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Budaya Lokal Betawi Ondel-ondel Sejarah Ondel-ondel Bentuk Ondel-ondel Ornamen pada ondel-ondel dan pakaiannya. Data Ondel-ondel Boneka besar Topeng Rambut (kembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kata kunci : Investasi, Perancangan, Company Profile, Video animasi, PT. Fatro Vara Mandiri.

1. PENDAHULUAN. Kata kunci : Investasi, Perancangan, Company Profile, Video animasi, PT. Fatro Vara Mandiri. PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PT FATRO VARA MANDIRI MELALUI MEDIA ANIMASI H Yanuar Pramudita 1, Aripin 2, Dwi Puji Prabowo 3 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan UD Tjandra Utama Jaya yang digunakan sebagai media promosi? Dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan UD Tjandra Utama Jaya yang digunakan sebagai media promosi? Dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sumber masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat website perusahaan UD Tjandra Utama Jaya yang digunakan sebagai media promosi? Dengan adanya masalah itu, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan hal dasar yang selalu dilakukan oleh. manusia, sebagai mahluk sosial. Seperti halnya bertegur sapa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan hal dasar yang selalu dilakukan oleh. manusia, sebagai mahluk sosial. Seperti halnya bertegur sapa dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan hal dasar yang selalu dilakukan oleh manusia, sebagai mahluk sosial. Seperti halnya bertegur sapa dengan teman ataupun mengobrol dengan keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Dalam berkomunikasi manusia tidak hanya. menggunakan bahasa verbal, akan tetapi juga non-verbal seperti menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Komunikasi berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi antara manusia yang satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini, kita sering mendengar istilah Desain Komunikasi Visual, tetapi banyak orang masih kurang memahami peranan dari Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dijalankan satu per satu, dari gambar diam pertama sampai terakhir. Sedangkan

BAB II LANDASAN TEORI. dijalankan satu per satu, dari gambar diam pertama sampai terakhir. Sedangkan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Animasi Menurut Ivan (2002: 56), animasi adalah serangkaian gambar diam yang dijalankan satu per satu, dari gambar diam pertama sampai terakhir. Sedangkan menurut Vaughan dalam

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi

BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN. video promosi ini, adalah salah satu dari berbagai macam media komunikasi BAB III STRATEGI DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Media Berbagai cara dapat dilakukan untuk membuat suatu informasi atau pesan yang di sampaikan secara efektif dan menarik. Begitu juga dengan pembuatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CV.EKA MULIATAMA UNTUK MEMPERLUAS PANGSA PASAR DI KABUPATEN SEMARANG

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CV.EKA MULIATAMA UNTUK MEMPERLUAS PANGSA PASAR DI KABUPATEN SEMARANG PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CV.EKA MULIATAMA UNTUK MEMPERLUAS PANGSA PASAR DI KABUPATEN SEMARANG Fendi Nugroho Auria Farantika Yogananta Abi Senoprabowo PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL-S1 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 Kompetitor Pada analisa perancangan ini perancang mencoba menganalisa website suatu produk, yang merupakan website produk sejenis sebagai bahan pertimbangan perancang, dan

Lebih terperinci

2.3. Kerangka Berfikir SITUASI AKTUAL ALASAN WEBSITE TOKO ONLINE TAMTAM SHOES ASPEK FUNGSI WEBSITE TUJUAN PEMBUATAN WEBSITE DATA PRODUK ANALISA WEBSIT

2.3. Kerangka Berfikir SITUASI AKTUAL ALASAN WEBSITE TOKO ONLINE TAMTAM SHOES ASPEK FUNGSI WEBSITE TUJUAN PEMBUATAN WEBSITE DATA PRODUK ANALISA WEBSIT BAB II METODOLOGI 2.1. Tujuan dan Manfaat Perancangan Adapun tujuan dan manfaat dalam perancangan website ini adalah : a. Merancang sebuah website yang dapat memberi kenyaman pengunjung dari segi tampilan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya teknologi komunikasi sehingga mendorong perkembangan arus

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya teknologi komunikasi sehingga mendorong perkembangan arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mendorong semakin canggihnya teknologi komunikasi sehingga mendorong perkembangan arus komunikasi yang semakin pesat dan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat

BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat A. Maksud Maksud dari tugas seminar pernacangan multimedia interaktif ini adalah : 1. Penulis mencoba menggabungkan beberapa media informasi yang

Lebih terperinci

APLIKASI MEDIA INTERAKTIF PADA MEDIA PROMOSI BUSINESS TO BUSINESS

APLIKASI MEDIA INTERAKTIF PADA MEDIA PROMOSI BUSINESS TO BUSINESS APLIKASI MEDIA INTERAKTIF PADA MEDIA PROMOSI BUSINESS TO BUSINESS Mohammad Rizaldi, S.T., M.Ds. Abstrak: Media promosi merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang kegiatan promosi terutama bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana bagi perekonomian global khususnya melanda negara-negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana bagi perekonomian global khususnya melanda negara-negara yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mencermati akan iklim perekonomian global saat ini, tidak salah apabila kita mencoba mengingat kembali berbagai gejolak perekonomian dimana terjadi bencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini menunjukkan semakin bertambahnya kecerdasan dari manusia sejalan dengan berkembangnya waktu. Akses

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

MEMBUAT ANIMASI DUA DIMENSI dengan Macromedia Flash

MEMBUAT ANIMASI DUA DIMENSI dengan Macromedia Flash MEMBUAT ANIMASI DUA DIMENSI dengan Macromedia Flash UNTUK KALANGAN SENDIRI Dilarang menyalin sebagian atau seluruh bagian modul ini tanpa ijin dari penyusun. Modul Workshop : Membuat Animasi Dua Dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi terus melesat seiring perkembangan zaman. Hal ini membuka peluang bagi para pebisnis serta menjadi ladang yang menjanjikan dalam memasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang saat ini sedang marak di kalangan masyarakat. Dalam usaha Laundry ini merupakan gagasan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Animasi Animasi memiliki daya tarik utama dalam sebuah program multimedia interaktif. Untuk lebih memahami animasi, berikut ini beberapa pengertian animasi menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN 34 BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan strategi promosi Taman Safari Indonesia II Prigen sebagai upaya peningkatan brand loyalty, metode yang digunakan selama proses perancangan adalah observasi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Promosi dan Multimedia Interaktif Dalam pembuatan interaktif promosi DIV Komputer Multimedia STMIK STIKOM Surabaya, penulis memerlukan sebuah definisi promosi dan multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi serta pengembangan teknologi di Indonesia membuat internet menjadi media yang digemari masyarakat, karena internet dapat memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran lingkungan/komunitas Motion graphic pada umumnya merupakan gabungan dari potonganpotongan desain berbasis media visual yang menggabungkan Bahasa film dengan desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Alasan Pemilihan Tema Tumbuhnya tingkat pembangunan saat ini menyebabkan semakin banyak berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to animate yang berarti menggerakkan. Contohnya sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Industri periklanan di Indonesia berkembang kian pesat dengan kompetisi ketat di antara para kreator iklan, yang bersaing menciptakan strategi baru untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Multimedia dapat disajikan dalam beberapa metode, antara lain :

BAB III LANDASAN TEORI. Multimedia dapat disajikan dalam beberapa metode, antara lain : BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia dan Desain Grafis Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konteks besar dunia 3D yang kita kenal yaitu suatu alat informasi dengan menggunakan bantuan sebuah software dan di tunjang dengan hardware atau teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah : BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Maksud dan Tujuan Perancangan 2.1.1.Maksud Perancangan Merancang Grafis Website company profile Kodtekno dengan penggayaan sederhana dan informatif. Sehingga pengunjung

Lebih terperinci

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki rentang luas wilayah 1.910.931,32 km² dengan 17.504 pulau didalamnya, dengan 5 pulau besar ; Jawa, Sumatera,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Latar Belakang Pemilihan Tema

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Latar Belakang Pemilihan Tema BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya 1.1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Promosi Musik, penyanyi atau group band dapat dijadikan profesi yang mampu menghasilkan karya seni,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di era global ini persaingan antar dunia perfilman yang semakin ketat membuat setiap bisnis film di bioskop tetap eksis dan mulai mampu bersaing untuk memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat secara umum. Kebutuhan akan internet sudah sangat tinggi, terutama di kotakota besar yang sudah terfasilitasi

Lebih terperinci