BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah satu kunci kesuksesan pelayanan kesehatan secara langsung dipengaruhi oleh tenaga kesehatan, baik keahlian, sifat dan motivasi dalam pekerjaan (Ratnamiasih, 2012). Keterikatan tenaga kesehatan dengan rumah sakit dipengaruhi oleh faktor kepuasan dalam pekerjaan. Menurut penelitian Fang, dkk. (2015) kurangnya kepuasan pada rumah sakit pemerintah terkait dengan penentuan kompensasi (pendapatan) dan peluang untuk mendapatkan pelatihan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pekerjaan tenaga kesehatan gigi adalah persepsi terhadap gaji/pemasukan, waktu personal, hubungan dengan tenaga medis lain, hubungan dengan pasien dan fasilitas pelatihan yang diberikan (Fahim, 2013). Dari data tersebut menunjukkan adanya keterikatan tenaga kesehatan terhadap rumah sakit yang berhubungan dengan kepuasan tenaga kesehatan di dalam pekerjannya. Rumah sakit umum daerah (RSUD) Panembahan Senopati merupakan rumah sakit rujukan di daerah Bantul. RSUD Panembahan Senopati menyediakan fasilitas poli gigi untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Tenaga medis di poli gigi RSUD Panembahan Senopati terdiri dari 4 dokter gigi spesialis, yaitu bedah mulut, orthodonsia, prosthodonsia dan konservasi, 2 dokter gigi umum dan 6 perawat gigi. 1

2 2 Dari data 10 besar penyakit rawat jalan di tahun 2014 menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat untuk pelayanan gigi di RSUD Panembahan Senopati cukup tinggi. Peringkat ke-5 penaykit rawat jalan adalah nekrosis pulpa gigi dan peringkat ke-9 adalah kasus impaksi gigi dapat dilihat pada gambar 1 (RSUD Panembahan Senopati, 2014). Hal ini menunjukkan dibutuhkannya pelayanan gigi dan mulut yang berkualitas. Gambar 1. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2014 Kualitas mutu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh kompetensi dan kinerja pemberi pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan profesi, fasilitas pelayanan kesehatan, efisiensi dan sistem pembiayaan kesehatan (Sulastomo, 2007). Kompetensi dokter dan perawat mempengaruhi kepuasan kerja dan kualitas pelayanan (Ratnamiasih 2012). Terdapat lima karakteristik kepuasan kerja yaitu: jasa (pay), pekerjaan itu sendiri (work it self), promosi (promotion), supervisi (supervision) dan rekan kerja (co-worker) (Smith dan Gibson, 2005 cit. Cahyani dkk., 2013). Kepuasan dokter dipengaruhi oleh suasana kerja, supervisi,

3 3 kebutuhan penghargaan dan fasilitas untuk menerapkan dan mengembangkan keterampilannya (Cahyani dkk., 2013). Adapun fasilitas rumah sakit yang dapat diberikan kepada tenaga medis berupa anggaran dana untuk continuing professional development (CPD). Menurut Parboosingh (2000) pengembangan professional berkelanjutan atau continuing professional development (CPD) adalah sarana pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga profesional dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. RSUD Panembahan Senopati telah memberikan anggaran dana CPD sebesar tiga juta rupiah setiap tahunnya untuk tenaga medis. Dokter gigi dan perawat gigi dituntut untuk memenuhi satuan kredit poin (SKP) untuk perpanjangan surat tanda registrasi (STR). Pengumpulan SKP didapat melalui kegiatan utama berupa kegiatan ilmiah dan keterampilan (hands on) serta kegiatan penunjang seperti bakti sosial, penulisan artikel kesehatan, menduduki jabatan/mendapatkan penghargaan dan pengurus organisasi profesi (PB PDGI, 2016). Kebijakan anggaran dana CPD dari RSUD Panembahan senopati dirasa belum memadai untuk dapat memenuhi kebutuhan pengembangan dan kemampuan klinis tenaga kesehatan gigi. Dibutuhkan evaluasi lebih dalam untuk mengetahui ketidakpuasan tenaga kesehatan gigi terhadap kebijakan CPD. Adapun faktor lain yang berkaitan dengan jasa medis adalah remunerasi dan tarif pelayanan. Menurut Permenkes (2014), remunerasi adalah sistem pembagian keuangan yang meliputi pembiayaan untuk pekerjaan/jabatan, pembiayaan untuk kinerja dan pembiayaan untuk perorangan. Kebijakan terkait dengan remunerasi sudah diterapkan di RSUD Panembahan Senopati. Berdasarkan hasil penelitian

4 4 awal, kebijakan remunerasi menimbulkan ketidakpuasan tenaga kesehatan gigi karena pendapatan dokter gigi dan perawat gigi tidak berbeda jauh padahal tanggung jawab dan kompetensi dokter gigi lebih besar dibandingkan dengan perawat gigi yang seharusnya pendapatan dokter gigi lebih besar. Dibutuhkan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui ketidakpuasan tenaga kesehatan gigi terhadap kebijakan remunerasi. Dalam program pemerintah berupa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sebagian besar masyarakat yang berobat ke RSUD Panembahan Senopati sudah memiliki jaminan kesehatan dan ketentuan tarif pelayanan yang bisa di klaim sudah ditentukan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Kesehatan (BPJS). Dalam aturan penetapan tarif pelayanan RSUD Panembahan Senopati Bantul menyesuaikan dengan peraturan menteri kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan (Kemenkes, 2014). Dari kebijakan tarif pelayanan di RSUD Panembahan Senopati menimbulkan ketidakpuasan tenaga kesehatan gigi karena dirasa belum sesuai antara tarif pelayanan dengan kegiatan pelayanan kesehatan di poli gigi. Hampir seluruh pelayanan gigi berupa tindakan sehingga tidak hanya membutuhkan pengetahuan tetapi juga kemampuan dan keterampilan yang perlu lebih dihargai. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mencari pemahaman persepsi kepuasan tenaga kesehatan gigi terhadap CPD, remunerasi dan tarif pelayanan di RSUD Panembahan Senopati.

5 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah persepsi kepuasan tenaga kesehatan gigi terhadap continuing professional development (CPD), remunerasi dan tarif pelayanan di RSUD Panembahan Senopati? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kepuasan kerja yang dirasakan oleh tenaga kesehatan gigi di RSUD Panembahan Senopati. 2. Mendeskripsikan perbedaan kepuasan dokter gigi spesialis, dokter gigi umum dan perawat gigi. 3. Mendeskripsikan faktor kepuasan lain yang berhubungan dengan tingkat kepuasan kerja tenaga kesehatan gigi. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Pihak manajemen RSUD Panembahan Senopati dapat memanfaatkan hasil kajian ini sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan manajerial yang berkaitan dengan Continuing Professional Development (CPD) dan remunerasi.

6 6 2. Pihak Pemerintah dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan evaluasi penetapan tarif pelayanan gigi di Indonesia. 3. Penelitian lain dapat menjadikan hasil kajian sebagai tambahan refrensi dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut. E. Keaslian Penelitian Penelitian yang berkaitan dengan kepuasan tenaga kesehatan sudah beberapa kali dilakukan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dilakukan antara lain: No. 1. Judul Penelitian Determinan Kepuasaan Kerja Dokter Umum 5 RSUD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Syamsudhuha, 2011) Tabel 1. Keaslian Penelitian Perbedaan Penelitian ini melibatkan sebanyak 44 dokter umum. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross sectional untuk mengukur variabel yang berhubungan dengan kepusaan kerja. Faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter umum adalah jenis kelamin dengan insentif. Jenis kelamin, umur, status perkawinan, pangkat/golongan, insentif, lingkungan kerja, jam kerja, penghargaan, pengembangan karir, dan variasi pekerjaan merupakan faktor resiko munculnya ketidakpuasan kerja.

7 Factors Related to Job Satisfaction Among Lithuanian Dentist (Puriene dkk., 2007) An Assesment of Career Satisfaction Among A Group of General Dental Practitioners in Staffordshire (Gilmour dkk., 2005) Penelitian ini meneliti tingkat kepuasan pekerjaan diantara dokter gigi di Lithuania dengan mengeskplorasi kepuasan dari perbedaan faktor lingkungan pekerjaan terhadap kepuasan untuk mendapatkan rata-rata kepuasan. Penelitian dilakukan survei terhadap 2449 dokter gigi yang terdaftar di Lithuanian Associatian Dental. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dokter gigi yang paling signifikan dipengaruhi oleh waktu lamanya bekerja, evaluasi dan apresiasi pekerjaan, dan penghasilan. Penelitian ini melakukan penelitian tingkat kepuasan dokter gigi di daerah Staffordshire (Inggris) serta menilai hubungan variasi personal dan pekerjaan yang menjadi faktor kepuasan. Penelitian dilakukan survei pada 396 dokter gigi terdaftar sebagai praktisi. Hasil dalam penelitian terdapat hubungan yang kuat antara kepuasan pekerjaan dengan kepuasaan profesional dalam bekerja, jalannya perawatan, pendapatan, penghargaan dan waktu pekerjaan.