RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL Disususn sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik oleh: FREDI BIMANTARA D PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2 HALAMAN PERSETUJUAN RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL PUBLIKASI ILMIAH Oleh: FREDI BIMANTARA D Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing Aris Budiman, ST.MT NIK 885 i

3 HALAMAN PENGESAHAN RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL OLEH FREDI BIMANTARA D Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari, dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Aris Budiman, ST.MT (....) (Ketua Dewan Penguji) 2. Hasyim Asy ari, ST.MT ( ) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Ir. Jatmiko, MT (.) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan, Ir. Sri Sunarjono, M.T, Ph.D. NIK. 682 ii

4 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Surakarta, Penulis FREDI BIMANTARA D iii

5 RANCANG BANGUN PROTOTIPE RANGKAIAN PENERIMA SISTEM DAYA TANPA KABEL Abstrak Perkembangan teknologi pada perangkat elektronik semakin cepat dan penggunaannya semakin luas. perlu daya listrik dan kabel sebagai alat transfer dayanya. Penggunaan teknologi tanpa kabel saat ini sudah mulai berkembang. Adanya teknologi ini pada berbagai keperluan akan memudahkan para pengguna elektronik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat prototipe rangkaian penerima sistem transfer daya listrik tanpa kabel. Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain studi literatur, pengumpulan data, perancangan alat, pembuatan alat, selanjutnya pengujian menggunakan suplai daya 16 volt DC/5 Ampere. Lilitan pemancar menggunakan pipa tembaga dengan luas penampang 28,26 mm². Sedangkan pada penerima led kecil menggunakan kabel tembaga 1,5mm² kemudian dibandingkan dengan penerima led 1 watt menggunakan kabel tembaga 1,5 mm² dan penerima led 3 watt menggunakan kabel tembaga 2,5mm² pada jarak 1-21 cm. Hasil dari pengujian ini memiliki efisiensi tertinggi 91,92% pada jarak 1 cm saat dibebani lampu 3 watt, semakin jauh jarak akan semakin menurunkan efisiensi. Transfer daya hanya bisa maksimal pada jarak 21 cm saat dibebani lampu led. Kata kunci: Tanpa kabel, Jarak, luas penampang Abstract Technological developments in electronic devices is faster and more in widespread use now. it needs electrical power and cable as a mean of power transfer. Uses of wireless technologies are now in developing. So as to ease of use while wearing an electronic device that can transfer electric power wirelessly can certainly ease when used. The purpose of this research is to create a prototype of a wireless electric power transfer receiver. The method used in this research include the study of literature, data collection, design the device, device-making, further testing using 16 V DC / 5A power supply. Transmitter coil uses a copper pipe with the cross-sectional area of 28,26 mm². While at the receiver using copper cable 1,5 mm² small led then compared with 1 watt led receiver using copper cable 1,5 mm² and 3 watt led receiver using copper cable 2,5 mm² at a distance of 1-21 cm. The results of this test has the highest efficiency of 91.92% at a distance of 1 cm when under a 3 watt led lamp, the greater the distance will further lower the efficiency. Transfers can only be a maximum power at a distance of 21 cm when under the LED lights. Keywords: No cable, distance, cross-sectional area 1

6 1. PENDAHULUAN Kemajuan perkembangan teknologi transfer daya wireless atau tanpa kabel dewasa ini semakin banyak dan meningkat pesat. Hal ini dilandasi semakin meningkatnya teknologi pada perangkat elektronik karena kebutuhan telekomunikasi dan kebutuhan sehari-hari. Dalam setiap perangkat elektronik pasti memerlukan daya listrik sebagai perannya, seperti pada pengisian baterai, pengunaan kabel disini berperan penting untuk transfer daya listrik (Marincic.,1982). Dikehidupan sehari-hari terasa ketergantungan manusia terhadap perangkat elektronik dimana dalam perangkat elektronik memiliki banyak kabel untuk dibutuhkan sebagai transfer daya pada setiap perangkat ada juga digunakan untuk pengisian baterai selain itu dalam tahun inimasih banyak para peneliti menemukan hal menarik (Zhou et al., 2014). Penggunaan transfer daya tanpa kabel pada perangkat elektronik tentunya akan memudahkan manusia, karena lebih efisien dan paraktis. Kopling magnetik dianggap alat yang sangat baik digunakan sebagai teknologi untuk ini karena prosesnya tidak menggunakan kontak fisik tetapi memakai induksi pada magnet yang saling berinteraksi sebagai pengirim dayanya (Boylestad., 1998). Ilmuwan Nicola Tesla pada abad ke-19 meneliti dan mempelajari tentang pemancar dan penerima pada daya listrik tanpa melalui kabel penghantar. Sistem induksi elektromagnetik dikembangkan dan dipelajari pada kumparan Tesla sampai akhirnya menara bernama Wardenclyffe dibangun oleh Nicola Tesla. Tujuan menara tersebut sebagai pembangkit dan pemancar daya listrik serta pemancar informasi ke seluruh dunia. Karena berhentinya sumber dana maka akhirnya menara ini dihancurkan sebelum beroperasi. Bahwa induksi elektromagnetikdigunakan pada pengiriman daya listrik contohnya trafodapat mengirimkan daya listrik dari lilitan ke lilitan lain dengan memerlukan inti besi tanpa menghubungkan kedua lilitan. Inti besi sebagai tempat untuk berjalannya aliran induksi elektromagnetik kurang efisien karena jarak yang cukup dekat (Zhao et al., 2013). Penelitian disini, penulis membuat rangkaian penerima sistem daya tanpa kabel yang terdiri rangkaian penerima dengan menggunakan resonansi magnet. Rangkaian pada pemancar memiliki fungsi sebagai pengubah energi DC menjadi energi AC melalui frekuensi untuk mengirimkan medan magnet dan kemudian menginduksi lilitan pada penerima (Chunbo Zhu., 2008). Pada pengujian untuk memudahkan penulis menganalisa membuat frekuensi pada pemancar dan pada penerima memakai kapasitor dibuat sama maka bisa mempengaruhi frekuensi daya pada pemancarnya maupun yang penerimanya (Mahardika. 2014). Selain menganalisa pada besar lilitan yang berbeda pada rangkaian penerima pada beban memakai lampu yang bervariasi dan membandingkan setiap lilitan pada jarak yang berbeda sehingga jarak transfer daya listrik cukup ideal disetiap pasang lilitan. Karena pada lilitan memiliki panjang, jumlah lilitan dan besar 2

7 penampang yang berbeda maka memiliki optimalisasi sendiri-sendiri (Sulistyo, Aan.2016). Dengan pengujian ini maka setiap pasangan lilitan dapat diketahui berapa daya dihasilkan di jarak yang ideal. Maka sangat disarankan beradaptasi sistem yang memiliki kemampuan baik pada variasi beban dan memiliki stabilitas pada frekuensi yang baik (Chapman. 2002). 1.1 Rumusan Masalah Bagaimana cara merancang sebuah alatdan membuat prototipe rangkaian penerima sistem daya tanpa kabel dengan jarak ideal pada daya maksimal. 1.2 Tujuan Penelitian Dapat membuat dan merancang alat yang dapat mengirim dengan baik daya listrik tanpa kabel pada jarak cukup ideal. 1.3 Manfaat Penelitian a. Dalam kehidupan setiap hari dapat mempermudah penggunaan perangkat pada elektronik sebagai pengisi baterai pada handphone maupun bisa dipakai pada lampu belajar. b. Pengembangan teknologi tanpa kabel kedepannya lebih efisien dan praktis dalam penggunaan semua perangkat elektronik. 1.4 Landasan Teori Terdapat dua hal yang saling berhubungan antara listrik dan magnet, bisa dicontohkan pada trafo terdiri dua lilitan yang tidak besentuhan yang dililitkan inti pada besi jika dialiri listrik bolak-balik maka timbul magnet disekitar penghantar pada salah satu lilitan tersebut dan akan menimbulkan GGL induksi apabila aliran arus listrik mengalir dari ujung penghantar ke ujung satunya. Dapat ditentukan GGL induksi dari arah arus listrikpada penghantar yang mengalir. Ketika GGL induksi melalui inti besi maka kumparan satunya akan terinduksi. Pada setiap GGL induksi selalu membawa energi medan listrik maka pada kumparan yang terinduksi elektromagnetik akan muncul energi listrik, yang besarnya berbanding lurus dengan besar induksi magnet yang diterima. Besarnya induksi magnet yang diterima pada kumparan tersebut selalu berbanding lurus dengan banyaknya lilitan. Medan magnet pada manusia lebih aman dibanding dengan medan listrik, sehingga proses transfer daya listrik cocok digunakan induksi magnet. Apabila jarak antara lilitan tersebut dijauhkan maka efisensi pada trafo akan berkurang. Untuk membangkitkan resonansi induksi magnet hal tersebut digunakan rangkaian resonator untuk mengatasinya. Induksi magnet pada trafo digambar berikut dibawah ini. 3

8 Gambar 1. Gambar kontruksi trafo Resonansi pada elektromagnetik terdiri berupa medan magnet dan medan listrik saling berkaitan, pada jarak tertentu dalam proses pemancaran dan penerima daya listrik menggunakan medan magnet dari pada menggunakan medan listrik supaya lebih aman. Meskipun tidak ada media penghantar gelombang elektromagnetik akan memancar merambat contoh berupa trafo memakai inti besi pada proses jalannya induksi GGL. Prinsip resonansi terjadi apabila frekuensi pada sumber arus bolak-balik bernilai sama saat frekuensi resonansi pada kumparan. Jika rangkaian menggunakan sumber arus searah maka menggunakan rangkaian L dan C untuk digunakan membangkitkan frekuensi resonansi. Maka pada frekuensi resonansi bisa dibangkitkan dari rangkaian L dan C memakai cara sebagai berikut: (1) Gambar berikut menunjukanhubungan antara medan listrik dan medan magnet pada resonansi gelombang elektromagnetik untuk memperjelas pengertian diatas. Gambar 2. Gambar hubungan medan listrik dan medan magnet Rangkaian resonansi ini berupa rangkaian LC yang dapat menciptakan arus bolakbalik dari sumber arus yang searah. Rangkaian LC terdapat dua komponen ialah induktor dan kapasitor yang mempunyai sifat untuk menyimpan medan energi, sifat induktor dapat menyimpan energi pada medan magnetnya dan sifat pada kapasitor dapat 4

9 menyimpan energi pada medan listrik. Besar sinyal yang dibangkitkan bisa dipengaruhi pada nilai kapasitor dan induktor. Selain memakai alat ukur bisa menggunakan persamaan berikut ini L = N x ( I).(2) = N x ((BxA)/I)..(3) = ( x N x I)/(l x I)...(4) Maka: L = Induktansi (Henry) = Besar magnetik fluks (Wb), N = Jumlah lilitan A = Luas area (mm²) B = Kerapatan fluks I = Arus (A) l = Panjang koil (m) = Permeabilitas ( Dari persamaan 4 diatas bisa disederhanakan menjadi persamaan 5 dibawah ini L =.....(5) 2. METODE 2.1 Rancangan penelitian Penelitian pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut: a. Studi literatur Referensi atas suatu kajian pada penulis yang terdiri dari karya-karya ilmiah maupun berupa buku berkaitan dengan penulisan pada penelitian ini. b. Pengumpulan data Pengumpulan data dapat berupa mendesain pada rangkaian, alat yang sejenis yang spesifikasi, dan lokasi penjual komponennya. c. Perancangan alat Perancangan alat dapat berupa desain pada alat, elektronika alat, dan flowchart kerja alat d. Pembuatan alat Pembuatan alat bisa meliputidesain pembuatan elektronika alat, pembuatan mekanika alat pada pemancar dan penerima, dan menyusun semua komponen menjadi satu. e. Pengujian dan Analisa data 5

10 Pengujian pada alat dilakukan bertahap dan berulang pada jarak yang berbeda, untuk mempermudah menganalisa dalam pengujian, beban lampu dirubah yaitu dengan memasang beberap lampu untuk dianalisa mana lampu yang bisa nyala dengan kemampuan penerima yang masksimal dengan jarak paling jauh. 2.2 Peralatan Utama dan Pendukung Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini antara lain: Tabel 1. Peralatan Utama dan Pendukung Nama Spesifikasi Jumlah Software diptrace Versi Software proteus Versi 8 1 Power suplay DC 16 Volt/5 Ampere 1 buah Pipa kapiler tembaga Luas penampang 28,26mm² 1 meter Kabel tembaga Luas penampang 1,5mm² dan 2,5mm² 2 meter Induktor 100 H, 3 Ampere 2 buah Mosfet IRFZ44N 49 Ampere, 55 Volt 2 buah Resistor 100 ohm 2 buah Dioda 2 ampere 2 buah Led 3 mm 1 buah Lampu Led 1 watt dan led 3 watt 1 buah Multimeter Digital 1 buah Penggaris Mika 1 buah 2.3 Gambar skema rangkaian pemancar dan penerima Dapat dilihat pada skema rangkaian penerima sistem daya tanpa kabel yang dibuat menggunakan Software proteus versi 8 pada Gambar 3 Gambar 3. Rangkaian skema pemancar dan penerima 6

11 2.4 Flowchart pada penelitian Mulai Mengumpulkan data Perancangan pada alat Pembuatan rangkaian elektronik pada alat Perbaikan alat Rangkaian bisa berjalan baik? Tidak Ya Pengujian sistem Analisa hasil pengujian Membuat dan menyajikan laporan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Flowchart penelitian 3.1 Perhitungan pada frekuensi resonansi dan induktansi Selesai Pada rangkaian pemancar dan rangkaian penerima masing-masing untuk mengetahui berapa induktansi lilitan yang digunakan, selanjutnya nilai induktansi dapat digunakan mengetahui frekuensi resonansi pada pemancar dan rangkaian pada masing-masing penerima. Data rangkaian pada lilitan penerima dan rangkaian pada penerima adalah sebagai berikut: Tabel 2. Spesifikasi rangkaian C Jenis rangkaian l (mm) N ( Jumlah lilitan) A (mm²) (Farad) Pemancar x 28,26 Penerima led kecil x 1,5 Penerima led 1 watt x 1,5 Penerima led 3 watt x 2,5 7

12 1. Untuk hasil perhitungan induktansi dan frekuensi resonansi pada rangkaian pemancar Perhitungan induktansi dicari memakai persamaan 5 Dimana nilai: L = 4 x 3,14 x. Sehingga: L = 0,14 Perhitungan frekuensi resonansi dicari memakai persamaan 1 Dimana nilai: Sehingga: fr = 13x Hz = 13Mhz 2. Untuk hasil perhitungan induktansi dan frekuensi resonansi pada rangkaian penerima Led Perhitungan induktansi dicari memakai persamaan 5 Dimana nilai: L = 4 x 3,14 x. Sehingga: L = 0,22 Perhitungan frekuensi resonansi dicari memakai persamaan 1 Dimana nilai: fr = Sehingga: fr = 11x = 11Mhz 3. Untuk hasil perhitungan induktansi dan frekuensi resonansi pada rangkaian penerima 1 watt Perhitungan induktansi dicari memakai persamaan 5 Dimana nilai: L = 4 x 3,14 x. Sehingga: L = 0,15 Perhitungan frekuensi resonansi dicari memakai persamaan 1 8

13 Dimana nilai: fr = Sehingga: fr = 13x =13Mhz 4. Untuk hasil perhitungan induktansi dan frekuensi resonansi pada rangkaian penerima 3 watt Perhitungan induktansi dicari memakai persamaan 5 Dimana nilai: L = 4 x 3,14 x. Sehingga: L = 0,24 Perhitungan frekuensi resonansi dicari memakai persamaan 1 Dimana nilai: fr = Sehingga: fr = 10x = 10Mhz 3.2 Pengujian terhadap lilitan penerima led kecil dengan luas penampang 1,5 mm² Dilakukan pengujian terhadap lilitan pemancar yang memiliki nilai frekuensi resonansi 13Mhz dengan lilitan penerima ledyang memiliki nilai frekuensi 11Mhz. Nilai hasil pengujian tegangan dan arus ditentukan oleh tabel 3. Persamaan P = V x I untuk menentukan nilai daya, sedangkan persamaan Eff = untuk nilai efisiensi. Gambar 5. Pengujian terhadap penerima Led kecil 9

14 Tabel 3. Hasil pengujian terhadap penerima Led kecil Pemancar Penerima Jarak Efisiensi Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya (cm) (%) (V) (A) (Watt) (V) (A) (Watt) 1 16,4 0,34 5,57 23, ,24 58, ,4 0,34 5,57 20,6 0,13 2,67 47, ,4 0,34 5,57 17,4 0,10 1,74 31, ,4 0,34 5,57 14,8 0,08 1,18 21, ,4 0,34 5,57 12,2 0,06 0,73 13, ,4 0,34 5,57 9,5 0,04 0,38 6, ,4 0,34 5,57 7,8 0,03 0,23 4, ,4 0,34 5,57 5, ,05 0, ,4 0,34 5,57 2, Pengujian terhadap lilitan penerima led 1 watt dengan luas penampang 1,5 mm² Dilakukan pengujian terhadap lilitan pemancar yang memiliki nilai frekuensi resonansi 13Mhz dengan lilitan penerima led 1 watt memiliki nilai frekuensi 13Mhz. Nilai hasil pengujian tegangan dan arus ditentukan oleh tabel 4. Persamaan P = V x I untuk menentukan nilai daya, sedangkan persamaan Eff = untuk nilai efisiensi. Gambar 6. Pengujian terhadap penerima led 1 watt Tabel 4. Hasil pengujian terhadap penerima led 1 watt Pemancar Penerima Jarak Efisiensi Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya (cm) (%) (V) (A) (Watt) (V) (A) (Watt) 1 16,4 0,34 5,57 32,4 0,13 4,21 75, ,4 0,34 5,57 29,7 0,11 3,26 58, ,4 0,34 5,57 25,9 0,08 2,07 37, ,4 0,34 5, ,05 1,11 19, ,4 0,34 5,57 18,8 0,03 0,56 10, ,4 0,34 5, ,01 0,10 1, ,4 0,34 5,57 6,

15 3.4 Pengujian terhadap lilitan penerima led 3 watt dengan luas penampang 2,5 mm² Dilakukan pengujian terhadap lilitan pemancar yang memiliki nilai frekuensi resonansi 13Mhz dengan lilitan penerima led 3 watt memiliki nilai frekuensi 10Mhz. Nilai hasil pengujian tegangan dan arus ditentukan oleh tabel 5. Persamaan P = V x I untuk menentukan nilai daya, sedangkan persamaan Eff = untuk nilai efisiensi. Gambar 7. Pengujian terhadap penerima led 3 watt Tabel 5. Hasil pengujian tehadap penerima led 3 watt Pemancar Penerima Jarak Efisiensi Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya (cm) (%) (V) (A) (Watt) (V) (A) (Watt) 1 16,4 0,34 5,57 36,6 0,14 5,12 91, ,4 0,34 5,57 30,9 0,13 4,01 71, ,4 0,34 5,57 18,2 0,08 1,45 26, ,4 0,34 5,57 9,8 0,03 0,29 5, ,4 0,34 5, Hasil perbandingan pengujian Setelah pengujian selesai dengan mengganti lampu pada rangkaian penerima yang memiliki frekuensi resonansi dan nilai induktansi yang sama dan lampu beban yang berbeda dengan jarak berbeda, maka menghasilkan daya dan efisiensi perbandingan didapat dari masingmasing penerima adalah sebagai berikut: 11

16 Jarak (cm) Tabel. 6 Hasil pada seluruh hasil pengujian Daya Pemancar Penerima Led Penerima 1 watt Penerima 3 watt (W) P(W) Eff(%) P(W) Eff(%) P(W) Eff(%) 1 3,24 58,16 4,21 75,58 5,12 91,92 3 2,67 47,93 3,26 58,52 4,01 71,99 6 1,74 31,23 2,07 37,16 1,45 26,03 9 5,57 1,18 21,18 1,11 19,92 0,29 5, ,73 13,10 0,56 10, ,38 6,82 0,10 1, ,23 4, ,05 0, Gambar 8. Grafik hubungan antara jarak dengan daya Gambar 8 menunjukan grafik bahwa semakin dekat jarak rangkaian penerima dengan pemancar, daya yang diterima akan semakin besar. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya daya yang diterima akan semakin kecil, dan tidak mampu lagi pada jarak tertentu. Detail data pengujian terlihat pada tabel 6, dengan pembebanan lampu led kecil, led 1 watt dan led 3 watt. 12

17 Gambar 9. Grafik hubungan antara jarak dengan efisiensi Gambar 9 menunjukan grafik bahwa semakin dekat jarak rangkaian penerima dengan pemancar, efisiensi yang diterima akan semakin besar. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya efisiensi yang diterima akan semakin kecil, dan tidak mampu lagi pada jarak tertentu. Detail data pengujian terlihat pada tabel 6, dengan pembebanan lampu led kecil, led 1 watt dan led 3 watt. 4. PENUTUP Hasil akhir pengujian dari prototipe rangkaian penerima sistem daya tanpa kabel dengan mengganti lampu pada penerimanya dapat diambil kesimpulannya yaitu: 1. Hasil seluruh pengujian lilitan pada penerima paling baik saat menerima daya listrik yaitu pada lilitan penerima led kecil dengan maksimal daya 3,24 watt dengan efisiensi sebesar 0,89% pada jarak maksimal 21 cm. 2. Dalam pengujian ini jarak terjauh yaitu 21cm dengan tegangan pemancar 16,4 volt pada lilitan penerima led kecil masih mampu menerima tegangan sebesar 2,2 volt pada jarak 21cm. 3. Pada pengujian terhadap lilitan penerima led 3 watt hanya mampu menghidupkan lampu meskipun tidak bisa nyala terang pada jarak maksimal 9 cm, meskipun memiliki efisiensi dan daya besar tidak menjamin bisa mampu menyalakan lampu led 3 watt pada jarak yang lebih jauh. 13

18 PERSANTUNAN Penulis banyak mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang senantiasa mengeluangkan waktunya untuk memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir sebagai berikut: a. Bapak dan Ibu yang tercinta selalu mendukung dan memberikan nasehat serta doa dalam pembuatan Tugas Akhir b. Bapak Umar S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Bapak Aris Budiman, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan perbaikan pada pembuatan Tugas Akhir. d. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro yang telah banyak mengajarkan ilmunya selama kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. e. Teman-teman Teknik Elektro UMS angkatan 2013 yaitu Agus, Dimas copong, Rizqi F, Wahyu wapres, Dendy, dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah memberikan semangat dan motivasinya. f. Buat Tsaniya Ubaida tersayang terima kasih telah memberikan semangat dan dukungannya. g. Mas Aan budi yang telah memberikan solusi dan inspirasi dalam mengerjakan Tugas Akhir. DAFTAR PUSTAKA Boylestad, R., Nashelsky, L., 1998, Electronic Device And Circuit Theory, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey Chapman, Stephen J., Electric Machinery and Power System Fundamentals,McGraw-Hill, New York, Chunbo Zhu, Kai Liu, Chunlai Yu, Rui Ma, Hexiao Cheng. Simulation and Experimental Analysis on Wireless Energy Tranfer Based on Magnetic Resonances. IEEE Vehicle Power and Propulsion Conference (VPPP., September 3-5, 2008, Harbin, China.) Mahardika, N.T., Analisis Perangkat Transmisi Untuk Wireless Energy Transfer, Journal of Control and Network Systems (JCONES), Vol. 3, No. 1 (2014) pp Marincic, A.S. Nikola Tesla And The Wireless Transfer Of Energy. IEEE Transactionson Power and Systems, Vol. PAS-10., No. 10 October Sulistyo, Aan Budi (2016). Rancang Bangun Dan Analisa Rangkaian Prototype Transfer Daya Listrik Tanpa Kabel. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Zhao, l., & Liu, Y. (2013). Simulation of Magnetic Resonance for Wireless Power Transfer, 5(5),

RANCANG BANGUN DAN ANALISA RANGKAIAN PROTOTYPE TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL

RANCANG BANGUN DAN ANALISA RANGKAIAN PROTOTYPE TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL RANCANG BANGUN DAN ANALISA RANGKAIAN PROTOTYPE TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN TRANSMISI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN DUA KUMPARAN METAL

PERANCANGAN TRANSMISI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN DUA KUMPARAN METAL PERANCANGAN TRANSMISI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN DUA KUMPARAN METAL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: SUPRIYADI

Lebih terperinci

khazanah Analisis Luas Penampang dan Pengaruh Jarak Terhadap Transmisi Daya pada Wireless Charger Universal Smartphone informatika

khazanah Analisis Luas Penampang dan Pengaruh Jarak Terhadap Transmisi Daya pada Wireless Charger Universal Smartphone informatika 35 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Analisis Luas Penampang dan Pengaruh Terhadap Transmisi pada Wireless Charger Universal Smartphone Very Bagus Saputra 1*, Cahyo Kumolo 1, Nur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transfer Daya Nirkabel 2.1.1 Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel Gambar 2.1 Tesla duduk di laboratorium dengan temuan "Tesla Coil" yang menghasilkan jutaan volt [5]

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC

PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Januari 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.1 No.1 PERANCANGAN DAN REALISASI LISTRIK WIRELESS MENGGUNAKAN RESONANT COUPLING MAGNETIC

Lebih terperinci

ISSN The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP TRANSMISI DAYA PADA WIRELESS CHARGER UNIVERSAL SMARTPHONE

ISSN The 4 th Univesity Research Coloquium 2016 ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP TRANSMISI DAYA PADA WIRELESS CHARGER UNIVERSAL SMARTPHONE ISSN 247-9189 The 4 th Univesity Research Coloquium 216 ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP TRANSMISI DAYA PADA WIRELESS CHARGER UNIVERSAL SMARTPHONE Very Bagus Saputra, Cahyo Kumolo, Nur Fahmi Fauziati Wibowo

Lebih terperinci

Dielektrika, ISSN Vol. 3, No. 2 : , Agustus 2016

Dielektrika, ISSN Vol. 3, No. 2 : , Agustus 2016 Dielektrika, ISSN 2086-9487 161 Vol. 3, No. 2 : 161-172, Agustus 2016 PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL DENGAN KUMPARAN MULTILAYER YANG BEKERJA PADA FREKUENSI RENDAH Design

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Proses Inductive Charger (Sumber:

Gambar 2.1 Proses Inductive Charger (Sumber: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Induktive Charging Inductive Charging adalah sebuah proses pengisian daya tanpa kabel dengan menggunakan medan elektromagnetik untuk mentransfer energi antara dua benda (dalam

Lebih terperinci

APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK UNTUK KIPAS ANGIN

APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK UNTUK KIPAS ANGIN APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SEBAGAI WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK UNTUK KIPAS ANGIN LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN TEKNIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

PERANCANGAN SISTEM WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN TEKNIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PERANCANGAN SISTEM WIRELESS TRANSFER ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN TEKNIK INDUKSI ELEKTROMAGNETIK LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Menyelesaikan Laporan Akhir Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik

Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik PRISMA FISIKA, Vol. II, No. 2 (214), Hal. 5 9 ISSN : 27-824 Optimasi Rangkaian dan Material Kumparan pada Rangkaian Transfer Listrik Tanpa Kabel Terhadap Jarak Jangkauan Pengiriman Energi Listrik Pramushinta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis menjelaskan kerangka teori yang digunakan dalam tugas akhir ini. Dimulai dengan definisi listrik dan elektromagnetik dasar, kemudian beralih ke daya nirkabel

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTYPE SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK SECARA NIRKABEL

PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTYPE SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK SECARA NIRKABEL PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTYPE SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK SECARA NIRKABEL LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL MENGGUNAKAN PRINSIP INDUKTIF MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN TEGANGAN INPUT 12 VOLT DC

RANCANG BANGUN ALAT TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL MENGGUNAKAN PRINSIP INDUKTIF MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN TEGANGAN INPUT 12 VOLT DC Kata Pengantar Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan perealisasian inductive wireless charger untuk telepon seluler. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Medan Magnet Sumber : (Giancoli, 2001) Gambar 2.1 Penggambaran Garis Medan Magnet Sebuah Magnet Batang Arah medan magnet pada suatu titik bisa didefinisikan sebagai arah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. magnet akan dihasilkan disekitar kumparan. Fenomena ini dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa produk elektronika yang dihasilkan dari konsep WPT (Wireless Power Transfer) dapat kita saksikan bersama di mass media luar negeri, seperti alat-alat kedokteran,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CHARGER HANDPHONE TANPA KABEL

RANCANG BANGUN CHARGER HANDPHONE TANPA KABEL RANCANG BANGUN CHARGER HANDPHONE TANPA KABEL TUGAS AKHIR EVA ROSALINA SIAGIAN 122408034 PROGRAM STUDI D-3 FISIKA DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM TEKNOLOGI TESLA COIL UNTUK BEBAN LAMPU

DESAIN SISTEM TEKNOLOGI TESLA COIL UNTUK BEBAN LAMPU DESIN SISTEM TEKNOLOGI TESL COIL UNTUK EN LMPU Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Oleh: NGG ZULIYNTO D 400 130 003 PROGRM

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN TRANSFER DAYA LISTRIK NIRKABEL BEBAN DC MENGGUNAKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN TRANSFER DAYA LISTRIK NIRKABEL BEBAN DC MENGGUNAKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN TRANSFER DAYA LISTRIK NIRKABEL BEBAN DC MENGGUNAKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Oleh : SIGIT

Lebih terperinci

Terobosan Baru Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel (Wireless Electricity Transfer)

Terobosan Baru Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel (Wireless Electricity Transfer) Terobosan Baru Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel (Wireless Electricity Transfer) Masjono Muchtar Program Studi Teknik Elektro Industri Akademi Teknik Industri Makassar Makassar, Indonsia e-mai: masjono@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA DAN RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA PADA SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA DAN RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA PADA SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA DAN RANCANG BANGUN RANGKAIAN PENERIMA PADA SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL SKRIPSI MICHAEL OCTORA 06 06 07 413 6 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan MAGNET JARUM Besi lunak saklar kumparan kumparan lampu Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA Jika arus listrik dapat menimbulkan medan magnet, apakah medan magnet juga dapat menimbulkan arus listrik?

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. oleh TRIA UTAMI PALEMBANG 2016

LAPORAN AKHIR. oleh TRIA UTAMI PALEMBANG 2016 i RANCANG BANGUN TRANSFER ENERGI LISTRIK TANPA KABEL (WIRELESS TRANSFER ENERGY) BERBASIS TEKNIK RESONANSI INDUKTIF MEDAN ELEKTROMAGNETIK DENGAN BEBAN LISTRIK DC (LED ARRAY 5 WATT) LAPORAN AKHIR Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Metode Pengiriman Daya Listrik Secara Nirkabel Seorang ilmuan dari Jerman yang bernama Michael Faraday (1991-1867) memiliki gagasan dapatkah medan magent menghasilkan arus

Lebih terperinci

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET 1. Sebuah kapasitor keping sejajar yang tebalnya d mempunyai kapasitas C o. Ke dalam kapasitor ini dimasukkan dua bahan dielektrik yang masing-masing tebalnya d/2 dengan konstanta

Lebih terperinci

Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel

Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel 10 Pengaruh Dimensi Kumparan Terhadap Efisiensi Energi Pada Sistem Pengiriman Daya Listrik Tampa Kabel Syaifurrahman Staf Pengajar, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK

ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK ANALISIS DAN PERANCANGAN FILTER PASIF UNTUK MEREDUKSI PENGARUH HARMONISA PADA INVERTER 3-FASA MENGGUNAKAN MATLAB/SIMULINK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII gaya F. Jika panjang kawat diperpendek setengah kali semula dan kuat arus diperbesar dua kali semula, maka besar gaya yang dialami kawat adalah. Medan Magnet

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR FREKUENSI PADA DUA JENIS ANTENA PEMANCAR WIRELESS POWER TRANSFER SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR FREKUENSI PADA DUA JENIS ANTENA PEMANCAR WIRELESS POWER TRANSFER SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR FREKUENSI PADA DUA JENIS ANTENA PEMANCAR WIRELESS POWER TRANSFER SKRIPSI ICHSAN JOTARO KARTASASMITA 0906603341 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM SARJANA EKSTENSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Power bank dengan spesifikasi : Panasonic QE-QL105 berkapasitas 2850mAh. b. Telepon

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1 1. Sebuah kumparan lawat dengan luas 50 cm 2 terletak dalam medan magnetik yang induksi magnetiknya 1,4 T. Jika garis normal

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya

BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT 4. 1 Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya Transfer daya nirkabel adalah proyek yang sangat efisien. Namun perhatian utama dengan paparan teknologi baru ini adalah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WIRELESS POWER TRANSFER (WPT) MENGGUNAKAN METODE MULTI - MAGNETIC RESONATOR COUPLING

RANCANG BANGUN WIRELESS POWER TRANSFER (WPT) MENGGUNAKAN METODE MULTI - MAGNETIC RESONATOR COUPLING POLITEKNOLOGI VOL. 14 No. 2 MEI 2015 RANCANG BANGUN WIRELESS POWER TRANSFER (WPT) MENGGUNAKAN METODE MULTI - MAGNETIC RESONATOR COUPLING Abstract Toto Supriyanto 1 dan Asri Wulandari 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 Halaman 1 LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2 SMP NEGERI 55 JAKARTA A. GGL INDUKSI Sebelumnya telah diketahui bahwa kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Generator fluks radial yang telah dirancang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dan perakitan alat. Pada stator terdapat enam buah kumparan dengan lilitan sebanyak 650 lilitan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA Diajukan oleh: JUMANTO D 400 100 041 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 i LEMBAR PENGESAHAN Karya ilmiah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Salah satunya perkembangan

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN Oleh : Sunarto YB0USJ ELEKTROMAGNET Listrik dan magnet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, setiap ada listrik tentu ada magnet dan sebaliknya. Misalnya ada gulungan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Jurnal Emitor Vol. 14 No. 02 ISSN 1411-8890 DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN Hasyim Asy ari, Muhammad, Aris Budiman Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11.54202 / Fisika 2 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot sks :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Input Proses Output Frekuensi Daya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen murni. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi medan eksitasi terhadap

Lebih terperinci

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

PEMANFAATAN TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PEMANFAATAN TURBIN ANGIN TIPE DARRIEUS UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian

Lebih terperinci

KOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1

KOMPONEN PASIF. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Universitas Telkom 1 TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016 Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Bandung 2015 KOMPONEN PASIF Disusun oleh: Duddy Soegiarto, ST.,MT dds@politekniktelkom.ac.id Rini Handayani,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul

Lebih terperinci

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. tunjukkan pada blok diagram di bawah ini:

BAB III PERANCANGAN ALAT. tunjukkan pada blok diagram di bawah ini: BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Desain Proyek Bagian-bagian utama pada sistem transfer daya tanpa kabel penulis tunjukkan pada blok diagram di bawah ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Transfer Daya Tanpa kabel

Lebih terperinci

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6 FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6 SMA NEGERI 2 BOGOR Jl. Keranji Ujung No.1 Budi Agung, Bogor 16165; No Telp: (0251)

Lebih terperinci

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2 1. Agar medan magnet yang dihasilkan menjadi lebih besar, maka kawat kumparan yang digunakan adalah kawat yang diameternya

Lebih terperinci

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE

RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE SKRIPSI RANCANG BANGUN INVERTER PENGUBAH TEGANGAN DC 5 VOLT KE TEGANGAN AC 220 VOLT 50 HZ MENGGUNAKAN POWER BANK 2 AMPERE MIFTACHUL FALACH NIM. 201252022 DOSEN PEMBIMBING Solekhan, ST., MT. Noor Yulita

Lebih terperinci

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC KELOMPOK 4 JEMBATAN DC Latar Belakang Masalah Dalam umumnya Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 3, No. 1 (2014) 112-119 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone ANALISIS PERANGKAT TRANSMISI UNTUK WIRELESS ENERGY TRANSFER Ngurah Tegar

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

Transfer Daya Nirkabel dengan Kopling Induksi

Transfer Daya Nirkabel dengan Kopling Induksi Vol. 2, 2017 Transfer Daya Nirkabel dengan Kopling Induksi Supriyadi *, Edi Rakhman, Suyanto, Arif Rahman, & Noor Cholis Basjaruddin Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung, Jl. Gegerkalong Hilir,

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK

PENGETAHUAN DASAR LISTRIK PENGETAHUAN DASAR LISTRIK Asal mula listrik Setiap benda terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil,, yang disebut molekul. Apabila molekul ini dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless

BAB I PENDAHULUAN. wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wireless technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel. Wireless technology

Lebih terperinci

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton

Lebih terperinci

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH Wahyudi Budi Pramono 1*, Warindi 2, Achmad Hidayat 1 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

RESONANT INDUCTIVE COUPLING PADA WIRELESS TRANSFER ELECTRICITY

RESONANT INDUCTIVE COUPLING PADA WIRELESS TRANSFER ELECTRICITY 43 Indonesian Journal of Science and Education Volume 1, Nomor 1, Oktober 2017, pp: 43~48 p-issn: 2598-5213, e-issn: 2598-5205 e-mail: ijose@untidar.ac.id, website: jurnal.untidar.ac.id/index.php/ijose

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

PERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN TIGA FASA

PERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN TIGA FASA PERANCANGAN GENERATOR MAGNET PERMANEN TIGA FASA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

PERANCANGAN RECTENNA (RECTIFIER ANTENNA) SEBAGAI PENGUBAH DAYA ELEKTROMAGNETIK MENJADI OUTPUT DC PADA FREKUENSI WIFI 2,4 GHZ JURNAL SKRIPSI

PERANCANGAN RECTENNA (RECTIFIER ANTENNA) SEBAGAI PENGUBAH DAYA ELEKTROMAGNETIK MENJADI OUTPUT DC PADA FREKUENSI WIFI 2,4 GHZ JURNAL SKRIPSI PERANCANGAN RECTENNA (RECTIFIER ANTENNA) SEBAGAI PENGUBAH DAYA ELEKTROMAGNETIK MENJADI OUTPUT DC PADA FREKUENSI WIFI 2,4 GHZ JURNAL SKRIPSI KONSENTRASI TEKNIK TELEKOMUNIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik NASKAH PUBLIKASI APLIKASI GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) MENGGUNAKAN KINCIR AIR TIPE PELTON Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

Mesin Arus Bolak Balik

Mesin Arus Bolak Balik Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TURBIN VERTICAL AXIS TIPE H PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DALAM SKALA KECIL

PEMANFAATAN TURBIN VERTICAL AXIS TIPE H PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DALAM SKALA KECIL PEMANFAATAN TURBIN VERTICAL AXIS TIPE H PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (PLTB) DALAM SKALA KECIL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam) Kumpulan Soal Fisika Dasar II Universitas Pertamina (16-04-2017, 2 jam) Materi Hukum Biot-Savart Hukum Ampere GGL imbas Rangkaian AC 16-04-2017 Tutorial FiDas II [Agus Suroso] 2 Hukum Biot-Savart Hukum

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa Agus R. Utomo Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 E-mail : arutomo@yahoo.com Mohamad Taufik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran : SMA Negeri 16 Surabaya : XII/I : Fisika Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai

Lebih terperinci

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar... Kumpulan Soal Latihan UN UNIT LISTRIK & MAGNET Gaya Coulomb, Energi & Potensial Listrik 1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar....

Lebih terperinci

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN PENGHANTAR DAYA NIRKABEL. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN PENGHANTAR DAYA NIRKABEL. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN PENGHANTAR DAYA NIRKABEL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik MUHAMAD ATAR 0906602856 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

Magnet Rudi Susanto 1

Magnet Rudi Susanto 1 Magnet Rudi Susanto 1 MAGNET Sifat kemagnetan telah dikenal ribuan tahun yang lalu ketika ditemukan sejenis batu yang dapat menarik besi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, orang telah dapat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Diajukan oleh : ARI WIJAYANTO D 400 100 014 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI DOI: doi.org/10.1009/spektra.0.03 PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI 1, a) Haris Rosdianto 1 Ganti STKIP Singkawang, Jl. STKIP, Kel. Naram

Lebih terperinci

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA

PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA PERCOBAAN VIII TRANSDUSER UNTUK PENGUKURAN SUARA A. TUJUAN PERCOBAAN : Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui konstruksi dasar dan karakteristik dari sebuah microphone dynamic

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup manusia menyebabkan naiknya permintaan terhadap kebutuhan energi, salah satunya pada sektor transportasi.

Lebih terperinci