SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam."

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI KENDAL. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh: Siti Zulaikhoh NIM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

2

3

4 MOTTO t,n=y{ Ï%!$# y7în/u ÉOó $Î/ ù&t ø%$# Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (QS. Al-Alaq: 1) 1 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Kudus : Mubarokatan Toyyibah, 2004), hlm. 598

5 PERSEMBAHAN Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh keni matan dunia ataupun kehormatan. Belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt, kebahagiaan akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh. Orang berilmu itu hendaknya jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu Orang yang telah merasakan kelezatan ilmu, maka semakin kecillah kegemarannya akan harta benda dunia. Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan study dalam naungan IAIN walisongo, semoga penulis bisa menjadi orang yang berilmu dan bermanfaat yang diridhoi-nya. Dengan segenap rasa syukur penulis panjatkan kepada Sang Pencipta. Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang yang telah memberikan arti dan yang selalu mengiringi setiap langkah penulis dalam setiap untaian do a. Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah yang aku sayangi yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan kerja kerasnya demi penulis dalam perjuangannya mencari ilmu. Kakakku (Dewi Hajar Syarifah dan Ms Syamsul Falah), adik-adikku (Habiburrohman dan Siti Darojaturrofi ah), Pak Salam dan seluruh anggota keluargaku yang senantiasa mengalirkan do a, nasihat dan semangat berprestasi. Sahabatku Lia & Rum yang selalu bersama dan kompak dari awal sampai akhir pendidikan di IAIN walisongo yang semoga selalu akan menjaga kesolitan kita sampai akhir masa. Teman-teman IMAKEN 06 (Canti, Mb Ts, Ida, Fitri, Anwar, Tafid, Tholeb, Ms Budi, Hudam, Komandan, Omen, Ribek, Kicin, Peppy) yang akan selalu bersama menjaga keakraban kita. Sahabat-sahabat tercinta (Etik, Neli, Endah, Mr Jek, Lilik, Afiah, Pak Poet ) selalu kompak dalam segala hal selama menempuh study ini baik suka maupun duka. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Yang Kuasa. Amiiin.

6 PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, Desember 2010 Deklarator Siti Zulaikhoh NIM

7 ABSTRAK Siti Zulaikhoh (NIM ). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Reading Guide Pada Pembelajaran PAI Materi Pokok Perilaku Terpuji Kelas IV Semester Genap Di SDN 02 Wonosari Kendal. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide pada pembelajaran PAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal pada semester genap tahun 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahap dari setiap siklusnya, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide. Indikator hasil belajar pada penelitian ini berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individu maupun klasikal. Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan metode: wawancara, observasi, dokumentasi dan tes prestasi (achievement test). Data hasil pengamatan tes prestasi (achievement test) atau nilai evaluasi diolah dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian keberhasilan tiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Penerapan metode pembelajaran Reading Guide dalam penelitian ini menggabungkan dengan metode cerita. Penyampaian materi perilaku terpuji dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide, yaitu dengan memberikan sebuah cerita dan lembar pertanyaan. Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan metode cerita, dapat membuat peserta didik lebih termotivasi dan bersemangat sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan perolehan aktivitas siswa, yaitu pada siklus I aktivitas peserta didik adalah 57,77% mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,25%. 2). Hasil belajar PAI siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide mengalami peningkatan, khususnya pada materi pokok perilaku terpuji. Pra siklus diperoleh nilai rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belaja 40% Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%. Dan meningkat menjadi 74,25 dengan ketuntasan 80%. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II dan tidak perlu dilakukan siklus III.

8 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, Alhmdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayat, taufiq dan inayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Pada akhirnya bisa digunakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh nilai akhir munaqosah sebagai salah satu syarat kelulusan. Demikian juga shalawat serta salam semoga terabadikan bagi baginda Rasul Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan senantiasa memanjatkan rasa syukur atas segala rahmat yang telah diberikan, serta bantuan, arahan sekaligus bimbingan dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikannya penelitian ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat : 1. Bapak Dr. Suja i, M. Ag Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak DR. H. Ruswan, M. A dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Sugeng Ristiyanto, M. Ag dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi. 3. Bapak dan ibu dosen serta segenap Civitas Akademik Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 4. Bapak Munawari, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD N 02 Wonosari Kendal yang telah memberikan izin untuk peneliti melaksanakan penelitian. 5. Ibu Asrofah, S. Pd. I selaku guru PAI yamg telah menjadi kolaborator dalam pelaksanaan penelitian ini. 6. Ayahanda Khomsani dan Ibunda Asrofah, kakak (Dewi Hajar Syarifah & Symsul F) dan adik (Habiburrohman & Siti Darojaturrofi ah) yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do anya untuk keberhasilan penulis. 7. Teman-teman Kos Alfin Faza (Hindun, Cahya, Ditya, Mb Nani, Mb Wik, Tami, Mini, Mb Tety, Retno, Dian, Leli, Pipit, Tutik, Li ah, Ica, Usfi, Amik, Devi) yang selalu menemani dan memberikan bantuannya kepada penulis.

9 8. Teman-teman seperjuangan PAI paket C angkatan 2006 yang tidak bisa disenutkan satu persatu. 9. Kelurga besar WSC yang memberikan pengalaman dan pelajaran yang banyak kepada penulis. 10. Kepada Pak Mahmud yang memberikan kamudahan meminjamkan referensi kepada penulis. 11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil selama proses penulisan skripsi ini. Semoga amal baik mereka di atas mendapatkan balasan dan yang lebih dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini, masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan penulisan. Oleh karena itu, penulis akan sangat berbahagia apabila pembaca senantiasa memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya. Semarang, Desember 2010 Penyusun

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i PERSETUJUAN PEMBIMBING. ii PENGESAHAN PENGUJI... iii MOTTO. iv PERSEMBAHAN.. v PERNYATAAN vi HALAMAN ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI.. x DAFTAR LAMPIRAN.. xiii DAFTAR TABEL.. xiv BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Penegasan Istilah... 5 C. Rumusan Masalah. 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.. 7 E. Kajian Pustaka... 8 BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori Pengertian Prestasi Belajar Tipe prestasi Belajar.. 13 a. Bidang Kognitif b. Bidang Afektif c. Bidang Psikomotorik Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. 18 a. Faktor Internal 18 b. Faktor Eksternal Metode Pembelajaran Reading Guide Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup PAI 25

11 a. Pengertian Pendidikan Agama Islam. 25 b. Tujuan Pendidikan Agama Islam.. 27 c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Penerapan Metode pembelajaran Reading Guide Pada Pembelajaran PAI Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide B. Pengajuan Hipotesis.. 30 BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penilitian Waktu dan Tempat Penelitian Populasi Kolaborator Sumber Data dan Jenis Data.. 32 B. Prosedur Penelitian Siklus I Siklus II. 34 C. Metode Pengumpulan Data 35 D. Metode Analisis Data. 37 E. Indikator Keberhasilan BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah. 39 B. Pra Penelitian. 40 C. Hasil Penelitian Siklus I Siklus II.. 50 D. Pembahasan 56 BAB V: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Simpulan 60 B. Saran.. 61 C. Penutup.. 61

12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

13 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar nama siswa kelas IV SD N 02 Wonosari Kendal tahun ajaran 2009/ Struktur organisasi SD N 02 Wonosari Kendal 3. Daftar hasil pra siklus 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I 5. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus I 6. Lembar tes hasil belajar siklus I 7. Daftar hasil belajara siklus I 8. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02 Wonosari Kendal siklus I 9. RPP siklus II 10. Lembar observasi pengelolaan pembelajaran siklus II 11. Lembar tes hasil belajar siklus II 12. Daftar hasil belajar siklus II 13. Lembar hasil observasi aktivitas peserta didik di kleas IV SD N 02 Wonosari Kendal siklus II 14. Dokumen Pembelajaran Reading Guide 15. Lembar Pedoman wawancara 16. Transkrip ko Kurikuler 17. Piagam Passka Piagam KKN 19. Usulan Pembimbing 20. Surat ijin Riset 21. Surat keterangan penelitian

14 DAFTAR TABEL 1. Tabel 4.1 : Daftar nilai Pra siklus 2. Tabel 4.2 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus I 3. Tabel 4.3 : Daftar nilai siklus I 4. Tabel 4.4 : Lembar observasi aktivitas peserta didik siklus II 5. Tabel 4.5 : Daftar nilai siklus II 6. Tabel 4.6 : Hasil penelitian

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2 Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada tingkat dasar. Pada kelas IV SD Pendidikan Agama Islam memuat beberapa aspek yaitu Al-Qur an, Aqidah, Tarikh, Akhlak, Fiqih. Kompetensi dasar pada Semester Genap pada masingmasing aspek yang harus dicapai di antaranya adalah : a. Aspek Al-Qur an: Membaca QS. Al-Kautsar dengan lancar, Membaca QS An-Nashr dengan lancar, Membaca QS Al- Ashr dengan lancar b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat c. Aspek Tarikh: Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS, Menceritakan Kisah Nabi Ismail AS d. Aspek Akhlak: Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS, Meneladani perilaku Nabi Ismail AS. e. Aspek Fiqih: Melakukan dzikir setelah shalat, Membaca do a setelah shalat. 3 Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajarnya. 4 Prestasi 2 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta : PT Gemawindu Panca Perkasa, 1999), hlm BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, hlm.14.

16 belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. 5 Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan, faktor lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, kelakuan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri peserta didik merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar merupakan perubahan tingkah laku individu yang disadarinya. Sejauh mana usaha peserta didik untuk mengkondisikan dirinya bagi perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia capai. Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik masih dipengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran. 6 Prestasi belajar biasanya diidentikkan dengan nilai hasil ulangan ataupun nilai raport peserta didik. Ada prestasi kurang, baik, istimewa atau sangat baik adalah bentuk predikat yang biasa diberikan guru terhadap prestasi atau hasil belajar peserta didik yang disimbolkan melalui angkaangka tertentu. 7 Nilai hasil belajar pada pembelajaran PAI kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal ini sudah bisa dikatakan cukup. Prestasi ini dapat dilihat dari hasil belajar yang berupa nilai rata-rata kelas pada ulangan semester 4 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991), hlm 22 5 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), hlm Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, 2001), hlm Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Op. Cit, hlm.130.

17 gasal yaitu Selain dari hasil nilai rata-rata kelas pada semester gasal, peneliti juga mendapati bahwa pada saat peserta didik diberi evaluasi setelah pembelajaran PAI masih ada beberapa peserta didik yang nilainya masih rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama bagi peserta didik yang sering membuat gaduh. 9 Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari, metode yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode demonstrasi dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan kepada peserta didik. Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari ini belum cukup kondusif akibat peserta didik yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu 20 anak, untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak yang suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang lebih 5-6 anak dari 20 peserta didik. Situasi tersebut mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain. Meskipun guru sudah menegur tapi tetap saja mereka tidak menghiraukan. Peserta didik tidak mempunyai perasaan takut atau segan terhadap guru. Padahal belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks. Belajar hanya dialami oleh peserta didik itu sendiri, di mana nantinya peserta didik yang menjadi penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar tersebut. 10 Akan tetapi apabila peserta didik sendiri sulit dikondisikan bagaimana proses belajar tersebut akan tercipta. Dengan adanya aplikasi pengembangan kurikulum proses pembelajaran guru sudah cukup memadai, tetapi suasana belajar belum cukup kondusif akibat peserta didik yang sulit dikondisikan dan metode yang digunakan guru juga masih bersifat konvensional. Sudah berbagai cara dilalui guru untuk mengkondisikan peserta didik. Pada saat peneliti hlm.7. 8 Rapor Kelas IV Semester Gasal, SD N 02 Wonosari Kendal. 9 Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal. 10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

18 mengadakan pra riset, peneliti melihat guru berinisiatif menggunakan kuis sebagai upaya menarik perhatian peserta didik supaya terkondisikan. Dengan kuis tersebut guru berhasil menarik perhatian peserta didik terutama peserta didik yang sering membuat gaduh. Akan tetapi pada saat evaluasi setelah proses pembelajaran peneliti mendapati masih beberapa anak yang nilainya masih rendah yaitu berkisar 60% dari 20 peserta didik, terutama peserta didik yang membuat gaduh. Melihat hasil evaluasi tersebut peneliti berkesimpulan bahwa kurangnya perhatian peserta didik menimbulkan kesan bahwa peserta didik belum cukup jelas dalam memahami gambaran secara umum pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sehingga prestasi yang dihasilkan masih rendah. 11 Melihat kondisi tersebut, tidak salah jika seorang guru harus menggunakan model-model pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik yaitu dengan terlibatnya peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika perhatian peserta didik sudah terfokus dalam pembelajaran maka akan cukup kuat untuk membuat kesan yang lama dan hidup dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan, dan prestasi yang dihasilkan peserta didik akan lebih baik. Untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, jika dilihat dari faktor prestasi belajar dan permasalahan yang ada, perlu kiranya perhatian peserta didik dan kualitas pengajaran guru diperbaiki. Salah satu upaya yang akan ditawarkan oleh peneliti untuk meningkatkan perhatian peserta didik dan kualitas pengajaran guru tersebut adalah metode pembelajaran Reading Guide. 12 Dengan metode pembelajaran Reading Guide ini diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Metode pembelajaran Reading Guide ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik lebih terfokus dan memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat dari faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perhatian peserta didik 11 Pra Riset, 08 & 15 Januari 2010, SD N 02 Wonosari Kendal 12 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, (Semarang : Pustaka Rasail, 2008), hlm. 80

19 dalam pembelajaran, maka di sini penulis menawarkan metode pembelajaran Reading Guide untuk memfokuskan perhatian peserta didik supaya dapat berkonsentrasi penuh dan mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada pembelajaran Reading Guide ini setiap peserta didik mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut membimbing jawaban pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Dengan diberi bacaan kepada setiap peserta didik diharapkan dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran. Konsentrasi berarti memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu. Menghimpun dan mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari sesuatu berarti merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi, makin efektiflah belajar itu. 13 Dan dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang model pembelajaran Reading Guide, dengan judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PERILAKU TERPUJI KELAS IV SEMESTER GENAP DI SDN 02 WONOSARI KENDAL. B. Penegasan Istilah 1. Upaya Meningkatkan Usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb): daya upaya. 14 Upaya yang dimaksud di sini adalah usaha yang dilakukan guru dalam pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat artinya menaikkan (derajat, taraf, dsb), mempertinggi, memperhebat, mengangkat diri. 13 Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 1538

20 Mendapat awalan me dan kan yang mengandung arti usaha menuju yang lebih baik. 15 Upaya meningkatkan dalam penelitian ini adalah usaha guru untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran PAI. 2. Prestasi Belajar Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prostate kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. 16 Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 17 Dalam hal ini prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai setelah melakukan aktivitas belajar yang berupa nilai atau angka. 3. Peserta Didik Peserta didik adalah subjek didik sebagai makhluk sosial yang mempunyai identitas moral yang harus dikembangkan untuk mencapai tingkatan optimal sebagai warga negara yang diharapkan Pengertian Reading Guide Reading Guide (penuntun bacaan) adalah merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM yang di dalamnya guru memberikan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Seluruh peserta didik mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Kemudian guru membahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. Pada akhir pembelajaran guru 15 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006). hlm Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), hlm Slameto, Belajar dan faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994) hlm. 6.

21 memberi penjelasan secukupnya. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tinjak lanjut. 19 Tujuan dari penerapan strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok. 5. PAI Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, mengahayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan. 20 PAI di sini merupakan bidang studi yang diajarkan di SDN 02 Wonosari Kendal kelas IV yang memuat beberapa aspek di antaranya yaitu aspek Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al-Qur an, Tarikh atau Sejarah Kebudayaan Islam. C. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang di atas maka yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian ini adalah : Seberapa jauh pembelajaran dengan metode Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI Kelas IV Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh metode pembelajaran Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran PAI materi pokok perilaku terpuji Kelas IV Semester Genap di SDN 02 Wonosari Kendal. 2. Manfaat Penelitian 19 Ismail SM, Loc. Cit, hlm Chabib Thoha dan Abdul Mu ti, PBM PAI di Sekolah Eksistenti dan Proses Belajarmengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 180.

22 Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a. Bagi Peserta didik 1. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide ini diharapkan dapat memudahkan dalam memahami pelajaran yang disampaikan guru. 2. Dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik b. Bagi Guru Dapat memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. c. Bagi Sekolah Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah. d. Bagi Peneliti 1. Menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan. 2. Memberi bekal sebagai guru PAI agar siap melakukan tugas di lapangan sesuai dengan kebutuhan lapangan. E. Kajian Pustaka Buku Ismail SM Strategi Pembelajaran Agama Islam PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan yang membahas tentang metodologi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk dapat mengaktifkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, termasuk juga strategi pembelajaran Reading Guide. Skripsi Khomsah ( ), tahun 2007, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan Judul Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di

23 SMPN 2 Kebumen, menyimpulkan bahwa implementasi Active Learning dalam Pembelajaran PAI dapat membuat peserta didik lebih berprestasi dalam setiap pembelajaran dan tetap aktif dalam mengembangkan, mengeluarkan potensi yang dimiliki dan tetap dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan, serta terjalin komunikasi dan interaksi yang baik dalam hubungan antar sesama peserta didik, antara peserta didik dengan guru. Guru ketika menerapkan strategi Active Learning dapat lebih bervariatif dalam menggunakan metode pembelajaran. 21 Skripsi Jamaludin Malik ( ), tahun 2009, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur an Hadis Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester 1 MTs Al-Asror Semarang menyimpulkan bahwa penerapan metode Active Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan, selain itu keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan Active Learning tipe Jigsaw ini meningkat pesat setelah diberikan tindakan. 22 Penelitian di atas, merupakan penelitian yang menggunakan salah satu strategi pembelajaran aktif, inofativ, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yaitu lebih menekankan pada pembelajaran Active Learning secara khusus tipe Jigsaw. Pada skripsi peneliti tidak secara umum menerapkan PAIKEM itu sendiri dan lebih menitik beratkan pada salah satu strategi pembelajaran aktif berbasis PAIKEM berupa Reading Guide. Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat menumbuhkan prestasi belajar peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung. Hal inilah yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan skripsi sebelumnya. Maka penelitian ini diyakini bukanlah sebuah plagiasi. 21 Khomsah, Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02 Kebumen, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), t. d. 22 Jamaludin Malik, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-hadits Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-Asror Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009), t. d.

24 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Prestasi Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi keterampilan dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan dengan makhluk hidup lainnya. 23 Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk belajar. Ia lahir tanpa memiliki pengetahuan, sikap, dan kecakapan apa pun, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi mengetahui, mengenal, dan menguasai banyak hal. Hal itu terjadi karena ia belajar dengan menggunakan potensi dan kapasitas diri yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. 24 Sebagaimana firman Allah Q.S an-nahl, 16 : 78 ãnä3s9 Ÿ@yèy_ur $\«ø x šcqßjn= ès? Ÿw önä3ïf»yg Bé& ÈbqäÜç/.`ÏiB Nä3y_t zr& ª!$#ur ÇÐÑÈ šcrã ä3ô±s? önä3ª=yès9 noy Ï«øùF{$#ur t» Áö/F{$#ur yìôj 9$# Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand sebagaimana dikutip Mustaqim mengatakan Learning as a relatively permanent change in behaviour traceable to experience and practice. 25 (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan). Menurut Clifford T. Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology bahwa Learning is any relatively permanent change in 23 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar- Ruzz Media, 2009), Cet. 2, hlm Departemen Agama RI, Metdodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Dirjen Binbaga Islam, 2001), hlm Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), Cet.2, hlm. 33.

25 behavior that is the result of past experience. 26 Artinya belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. adalah: Menurut Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid belajar belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si belajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru. 27 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan prestasi belajar adalah sebagai hasil apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. 28 Prestasi belajar erat kaitannya dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dari pengalamannya belajar. Prestasi belajar sendiri terkadang belum mecapai pada hasil yang diharapkan. Untuk itu proses pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting terhadap prestasi yang diharapkan. Semua masalah yang ada dalam kegiatan belajar mengajar haruslah teratasi, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Karena prestasi belajar dapat menunjukkan dimana tercapainya keberhasilan suatu tujuan proses belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian prestasi belajar, penulis akan menguraikan beberapa pendapat tentang pengertian prestasi belajar : 26 Clifford T Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc. Grow Hill Book Company, 1961), page Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris Juz I, (Mesir: Darul Ma arif,1979), hlm Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 151.

26 Menurut Nana Sodjana, prestasi belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 29 Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menyatakan hasil belajar atau prestasi belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapankecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. 30 Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman, prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. 31 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik dari pengalaman belajarnya yang diperoleh dari hasil usahanya dalam menyelesaikan tugas-tugas belajarnya. 2. Tipe Prestasi Belajar Hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik menggambarkan hasil usaha yang dilakukan oleh guru dalam memfasilitasi dan menciptakan kondisi kegiatan belajar peserta didik. Dengan kata lain, usaha guru itu diukur dengan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa jauh tujuan itu tercapai, guru perlu mengetahui tipe hasil belajar yang akan dicapai melalui kegiatan mengajar. Sistem pengajaran di sekolah sekarang ini mengelompokkan tujuan pendidikan yang hendak dicapai ke dalam tiga bidang, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, tiga bidang tersebut harus nampak dan dipandang sebagai hasil belajar peserta didik dari proses pengajaran yang dilakukan oleh guru. 32 Secara lebih terperinci dan jelas bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut : 29 Nana Sugjana, Penilaian Hail Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1991), hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2003), hlm Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999),hlm Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm

27 a. Bidang Kognitif Ranah kognitif menurut Chaplin yang dikutip Muhibbin Syah mengatakan ranah kognitif ialah salah satu domain ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemhaman, pertimbangan, pengelolaan informasi, pemecahan masalah kesengajaan dan keyakinan. 33 Sedangkan Winkel memberikan suatu batasan bahwa dalam fungsi psikis ada yang menyangkut aspek pengetahuan dan pemahaman. 34 Jadi secara umum ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan keterampilan intelektual. Dengan demikian maka prestasi belajar peserta didik di aspek kognitif adalah berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman, yang semula tidak tahu menjadi tahu dan yang semula tidak paham menjadi paham terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Segi kognitif memiliki enam taraf, meliputi pengetahuan (taraf yang paling rendah) sampai evaluasi (taraf yang paling tinggi). 1. Pengetahuan (knowledge) Ciri utama taraf ini adalah ingatan. Untuk memperoleh dan menguasai pengetahuan dengan baik, peserta didik perlu mengingat dan menghafal. Tipe hasil belajar ini berada pada taraf yang paling rendah jika dibandingkan dengan tipe hasil belajar lainnya. Meskipun demikian, tipe hasil belajar ini merupakan prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi. Misal, peserta didik yang ingin menguasai kecakapan shalat, harus lebih dahulu hafal bacaan-bacaan shalat. 2. Pemahaman (comprehension) Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hlm 34 WS. Winkel, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 155.

28 Pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari pengetahuan yang sekedar bersifat hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dari sesuatu konsep. Oleh sebab itu, diperlukan adanya hubungan antar konsep dan makna yang ada di dalamnya. 3. Penerapan (aplikasi) Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan abstraksi dalam suatu situasi konkret. Abstraksi dapat berupa prosedur, konsep, ide, rumus, hukum, prinsip, dan teori. 4. Analisis Analisis adalah kesanggupan mengurai suatu integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti, sehingga hirarkinya menjadi jelas. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para pelajar sekolah menengah apalagi di Perguruan Tinggi. 5. Sintesis Sintesis adalah lawan analisis. Kalau analisis menekankan kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur yang bermakna, maka sintesis menekankan kesanggupan menyatukan unsur-unsur menjadi satu integritas. 6. Evaluasi Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan kriteria yang dipakainya. Tipe hasil belajar evaluasi menekankan pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik-buruknya, benar-salahnya, indah-jeleknya, atau kuatlemahnya, dan sebagainya, dengan menggunakan kriteria tertentu. Membandingkan kriteria dengan sesuatu yang nampak, aktual, atau terjadi akan mendorong seseorang untuk mengambil putusan tentang nilai sesuatu tersebut Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm

29 b. Bidang Afektif Aspek afektif ini merupakan perubahan yang berhubungan rohaniah atau batiniah pada peserta didik. Perubahan ini menyangkut bidang nilai, sikap, kegiatan pada peserta didik terhadap suatu pengetahuan yang telah mereka terima pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Hal ini diidentikkan dengan pendapat yang sama dari Winkel yang mengatakan aspek afektif ini merupakan aspek yang berhubungan dengan fungsi psikis, yakni yang menyangkut masalah nilai dan keyakinan. 36 Dimyati juga mengatakan ranah afektif berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai perasaan dan emosi. 37 Aspek afektif dapat diuraikan menjadi lima taraf, diantaranya adalah : 1. Memperhatikan (Attending) Taraf ini berkenaan dengan kepekaan peserta didik terhadap rangsangan fenomena yang datang dari luar. 2. Merespon (Responding) Pada taraf ini peserta didik sudah lebih dari sekedar memperhatikan fenomena. Peserta didik sudah memiliki motivasi yang cukup, sehingga tidak saja mau memperhatikan, tetapi juga bereaksi terhadap rangsangan. 3. Menghayati Nilai (Valuing) Pada taraf ini tampak bahwa peserta didik sudah menghayati dan menerima nilai. Perilakunya dalam situasi-situasi tertentu sudah cukup konsisten, sehingga sudah dipandang sebagai orang yang sudah menghayati nilai. 4. Mengorganisasikan hlm WS. Winkel, Op. Cit, hlm Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),,

30 Pada taraf ini peserta didik mengembangkan nilai-nilai ke dalam satu sistem organisasi, dan menentukan hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, sehingga menjadi satu sistem nilai. Nilainilai itu terdapat dalam berbagai situasi dan pelajaran, terutama sejarah dan agama. 5. Menginternalisasi Nilai. Pada taksonomi afektif tertinggi ini, nilai-nilai yang dimiliki peserta didik telah mendarah daging serta mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 38 c. Bidang Psikomotorik. Aspek psikomotorik dapat diuraikan ke dalam taraf-taraf di bawah ini : 1. Persepsi Taraf pertama dalam melakukan kegiatan yang bersifat motorik ialah menyadari objek, sifat, atau hubungan-hubungan melalui alat indra. 2. Kesiapan (set) Pada taraf ini terdapat kesiapan untuk melakukan suatu tindakan atau untuk bereaksi terhadap sesuatu kejadian menurut cara tertentu. 3. Gerakan terbimbing (respons terbimbing) Taraf ini merupakan permulaan pengembangan keterampilan motorik. Respon terbimbing adalah perbuatan individu yang dapat diamati, yang terjadi dengan bimbingan individu lain yang memberi contoh. 4. Gerakan terbiasa (respons mekanistis) Pada taraf ini peserta didik sudah yakin akan kemampuannya dan sedikit banyak terampil melakukan suatu perbuatan. 5. Gerakan (respons) kompleks 38 Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm

31 Pada taraf ini peserta didik dapat melakukan perbuatan motorik yang kompleks, karena pola gerakan yang dituntut memang sudah kompleks Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 40 Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. 41 a. Faktor Internal Faktor yang datang dari diri peserta didik terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping kemampuan, faktor lain yang juga mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar seseorang ialah motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, kelakuan, faktor fisik dan faktor psikis. Adanya pengaruh dari dalam diri peserta didik merupakan hal yang logis jika dilihat bahwa perbuatan belajar, sejauh itu pula hasil belajar akan ia capai. Faktor yang datang dari diri peserta didik atau disebut faktor intern ini, dibagi menjadi tiga faktor, yaitu : 42 1) Faktor Jasmaniah Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi jasmani ada dua macam, yaitu: faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. a). Faktor Kesehatan 39 Ibid, hlm Nana Sudjana, Op. Cit, hlm Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), hlm Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 5, hlm. 54.

32 Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-baguannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. b). Cacat Tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Fungsi fisiologis tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. 2) Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. 43 a). Intelegensi (kecerdasan) Intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Intelegensi merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa,. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. 44 b). Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau 43 Ibid, hlm Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm

33 sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan bakatnya. c). Minat Minta adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. 45 d). Bakat Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil. 46 e). Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologis mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). f). Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan otaknya sudah siap 45 Slameto, Op. Cit, hlm Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm 22.

34 untuk berpikir abstrak. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap atau matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah matang. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g). Kesiapan Kesiapan berarti kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dai dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiatapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dalam dirinya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3) Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh., sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagianbagian tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 47 b. Faktor Eksternal Meskipun demikian, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik masih di pengaruhi oleh faktor yang datang dari luar dirinya, yang disebut lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran yang 47 Slameto, Op. Cit, hlm

35 dikelola oleh guru. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu, hasil belajar di sekolah dipengaruhi oleh kapasitas pelajar dan kualitas pengajaran. 48 Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 1). Faktor lingkungan sosial a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. 2). Faktor lingkungan non sosial. a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. b. faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam, pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dll. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku `panduan, silabi, dll. c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu 48 Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm. 64.

36 juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa Metode Pembelajaran Reading Guide Reading Guide (penuntun bacaan) salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengaktifkan peserta didik. 50 Reading Guide juga merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM. PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkat, ia merupakan singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Penerapan PAIKEM dalam proses belajar mengajar, diyakini dan telah terbukti berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap penguatan hasil belajar, kesan mendalam, dan daya tahan lama dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa terhadap ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya atau dalam bahasa psikologi belajar dikenal dengan istilah long term memory. 51 Keberhasilan atau kegagalan guru dalam menjalankan proses belajar mengajar banyak ditentukan oleh kecakapan dalam memilih dan menggunakan metode mengajar. Metodologi pengajaran adalah kedisiplinan yang membahas objek tersebut. Karenanya, mempelajari metodologi pengajaran menjadi salah satu persyaratan dalam profesi guru. 52 Penerapan PAIKEM dengan sendirinya akan semakin memotivasi guru sebagai manajer, fasilitator, motivator, inspirator, transformator, dan model. 53 PAIKEM tersebut banyak dikenalkan metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan kualitas pengajarannya. Termasuk di dalamnya metode pembelajaran Reading Guide. 49 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Op. Cit, hlm Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet. IV, hal Ismail SM, Op. Cit, hlm Departemen Agama RI, Op. Cit, hlm Ismail SM, Loc. Cit, hlm. 47.

37 Dengan metode pembelajaran Reading Guide ini diharapkan dapat tercipta pembelajaran yang kondusif. Metode pembelajaran Reading Guide ini bertujuan untuk membantu peserta didik lebih terfokus dan mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat dari faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah perhatian peserta didik dalam pembelajaran, maka di sini penulis menawarkan metode pembelajaran Reading Guide untuk memfokuskan perhatian peserta didik supaya dapat berkonsentrasi penuh dan mudah memahami pelajaran yang di sampaikan oleh guru. Konsentrasi berarti memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu. Menghimpun dan mencurahkan segenap daya mental untuk mempelajari sesuatu berarti merupakan belajar yang sebenarnya. Makin kuat konsentrasi, makin efektiflah belajar itu. 54 Dengan konsentrasi dan pemahaman peserta didik maka prestasi belajar akan meningkat. 5. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Reading Guide Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Reading Guide sebagai berikut : a. Guru menentukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat diisi oleh peserta didik dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi c. Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik d. Guru memerintahkan peserta didik untuk mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada. Guru juga membatasi aktivitas tersebut sehingga tidak menghabiskan waktu yang berlebihan e. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik f. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan secukupnya. 54 Departemen Agama RI, Op.Cit, hlm. 41.

38 g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. 56 Selanjutnya Islam menjadi nama suatu agama yang ajaranajarannya di wahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam adalah syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah kepada-nya. Peranan keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan. Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena pada dasarnya manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik dan mendidik sehingga menjadi khalifah di bumi. Adapun pengertian Pendidikan Agama Islam, ada beberapa macam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Menurut Ramayulis, Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan al- 2008), hlm Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insani Madani, 56 BSNP, Op. Cit, hlm 1.

39 Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman. 57 Menurut Zakiah Daradjat, bahwa Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). 58 Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk : 1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. 59 c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1.Al-Qur an dan Hadits 2.Aqidah 57 Ramayulis, Op. Cit, hlm Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet. 5, hlm BSNP, Op. Cit, hlm 2.

40 3.Akhlak 4.Fiqih 5.Tarikh dan Kebudayaan Islam Penerapan Metode Pembelajaran Reading Guide pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Metode Pembelajaran Reading Guide digunakan untuk menyampaikan materi yang berupa cerita atau sejarah. Hal ini dilakukan untuk membantu peserta didik lebih muda dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok. Pada skripsi ini, peneliti menerapkan metode pembelajaran Reading Guide pada aspek Akhlak pada semester genap di kelas IV, yang mana Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut : Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 9.Membiasakan perilaku terpuji 9.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s 9.2 Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s Pendidikan Agama Islam pada aspek akhlak, kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik adalah meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Pada materi pokok perilaku terpuji ada beberapa perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang patut diteladani oleh peserta didik, yaitu sikap kesabaran, ketaatan, serta keberanian Nabi Ibrahim a.s. Sedangkan pada kisah Nabi Ismail a.s perilaku yang patut diteladani adalah sikap ketaatan, rela berkorban serta ketabahan hati Nabi Ismail a.s. Dari beberapa perilaku yang patut diteladani ini termasuk indikator yang akan dicapai oleh peserta didik pada pembelajaran PAI pada aspek akhlak materi pokok perilaku terpuji. Untuk mengetahui perilaku Nabi Ibrahim a.s maupun perilaku Nabi Ismail a.s yang harus diteladani oleh peserta didik adalah melalui kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Dengan menggunakan metode 60 Ibid, hlm. 3.

41 Reading Guide, peserta didik telah diberi bacaan yaitu kisah Nabi Ibrahim a.s dan kisah Nabi Ismail a.s. Melalui bacaan tersebut diharapkan peserta didik dapat menunjukkan perilaku-perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s yang patut diteladani. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Guru telah mempersiapkan bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun kisah Nabi Ismail a.s, yang akan dipelajari peserta didik 2. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diisi oleh peserta didik dari bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s maupun kisah Nabi Ismail a.s 3. Guru membagi bacaan dan pertanyaan kepada peserta didik 4. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada. 5. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik 6. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan secukupnya. 7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 8. Kelebihan dan Kekurangan Reading Guide Pada penerapan metode pembelajaran Reading Guide terdapat kelebihan dan kekurangan,adapun kelebihan dan kekurangan dalam penerapan metode pembelajaran Reading Guide diantaranya adalah : a. Kelebihan Metode Pembelajaran Reading Guide: 1. Peserta didik lebih berperan aktif dalam menjawab dan berani mengajukan pertanyaan pada guru. 2. Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas. 3. Memotivasi peserta didik untuk senang membaca. 4. Membangkitkan minat baca peserta didik. 5. Mempermudah guru dalam mengelola kelas. 6. Menciptakan suasana kelas yang kondusif b. Kekurangan Metode Pembelajaran Reading Guide: 1. Peserta didik yang lamban dalam membaca akan tertinggal dengan temannya.

42 2. Peserta didik yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan guru akan semakin tertinggal dalam pencapaian KKM. 3. Guru harus menyiapkan lembar bacaan dan lembar pertanyaan dalam jumlah sesuai dengan jumlah peserta didik sehingga dibutuhkan persiapan yang matang. 4. Kadang membuat jenuh peserta didik. 61 B. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 62 Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran Reading Guide pada pembelajaran PAI Semester Genap Kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal. 61 Barorotul Bariroh, Metode ReadingGuide hlm, 1 62 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 71

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melaksanakan verivikasi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau menjawab masalah penelitian. Peranaan metodologi penelitian dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain metodologi penelitian akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian dilaksanakan. 63 C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap tahun ajaran 2009/2010 pada tanggal 26 Maret-16 April Adapun tempat penelitian ini adalah di SDN 02 Wonosari Patebon Kendal. D. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 64 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal yang berjumlah 20 peserta didik. E. Kolaborator Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang digarap bersama-sama dengan peneliti. Di sisni peneliti berkolaborasi dengan guru mapel PAI di SDN 02 Wonosari Kendal yaitu Ibu Asrofah, S.Pd.I. 63 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru, 1989), hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 130.

44 F. Sumber Data dan Jenis Data Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari peserta didik dan guru. Sedangkan jenis datanya adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Yang termasuk data kualitatif adalah data tentang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan data kuantitatif yaitu data hasil tes belajar peserta didik. B. Prosedur Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berpikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatannya. 65 Penelitian Tindakan Kelas ini memilih model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Gambar 3.1 Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Sikus I Permasalahan baru hasil refleksi Refleksi I Perencanaan Tindakan II Pengamatan Pelaksanaan Tindakan II Siklus II Apabila permasalahan belum terselesaikan Refleksi Pengamatan Dilanjutkan ke siklus berikutnya Nana Saudh Sukmadirnata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), hlm Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), Cet. 9, hlm. 74

45 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahap. Adapun langkah-langkah yang akan peneliti lakukan, sebagai berikut: a. Siklus I a). Perencanaan Tindakan 1). Merencanakan materi pembelajaran yaitu meneladani sikap Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, dengan menerapkan metode pembelajaran Reading Guide. 2). Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi meneladani sikap Nabi Ibrahim as, yang telah direncanakan dan diserahkan pada guru agar dipelajari sesuai yang dikehendaki oleh peneliti. 3). Menyusun lembar pengamat yang meliputi: lembar pengamat aktivitas peserta didik dan lembar pengamat guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. 4). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif. b). Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario Reading Guide, adapun kegiatannya: 1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas. 2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi Ibrahim as) 3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP. 4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas. 5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I. c). Pengamatan Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan

46 mengamati guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan metode Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini peneliti sebagai observer dan guru PAI sebagai pengajar. d). Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan kolaborator sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II. b. Siklus II Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan tindakan II. Pelaksanaan siklus II ini mirip dengan siklus I, pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu : a). Perencanaan 1). Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah yang muncul pada siklus I. 2). Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus II dengan melakukan revisi yang telah disempurnakan sesuai hasil refleksi siklus I. 3). Menyusun RPP pada materi Meneladani sikap Nabi Ismail as. 4). Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dan lembar pengamatan guru dalam kegiatan pembelajaran. 5). Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang diberikan pada akhir siklus. b). Pelaksanaan Tindakan 1). Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas. 2). Guru menyajikan materi pelajaran (SK meneladani sikap Nabi Ismail as)

47 3). Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan diskusi dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP. 4). Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas. 5). Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II. Tes pada siklus II ini adalah sebagai penentu berhasil tidaknya penerapan metode pembelajaran Reading Guide dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. c). Pengamatan Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan pengamatan terhadap guru dalam mengelola kelas dalam pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya. d). Refleksi Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan metode pembelajaran dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI. C. Metode Pengumpulan Data Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain: a. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. 67 Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan data peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini yaitu Classroom Action Research 67 Ibid, hlm. 231

48 b. Observasi Observasi (obsevation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. 68 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan kegiatan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran berlangsung efektif. c. Wawancara Metode wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviwee). 69 Metode wawancara ini oleh peneliti digunakan untuk mewawancarai guru mata pelajaran PAI, untuk mengetahui kondisi riil peserta didik, seperti jumlah peserta didik, hasil belajar peserta didik kelas IV pelajaran PAI aspek akhlak pada semester gasal yang lalu, kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran PAI dan data-data lainnya yang diperlukan. d. Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu angka. 70 Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang telah melakukan pembelajaran PAI kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal dengan Model Pembelajaran Reading Guide sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung dan pada setiap akhir siklus. 68 Nana Syaodih Sukmadinata, Op. Cit, hlm Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 170

49 D. Metode Analisis Data Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk menghitung prosentase keaktifan peserta didik dan mengetahui tingkat hasil belajar peserta didik. a. Data Keaktifan Peserta Didik Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, dilakukan analisis terhadap instrumen lembar observasi dengan menggunakan teknik diskriptif dengan prosentase. Instrumen lembar observasi terdiri dari 4 aspek pengamatan. Kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek : skor 1 keaktifan peserta didik sangat kurang, skor 2 keaktifan peserta didik kurang. Skor 3 keaktifan peserta didik cukup, skor 4 keaktifan peserta didik baik, skor 5 keaktifan peserta didik amat baik, sehingga jumlah skor maksimalnya adalah 20. Adapun perhitungan prosentase keaktifan peserta didik adalah : > Rata-rata aktivitas (x) = Aktivitas seluruh pesertadid ik peserta didik Aktivitas rata rata peserta didik > Prosentase (%) = x100% Skor maksimum b. Data Hasil Belajar Peserta Didik Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus : X = X N P = peserta didik yang tuntas peserta didik belajar x100% 71 X : Nilai rata-rata 71 Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, (Bandung : Yrama Widya, 2009), hlm. 40.

50 X N : Jumlah semua nilai peserta didik : Jumlah peserta didik E. Indikator Keberhasilan a. Indikator aktivitas peserta didik Indikator keberhasilan aktivitas peserta didik dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan aktifitas belajar peserta didik sekurangkurangnya 70% dari jumlah seluruh peserta didik dalam kelas. Dilihat dari lembar observasi aktivitas peserta didik b. Indikator Hasil Belajar Indikator keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini yaitu apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu dan mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan nilai rata-rata 70, sedangkan prosentase yang telah mencapai 75% dari seluruh peserta didik dalam kelas.

51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH 1. Sejarah Berdirinya Sekolah SDN 02 Wonosari Kendal berdiri pada tahun 1982 yang berada di jalan Raden Patah Desa Wonosari Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. SDN 02 Wonosari Kendal ini merupakan suatu lembaga yang bernaung di bawah Depdiknas. Sejak awal berdirinya, SDN 02 Wonosari Kendal hanya memiliki 3 kelas, selanjutnya dari tahun ke tahun sekolah ini mengalami peningkatan dan yang terakhir pada tahun ajaran 2007/2008 dengan kondisi siswa sampai sekarang berjumlah 121 siswa Letak Geografis Sekolah SDN 02 Wonosari terletak di jalan Raden Patah Desa Wonosari Rt 03 Rw 01 Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Luas wilayah SDN 02 Wonosari adalah m 2. Letak SDN Wonosari berada di bagian utara, tepatnya di pantai utara Jawa Tengah. SDN 02 Wonosari dari pantai laut Jawa kurang lebih 4,5 km, dari kota atau kabupaten Kendal kurang lebih 5 km. 3. Struktur Organisasi Sekolah, Keadaan Guru dan Siswa Yang dimaksud dengan struktur organisasi sekolah adalah seluruh petugas atau tenaga yang berkembang dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan pada SDN 02 Wonosari Kendal tahun ajaran 2009/2010 dapat dilihat pada bagan. (Dalam Lampiran) Jumlah tenaga pengajar di SDN 02 Wonosari semuanya berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 7 guru tetap, 2 GTT (Guru Tidak Tetap) ditambah 1 karyawan pegawai tidak tetap (PTT) sebagai penjaga sekolah. Semua pegawai PNS di dalamnya didapatkan dari UPTD Dinas 72 Hasil dokumentasi SDN 02 Wonosari 39Kendal, yang diperoleh pada hari jum at tanggal 26 Maret 2010.

52 DIKPORA. Dari sekian banyak guru dan karyawan yang terdapat pada SDN 02 Wonosari masing-masing mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, demikian pula mata pelajaran yang diampunya atau tugas yang diemban. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010 adalah 121. Dengan rincian kelas I = 17 siswa, Kelas II = 19 siswa, Kelas III = 26 siswa, Kelas IV = 20 siswa, Kelas V = 22 siswa, Kelas VI = 17 siswa. Jumlah siswa termasuk sedikit karena dalam satu desa terdapat satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan dua Sekolah Dasar (SD). Rata-rata siswa berasal dari desa wonosari sendiri, sehingga jumlah siswa tidak terlalu banyak dan hanya terdapat satu kelas pada tiap-tiap tingkatan yaitu satu kelas untuk kelas I, satu kelas untuk kelas II, satu kelas untuk kelas III, satu kelas untuk kelas IV, satu kelas untuk kelas V, dan satu kelas untuk kelas VI. 73 B. PRA PENELITIAN Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan di kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut : Kelas IV SDN 02 Wonosari berjumlah 20 siswa, yang di antaranya tercatat 19 siswa lama dan 1 siswa baru, menunjukkan sikap yang kurang berkosentrasi terhadap pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan pada saat penyampaian materi pelajaran, metode yang digunakan guru masih bersifat konvensional. Pada proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari, metode yang digunakan guru selain ceramah juga menggunakan metode demonstrasi dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran PAI ini, guru memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan memberi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi yang sedang disampaikan kepada peserta didik. Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Akan tetapi proses pembelajaran PAI di kelas IV SDN 02 Wonosari ini, belum cukup kondusif akibat peserta didik yang sulit dikondisikan. Meskipun jumlah peserta didik sedikit yaitu Ibid

53 anak, untuk mengkondisikan guru mengalami kesulitan. Ada beberapa anak yang suka membuat gaduh ketika proses pembelajaran berlangsung, kurang lebih 5-6 anak dari 20 peserta didik tersebut yang sulit dikondisikan. Situasi tersebut mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain. Meskipun guru sudah menegur tapi tetap saja tidak dihiraukan. Peserta didik tidak mempunyai perasaan takut atau segan terhadap guru. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah kelas tersebut terdapat beberapa orang peserta didik yang kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran PAI. Oleh karena itu, dicarilah cara agar dapat meningkatkan perhatian peserta didik, sehingga peserta didik tersebut bisa terkondisikan dan berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ibu Asrofah, S.Pdi selaku guru PAI kelas IV SDN 02 Wonosari Kendal, pelaksanaan pembelajaran PAI belum menggunakan model-model pembelajaran PAIKEM. Di samping terletak pada metode pembelajaran yang masih bersifat tradisional dan kurang bervariasi. Hal tersebut juga karena kurangnya persediaan buku panduan dan kurangnya media yang digunakan menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal. Terbukti dengan nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belajar 40 % sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 4. 1 daftar hasil belajar berikut ini: Satuan pendidikan Mata pelajaran Materi pokok Kompetensi Dasar Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Pra Siklus Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 : SDN 02 Wononasari : PAI : Perilaku terpuji : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s

54 No Responden Nilai Keterangan 1 R Tidak tuntas 2 R Tuntas 3 R Tidak tuntas 4 R Tidak tuntas 5 R Tidak tuntas 6 R Tuntas 7 R Tidak tuntas 8 R Tidak tuntas 9 R Tuntas 10 R Tuntas 11 R Tuntas 12 R Tidak tuntas 13 R Tidak tuntas 14 R Tuntas 15 R Tuntas 16 R Tidak tuntas 17 R Tidak tuntas 18 R Tidak tuntas 19 R Tidak tuntas 20 R Tuntas Keterangan : KRITERIA HASIL BELAJAR < 65 = Tidak tuntas 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 % Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat : Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8 Sehingga nilai rata-ratanya X = X X N 1205 = 20 = 60,25 Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus : peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik 8 P = x 100% = 40 % 20

55 C. HASIL PENELITIAN 1. Sikus I Penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung sebanyak dua siklus, di mana setiap siklus dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3 X 35 menit). Pada setiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung, di antaranya adalah : 1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2). menentukan bacaan yang terkait dengan materi pelajaran 3). membuat lembar pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran 4). membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian 5). membuat lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta didik dan guru 6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I. b. Tindakan Pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama ini dipusatkan untuk menyampaikan materi pokok perilaku terpuji, pada pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s. (perilaku ketaataan, keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s.). Sedangkan untuk pokok bahasan kedua, yaitu meneladani perilaku Nabi Ismail a.s. akan dijelaskan pada pertemuan disiklus II. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa, kemudian mengadakan absensi terhadap kahadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melakukan apersepsi, guru membagi bacaan beserta pertanyaan yang akan diselesaikan oleh peserta didik, kemudian guru membahas pertanyaan

56 dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. Proses ini kurang lebih memakan waktu 80 menit. Kegiatan selanjutnya masih ada sisa waktu 25 menit. Ini digunakan untuk mengadakan evaluasi siklus I. Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik tanpa ada yang membuka buku maupun catatan ringkasan pelajaran yang telah diberikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi pokok perilaku terpuji pada pokok bahasan meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s. c. Pengamatan Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3 X 35 menit) pada tanggal 9 April 2010 dan diikuti oleh 20 siswa. Berdasarkan hasil pengamatan di siklus I ini guru menyampaikan materi membiasakan perilaku terpuji. Guru mampu melaksanakan tindakan pembelajaran cukup baik. Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : 1). Hasil pengamatan terhadap guru Berdasarkan hasil penelitian pengamatan siklus I, diperoleh data bahwa kinerja guru kurang optimal (terlampir). Hal ini terbukti dengan pelaksanaan proses pembelajaran belum terlaksana secara utuh, masih terdapat langkah-langkah pembelajaran dalam rencana pembelajaran yang belum dilaksanakan. 2). Hasil pengamatan terhadap siswa Selama proses pembelajaran siklus I ini berlangsung, kegaduhan peserta didik mulai berkurang pada saat diberi bacaan perhatian peserta didik terpusat pada bacaan yang diberikan, hal ini dikarenakan terdapat gambar-gambar pada bacaan sehingga membuat semangat peserta didik untuk membaca, tetapi masih ada beberapa peserta didik yang belum berkonsentrasi penuh pada bacaan dan masih ada yang membuat gaduh, seperti menjaili

57 temannya ataupun memukul-mukul bangku. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran belum optimal, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran diperoleh persentase 57,75 %. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel daftar aktivitas peserta didik di bawah ini : Tabel 4. 2 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Perilaku terpuji Pokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No Responden Aspek Pengamatan Jumlah Prosentase (%) Klasifikasi A B C D 1. R % Kurang 2. R % Cukup 3 R % Kurang 4 R % Cukup 5 R % Cukup 6 R % Cukup 7 R % Cukup 8 R % Cukup 9 R % Cukup 10 R % Cukup 11 R % Cukup 12 R % Cukup 13 R % Kurang 14 R % Cukup 15 R % Baik 16 R % Baik 17 R % Baik 18 R % Baik 19 R % Kurang

58 20 R % Baik Jumlah % Cukup Keterangan : 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi oleh guru C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat 2. Kriteria Penilaian 1: Sangat kurang 2: Kurang 3: Cukup 4: Baik 5: Amat baik 3. Klasifikasi Aktivitas 40 % = Kurang Aktif = Cukup Aktif % = Aktif 4. Analisis Data Aktivitas Aktivitas seluruh peserta didik = 231 Peserta didik = 20 Skor maksimum = 20 Maka, > Rata-rata aktivitas (x) = 231 = 20 = 11,55 Aktivitas seluruh peserta pesertadid ik didik Aktivitas rata rata peserta didik > Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 11,55 = x 100% = 57,77% 20

59 3). Hasil Evaluasi Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa pelaksanaan tes formatif hal ini dilakukan untuk mengetahui evaluasi hasil belajar peserta didik. Pada pembelajaran siklus I hasil belajar peserta didik megalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal (pra siklus), namun masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh siklus I adalah nilai rata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55 %. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel hasil belajar berikut ini: Tabel 4. 3 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Perilaku terpuji Pokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No Responden Nilai Keterangan 1 R Tidak tuntas 2 R Tuntas 3 R Tidak tuntas 4 R Tidak tuntas 5 R Tidak tuntas 6 R Tuntas 7 R Tidak tuntas 8 R Tidak tuntas 9 R Tuntas 10 R Tuntas 11 R Tuntas 12 R Tidak tuntas 13 R Tidak tuntas 14 R Tuntas 15 R Tuntas 16 R Tuntas 17 R Tuntas 18 R Tuntas 19 R Tidak tuntas 20 R Tuntas

60 Keterangan : 1. Kriteria Hasil belajar < 65 = Tidak tuntas 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 % 2. Analisis Data Hasil Belajar Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11 Sehingga nilai rata-ratanya X = X X N 1295 = 20 = 64,75 peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik d. Refleksi 11 P = x 100% 20 = 55 % Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi guna memperbaiki pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Guru diharapkan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Guru diharapkan memberikan gambaran umum materi pelajaran 3. Guru diharapkan dapat menekankan bagian-bagian terpenting dalam pembelajaran. 4. Guru harus lebih memaksimalkan dan merata dalam membimbing peserta didik untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang disediakan.

61 5. Guru harus lebih aktif memotivasi peserta didik untuk belajar. Agar peserta didik tidak melakukan aktivitas-aktivitas di luar kegiatan pembelajaran. 6. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang berbeda sehingga pembelajaran menjadi bervariatif. 7. Aktivitas dan hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan sehingga perlu peningkatan pembelajaran di siklus II. 2. Siklus II e. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses penelitian berlangsung, diantaranya adalah : 1). menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2). menetukan bacaan yang akan dipelajari oleh peserta didik 3). membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang akan dijawab oleh peserta didik. 4). menambah media pembelajaran berupa buku kumpulan kisah-kisah 25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, yang berukuran besar. 5). menyiapkan kembali lembar observasi guru dan peserta didik dalam pembelajaran. 6). membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus II. f. Tindakan Pelaksanaan siklus II ini dipusatkan untuk penyampaian materi pokok perilaku terpuji, pokok bahasan meneladani perilaku Nabi Ismail a.s (perilaku ketaatan, rela berkoraban serta ketabahan hati Nabi Ismail a.s.).

62 Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada peserta didik, kemudian mengadakan absensi terhadap kehadiran peserta didik. Sebelum masuk pada materi, guru memberi motivasi peserta didik agar lebih semangat dan aktif dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan sedikit penjelasan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Guru memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Guru dengan dibantu peneliti membagikan bacaan dan pertanyaan yang akan di pelajari oleh peserta didik. Guru memerintahkan peserta didik untuk membaca terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan, sebelumnya guru menceritakan sedikit tentang kisah Nabi Ismail a.s dengan menggunakan media yang berupa buku kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. Kemudian guru memerintahkan dan membimbing peserta didik dalam membaca dan menjawab pertanyaan dengan menggunakan bacaan yang telah dipelajari peserta didik. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik dan memberikan sedikit penekanan materi pada bagian-bagian terpenting.. Selanjutnya guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan oleh peserta didik. g. Pengamatan Pelaksanaan pembelajaran siklus II dikelas IV yang diampu oleh ibu Asrofah dilaksanakan selama dua jam pelajaran (3X35 menit) pada hari jum at 16 April 2010 pada siklus II ini, guru menekankan peserta didik dan memberikan nilai bagi mereka yang aktif membaca. Guru juga sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias secara rinci diuraikan sebagai berikut :

63 1). Hasil pengamatan terhadap guru Berdasarkan pengamatan yang dilakuan terhadap tindakan guru pada siklus II., diperoleh data bahwa kinerja sudah optimal yaitu mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran. 2). Hasil pengamatan terhadap siswa Hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yang melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran sudah berkurang bahkan tidak ada yang membuat kegaduhan lagi. Dari hasil tesebut dapat diketahui bahwa perhatian peserta didik telah terpusat pada materi pelajaran pada siklus ini sebelum membaca guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s dengan menggunakan buku bacaan yang bergambar, sehingga peserta didik bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran ini yang semula tidak mau membaca atau malas membaca mejadi semangat membaca, itu disebabkan karena peserta didik dituntut menjawab pertanyaan yang diberikan guru sehabis membaca. Dari hal ini peserta didik menjadi semangat membaca dan menjawab pertanyaan, karena mereka sudah mengerti perintah dari guru selain akan masuk penilaian. Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut aktivitas peserta didik mengalami peningkatan yakni dari posentase 57,77% menjadi 75,25% pada siklus II ini. Sebagaimana dapat dilihat tabel daftar aktivitas peserta didik di bawah ini:

64 Tabel 4. 4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Membiasakan perilaku terpuji Sub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 Aspek Responden Pengamatan Jumlah Prosentase A B C D (%) Klasifikasi 1. R % Baik 2. R % Baik 3 R % Cukup 4 R % Baik 5 R % Baik 6 R % Baik 7 R % Baik 8 R % Baik 9 R % Baik 10 R % Baik 11 R % Baik 12 R % Baik 13 R % Cukup 14 R % Baik 15 R % Baik 16 R % Baik 17 R % Baik 18 R % Baik 19 R % Cukup 20 R % Baik Jumlah % Cukup

65 Keterangan : 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru. B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi oleh guru. C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan. D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat. 2. Kriteria Penilaian 1 : Sangat kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat baik 3. Klasifikasi Aktivitas 40 % = Kurang Aktif = Cukup Aktif % = Aktif 4. Analisis Data Aktivitas Aktivitas seluruh peserta didik = 301 Peserta didik = 20 Skor maksimum = 20 Maka, > Rata-rata aktivitas (x) = 301 = 20 = 15,05 Aktivitas seluruh peserta pesertadid ik didik Aktivitas rata rata peserta didik > Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 15,05 = x100% 20 = 75,25%

66 3). Hasil Evaluasi Pada siklus II ini nilai evaluasi belajar peserta didik meningkat bila dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada siklus sebelumnya, rata-rata nilai peserta didik adalah 74,25 dengan ketuntasan 80% sebagaimana dapat dilihat dalam tabel daftar hasil belajar berikut ini: Tabel 4. 5 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Membiasakan perilaku terpuji Sub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No Responden Nilai Keterangan 1 R Tidak tuntas 2 R Tuntas 3 R Tidak tuntas 4 R Tuntas 5 R Tuntas 6 R Tuntas 7 R Tuntas 8 R Tuntas 9 R Tuntas 10 R Tuntas 11 R Tuntas 12 R Tuntas 13 R Tidak tuntas 14 R Tuntas 15 R Tuntas 16 R Tuntas 17 R Tuntas 18 R Tuntas 19 R Tidak tuntas 20 R Tuntas Keterangan : 1. Kriteria Hasil belajar < 65 = Tidak tuntas 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 %

67 2. Analisis Data Hasil Belajar Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16 Sehingga nilai rata-ratanya X = X X N 1485 = 20 = 74,25 peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik P = 16 x 100% 20 = 80 % h. Refleksi Berdasarkan hasil penelitian siklus II kemudian dilakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil nilai peserta didik pada siklus ini sudah mencapai indikator keberhasilan, dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang sudah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. D. PEMBAHASAN Pembahasan yang diuraikan di sini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil berdasarkan tes pra siklus, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 60,25 dan persentase ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 40%. Masih belum memenuhi indikator yang ditentukan yakni nilai rata-rata 70 dan ketuntasan belajara 75%.

68 Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Pra Siklus Indikator Pra Siklus Banyak peserta didik memperoleh nilai 65 8 Banyak peserta didik yang memperoleh nilai < Nilai rata-rata 60,25 Ketuntasan belajar 40% Dari pengamatan siklus I diperoleh data hasil pengamatan antara lain guru sudah menggunakan metode pembelajaran Reading Guide cukup baik, tetapi pengelolaan kelas belum optimal. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dan bimbingan dalam membaca kurang merata, sehingga peserta didik masih merasa kesulitan dalam memahami bacaan dan menjawab pertanyaan yang ada. Akan tetapi pada saat diberi bacaan peserta didik berantusias dalam membaca bahkan perhatian peserta didik pun terpusat pada bacaan. Selain itu masih ada peserta didik yang melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran. Hasil belajar peserta didik pada siklus I terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan pra siklus, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Pada pra siklus diperoleh nilai ratarata sebesar 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% sedangkan pada siklus I nilai rata-rata evaluasi adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55% dengan demikian, perlu dilanjutkan siklus II agar hasil belajar peserta didik dapat diharapkan meningkat. Pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I, pelaksanaan tindakan oleh guru sudah baik, guru mampu membangun semangat peserta didik dalam membaca dan membimbing peserta didik dalam membaca dan menjawab pertanyaan. Di samping itu, peserta didik juga tidak melakukan aktivitas-aktivitas diluar pembelajaran karena pembelajaran di siklus ini peserta didik dituntut untuk menjawab pertanyaan sehabis membaca, dan ketika peserta didik menjawab pertanyaan diharapkan peserta didik untuk

69 mengulang jawaban dari temannya dan diharapkan dapat memberikan keterangan salah atau benar, sehingga mereka bersemangat dalam membaca dan menjawab pertanyaan karena akan masuk dalam penialaian. Hal ini menyebabkan konsentrasi peserta didik terpusat pada bacaan sehingga mereka dapat memahami bacaan dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi peserta didik adalah 64,75 dengan ketuntasan belajar 55%, setelah diberikan tindakan pada siklus II nilai rata-rata evaluasi peserta didik adalah 74,25 dengan ketuntasan nilai 80%. Sehingga terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II, hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan ( 75%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar peserta didik telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, sehingga siklus II dirasa cukup, tanpa harus dilanjutkan siklus III. Ini berarti dengan penggunaan metode pembelajaran Reading Guide dalam pembelajaran PAI kelas IV materi pokok perilaku terpuji pokok bahsan meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s di SDN 02 Wonosari Kendal. Peningkatan hasil belajar peserta didik dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Hasil Penelitian Hasil Penelitian Kondisi Awal Siklus I Siklus II Hasil Belajar 60,25 64,75 74,25 Ketuntasan Belajar 40% 55% 80% Pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dengan ketuntasan belajar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa peserta didik yang belum tuntas

70 dalam belajar, dikarenakan masih ada beberapa peserta didik yang belum berkonsentrasi penuh dalam membaca teks bacaan sehingga pemahaman peserta didik pada materi pelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat pada lembar aktivitas peserta didik. (terlampir)

71 BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa pada pra siklus sebelum diberi tindakan proses pembelajaran yang berlangsung belum cukup kondusif, masih banyak peserta didik yang melakukan aktivitas diluar proses pembelajaran, akan tetapi dengan penerapan metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dengan menggunakan bacaan bergambar tentang kisah Nabi Ibrahim a.s dan lembar pertanyaan dapat menarik perhatian peserta didik dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran sudah cukup kondusif. Pada siklus selanjutnya guru menambah media pembelajaran yaitu buku bergambar kumpulan kisahkisah 25 Nabi pada kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s, hal ini dilakukan sebagai penyemangat peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan menggabungkan metode pembelajaran Reading Guide dengan metode cerita ini aktivitas dan hasil belajar mereka dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan perolehan aktivitas peserta didik, yaitu pada pra siklus menunjukkan ada beberapa peserta didik yang membuat gaduh sehingga mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain akan tetapi setelah diberi metode pembelajaran Reading Guide pada siklus I dan siklus II menunjukkan aktivitas peserta didik sudah terpusat pada materi pelajaran, terbukti dengan persentase aktivitas peserta didik adalah 57,77% mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 75,25%. Sedangkan hasil belajar peserta didik dengan penggunaan metode pembelajaran Reading Guide khususnya pada materi pokok meneladani sikap Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s. mengalami peningkatan yaitu dari nilai pra siklus pada penelitian ini menghasilkan nilai rata-rata 60,25 dengan ketuntasan belajar 40% meningkat menjadi rata-rata 64,75 dengan ketuntasan belajar 55% pada siklus I. Akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu peserta didik telah memperoleh nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar 75 %. Sehingga 60

72 dilaksanakan siklus II yang menghasilkan rata-rata nilai peserta didik 74,25 dengan ketuntasan belajar 80 %. B. SARAN Berdasarkan penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut. 1. Dalam pembelajaran PAI guru harus mampu memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik agar peserta didik dapat terpusat perhatiannya pada materi dan merasa mudah dalam memahami materi. 2. Bagi sekolah, diharapkan sedikit demi sedikit dapat melengkapi sumber belajar (buku/media pembelajaran) sehingga peserta didik termotivasi dan lebih semangat untuk meningkatkan prestasi belajarnya dengan fasilitas yang ada. C. PENUTUP Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya. Peneliti menyadari akan keterbatasan yang peneliti punya, sehingga penyajian masih jauh dari sempurna. Peneliti mohon maaf kepada semua pihak dan mengharapkan masukan, kritik dan saran guna menjadikan skripsi ini bermakna dan bermanfaat. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin.

73 DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, Bandung: Remaja Rosda Karya, Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK, Bandung: Yrama Widya, Aziz, Sholeh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqu al Tadris Juz I, Mesir: Darul Ma arif, Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Bariroh, Barorotul, Metode Reading Guide, metode-reading-guide.html BSNP, Standar Dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Badan Standar Nasional Pendidikan, Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan agama Islam, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Khomsah, Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMPN 02 Kebumen, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Malik, Jamaludin, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pelajaran Qur an-hadits Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-Asror Semarang, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

74 Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, Morgan, Clifford T, Introduction to Psychology, New York: Mc. Grow Hill Book Company, Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, Sahertian, Piet A., Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta: Andi Offset, Shaleh, Abdul Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jakarta: PT Gemawindu Panca Perkasa, Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT Rineka Cipta, SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Semarang: Pustaka Rasail, Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003., Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Remaja Rosda Karya, Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Thoha, Chabib dan Abdul Mu ti, PBM PAI Di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Thohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Winkel, WS, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, Zaini, Hisyami, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008.

75 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Siti Zulaikhoh NIM : Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 27 Juni 1988 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat Sekarang : Magersari RT 1/1 Patebon Kendal Jenjang Pendidikan : 1. SD N Magersari Patebon Kendal Lulus Tahun MTs NU 06 SA Pegandon Kendal Lulus Tahun MAN Kendal Lulus Tahun IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI Masuk Tahun 2006 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya. Semarang, Saya yang bersangkutan, Siti Zulaikhoh

76 Lampiran 1 DAFTAR SISWA KELAS IV SDN 02 WONOSARI KENDAL TAHUN AJARAN 2009/2010 No. L/P Nama Peserat Didik 1 L Fajar Setiadi 2 P Cicilia 3 L Ahmad Yusuf 4 L Fajar Haryo Mukti 5 P Sri Rahayu 6 L Septian Aji Wicaksono 7 L Dani Saputra 8 L Agus Santoso 9 P Siti Rohimah 10 P Vivi Ayu Lestari 11 P Himatul Sofia Aeni 12 L Ahmad Firdaus 13 L Ahmad Jefri Dwi Wiraw 14 P Julia Herawati 15 L Moh. Fanny Ma ruf 16 P Puput Oktaviana Asqiyuab 17 P Siti Nur Hasanah Putri 18 P Saskia Zahra 19 L Dani Kurniawan 20 P Nita Purwanti

77 Lampiran 2 Satuan pendidikan Mata pelajaran Materi pokok Pokok bahasan DAFTAR HASIL BELAJAR PRA SIKLUS Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 : SDN 02 Wononasari : PAI : Perilaku terpuji : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s No Responden Nilai Keterangan 1 Fajar Setiadi 45 Tidak tuntas 2 Cicilia 70 Tuntas 3 Ahmad Yusuf 55 Tidak tuntas 4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas 5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas 6 Septian Aji Wicaksono 70 Tuntas 7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas 8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas 9 Siti Rohimah 70 Tuntas 10 Vivi Ayu Lestari 70 Tuntas 11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas 12 Ahmad Firdaus 50 Tidak tuntas 13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 45 Tidak tuntas 14 Julia Herawati 70 Tuntas 15 Moh. Fanny Ma ruf 75 Tuntas 16 Puput Oktaviana Asqiyuab 60 Tidak tuntas 17 Siti Nur Hasanah Putri 60 Tidak tuntas 18 Saskia Zahra 60 Tidak tuntas 19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas 20 Nita Purwanti 70 Tuntas

78 Keterangan : KRITERIA HASIL BELAJAR < 65 = Tidak tuntas 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 % Berdasarkan nilai prasiklus diatas maka didapat : Jumlah nilai seluruh peserta didik ( X) = 1205 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 8 Sehingga nilai rata-ratanya X = X X N 1205 = 20 = 60,25 Untuk menghitung persentase ketuntasan be;lajar, digunakan rumus : peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik P = 8 x 100% 20 = 40 %

79 Lampiran 4 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator I. Tujuan Pembelajaran SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : SD N 02 Wonosari : Pendidikan Agama Islam : IV / II : 3 x 35 menit : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji : 9.1. Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s. : - Mennunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT. - Menunjukkan contoh-contoh sikap keberanian Nabi Ibrahim a.s. - Menunjukkan contoh-contoh sikap kesabaran Nabi Ibrahim a.s. Meneladani sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran Nabi Ibrahim a.s. II. Materi Pokok Contoh-contoh sikap ketaatan, keberanian dan kesabaran. III.Metode Pembelajaran READING GUIDE (bacaan terbimbing) IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan I No. Kegiatan Pembelajaran Waktu Pendahuluan: Salam pembuka, doa, appersepsi. Kegiatan inti: 1.Eksplorasi - Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya : 1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi Ibrahim a.s. 2. Siapakah Nabi Ibrahim a.s 10 menit 70 menit

80 2.Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan : - - Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ibrahim a.s - Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. - Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik. - Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan kisah Nabi Ibrahim a.s. dengan menggunakan pertanyaan. - Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. 3.Konfirmasi Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi, guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari 3. Penutup a. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik. b. Salam penutup 25 menit V. Alat dan Sumber Pembelajaran Buku PAI kelas IV Lembar Bacaan VI. Penilaian a. Aspek yang dinilai : - Partisipasi aktif dalam pembelajaran - Kinerja individu b. Jenis tagihan : - Tugas individu c. Bentuk Instrumen : - Tes Obyektif Kendal, 9 April 2010 Pengampu Kelas IV Pengamat Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh Nip NIM :

81 Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010 Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S. Pdi Satuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IV Mata Pelajaran : PAI Materi Pokok : Perilaku Terpuji Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s. Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan sikap Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT - Menunjukkancontoh-contohsikap keberanian Nabi Ibrahim a.s. - Menunjukkancontoh-contohsikap kesabaran Nabi Ibrahim a.s. Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 9 April 2010 Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam s/d Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didik Tindak Mengajar No. Aspek Pengamatan Apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memberikan gambaran umum materi pelajaran. Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar. Penyampaian materi pokok Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang. Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai dengan materi pelajaran. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi. Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide Pelaksanaan YA TIDAK

82 atau bertanya. 3. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi membaca Membimbing peserta didik dalam membaca dan menjawab pertanyaan Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan peserta didik. Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah disampaikan. 4 Menutup pelajaran Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan. Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Penarikan Kesimpulan: Pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal, hal ini terbukti dengan adanya langkah penerapan pembelajaran yang belum terlaksana. Oleh karena itu, diharapkan ada perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II untuk mengoptimalkan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam meningkatkan prestasi belajar.

83 Lampiran 5 Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 25 menit Instrumen Test hasil belajar (achievement test) A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Nabi Ibrahim a.s selalu beriman dan bertakwa kepada Allah. Bertakwa artinya a rajin beribadah b c d melakukan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-nya malas bekerja tetapi rajin beribadah rajin beribadah dan rajin mengerjakan maksiat 2. Saat Ayahnya lupa tidak mengerjakan salat wajib, Asya memperingatkan ayahnya karena berbuat salah. Sikap Asya tersebut menunjukkan selalu bersikap a. selalu berani untuk menyampaikan kebenaran b. berani dengan ayahnya c. menganggap ayahnya bodoh karena berbuat salah d. tidak menghormati orang tua 3. Jika kita mendapatkan cobaan dari Allah swt, sebaiknya a. berputus asa b. marah-marah dan mengeluh c. berbuat sabar dan ikhlas d. malas beribadah 4. Nabi Ibrahim a.s sangat taat terhadap perintah Allah, terbukti saat diperintahkan Allah untuk meninggalkan Siti Hajar dan Ismail a.s di tempat sepi dan tandus, Nabi Ibrahim a.s bersikap. a. Melaksanakan dan mentaatinya b. menolaknya c. mengabaikannya d. melaksanakan dengan terpaksa

84 5. Nabi Ibrahim mengajak umatnya untuk meyembah. a. berhala c. matahari b. Allah d. hewan 6. Di bawah ini contoh sikap taat kepada Allah SWT adalah. a. menjalankan sholat lima c. suka mencontek waktu b. malas belajar d. tidak pernah menjalankan sholat lima waktu 7. Jika melihat teman yang mencontek disaat mengerjakan soal sebaiknya sikap kamu. a. memarahinya b. mengingatkan dan menasehatinya c. memusuhi d. biasa saja 8. Di bawah ini mana yang termasuk perilaku keberanian Nabi Ibrahim a.s.. a. berani memarahi ayahnya Azhar b. berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namrud. c. berani menyembelih Ismail d. berani membantah Allah SWT 9. Nabi Ibrahim berani menghancurkan berhala-berhala sesembahan Namrud dan seluruh penduduk. Ini adalah contoh sikap Nabi Ibrahim dalam hal. a. kesombongannya b. takabur c. menghormati d. keberaniannya dalam menegakkan agama Allah 10. Jika kamu mendapatkan nilai jelek dalam pelajaran maka sikap kamu sebaiknya.. a. Putus asa c. bersabar dan rajin belajar b. menangis d. marah 11. Nabi Ibrahim a.s selalu taat terhadap segala perintah Allah SWT. Taat artinya. a. menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala yang dilarang Allah SWT

85 b. menjalankan perintah Allah SWT dengan terpaksa c. rajin beribadah dan malas bekerja d. suka berbuat maksiat 12. Di bawah contoh sikap berani karena benar dalam kehidupan sehari-hari, kecuali. b. berani memarahi orang tua c. berani menegur temannya yang nyontek d. berani mengajak temannya untuk mengaji e. berani mengajak kebenaran 13.Jika ingin cita-cita kalian tercapai, maka.dalam belajar. b. malas c. mencontek d. rajin e. tidur 14. Walaupun berbeda keyakinan, Nabi Ibrahim a.s tidak.pada orang tuanya. a. patuh b. taat c. melawan d. berbakti 15. Selalu melaksanakan salat fardhu lima waktu meneladani sikap Nabi Ibrahim dalam hal.. a. keberaniannya b. kesombongannya c. ketaatan kepada Allah SWT d. kekerasannya 16. Dalam kehidupannya Nabi Ibrahim a.s..menyembah patung berhala. a. tidak pernah b. pernah c. sekali d. kadang-kadang

86 17. Raja Namrud dihadapi Nabi Ibrahim a.s. dengan rasa. a. takut b. gentar c. berani d. sombong 18. Nabi Ibrahim sangat sabar dan tabah dalam mempertahankan. a. anaknya b. ayahnya c. agamanya d. rumahnya 19. Nabi Ibrahim termasuk salah satu rasul. a. Ulul Azmi b. Ulil Albab c. Al Amin d. Al Falaq 20. Sabar artinya. a. sayang kepada orang tua b. menahan diri dari keluh kesah c. berbuat baik kepada temannya d. menghormati orang tua. Kunci jaqaban siklus I 1. B 11. A 2. A 12. B 3. C 13. D 4. A 14. C 5. B 15. C 6. A 16. A 7. B 17. C 8. B 18. C 9. D 19. A 10. C 20. B

87 Lampiran 6 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS I Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Perilaku terpuji Pokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No Responden Nilai Keterangan 1 Fajar Setiadi 55 Tidak tuntas 2 Cicilia 70 Tuntas 3 Ahmad Yusuf 60 Tidak tuntas 4 Fajar Haryo Mukti 50 Tidak tuntas 5 Sri Rahayu 60 Tidak tuntas 6 Septian Aji Wicaksono 75 Tuntas 7 Dani Saputra 55 Tidak tuntas 8 Agus Santoso 50 Tidak tuntas 9 Siti Rohimah 70 Tuntas 10 Vivi Ayu Lestari 75 Tuntas 11 Himatul Sofia Aeni 70 Tuntas 12 Ahmad Firdaus 60 Tidak tuntas 13 Ahmad Jefri Dwi Wiraw 55 Tidak tuntas 14 Julia Herawati 70 Tuntas 15 Moh. Fanny Ma ruf 80 Tuntas 16 Puput Oktaviana Asqiyuab 75 Tuntas 17 Siti Nur Hasanah Putri 70 Tuntas 18 Saskia Zahra 70 Tuntas 19 Dani Kurniawan 50 Tidak tuntas 20 Nita Purwanti 75 Tuntas

88 Keterangan : 1. Kriteria Hasil belajar < 65 = Tidak tuntas 65 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 % 2. Analisis Data Hasil Belajar Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1295 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 11 Sehingga nilai rata-ratanya X = X X N 1295 = 20 = 64,75 peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik P = 11 x 100% 20 = 55 %

89 Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK No Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Membiasakan perilaku terpuji Sub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ibrahim a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 Responden Aspek Jumlah Prosentase Klasifikasi Pengamatan (%) A B C D 1. R % Kurang 2. R % Cukup 3 R % Kurang 4 R % Cukup 5 R % Cukup 6 R % Cukup 7 R % Cukup 8 R % Cukup 9 R % Cukup 10 R % Cukup 11 R % Cukup 12 R % Cukup 13 R % Kurang 14 R % Cukup 15 R % Baik 16 R % Baik 17 R % Baik

90 18 R % Baik 19 R % Kurang 20 R % Baik Jumlah % Cukup Keterangan : 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi oleh guru C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat 2. Kriteria Penilaian 1 : Sangat kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat baik 3. Klaisifikasi Aktivitas 40 % = Kurang Aktif = Cukup Aktif % = Aktif 4. Analisis Data Aktivitas Aktivitas seluruh peserta didik = 231 Peserta didik = 20 Skor maksimum = 20 Maka, > Rata-rata aktivitas (x) = 231 = 20 Aktivitas seluruh peserta pesertadid ik didik

91 = 11,55 Aktivitas rata rata peserta didik > Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 11,55 = x100% 20 = 57,77%

92 Lampiran 8 SIKLUS II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SD N 02 Wonosari Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas/Semester : IV / II Alokasi Waktu : 3 x 35 menit Standar Kompetensi : 9. Membiasakan Perilaku Terpuji Kompetensi Dasar : 9.2. Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s. Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi Ismail a.s terhadap orang tua - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketabahan hati Nabi Ismail a.s. - Menunjukkan contoh-contoh sikap rela berkorban Nabi Ismail a.s. I. Tujuan Pembelajaran Meneladani sikap ketaatan, ketabahan dan rela berkorban Nabi Ismail a.s. II. Materi Pokok Contoh-contoh sikap ketaatan kapada orang tua, ketabahan dan rela berkorban III.Metode Pembelajaran READING GUIDE (bacaan terbimbing) dan Cerita IV. Langkah-Langkah Pembelajaran No. Kegiatan Pembelajaran Waktu 1. Pendahuluan: Salam pembuka, doa, appersepsi. 10 menit 2. Kegiatan inti: 1.Eksplorasi - Guru mengawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan, contohnya : 70 menit

93 3. 1. Pernahkah kalian mendengar kisah Nabi Ismail a.s. 2. Siapakah Nabi Ismail a.s 2.Elaborasi Setelah eksplorasi guru melakukan prolog dengan : - Guru menceritakan sedikit kisah Nabi Ismail a.s - Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan. - Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik. - Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan kisah Nabi Ismail a.s. dengan menggunakan pertanyaan. - Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. 3.Konfirmasi Setelah guru melakukan explorasi dan elaborasi, guru menyimpulkan materi yang baru dipelajari Penutup a. Guru memberikan tes evaluasi yang berdasarkan materi yang telah diberikan. b. Salam penutup. 25 menit V. Alat dan Sumber Pembelajaran Buku PAI kelas IV Lembar Bacaan VI. Penilaian d. Aspek yang dinilai : - Partisipasi aktif dalam pembelajaran - Kinerja individu e. Jenis tagihan : - Tugas individu f. Bentuk Instrumen : - Tes obyektif

94 Kendal, 16 April 2010 Pengampu Kelas IV Pengamat Asrofah, S. Pdi Siti Zulaikhoh Nip NIM :

95 Lampiran 9 LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Model Pembelajaran Reading Guide dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Kelas IV Semester II SD N 02 Wonosari Kendal Tahun Pelajaran 2009/2010 Nama Guru yang diamati : Ibu Asrofah, S.Pdi Satuan Pendidikan/ Kelas : SD N 02 Wonosari Kendal/IV Mata Pelajaran : PAI Materi Pokok : Perilaku Terpuji Kompetensi Dasar : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s. Indikator : - Menunjukkan contoh-contoh sikap ketaatan Nabi Ismail a.s terhadap orang tua - Menunjukkancontoh-contohsikap ketabahan hati Nabi Ismail a.s. - Menunjukkan contoh-contoh sikap rela berkorban Nabi Ismail a.s. Diamati Hari/ Tanggal : Jumat / 16 April 2010 Jam Pelajaran Ke : Jam ke I- III jam s/d Jumlah Siswa Waktu diamati : 20 peserta didik Tindak Mengajar No. Aspek Pengamatan Apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memberikan gambaran umum materi pelajaran. Memberikan gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar. Penyampaian materi pokok Materi yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang. Menekankan bagian-bagian terpenting dalam pelajaran. Penyampaian materi sistematis disertai contoh yang sesuai dengan materi pelajaran. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama penyampaian materi. Pelaksanaan YA TIDAK

96 Mendorong peserta didik untuk menyamapaikan ide atau bertanya. 3. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide Mengkondisikan kelas supaya berkonsentrasi membaca Membimbing peserta didik dalam membaca dab menjawab pertanyaan Membahas pertanyaan atau kisi yang telah dikerjakan peserta didik. Memberikan umpan balik dan evaluasi atas materi yang telah disampaikan. 4. Menutup pelajaran Memberikan tes tertulis individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sesuai kompetensi yang ditentukan. Menyimpulkan materi diakhir pembelajaran. Penarikan Kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Reading Guide dalam meningkatkan prestasi belajar.

97 Lampiran 10 Instrumen Test hasil belajar (achievenment test) Nama : Kelas/semester : Mata pelajaran : Hari/tanggal : Waktu : 25 menit B. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Dengan keimanan dan kesabaran akhirnya Nabi Ismail a.s diganti oleh Allah dengan. a unta b c d domba sapi kerbau 2. Ketika Nabi Ibrahim a.s menceritakan tentang mimpinya untuk menyembelih Nabi Ismail karena perintah Allah, bagaimana sikap Nabi Ismail a.s a menerimanya dengan tabah dan ikhlas b c d menolaknya melarikan diri mengabaikannya 3. Jika waktu sholat dan mengaji telah tiba, sikapmu sebaiknya. a b c d tetap menonton televisi segera mengerjakan sholat dan mengaji tetap bermain mengerjakan pekerjaan yang lebih penting 4. Sikap rela berkorban Nabi Ismail dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hariseperti a menyumbangkan harta kita kepada orang yang membutuhkan b c d menyimpan harta kita membantu teman mengerjakan soal memamerkan harta kekayaan yang kita miliki 5. Ketika berbicara dengan orang tua, maka sikap kita sebaiknya. a sambil bermain

98 b c d memalingkan muka memandang ke arah lain memperhatikan dan menatap dengan sungguh-sungguh 6. Nabi Ismail adalah contoh sikap seorang anak yang a. durhaka c. taat b. takabur 7. Sikap yang baik terhadap orang tua adalah a b hormat dan berbakti manja 8. Berkorban harus dilakukan dengan. a b c d memberikan harta yang banyak mengharap pujian dari orang lain memamerkan kepada orang lain ikhlas untuk mengharap ridho dari Allah d. soleh dan takabur c d memusuhi biasa saja 9. Saat melihat seorang peminta-minta, tindakanmu sebaiknya a b c d mengusir peminta-minta tersebut membantu sesuai kemampuan mencemooh peminta-minta tersebut memerintah dia agar mau bekerja 10.Jika orang tuamu meminta kamu melakukan sesuatu yang dilarang agama, maka sikapmu sebaiknya a. memarahi kedua orang tua b. mematuhi perintahnya c. mempelajari perintahnya d. menolak perintahnya dengan sopan

99 11. Nabi Ismail a.s dikenal sebagai rasul yang. a b c d zalim kejam sabar dan tabah berani 12.Diantara ciri anak yang soleh berbakti kepada orang tua adalah selalu. a. membiarkan b. mengabaikan c. mendoakan d. meremehkan 13. Sikap yang tidak baik, ketika orang tua sedang memberi nasehat berikut ini adalah. a. tidak menghiraukan b. duduk dengna baik c. mendengarkan dengan seksama d. memperhatikan dengan baik 14. Nabi Ismail a.s memiliki akhlak mulia, terbukti ia rela.untuk memenuhi perintah Allah SWT. a. meninggalkan b. mengabaikan c. mendurhakai d. berkorban dan melaksanakan 15. Setiap cobaan diterima Nabi Ismail a.s dengan.. a. berat hati b. ikhlas c. terpaksa d. menangis 16. Nabi Ismail a.s melaksanakan perintah Allah dengan. a. tabah dan ikhlas b. terpaksa c. takabur d. berat hati 17. Ibadah kurban pada hari raya Idul Adha dilakukan dengan

100 a. memberikan pakain kepada orang yang membutuhkan b. membagi-bagikan uang c. memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin d. menyembelih binatang ternak 18. Birrul walidain artinya.. a. mendurhakai orang tua b. durhaka kepada Allah SWT c. mentaati perintah Allah SWT d. berbakti kepada orang tua 19. Kita hanya boleh memohon perlindungan kepada a. Allah SWT b. ayah dan ibu c. guru d. ibu saja 20. Kisah Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s mengandung perilaku terpuji yang harus diteladani. Diantara perilaku yang harus kita teladani adalah. a. sabar, suka menolong dan sombong b. berani, membangkang dan tabah c. taat, sabar dan pemalas d. ikhlas, sabar, taat dan pemberani Kunci Jawaban Siklus II 1. B 11. C 2. A 12. C 3. B 13. A 4. A 14. D 5. D 15. B 6. C 16. A 7. A 17. D 8. D 18. D 9. B 19. A 10.D 20. D

101 Lampiran 11 DAFTAR HASIL BELAJAR SIKLUS II Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Perilaku terpuji Pokok bahasan : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No Responden Nilai Keterangan 1 R Tidak tuntas 2 R Tuntas 3 R Tidak tuntas 4 R Tuntas 5 R Tuntas 6 R Tuntas 7 R Tuntas 8 R Tuntas 9 R Tuntas 10 R Tuntas 11 R Tuntas 12 R Tuntas 13 R Tidak tuntas 14 R Tuntas 15 R Tuntas 16 R Tuntas 17 R Tuntas 18 R Tuntas 19 R Tidak tuntas 20 R Tuntas Keterangan : 1. Kriteria Hasil belajar < 62 = Tidak tuntas 62 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar 75 % 2. Analisis Data Hasil Belajar Jumlah nilai semua peserta didik ( X) = 1485 Jumlah peserta didik ( N ) = 20 Jumlah rata-rata semua peserta didik yang tuntas belajar = 16 Sehingga nilai rata-ratanya X = X N

102 X 1485 = 20 = 74,25 peserta didik yang tuntas belajar Ketuntasan belajar (%) P = x100% peserta didik P = 16 x 100% 20 = 80 %

103 Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK Satuan pendidikan : SDN 02 Wononasari Mata pelajaran : PAI Materi pokok : Membiasakan perilaku terpuji Sub materi pokok : Meneladani perilaku Nabi Ismail a.s Jumlah peserta didik yang diteliti: 20 anak Tahun pelajaran : 2009/2010 No. Responden Aspek Pengamatan A B C D Jumlah Prosentase (%) Klasifikasi 1. R % Baik 2. R % Baik 3 R % Cukup 4 R % Baik 5 R % Baik 6 R % Baik 7 R % Baik 8 R % Baik 9 R % Baik 10 R % Baik 11 R % Baik 12 R % Baik 13 R % Cukup 14 R % Baik 15 R % Baik 16 R % Baik

104 17 R % Baik 18 R % Baik 19 R % Cukup 20 R % Baik Jumlah % Cukup Keterangan : 1. Aspek Pengamatan A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru. B. Peserta didik berkonsentrasi dalam membaca bacaan yang telah dibagi oleh guru. C. Peserta didik berpartisipasi menjawab pertanyaan. D. Peserta didik menjawab pertanyaan dengan tepat. 2. Kriteria Penilaian 1 : Sangat kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat baik 3. Klaisifikasi Aktivitas 40 % = Kurang Aktif = Cukup Aktif % = Aktif 4. Analisis Data Aktivitas Aktivitas seluruh peserta didik = 301 Peserta didik = 20 Skor maksimum = 20 Maka, > Rata-rata aktivitas (x) = Aktivitas seluruh peserta pesertadid ik didik

105 301 = 20 = 15,05 Aktivitas rata rata peserta didik > Prosentase (%) = x100% Skor maksimum 15,05 = x100% 20 = 75,25%

106 Lampiran 13 LEMBAR DOKUMENTASI MODEL PEMBELAJARAN READING GUIDE 1. Peserta didik mempelajari bacaan 2. Guru membahas pertanyaan

107 3. Peserta didik mengerjakan test evaluasi pembelajaran Reading Guide

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi PENERAPAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA TEGALSAMBI TAHUNAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB KELAS V SEMESTER GENAP DI SD NURUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN FIQIH POKOK MATERI MAKANAN DAN MINUMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA KELAS VIIIA MTs ASY-SYARIFIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 30 mewajibkan penyelenggaraan pendidikan agama pada semua strata pendidikan. Urgensi diwajibkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Al-Qur an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup setiap muslim. Al-Qur an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya,

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 1

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN INDIKATOR MENURUT TINGKATAN TAKSONOMI BLOOM PADA RPP MAPEL PAI KELAS IV SEMESTER GENAP DI MI IANATUS SHIBYAN MANGKANG KULON TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah yang merupakan peningkatan dari mata pelajaran

Lebih terperinci

Oleh: NUR AZIZ NIM :

Oleh: NUR AZIZ NIM : PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MAPEL AQIDAH AKHLAK ( STUDI PADA KELAS VII SEMESTER II SMP NUDIA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Agama Islam EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENCAPAI KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MA FUTUHIYAH I MRANGGEN DEMAK TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran. 26 BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw 1. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Dewey model pembelajaran ialah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting, karena pendidikan akan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sumber daya alam di tanah air akan terolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Mardasah Ibtidaiyah. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS IV MI NU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMANFAATKAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII B MTs NU 08 GEMUH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,

Lebih terperinci

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh DELI MA RUF NIM : 151 409 192 (Mahasiswa Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE INFORMATION SEARCH PADA SISWA KELAS IX MTs MA ARIF NU 1 KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE ROLE PLAY SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2 KONAWE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE ROLE PLAY SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2 KONAWE MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE ROLE PLAY SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 2 KONAWE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI PEMISAHAN KIMIA MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN GENUK SKRIPSI Disusun guna memenuhi tugas dan melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Oleh : Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI SMA YATPI (YAYASAN TAMAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi BAB ӏ PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan siswa tidak hanya sekedar memperoleh pengetahuan, tetapi siswa juga ikut serta memperoleh sendiri pengetahuannya. Siswa menemukan sendiri hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua. Manusia mengalami proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan Bangsa. Salah satu potensi yang dikaruniai Allah kepada manusia yakni potensi

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA

PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM: STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEER LESSONS DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU MATERI POKOK STRUKTUR PERMUKAAN BUMI SISWA KELAS IX MTs DARUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Strategi Berikan Uangnya Bambang warsita menjelaskan strategi adalah; a) ilmu siasat perang; b) siasat perang; c) bahasa pembicaraan akal (tipu muslihat) untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1436 H PENERAPAN REMEDIAL TEACHING SEBAGAI UPAYA KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 9 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh: NURAINI RAHAYU Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Proses pembelajaran dikatakan efektif dan efesien apabila seorang guru mampu memiliki metode/strategi pembelajaran yang tepat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIKIH MATERI POKOK HAJI MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS V MI WELERI KENDAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Oleh: KHOLIDAH NIM:

Oleh: KHOLIDAH NIM: EFEKTIVITAS PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM MATA PELAJARAN FISIKA MATERI POKOK GERAK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER GENAP MTs

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam adalah sebutan yang di berikan pada salah satu subjek pelajaran yang harus di pelajari oleh peserta didik muslim dalam menyelesaikan pendidikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, dilakukan orang-orang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Islam berisi seperangkat ajaran tentang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DENGAN TSTS (TWO STAY TWO STRAY) PADA MATERI POKOK ASAM, BASA DAN GARAM TERHADAP HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

TAMRINUT THULLAB UNDAAN LOR KUDUS TAHUN AJARAN

TAMRINUT THULLAB UNDAAN LOR KUDUS TAHUN AJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI POKOK ARITMATIKA SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING MELALUI PEMANFAATAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA KELAS VIIA SEMESTER I MTs NU TAMRINUT

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGREJO TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI OLEH: ATIK NUSROTIN NIM. 3211103005 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI MATERI POKOK IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) (Studi Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMP. Pada hakekatnya Pendidikan Agama Islam mencakup beberapa aspek dalam agama islam

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTIS PADA JENJANG SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME BINA ANGGITA KOTA MAGELANG

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTIS PADA JENJANG SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME BINA ANGGITA KOTA MAGELANG MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTIS PADA JENJANG SD DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME BINA ANGGITA KOTA MAGELANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 LASEM TAHUN 2009 / 2010

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 LASEM TAHUN 2009 / 2010 PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI INOVASI GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 LASEM TAHUN 2009 / 2010 Proposal Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Tadris Biologi. Oleh: DEWI KURNIASARI NIM:

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Tadris Biologi. Oleh: DEWI KURNIASARI NIM: KETERPADUAN MEDIA KOMIK DAN CD MULTIMEDIA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK PROTISTA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM TAHUN 2009-2010 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ranah kognitif merupakan ranah psikologis siswa yang terpenting. Dalam perspektif psikologi, ranah kognitif yang berkedudukan pada otak ini adalah sumber sekaligus pengendali

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI SHALAT FARDHU PADA PESERTA DIDIK KELAS II MI NU 34 ROWOBRANTEN RINGINARUM KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL

PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL PEMANFAATAN LABORATORIUM BIOLOGI UNTUK MENCAPAI STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SEMESTER I DI MAN KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI JENIS-JENIS TANAH MELALUI MEDIA KONKRIT PADA SISWA KELAS V MI MA ARIF NU 01 PETAHUNAN KECAMATAN PEKUNCEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebatas sebagai penyampai ilmu semata, namun lebih dari itu ia bertanggung jawab atas seluruh perkembangan pribadi siswanya.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT FARDHU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SISWA KELAS II MI. SRUWEN 04 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010/

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika.

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PEMBIASAAN PENGGUNAAN SATUAN BERBASIS SISTEM INTERNASIONAL PADA MATERI POKOK PENGUKURAN SISWA KELAS VII MTsN KENDAL TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

Oleh : Ima Khozanah NIM

Oleh : Ima Khozanah NIM BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA OLEH POSBAKUM DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG (UU No. 50 Tahun 2009 Pasal 60 C Tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 Tentang Pengadilan Agama) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN KELAS PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDLB ABC KENDAL)

MANAJEMEN KELAS PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDLB ABC KENDAL) MANAJEMEN KELAS PAI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUDI KASUS DI SDLB ABC KENDAL) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berisikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan 1. Belajar adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan 1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN PODOREJO SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG SKRIPSI

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Kependidikan Islam Oleh : ZAENAL HAKIM

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

Lebih terperinci

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR ANAK PADA HAFALAN SURAT PENDEK MELALUI METODE SMALL GROUP DISCUSSION (Studi Pada Anak RA Bustanuth Tholibin Gading Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI MIND MAPPING DI KELAS IV SDN 03 KARANGTALUN KABUPATEN TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: VENTIKA YULI ESKAWATI NIM: 07390130 PROGRAN STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN TEORI 1. Lingkungan Sekolah a. Pengertian Lingkungan Sekolah Manusia sebagai makhluk sosial pasti akan selalu bersentuhan dengan lingkungan sekitar,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam. PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MAPEL PAI MATERI POKOK IMAN KEPADA RASUL MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CTL (Studi PTK pada Siswa Kelas V SDN 1 Sijeruk Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

SKRIPSI M A S D U K I NIM

SKRIPSI M A S D U K I NIM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V DALAM MATA PELAJARAN PAI MATERI POKOK BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA AUDIO VISUAL SD NEGERI KANDRI 01 KEC. GUNUNGPATI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TUTORING) TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN HADIST (Studi Eksperimen di MTs Darul Huda Mlagen Rembang Kelas VII Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M / 1436 H PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MAN 1 LANGSA SKRIPSI Diajukan Oleh : SUGIONO Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN

STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN STUDI TENTANG MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATAN MUTU GURU DI MTS NEGERI JEKETRO KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 1 MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MA ARIF JUWANA PATI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teorities 1. Metode Permainan Perang Koboi Metode permainan perang koboi adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa berpatisipasi dalam

Lebih terperinci

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) MATERI POKOK BILANGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS IV MI NEGERI KARANG POH KEC. PULOSARI KAB. PEMALANG

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI

EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI EFEKTIVITAS VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT SISWA KELAS X MAN 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PROGRAM CABRI 3D UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK DIMENSI TIGA KELAS X-A MA AL BIDAYAH CANDI BANDUNGAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini proses pembelajran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MENGHAFALKAN DOA SEHARI HARI ANTARA ANAK ANAK DI RA AL HIDAYAH DHARMA WANITA PERSATUAN IAIN WALISONGO DAN ANAK ANAK DI TK AL HIDAYAH IX NGALIYAN SEMARANG Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI KABUPATEN DEMAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI KABUPATEN DEMAK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI ASAM BASA BERORIENTASI CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BAGI SISWA KELAS VII DI MTs SUNAN BARMAWI KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 STUDI DESKRIPTIF TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KELAS DI MI IANATUSSHIBYAN MANGKANG KULON KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hlm Endang Poerwanti, dkk, Perkembangan Peserta didik, Malang: UMM Press, 2002, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pengertian UU SISDIKNAS NO 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru harus mengarah pada peningkatan prestasi belajar yang optimal, tak terkecuali pada proses pembelajaran Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Talking Stick dan CIRC a. Pengertian model pembelajaran Cooperative tipe Talking Stick Cooperative learning adalah belajar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PENGAJARAN BERPROGRAMA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X-7 SMA Negeri 9 Cirebon) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci