BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN"

Transkripsi

1 BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN 4.1. Lingkup praktik profesi praktik profesi berlangsung dari 15 Agustus hingga 14 Oktober Pada waktu tersebut, Praktikan pengerjaan project berada dalam tahapan Desain. Adapun lingkup pembahasan dalam mengetahui kegiatan praktik profesi yang akan di bahas pada laporan ini adalah : Skema Kegiatan Selama praktik profesi Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Launching Ijin Master Plan Konsep Desain Skematik Desain Interior Tender Waktu Pelaksanaan praktik profesi Pelaksanaan Gambar 5. Skema Kegiatan praktik profesi Sumber : Data Penulis Pada Skema di atas Praktikan membahas proyek yang dikerjakan selama praktik profesi. Adapun lingkup pembahasan dalam mengetahui kegiatan praktik profesi yang akan di bahas pada laporan ini adalah : 1. Master Plan (Belum memulai praktik profesi) 2. Denah-denah (Telah memulai praktik profesi) 3. 3D Bangunan (Telah memulai praktik profesi) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 40

2 4.3. Proses Pengerjaan Denah Pada Proses ini pada awal-awal mulainya praktik profesi, Praktikan terlebih dahulu mengerjakan perbaikan denah yang telah di koreksi oleh kepala arsitek, praktikan beserta pembimbing praktik profesi di minta untuk mengubah besaran ruang menghilangkan kolom dan memperlebar jarak naungan canopy. Perubahan Penggunaan Kolom Pelebaran Canopy Penambahan Kursi Permanen Perluasan Ruang Loker Gambar 6. Denah Mini Club Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Pada saat pembuatan Denah, kepala arsitek berpendapat bahwa ruang loker perlu ada perluasan sebesar 0.5 m x m karena di harapkan perluasan dapat memungkinkan penempatan loker-loker dengan jumlah yang lebih banyak, dan juga pada perubahan penghilangan kolom, kepala arsitek berpendapat, kolom-kolom yang sebelumnya di buat hanya mempersempit ruang teras yang hanya selebar 1 meter saja, padahal dari segi kekuatan, tanpa kolom pun canopy dapat berdiri kokoh, kemudian pada permasalahan di canopy terbilang cukup sederhana, hanya ada penambahan besaran naungan untuk mengurangi efek tampias air hujan yang masuk lewat jendela boven di area toilet. Selain itu sedikit ada tambahan kursi permanen di toilet pria dan wanita. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 41

3 Perluasan Ruang Loker Gambar 7. Perluasan Ruang Loker Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Pada ruang loker ada perluasan sebesar 0.5 m x m karena di harapkan perluasan dapat memungkinkan penempatan loker-loker dengan jumlah yang lebih banyak, dengan total 96 loker berukuran 31.5 cm x 31.5 cm. Perubahan penggunaan kolom Gambar 8. Perubahan Penggunaan Kolom Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Pada area teras juga pada perubahan penghilangan kolom, kepala arsitek berpendapat, kolom-kolom yang sebelumnya di buat hanya mempersempit ruang teras yang hanya selebar 1 meter saja, padahal dari segi kekuatan, dengan canopy beukuran 1m x 6m, kolom struktur masih kuat untuk menopang canopy. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 42

4 Pelebaran Canopy Gambar 9. Perubahan Canopy Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Permasalahan pada canopy terbilang cukup sederhana, hanya ada penambahan besaran naungan sebesar 30cm, dari 20cm menjadi 50cm, bertujuan untuk mengurangi efek tampias air hujan yang masuk lewat jendela boven di area toilet. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 43

5 4.4. Proses Pengerjaan Fasade Gambar 10. Tampak Mini Club Tesla Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Pada rencana bagian fasade, kepala arsitek berpendapat bahwa bagian atap sitting area perlu ada pertambahan level ketinggian, bertujuan untuk membuat kesan ruang yang lebih luas karena pada sitting area akan banyak orang yang berkumpul, dan juga pada fasade atap sitting area perlu ada tambahan bagian untuk jalur keluar masuk udara dan masuknya cahaya, namun cahaya di harapkan dapat masuk ke sitting area tidak terlalu besar sehingga dibuat ruas-ruas yang bermatrial pvc bermotif kayu yang di susun berpola gelombang yang di topang oleh hollow, sehingga dengan demikian fasade dapat terlihat indah dan bermanfaat. Selain itu juga, fasade bangunan pendukung fasilitas Mini club tersebut juga ada penyegaran, pada tampak samping kanan, di buat roster berukuran 0.8m x 2.6m dengan ukuran per pola 20cm x 20cm. dan ada perubahan penghilangan motif batu alam pada dinding bagian bawah bangunan pendukung aktifitas. Pada Fasade bagian tampak samping kiri, praktikan di minta oleh kepala arsitek untuk membuat desain tralis besi untuk bagian ruang loker dan ada tambahan sedikit aksen pada bentuk canopy jendela. Pada tahap terakhir Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 44

6 perubahan fasade, praktikan juga di minta untuk mendesain pola railing untuk sitting area dengan pola senada dengan bentuk-bentuk bangunan Mini Club Tesla. Perubahan Atap Sitting Area Gambar 11. Atap Sitting Area Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Pada bagian atap sitting area perlu ada pertambahan level ketinggian, bertujuan untuk membuat kesan ruang yang lebih luas karena pada sitting area akan banyak orang yang berkumpul, dan juga pada fasade atap sitting area perlu ada tambahan bagian untuk jalur keluar masuk udara dan masuknya cahaya, namun cahaya di harapkan dapat masuk ke sitting area tidak terlalu besar sehingga dibuat ruas-ruas hollow yang bermatrial pvc bermotif kayu berukuran 50cm x 50cm yang di susun berongga dan berpola gelombang yang di topang oleh besi hollow, sehingga dengan demikian fasade dapat terlihat indah dan bisa memasukan cahaya yang cukup beserta sebagai sirkulasi angin. Gambar 12. Hollow PVC 50cm x 50cm Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 45

7 Perubahan Fasade Tampak Samping Kanan Pada tampak samping kanan, di buat roster berukuran 0.8m x 2.6m dengan ukuran per pola 20cm x 20cm. Gambar 13. Penambahan Roster Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Gambar 14. Roster Beton Sumber: Dan juga ada perubahan penghilangan motif batu alam pada dinding bagian bawah bangunan pendukung aktifitas. Gambar 15. Perubahan Penggunaan Batu Alam Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 46

8 Perubahan Fasade Tampak Samping Kiri Pada Fasade bagian tampak samping kiri, praktikan di minta oleh kepala arsitek untuk membuat desain tralis besi dengan tema yang senada dengan bentuk-bentuk yang telah di terapkan pada Mini Club Tesla. Gambar 16. Pembuatan Tralis Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Gambar 17. Motif Tralis 3D Sumber: dokumen pribadi Gambar 18. Motif Tralis 2D Sumber: dokumen pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 47

9 Perubahan aksen canopy jendela Untuk bagian ruang loker dan ada tambahan sedikit aksen pada bentuk canopy jendela. Gambar 19. Perubahan Canopy Jendela Sumber: dokumen pribadi Gambar 20. 3D Canopy Jendela Sumber: dokumen pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 48

10 Desain Pola Railling Pada tahap terakhir perubahan fasade, praktikan juga di minta untuk mendesain beberapa pola railing besi tempa untuk sitting area dengan pola senada dengan bentuk-bentuk bangunan Mini Club Tesla, Praktikan membuat 3 pola desain untuk alternatif pilihan. Gambar 21. Pembuatan Desain pola Railling Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Gambar 22. Desain pola Railling 3D Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Sebelumnya, praktikan telah mendesain 3 pola desain reailling alternatif, dengan bentuk yang berbeda namun dengan tema dan ukuran besi yang sama. Gambar 23. Desain pola Railling alternatif 2D Sumber: PT. Serpong Cipta Kreasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 49

11 Besi Tempa Railling pada sitting area menggunakan material besi tempa dengan tebal 2cm x 2cm dengan pola desain yang di buat oleh konsultan arsitek lalu kemudian untuk pelaksanaannya di serahkan kepada spesialis besi tempa yang di tentukan melalui proses tender. Gambar 24. Pembuatan Besi Tempa Sumber: Pengerjaan Detail Sitting Area Gambar 25. Detail Sitting Aera Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 50

12 Hollow Kerangka Plafond 4cm x 4cm Plafond Gypsum Tebal 1cm Indiect Lighting LED Strip Hollow Kerangka Plafond Gambar 26. Detail Sitting Aera Gambar 27. Detail Kerangka Plafond Sumber: Rangka plafon gypsum pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis rangkanya yaitu yang menggunakan rangka kayu serta rangka metal atau zing alum. Namun pada sitting area ini menggunakan rangka metal yang lebih tahan lama dan sebih mudah dan lebih rapi dalam pengerjaannya Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 51

13 Gambar 28. Rangka plafond metal Sumber: Rangka plafon papan gypsum dari metal furing atau hollow umumnya menggunakan sistem suspended ceiling. Sistem ini menghasilkan kisi-kisi dari metal yang digantung dibawah atap atau dak beton dengan menggunakan rangkaian kawat. Kisi-kisi ini kemudian ditutup dengan menggunakan papan gypsum. Sistem suspended ceiling terbagi menjadi dua yaitu sistem ekspos (exposed grid) yang menonjolkan kisi-kisi rangka plafon dan sistem tanpa sambungan (concealed grid) yang menghasilkan penampilan yang mulus dan bersih. Plafond Gypsum Gambar 29. Detail rencana plafond gypsum Sumber: Pada langit-langit sitting area mini club ini menggunakan plafond berbahan gypsum dengan ketebalan 1cm dengan penggunaan compound pada pengaplikasian Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 52

14 sambungan pada setiap lembar gypsum yang terpasang, yang kemudian di cat berwarna putih. Gambar 30. Plafond gypsum Sumber: Indirect Lighting Gambar 31. Contoh proyek indirect lighting Sumber: Pada plafond sitting area mini club ini pada bagian dalam menggunakan indirect lighting, yaitu sistem yang menempatkan sumber cahaya dibalik suatu bidang aplikasi, dan memanfaatkan refleksi cahaya dari balik bidang tersebut untuk membentuk kesan cahaya tertentu. Permainan cahaya tidak langsung menghasilkan efek gradasi dan bayang-bayang pada bidang yang tidak terkena bayangan. Sistem pencahayaan ini memiliki tujuan utama yaitu untuk menegaskan kesan tertentu dari suatu ruang, atau membentuk batasan pada suatu bidang aplikasi. Kekurangannya adalah efisiensi cahaya total dari sumber cahaya yang jatuh pada permukaan benda akan berkurang, Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 53

15 sementara untuk kelebihannya adalah tidak menimbulkan silau dan bayangan sehingga lebih nyaman. Gambar 32. Sistem Indirect Lighting Sumber: LED Strip Lighting Gambar 33. Contoh Project LED Strip Lighting Sumber: Pada ring pengikat kolom pada atap sitting area mini club ini di aplikasikan penerangan penghias berupa LED Strip lightning, kumpulan lampu LED yang tersusun berupa garis yang dapt menghasilkan cahaya berbentuk bentangan yang memiliki warna berbeda (RGB) atau single colour (White). Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 54

16 LED Strip pada pemasangannya cukup sederhana, yaitu hanya perlu di tempel tau di buat bracket custom untuk peletakan LED Strip yang sempurna, untuk sumber listrik menggunakan jenis AC (Alternating current). Gambar 34. LED Strip Sumber: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 55

17 4.6. Pengerjaan Rencana Kusen Pada perencanaan kusen pada bangunan mini club, hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan kusen jendela dan pintu yang akan di gunakan adalah, luasan permukaan dinding dan kebutuhan besaran pencahayaan yang masuk pada ruang, namun pada pembuatan rencana kali ini, praktikan membuat sesuai arahan kepala arsitek untuk menseragamkan penggunaan kusen yang telah di gunakan pada proyek mini club pada cluster lainnya, maka pada pengerjaan kali ini di anggap sudah sesuai dan tidak ada pengajuan revisi. Kode Jenis Kusen Gambar 35. Keyplan Kusen Kode jenis kusen adalah sebagai penanda jenis kusen pada titik-titik yang di tentukan, tujuannya adalah untuk mempermudah pelaksana untuk menghitung jumlah dan memasang kusen-kusen dengan jenis tertentu pada titik yang di tentukan. Jenis-jenis kusen yang di gunakan pada bangunan mini club ini memiliki 10 jenis yang berbeda, yang terdiri dari pintu, jendela jungkit, jendela boven, railing dan roster. Berikut gambar detail dari berbagai jenis kusen yang di gunakan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 56

18 Gambar 36. Detail Kusen Gambar detail kusen beserta railing dan roster di buat di satu lembar gambar kerja, biasanya jika terdapat banyak jenis yang di gunakan, setiap jenis di bedakan pada lembar gambar yang berbeda, tujuannya untuk memudahkan pelaksana menentukan berapa banyak jenis kusen, railing dan roster yang di butuhkan. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 57

19 4.7. Pengerjaan Rencana Pola Lantai Pada perencanaan pola lantai bangunan mini club, hal yang harus di tentukan adalah penentuan starting point, titik di mana pemasangan lantai pertama di pasang pada ruang, hal yang menjadi pertimbangan untuk membuat pola lantai adalah menghindari banyaknya penggunaan kramik yang terbuang karena adanya pemotongan kramik, dan juga untuk menghindari pola ukuran kramik yang berukuran di bawah 2cm, karena pada pelaksanaannya kramik yang di potong di bawah 2cm akan pecah dan tidak dapat di gunakan. Contoh Kramik yang di potong Starting Point Pola Lantai Dinding Gambar 37. Keyplan Pola Lantai Pada pengerjaan pola lantai dinding, biasanya di perlukan pada ruang-ruang tertentu, seperti kamar mandi dan janitor, pada bangunan mini club ini, rencana pola lantai dinding di buat pada pengerjaan ruang toliet pria/wanita, toilet ruang jaga, dan janitor. Pada dasarnya pengerjaan pola lantai dinding memiliki persamaan pada pertimbangannya dengan rencana pola lantai, hanya pada penentuan jumlah pola vertikal bergantung pada ukuran level ketinggian plafond. Dan pada perencanaan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 58

20 pola dinding, di usahakan pola garis nat saling bertemu antar garis nat pada pola lantai agar terlihat lebih baik secara estetika. Berikut contoh pada gambar rencana pola lantai dinding janitor. Level ketinggian plafond Ukuran Kramik Starting point Gambar 38. Detail Janitor Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 59

21 4.8. Pengerjaan Rencana Plafond Spesifikasi Plafond Janggutan Shadow Line Gambar 39. Detail shadow line Pada pembuatan rencana plafond bangunan mini club ini, ada beberapa hal yang harus di tentukan, yaitu material dasar plafond yang akan di gunakan, ketebalan, material rangka, dan level ketinggian plafond. Pada bangunan mini club ini material plafond yang di gunakan adalah jenis gypsum, namun praktikan tidak mengetahui mengenai merek dan tingkat kualitas gypsum seperti apa yang akan di gunakan, tetapi menurut kepala arsitek bisa di pastikan kualitas gypsum yang akan di gunakan adalah yang paling baik pada tempat dengan konsentrasi air yang tinggi dengan jenis moisture resistant (anti lembab), sebab bangunan mini club ini di desain sebagian besar untuk area aktivitas swimming pool. Gambar 40. Moisture Resistant Gypsum Sumber: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 60

22 Shadow Line Shadow Line Shadow Line Gambar 41. Detail Shadow Line Pada pertemuan antara dinding dan plafond di beri shadow line sebesar 1cm. Shadow line pada plafond Ini berfungsi untuk menutupi / menyamarkan pecah pinggir. Pada bangunan mini club ini tidak lagi memakai list profil. Shadow line biasanya dipakai pada penaikan dan penurunan plafon (drop ceiling), dan juga sebagai profil untuk mempertegas garis ruang dan menambah kesan elegan. Pada pertemuan antara dinding dan plafond gypsum di pasang stopping beads sebagai pengikat di ujung plafond gypsum. Gambar 42. Stoppong beads Sumber: Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 61

