BAB II KAJIAN PUSTAKA. juga merupakan bagian dari lingkungan sekitarnya. Tiap-tiap aktivitas. legitimasi dari masyarakat sekitarnya.
|
|
- Ridwan Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI Teori Legitimasi Menurut Nurkhin (2010) teori legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial yang diimplikasikan antara institusi sosial dan masyarakat. Perusahaan menjadi bagian dari suatu entitas bisnis dan juga merupakan bagian dari lingkungan sekitarnya. Tiap-tiap aktivitas perusahaan akan memberikan dampak bagi lingkungan eksternal perusahaan, sehingga manajemen perusahaan membutuhkan kerjasama antara alam dan masyarakat yang menjadi komponen lingkungan eksternal perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan memerlukan legitimasi dari masyarakat sekitarnya. Maka dari itu, manajemen perusahaan memutuskan untuk melakukan realisasi CSR dalam usaha pencapaian legitimasi oleh lingkungan dan sosial disekitar perusahaan. Selain itu, legitimasi juga dapat mengurangi product boycott dan perilaku-perilaku yang merusak lainnya (Elsbach, 1994). Cho & Patten(2007) dan Deegan (2002) juga mengatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memperoleh legitimasi dengan mengungkapkan data-data dan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini telah sejalan dengan legitimacy theory, dengan dilakukannya CSR, diharapkan perusahaan akan
2 11 memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang (Kiroyan, 2006) Teori Stakeholder Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu informasi di dalam laporan keuangan (Ulum et al., 2008). Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders, bukan sekedar shareholder (Belkaoui, 2003). Kelompok-kelompok stake tersebut, menurut Belkaoui (2003), meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. Manajemen tentu memiliki kewajiban untuk mengutamakan kepentingan para stakeholder-nya terutama pada pemerintah, dimana pemerintah Indonesia memiliki saham mayoritas pada perusahaan BUMN. Sebagai pemerintah Indonesia, mereka mengharapkan kesejahteraan yang merata dan tidak ada yang dirugikan atas berjalannya proses bisnis perusahaan-perusahaan BUMN. Sehingga perusahaan melakukan CSR demi tercapainya tujuan investor utama perusahaan-perusahaan BUMN tersebut. Informasi CSR dapat diperoleh melalui laporan tahunan (annual report) yang dikeluarkan oleh perusahaan (Muid, 2011). Informasi yang terkandung di dalam
3 12 CSR pun telah sesuai dengan ekspektasi investor. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini sejalan dengan teori stakeholder yang mana suara investor di prioritaskan dan dijalankan oleh manajemen perusahaan Corporate Social Responsibility Bolanle (2012) mengatakan bahwa dalam literatur tentang CSR, penulis yang berbeda menggambarkannya dengan cara yang berbeda. Tidak ada definisi universal CSR, organisasi telah dibingkai definisi yang berbeda dan ada beberapa persepsi istilah sesuai dengan konteks lokal dan di antara negara-negara. Menurut Frooman (1997), definisi apa yang akan mencontohkan CSR adalah sebagai berikut: "Sebuah tindakan oleh perusahaan, dimana perusahaan memilih untuk mengambilnya, yang secara substansial mempengaruhi kesejahteraan suatu pemangku kepentingan terhadap tindakan sosial yang diambil. Sebuah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial harus mengambil langkah kedepan dan mengadopsi kebijakan dan praktik bisnis yang melampaui persyaratan hukum minimum dan memberikan kontribusi utama pada kesejahteraan stakeholder. CSR dapat membantu membangun citra positif dengan para stakeholder, yang selanjutnya dapat mengembalikan dukungan para stakeholder. Kegiatan CSR yang biasa dilakukan untuk menarik dukungan dari stakeholder tersebut adalah: memasukkan aspek
4 13 sosial ke dalam proses produksi, mengadopsi praktek pengembangan sumber daya manusia secara progresif, meningkatkan kegiatan yang ramah lingkungan melalui kegiatan daur ulang dan pengurangan polusi dan limbah, atau dengan mempercepat tujuan dari organisasi masyarakat(mcwiliams et al., 2006). Pada dasarnya pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap masyarakat, dan tujuan akhirnya tidak lain adalah untuk menunjang tujuan utama perusahaan yaitu mendapatkan profit maksimum (Djuitaningsih & Marsyah, 2012) Profitability Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Horne & Wachowicz, 2008). Pendapat lain menyebutkan bahwa profitabilitas perusahaan merupakan salah satu indikator yang tercakup dalam informasi mengenai kinerja perusahaan jangka panjang. Kinerja keuangan tersebut dapat dilihat melalui analisis laporan keuangan. Sartono (2001) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri.
5 14 Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin besar profitabilitas berarti semakin baik, karena kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin besarnya profitabilitas. Rasio profitabilitas yang akan dipakai pada penelitian ini terdiri atas Return On Equity dan Earning Per Share. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk pengembalian ekuitas pemegang saham. ROE merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan semakin baik. Rasio yang meningkat menunjukkan bahwa kinerja manajemen meningkat dalam mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih (profitabilitas meningkat). Jadi dapat dikatakan bahwa selain memperhatikan efektivitas manajemen dalam mengelola investasi yang dimiliki perusahaan, investor juga memperhatikan kinerja manajemen yang mampu mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara, efektif untuk menciptakan laba bersih. Purnomo (1998) menyatakan bahwa harga saham memiliki kepekaan terhadap perubahan ROE. Earnings Per Share menunjukkan profitabilitas perusahaan dilihat per saham dasar. Earnings Per Share bertindak sebagai indeks profitabilitas. Ini adalah rasio yang berharga dan banyak
6 15 digunakan. Penyesuaian untuk bonus atau right issue harus dibuat, sementara membandingkan Earnings Per Share selama periode waktu tertentu. Earnings Per Share terkait dengan pemegang saham biasa. Mengukur laba yang tersedia bagi pemegang saham ekuitas pada per saham dasar, yaitu, jumlah yang mereka bisa dapatkan di setiap saham yang dimiliki. Earnings Per Shares mengukur profitabilitas perusahaan dari sudut pandang pemilik. Hal ini didasarkan pada nilai buku per saham. Earnings Per Share mewakili apa berhak diterima oleh pemilik dari perusahaan secara teoritis (Mohana, 2011). Kamil & Herusetya (2012) berpendapat bahwa tingkat profitabilitas yang semakin besar menunjukkan perusahaan mampu mendapatkan laba yang semakin besar, sehingga perusahaan mampu meningkatkan aktivitas tanggung jawab sosial, serta mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dalam laporan tahunan dengan lebih luas Nilai Perusahaan Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Dj, 2012). Nilai perusahaan sangat diperhatikan oleh para investor dan calon investor. Nilai perusahan merupakan pandangan investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan
7 16 dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Prayudi & Daud, 2013). Manfaat yang muncul ketika nilai perusahaan meningkat disampaikan oleh Purnomosidi et al. (2014) sebagai berikut: The increase of stock price means the increase of the value of the company, which then guarantees the prosperity of stockholders. Conversely, is the company doesn t have a good ability in producing profit, investors will doubt or be uncertain in buying shares. This distrust is a serious trigger of the decrease of the company s stock price, so the value of the company also drops. Dalam penelitian ini ukuran nilai perusahaan menggunakan nilai Tobin s Q. Nilai Tobin s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini yang dihasilkan dari penjumlahan nilai pasar saham (market value of all outstanding stock) dan nilai pasar hutang (market value of all debt) dibandingkan dengan nilai seluruh modal yang ditempatkan dalam aktiva produksi (replacement value of all production capacity), maka Tobin s Q dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu perusahaan. Bila rasio Q di atas satu maka hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva akan menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi dari pengeluaran investasi, hal ini akan menarik investasi baru. Sedangkan bila rasio Q di bawah satu maka investasi dalam perusahaan tersebut tidak menarik(herawaty, 2008).
8 PENELITIAN TERDAHULU Di Indonesia maupun di luar negeri telah terdapat beberapa penelitian yang menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel independen dan profitabilitas serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen dalam objek penelitiannya. Penelitianpenelitian tersebut terdapat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terbilang dari tahun 2010 hingga Penelitian ini merupakan refleksi atas penelitian yang dilakukan oleh Crisóstomo et al. (2011) pada penelitian dengan judul Corporate Social Responsibility, Firm Value, and Financial Performance in Brazil ditemukan bahwa CSR memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Corporate Social Responsibility tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Untuk aspek nilai perusahaan yang diteliti oleh Susanto & Subekti (2012) dilakukan untuk memperoleh bukti empiris, adanya pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Coporate Governance terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati & Medyawati (2012) tentang analisis pengaruh kineja keuangan, Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan yang
9 18 terdaftar dalam LQ45 pada tahun memperoleh hasil yang menyatakan bahwa GCG dan CSR tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Mukharomah & Prasasti (2014) tentang pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas perusahaan food and baverages yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Net Profit Margin (NPM), CSR berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Return On Assets (ROA), dan CSR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Equity (ROE). Penelitian Ahamed et al. (2014) untuk membuktikan apakah CSR mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan ROA dan ROE sebagai pengukuran kinerja keuangan, serta terdapat variabel kontrol berupa ukuran dan pendapatan perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini berupa pembuktian tentang perusahaan yang memperlihatkan kecenderungan menggunakan CSR atau pelaporan keberlanjutan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan reputasi perusahaan. Hasil tersebut juga menujukkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan dan positif antara CSR dan kinerja keuangan.
10 HIPOTESIS PENELITIAN Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Profitabilitas Realisasi CSRmemberikan perusahaan citra positif dari masyarakat dan akan meningkatkan loyalitas masyarakat. Masyarakat cenderung akan memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Hal inisudahsejalandenganteori stakeholder yang mengungkapkanbahwaekspektasi investor terhadap CSR telah di lakukanolehperusahaandanberdampakbaikbagimasyarakatdanperusahaa nitusendiri.pemilihanprodukberdasarkanrealisasi CSR seperti yang dijelaskandiatas, tentu akan meningkatkan penjualan produk perusahaan. Dimana terdapat rasio profitabilitas berupa ROE (Return On Equity) yang artinya setiap penjualan akan memberikan imbal hasil atas ekuitas. Sehingga, diharapkan dengan dilakukannya CSR akan meningkatkan rasio ROE perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menarik hipotesis sebagai berikut : H1 : CSR berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Equity Survei yang dilakukan oleh Booth-Haris Trust Monitor (2001) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Sesuai dengan teori stakeholder, pemberitaan tersebut termasuk dalam informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder. Sehingga, seiring
11 20 dengan peningkatan citra dan loyalitas ini, diharapkan akan berdampak baik bagi ekspektasi investor yang akhirnyameningkatkanhargasahampasardanterpenuhinyateori stakeholder. Teori tersebut menjadi dasar atas digunakannya rasio EPS (Earnings Per Share), dimana EPS dipilih untuk melihat keuntungan yang akan dibagikan dengan acuan harga per saham dasar yang sangat penting bagi pertimbangan pemilik ordinary stock di suatu perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menarik hipotesis sebagai berikut. H2 : CSR berpengaruh positif signifikan terhadap Earnings Per Share Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Dapat dikatakan bahwa peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar (Muhammady, 2012). Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar, seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Nurlela & Islahudin (2008) karena nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi pula kemakmuran pemegang saham (Agustina, 2013).
12 21 Pergerakan harga saham berbanding lurus dengan ekspektasi investor. Dimana realisasi CSR menjadi salah satu faktor yang ikut dipertimbangkan oleh para pemegang saham dalam berinvestasi. Jika realisasi CSR sejalan dengan ekspektasi investor, maka diharapkan tingkah laku investor tersebut mampu meningkatkan harga saham yang berarti meningkatakan nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan telah mendapatkan legitimasi tidak hanya dari sosial lingkungan saja, tetapi juga mendapatkannya dari investor, sehingga entitas bisnis tersebut telah mendapatkan izin untuk melakukan aktivitas perusahaan dimanapun perusahaan tersebut berada. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menarik hipotesis sebagai berikut. H3 : CSR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan
BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak bagi lingkungan dan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah efek negatif. Oleh karena
Lebih terperinciPENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang jelas, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat diwujudkan
Lebih terperincipemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era pertumbuhan perusahaan yang semakin tinggi membuat kesadaran akan penerapan tanggung jawab sosial menjadi penting seiring dengan semakin maraknya kepedulian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan perusahaan atau seberapa besar perusahaan dapat memberikan imbal hasil kepada para investornya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pertumbuhan laba terhadap nilai perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri, bahwa penentu nasib suatu perusahaan salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tidak dapat dipungkiri, bahwa penentu nasib suatu perusahaan salah satunya adalah profitabilitas atau laba pada laporan keuangan. Seperti yang dinyatakan oleh Prayudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dunia termasuk Indonesia, karena melalui pasar modal tersebut perusahaan dapat memperoleh sumber
Lebih terperinci4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian
4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian mengenai pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dekade terakhir ini kesadaran publik terhadap peran perusahaan di masyarakat semakin meningkat. Perusahaan dianggap telah memberi kontribusi bagi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih perlu merealisasikan pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang lainnya sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini topik mengenai Tanggung Jawab Sosial Korporat atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas di dunia, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebelum seorang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan masyarkat luas, sehingga suatu perusahaan tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain. diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profit merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain profit yang diperlukan perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan saat ini juga diiringi dengan ketatnya persaingan bisnis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perkembangan pengetahuan dan perkembangan informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor membeli saham karena mengharapkan tingkat pengembalian yang maksimal atas investasi yang dilakukan tanpa adanya suatu risiko yang berarti Untuk itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba yang maksimal. Dalam menghadapi persaingan di era pasar bebas, perusahaan dituntut untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholders Stakeholders merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, sebab tanpa stakeholders suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory) Teori Stakeholder ini berfokus pada cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengelola hubungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimasa yang akan datang. Signalling theory menjelaskan tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signalling Theory Informasi merupakan unsur yang penting bagi investor dan pelaku bisnis lainnya, karena pada dasarnya informasi menyajikan gambaran atau keterangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan dewasa ini telah banyak dirasakan dampak paham ekonomi kapitalis. Banyak perusahaan yang dalam kegiatannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Return Saham Setiap investor yang ingin melakukan investasi memilki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan (return). Selain memiliki tujuan yang sama, investor (shahib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya kegiatan operasional dan berkumpulnya semua faktor pendukung kegiatan operasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun pemerintah jangka panjang dalam berbagai instrumen keuangan yang diperjualbelikan, salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin masih kurang populer di kalangan pelaku bisnis di Indonesia. Namun, tidak berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disaat perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena itu muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemilik perusahaan. Disamping itu, terdapat stakeholder yang dapat mempengaruhi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal dengan meningkatkan nilai perusahaan dan untuk memakmurkan pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha meningkatkan nilai perusahaan manajemen dituntut untuk mengelola aset perusahaan secara maksimal dalam rangka meningkatkan kekayaan perusahaan. Kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan (Lusiyanti, 2014). Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price to
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, perusahaan atau business merupakan suatu organisasi atau lembaga dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan baku dan tenaga kerja dikelola
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Signal Theory Teori sinyal atau signal theory menjelaskan mengenai bagaimana manajemen mampu memberikan sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN LANJUTAN A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kebijakan dividen dan return on equity (ROE) pada nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia usaha semakin dinamis. Perkembangan kemampuan perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat bertahan di pasar global, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal terhadap pasar modal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi bagi negara. Seiring bertambahnya pembangunan perusahaan, sumbersumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan sektor industri di Indonesia memberikan sumbangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi bagi negara. Seiring bertambahnya pembangunan perusahaan, sumbersumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal. Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangan perusahaan yang setiap tahun dipublikasikan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran, salah satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori utama (grand theory) yang mendasari penelitian ini adalah agency
BAB II KAJIAN PUSTAKA Teori utama (grand theory) yang mendasari penelitian ini adalah agency theory dan teori pendukung (supporting theory) adalah Legitimacy theory dan Stakeholder Theory. Berikut ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang pesat di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dari berbagai organisasi menjadikan Corporate Social
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan tersebut secara maksimal. Nilai perusahaan dicerminkan dari harga saham
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Sebelumnya BAB II LANDASAN TEORI Beberapa penelitian terdahulu telah membahas faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu faktor debt-to equity ratio dan firm
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh perkembangan pasar modal yang ada di Indonesia, investor tertarik dengan saham yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Suatu perusahaan tentunya selalu memiliki tujuan didalamnya. Tujuantujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan tentunya tidak hanya satu saja, melainkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 4 1.4. Manfaat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pasar modal merupakan sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari keuntungan untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan. Di Indonesia saat ini banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membangun sebuah perusahaan membutuhkan biaya atau dana yang tidak sedikit, dimana dana tersebut dapat diperoleh dari pinjaman maupun modal sendiri. Dana yang diperoleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderasi pada perusahaan
Lebih terperincitingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.
4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian mengenai pengaruh Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah melalui pasar modal. Pasar modal adalah sarana yang. masyarakat dalam hal ini investor untuk mengembangkan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, menyebabkan begitu banyak perusahaan serta lembaga perbankkan yang bertumbangan. Salah satu alternatif bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh rasio profitabilitas ROA dan ROE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penanaman sejumlah modal atau dana untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Corporate Social Responsibility Pengertian Corporate Social Responsibility(CSR), atau sering kali disebut sebagai tanggungjawab sosial perusahaan telah banyak disampaikan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah meningkatkan nilai perusahaan yang dapat diukur dengan menggunakan Economic Value Added (EVA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Namun dalam menjalankan perusahaannya diperlukan sebuah tanggung jawab social dan peningkatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam Bustanul et.al., (2012), yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Pengertian legitimasi teori dikemukakan oleh O Donovan (2002) dalam Bustanul et.al., (2012), yaitu: Legitimacy theory as the idea that in order
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari luar maupun faktor dari dalam, yang kesemuanya dapat disebut sebagai stakeholder.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu landasan teori dan pengembangan hipotesis. II.1 Landasan Teori Untuk mencapai sasaran studi diperlukan landasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Selain proses produksi yang digunakan perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kinerja Keuangan Informasi mengenai kinerja keuangan sangat diperlukan investor dalam menentukan kebijakan investasi. Kinerja keuangan digunakan untuk mengukur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai entitas ekonomi pada umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang dirasakan adalah persaingan yang semakin tajam khususnya dalam dunia usaha. Persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan dalam sektor industri, serta kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang memiliki dua tujuan yakni tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan menurut Brigham dan Houston (2009) adalah untuk memaksimalkan kekayaan bagi para pemegang sahamnya atau kepada pemilik perusahaan (stakeholder).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perusahaan secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak yang dirasakan tidak hanya bagi para pemegang saham (shareholders) namun juga bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi informasi dan bertambah luasnya ilmu pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era globalisasi seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja usahanya. Peluang untuk meningkatkan kinerja usaha dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang diukur menggunakan analisis rasio keuangan, untuk mengetahui kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi kepercayaan masyarakat setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun dalam menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat pada zaman sekarang memberi dampak yang besar bagi pihak-pihak yang terkait dalam perekonomian termasuk di dalamnya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur yang persaingannya saat ini sangat ketat antar perusahaan. Persaingan yang saat ini terjadi membuat perusahaan semakin meningkatkan
Lebih terperinci