BAB III METODE PENELITIAN. Kecerdasan emosional memiliki tempat yang strategis dalam upaya
|
|
- Verawati Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional memiliki tempat yang strategis dalam upaya mendidik anak untuk dapat berkembang sesuai dengat tingkat perkembangan pribadinya. Kecerdasan emosional pada penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Karena itu, secara konseptual kecerdasan emosional ke dalam lima aspek utama sebagai berikut (Salovey dalam Goleman, 2005: 43-44): a. Mengenali emosi diri, yakni kesadaran diri (self-awareness): mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan kecerdasan emosi. Dengan kata lain, kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengidentifikasi/menamai perasaan (Goleman, 2005: 47). Dalam aspek mengenali emosi diri ini terdapat 3 indikator, yaitu: 1.1) Mengenal dan merasakan emosi sendiri, yaitu bagaimana individu mampu mengenali, merasakan bahkan menamai emosi dirinya yang dirasakan pada saat emosi itu muncul, 1.2) Memahami penyebab perasaan yang timbul, yaitu setelah individu mampu mengenal dan merasakan emosinya sendiri, ia juga mampu untuk menemukan bahkan memahami penyebab perasaan 46
2 47 emosinya yang timbul, 1.3) Mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan, yaitu setelah ditemukan penyebab perasaan emosinya, individu akan mampu mengenal bahkan memahami kemungkinan pengaruh dari perasaan emosinya terhadap tindakan atau perbuatan yang akan muncul sebagai efek dari perasaan atau emosinya. b. Mengelola emosi (managing emotion): menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat merupakan kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri (self-awareness). Orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung. Sementara orang yang cakap dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan. Pendeknya, mengatur emosi sama dengan seni menghibur diri sendiri. Intinya bukan menjauhi perasaan yang tak menyenangkan agar selalu bahagia, namun tidak membiarkan perasaan menderita berlangsung tak terkendali sehingga menghapus suasana hati yang menyenangkan (Goleman, 2005: 56-57). Tujuannya adalah keseimbangan emosi, bukan menekan emosi. Aristoteles mengatakannya dengan istilah emosi yang wajar, yakni keselarasan antara perasaan dan lingkungan. Dalam aspek mengelola emosi ini, terdapat enam indikator, yaitu: 2.1) Bersikap toleran terhadap frustasi, yaitu bagaimana individu mentoleransi saat perasaan frustasinya muncul, 2.2) Mampu mengendalikan marah secara lebih baik, yaitu individu mampu mengelola perasaan marahnya agar dapat dikendalikan secara lebih baik, 2.3) Dapat mengendalikan perilaku agresif yang dapat merusak diri sendiri
3 48 dan orang lain, yaitu individu mampu mengelola perasaannya terutama saar perilaku agresifnya muncul agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, 2.4) Memiliki perasaan positif tentang diri sendiri dan orang lain, yaitu individu mampu untuk selalu berpikir positif tentang diri sendiri dan orang lain di sekitarnya, 2.5) Memiliki kemampuan untuk mengatasi stress, yaitu individu dapat mengelola dan mengatasi perasaan stressnya secara lebih baik saat ia merasa tertekan, 2.6) Dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas, yaitu individu mampu mengisi waktunya dengan kegiatan yang positif dan menyenangkan untuk menghindari perasaan kesepian dan cemas. c. Memotivasi diri sendiri (motivating oneself): menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang amat penting dalam kaitan untuk memberikan perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri serta untuk berkreasi. Kendali diri emosional-menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam flow merupakan suatu keadaan yang memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Dalam aspek memotivasi diri sendiri ini terdapat tiga indikator, yaitu: 3.1) Mampu mengendalikan impuls, artinya individu mampu menyeleksi bahkan mengendalikan rangsangan atau godaan negatif yang datang, 3.2) Bersikap optimis,
4 49 artinya individu mampu untuk selalu merasa optimis dalam segala hal, 3.3) Mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan, artinya individu dapat bersikap tegas pada dirinya sendiri untuk konsentrasi dan fokus pada tugas yang dikerjakannya serta tidak tergoda oleh hal lain yang dapat membuyarkan bahkan mengganggu konsentrasinya dalam mengerjakan tugas. d. Mengenali emosi orang lain (recognizing emotion in others): empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan keterampilan bergaul dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap isyarat-isyarat sosial yang tersembunyi yang menunjukkan apa yang dibutuhkan atau yang diinginkan orang lain. Orang-orang seperti ini cocok untuk pekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan, dan manajemen. Dalam aspek mengenali emosi orang lain ini, terdapat tiga indikator yaitu: 4.1) Mampu menerima sudut pandang orang lain, artinya individu dapat bersikap terbuka untuk menerima dan memaklumi sudut pandang orang lain meskipun pandangan orang lain tersebut bertolak belakang dengan pandangannya, 4.2) Memiliki sikap empati atau kepekaan terhadap perasaan orang lain, artinya individu peka terhadap apa yang sedang dirasakan orang lain dan mampu bersikap empati, 4.3) Mampu mendengarkan orang lain, artinya individu mampu menjadi pendengar yang baik untuk mendengarkan orang lain yang mengajaknya berbicara. e. Membina hubungan (handling relationships): seni membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola orang lain. Ini
5 50 merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang yang hebat dalam keterampilan ini akan meraih sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Dalam aspek membina hubungan ini, terdapat sembilan indikator yaitu: 5.1) Memahami pentingnya membina hubungan dengan orang lain, artinya individu sadar bahwa membina hubungan dengan orang lain adalah penting dan perlu, 5.2) Mampu menyelesaikan konflik dengan orang lain, artinya individu dapat segera menyelesaikan konflik dengan orang lain secara positif dengan tidak menimbulkan konflik yang baru, 5.3) Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, artinya bahwa individu mampu berkomunikasi dengan orang lain secara baik bahkan dengan orang yang baru dijumpainya, 5.4) Memiliki sikap bersahabat atau mudah bergaul dengan teman sebaya, artinya bahwa individu senang bersahabat dan bergaul terutama dengan teman sebayanya, 5.5) Memiliki sikap tenggang rasa, artinya bahwa individu mampu bersikap tenggang rasa terhadap kepentingan orang lain, 5.6) Memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain, artinya bahwa individu tidak bersikap egois, ia selalu lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri, 5.7) Dapat hidup selaras dengan kelompok, artinya individu mampu hidup damai dan selaras dan kelompoknya, 5.8) Bersikap senang berbagi rasa dan bekerja sama, artinya bahwa individu merasa senang dengan kondisi kebersamaan dan bekerja sama dengan orang lain, 5.9) Bersikap demokratis, artinya bahwa individu
6 51 tidak memutuskan sesuatu yang bersifat umum dengan pandangannya sendiri, akan tetapi ia juga mempertimbangkan pandangan orang lain. 2. Program Bimbingan dan Konseling untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Secara operasional program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional merupakan suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu untuk mencapai tujuan untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang diselaraskan dengan kebutuhan siswa selama periode waktu tertentu yang didesain. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian deskriptif juga memiliki makna yang luas yaitu mencakup deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif ini dipilih karena penelitian bermaksud untuk mendeskriptifkan, menganalisis, dan mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam mengenai kecerdasan emosional pada siswa sekolah dasar (SD).
7 52 C. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif-kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang menggabungkan hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (analisis statistik) dalam bentuk data numerikal atau angka dan mengadakan wawancara mendalam (indepth interview) guna melengkapi penelitian. Data yang diperoleh dari hasil wawancara tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik, akan tetapi berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif, yang pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi dalam konteks lingkungan yang diteliti. D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Sepanjang Jaya VI Bekasi tahun ajaran 2007/2008. Uji coba instrumen dilaksanakan di salah satu kelasnya yaitu kelas VB. Dalam penarikan sampel, teknik pengambilannya menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan sampel seluruh populasi. Tujuannya yaitu agar hasil yang diperoleh berdasarkan seluruh siswa kelas V yang ada di SD tersebut dan program yang dirancangkan juga untuk seluruh kelas V. Adapun sampel yang diambil adalah dua kelas yang ada di SDN Sepanjang Jaya VI Bekasi yaitu kelas VA dan VB dengan jumlah 71 siswa.
8 53 Sampel penelitian secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kelas Jumlah Murid Laki-laki Perempuan Jumlah VA Orang VB Orang Total Orang E. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data 1. Jenis Instrumen a. Jenis Data Penelitian Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase kecerdasan emosional siswa sekolah dasar berdasarkan lima aspek, yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali diri sendiri dan membina hubungan. Sedangkan data kualitatif berupa hasil wawancara dengan siswa, dan guru kelasnya. b. Jenis Instrumen Pengumpul Data Jenis instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan 1) skala kecerdasan emosional, adapun bentuk instrumen ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda yang keseluruhan terdiri dari pernyataan atau pertanyaan untuk tiga alternatif jawaban yang memiliki skor tersendiri. Semakin tinggi nilai jawaban yang dipilih siswa, maka semakin tinggi kecerdasan emosional siswa. Semakin rendah nilai jawaban yang dipilih
9 54 oleh siswa, maka semakin rendah pula kecerdasan emosional siswa, dan 2) Pedoman Wawancara. Konstruk instrumen dikembangkan sebagai alat pengumpul data sampel setelah divalidasi oleh tiga orang pakar sebagai judging group (kelompok panel penilai) serta diestimasi validitas dan reliabilitasnya dalam pilot study (studi uji coba). Secara operasional, data sampel diolah dengan metode statistika memanfaatkan program komputer SPSS 11.5 dan program Microsoft Excel Instrumen dikembangkan berlandaskan pada konsep Kecerdasan Emosional yang dikemukakan oleh Daniel Goleman yang direvisi kembali dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Selain itu, digunakan juga alat pengumpul data berupa pedoman wawancara yang berupa pertanyaan yang diajukan kepada responden secara lisan dan dijawab secara lisan pula untuk mengungkap gambaran kecerdasan emosional siswa dan juga untuk mengecek hasil skala kecerdasan emosional yang telah diisi oleh siswa. Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas dan beberapa siswa. 2. Penyusunan Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan instrumen yang benar-benar valid atau dapat diandalkan dalam mengungkap data penelitian, maka penyusunan instrumen dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut. a. Menguraikan masing-masing komponen atas beberapa aspek dan indikator yang disusun dalam sebuah kisi-kisi, dapat dilihat dalam Tabel 3.2 berikut.
10 55 Tabel 3.2 KISI-KISI INSTRUMEN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR ASPEK INDIKATOR NO ITEM JML 1. Kesadaran 1.1 Mengenal dan merasakan emosi sendiri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Diri 1.2 Memahami faktor penyebab perasaan yang timbul Mengenal pengaruh perasaan terhadap 2. Mengelola Emosi 3. Memotivasi Diri Sendiri 4. Mengenal Emosi Orang Lain 5. Membina Hubungan tindakan 2.1 Bersikap toleran terhadap frustrasi 2.2 Mampu mengendalikan marah secara lebih baik 2.3 Dapat mengendalikan perilaku agresif yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain 2.4 Memiliki perasaan yang positif tentang diri sendiri dan orang lain 2.5 Memiliki kemampuan untuk mengatasi stress 2.6 Dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas 3.1 Mampu mengendalikan impuls 3.2 Bersikap optimis 3.3 Mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan 4.1 Mampu menerima sudut pandang orang lain 4.2 Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain 4.3 Mampu mendengarkan orang lain 5.1 Memahami pentingnya membina hubungan dengan orang lain 5.2 Dapat menyelesaikan konflik dengan orang lain 5.3 Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain 5.4 Memiliki sifat bersahabat atau mudah bergaul dengan orang lain 5.5 Memiliki sikap tenggang rasa 5.6 Memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain 5.7 Dapat hidup selaras dengan kelompok 5.8 Bersikap senang berbagi rasa dan bekerjasama 5.9 Bersikap demokratis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 19, 20, 21, 22, 12 23, , 26, 27, 28, 29, 30, 31 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,
11 56 b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun sejumlah pernyataan atau butir-butir. Item pernyataan yang digunakan untuk pengumpulan data mengenai kecerdasan emosional siswa kelas V SD Sepanjang Jaya VI sebanyak 50 item (sebelum uji coba). Setelah uji coba instrumen, item pernyataan berjumlah 45 item. c. Instrumen dalam bentuk pedoman wawancara disusun berdasarkan variabel kecerdasan emosional siswa, kemudian diuraikan ke dalam beberapa indikator kecerdasan emosional siswa. Indikator yang akan diungkap dalam wawancara kepada guru kelas dan siswa disusun dalam sebuah kisi-kisi, dapat dilihat dalam Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Pedoman Wawancara untuk Guru Kelas dan Siswa tentang Kecerdasan Emosional Siswa ASPEK ITEM JML 1. Kesadaran Diri 1. Apakah siswa dapat mengenali dan merasakan emosinya sendiri? 2. Bagaimana cara siswa dapat memahami faktor penyebab perasaan yang timbul? 3 3. Apakah siswa dapat mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakannya? 2. Mengelola Emosi 3. Memotivasi Diri Sendiri 4. Bagaimanakah siswa menghadapi frustrasi? 5. Apakah siswa mampu mengendalikan marah secara lebih baik? 6. Apakah siswa dapat mengendalikan perilaku agresif yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain? 7. Apakah siswa memiliki perasaan yang positif tentang diri sendiri dan orang lain? 8. Bagaimana cara siswa untuk mengatasi stress? 9. Apakah siswa dapat mengurangi perasaan kesepian dan cemas? 10. Apakah siswa mampu mengendalikan impuls? 11. Apakah siswa dapat bersikap optimis? 12. Apakah siswa mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan? 6 3
12 57 ASPEK ITEM JML 4. Mengenal Emosi Orang Lain 13. Bagaimanakah sikap siswa dalam menerima sudut pandang orang lain? 14. Apakah siswa memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain? 15. Apakah siswa mampu mendengarkan orang lain? 3 5. Membina Hubungan 16. Apakah siswa dapat memahami pentingnya membina hubungan dengan orang lain? 17. Bagaimanakah cara siswa menyelesaikan konflik dengan orang lain? 18. Apakah siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain? 19. Apakah siswa memiliki sifat bersahabat atau mudah bergaul dengan orang lain? 20. Apakah siswa memiliki sikap tenggang rasa? 21. Apakah siswa memiliki perhatian terhadap kepentingan orang lain? 22. Apakah siswa dapat hidup selaras dengan kelompok? 23. Apakah siswa bersikap senang berbagi rasa dan bekerjasama? 24. Apakah siswa dapat bersikap demokratis? 9 d. Menetapkan pola penyekoran untuk instrumen kecerdasan emosional siswa, instrumen yang keseluruhan terdiri dari pernyataan atau pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda untuk tiga alternatif jawaban yang memiliki skor tersendiri, dengan pola penyekoran sebagai berikut. Tabel 3.4 Kriteria Penyekoran Alat Pengumpul Data No. Skor No. Skor Soal a b c Soal a b c
13 58 No. Skor No. Skor Soal a b c Soal a b c e. Melakukan judgement terhadap instrumen yang telah dibuat kepada 3 orang dosen ahli Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, yaitu: Dra. Hj. Nani M. Sugandhi, M.Pd, Dra. S. W. Indrawati, M. Pd dan Ipah Saripah, M.Pd. f. Melakukan uji coba instrumen yang dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2007 terhadap 35 orang siswa kelas VB SDN Sepanjang Jaya VI Bekasi Tahun Pelajaran 2007/ ) Uji Ketepatan Skala (Uji Penyebaran Frekuensi Jawaban) Langkah ini dilakukan dengan menganalisis penyebaran frekuensi jawaban pada kontinuum skala tersebut. Analisis ini menggunakan patokan dari Rochman Natawidjaja (1985: 235) bahwa mode jawaban tidak terhimpun di satu ujung kontinum, tetapi sebagian berada di ujung
14 59 lain dan sebagian lagi terletak di tengah kontinuum arah kecerdasan emosional itu. 2) Analisa Daya Pembeda Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan/item dapat membedakan responden yang memiliki skor kecerdasan emosional yang tinggi dan responden yang memiliki skor kecerdasan emosional yang rendah. Untuk menganalisa daya pembeda ini, responden yang menjadi sampel uji coba penelitian diurutkan berdasarkan besar kecilnya jumlah nilai/skor yang diperoleh, yaitu dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah. Kemudian dari 35 responden yang menjadi sampel uji coba, diambil 10 responden yang memiliki nilai tertinggi dan 10 responden yang memiliki nilai terendah, yaitu masing-masing 27% dari seluruh sampel uji coba (Suharsimi Arikunto, 2003: 212). Untuk menguji daya pembeda ini, digunakan rumus sebagai berikut: t = X L 2 2 ( X X ) + ( X X ) H X H H n ( n 1) Di mana: X H = Skor kelompok atas X H = Rata-rata skor kelompok atas X L = Skor kelompok bawah X L = Rata-rata skor kelompok bawah n = Jumlah responden L L (Edwards, 1986: 153) Setelah diperoleh nilai t hitung, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan t hitung dengan t tabel untuk mengetahui tingkat signifikansinya, dengan ketentuan t hitung > t tabel.
15 60 Pada analisis hasil uji coba instrumen ini, kriteria yang digunakan adalah item yang memiliki t hitung > t tabel dinyatakan sebagai item yang valid dan dapat digunakan dalam skala. Dengan df = (na-1)+(nu-1)= 10+10=20, pada taraf kepercayaan 90,0% diperoleh harga t tabel sebesar 1,372. Berdasarkan penghitungan uji-t tersebut diperoleh 3 item yang memiliki nilai lebih kecil dari t tabel yaitu no 18, 30 dan 33. 3) Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Emosional Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan ketepatan atau kesahihan suatu instrumen dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam pemeriksaan validitas skala kecerdasan emosional ini, perangkat pernyataan dalam bentuk akhir tersebut dinilai kecocokannya dengan aspek-aspek obyek sikap. Penilaian itu dilakukan oleh tiga orang penilai. Tujuannya adalah untuk menimbang dan menilai apakah suatu instrumen dapat mengungkap yang ingin diungkap dalam penelitian ini hal yang ingin diungkap adalah kecererdasan emosional siswa. Penilaian atau pertimbangan ini menguji dari segi bahasa, isi dan konstruk. Kemudian dari data penilaian itu dihitung reliabilitas antarpenilai. Penghitungan reliabilitas antarpenilai, yang dapat dijadikan nilai validitas bangun itu dapat dilihat pada tabel 3.5 dibawah ini.
16 61 Tabel 3.5 Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Antarpenilai untuk Pernyataan Skala Kecerdasan Emosional Siswa No Penilai item A B C Xp ( Xp)
17 62 No Penilai item A B C Xp ( Xp) X pn ( X) = 140 ( X pt ) 2 = 410 ( X pn ) ( X pn ) 2 = 6534 Keterangan : ( X) = 140 ( X pn ) 2 = 6534 k = 3 N = 50 Jumlah kuadrat-kuadrat bagi pertanyaan adalah: d 2 pt = (Σ ) (Σ ) = (410/3) {(140) 2 /(3x50)} = = 6 Jumlah kuadrat-kuadrat bagi penimbang adalah: (Σ ) d 2 pn = = (6534/50) 130,667 = 0,013 (Σ ) Jumlah kuadrat-kuadrat total: x 2 t = ( X) - (Σ ) = ,667 = 9,333 Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan adalah: d 2 k = x 2 t ( d 2 pt - d 2 pn ) = 9,333 (6 0,013) = 3,32
18 63 Hasil-hasil perhitungan jumlah kuadrat-kuadrat diatas dapat dituangkan ke dalam tabel 3.6 Berikut beserta derajat kebebasan dan varians masing-masing Sumber Pernyataan ( d 2 pt) Tabel 3.6 Perhitungan Variansi (v pt dan v k ) Jumlah Kuadrat dk Variansi 6 (N -1) = 49 V pt = 0,122 Penilai ( d 2 pn) 0,013 (k 1) = 2 * Galat ( d 2 k) 3,32 (N -1) (k 1) = 98 V k = 0,034 Jumlah 9, * *Varians yang tidak diperlukan dan karena itu tidak dihitung Rumus yang diperlukan untuk menghitung derajat keterandalan penimbang bagi seorang penimbang tunggal adalah: r 11 = ( ) Keterangan : r 11 = derajat keterandalan penimbang bagi seorang penimbang tunggal V pt = varians pertanyaan V k = varians kekeliruan P n = jumlah penimbang Dengan menggunakan rumus tersebut maka derajat keterandalan penimbang bagi seorang penimbang tunggal dapat dihitung yakni: r 11 =.. =. = ( ).. Sedangkan derajat keterandalan penimbang oleh ketiga penimbang digunakan rumus: r 33 = =... = 0.721
19 64 Uji keberartian derajat keterandalan dipergunakan rumus: t = r 33 = ( (. ) ) = 7.21 (Natawidjaja, Rochman:1985:242) Berdasarkan perhitungan diatas maka untuk mengetahui signifikansi dengan tingkat kepercayaan tingkat kepercayaan 0,999 t tabel = 4,587. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas signifikan. Selain itu validitas juga dihitung dengan menggunakan program SPSS 11.5 dan hasilnya akan dilampirkan di Lampiran. 4) Uji Reliabilitas Instrumen Kecerdasan Emosional Pengujian reliabilitas instrumen juga dilakukan dengan menggunakan metode belah dua (split-half method). Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut: = 2 (1+ ) (Arikunto, 2003: 93) Diketahui : = 0,5933 = 2 (0.5933) (1+ 0,5933) = 1,1866 1,5933 =0,7447
20 65 Interpretasi besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut: Antara 0,80 1,000 Antara 0,60 0,799 Antara 0,40-0,599 Antara 0,20-0,399 Antara 0,00 0,199 : derajat keterandalan sangat tinggi : derajat keterandalan tinggi : derajat keterandalan cukup : derajat keterandalan rendah : derajat keterandalan sangat rendah (Sugiyono, 2006: 207) Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh hasil perhitungan = 0,7447. Dengan merujuk kepada klasifikasi tingkat reliabilitas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk kepada kategori derajat keterandalan tinggi. Dengan demikian alat pengumpul data ini dapat digunakan. Pada analisa ujicoba, dari sejumlah 50 item, terdapat 5 item yang frekuensi jawabannya tidak menyebar. Kesembilan item tersebut dianggap tidak layak dipergunakan kembali. Jadi dengan demikian, dari hasil perhitungan ketepatan skala (uji penyebaran frekuensi jawaban) terpilih 45 item. Hasil uji instrumen penyesuaian diri siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Hasil Uji Instrumen Kecerdasan Emosional Siswa Item yang valid (dapat digunakan) 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, dan 50 Item yang tidak valid (tidak dapat digunakan) 2, 18, 24, 30, dan 33
21 66 3. Uji Rasional Program Uji rasional program dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan program. Uji rasional program dilakukan kepada 3 orang dosen ahli Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Uji rasional program mencakup struktur dan komponen program. Secara umum uji rasional program ditujukan untuk: (1) memperoleh masukan atau perbaikan dari program yang sudah disusun untuk dijadikan bahan penyempurnaan program berikutnya; (2) memperoleh pengakuan akan kelayakan program yang disusun, sehingga program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. F. Prosedur Pengumpulan Data 1. Persiapan Pengumpul Data Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Pembuatan proposal penelitian Dalam pembuatan proposal penelitian, langkah yang pertama diambil adalah penentuan masalah yang akan diteliti. Selanjutnya permasalahan tersebut diajukan kepada dewan skripsi untuk dibicarakan baik mengenai rasionalisasi, kejelasan, tujuan dan metodologi penelitian yang akan digunakan. Setelah pembahasan dilakukan, maka proposal dibuat yang
22 67 kemudian diseminarkan dan dikonsultasikan guna memperoleh rekomendasi dosen pembimbing. b. Perizinan penelitian Perijinan penelitian dilakukan untuk memenuhi kelengkapan administrasi penelitian. Perijinan diawali dengan surat permohonan kepada Rektor UPI melalui Dekan FIP UPI. Kemudian permohonan izin dilanjutkan ke Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat Daerah Provinsi Jawa barat yang merekomendasikan perizinan kepada Kanwil Diknas sebagai pengantar ke sekolah yang akan digunakan untuk mengadakan penelitian 2. Pelaksanaan Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2007 di kelas V SDN Sepanjang Jaya VI Bekasi Kegiatan yang dilakukan saat pengumpulan data adalah penyampaian tujuan pemilihan alternatif pilihan jawaban, penyebaran skala, penjelasan petunjuk pemilihan alternatif jawaban dan pengumpulan skala. G. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data erat kaitannya dengan jenis data yang diperoleh serta tujuan penelitian. Data yang diperoleh dengan menggunakan skala Likert kemudian dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik sehingga diperoleh hasil perhitungannya. Sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara yang ditujukan kepada guru kelas dan siswa. Data hasil wawancara
23 68 yang ditujukan kepada guru kelas dan siswa dianalisis dalam bentuk uraian naratif. Dalam mengolah data, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut. 1. Data Hasil Angket/Kuesioner Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut. a. Verifikasi data, hal ini dilakukan untuk mengetahui kelangkapan data yang diperoleh b. Memberikan skor (scoring) untuk jawaban pernyataan siswa. Setiap butir pernyataan memiliki skor aktual, yaitu dari penjumlahan dari setiap skor jawaban pernyataan siswa. c. Pengelompokan data mengacu kepada penentuan konversi skor. Konversi skor disusun berdasarkan skor yang diperoleh subjek uji coba pada setiap aspek maupun skor total instrumen dengan jumlah kelas tiga. Untuk mengetahui gambaran aspek kecerdasan emosional siswa, maka dilakukan pengelompokan data berdasarkan lima aspek kecerdasan emosional tersebut dengan kriteria rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan kriteria tersebut berdasarkan pada skala kontinum sesuai dengan pendapat Allen L. Edwards (dalam Natawidjaja, Rochman:1985:234), bahwa pergerakan skala dimulai dari daerah unfavorable (-) sampai ke daerah favorable (+). Skala kontinum ini, jika ditunjukkan dalam garis akan tampak sebagai berikut.
24 69 Grafik 3.1 Skala Kontinum 0 1,49 1,5 2,49 2,5 3 Rendah Sedang Tinggi Kriteria di atas hanyalah sebagai patokan dalam menentukan kategori dari skor. Dalam penggunaannya, setiap range dalam kriteria di atas dikalikan dengan jumlah item yang digunakan. Pada studi uji coba, dari 45 item yang terpilih (setelah uji coba) diperoleh range gambaran umum pada setiap kategori/kelas sebagai berikut: 45 67,49 = Rendah 67,5-112,49 = Sedang 112,5-135 = Tinggi 2. Data Hasil Wawancara Data hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas dan siswa dalam bentuk uraian naratif mengenai kecerdasan emosional siswa. Hasil wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan kecerdasan emosional responden. Selain itu wawancara dilakukan untuk mengecek hasil skala kecerdasan emosional siswa. Adapun profil responden dalam wawancara sebagai berikut. a. Profil guru kelas yang diwawancara sebagai berikut. 1) Nama : Ibu Lasmi Jabatan Pendidikan : Guru kelas V : D2 PPKn IKIP Yogyakarta
25 70 b. Profil siswa yang diwawancara adalah sebagai berikut: 1) Nama : Akmal Kelas : VA 2) Nama : Andara Kelas : VA 3) Nama : Fardzan Kelas : VB 4) Nama : Reza Kelas : VB
BAB III METODE PENELITIAN. mendidik anak untuk dapat berkembang sesuai dengat tingkat perkembangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Kecerdasan emosional Kecerdasan emosional memiliki tempat yang strategis dalam upaya mendidik anak untuk dapat berkembang sesuai dengat tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Komitmen Kerja Karyawan Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, subjek dan sampel penelitian, instrumen penelitian,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab tiga ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode dan pendekatan penelitian, subjek dan sampel penelitian, instrumen penelitian, definisi operasional, prosedur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifatsifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifatsifat khas dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan masa depan. Masa remaja dikenal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian perlu memutuskan metode mana yang akan dipakai, hal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian yaitu di MA Negeri 1 Bandung yang beralamat di Jln. H. Alpi Cijerah Bandung. 3.1.2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, yang beralamat di Jalan Letjend. M.T. Haryono, Sindang-Indramayu. Lokasi penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tujuan dari metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian mengambil lokasi di SMA Ciledug Al Musaddadiyah Garut yaitu sekolah bernuansa islami yang berlokasi di Jl. Mayor Syamsu No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Negeri 5 Bandung yang berlokasi di Jl. Sumatra No. 40 Bandung. Sekolah Menengah Pertama () 5 Bandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. teori yang dikembangkan oleh Coloroso (2006:43-44), yang mengemukakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel. Perilaku Bullying Secara operasional, definisi bullying dalam penelitian ini mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Coloroso (006:43-44),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecenderungan perilaku nakal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Kecenderungan perilaku nakal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan perbuatan atau tingkah laku siswa yang mengarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Pada penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2012/201, hal ini merujuk pada pendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode
55 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pokok bahasan yang diungkap adalah metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Bandung, dengan subjek penelitian siswa kelas XI (laki-laki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga menyajikan rancangan alur penelitian yang dilaksanakan, diawali dengan menentukan desain penelitian yang diterapkan, penyusunan instrumen dan instrumen yang digunakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu objek yang akan diteliti sebagai sumber data, yang dimana objek tersebut disesuaikan dengan masalah-masalah
Lebih terperinciPENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL
38 Pengaruh Metode Stad Terhadap Pemahaman Iswa Mengenai Cara Mengembangkan Kecerdasan Emosional PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL Oleh : Christiana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Pondok Pesantren Putri Assa adah yang terletak di jalan Kebon Melati No.2 Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif karena diperlukan data hasil penelitian mengenai kemampuan komunikasi interpersonal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektifitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di STM Negeri Tasikmalaya berdiri pada tanggal 20 September 1961 yang beralamat di jalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif. Menurut Sukmadinata (2009: 53) pendekatan kuantitatif merupakan bentuk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian mengenai program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penggunaan CBT dalam mereduksi sindrom trauma tsunami. Metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Semar No.5 Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu penelitian yang memungkinkan dilakukannya observasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)
Lebih terperinci3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri di Cibadak Kabupaten Sukabumi. Alasan pemilihan SMP tersebut dijadikan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan ilmiah yang dirancang untuk menjawab pernyataan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Dalam melaksanakan proses penelitian ini penulis melakukannya di Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jalan Belitung No. 8 Kota Bandung. Populasi penelitian adalah siswa berbakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kecerdasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penentuan pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penelitian. Penelitian ini memerlukan data atau fakta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Metode Penelitian. 3.1.1. Objek Penelitian Obyek penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu : 1) Kepemimpinan (Variabel X1); ) Sikap Profesional Widyaiswara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu langkah yang penting dalam suatu penelitian ilmiah. Cara atau metode penelitian adalah alat untuk mencapai tujuan dan kualitas penelitian sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaf merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat
Lebih terperinciPENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ulil Nurul Imanah, M.Pd. Universitas Islam Majapahit ulil_math11@yahoo.co.id Abstrak Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.
BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
66 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai perencanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Pokok bahasan bab ini terdiri atas : pendekatan, metode, populasi dan sampel penelitian, definisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini SMP Negeri 10 Bandung yang terletak di jl. Dewi Sartika, belakang Kebon Kalapa ITC. 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini diuraikan: metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, lokasi, populasi dan sampel penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK-PPN Lembang, yang bertempat di Jl. Tangkuban Parahu Km.3 Desa Cilumber Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Adapun pendekatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang bertujuan membuat deskriptif gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Penelitian 1.Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu proses menemukan data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Paorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014, secara administratif terdaftar dan aktif dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengkaji hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan mengkaji hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak di PAUD SHA- SHI kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan
Lebih terperinciC. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan (Arikunto,2006:149). Sudjana (1996:52)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kota Bandung pada tahun pelajaran 2012/2013. Subjek populasi atau sampel penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan
71 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMPN 45 Bandung yang terletak di Jalan Yogyakarta No. 1 Bandung. Sekolah ini memiliki latar belakang ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu:
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel Bebas ( Independen Variabel) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian membutuhkan objek yang akan diteliti sebagai sumber data, objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan dalam penelitian.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan
27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya
Lebih terperinci