23 4.9. Pengerjaan Plotting Cat Kode jenis cat Legenda Tipe Cat Gambar 43. Rencana Plotting Cat Pada pembuatan plotting cat pada seluruh bangunan mini club, praktikan di beri pilihan sample cat yang di gunakan pada cluster summarecon, semua cat yang menjadi pilihan adalah warna yang sudah di setujui sebagai ciri khas cluster summarecon. Warna khas summarecon di bagi menjadi 2 jenis, yaitu warna cat umum dan warna cat aksen, dan masing-masing terdiri dari beberapa warna cat yang menggunakan produk dari merek Decorshield. Gambar 44. Sample Cat Summarecon Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 62

24 Gambar 45. Sample Cat Summarecon Pada pengerjaan plotting cat ini, praktikan juga di minta oleh kepala arsitek untuk menentukan warna pada bangunan mini club dengan beberapa model alternatif warna yang akan di gunakan. Berikut beberapa alternatif penentuan cat : Alternatif 1 Saddle Hom (Set 1 Aksen 1) Leather Saddle (Set 1 Aksen 2) Batu Alam Gambar 46. Alternatif plotting warna cat 1 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 63

25 Alternatif 2 Leather Saddle (Set 1 Aksen 2) Batu Alam Dessert Island (Car Umum 1) Gambar 47. Alternatif plotting warna cat 2 Alternatif 3 Batu Alam Dessert Island (Car Umum 1) Leather Saddle (Set 1 Aksen 2) Gambar 48. Alternatif plotting warna cat 3 Tema aksen pada warna bangunan mini club, praktikan memilih aksen coklat, karena praktikan ingin menyeimbangkan antara warna penghijauan sekitar dengan wana kayu atau coklat. Model plotting warna yang di setujui oleh kepala arsitek adalah yang model alternatif 2, karena pertimbangan pada penentuan warna adalah keseimbangan antar warna, agar tidak terlalu kontras dan memiliki unity pada tema aksen warna. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 64

26 Sitting Area White 9010 Hitam Doff Leather Saddle (Set 1 Aksen 2) Batu Alam Gambar 49. Plotting cat sitting area Untuk sitting area praktikan di minta untuk menyesuaikan aksen tema pada bangunan mini club, pada plotting cat sitting area praktikan tidak di ajukan untuk revisi, maka demikian warna yang telah di setujui oleh kepala arsitek. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 65

27 4.10. Video Animasi 3D Untuk mengetahui suasana hasil rancangan proyek mini club cluster tesla, praktikan membuat gambaran video 3D animasi sebagai bahan pertimbangan untuk arsitek mengenai estetika dan fungsi. Berikut video animasi yang dapat di lihat di website YouTube. Link : Gambar 50. Screenshoot animasi 3D Sumber: dokumen pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 66

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI

BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI BAB V : DETAIL PELAKSANAAN PRAKTIK PROFESI 5.1. Waktu pelaksanaan praktik profesi Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Persiapan (galian) Pekerjaan struktur Pekerjaan finishing

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan

Lebih terperinci

PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%)

PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN. Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%) PROYEK : APARTEMEN TREE PARK BSD SERPONG LOKASI : TANGERANG SELATAN BANTEN No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga Bobot Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A PEKERJAAN PERSIAPAN

Lebih terperinci

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB AR 3232 ARSITEKTUR INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN Dosen : Dr. Ir. Himasari Hanan, MAE DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB LAPORAN Oleh: Teresa Zefanya 15213035 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2

BAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

Teknis Menggambar Desain Interior

Teknis Menggambar Desain Interior TEKNIK MEMBUAT GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR Pentingnya gambar teknik bagi orang yang bekerja di bidang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi pengarang. Gambar teknik merupakan suatu media

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR

Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR Achmad Rifki Fauzi TEKNIK PERENCANAAN SIPIL DAN ARSITEKTUR LATAR BELAKANG Didalam membangun sebuah bangunan, perlu adanya penjadwalan yang sestematis, sehingga bangunan yang akan dibangun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal

Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Tugas AR2212 Perilaku dan Desain Arsitektur Observasi Citra Visual Rumah Tinggal Teresa Zefanya / 15213035 Rumah Bagus 1 Gambar 1. Rumah Bagus 1 Rumah di atas berlokasi di Jalan Pager Gunung, Bandung.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan

BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan 73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar.  1. Transit Hub BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 1. Transit Hub Sebuah kesatuan fungsi bangunan yang terdiri atas beberapa moda transportasi dan program ruang yang mencoba merangkum dan menghasilkan kepadatan pergerakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris

Lebih terperinci

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove

Lebih terperinci

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-8 1 Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya Penulis : Eric Charlie Lie dan Luciana Kristanto Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl.

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

Putih Abu Hitam Coklat

Putih Abu Hitam Coklat KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka

Lebih terperinci

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND OLEH : YUNA ARIFAH PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGAMATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN INTERIOR DINDING DAN PLAFOND PADA GEDUNG MNC NEWS CENTER, JAKARTA OLEH : YUNA ARIFAH 27312952 PRESENTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk dapat memahami

Lebih terperinci

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN DENAH atau PLAN : berasal dari kata latin PLANUM berarti dasar, arti lebih jauh lantai DENAH adalah : Merupakan penampang potongan horisontal

Lebih terperinci

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG

LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG LAPORAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGHUBUNG 1. Latar Belakang Perguruan Tinggi Raharja memiliki 2 gedung yaitu Gedung Modern dan Gedung Lake View dimana mobilitas sivitas pribadi Raharja pada dua bangunan ini

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH LANTAI A. PEKERJAAN LANTAI I. PEKERJAAN AWAL. Pembersihan Lokasi Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung

Lebih terperinci

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn OLAHAN DINDING Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn PENGERTIAN DINDING Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu RUANG. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

BAB V TINJAUAN KERJA PRAKTEK

BAB V TINJAUAN KERJA PRAKTEK BAB V TINJAUAN KERJA PRAKTEK 5.1. Lingkup Kegiatan Kerja Praktek Selama pelaksanaan praktik profesi di Estee Architect & Partner, praktikan telah dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Gaya dan Tema Perancangan Gaya dan tema dari perancangan interior Sekolah Lukis Ohayo ini mengarah pada gaya modern pop art. Pemilihan gaya modern pop art karena gaya

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1. Pengertian Plafon juga sering disebut langit-langit merupakan komponen bangunan yang berfungsi sebagai lapisan yang membatasi tinggi suatu ruangan dan dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan. BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN BAB 6 HASIL RANCANGAN Perancangan Komplek Pesantren Modern di Bugul Kidul Pasuruan ini menerapkan konsep Geometri Islami, dengan membuat modul gabungan antara lingkaran dengan kotak. kemudian dari modul

Lebih terperinci

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara

Lebih terperinci

1. Diberikan : Gambar Denah Rumah Tinggal Sederhana Type 100/200 Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan.

1. Diberikan : Gambar Denah Rumah Tinggal Sederhana Type 100/200 Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan. TUGAS KE 1 : Membuat gambar kerja 2 dimensi (Ortografik) : 6 jam (6x60 menit) Gambar Denah Rumah Tinggal Sederhana Type 100/200 Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan. Buatlah gambar Denah,Tampak,

Lebih terperinci

Experience Resort Living

Experience Resort Living Welcome! Selamat datang di Bali Resort, hunian dengan konsep Bali yang merupakan jawaban bagi Anda yang ingin keluar dari kehidupan perkotaan. Bayangkanlah nuansa kehidupan Bali yang alami dibalik pintu

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan

Lebih terperinci

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary Architecture White Simplicity in Neoclassic 80 #006 / 2014 Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto Eleganitas yang terpancar lewat pilihan warna, proporsi dan elemen detilnya, dapat melengkapi karakter

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #008 / 2015

Architecture. Home Diary #008 / 2015 Architecture 82 A View of White Teks : Widya Prawira Foto : Bambang Purwanto Sejurus mata memandang, palette putih mendominasi dalam kesederhanaan desain yang elegan, warm dan mewah. K lasik adalah abadi.

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan BAB 6 HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan konsep High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan yang mengedepankan

Lebih terperinci

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1

Gambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1 BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PERENCANAAN RUMAH TINGGAL Kramat Batu Jl. Kramat batu 1, Cilandak, Kel. Gandaria, Jakarta selatan Disusun Oleh: KHOIRUL AMRULLOH (NIM: 41213110104) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi

Lebih terperinci

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1 (S-1) Disusun oleh: Nama : NIM : PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT PLAFON / LANGIT-LANGIT: ADALAH SALAH SATU ELEMEN PEMBENTUK RUANG YANG MEMBATASI RANGKA ATAP DENGAN RANGKA BANGUNAN, DAN MEMPUNYAI FUNGSI: 1. SEBAGAI BATAS TINGGI RUANGAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG DAN FASILITAS BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG DAN FASILITAS BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG DAN FASILITAS BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN BAREBBO KABUPATEN BONE LOKASI : KECAMATAN BAREBBO DAFTAR ISI NAMA

Lebih terperinci

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim Compact House Penulis Mufliah Nurbaiti Fotografer Ahkamul Hakim Idealnya sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal didirikan berdasarkan kebutuhan penghuninya. Selain itu, bentuk kaveling juga turut memengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN 1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN Gambar kerja tampak dan potongan pada proses merancang bangunan adalah hasil dari pemikiran semua aspek bangunan. Potongan dan tampak bangunan belum dapat dipastikan jika

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen. BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

1. Diberikan : Gambar Denah Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan.

1. Diberikan : Gambar Denah Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan. TUGAS KE 1 : Membuat gambar kerja 2 dimensi (Ortografik) : 4 jam (4x60 menit) Gambar Denah Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan. Buatlah gambar Denah,Tampak Depan,Tampak Samping dan Potongan

Lebih terperinci

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1 Deskripsi Umum Projek Tema yang dibahas dalam perancangan ini adalah Reborn, merupakan bagian dari kehidupan atau perjalanan yang tampak dari kacang hijau, pada saat itu kita

Lebih terperinci

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1 CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1 Pada Artikel ini kami menyajikan cara menghitung volume pekerjaan Pembangunan rumah 2 lantai, Karena Panjangnya artikel maka kami buat bersambung

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015 Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan Pintu dan Jendela 1. Pendahuluan Pintu dan jendela pada dasarnya terdiri dari: kusen (ibu pintu/jendela ) dan daun (pintu/jendela) Kusen adalah merupakan rangka pintu atau jendela yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy Konsep Lantai Studio Balet Lantai dengan konsep Fairy biasanya berkesan mewah. Mewah karena berdasarkan pada kehidupan putri dan pangeran di dalam kastil yang megah dan indah Aplikasi konsep fairy tale

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan

Lebih terperinci

Architecture. Home Diary #007 / 2014

Architecture. Home Diary #007 / 2014 Architecture 58 The Art of Tropical Living Teks : Wdya Prawira Foto : Bambang Purwanto Desain rumah tropis yang menampilkan keindahan detil pada setiap sudutnya ini mampu menghadirkan sebuah rasa romantis

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain

Lebih terperinci

Teknik Visualisasi Digital

Teknik Visualisasi Digital Teknik Visualisasi Digital Materi : PRODUK GAMBAR RAKHMANITA GAMBAR DALAM ARSITEKTUR GAMBAR DALAM ARSITEKTUR Gambar merupakan alat komunikasi visual bagi seorang arsitek, peran gambar memang sangat penting

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.

Lebih terperinci

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung 5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Keikutsertaan Praktikan dalam Proyek Selama praktikan mengikuti proses pelaksanaan praktek profesi ini mempunyai kedudukan sebagai desainer interior. Selama masa praktek profesi

Lebih terperinci

Bangunan SPA ini terietak di Jl. Sunan Mantingan, Demaan, Jepara,

Bangunan SPA ini terietak di Jl. Sunan Mantingan, Demaan, Jepara, / / BABV y PENGEMBANGAN DESAIN 5.1 SITUASI Bangunan SPA ini terietak di Jl. Sunan Mantingan, Demaan, Jepara, dengan luasan sekitar PV^AV-i/-.*1/*- Massa bangunan utama Entrane bangunan Lobby Gambar 5.1

Lebih terperinci

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci