Ringkasan Skripsi. belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya

Transkripsi

1 Ringkasan Skripsi Pada bagian ini penulis akan memaparkan ringkasan isi skripsi yang mengenai latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino. On this part, writers will explain about the thesis with its titled the background of hypersexual analysis of Yuriko Hirata based on the novel Grotesque author by Natsuo Kirino. Novel Grotesque karya Natsuo Kirino ini menceritakan tentang kehidupan prostitusi di Jepang yang dijelaskan oleh tokoh Yuriko Hirata dan Kazue Sato. Yuriko Hirata dan Kazue Sato adalah siswi Sekolah Menengah Atas Q untuk Perempuan Muda. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual adalah halhal yang berhubungan dengan faktor psikologis dan faktor keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyakit hiperseksual yang diderita oleh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah menggunakan metode kepustakaan atau Metode Library Research dan metode deskriptif analitis. Penulis menganalisis beberapa faktor dalam novel yang menyebabkan tokoh tersebut menjadi hiperseksual dan menghubungkannya dengan teoriteori yang digunakan pada landasan teori. Dari analisis yang dilakukan dapat dilihat bahwa faktor yang menjadi penyebab tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual adalah karena kurangnya kasih sayang dan kehangatan emosional pada masa kanak-kanak, selalu diliputi oleh ketegangan-ketegangan emosional dalam bentuk relasi seks, dan sebagai kompensasi pembalasan dendam terhadap ayah sendiri yang dibencinya atau

2 terhadap pria dari mantan kekasihnya yang tidak setia. Selain itu, penulis juga melihat ada faktor keluarga (kazoku) yang mempengaruhi jiwa perkembangan seorang anak. Dari analisis yang digunakan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa ada faktor psikologis dan faktor keluarga yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual. Grotesque is a novel author by Natsuo Kirino, are talking about two girls who works as a prostitution in Japan. The two Japanese girls are Yuriko Hirata and Kazue Sato. They are a high school student called Q High School for Young Girls. The main factor that makes Yuriko Hirata became hypersexual is because of psychology factor and family factor. The purpose of research from novel is to know about hypersexual analysis of Yuriko Hirata based on the novel Grotesque author by Natsuo Kirino. The method of research from novel is about to using library research method and library research. The hypersexual are based from all the factor that writers using in the theory. The analysis that makes Yuriko Hirata became hypersexual are three main factors from psychological things, which is a lack of affection and warmth emotional since little child, always encompassed by emotional tensions in the relation of sex, and as compensation retaliation against her own father that she hates or against men of a former lover who had been unfaithful. Also, the writers had make an analysis that another main factor that makes Yuriko Hirata became hypersexual is because of the family factor or kazoku concepts. The kazoku consepts in Japan are also the main reason that the situation of a family is affected with the psychological of its children. Bab pertama, yaitu berisi latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Adapun pada latar belakang, penulis memaparkan tentang permasalahan

3 seksualitas menurut Abidin (2010), pengertian seksual secara umum, karakteristik seksual menurut Hurlock (1991), pengertian karya sastra menurut Wellek & Warren (1995), pengertian novel menurut Siswantoro (2005), sekilas tentang Natsuo Kirino, cerita sinopsis novel Grotesque, gambaran tokoh Yuriko Hirata, pengertian hiperseksual, dan juga tema permasalahan yang ingin diteliti oleh penulis. On a chapter one, is about a background, problem formulation, scope of the problem, purpose and benefit research, method of research, and systematic writing. On the background, writers explain about a sexuality problem from Abidin (2010), sexuality means and sexuality characteristics from Hurlock (1991), literature means from Siswantoro (2005), about Natsuo Kirino as an author, the synopsis of Grotesque, about Yuriko Hirata, hypersexual means and also the theme of issue that to be research from a writer. Adapun pada rumusan permasalahan, penulis memaparkan tentang analisis latar belakang penyebab hiperseksual pada tokoh Yuriko Hirata. Adapun pada ruang lingkup permasalahan, penulis memaparkan tentang menganalisis latar belakang penyebab hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. On a problem formulation, writer explain about the background hypersexual analysis of Yuriko Hirata. A scope of the problem is about background hypersexual analysis of Yuriko Hirata that writer explain. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang penyebab hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata ditinjau dari sisi psikologi. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar para pembaca dapat memahami pengertian dari

4 penyakit hiperseksual tersebut serta latar belakang yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual. On a purpose and benefit research is to know about the background analysis that makes Yuriko Hirata became hypersexual from a psychological side. The benefit of this research is to know about hypersexual and to know that makes Yuriko Hirata became hypersexual to a readers. Selain itu, adapun pada metode penelitian, penulis menggunakan metode kepustakaan dan metode deskriptif analitis, dan juga mengambil data dengan cara mengumpulkan data-data dari sejumlah buku, jurnal, artikel dan situs internet yang berkaitan dengan bahan yang diteliti. Adapun pada sistematika penulisan, penulis menggunakan sistematika penulisan yaitu pendahuluan, landasan teori, analisis data, simpulan dan saran, dan ringkasan. On the other hand, the method of research, is about using description analysis method and library methods, also based from the data that was taken from the books, journal, articles, and websites. On the systematic writers is using background, theoritical, data analysis, conclusion and advice, and summary. Bab kedua, adalah landasan teori. Pada skripsi ini penulis menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penelitian tersebut. Teori yang digunakan oleh penulis adalah teori penokohan, teori psikologi, teori psikologi abnormal, teori hiperseksual dan konsep kazoku. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (2005), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Ishihara (2009:42) mengatakan bahwa Hero adalah tokoh utama yang tidak hanya sebagai orang

5 baik, tetapi juga tokoh utama dapat sebagai seorang yang jahat. Sarwono (2010:1) mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa. Menurut Kartono (2009:25), psikologi abnormal adalah salah satu cabang dari psikologi yang menyelidiki segala bentuk gangguan mental dan abnornalitas jiwa seseorang. Kafka (2009) mengatakan bahwa penyakit gangguan hiperseksual adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki gangguan perilaku seksual, dorongan seksual dan hasrat seksual secara berlebihan untuk semua jenis kelamin. Kartono (2009:242), penyakit gangguan hiperseksual adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki gangguan perilaku seksual, dorongan seksual dan hasrat seksual secara berlebihan yang pelaku hiperseksual merupakan wanita saja. Menurut Kiyomi dalam Hashibuan (2001:5), kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat antara kakak, adik, ayah, ibu sebagai dasar dan dengan didukung oleh rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. On a chapter two, is the theoritical. Writer is using several theory, which is theory of characterizations, psychology theory, abnormal psychology theory, hypersexual theory, and kazoku concepts. Characterizations are painting a clear picture of someone who is featured on a story, said Jones, Nurgiyantoro (2005). Hero is the main character that not only as a good person, but it is also the main character can as an evil, said Ishihara (2009:42). Sarwono (2010:1) said, psychology is the science that studies the soul. Abnormal psychology is a branch of psychology that investigates any form of mental disorder and abnormalities one s soul, said Kartono (2009:25). Hypersexual disease is a condition of a person who has sexual behavior disorders, sexual drive and excessive sexual desire for all genders, said Kafka (2009). Hypersexual disease is a condition of a

6 person who has sexual behavior disorders, sexual drive and excessive sexual desire that the offender is a woman-only hypersexual, said Kartono (2009:242). Kazoku concepts is the group formed a close relationship between brother, sister, father, mother as a basis and supported by a sense of unity that aims to prosper in Japan, said Kiyomi, Hashibuan (2001:5). Bab ketiga, merupakan analisis data. Pada skripsi ini penulis memaparkan tentang data-data yang dianalisis berdasarkan teori-teori yang digunakan. Data-data yang telah dianalisis yaitu analisis kekurangan kasih sayang dan kehangatan emosional pada masa kanak-kanak sehingga gadis atau wanita tersebut memiliki nafsu terhadap cinta dan seks yang dikaitkan dengan konsep kazoku, analisis ketegangan-ketegangan emosional yang disalurkan dalam bentuk relasi seks tanpa terkendali, analisis sebagai kompensasi pembalasan dendam terhadap ayah sendiri yang dibencinya atau terhadap pria lain dari mantan kekasihnya yang tidak setia. Pada skripsi ini penulis juga memaparkan bagaimana tokoh Yuriko Hirata tidak mendapatkan kasih sayang dan kehangatan emosional sejak kecil. Yuriko kehilangan sosok ibunya yang meninggal karena bunuh diri dan juga kehilangan sosok ayahnya yang tidak mencintainya sebagai seorang anak. Ibunya membenci Yuriko karena Yuriko semakin tidak mirip sama sekali dengan ibunya yang berwajah oriental. Ibunya Yuriko semakin terguncang karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya di Swiss sehingga mengakibatkan ia mengakhiri hidupnya dengan cara melakukan bunuh diri. Keluarga Yuriko termasuk dalam bentuk Kaku Kazoku (keluarga inti) yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak. Pada umumnya hubungan kaku kazoku terasa lebih erat karena anak-anaknya belum menikah sehingga proses sosialisasi dalam keluarga akan lebih mendalam. Akan tetapi, situasi di dalam

7 hubungan keluarga Yuriko tidak demikian. Selain dibenci oleh ibunya, Yuriko juga dibenci oleh kakak perempuannya karena sama sekali berbeda secara fisik. Karena tidak mendapatkan kasih sayang secara emosional dari kedua orang tuanya dan kakak perempuannya, Yuriko mencari cara agar ia mendapatkan kasih sayang dengan cara yang telah melewati batas yaitu melakukan hubungan seksual dengan laki-laki. Lambat laun, Yuriko mulai terlibat dalam prostitusi. On a chapter three, is the analysis of Yuriko Hirata became hypersexual from psychological side. It is a lack of affection and warmth emotional since little child, always encompassed by emotional tensions in the relation of sex, and as compensation retaliation against her own father that she hates or against men of a former lover who had been unfaithful. Yuriko Hirata didn t get affection and warmth emotional since childhood. Yuriko s mother figure who died lost due to suicide and his father figure who also lost not to love her as a child. Her mother despises because increasingly Yuriko is not similar at all with her mother because she is an Oriental or ordinary Asian women. Her mother is increasingly reeling because Yuriko is no able to adjust to her new environment in Switzerland resulting in committing suicide to end her life. Yuriko s family including in the form of Kazoku concepts in Japan (the nuclear family) that consist only of father, mother and children. Rigid relationships generally feels more closely because of the kazoku concepts in Japan s family for an unmarried children so that the process of socialization in the family will be more profound. However, the situation of Yuriko s family are not. Yuriko also hated by her older sister because of completely different physically. Yuriko that find a way to get affection in a way that cross the line, which is sexual intercourse with men and started to involved in prostitution.

8 Selain itu, pada bagian ini penulis juga memaparkan bagaimana Yuriko tidak mampu mengendalikan hasrat seksualnya. Yuriko melakukan hubungan seksual dengan adik lakilaki dari ayahnya, Karl ketika ia berada di Swiss. Lalu, ketika kembali ke Jepang, ia melakukan hubungan seksual dengan Johnson yang merupakan seorang pengusaha Amerika yang juga teman dari ayahnya Yuriko. Yuriko kerap dijuluki sebagai kompleks lolita, suatu daya tarik yang dimiliki oleh seorang perempuan terhadap laki-laki yang lebih tua. Ia tidak mempedulikan bagaimana laki-laki tersebut secara fisik, semakin menyimpang laki-laki tersebut maka ia akan semakin tertarik. On the other hand, Yuriko can not control her sexual desire. Yuriko is having a sexual intercourse with his father s brother, Karl since she was living in a Switzerland. When she s come back home to Japan, she also having sexual intercourse with Johnson, an American businessman who also a close friend of her father. Yuriko is noted herself as a Lolita Complex, which means an attraction that is owned by a woman against an older man. She did not cared about how the physically a man is, the more distorted of a man so she will be more interested. Pada bagian ini penulis juga memaparkan bagaimana Yuriko melampiaskan pembalasan dendam terhadap ayahnya dan juga terhadap laki-laki lain dengan cara melakukan hubungan seksual dan terlibat dalam prostitusi. Yuriko membenci ayahnya karena tidak setia terhadap ibunya dan telah melakukan skandal yang mengakibatkan ibunya melakukan bunuh diri meskipun ayahnya tidak memiliki cukup bukti yang kuat atas kematian ibunya. Yuriko tidak ingin menjadi milik siapapun dan juga mengatakan bahwa ia membenci laki-laki walaupun ia tidak dapat hidup tanpa laki-laki. Ia

9 mengatakan bahwa laki-laki adalah musuh terbesarnya dan satu-satunya cara untuk melawan laki-laki adalah dengan cara melakukan hubungan seksual dengan mereka. On this part also writer has said that Yuriko wreak revenge against her father and also against another man and had sexual intercourse way and engaged in prostitution. Yuriko hates her father for not trespass against her mother and have a scandal resulting in her mother commit suicide despite her father not having enough strong evidence for the death of her mother. Yuriko didn t want to belong to anyone and also says that she hates the man even though she can t live without men. She said that a man is her biggest enemy and the only things that she could have done is having a sexual intercourse with them. Bab keempat, berisi simpulan dan saran. Pada skripsi ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari sebuah penelitian yang telah dianalisa dan juga saran yang diberikan oleh penulis kepada pembaca. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik yaitu ada dua faktor yang menyebabkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual, yaitu faktor psikologis dan faktor keluarga. Selain faktor psikologis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata juga karena faktor keluarga yang mempengaruhi kehidupannya sejak kecil hingga ia dewasa yang mengakibatkan tokoh Yuriko Hirata menjadi hiperseksual. Adapun saran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca adalah selain membahas tentang hiperseksual juga dibahas tentang interaksi sosial dalam keluarga Jepang yang mempengaruhi jiwa perkembangan seseorang. On a chapter fourth, is about conclusion and advice. The writer is talking about the conclusion from the research that has been analyze and also the advice that given to

10 readers. The conclusion is that there s two main factor that makes Yuriko Hirata became hypersexual is a psychological factor and family factor. And the advice that has written is about the social interaction in a Japanese family that affected of someone soul development.