1. Fitri Puspitasari Putri ( ) 2. Uhlil Mahdaniyah ( )

Transkripsi

1 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGAMAN UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA PEMADAMAN LISTRIK TOTAL DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK 1. Fitri Puspitasari Putri ( ) 2. Uhlil Mahdaniyah ( ) JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Isu global yang sering diperbincangkan masyarakat Indonesia dan dunia adalah mengenai krisis energi dan pemanasan global. Krisis energi yang dampaknya langsung bisa dirasakan adalah tingginya harga bahan bakar. Hal ini didorong oleh kenyataan bahwa kebutuhan (konsumen) terhadap bahan bakar semakin meningkat dengan pesat, sementara itu sumbernya makin berkurang. Sebagai konsekuensi logis, tanpa bahan baku energi kehidupan ini tidak ada. Selain itu, penggunaan bahan bakar juga berdampak bagi bumi kita. Penggunaan bahan bakar dari minyak dan batu bara disinyalir sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Pemakaian listrik per kapita kadangkala digunakan sebagai indikator perkembangan suatu negara. Di negara yang sedang berkembang, industri merupakan pemakai listrik terbesar dan sekitar 30 persen masyarakat belum dapat menikmati listrik.

3 1.2 Permasalahan Bagaimana cara menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik khususnya usnya yang terdapat di laboratorium Reparasi Listrik PPNS?

4 1.3.Batasan Masalah 1. Pemadaman ini hanya digunakan pada perlatan yang tidak menimbulkan kerusakan bila terjadi pemutusan secara tiba-tiba 2. Peralatan hanya menentukan pola atau alur pemadaman 3. Alur atau pola pemadaman sesuai database beban esential dan beban non esential yang telah dimasukkan pada mikrokontroller 4. tidak membahas Analisis Sistem Tenaga (AST)

5 1.4.Tujuan Dan Manfaat Untuk menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik khususnya yang terdapat di laboratorium Reparasi Listrik PPNS

6 1.5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN BAB II : TINJAUAN PUSTAKA BAB III : METODOLOGI BAB IV : PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB V : ANALISA DATA BAB VI : PENUTUP

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Magnetic Contactor 2.2 Relay 2.3 MCB 2.4 Daya Listrik 2.5 Beban Essensial dan Beban Non Essensial 2.6 MBS 2.7 Tombol Tekan Normally Open (NO) 2.8 Tombol Tekan Normally Close (NC) 2.9 Lampu Indikator 2.10 LCD 2.11 Keypad

8 BAB III METODOLOGI Mulai Identifikasi Studi Perpustakaan Observasi Studi Lapangan Studi Internet Konsultasi Disetujui Tidak Ya Perencanaan Pembuatan Alat Pengujian Alat Penyusunan Laporan Selesai

9 Langkah-langkah metodologi 1. Studi Literatur 2. Persiapan alat dan bahan 3. Pembuatan alat 4. Pengujian Alat 5. Kesimpulan 6. Pembuatan Laporan

10 BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 4.1 Blok Diagram Perancangan Alat

11 Rangkaian Keypad

12 Tampilan LCD

13 Rangkaian Kontrol Panel

14 Single Line Perencanaan Alat

15 Dalam keadaan tidak normal (gangguan)

16 Dalam keadaan normal

17 PENGUJIAN DAN ANALISA Bila besar total arus beban esensial dan beban non esensial besar setting arus pada MBS, maka MBS tidak bekerja, sehingga beban esensial maupun beban non esensial masih tetap mendapatkan suplai tenaga listrik dari sumber utama Bila besar total arus beban esensial dan beban non esensial lebih esar dari setting arus pada MBS, maka MBS bekerja memutuskan suplai tenaga listrik dari sumber utama.

18 Tabel 5.3 Hasil Uji dan Analisa ( Sebelum dipasang alat ) Keadaan Setting Arus (Pada MBS) Arus Terukur (Dengan Tang Ampere) Beban Esensial Beban Non Esensial Normal 3,2 A 2,5 A Bekerja Bekerja Tidak Normal 2,4 A 2,5 A Tidak Bekerja Tidak Bekerja

19 Tabel 5.4 Hasil Uji dan Analisa ( Setelah dipasang alat ) Keadaan Setting Arus (Pada MBS) Arus Terukur (Dengan Tang Ampere) Beban Esensial Beban Non Esensial Normal 2,4 A 2,5 A Bekerja Bekerja Tidak Normal 2,4 A 2,5 A Bekerja Tidak Bekerja

20 KESIMPULAN Berdasarkan studi dan penelitian yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain: Dalam keadaan normal ( bekerja semua / tidak terjadi gangguan ), besar arus pada tang ampere = 2,5 A, besar arus setting pada MBS = 3,2 A, artinya beban-beban esensial maupun beban-beban non esensial masih tetap mendapatkan suplai tenaga listrik dari sumber utama. Dalam keadaan tidak normal ( padam semua / terjadi gangguan ) karena ada penambahan beban, besar arus pada tang ampere = 2,5 A, A besar arus setting pada MBS = 2,4 A, artinya MBS bekerja memutuskan suplai tenaga listrik beban esensial dan beban non esensial. Dalam keadaan tidak normal ( salah satu padam / terjadi gangguan ) karena ada penambahan beban, besar arus pada tang ampere = 2,5 A, A besar arus setting pada MBS = 2,4 A, artinya MBS bekerja memutuskan suplai tenaga listrik beban non esensial saja.

21 SARAN Project work ini masih belum sempurna dalam pemasangan.diusahakan lebih menyempurnakan lagi dan mengukur tiap ukuran komponen. Lebih mencari literatur yang berhubungan dengan pembuatan Project work. Alat ini hanya dapat digunakan pada beban- beban kecil saja. Alat ini menggunakan sumber 220V.Agar alat ini dapat diterapkan di beban-beban yang mempunyai daya besar,maka menambahkan sumber menjadi 380V dan melakukan langkah pada butir 3 di atas.

22 TERIMA KASIH