BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini peneliti akan memaparkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Tanjungsiang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada di lapangan, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Isi dari bab III ini terdiri dari lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, fokus penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Lokasi dan Subjek Penelitian Menurut Nasution (dalam Murron, 2013, hlm. 35) lokasi penelitian menunjukan pada tempat atau lokasi sosial dimana penelitian dilakukan, yang dicirikan oleh adanya tiga unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang diobservasi. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Tanjungsiang yang beralamat di Jl. Raya Tanjungsiang Km. 32, Kabupaten Subang. Pada penelitian ini yang mejadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B, yang berjumlah 33 orang siswa. Pemilihan siswa kelas VIII B didasarkan pada pertimbangan bahwa di dalam kelas tersebut terdapat masalah yang memerlukan tindakan dan perbaikan. Permasalahan yang terdapat di kelas tersebut adalah rendahnya ecoliteracy ditandai dengan rendahnya kesadaran siswa dalam hal menjaga kebersihan kelas. B. Desain Penelitian Dalam penyelesaian masalah rendahnya ecoliteracy melalui pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tanjungsiang tepatnya kelas VIII B, peneliti menawarkan alternatif pemecahan masalah menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dengan model Spiral yang dikemukakan Kemmis dan Taggart (1998). Kebanyakan penelitian tindakan kelas 28

2 29 mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan, tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah gambar desain penelitian model Kemmis dan Taggart sebagai berikut. Gambar 3.1 Model spiral dari Kemmis dan Taggart Wiriaatmadja (2012, hlm. 66) Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Refleksi awal Tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi yang relevan dengan tema penelitian. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.

3 30 Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya akan dirumuskan menjadi masalah penelitian dan tujuan penelitian. 2. Perencanaan Penyusunan perencanaan dilakukan berdasarkan refleksi awal yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Arikunto,dkk (2009, hlm. 18) dalam tahap penyusunan rancangan, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada. Berdasarkan analisis masalah yang diperoleh ketika melaksanakan observasi awal, peneliti dan guru mitra menyusun serangkaian rencana kegiatan sebagai berikut: a. Menentukan kelas yang akan menjadi subjek penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal diantaranya sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. b. Melakukan pengamatan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian c. Meminta kesediaan guru mitra atau teman sejawat untuk menjadi kolaborator dan observer peneliti. d. Menentukan waktu penelitian e. Menyusun RPP yang akan digunakan saat proses pembelajaran dalam kegiatan penelitian. f. Merencanakan sistem penilaian yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat mengukur peningkatan ecoliteracy melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS. g. Merencanakan pengolahan data hasil yang diperoleh dari penelitian.

4 31 3. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Tahap ini merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Adapun langkah-langkah pada tahapan tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti dan guru mitra yaitu tindakan yang sesuai dengan RPP yang telah disusun. b. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS yakni melakukan kegiatan belajar mengajar baik didalam atau diluar kelas, menggunakan media pembelajaran dan pembuatan produk dari daur ulang sampah. c. Melakukan pengamatan secara teliti baik saat proses pembelajaran ataupun diluar pembelajaran untuk melihat perubahan sikap siswa dalam menjaga kebersihan. d. Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat observasi untuk melihat dan mencatat aktivitas siswa ketika guru memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS. e. Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra berdasarkan hasil pengamatan. f. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil tindakan yang telah dilakukan. 4. Pengamatan (Observasi) Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Kegiatan pengamatan ini berfungsi untuk mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan pada subjek penelitian yakni kelas VIII B SMP Negeri 1 Tanjungsiang. Dalam tahapan ini peneliti mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan sebelumnya untuk dilakukannya perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Dalam tahapan ini, peneliti akan mengamati semua aktivitas peserta didik baik saat proses pembelajaran berlangsung maupun di luar jam pelajaran

5 32 (istirahat). Pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan. lembar observasi tersebut meliputi: a. Fokus aktivitas peserta didik di kelas yaitu dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS b. Kegiatan siswa pada saat istirahat, bagaimana kesadaran mereka saat membuang sampah dan mengurangi jumlah sampah dengan cara membawa botol minum dan makanan dari rumah. c. Catatan Lapangan dan wawancara dengan siswa sebelum dan setelah tindakan Lembar observasi berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas maupun diluar kelas (Istirahat) dan memberikan solusi sebagai tindakan awal untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa. 5. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Refleksi biasanya dibantu dengan adanya diskulsi antara peneliti dengan patner sehingga membarikan dasar perbaikan rencana pada tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Siklus akan kembali ke tahap perencanaan, jika pada siklus pertama tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Kembali membuat perencanaan ulang untuk menerapkan model pembelajaran, dan hal tersebut terus berlangsung selama belum mencapai hasil yang diinginkan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui perubahan sebagai akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan diskusi balikan dengan guru mitra setelah tindakan dilaksanakan. b. Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk dilakukan pada siklus selanjutnya. c. Mendiskusikan hasil observasi dengan dosen pembimbing.

6 33 C. Metode Penelitian Metode yang dipilih oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2010, hlm. 11) yang mengemukakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Dari pernyataan diatas, PTK dilakukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung. Jika ditemukan permasalahan maka PTK ini bertujuan untuk perbaikan atas masalah yang terjadi. Sejalan dengan hal itu, Kemmis (dalam Hopkins, 2011, hlm.87) menyatakan bahwa Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk penyelidikan reflesksi diri yang dilaksanakan oleh partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam: a) praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan c) situasi yang melingkupi pelaksanaan prkatik-praktik tersebut. Penelitian ini akan benar-benar memberdayakan jika dilaksanakan oleh para partisipan secara kolaboratif meskipun ia tak jarang dilaksanakan oleh individu-individu, dan terkadang bekerjasama dengan orang luar. Dalam pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan rofesional, program-program pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem. Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, peneliti memahami bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti (guru) bersama dengan guru mitra untuk berkolaborasi merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan (tratment) yang dilakukan dalam suatu siklus untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran dan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Adapun tiga prinsip PTK menurut Kunandar (2008, hlm. 44) yakni, (1) adanya partisispasi dari peneliti dan suatu program atau kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; (3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas

7 34 suatu program atau kegiatan. Kemudian karakteristik dari PTK menurut Kunandar (2008, hlm ) diantaranya: 1. On the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah ril atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti) 2. Problem solving oriented (Berorientasi pada pemecahan masalah) 3. Improvement oriented (berorientasi pada peningkatan mutu) 4. Ciclic (siklus). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atau refleksi. 5. Action Oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. 6. Pengkajian terhadap dampak tindakan. 7. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh ermsalahan-permasalahan praktis yang dihadpi oleh guru dalam PBM di kelas. 8. Participatory (Collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Hal ini diperlukan untuk mendukung objektivitas dari hasil PTK. 9. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. 10. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dalam beberapa siklus yang terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (refleksion) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus. Untuk itulah metode penelitian tindakan kelas ini dipilih karena dari karakter judul pun menunjukan bahwa kasus yang diangkat bertujuan untuk memperbaiki persoalan nyata dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa. Dengan demikian adanya PTK diharapkan agar meningkatkan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas, dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa serta dan dapat meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga pendidikan.

8 35 Adapun manfaat PTK menurut Kunandar (2008, hlm. 68) dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis. 1. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek. 2. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: a. Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara rutin merupakan wahana pelaksanakan inovasi pembelajaran.oleh karena itu, guru perlu selalu mecoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas. b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kratif, efektif, dan menyenangkan. D. Fokus Penelitian Untuk mempermudah dan menghindari salah tafsir dalam penelitian ini, maka di bawah ini terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci mengenai konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Holilah (2014, hlm 31) menyatakan bahwa ecoliteracy merupakan kompetensi untuk memahami sistem alam (natural system) yang memungkinkan kehidupan di muka bumi terus berlangsung (sustainable). Dalam hal ini kehidupan manusia di muka bumi akan terus berlangsung jika manusia tersebut bisa memahami sistem alam dengan bekerkasama menjaga kelestarian lingkungan dan dengan cara melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak merusak alam. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Capra (dalam Keraf, 2013) bahwa: Melek ekologi atau ecoliteracy adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan manusia yang sudah mencapai tingkat kesadaran tinggi tentang pentingnya lingkungan hidup. Ecoliteracy adalah singkatan dari ecological literacy. Ecoliteracy berasal dari dua kata, yaitu eco dan literacy.

9 36 Eco berasal dari kata bahasa Yunani, oikos artinya rumah tangga, atau dalam pemahaman luas berarti alam semesta, bumi tempat tinggal semua kehidupan, habitat atau rumah tempat tinggal kehidupan. Eco kemudian secara umum dipahami dan digunakan untuk kata lingkungan hidup. Ecological merupakan kata sifat dalam bahasa Inggris untuk kata ecology. Literacy dalam bahasa Inggris artinya melek huruf. Kata itu menggambarkan keadaan orang yang tidak lagi buta huruf, orang yang sudah tahu membaca dan menulis. Dalam pengertian luas, istilah tersebut berarti keadaan dimana orang sudah paham atau tahu tentang sesuatu. gambaran Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, peneliti dapat memperoleh bahwa ecoliteracy adalah suatu keadaan dimana manusia sudah memahami arti pentingnya lingkungan hidup, pentingnya menjaga dan pentingnya merawat ekosistem sebagai tempat tinggal dan tempat berlangsungnya kehidupan. Adapun dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS. Dalam praktiknya penerapan dapat berupa penggunaan barang-barang yang tidak terpakai sebagai media pembelajaran, menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar, pembelajaran di luar kelas, dan pemberian tugas untuk membuat sebuah karya dari barang-barang daur ulang. Menurut Kurniawati (2010) dampak positif dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do (Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru. Untuk itu, dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebgai sumber belajar IPS diharapkan. mampu menerima informasi dan pengetahuan secara menyeluruh dan bermakna mengenai materi pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi siswa karena pembelajaran dikemas secara menarik. Selain itu tujuan utama dari pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS ini adalah meningkatkan ecoliteracy dalam diri siswa E. Instrumen Penelitian Untuk pengumpulan data yang dibuhkan adalah instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

10 37 1. Pedoman Observasi Pedoman observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama pelaksanaan tindakan dalam pemanfaatan lingkunan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS. Lembar observasi yang disusun memuat 5 indikator yang telah peneliti kembangkan yaitu mengembangkan empati terhadap segala bentuk kehidupan (developing empathy for all forms of life), mempraktikan keberlangsungan hidup sebagai tindakan kelompok mayarakat (embracing sustainability as a community practice), membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi terlihat (making the invisible visibel), mengantisipasi dampak tidak terduga (anticipating unintended consequences), dan memahami bagaimana kehidupan alam berlangsung (understanding how nature sustains life). Adapun pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada peningkatan ecoliteracy khususnya dalam menjaga kebersihan kelas. Pengisian setiap lembar observasi dilakukan dengan menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu kolom yang telah disediakan. Kriterianya yaitu baik, cukup, kurang. Selain itu, lembar observasi juga berfungsi untuk melihat kesesuaian antara perencanaan dengan keterlaksanaan di dalam kelas dan untuk melihat peningkatan ecoliteracy selama proses pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belaja IPS. Berikut di bawah ini, instrumen observasi siswa: Tabel 3.1 Pedoman Observasi Ecoliteracy Siswa Kelas : Hari/Tanggal : Siklus ke- : Indikator Mengembangkan empati terhadap segala bentuk kehidupan (Developing Aspek yang Diamati Tidak membuang sampah sembarangan Skala Nilai Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Jika seluruh aspek yang diamati Jika sekurangkurangnya dua aspek Jika hanya satu aspek yang diamati

11 38 empathy for all forms of life) Melaksanakan piket harian tanpa paksaan yang diamati Membersihkan sepatu ketika masuk ke kelas Mempraktikan Keberlangsungan Hidup Sebagai Tindakan Kelompok Mayarakat (Embracing sustainability as a community practice) Menegur teman yang membuang sampah sembarangan dengan sopan Mengingatkan teman untuk membuang sampah pada tempatnya Mengajak teman membawa tempat makan atau minum agar mengrangi sampah Jika seluruh aspek yang diamati Jika sekurangkurangnya dua aspek yang diamati Jika hanya satu aspek yang diamati Membuat Sesuatu yang Tidak Terlihat Menjadi Terlihat (Making the invisible visibel) Mengetahui bahaya penggunaan plastik dan sterofoam Membuang sampah organik dan anorganik sesuai tempatnya Jika seluruh aspek yang diamati Jika sekurangkurangnya dua aspek yang diamati Jika hanya satu aspek yang diamati

12 39 Mengetahui pemanfaatan sampah organik dan anorganik Mengantisipasi Dampak Tidak Terduga (Anticipating unintended consequences) Membawa tempat makan/minum yang bisa digunakan berulangulang Mendaur ulang sampah Bangga menggunakan barang-barang yang berbahan dasar daur ulang sampah Jika seluruh aspek yang diamati Jika sekurangkurangnya dua aspek yang diamati Jika hanya satu aspek yang diamati Peka terhadap permasalahan alam disekitarnya Memahami Bagaimana Kehidupan Alam Berlangsung (Understanding how nature sustains life) Mengetahui dampak negatif jika tidak memelihara lingkungan Jika seluruh aspek yang diamati Jika sekurangkurangnya dua aspek yang diamati Jika hanya satu aspek yang diamati Mampu memberikan solusi untuk permasalahan lingkungan

13 40 keterangan: B = Baik = 3 C = Cukup = 2 K = Kurang = 1 Total Skor = = Sudah terbiasa 10-6 = Kadang-kadang 5-1 = Belum terbiasa 2. Pedoman Wawancara Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS dengan menafaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan ecoliteracy. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara untuk mengetahui pendapat siswa dan guru mengenai pembelajaran IPS dengan menggunakan metode inkuiri berbasis pengalaman sosial siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang dibuat oleh peneliti. Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Untuk Siswa (Pra Penelitian) Responden : Tempat : Hari/Tanggal : No. Daftar Pertanyaan Jawaban 1. Apakah masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan? 2. Bagaimana sikap kamu ketika melihat teman

14 41 membuang sampah sembarangan? 3 Apakah jajanan yang kamu beli menggunakan plastik atau sterofom? 4 Menurut kamu dengan membawa tempat makan atau minum yang bisa digunakan berulang-ulang dapat mengurangi sampah? 5. Jika sampah berserakan di kelas apakah guru menegur untuk membersihkannya? Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Untuk Siswa (Pasca Penelitian) Responden : Tempat : Hari/Tanggal : No. Daftar Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran IPS dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar? 2 Apakah menurut kamu pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS dapat mengembangkan

15 42 sikap ecoliteracy? 3 Pada saat pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS manakah yang membuat sikap ecoliteracy kamu bertambah? 4 Apa perbedaan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS dengan pembelajaran yang biasa dilakukan? 5 Kesulitan apa yang kamu peroleh ketika pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS dilaksanakan? Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Untuk Guru (Pra Penelitian) Responden : Tempat : Hari/Tanggal : No. Daftar Pertanyaan Jawaban 1. Apakah Bapak mempersiapkan perencaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu sebelum pelaksanaan pembelajaran? 2. Apakah Bapak mempersiapkan metode dan media pembelajaran terlebih dahulu

16 43 sebelum pelaksanaan pembelajaran? 3. Bagaimana sikap Bapak dalam menanggapi siswa yang membuang sampah sembarangan? 4. Bagaimana pendapat Bapak menanggapi semakin banyak penggunaan plastik dan sterofom pada jajanan di sekolah? 5. Bagaimana pendapat Bapak apabila kegiatan belajar menggunakan pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS? Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Untuk Guru (Pasca Penelitian) Responden : Tempat : Hari/Tanggal : No. Pertanyaan Jawaban 1. Melihat rendahnya ecoliteracy yang dimiliki oleh siswa menurut Bapak apakah pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS tepat untuk digunakan? 2. Apakah RPP yang menjadi acuan

17 44 dalam kegiatan mengajar sesuai dengan tahapan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS? 3. Apakah selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa menunjukkan adanya peningkatan indikator-indikator ecoliteracy? 4. Menurut pendapat Bapak, apa yang menjadi kekurangan penelitian dalam pemanfatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS dalam rangka meningkatkan ecoliteracy? 5. Bagaiamana komentar Bapak mengenai penelitian ecoliteracy dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS? 3. Studi Dokumentasi Pengumpulan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran IPS. Studi dokumen yang diambil oleh peneliti adalah berupa kurikulum dan pedoman pelaksanaannya, silabus, RPP, tugas siswa, buku teks yang digunakan oleh siswa saat pembelajaran serta foto atau rekaman dalam proses belajar pembelajaran. Dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS berlangsung dan bagaimana cara penerapannya. Alat yang menunjang untuk studi dokumentasi yaitu kamera. 4. Catatan Lapangan Hasil temuan di lapangan yang berkaitan dengan kondisi pembelajaran, pengelolaan kelas, kegiatan guru dan kegiatan peserta didik semuanya dicatat

18 45 dalam catatan lapangan yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi dan analisis. Hari/Tgl/Bulan : Tabel 3.6 Pedoman Catatan Lapangan Kelas/Sekolah : Mata Pelajaran : Waktu : Waktu Deskripsi Komentar

19 46 F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya: 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikuntoro, 1996, hlm. 145). Observasi yang peneliti lakukan ialah mengamati di sekitar lingkungan kelas baik subjek yang akan diteliti maupun keadaan kebersihan di setiap meja siswa. Observasi dilakukan dari mulai peneliti masuk ruangan kelas hingga proses belajar mengajar selesai. 2. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevasi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2008, hlm. 157). Wawancara dilakukan kepada beberapa subjek penelitian dan guru untuk mengetahui adanya peningkatan ecoliteracy melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar IPS. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2011, hlm. 326). Misalnya dokumen yang berkaitan dengan siswa, guru maupun sekolah seperti daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dan sebagainya. Dokumentasi bertujuan untuk mengungkap fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan. 4. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk menunjang pengambilan data-data lain yang berkembang selama pelaksanaan PTK serta mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi dan solusinya. Dalam catatan lapangan juga dapat mencatat hasilhasil refleksi dan hasil diskusi.

20 47 G. Teknik Analisis data Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 246), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah analisis data diantaranya: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi (Sugiyono, 2011, hlm. 249). Pada tahap ini peneliti menyeleksi beberapa data yang didapatkan dari lapangan kemudian ditulis dalam bentuk deskripsi yang lebih rinci.data yang sudah direduksi memberikan gambaran yang akurat mengenai hasil pengamatan di lapangan. 2. Penyajian Data Untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan dengan mudah maka harus dibuat dalam berbagai bentuk data menjadi sebuah tabel, bagan, diagram, dan charts. Hal ini diperlukan agar mempermudan dan cepat memahami. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahamiapa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, hlm. 249). 3. Verifikasi Data kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dengan peninjauan kembali sebagai upaya untuk menguji kebenaran, dan kecocokannya. Menurut Hopkins (dalam Wiraatmadja, 2010, hlm. 168) untuk menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa bentuk validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu : a. Member Chek dilakukan untuk meninjau kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber tentang kebenaran data penelitian. Dalam kegiatan ini peneli menginformasikan penemuan yang diperoleh baik kepada guru, maupun peserta didik pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.

21 48 b. Triangulasi yaitu kegiatan untuk memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis yang diperoleh peneliti dengan menggunakan sumber lain yakni dengan membandingkan kebenaran data dengan sumber lain atau hasil peneliti lain. c. Audit Trail dilakukan dengan cara mendiskusikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulannya dengan guru untuk memperoleh data dengan validasi yang tinggi d. Expert Opinion dilakukan dengan cara pengecekan data terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar profesional. Dalam kegiatan ini peneliti mengkonsultasikan temuan-temuannya kepada pembimbing sehingga validasi data temuan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Istilah penelitian tindakan kelas dipakai untuk menekankan kelas sebagai setting dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A di SMP Kartika XIX-1 Bandung, yang beralamat di Jalan Bangka No. 3,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah rancangan yang membantu kita untuk mengaplikasikan rancangan metode penelitian yang telah kita buat sebelumnya menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ecoliteracy melalui kegiatan bertanam pada tingkat sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan mempergunakan tindakan kelas (PTK) dalam mengambangkan green behavior melalui kegiatan farming and gardening di Sekolah Dasar pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menyajikan dan mendeskripsikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk menumbuhkan keterampilan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode proyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Maksud dari penelitian ini yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 2 Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Menurut Nasution (1996:43), lokasi penelitian adalah lokasi situasi sosial yang mengandung tiga unsur, yakni: tempat, pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Kemmis (1983 dalam Rochiati, 2010, hlm.12) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), hal ini sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan Kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Gardujati No. 20 Bandung Telp. (022) 4203861. SMA Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai bagaimana metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian akan dilakukan di SMP Pasundan 6 Bandung. Sekolah ini berlokasi di Jalan Sumatera No. 41 Bandung 40117 2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Beberapa alasan penulis menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas karena berkeinginan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan 37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pembahasan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 lokasi dan subjek penelitian Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 5 Bandung. SMP Negeri 5 Bandung ini terletak di jalan Sumatera No. 40 Bandung. Kolaborator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk menumbuhkan green behavior siswa dalam memilih jajanan yang sehat melalui model

Lebih terperinci

Kata Kunci : Sikap Peduli Lingkungan, Metode Tugas, Pembelajaran IPS

Kata Kunci : Sikap Peduli Lingkungan, Metode Tugas, Pembelajaran IPS Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Melalui Metode Tugas dalam Pembelajaran IPS. (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A) Rizki Puji Rahayu Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif.bogdan dan Taylor (Moleong, 2009: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Teknik Yang Digunakan Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini adalah metode yang menggambarkan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan subjek populasi di kelas XI IPS 3, SMA Pasundan 1 Bandung. Ada beberapa alasan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mengkaji metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti mengenai penggunaan media internet dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan literasi informasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 12 Bandung Jalan Dr. Setiabudhi No. 195 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat mengadakan penelitian ini adalah SDN Cibenda yang terletak di Dusun Cibenda Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VIII E SMP Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 1 Cianjur yang beralamat di Jalan Pasundan No. 31 Telp (0263) 271602 Cianjur 43281. Adapun subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Pasundan 6 Bandung yang terletak di Jalan Sumatera No. 41 Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Permasalahan ini berkaitan dengan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian R 4 R 9 R 8 R7 Toilet R 5 Ruang UKS Ruang piket Mesjid Parkiran Mobil Ruang TU Gerbang Ruang Guru R3 R2 R1 Lapangan Upacara R10 R15 R14 R 13 R12

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SDN Margamukti, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Alasan pertama peneliti memilih sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pendekatan taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap Pasirimpun Situraja, beralamat di Jalan Situraja - Wado No. 56 Desa Situraja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang beralamat di Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan metode PTK dikarenakan guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam 42 BAB III METODE PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita di kelas V SDN 3 Caracas Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGII 2 Bandung. Sekolah tersebut terletak di Jalan Pahlawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Sukamaju Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ditemukan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang terjadi di TK Al- Istiqoomah yaitu belum optimalnya kemampuan konsep bilangan anak kelompok B, sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Ngringo. SD Negeri 04 Ngringo ini berlokasi di jalan Cempaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bubulak kota Bogor. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Subang Jawa Barat. 3.1.2. Subjek Penelitian Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Pasanggrahan 1, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) Menurut Ebbutt (Rochiati, 2005 : 12) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Yusnandar dan Nur ani (2014, hlm. 7) PTK diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Model PTK yang Dikembangkan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Aqib (2007, hlm. 27) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. khusus lagi dikatakan sebagai jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. khusus lagi dikatakan sebagai jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan 72 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini termasuk pada jenis penelitian tindakan, yang lebih khusus lagi dikatakan sebagai jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II. BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RENCANA PENELITIAN Orientasi teori dan kajian lapangan Perencanaan 1 Analisis data dan refleksi I Pelaksanaan tindakan pembelajaran I Tes siklus I Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-KAHFI School Of Life yang beralamat di Komplek. Bandung Indah Raya Blok C.13 No.22 Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut ini. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon. Alasan penulis memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penerapan pembelajaran angklung diatonis untuk meningkatkan keterampilan bermain musik anak, yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Surawangi 1 yang beralamat di Jalan Sumurtama Desa Surawangi Kecamatan Jatiwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom act/u/i research) bertujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA), 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 40 Bandung yang berada di Jalan Wastu Kencana No. 75 Kota Bandung. Kolaborator peneliti adalah guru mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Guru Mitra dan Lama Tindakan 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai Lokasi Penelitian adalah di SMPN 16 Bandung yang berada di Jalan P.H.H. Mustafa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut 37 BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi strategi pembelajaran langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Action Research. Action Research merupakan sebuah kegiatan kombinasi antara kajian dan tindakan (Alwasilah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian pendidikan, dikenal ada dua paradigma yang sering digunakan yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bandung yang beralamat di Jalan Ambon No.23 Bandung. Peneliti merasa di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian tentang tindakan yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang terletak di Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN 1 Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Adapun pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan dalam penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SD Negeri Sukarame yang beralamat di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci