BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama ini proses pembelajran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan guru banyak ceramah dan diakiri dengan tanya jawab, sehingga hasil yang diperoleh kurang dari yang diharapkan serta kemampuan siswa dalam menghafal al qur an dan hadits masih kurang sempurna. Untuk itu proses pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih mengarahkan pada proses keaktifan siswa agar mereka memahami apa yang sedang dipelajari. Gejala adanya anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, karena hal itu akan menghambat proses belajar mengajar. Disinilah diperlukan peranan guru, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar. Oleh karena itu cara yang akurat mesti urgensi guru lakukan adalah mengembangkan variasi dalam mengajar, di sini guru dituntut tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam mengajar tetapi dituntut lebih kreatif untuk mencapai tujuan. Hal ini diperlukan variasi gaya mengajar, dalam interaksi guru dengan anak didik. Kurang kreatifnya guru fiqih dalam menggali metode yang bisa dipakai untuk pendidikan agama menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung monoton. 1 Tampaknya perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar mengajar dan interaksi guru dan siswa. Dalam pembelajaran siswa sebagai subyek yang aktif melakukan proses berfikir, mencari, mengolah, mengurangi, menggabungkan, menyimpulkan dan menyesuaikan masalah, misalnya: pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan seperti yang terdapat 1 Muhaimin, et. al., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

2 2 pada judul atas. Pembelajaran penuh makna sesuai kebutuhan dan minat siswa dan sedekat mungkin dihubungkan disebut pembelajaran bermakna (meaning full Learning). Untuk menjadikan pembelajaran aktif salah satu metode yang bisa diberikan dalam proses pembelajaran fiqih di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang adalah Metode jigsaw learning. Dalam metode Jigsaw guru dituntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragama sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi siswa dapat berkembang secara maksimal. Istilah Efektif berarti bahwa model pembelajaran apapun yang dipilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Ini dapat dibuktikan dengan adanya pencapaian kompetensi baru oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada diri siswa. Menyenangkan dimaksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. 2 Dari uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fiqih dengan Menggunakan Jigsaw Learning di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. B. Alasan Pemilihan Judul Ada beberapa alasan kenapa judul ini peneliti angkat diantaranya : 1. Sebagai seorang pengajar guru harus dapat menyajikan pelajaran dengan baik dalam hal ini dalam pandangan penulis guru harus dapat menyajikan pelajaran yang mengarah pada pembelajaran partisipatif karena Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam pembelajaran. 2 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan), Semarang: RaSAIL Media Group, 2008, Cet. I, h. 147

3 3 Keterlibatan siswa merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran. mengemukakan syarat kelas yang efektif. 2. Adanya keterlibatan, tanggung jawab dan umpan balik dari siswa. Keterlibatan siswa merupakan syarat pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu siswa harus memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Keterlibatan siswa itupun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar. 3. Untuk mendorong partisipasi siswa dapat dilakukan berbagai cara, antara lain memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif, menggunakan pengalaman berstruktur, menggunakan beberapa instrumen dan menggunakan metode yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan siswa, Metode Jigsaw Learning merupakan salah satu bentuk metode yang dapat diterapkan untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran yang dilakukan. C. Telaah Pustaka Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya skripsi tersebut adalah: 1. Skripsi Khoirul Inayah NIM: (2007) yang berjudul Efektivitas model ATI (aptitude treatment interaction) pada pembelajaran Al-Qur an didalamnya berisi Dalam pembelajaran ATI Al-Quran untuk mengetahui aptidute diperoleh melalui pengukuran cara membaca, menulis dan hafalan Al-Quran siswa dengan tahapan treatment awal, pengelompokan siswa kelas VIII A dan VIII C, memberikan perlakuan (treatment). Efektivitas pembelajaran ATI dinilai dari terjadinya peningkatan atau tidak antara tes pertama dengan tes sesudah di lakukan treatment, Di SLTP H Isriati Baiturrahman Semarang pembelajaran ATI Al-Qur an sangat Efektif

4 4 berdasarkan data nilai sesudah dilakukan treatment terjadi kenaikan dari pada tes awal Kajian yang juga mempunyai kesamaan dengan penelitian skripsi ini adalah Yuni Ifayati NIM berjudul Implementasi Model Cooperative Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMP Semesta Semarang di dalamnya berisi implementasi Cooperative Learning dalam pembelajaran PAI di SMP Semesta Semarang. Kesimpulannya, bahwa Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan aktivitas kooperatif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai macam aktifitas belajar guna meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif yang mana harus memenuhi unsur saling ketergantungan positif, (Positive Interdependence), tanggungjawab perseorangan (Individual Accountability), tatap muka (Face to face Interaction), ketrampilan sosial (Social Skill) dan proses kelompok (Group Processing) Skripsi Sdr. Uli Fiqria ( ), Mahasiswa Universitas Wahid Hasyim Semarang Fakultas Agama Islam Program Sudi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah dalam Skripsinya yang berjudul Upaya meningkatkan kemampuan membaca surat pendek dengan media Audio Visual pada Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Siswa Kelas IV MI Husnul Khatimah Rowosari Tembalang Semarang tetap tertuju pada proses pembelajaran, dan menciptakan suasana yang tidak menjenuhkan dan membosankan. 5 3 Khoirul Inayah (NIM: ). Efektivitas model ATI (aptitude treatment interaction) pada pembelajaran Al-Qur an. ( Skripsi). Semarang: Program strata I jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Yuni Ifayati (NIM: ). Implementasi Model Cooperative Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMP Semesta Semarang. ( Skripsi ). Semarang: Program strata I jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Uli Fiqria (NIM: ). Upaya meningkatkan kemampuan membaca surat pendek dngan media Audio Visual pada Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Siswa Kelas IV MI Husnul Khatimah Rowosari Tembalang Semarang ( skripsi ) Fakultas Agama Islam Program Sudi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah 2012

5 5 Beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas sebuah metode atau model pembelajaran, akan tetapi penelitian ini mengarah pada penelitian tindakan kelas dengan metode jigsaw yang tentunya berbeda dengan penelitian di atas, Beberapa penelitian di atas hanya menjadi pembanding peneliti. D. Rumusan Masalah Bertolak dari uraian tersebut, maka ada beberapa masalah yang perlu peneliti kemukakan, antara lain : 1. Bagaimana penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang? 2. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang? E. Rencana Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah di atas maka peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas dalam beberapa siklus, sehingga diketahui penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang bagi peningkatan keaktifan dan prestasi siswa. F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu diperjelas mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi yaitu: 1. Upaya Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb) , h Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

6 6 2. Peningkatan keaktifan Berasal dari asal kata tingkat yang berarti menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan me dan akhiran an, yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih baik. 7 Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau dinamis. Sedang keaktifan berarti kegiatan. 8 Dalam penelitian ini yang dimaksud keaktifan adalah keaktifan belajar siswa Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang dalam pembelajaran fiqih. 3. Prestasi Belajar siswa Prestasi belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya 9 4. Pembelajaran Fiqh Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 10 Menurut bahasa kata fiqih adalah bentuk masdar dari fiil, yang artinya faham, mengetahui, cerdas, mahir, cakap. Fiqih adalah ilmu yang membahas ajaran Islam dalam aspek hukum/syariat. 11 Jadi yang dimaksud pembelajaran Fiqih adalah proses belajar mengajar tentang kajian hukum Islam. Pembelajaran fiqih yang dibahas dalam penelitian ini adalah bab dalam materi fiqih yang bisa di ajarkan dengan metode jigsaw learning yang dilakukan di Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang. 7 Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit, h Ibid, h Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991, h Penyusun Kamus Pusat Bahasa, op.cit, h Suparta, dkk, Fiqih I, Dirjen Bimbaga Islam dan UT, 1998, h. 4

7 7 5. Metode Jigsaw Learning Metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya. 12 Metode jigsaw learning merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memungkinkan masing-masing-masing siswa suatu kelompok mengkhususkan diri pada suatu pembelajaran. Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dalam membantu agar bahan pelajaran lebih bermakna. 13 Jadi metode jigsaw learning adalah bentuk pembelajaran aktif dengan menggunakan media kartu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Jadi maksud dari penelitian ini adalah efektivitas penerapan metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dengan model jigsaw learning dalam pembelajaran fiqih sebagai upaya untuk meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa Kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang dengan tindakan kelas sebagai bentuk penelitiannya. G. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: a. Untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran fiqih kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. b. Untuk mengetahui upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. 2. Manfaat Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, h Anita Lie, Cooperative Learning, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, h.

8 8 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: a. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar di MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang pada pembelajaran fiqih. b. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah. c. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran fiqih sehingga memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh guru dan siswa khususnya. d. Sebagai bahan rujukan guru dalam menerapkan pembelajaran fiqih, dengan menggunakan metode jigsaw learning, terutama sebagai proses penciptaan keaktifan siswa. H. Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang setelah melakukan pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode jigsaw learning dalam pembelajaran. I. Metode Penelitian 1. Subyek dan Obyek Penelitian Adapun subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang sebanyak 32. 2) Peneliti sebagai pengamat sekaligus guru dan berkolaborasi dengan guru Fiqih di dalam melakukan pembelajaran ini.

9 9 2. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di MI Husnul Khatimah, salah satu Lembaga di bawah naungan Yayasan Husnul Khatimah Dk. Pengkol Rt. 05 Rw. 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota semarang. 3. Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart 14 Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Dts.? SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mengidentifikasi khusus 2) Mengidentifikasi masalah 3) Mencarikan Alternatif pemecahan 14 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2006, h. 16

10 10 4) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan) b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan tindakan upaya meningkatkan semangat belajar siswa pembelajaran Fiqih yang telah direncanakan. c. Observasi Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan semangat belajar siswa untuk pembelajaran fiqih. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran fiqih. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. 4. Faktor yang diteliti Adapun faktor yang diteliti adalah adanya upaya peningkatan keaktifan dan prestasi siswa pada pembelajaran fiqih yang selama ini masih kurang efektif dan metode yang akan digunakan adalah dengan metode Jigsaw Learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

11 11 5. Rencana Tindakan Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mengidentifikasi khusus 2) Mengidentifikasi masalah 3) Mencarikan Alternatif pemecahan 4) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan) b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan tindakan upaya meningkatkan semangat belajar siswa pembelajaran Fiqih yang telah direncanakan. c. Observasi Tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat belajar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini hasil pengamatan kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi guru dapat merefleksi diri tentang upaya meningkatkan semangat belajar siswa untuk pembelajaran fiqih. Melihat dan observasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran fiqih. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

12 12 6. Metode Pengumpulan Data Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses pelaksanaan tindakan kelas, sedang untuk mendapatkan data peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang artinya barangbarang tertulis. Sumber dokumentasi pada dasarnnya merupakan segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi. Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peeserta didik yang menjadi sample penelitian yaitu Classroom Action Research. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran fiqih dengan metode jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang seperti RPP, LOP, nilai, dan data tentang gambaran umum MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Tembalang. 2. Pengamatan (observasi) Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subyek dengan menggunakan seluruh alat inderanya. Metode pengamatan (observasi), cara pengumpulan datanya terjun langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel). Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran fiqih metode jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

13 13 3. Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu skor angka. Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang telah melakukan pembelajaran fiqih dengan metode jigsaw learning di kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang proses pembelajaran berlangsung. 7. Metode Analisis Data Kota Semarang sebagai evaluasi setelah Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. 15 Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran fiqih dengan metode jigsaw learning. Adapun tehnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu prosentase dengan rumus sebagai berikut: Skor yang dicapai Nilai = X 100 % Skor maksimal 8. Indikator Keberhasilan ini apabila: Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian tindakan 15 Ibid, h. 39

14 14 a. Meningkatnya prestasi belajar Fiqih siswa kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang, yang ditandai rata-rata nilai hasil kuis lebih dari 7,0. b. Adanya peningkatan keaktifan belajar belajar siswa yang mencapai 70 % dari keseruan siswa kelas V MI Husnul Khatimah Pengkol Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J. Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar urut-urutan sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel. Bagian isi terdiri atas: 1. Bagian Awal Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel. 2. Bagian Isi BAB I PENDAHULUAN Berisi : Latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, telaah pustaka, rumusan istilah, rencana pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, rumusan hipotesis tindakan, sistematika penulisan skripsi. BAB II METODE JIGSAW LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS V MI HUSNUL KHATIMAH PENGKOL ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG, Berisi :

15 15 Landasan teori tentang penggunaan metode jigsaw learning dalam pembelajaran fiqih kelas V di MI Husnul Khatimah Semarang, langkah-langkah penggunaan metode BAB III UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW LEARNING KELAS V DI MI HUSNUL KHATIMAH PENGKOL ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Berisi : laporan hasil penelitian BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS V MI HUSNUL KHATIMAH PENGKOL ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Berisi : analisis hasil penelitian beserta tabel analisisnya BAB V PENUTUP Berisi : simpulan, saran, kata penutup 3. Bagian Akhir Bagian akhir dari skripsi ini meliputi: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat pendidikan peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting atau Lokasi Penelitian Tempat penelitian di MTs Nurul Huda Dempet Demak. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996), BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah guru dan peserta didik. Agar pembelajaran dapat memperoleh hasil sebaik-baiknya maka guru harus dapat membangkitkan minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Masnur Muslich Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah jabatan fungsional dan pekerjan profesional. Kalimat itu sudah sering kita dengar dan ucapkan, tetapi tidak mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting atau Lokasi Penelitian Tempat penelitian di SMP Negeri 2 Godong Grobogan. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut. 1. Semua pihak sekolah yang bersedia membantu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus-kasus pembelajaran di kelas mata pelajaran Agama Islam lebih dekat dengan pembentukan perilaku daripada pengetahuan. Seorang muslim tidak dilihat dari ilmunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang tahun pelajaran 2015/2016 yang jumlahnya 17

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu paya guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah kajian sistematik dari upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Menurut Burn sebagaimana dikutip Kunandar penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suharsimi Arikunto menyatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan sengaja dimunculkan dan terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek penelitian Subjek penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas IV MI Darussalam Ngepreh Sayung tahun ajaran 2015/2016 yang jumlahnya 30 peserta didik, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut Classroom Action Reseach, yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting, karena pendidikan akan mampu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga sumber daya alam di tanah air akan terolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencerminan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta profesialisme guru dalam menangani proses belajar mengajar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober sampai 31 Oktober 2011. Adapun yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif dan kolaboratif bertujuan untuk melakukan

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Masnur Muslich Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S 1. Diajukan Oleh: TUMIYATUN A.54A100051 PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 03 WONOREJO, GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Alasan peneliti memilih menggunakan penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu paya guru atau

Lebih terperinci

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41, PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu kajian sistematik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 30 mewajibkan penyelenggaraan pendidikan agama pada semua strata pendidikan. Urgensi diwajibkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian

Lebih terperinci

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta. UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm.

Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada kelas VIII-A cenderung text book oriented dan teacher oriented. Hal ini terlihat dari hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia khususnya di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia khususnya di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sangat bergantung pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia khususnya di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sangat bergantung pada kualitas proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang sistematis dan analisis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode penelitian (juga sering disebut metodologi)

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas II Di MI Islamiyah Bulusari Sayung Demak. 2.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas II Di MI Islamiyah Bulusari Sayung Demak. 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK / classroom action research). Penelitian tindakan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. I,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet. I, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perlu ditelaah kembali praktek-praktek pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan anak didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap Penelitian. ini, karena penelitian diadakan dalam kelas dan lebih difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap Penelitian. ini, karena penelitian diadakan dalam kelas dan lebih difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas: a) Jenis Penelitian, b) Lokasi dan Subyek Penelitian, c) Teknik Pengumpulan Data, d) Teknik Analisis Data, e) Indikator Keberhasilan, f) Tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Miftakhul Ulum Plantungan Kendal B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER Oleh : Bambang Sumantri Dosen Tetap Yayasan STKIP PGRI Ngawi Abstrak : Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan studi yang akan penulis lakukan, bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pra Siklus Sesuai dengan proses pembelajaran fiqih, pra siklus yang dilakukan pada tanggal 28 Februari 2013, siklus ini dilakukan beberapa tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an hadits yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam turut memberikan sumbangan tercapainya pendidikan nasional. Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek yaitu peserta didik dan pendidik. Dalam proses belajar peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan, yang terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK sangat cocok digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN

Lebih terperinci

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang sistematis dan analisis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Sedangkan metode penelitian adalah cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, h

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, h 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi untuk memberikan pengetahuan tentang konsep ilmu, teknologi dan masyarakat yang dalam kaitannya bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Secara harfiah PTK adalah riset yang dapat dilakukan oleh orang yang sedang melakukan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999),

BAB I PENDAHULUAN. hlm Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 mendefinisikan pembelajaran adalah proses interaksi siswa (peserta didik) dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan gruru SKI di MI Darus sa adah Tlogosari Kulon Semarang.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Stephen Kemmis sebagaimana dikutip Subyantoro menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, sekaligus mencari dukungan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang di gunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah merupan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research).penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR Chusniati, Muis Sad Iman, Kanthi Pamungkas Sari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan berkolaboratif antara guru PAI dan peneliti berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya pencapaian pendidikan yang berkualitas, peran guru sangat menentukan sebuah keberhasilan proses belajar mengajar. Guru dituntut menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam bahasa inggris dikenal dengan Classroom Action Research yang merupakan hasil pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A. 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 DELINGAN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci