BAB IV. ANALISIS PELAKSANAAN TABUNGAN QURBAN AMANAH ib DI BPRS AMANAH SEJAHTERA CARME GRESIK

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TABUNGAN QURBAN AMANAH ib DI BPRS AMANAH SEJAHTERA CARME GRESIK A. Pelaksanaan Tabungan Qurban Amanah ib di BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik Lembaga perbankan syariah merupakan badan usaha yang bergerak pada sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Lembaga perbankan syariah adalah langkah aktif yang bertujuan untuk restrukturisasi sistem perbankan yang berbasiskan riba menjadi sistem bagi hasil, dalam artian ada misi berdakwah dalam tujuan adanya lembaga perbankan syariah. Selain tujuan berdakwah dan memperbaiki perekonomian umat, lembaga perbankan syariah juga besifat profit oriented. Guna mencapai tujuan tersebut sangat penting adanya manajemen operasional yang bagus. Begitu juga di BPRS Amanah Sejahtera, manajemen operasioanal yang bagus akan membantu dan mempermudah untuk mencapai tujuan dari BPRS Amanah Sejahtera. Manajmen opersional BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik dalam pelaksanaan operasionalnya bedasarakan prinsip-perinsip sebagai berikut: 1. Prinsip syariah Dalam bertransaksi BPRS Amanah Sejahtera sangat menghindari hal-hal yang bertentangan dengan prinsip syariah yaitu: Riba, gharar, 66

2 67 maysir, mentransaksikan objek yang haram, baik haram zatnya, cara memperolehnya, atau haram dalam memanfaatkannya dan kedhaliman. 2. Prinsip demokrasi BPRS Amanah Sejahtera dalam pelaksanaan operasionalnya mengandung nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan kemerataan dan kemanfaatan, sehingga tujuan berdirinya BPRS Amanah Sejahtera bisa tercapai. 3. Prinsip kehati-hatian BPRS Amanah Sejahtera menerapkan perinsip kehati-hatian dalam pengolaan dana yang diamanahkan masyarakat kepada BPRS Amanah Sejahtera. Begitu juga produk Tabungan Qurban Amanah ib dalam pelaksanaan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah dibuktikan dengan pelaksanaanya yang mengunakan akad mud{a>rabah mutlaqah. Tabungan Qurban Amanah ib juga berdasarkan prinsip demokrasi yaitu dengan mengandung unsur kebersamaan, untuk mempermudah masyarakat dalam melaksanakan ibadah qurban dan perinsip kehatihatian dalam mengola dana yang dipercayakan nasabah kepada BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik. Dalam pelaksanaan operasional Tabungan Qurban Amanah ib di BPRS Amanah Sejahtera dalam pembukaan rekening Tabungan Quraban Amanah IB tidak jauh berbeda dengan pembukan rekening tabungan pada umumnya, yaitu dengan syarat dan alur sebagai berikut:

3 68 1. Syarat dan ketentuan pembukan Tabungan Qurban Amanah ib a. Fotocopy KTP yang masih berlaku. b. Setoran awal minimal Rp ,- c. Setoran selnjutnya minimal Rp ,- d. Menggunakan akad mud{a>rabah mutlaqah. e. Penarikan tabungan bisa dilakukan pada waktu mendekati hari pelaksanaan qurban. f. Setelah tabungan cukup untuk digunakan membeli hewan qurban nasabah memiliki dua pilihan untuk menyerahkan pelaksanaan hewan qurban di BPRS Amanah Sejahtera atau melaksanakan quraban sendiri. 2. Alur pembukaan rekenin Tabungan Qurban Amanah ib a. Nasabah datang membawa fotocopy KTP b. Kemudian dimulai dengan wawancara dan penjelasan secara menyeluruh mengenai Tabungan Qurban Amanah ib dari customer service. c. Nasabah diminta mengisi formulir yang diperlukan, d. Selanjutnya diperoses dan nasabah mendapatkan buku tabungan. Pelaksanaan Tabungan Quraban Amanah IB di BPRS Amanah Sejahtera bisa dikatakan kurang optimal, karena dari dua pilihan yang ada setelah tabungan cukup untuk digunakan membeli hewan qurban, hanya satu pilihan yang terealisasiakan yaitu nasabah mengambil dana yang

4 69 tersimpan ditabungan quraban kemudian nasabah melaksanakan ibadah qurban sendiri. B. Kendala-Kendala Dalam Pelaksanaan Tabungan Qurban Amanah ib di BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik Dari data yang dianalisis Tabungan Qurban Amanah ib dalam pelaksanaan operasionalnya sendiri mengalami beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaanya Tabungan Qurban Amanah ib bisa dikatakan kurang optimal, karena dari dua pilihan yang ada pada saat Tabungan Qurban Amanah ib sudah cukup untuk membeli hewan qurban, hanya satu yang terealisasi yaitu nasabah melakukan penarikan dan melaksankan ibadah qurban sendiri, sedangkan untuk pilihan nasabah menyerahkan pelaksanaan ibadah qurban kepada BPRS Amanah Sejahtera belum terealisasikan. Penyebab tidak optimalnya pelaksanaan operasional produk Tabungan Qurban Amanah ib adalah jumlah nasabah yang sedikit yaitu sebelas orang, dengan kurangnya jumlah nasabah, sulit untuk mengoptimalkan pelaksanaan operasional dari Tabungan Qurban Amanah ib. Kemudian ketikak dianalisis lebih lanjut penyebab kurangnya jumlah nasabah Tabungan Qurban Amanah ib adalah dalam strategi pemasaran untuk produk penghimpunan dana, Tabungan Qurban Amanah ib tidak menjadi produk unggulan dari BPRS Amanah Sejahtera Cerme

5 70 Gresik, yang menjadi produk unggulan dari BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik dalam produk penghimpunan dana (funding) adalah Tabungan Pendidikan ib dan Tabungan Umum Amanah ib. Hal ini menyebabkan kegiatan pemasaran BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik lebih terfokus kepada produk Tabungan Pendidikan Amanah ib dan Tabungan Umum Amanah ib. BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik meresa dana yang dihimpun dari produk Pendidikan Amanah ib dan Tabungan Umum Amanah ib sudah cukup besar, sehingga produk Tabungan Qurban Amanah ib dikesampingkan. Hal ini yang menjadi penyebab kurangnya jumlah nasabah Tabungan Qurban Amanah ib. Selain itu kendala-kendala di lapangan yang dihadapi oleh manajemen pemasaran membuat produk Tabungan Qurban Amanah ib di BPRS Amanah Sejahtera semakin tidak diminati oleh msyarakat. Kendala pertama, adalah BPRS Amanah Sejahtera Cerme Gresik kalah bersaing dengan bank umum yang mengkonversi menjadi bank syariah, kemudian bergerak di bidang mikro, dengan dana besar dan nama besar bank umum lebih berani memberikan pembiayaan yang murah dan insentif-insentif yang besar kedapa nasabahnya, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk memilih bank umum daripada menggunakan jasa BPRS Amanah Sejahtera. Kedua, ketidak pahaman masyarakat mengenai perbankan syariah. Pehaman yang berada di tengan masyarakat adalah tidak ada

6 71 perbedaan antara perbankan syariah maupun perbankan konvensional. Hal ini yang menyebabkan sifat ketidak pedulian masyarakat dengan adanya perbankan syariah yang kemudian berpengaruh terhadap minat masyarkat untuk mengunakan produk-produk yang ada di perbankan syariah termasuk minat untuk mengunakan produk Tabungan Qurban Amanh IB. Selain itu ketika dilihat dari motif menabung nasabah, ketentuanketentuan produk Tabungan Qurban Amanah ib yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu adalah penyebab tidak diminatinya produk Tabungan Qurban Amanah ib oleh msyarakat, karena kebanyakan nasabah dalam menabung mengunakan motif Precaution (tindakan pencegahan). Masyarakat akan berfikir ketika membutuhkan dana, masyarakat tidak bisa mengambil dananya di rekening Tabungan Qurban Amanah ib sewaktu-waktu, dengan alasan demikian masyarakat lebih memilih produk tabungan lain daripada mengunakan produk Tabungan Qurban Amanah ib.