ISSN: Volume I Edisi 1/Desember 2014
|
|
- Lanny Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN: Volume I Edisi 1/Desember 2014
2 JURNAL GISIK VOLUME I EDISI 1/DESEMBER DAFTAR ISI 1. ANALISIS INDEKS VEGETASI HUTAN MANGROVE DENGAN MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2 DI WILAYAH SIDANGOLI. (Alimin, Rustam Effendi P., Ma sitasari, Irmalita Tahir) 2. ANALISIS KONDISI TERUMBU KARANG DI KAWASAN PULAU SIBU KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN (Zulkarnain R. Umanahu, Abdurrachman Baksir, Ma sitasari) 3. LAJU PERTUMBUHAN KARANG Acropora aspera dan Acropora nobilis YANG DITRANSPLANTASI DI PERAIRAN KALUMATA KOTA TERNATE (Shinta Sumarni Pattiasina, Ikbal Marus, Eko S. Wibowo). 4. STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS NUDIBRANCHIA DI PERAIRAN PULAU TERNATE (Qhusnul, Abdurahman Baksir, Yunita Ramili) 5. STUDI PROFIL LAHAN GISIK DESA TONIKU DAN DESA KAIYASA, TELUK DODINGA (Risaldi, Jefry Bemba, Zulhan A. Harahap, M. Ridwan Lessy). 6. PROFIL PANTAI KOTA TERNATE SELATAN (Ririn Rahayu, Ma sitasari, Zulhan Arifin Harahap) 7. PREDIKSI TINGGI GELOMBANG LAUT LEPAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANGIN RATA-RATA ( ) DI PANTAI KUTAI TIMUR (Ira Puspita Dewi) GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember 2014 i
3 DITERBITKAN OLEH : PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN, FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN, UNIVERSITAS KHAIRUN. PEMBINA: PENANGGUNG JAWAB: DEWAN PENYUNTING: REDAKTUR PELAKSANA: ADMINISTRASI: DEKAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN, UNIVERSITAS KHAIRUN KETUA PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN, FPIK, UNIVERSITAS KHAIRUN PROF. DR. MUHAJIR K. MARSAOLY DR. ABDURRACHMAN BAKSIR ABDUL MUTHALIB ANGKOTASAN, S.Pi., M.Si. HALIKUDDIN UMASANGAJI, S.Pi., M.Si. IKBAL MARUS, S.P., M.Si. IRMALITA TAHIR, S.Pi., M.Si. RUSTAM EFFENDI P., S.Kel, M.Si JEFRY BEMBA, S.I.K., M.Si. NAJAMUDDIN, S.T., M.Si. SALNUDDIN, S.Pi., M.Si. YUNITA RAMILI, S.Pi., M.Si. M. RIDWAN LESSY, S.Pi., M.Si EKO S. WIBOWO, S.I.K., M.Si. MA SITASARI, S.Kel, M.Si. Ir. ZULHAN ARIFIN HARAHAP, M.A. AHMAD KODA Alamat Redaksi: Gedung FPIK Lantai 3 Jl. Raya Pertamina, Kampus Gambesi Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara redaksigisik@gmail.com. GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember 2014 ii
4 Dewan Redaksi GISIK menerima tulisan atau artikel ilmiah hasil penelitian dari mahasiswa, dosen, peneliti dan pihak lain yang membahas masalah keilmuan bidang kelautan. Ketentuan Umum Penerbitan Jurnal GISIK Artikel yang dimuat dalam jurnal ini adalah tulisan hasil penelitian (kajian ilmiah) yang belum pernah dipublikasikan dalam penerbitan lainnya, baik secara keseluruhan atau pun sebagian. Setiap penulis artikel yang akan dipublikasikan harus memiliki hak penuh untuk mempublikasikan data dan informasi yang termuat dalam tulisannya. GISIK, dalam hal ini Dewan Redaksi dan Program Studi Ilmu Kelautan, tidak bertanggung jawab terhadap munculnya tuntutan dari pihak pihak ketiga terhadap isi dari setiap artikel yang dimuat dalam jurnal ini. Ketentuan Umum Artikel Artikel yang diajukan untuk dimuat dalam GISIK dapat merupakan hasil dari peneliti atau penulis tunggal (satu orang) atau pun sebuah tim penulis yang terdiri dari dua orang penulis atau lebih. Untuk artikel karya tim penulis, urutan penulisan nama nama penulis ditetapkan oleh tim penulis, dan tidak akan dirubah oleh Dewan Redaksi. Panjang naskah artikel adalah 7-15 halaman A4 yang diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 11 point dan spasi 1,5. Naskah diketik mengikuti format kerangka tulisan (outline) sebagai berikut: Judul dan Nama Penulis, Abstrak dan Kata Kunci, Pendahuluan, Metodologi Penelitian, Hasil (atau Pembahasan), Daftar Pustaka. Ukuran maksimal untuk foto, gambar, peta, bagan atau grafik, mau pun tabel atau matriks adalah lebar (horizontal): 13,5cm dan panjang (vertikal): 17,0cm. Artikel dapat diantar langsun ke kantor Redaksi GISIK di Gedung FPIK Lantai 3 Kampus Unkhair Gambesi, Ternate atau di kirim melalui ke alamat: redaksigisik@gmail.com. GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember 2014 iii
5 PREDIKSI TINGGI GELOMBANG LAUT LEPAS DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANGIN RATA-RATA ( ) DI PANTAI KUTAI TIMUR Ira Puspita Dewi Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman. Abstract This study aims to determine the wave height on the high seas generated by winds blowing toward the coast of East Kutai (Kutai), using wind data from the years 2003 to High waves in Kutim raised when the wind from the east, southeast, south and southwest. The result of the calculation, the high waves that occurred during the years ranged from m when the average wind, the wave period ranged from seconds. Dominant wave height in the range of m (62.69%) and then at a rate greater than 0.56 m (20.90%), while the dominant wave direction from the south (73.13%), and southwest (22.39%). Keyword: wind direction, wind speed, wave height, wave period PENDAHULUAN Menurut Bengen (2001), wilayah pesisir merupakan wilayah dimana daratan berbatasan dengan laut. Batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang dengan air maupun yang tidak tergenang air yang masih dipengaruhi proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut, intrusi garam, sedangkan batas di laut ialah daerahdaerah yang dipengaruhi oleh prosesproses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut yang dipengaruhi oleh kegiatankegiatan manusia di daratan. Angin merupakan salah satu faktor penting dalam membangkitkan gelombang di laut lepas. Angin mentransfer energi ke partikel air sesuai dengan arah hembusan angin tersebut yang menyebabkan terjadinya pembentukan gelombang menurut Komar (1976). Lama hembusan angin/durasi angin, kecepatan angin dan fetch (jarak yang ditempuh oleh angin dari arah pembangkitan gelombang atau daerah pembangkitan gelombang) merupakan faktor yang menentukan karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh angin (Davis 1991; Shahidi et al. 2009). Semakin lama angin bertiup, semakin besar jumlah energi yang dapat dipindahkan dalam pembangkitan gelombang. Demikian halnya dengan fetch, gelombang yang bergerak keluar dari daerah pembangkitan gelombang hanya memperoleh sedikit tambahan energi.
6 Berdasarkan hal tersebut di atas, sehingga dilakukan penelitian tentang prediksi tinggi gelombang laut lepas di daerah Kutai Timur. Data hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi sumber informasi mengenai salah satu faktor fisika oseanografi khususnya tinggi dan periode gelombang yang dibangkitkan olah angin di Kutai Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi dan periode gelombang di laut lepas yang dibangkitkan oleh angin yang berhembus menuju pantai Kutim. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang hasilnya akan digunakan dalam perhitungan transformasi gelombang dari laut lepas menuju pantai. METODOLOGI Arah dan Kecepatan Angin Arah dan kecepatan angin diperoleh dari Stasiun Meteorologi Klas II Balikpapan. Data yang digunakan adalah data angin bulanan rata-rata selama tahun Arah angin digunakan sebagai arah datang gelombang, sedangkan kecepatan angin dan panjang fetch digunakan untuk menghitung tinggi gelombang di laut lepas. HASIL DAN BAHASAN Karakter Angin Mawar angin dari data angin bulanan rata-rata selama tahun diperlihatkan pada Gambar 1a. Hasil analisis data angin bulanan ratarata di Balikpapan menunjukkan bahwa arah angin dominan dari Selatan menyusul, Barat Daya, Utara, Barat Laut dan Barat. Kecepatan angin terkecil 1.7 m/det dan terbesar 4 m/det dengan arah resultan yaitu 221 o sebesar 46 %. Persentase angin tertinggi sebesar 30.2% pada interval kecepatan angin m/det diikuti oleh 23.3% pada interval dan kemudian 11.6%, 9.3% dan terkecil 2.3% masing-masing pada interval m/det, >=4.0 m/det dan yang terkecil pada interval m/det (Gambar 1b). GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
7 NORTH 35 Wind Class Frequency Distribution 32% 40% % 24% WEST 8% EAST % WIND SPEED (m/s) >= 4.0 Resultant Vector deg - 46% SOUTH Calms >= 4.0 Wind Class (m/s) Calms: 0.00% a b Gambar 1. Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun Berdasarkan arah angin, terlihat bahwa pada bulan Juni September (Musim Timur) angin berhembus lebih kencang ( m/det) dengan arah angin terbanyak dari Selatan, sehingga dilokasi ini dikenal Musim Selatan. Dengan demikian dapat dikatakan pola angin di Balikpapan dipengaruhi oleh sistem angin musim. Pada bulan Desember Maret (Musim Barat) angin bertiup terbanyak dari Utara dengan kecepatan berkisar antara m/det. Karakter angin di lokasi penelitian mirip dengan karakter angin di pantai timur Tarakan seperti yang telah diteliti oleh (Triwahyuni, 2010) dan (Dewi, 2011) dimana gelombang dibangkitkan oleh angin yang berasal dari Timur Laut, Timur, Tenggara dan Selatan. Bila dilihat dari orientasi garis pantai dan arah angin, maka lokasi ini dipengaruhi oleh gelombang yang dibangkitkan oleh angin dari Timur, Tenggara dan Selatan. Data arah dan kecepatan angin rata-rata bulanan tahun di Balikpapan disajikan pada Tabel 1 di bawah ini. GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
8 Tabel 1. Arah dan kecepatan angin rata-rata bulanan tahun Bulan Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus september Oktober November Desember Bulan Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Arah ( o ) Kec. m/det Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus september Oktober November Desember Sumber: Stasiun Meteorologi Klas II Balikpapan Pembangkitan Gelombang pada Tabel 2. Fetch terpanjang Berdasarkan Kondisi Angin Fetch yang panjang dan kecepatan angin yang besar menghasilkan gelombang yang besar (Garrison, 2005), sehingga panjang fetch menentukan tinggi gelombang yang terbentuk. Hasil analisis panjang fetch dapat dilihat pada Gambar 2. Panjang fetch efektif dari nilai fetch yang dapat membangkitkan gelombang disajikan terdapat pada arah Timur, Tenggara dan Selatan. Hal ini disebabkan karena pada lokasi ini pada arah Timur, Tenggara dan Selatan lebih terbuka (laut terbuka). Angin yang berhembus dari arah Utara, Barat dan Timur Laut tidak diperhitungkan karena berasal dari darat (tidak membangkitkan gelombang). Lebar fetch tidak mempengaruhi kondisi GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
9 gelombang pada area fetch relatif sehingga tidak digunakan dalam memprediksi fetch efektif menurut Resio dan Vincent (1979) dalam USACE (2003a). Jika perhitungan panjang fetch lebih besar dari 200 km maka panjang fetch yang digunakan adalah 200 km. Hal ini dilakukan untuk mereduksi hasil prediksi gelombang yang terlalu besar (Saville et al dalam CERC 1984). Gambar 2. Panjang fetch di Kutim Tabel 2. Panjang fetch efektif di Kutim No Arah Arah ( o ) Fetch (km) Fetch (m) 1 Utara Timur Laut Timur Tenggara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2012 GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
10 Berdasarkan letak geografis daerah penelitian yang menghadap ke tenggara, pantai di daerah tersebut dapat diterjang oleh hempasan gelombang yang dibangkitkan oleh angin yang berhembus dari Selat Makassar, terutama pada saat angin dari arah timur, tenggara, selatan dan barat daya. Perhitungan tinggi dan periode gelombang di laut lepas dilakukan dengan menggunakan data panjang fetch dan kecepatan angin bulanan selama tahun 2003 sampai Hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang pada kedalaman 20 m diperlihatkan pada Gambar 3 pada saat kecepatan angin rata-rata. Hasil perhitungan tersebut diringkaskan seperti diperlihatkan pada Tabel 3. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tinggi gelombang yang terjadi selama tahun berkisar antara m pada saat angin rata-rata, dengan periode gelombang berkisar antara detik. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa tinggi gelombang di Kutim selama 10 tahun terakhir sangat bervariasi. Pada saat kecepatan angin ratarata tinggi gelombang dominan berada pada kisaran m (62.69%) dan kemudian pada kisaran lebih besar dari 0.56 m (20.90%), sedangkan arah gelombang dominan dari arah selatan (73.13%), dan barat daya (22.39%), seperti diperlihatkan pada Tabel 3. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa selama tahun , pada saat gelombang berasal dari arah selatan tinggi gelombang yang terjadi di Kutai Timur lebih besar dibandingkan dengan gelombang yang berasal dari arah lainnya. Tinggi gelombang yang terjadi di lokasi penelitian sangat dipengaruhi oleh kondisi angin musiman di Selat Makassar. Kecepatan dan arah angin di Selat Makassar dipengaruhi oleh sistem angin muson yang selalu berubah tergantung pada musim. GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
11 Gambar 3. Tinggi dan periode gelombang bulanan pada saat kecepatan angin ratarata Tabel 3. Presentase tinggi dan arah gelombang pada saat kecepatan angin rata-rata Arah Gelombang Tinggi Gelombang (m) (dari) > 0.56 Total Timur Tenggara Selatan Barat Daya Total Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2012 SIMPULAN Kutim menghasilkan tinggi gelombang yang dibangkitkan oleh angin yang berasal dari arah timur, tenggara, selatan dan barat daya. Arah angin dominan dari selatan yang berhembus lebih kencang ( m/det) pada bulan Juni September, sehingga dilokasi ini dikenal Musim Selatan. Tinggi gelombang yang terjadi selama tahun berkisar antara m pada saat angin rata-rata, dengan periode gelombang berkisar antara detik. Tinggi gelombang dominan dari arah selatan berada pada kisaran m sebesar 53.73%. Kemudian pada kisaran lebih besar dari 0.56 m sebesar GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
12 19.40%, sehingga arah gelombang dominan dari arah selatan 73.13%. PUSTAKA Bengen, Dietriech G Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB, Bogor. Komar PD Beach Processes and Sedimentation. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Saville T An Approximation of the Wave Run-Up Frequency Distribution. U.S. Army Beach Erosion Board. Washington D.C. [CERC] Coastal Engineering Research Center Shore Protection Manual Volume I, Fourth Edition. Washington: U.S. Army Coastal Engineering Research Center. [USACE] U.S. Army Corps of Engineers. 2003a. Coastal Hydrodynamic Part II. Washington DC. Depatement of The Army, U.S. Army Corps of Engineers. Davis RA Jr Oceanography; An Introduction to the Marine Environment, New Jersey: WCB Publisher International Published. Shahidi AE, Kazeminezhad MH, Mousavi SJ On the Prediction of Wave Parameters Using Simplified Method. J Coas Eng 56: Triwahyuni A, Purba M, Agus SB Pemodelan Garis Pantai Timur Tarakan, Kalimantan Timur. Ilmu Kelautan: Indo J Mar Sci 1(Edisi Khusus):9-23. Dewi IP, Purba M, Nurjaya IW Perubahan Garis Pantai Teritip Balikpapan Sampai Pantai Ambarawang Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. Tesis Garrison Oceanography, An Invitation to Marine Science. USA. Learning, Inc. [USACE] U.S. Army Corps of Engineers. 2003a. Coastal Hydrodynamic Part II. Washington DC. Depatement of The Army, U.S. Army Corps of Engineers. GISIK Volume 1 Edisi 1/Desember
Gambar 15 Mawar angin (a) dan histogram distribusi frekuensi (b) kecepatan angin dari angin bulanan rata-rata tahun
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakter Angin Angin merupakan salah satu faktor penting dalam membangkitkan gelombang di laut lepas. Mawar angin dari data angin bulanan rata-rata selama tahun 2000-2007 diperlihatkan
Lebih terperinciMODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN. Muhamad Roem, Ibrahim, Nur Alamsyah
Jurnal Harpodon Borneo Vol.8. No.1. April. 015 ISSN : 087-11X MODEL PREDIKSI GELOMBANG TERBANGKIT ANGIN DI PERAIRAN SEBELAH BARAT KOTA TARAKAN BERDASARKAN DATA VEKTOR ANGIN 1) Muhamad Roem, Ibrahim, Nur
Lebih terperinciModel Distribusi Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang dengan Menggunakan Metode Darbyshire dan Smb di Perairan Semarang
Model Distribusi Kecepatan Angin untuk Peramalan Gelombang dengan Menggunakan Metode Darbyshire dan Smb di Perairan Semarang Saiful Hadi dan Denny Nugroho Sugianto Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT BERDASARKA N MUSIM ANGIN DI PERAIRAN PULAU BINTAN ABSTRACT
KARAKTERISTIK GELOMBANG LAUT BERDASARKA N MUSIM ANGIN DI PERAIRAN PULAU BINTAN Characteristics of sea waves based on wind season at the Bintan island Kurnia 1) Risandi Dwirama Putra 2), Arief Pratomo 2)
Lebih terperinciPerbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten yang di Validasi dengan Data Altimetri
Reka Racana Teknik Sipil Itenas No. x Vol. xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2015 Perbandingan Peramalan Gelombang dengan Metode Groen Dorrestein dan Shore Protection Manual di Merak-Banten
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK OMBAK PERAIRAN PANTAI DELTA MUARA SUNGAI SADDANG PERIODE Alexander Kondo, 1) Sakka, 2) dan D.A.
ANALISIS KARAKTERISTIK OMBAK PERAIRAN PANTAI DELTA MUARA SUNGAI SADDANG PERIODE 98- Alexander Kondo, ) Sakka, ) dan D.A. Suriamihardja ) ) Mahasiswa Prodi Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciStudi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata Mulyadi 1), Muh. Ishak Jumarang 1)*, Apriansyah 2)
Studi Variabilitas Tinggi dan Periode Gelombang Laut Signifikan di Selat Karimata Mulyadi 1), Muh. Ishak Jumarang 1)*, priansyah 2) 1) Program Studi Fisika Jurusan Fisika niversitas Tanjungpura 2) Program
Lebih terperinciSIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT
SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT Martono Divisi Pemodelan Iklim, Pusat Penerapan Ilmu Atmosfir dan Iklim LAPAN-Bandung, Jl. DR. Junjunan 133 Bandung Abstract: The continuously
Lebih terperinciPRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2014), Hal ISSN :
Studi Faktor Penentu Akresi dan Abrasi Pantai Akibat Gelombang Laut di Perairan Pesisir Sungai Duri Ghesta Nuari Wiratama a, Muh. Ishak Jumarang a *, Muliadi a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura,
Lebih terperinciJURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di :
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 52-56 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose PERUBAHAN GARIS PANTAI LARANGAN, KABUPATEN TEGAL MELALUI PENDEKATAN MODEL GENESIS
Lebih terperinciWind speed data analysis for predictions of sea waves in Bitung Coastal Waters
Aquatic Science & Management, Edisi Khusus 1, 35-39 (Mei 013) Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index ISSN 337-4403 e-issn 337-5000 jasm-pn0000 Wind speed
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH : REKAYASA PANTAI KOPEL : SPL 442 / 2 (2 0) DOSEN PENGASUH : Ir. Ahmad Zakaria, Ph.D. DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Rekayasa Pantai merupakan mata kuliah
Lebih terperinciPOLA TRANFORMASI GELOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RCPWave PADA PANTAI BAU-BAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA
E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 1, No. 2, Hal. 60-71, Desember 2009 POLA TRANFORMASI GELOMBANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RCPWave PADA PANTAI BAU-BAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA THE PATTERN
Lebih terperinciSebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu
Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015: 1128-1132 Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu Widya Novia Lestari, Lizalidiawati, Suwarsono,
Lebih terperinciGambar 2.1 Peta batimetri Labuan
BAB 2 DATA LINGKUNGAN 2.1 Batimetri Data batimetri adalah representasi dari kedalaman suatu perairan. Data ini diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan suatu proses yang disebut
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pembangkitan Gelombang oleh Angin
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkitan Gelombang oleh Angin Proses pembentukan gelombang oleh angin Menurut Komar (1976) bahwa angin mentransfer energi ke partikel air sesuai dengan arah hembusan angin.
Lebih terperinciREFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi. Agus Anugroho D.S. Warsito Atmodjo)
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 215-222 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN PANTAI MARUNDA, JAKARTA (Puteri Kesuma Dewi.
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN. Mata Kuliah Pengelolaan Garis Pantai (MSP3193) Pedoman Perkuliahan Mahasiswa
GENAP 2016/2017 2014/2015 KONTRAK PERKULIAHAN Pedoman Perkuliahan Mahasiswa Mata Kuliah Pengelolaan Garis Pantai (MSP3193) Pengajar : Ir. Darius Arkwright, S.T., M.T. Semester : GENAP (VI) / T.A. 2016-2017
Lebih terperinciAnalisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan
Analisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan Hansje J. Tawas Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Mundurnya garis pantai pada Pantai Matani
Lebih terperinciPEMETAAN GELOMBANG LAUT DENGAN METODE PEMODELAN NUMERIK DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP ABRASI
PEMETAAN GELOMBANG LAUT DENGAN METODE PEMODELAN NUMERIK DAN PEMANFAATANNYA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN WILAYAH PESISIR TERHADAP ABRASI (Wilayah Studi: Kabupaten dan Kota Cirebon) TUGAS AKHIR Karya
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pantai merupakan suatu zona yang sangat dinamik karena merupakan zona persinggungan dan interaksi antara udara, daratan dan lautan. Zona pantai senantiasa memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pantai Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Penjelasan mengenai kepantaian
Lebih terperinciTRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU
DOI: doi.org/10.21009/0305020403 TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Supiyati 1,a), Deddy Bakhtiar 2,b, Siti Fatimah 3,c 1,3 Jurusan
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF)
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) Moch. Rizal Azhar 4306 100 105 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012 DOSEN PEMBIMBING
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA
STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG PADA DAERAH PANTAI DESA KALINAUNG KAB. MINAHASA UTARA Anggi Cindy Wakkary M. Ihsan Jasin, A.K.T. Dundu Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email:
Lebih terperinciPERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH
, Halaman 304 313 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH Muhammad Noer Ichsan, Vira Anesya, Priyo Nugroho P. *), Hari
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Juni, 2013 PENGARUH GELOMBANG TERHADAP TRANSPOR SEDIMEN DI SEPANJANG PANTAI UTARA PERAIRAN BANGKALAN Dina Faradinka, Aries Dwi Siswanto, dan Zainul Hidayah Jurusan
Lebih terperinciPREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL
PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL Nurin Hidayati 1,2*, Hery Setiawan Purnawali 3, dan Desiana W. Kusumawati 1 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinciANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA
ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA Irnovia Berliana Pakpahan 1) 1) Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciUjian P3 Tugas Akhir. Oleh : RACHMAT HIDAYAH
Ujian P3 Tugas Akhir ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI JASRI DI KABUPATEN KARANG ASEM, BALI MENGGUNAKAN SOFTWARE GENERALIZED MODEL for SIMULATING SHORELINE CHANGE (GENESIS) Oleh : RACHMAT HIDAYAH 4308100014
Lebih terperinciMODEL PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN METODE ONE-LINE MODEL (STUDI KASUS : PANTAI MANGARABOMBANG GALESONG SELATAN, KABUPATEN TAKALAR)
MODEL PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN METODE ONE-LINE MODEL (STUDI KASUS : PANTAI MANGARABOMBANG GALESONG SELATAN, KABUPATEN TAKALAR) 1. 2. 3. Wa Ode Awaliah 1, Sakka 2 dan M. Alimuddin Hamzah 3 Mahasiswa
Lebih terperinciANALISIS HIDROOSEANOGRAFI PERAIRAN KEERA KABUPATEN WAJO. Abstrak
ANALISIS HIDROOSEANOGRAFI PERAIRAN KEERA KABUPATEN WAJO Muh. Arbiyansyah Nur 1, M. Alimuddin Hamzah 2, Amiruddin 3 1. Mahasiswa Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciKarakteristik Pulau Kecil: Studi Kasus Nusa Manu dan Nusa Leun untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Maluku Tengah
Karakteristik Pulau Kecil: Studi Kasus Nusa Manu dan Nusa Leun untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Maluku Tengah Ilham Marasabessy 1 Coauthor Achmad Fahrudin 1, Zulhamsyah Imran 1, Syamsul Bahri Agus
Lebih terperinciPOSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :
Studi Potensi Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Oscillating Water Column (OWC) di Perairan Pesisir Kalimantan Barat Lelly Erlita Safitri a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b a Program Studi
Lebih terperinciMODUL 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAHAYA GENANGAN PESISIR
MODUL 5: DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAHAYA GENANGAN PESISIR University of Hawaii at Manoa Institut Teknologi Bandung DAERAH PESISIR Perubahan Iklim dan Sistem Pesisir Menunjukkan Faktor Utama Perubahan Iklim
Lebih terperinciPOLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM
POLA DISTRIBSI SH DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELK AMBON DALAM PENDAHLAN Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan
Lebih terperinciDINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING SYSTEM - WAVE) DI PANTAI BOOM TUBAN, JAWA TIMUR
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 195-205 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose DINAMIKA TRANSFORMASI GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-WAVE (COASTAL MODELLING
Lebih terperinciDESAIN BREAKWATER PELABUHAN PERIKANAN PEKALONGAN
DESAIN BREAKWATER PELABUHAN PERIKANAN PEKALONGAN Achmad Zaqy Zulfikar 1 Pembimbing: Dr. Ir. Syawaluddin Hutahaean, M.T. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pembangkitan Gelombang Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin tersebut akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Pembangkitan Gelombang Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Kecepatan angin tersebut akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga
Lebih terperinciVariabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra Satelit Aqua Modis
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 166-170 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Variabilitas Suhu Permukaan Laut Di Pantai Utara Semarang Menggunakan Citra
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN TUBAN
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN TUBAN Dosen Pembimbing: 1. Suntoyo, ST, M.Eng, Ph.D 2. Dr. Kriyo Sambodho, ST, M.Eng Oleh: Liyani NRP. 4308100040
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kecepatan Dan Arah Angin Untuk mengetahui perubahan garis pantai diperlukan data gelombang dan angkutan sedimen dalam periode yang panjang. Data pengukuran lapangan tinggi gelombang
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pantai Teritip hingga Pantai Ambarawang kurang lebih 9.5 km dengan koordinat x = 116 o 59 56.4 117 o 8 31.2
Lebih terperinciPERUBAHAN GARIS PANTAI DARI PANTAI TERITIP BALIKPAPAN SAMPAI PANTAI AMBARAWANG KUTAI KERTANEGARA KALIMANTAN TIMUR IRA PUSPITA DEWI
PERUBAHAN GARIS PANTAI DARI PANTAI TERITIP BALIKPAPAN SAMPAI PANTAI AMBARAWANG KUTAI KERTANEGARA KALIMANTAN TIMUR IRA PUSPITA DEWI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI
Lebih terperinciTorani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan) Vol.24 (3) Desember 2014: ISSN:
KARAKTERISTIK OSEANOGRAFI UNTUK MENDUKUNG AGROEKOSISTEM DI KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR The Oceanographic Characteristics for Agroecosystem Support of East Kutai - East Borneo Province Ira Puspita
Lebih terperinciANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN
ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN 2006-2010 Yosik Norman 1, Nasrul Ihsan 2, dan Muhammad Arsyad 2 1 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Makassar e-mail: yosikbrebes@gmail.com
Lebih terperinciKAJIAN REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 434-441 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KAJIAN REFRAKSI GELOMBANG DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR
Lebih terperinciVariabilitas Angin dan Gelombang Laut Sebagai Energi Terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat
Noir P. Purba : Variabilitas Angin dan Gelombang Laut sebagai Energi Terbarukan Variabilitas Angin dan Gelombang Laut Sebagai Energi Terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat The Wind and Sea Waves Variability
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PERAIRAN KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 400-407 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PERAIRAN KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA
Lebih terperinciSTUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 277-283 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
23 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Hasil olahan citra Modis Level 1 yang merupakan data harian dengan tingkat resolusi spasial yang lebih baik yaitu 1 km dapat menggambarkan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG PECAH DI PANTAI NIAMPAK UTARA Ratna Parauba M. Ihsan Jasin, Jeffrey. D. Mamoto Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email : Parauba_ratna@yahoo.co.id
Lebih terperinciRandy Aditya, Paulus Taru dan Adnan
STUDI HASIL TANGKAPAN BELAT (Set Net) DAN KETAHANAN BELAT (Set Net) TERHADAP PENGARUH ARUS DAN GELOMBANG DI PERAIRAN TJ. LIMAU KOTA BONTANG (Catches and Resistance Study of Set Net toward Currents and
Lebih terperinciPREDIKSI PARAMETER GELOMBANG YANG DIBANGKITKAN OLEH ANGIN UNTUK LOKASI PANTAI CERMIN
PREDIKSI PARAMETER GELOMBANG YANG DIBANGKITKAN OLEH ANGIN UNTUK LOKASI PANTAI CERMIN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Oleh:
Lebih terperinciPEMODELAN TINGGI GELOMBANG UNTUK PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN PESISIR KABUPATEN SUKABUMI. Ankiq Taofiqurohman
PEMODELAN TINGGI GELOMBANG UNTUK PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN PESISIR KABUPATEN SUKABUMI Ankiq Taofiqurohman Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung Jl.Jatinangor-Sumedang
Lebih terperinciPENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI
PENGARUH BESAR GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN GARIS PANTAI Hansje J. Tawas, Pingkan A.K. Pratasis Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pantai selalu menyesuaikan bentuk
Lebih terperinciRun-up dan Overtopping Gelombang Pada Off-shore Breakwater di Pantai Tirtamaya, Indramayu AgungWindadi *, HeryosoSetiyono *, SugengWidada * )
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 251-259 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose Run-up dan Overtopping Gelombang Pada Off-shore Breakwater di Pantai Tirtamaya,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor
Lebih terperinciDEBIT AIR DI SUNGAI TERINDIKASI CEMAR DESA BERINGIN MALUKU UTARA
DEBIT AIR DI SUNGAI TERINDIKASI CEMAR DESA BERINGIN MALUKU UTARA Zulkifli Ahmad Universitas Khairun Ternate e-mail : ahmadzulkifli477@gmail.com ABSTRAK Salah satu masalah yang paling meresahkan bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum
6 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan tentu dibutuhkan pustaka yang bisa dijadikan sebagai acuan dari perencanaan tersebut agar dapat terwujud bangunan pantai yang sesuai dengan
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Platax Vol. 1:(3), Mei 2013 ISSN:
AMPLITUDO KONSTANTA PASANG SURUT M2, S2, K1, DAN O1 DI PERAIRAN SEKITAR KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Amplitude of the Tidal Harmonic Constituents M2, S2, K1, and O1 in Waters Around the City of Bitung in
Lebih terperinciJurnal Gradien Vol.4 No. 2 Juli 2008 :
Jurnal Gradien Vol.4 No. Juli 8 : 349-353 nalisis Peramalan Ketinggian Gelombang Laut Dengan Periode Ulang Menggunakan Metode Gumbel Fisher Tippet-Tipe 1 Studi Kasus : Perairan Pulau Baai Bengkulu Supiyati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan adalah serangkaian kegiatan sebelum memulai tahap pengumpulan data dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang
Lebih terperinciAnalisis Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Suandi a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b
Analisis Pola Sirkulasi Arus di Perairan Pantai Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Suandi a, Muh. Ishak Jumarang a *, Apriansyah b a Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK TINGGI GELOMBANG EKSTREM DAN NILAI TRANSFOMRASI GELOMBANG PANTAI KUTA BALI. Muhamad Adi Nurcahyo, Engki A.
ANALISIS KARAKTERISTIK TINGGI GELOMBANG EKSTREM DAN NILAI TRANSFOMRASI GELOMBANG PANTAI KUTA BALI Muhamad Adi Nurcahyo, Engki A. Kisnarti Universitas Hang Tuah Surabaya Jurusan Oseanografi Fakultas Teknik
Lebih terperinciJURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman Online di :
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 255-264 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose DINAMIKA PENJALARAN GELOMBANG MENGGUNAKAN MODEL CMS-Wave DI PULAU PARANG KEPULAUAN
Lebih terperinciPerencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-280 Perencanaan Bangunan Pemecah Gelombang di Teluk Sumbreng, Kabupaten Trenggalek Dzakia Amalia Karima dan Bambang Sarwono Jurusan
Lebih terperinciKAJIAN REHABILITASI SUMBERDAYA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR PASCA TSUNAMI DI KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR M.
KAJIAN REHABILITASI SUMBERDAYA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR PASCA TSUNAMI DI KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR M. MUNTADHAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN MENGGUNAKAN METODE GENESIS DALAM PENANGANAN ABRASI PANTAI TANJUNG HARAPAN KAB. KUTAI KARTANEGARA
ejournal Teknik Sipil, 2016, 1 (1): 1-15 ISSN 0000-0000, ejournal.untag-smd.ac.id Copyright 2016 ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN MENGGUNAKAN METODE GENESIS DALAM PENANGANAN ABRASI PANTAI TANJUNG HARAPAN
Lebih terperinciKAJIAN KERUSAKAN PANTAI AKIBAT EROSI MARIN DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN KASTELA KECAMATAN PULAU TERNATE
KAJIAN KERUSAKAN PANTAI AKIBAT EROSI MARIN DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN KASTELA KECAMATAN PULAU TERNATE Adnan Sofyan *) Abstrak : Tingkat kerusakan di wilayah pesisir Kelurahan Kastela yaitu sesuai panjang
Lebih terperinciEROSI MARIN SEBAGAI PENYEBAB KERUSAKAN LAHAN KEBUN DI KELURAHAN TAKOFI KOTA TERNATE
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 4-698 Volume Nomor Juni 05 EROSI MARIN SEBAGAI PENYEBAB KERUSAKAN LAHAN KEBUN DI KELURAHAN TAKOFI KOTA TERNATE Adnan Sofyan Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Kecepatan Angin dan Windrose Data angin dibutuhkan untuk menentukan distribusi arah angin dan kecepatan angin yang terjadi di lokasi pengamatan. Data angin yang digunakan
Lebih terperinciSimulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004
Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004 R. Bambang Adhitya Nugraha 1, Heron Surbakti 2 1 Pusat Riset Teknologi Kelautan-Badan (PRTK), Badan Riset Kelautan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. 4.1 Data Teknis Data teknis yang diperlukan berupa data angin, data pasang surut, data gelombang dan data tanah.
BAB IV ANALISIS Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan kapal dan data tanah. Data
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii
ABSTRAK Devvy Alvionita Fitriana. NIM 1305315133. Perencanaan Lansekap Ekowisata Pesisir di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Dibimbing oleh Lury Sevita Yusiana, S.P., M.Si. dan Ir. I
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.1 Uji Sensitifitas Model Uji sensitifitas dilakukan dengan menggunakan 3 parameter masukan, yaitu angin (wind), kekasaran dasar laut (bottom roughness), serta langkah waktu
Lebih terperinciSEDIMENTASI AKIBAT PEMBANGUNAN SHEET PILE BREAKWATER TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT
SEDIMENTASI AKIBAT PEMBANGUNAN SHEET PILE BREAKWATER TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT Jundana Akhyar 1 dan Muslim Muin 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi
Lebih terperinciPola Angin Musiman di Perairan Malang Selatan, Jawa Timur
Pola Angin Musiman di Perairan Malang Selatan, Jawa Timur Supriyatno Widagdo Prodi Oseanografi Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman Hakim 150 Surabaya 60111 priwidagdo@gmail.com
Lebih terperinciANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 54 60 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT Fajar Kurnia Pratomo,
Lebih terperinciBAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
52 BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 5.1. TINJAUAN UMUM Perencanaan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) ini memerlukan berbagai data meliputi : data peta Topografi, oceanografi, data frekuensi kunjungan
Lebih terperinciSTUDI KESESUAIAN PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR SEBAGAI DAERAH PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI
STUDI KESESUAIAN PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR SEBAGAI DAERAH PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI Oleh Gesten Hazeri 1, Dede Hartono 1* dan Indra Cahyadinata 2 1 Program Studi
Lebih terperinciKondisi arus permukaan di perairan pantai: pengamatan dengan metode Lagrangian
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 1(3): 98-102, Juni 2013 ISSN 2337-4306 Kondisi arus permukaan di perairan pantai: pengamatan dengan metode Lagrangian Surface current conditions in coastal waters:
Lebih terperinciSTUDI PENGAMAN PANTAI DI DESA SABUAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
STUDI PENGAMAN PANTAI DI DESA SABUAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Desy Ayu Maharani 1, Dwi Priyantoro, Prima Hadi Wicaksono 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Tenik Universitas Brawijaya Dosen
Lebih terperinciANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MANGGAR BARU
ejournal Teknik Sipil, 2016, 1 (1): 1-15 ISSN 0000-0000, ejournal.untag-smd.ac.id Copyright 2016 ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MANGGAR BARU Dennis Eta Cendekia Abstrak Dennis Eta Cendekia, Analisa Perubahan
Lebih terperinciANALISIS ARUS DAN GELOMBANG PERAIRAN BATU BELANDE GILI ASAHAN DESA BATU PUTIH KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT
1 ANALISIS ARUS DAN GELOMBANG PERAIRAN BATU BELANDE GILI ASAHAN DESA BATU PUTIH KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT Sukuryadi Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Mataram Email
Lebih terperinciKAJIAN PENJALARAN DAN TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN TANJUNG KELIAN KABUPATEN BANGKA BARAT
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 236-245 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KAJIAN PENJALARAN DAN TRANSFORMASI GELOMBANG DI PERAIRAN TANJUNG KELIAN KABUPATEN
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PARAMETER OSEANOGRAFI TERHADAP SEBARAN GUMUK PASIR DI PANTAI PARANGTRITIS TAHUN
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 246-256 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose ANALISA PENGARUH PARAMETER OSEANOGRAFI TERHADAP SEBARAN GUMUK PASIR DI PANTAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai 81.791 km serta 17.504 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga wilayah
Lebih terperinciMORFOMETRI LERENG GISIK DI PANTAI TUMPAAN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
MORFOMETRI LERENG GISIK DI PANTAI TUMPAAN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN (Beach Gradient Morphometric at Tumpaan Shore, District of Tumpaan South Minahasa Regency) Febrik Namoua 1*, Hermanto
Lebih terperinciPEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN HIDRODINAMIKA DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI TUGAS AKHIR
PEMETAAN ARUS DAN PASUT LAUT DENGAN METODE PEMODELAN HIDRODINAMIKA DAN PEMANFAATANNYA DALAM ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI (STUDI KASUS : PESISIR MUARA GEMBONG, KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT) TUGAS AKHIR
Lebih terperinciDESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG
DESAIN STRUKTUR PELINDUNG PANTAI TIPE GROIN DI PANTAI CIWADAS KABUPATEN KARAWANG Fathu Rofi 1 dan Dr.Ir. Syawaluddin Hutahaean, MT. 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,
Lebih terperinciPenentuan Perubahan Garis Pantai dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Model Numerik di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah
Maspari Journal, 01, 4 (), 31-37 http://masparijournal.blogspot.com Penentuan Perubahan Garis Pantai dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Model Numerik di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah Maria
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting untuk. mengefektifkan waktu dan kegiatan yang dilakukan.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting untuk mengefektifkan
Lebih terperinciESTIMASI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GROIN UNTUK MENGATASI EROSI PADA KAWASAN PESISIR PANTAI UTARA TELUK BAGUALA AMBON. Tirza Jesica Kakisina * Abstract
ESTIMASI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GROIN UNTUK MENGATASI EROSI PADA KAWASAN PESISIR PANTAI UTARA TELUK BAGUALA AMBON Tirza Jesica Kakisina * Abstract The north coast of Baguala bay was became stricture by
Lebih terperinciVolume 14 No. 01 Maret 2013 ISSN :
Volume 14 No. 1 Maret 213 ISSN : 977 197997 MODEL DISTRIBUSI KECEPATAN ANGIN DAN PEMANFAATANNYA DALAM PERAMALAN GELOMBANG DI WILAYAH TIMUR INDONESIA (PULAU SULAWESI, NUSA TENGGARA, MALUKU DAN PAPUA) Hendry
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN POLA ZONASI (SEBARAN) MANGROVE SERTA MAKROZOOBENTHOS YANG BERKOEKSISTENSI, DI DESA TANAH MERAH DAN OEBELO KECIL KABUPATEN KUPANG
STRUKTUR DAN POLA ZONASI (SEBARAN) MANGROVE SERTA MAKROZOOBENTHOS YANG BERKOEKSISTENSI, DI DESA TANAH MERAH DAN OEBELO KECIL KABUPATEN KUPANG Oleh: Muhammad Firly Talib C64104065 PROGRAM STUDI ILMU DAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1.Tinjauan Umum Perencanaan pelabuhan perikanan Glagah ini memerlukan berbagai data meliputi: data angin, Hidro oceanografi, peta batimetri, data jumlah kunjungan kapal dan data
Lebih terperinci